Jenis Media: Kesehatan

  • Video Momen Komisi IX DPR Tegur Dirut RSUP Hoesin Palembang

    Video Momen Komisi IX DPR Tegur Dirut RSUP Hoesin Palembang

    Anggota Komisi IX DPR Fraksi NasDem, Irma Suryani Chaniago tegur Direktur Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang. Lantaran susah dihubungi dan pelayanan RS lambat. Keluhan itu disampaikan saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IX dengan para Dirut RS Vertikal di DPR.

  • Mungkinkah Kelahiran RI Turun Imbas Childfree?

    Mungkinkah Kelahiran RI Turun Imbas Childfree?

    Jakarta

    Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji mengatakan munculnya fenomena childfree belum akan berdampak pada kondisi angka kelahiran di Indonesia. Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menunjukkan adanya temuan 71 ribu wanita berusia 15-49 tahun pada periode 2023 tidak ingin memiliki anak.

    Angka ini diprediksi dapat memengaruhi angka kelahiran atau total fertility rate (TFR). Beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan China diketahui sudah lebih dulu mengalami penyusutan angka kelahiran, salah satunya karena keputusan childfree.

    “Saya meyakini kultur masyarakat Indonesia berbeda dengan negara lain. Maka saya masih yakin akan baik-baik saja,” kata Wihaji ketika dihubungi detikcom, Rabu (14/11/2024).

    Meski kemungkinan penurunan angka kelahiran akibat childfree masih sangat kecil, risiko tersebut tetap ada. Oleh karena itu, penting juga menurut Wihaji untuk melakukan langkah antisipasi.

    Wihaji mengatakan saat ini dirinya akan fokus memastikan masyarakat terlayani dalam kebutuhan dan harapan keluarga berencana. Selain itu, menekankan edukasi pada masyarakat remaja hingga kelompok lansia untuk mendapatkan pemahaman tentang keluarga berencana juga sangat penting menurutnya.

    “Tentu saya sebagai menteri Kemendugbangga menghormati pilihan tersebut. Tetapi kewajiban saya sebagai pembantu Presiden adalah memastikan bagaimana pendudukan Indonesia terkendali,” tandasnya.

    Berdasarkan data BPS, tren childfree mengalami peningkatan pasca pandemi COVID-19. BPS menilai peningkatan tren ini mungkin berkaitan dengan kebijakan work from home yang ada pada saat itu.

    Terkait alasan mengapa wanita memutuskan untuk childfree, persoalan kesulitan ekonomi menjadi faktor utama. Selain itu hal lain yang memengaruhi adalah keinginan untuk mengejar pendidikan atau karier yang lebih baik.

    Saat ini, diperkirakan satu dari 1.000 perempuan di Indonesia memutuskan untuk childfree.

    Curhat Wanita RI yang Memutuskan Childfree

    Seorang mahasiswi di Depok bernama Tasya (20) mengungkapkan alasan mengapa ia memutuskan untuk childfree. Ia mengaku masih ada keraguan dalam dirinya apakah bisa menjadi orang tua yang baik atau tidak nantinya.

    Tasya menuturkan memiliki anak merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang wanita.

    “Karena belum selesai dengan masalah aku, takut malah nggak sadar jadi melampiaskan ke anak aku. Nggak siap secara mental, kan itu pekerjaan seumur hidup ya. Anak yang ngebentuk kepribadian dan orang tua yang bantuin. Jadi nggak siap dan nggak yakin bisa aku,” cerita Tasya.

    Hal yang sama juga dirasakan oleh mahasiswi lain bernama Audrey (21) yang mengaku belum siap mental untuk menjadi orang tua. Terlebih belakangan ia juga sering melihat banyaknya kasus penelantaran anak.

    “As simple as karena aku takut di part melahirkan. Terus mikirin ke depannya seandainya dikasih rezeki untuk hamil dan melahirkan, lalu worst casenya aku meninggal saat melahirkan, aku lebih mikirin nasib anak aku dan suami aku gimana,” kata Audrey.

    Meskipun begitu, Audrey juga menyadari bahwa pandangannya mengenai childfree mungkin dapat berubah seiring waktu, bergantung pada berbagai faktor di masa depan.

