James Van Der Beek Kaget Idap Kanker Kolorektal Padahal Jalani Pola Hidup Sehat
Jenis Media: Kesehatan
-

WHO Bakal Adakan Rapat Darurat Tentang Mpox Pekan Depan, Ini yang Dibahas
Jakarta –
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan Komite Darurat minggu depan, Jumat 22 November. Pertemuan tersebut untuk menentukan apakah Mpox atau cacar monyet tetap menjadi krisis kesehatan global atau tidak.
Pada bulan Agustus, penyakit yang terus menyebar di Afrika tersebut diklasifikasikan oleh badan kesehatan PBB sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, yang merupakan bentuk kewaspadaan tertinggi.
Hal ini menyusul penyebaran ‘varian’ baru virus tersebut, yang disebut clade Ib, di beberapa bagian benua Afrika.
Hingga 3 November, terdapat 46.794 kasus yang dikonfirmasi dan diduga terjadi di Afrika tahun ini, termasuk 1.081 kematian, menurut laporan yang diterbitkan WHO pada hari Senin.
Negara yang paling terdampak adalah Republik Demokratik Kongo, diikuti oleh Burundi dan Uganda.
Mpox dapat menyebar melalui kontak dekat. Gejala yang ditimbulkan biasanya ringan, tetapi bisa berakibat fatal dalam kasus yang jarang terjadi. Penyakit ini menyebabkan gejala seperti flu dan lesi berisi nanah pada tubuh. Dosis vaksin awal dialokasikan bulan ini untuk 9 negara Afrika yang paling terdampak.
(suc/suc)
-

Fenomena Childfree di RI Meningkat, 71 Ribu Perempuan Tak Mau Punya Anak
Jakarta –
Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia merilis laporan periode 2023 terkait kasus childfree. BPS melakukan survei kepada kelompok perempuan dan ditemukan 71 ribu perempuan berusia 15 hingga 49 tahun yang tidak ingin memiliki anak.
“Perempuan yang menjalani hidup secara childfree terindikasi memiliki pendidikan tinggi atau mengalami kesulitan ekonomi. Akan tetapi gaya hidup homoseksual kemungkinan juga menjadi alasan tersembunyi,” demikian laporan BPS, dikutip detikcom Selasa (12/11/2024).
Angka childfree pada perempuan di Indonesia terpantau meningkat dalam empat tahun terakhir. Meski prevalensinya sempat menurun di awal pandemi COVID-19 yakni pada angka 6,3 hingga 6,5, tren kembali menanjak di tahun-tahun pasca pandemi. BPS menilai, kebijakan work from home tampaknya bersinggungan dengan keputusan perempuan memilih childfree.
Angka ini diprediksi akan berpengaruh pada total fertility rate (TFR) atau angka kelahiran. Tren TFR belakangan dilaporkan secara global dan jumlah penyusutan terbanyak terjadi di Jepang hingga Korea Selatan. Artinya, seiring bertambahnya waktu, semakin sedikit anak yang lahir.
Saat ini, satu dari 1.000 perempuan di Indonesia diketahui memilih hidup childfree.
Kok Banyak yang Ogah Punya Anak?
Dari data yang dihimpun oleh BPS, ada beberapa alasan wanita tidak segera ingin memiliki keturunan, di antaranya:
Perempuan mengejar pendidikan lebih tinggi, menunda atau bahkan tidak berkeinginan memiliki ancak, khususnya yang menempuh S2 dan S2.Faktor kesulitan ekonomi
Faktor kesulitan ekonomi dilaporkan menjadi alasan lebih banyak seseorang memilih childfree, perempuan childfree berpendidikan SMA ke bawah tercatat memiliki persentase lebih tinggi. Artinya, pemicu seseorang hidup childfree tidak hanya dipengaruhi oleh membaiknya level pendidikan, tetapi juga dilatarbelakangi kesulitan ekonomi.
(naf/kna)
-