    (avk/kna)

  • Video: Momen Uya Kuya Bandingkan Kualitas Pelayanan RS Indonesia vs Amerika

    Video: Momen Uya Kuya Bandingkan Kualitas Pelayanan RS Indonesia vs Amerika

    Video: Momen Uya Kuya Bandingkan Kualitas Pelayanan RS Indonesia vs Amerika

  • Dokter Ortopedi Ungkap Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Picu Saraf Kejepit

    Dokter Ortopedi Ungkap Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Picu Saraf Kejepit

    Jakarta

    Pernahkah merasa pegal atau nyeri di bagian punggung? Ternyata, beberapa kebiasaan sehari-hari yang dianggap sepele justru bisa meningkatkan risiko mengalami saraf kejepit.

    Spesialis ortopedi dan konsultan tulang belakang dari Siloam Hospital Lippo Karawaci, dr Jephtah Tobing, MD, SpOT(K)Spine, mengungkapkan bahwa gaya hidup dan kebiasaan tertentu perlu diwaspadai agar terhindar dari masalah kesehatan ini.

    Salah satu faktor risiko yang mungkin tidak disadari adalah kegemukan.

    “Kegemukan, nggak menjaga berat badan itu juga menjadi faktor risiko bisa terkena saraf kejepit,” ucap dr Jephtah kepada wartawan, Rabu (13/11/2024).

    Bagi yang merasa berat badan sudah melebihi angka ideal, sangat disarankan untuk mulai menjaga pola makan atau menjalani program diet yang sehat.

    Menurut dr Jephtah, menjaga berat badan ideal bukan hanya untuk penampilan, tetapi juga untuk kesehatan saraf dan otot.

    Selain itu, dr Jephtah menegaskan bahwa merokok juga memiliki pengaruh besar terhadap risiko saraf kejepit.

    “Pasien yang merokok cenderung lebih rentan mengalami nyeri punggung dan kondisi saraf kejepit dibandingkan dengan orang yang nggak merokok,” kata dr Jephtah.

    Hasil perawatan pasien perokok pun biasanya kurang optimal dibandingkan dengan pasien yang bukan perokok.

    “Kurang olahraga itu juga berpengaruh, nanti ototnya nggak aktif,” jelas dr Jephtah.

  • Viral di Media Sosial, Benarkah Lingkar Lengan Atas Berpengaruh pada Kehamilan?

    Viral di Media Sosial, Benarkah Lingkar Lengan Atas Berpengaruh pada Kehamilan?

    Jakarta

    Baru-baru ini viral narasi yang menyebut lingkar lengan atas (Lila) bisa memengaruhi kehamilan. Narasi tersebut diunggah di media sosial X (Twitter).

    “Baru tau ukuran lingkar lengan atas berpengaruh, aku 22cm karna emang pawakan daridulu kurus bukan diet2an, kalian brp guys coba ukur deh kalo diatas 23,5 cm berarti aman,” tulis salah satu akun @tanyaxxxxx.

    Tak hanya itu, unggahan tersebut juga memperlihatkan tangkapan layar dari komentar netizen yang menyebut Lila adalah indikator untuk menentukan ibu siap hamil atau tidak.

    Lantas, bagaimana faktanya?

    Spesialis obstetri dan ginekologi dr Dinda Derdameisya, SpOG, mengatakan sebenarnya pengukuran lingkar lengan atas bukanlah hal baru dan sudah sejak lama dipakai untuk pemeriksaan kehamilan.

    Menurutnya apabila ibu hamil memeriksakan kehamilan di puskesmas, yang diperiksa bukan hanya berat badan, tetapi juga lingkar lengan atasnya akan diukur.

    “Itu sebenarnya tujuannya sama dengan kenaikan berat badan. Patokannya itu 23,5 normalnya. Jadi melihat status gizi ibunya,” katanya saat dihubungi detikcom, Rabu (13/11/2024).

    Apabila ibu hamil memiliki lingkar lengan di bawah 23,5, dr Dinda menjelaskan kemungkinan ibunya tersebut mengalami kekurangan berat badan atau kurang gizi. Meski begitu, saat ini pemeriksaan kehamilan tak hanya dari sisi lingkar lengan atas, tetapi juga dari pemeriksaan darah, hingga mikronutrien atau zat gizi yang terdiri dari vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil.

    “Tapi kalau sekarang kan kita pemeriksaannya lebih objektif. Selain dari lingkar lengan, kita juga periksa mikronutrien kan dari ibunya,” imbuhnya.

    “Nggak hanya dari makronutrien aja. Jadi kita harus pantau juga nih ibunya dari pemeriksaan darah. Apakah hemoglobin (HB)-nya bagus? Kemudian apakah ada infeksi di badan ibunya? Jadi memang nggak hanya dari berat badan dan lingkar lengan, tapi juga dari perkembangan dan pertumbuhan berat badan bayinya,” sambungnya lagi.