Pemerintah Siapkan Rp 1,7 T untuk Kado Ultah Skrining Kesehatan Warga RI
Jakarta –
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa program skrining gratis untuk masyarakat yang berulang tahun akan menjadi salah satu prioritas program Kementerian Kesehatan dalam waktu dekat. Rencananya skrining gratis sudah bisa dinikmati oleh masyarakat secara bertahap mulai Januari 2025.
Untuk menjalankan program skrining kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mendapat anggaran sebanyak Rp 1,7 triliun.
“Kita dapat tambahan Rp 13 triliun ya dari anggaran kita kan sekitar Rp 90-an triliun. Rp 8 triliun buat TBC, sekitar Rp 3 triliunan untuk rumah sakit, Rp 1,7 triliun untuk skrining,” kata Menkes Budi ketika ditemui awak media di Kantor Kemenkes, Selasa (12/11/2024).
Menkes Budi mengatakan program skrining kesehatan gratis ini nantinya bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat di seluruh kelompok umur. Langkah ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk mendeteksi berbagai risiko penyakit dan keparahan kondisi medis secara dini.
“Kondisi kesehatan yang menurun ini harus bisa kita tangani cepat, sehingga bisa menghindari agar masyarakat kita harus dirawat di rumah sakit,” tandasnya.
Program hadiah skrining kesehatan gratis untuk masyarakat yang ulang tahun rencananya akan dibagi dalam beberapa kategori usia:
Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.
Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.
Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.
Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.
(avk/kna)
-
BPOM Temukan Kosmetik Bermerkuri di Sulsel, Bisa Picu Kanker hingga Rusak Ginjal
BPOM Temukan Kosmetik Bermerkuri di Sulsel, Bisa Picu Kanker hingga Rusak Ginjal
-

Ini 3 Kandidat Vaksin TBC di RI, Ada yang dari China dan Jerman
Jakarta –
Indonesia tercatat sebagai negara dengan dengan kasus TBC nomor dua di dunia. Sebagai bagian dari upaya memperkuat program pengendalian Tuberkulosis (TB atau TBC) di Indonesia, pemerintah telah mengidentifikasi beberapa produsen vaksin di berbagai negara untuk mengembangkan vaksin TBC.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada tiga kandidat vaksin TB yang tengah dijajaki oleh Pemerintah.
“Ketiganya berasal dari negara yang berbeda,” kata Menkes di Bali, Senin (11/11).
Kandidat vaksin pertama adalah vaksin TB yang dikembangkan oleh Yayasan Bill & Melinda Gates dan GlaxoSmithKline (GSK) dari Amerika Serikat. Vaksin ini dikembangkan dengan memanfaatkan protein rekombinan.
Kemudian kandidat vaksin kedua dikembangkan melalui kerja sama perusahaan farmasi di China, CanSino, dan perusahaan biofarmasi asal Indonesia, Etana. Pengembangan vaksin ini menggunakan teknologi viral-vector dan sedang dalam uji klinis fase pertama.
Kandidat vaksin ketiga ikembangkan oleh perusahaan bioteknologi asal Jerman, BioNTech, dan perusahaan farmasi asal Indonesia, Biofarma. Pengembangan vaksin ini menggunakan teknologi mRNA.
“Kami juga akan berkontribusi untuk mengikuti proses uji klinis dari ketiga produsen vaksin TB tersebut,” ucap Menkes.
Menkes mengatakan, vaksin yang dikembangkan ini akan diperuntukkan bagi anak-anak dan dewasa. Selain itu, vaksin juga akan diperuntukkan bagi mereka yang belum terinfeksi maupun sudah terinfeksi virus TBC.
Di sisi lain, penanggulangan penyakit TBC menjadi salah satu program prioritas dari Presiden Prabowo Subianto setelah menjabat. Hal ini menjadi salah fokus lantaran kasus TBC di Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.
(suc/suc)
-

Resep Gilang Juragan99 Tetap Konsisten Olahraga di Tengah Kesibukan
Jakarta –
‘Crazy Rich Malang’ yang juga founder Juragan99, Gilang Widya Pramana, belakangan ini tengah menekuni olahraga lari. Ia punya resep tersendiri agar selalu konsisten berlatih.
“Pertama, motivasi. Kedua, harus punya goal,” kata Gilang dalam perbincangan dengan wartawan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024).
Salah satu cara Gilang menjaga motivasi saat latihan lari adalah dengan mendengarkan musik. Di setiap sesi latihan, ia selalu menyempatkan diri membuat playlist untuk didengarkan saat berlatih.
“Misalnya mau lari 10 kilo, butuh berapa lagi, itu saya siapkan lagu-lagunya. Dan selalu baru,” katanya.
Sedangkan terkait goal, salah satu yang ia kejar saat ini adalah finish World Major Marathon (WMM). Didampingi coach profesional, ia saat ini tengah menjalani program latihan untuk mempersiapkan ‘virgin marathon’ di Tokyo.
Bagi Gilang, konsistensi dibutuhkan ketika menjalani olahraga apapun. Termasuk lari, yang belakangan memang cukup ngetren sehingga banyak yang FOMO (Fear of Missing Out).
“Kalau hanya ikut-ikutan, biasanya tidak konsisten,” katanya.
(up/up)
-

4 Herbal untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh di Musim Hujan, Ada Bumbu Dapur
Jakarta –
Sejumlah wilayah di Indonesia mulai mengalami musim hujan pada November ini. Perubahan suhu serta cuaca yang terjadi selama musim hujan dapat berdampak terhadap sistem imun tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit tertentu.
Maka dari itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan selama musim hujan. Selain dengan menjaga pola makan dan kebersihan, mengonsumsi herbal tertentu juga dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh sehingga terhindar dari penyakit.
Dikutip dari Everyday Health, berikut sederet herbal yang bisa dikonsumsi untuk mendongkrak sistem imun tubuh.
1. Jahe
Jahe merupakan salah satu herbal yang sudah dikenal khasiat kesehatannya. Teh atau air jahe juga kerap dikonsumsi sebagai minuman penghangat saat cuaca hujan.
Manfaat jahe tak sebatas itu saja. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Ethnopharmacology menunjukkan jahe segar dapat mencegah pembentukan plak dari virus pernapasan umum yang menyebabkan gejala ringan, seperti pilek.
Studi lain yang diterbitkan di International Journal of Preventive Medicine juga menemukan senyawa dalam jahe, terutama gingerol dan shogaol, memiliki sifat antioksidan, antiradang, dan analgesik (pereda nyeri). Sifat-sifat ini membantu memperkuat pertahanan tubuh, yang dapat melindungi terhadap banyak penyakit kronis. Beberapa khasiat antiperadangan dan pereda nyeri pada jahe juga dapat mendukung sistem kekebalan tubuh saat sehat.
2. Kayu manis
Selain jahe, kayu manis juga dikenal berkat efek untuk menghangatkan badan. Kayu manis memiliki efek antijamur, antibakteri, dan antiradang yang sangat kuat. Manfaat antiradang kayu manis berasal dari senyawa bernama E-cinnamaldehyde yang terkandung di dalamnya.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Foods menunjukkan E-cinnamaldehyde dapat menghambat pertumbuhan bakteri listeria. Studi terpisah juga menunjukkan minyak esensial kayu manis memiliki efek serupa pada bakteri salmonella.
3. Kunyit
Kunyit juga menjadi salah satu rempah yang kerap digunakan dalam pengobatan tradisional, khususnya di India. Kurkumin, senyawa aktif yang ada dalam kunyit, memiliki sifat antiperadangan dan antioksidan yang kuat. Keduanya dapat membantu sistem imun dalam melawan infeksi penyakit.
Kurkumin juga telah terbukti dapat membantu mengatasi stres oksidatif. Stres oksidatif adalah fenomena yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan.
Ketika ini terjadi, radikal bebas dapat merusak berbagai sel dalam tubuh. Respons sistem imun terhadap radikal bebas inilah yang nantinya memicu peradangan.
4. Peppermint
Peppermint mengandung berbagai flavonoid, senyawa tanaman yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Ahli nutrisi Wendy Bazilian, DrPH, RDN, mengatakan flavonoid dapat membantu memperbaiki dan meningkatkan fungsi imun, serta membantu membuang kotoran dari dalam tubuh.
Peppermint juga mengandung mentol, senyawa dengan efek anestesi dan analgesik yang kerap ditambahkan ke obat flu dan pilek yang dijual bebas. Mentol memiliki khasiat membuka dan melemaskan saluran pernapasan.
(ath/suc)
-

Geger Polusi Udara Parah di Pakistan, Warga Kena Penyakit Pernapasan-Mata Merah
Jakarta –
Provinsi Punjab di Pakistan melarang sebagian besar aktivitas di luar ruangan dan memerintahkan toko-toko, pasar, dan mal di beberapa daerah untuk tutup lebih awal mulai Senin (11/11). Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyakit yang dipicu oleh polusi udara yang intens.
Provinsi ini telah menutup lembaga pendidikan dan tempat umum seperti taman dan kebun binatang hingga 17 November di beberapa tempat termasuk Lahore, kota paling tercemar di dunia dalam hal kualitas udara menurut peringkat langsung IQAir.
“Distrik Lahore, Multan, Faisalabad, dan Gujranwala telah mengalami peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam jumlah pasien yang mengidap penyakit pernapasan, iritasi mata dan tenggorokan, serta penyakit mata merah,” kata pemerintah Punjab dalam sebuah perintah yang dikeluarkan pada Minggu malam, dikutip CNA.
Pembatasan baru tersebut juga akan tetap berlaku hingga 17 November
“Penyebaran konjungtivitis/penyakit mata merah akibat infeksi bakteri atau virus, asap, debu, atau paparan bahan kimia menimbulkan ancaman serius dan mendesak terhadap kesehatan masyarakat,” katanya.
Meskipun kegiatan di luar ruangan termasuk acara olahraga di luar ruangan, pameran dan festival, serta makan di restoran di luar ruangan telah dilarang, ritual keagamaan yang tidak dapat dihindari dikecualikan dari arahan ini.
Beberapa tempat usaha seperti apotek, depot minyak, toko susu, serta toko buah dan sayur juga dikecualikan dari arahan untuk tutup pada pukul 8 malam waktu setempat.
Hingga kini kualitas udara Lahore tetap berbahaya pada hari Senin, dengan skor indeks lebih dari 600, menurut IQAir. Angka ini secara signifikan lebih rendah dari 1.900 yang dicapai di beberapa tempat awal bulan ini.
(suc/suc)
-

BPJS Kesehatan Usul Iuran Naik di Tahun 2025 demi Cegah Defisit-Gagal Bayar
Jakarta –
BPJS Kesehatan dihadapkan dengan kemungkinan defisit dan gagal bayar jika tidak melakukan perbaikan. Sejak tahun 2023, terjadi ketimpangan antara biaya pengeluaran BPJS Kesehatan dan pemasukan yang didapatkan dari premi atau iuran peserta.
“2026 (potensi gagal bayar), makanya kan 2025 mau disesuaikan,” ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti saat ditemui di kantor Bapennas, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).
Kesenjangan antara besaran premi yang diterima BPJS Kesehatan dan yang dikeluarkan untuk membiayai layanan kesehatan masyarakat penerima manfaat berpotensi menyebabkan defisit anggaran yang serius.
Opsi menaikkan iuran disebut menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan demi keberlangsungan program jaminan kesehatan nasional (JKN).
“Hampir 70 persen peserta BPJS Kesehatan itu kelas 3, jadi kan sudah nggak sesuai antara iuran dan kontribusi yang seharusnya,” beber Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan Mahlil Ruby.
Mahlil mengatakan fenomena premi stagnan ini dipicu banyak hal, termasuk kenaikan kelas peserta yang tergolong rendah. Banyak peserta JKN kelas 3 yang upahnya cenderung stagnan sehingga kontribusi iuran tidak cukup menutupi peningkatan biaya pelayanan kesehatan.
Di samping itu banyak Pemerintah Daerah yang berutang biaya premi dalam jumlah ekstrem. Belum lagi adanya peningkatan kasus penyakit kronis yang diidap masyarakat, memicu tingginya biaya pelayanan kesehatan.
“Jika kita tidak mengambil kebijakan apapun, maka pada 2025 atau 2026, aset BPJS Kesehatan bisa saja negatif,” tandas Mahlil.
(kna/kna)