    (suc/suc)

  • Tramadol Obat Apa? Ini Kegunaan hingga Efek Sampingnya

    Tramadol Obat Apa? Ini Kegunaan hingga Efek Sampingnya

    Jakarta

    Tramadol adalah obat pereda nyeri yang hanya bisa diperoleh dengan resep dokter. Obat ini tidak disarankan untuk pengobatan nyeri kronis jangka panjang.

    Penggunaan Tramadol dapat menyebabkan ketergantungan jika dikonsumsi secara teratur, bahkan jika diminum sesuai resep dokter dalam waktu singkat. Karena itu, pemakaian obat ini tidak boleh sembarangan.

    Kegunaan Tramadol

    Dilansir Healthdirect, tramadol digunakan untuk meredakan nyeri sedang hingga parah dalam jangka pendek termasuk nyeri setelah operasi. Obat ini menjadi opsi terakhir saat obat nyeri lain tidak berhasil dan tidak bisa ditoleransi.

    Tramadol termasuk kelompok obat yang disebut analgesik opioid. Obat ini bekerja langsung pada reseptor opioid di sistem saraf pusat. Efek mengurangi rasa sakitnya bekerja dengan mengganggu cara saraf memberi sinyal nyeri antara otak dan tubuh.

    Efek Samping Tramadol

    Seluruh obat opioid, termasuk tramadol, memiliki efek samping mencakup masalah pernapasan yang mengancam jiwa. Efek samping lainnya, meliputi:

    SembelitSakit kepalaKelelahan dan kantuk setelah minum obatNafsu makan hilangMual dan muntahBerkeringatOtot melemah.

    Efek sampingnya berisiko lebih tinggi terjadi, jika:

    Pertama kali mengkonsumsi tramadolSetelah peningkatan dosisUsia lanjutMemiliki masalah paru-paru.Risiko Tramadol

    Tramadol adalah obat pereda nyeri kuat yang dikhususkan untuk kondisi sedang hingga parah. Penggunaannya dapat menyebabkan kantuk, sehingga tidak disarankan konsumsi tramadol sebelum melakukan aktivitas yang perlu fokus tinggi.

    Penggunaan tramadol juga bisa mengakibatkan ketergantungan, bahkan meski diminum sesuai dosis yang diresepkan dokter. Bila tiba-tiba konsumsinya dihentikan, seseorang mungkin mengalami gejala putus zat opioid. Misal berkeringat berlebih, merasa cemas, tremor, mata berair, hingga terus menguap dan tidur terganggu.

    Tramadol biasanya tidak diresepkan apabila pasien mengalami kerusakan fungsi ginjal dan hati. Begitu juga jika pasien kerap mengonsumsi alkohol dan obat lain yang mengakibatkan kantuk.

    Penggunaan dan Dosis Tramadol

    Konsumsi dan dosis tramadol harus sesuai resep dokter. Tidak boleh menggunakannya secara sembarang. Tramadol hanya dapat dibeli dengan resep dokter.

    Obat ini tersedia dalam bentuk tablet oral, terkadang formulasi cair. Tersedia tramadol yang berbentuk tablet kombinasi bersama parasetamol. Dokter akan meresepkan bentuk tramadol yang tepat sesuai kondisi yang dialami.

    Jika diresepkan tramadol dan parasetamol secara bersamaan, pastikan tidak mengkonsumsi obat lain yang mengandung parasetamol. Sebab dapat meningkatkan risiko overdosis parasetamol.

    (azn/row)

  • Ikan Kaleng Diusulkan untuk Makan Bergizi Gratis, Kenapa Nggak Ikan Segar?

    Ikan Kaleng Diusulkan untuk Makan Bergizi Gratis, Kenapa Nggak Ikan Segar?

    Jakarta

    Belakangan ramai dibicarakan terkait ikan kaleng diusulkan ke dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Program MBG menggunakan ikan kaleng awalnya diusulkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Alasannya, ikan kaleng memiliki kandungan protein yang mencukupi. Namun tak sedikit yang bertanya mengapa tak menggunakan ikan segar langsung lantaran tak melewati proses pengawetan seperti ikan kaleng.

    Apa alasannya?

    Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistyo mengatakan, usulan penggunaan ikan kaleng karena ikan segar tak selalu tersedia di beberapa daerah.

    Menurutnya, daerah yang jauh dari pesisir pantai terkadang sulit untuk mendapatkan ikan segar. Sementara dengan ikan kaleng, distribusinya bisa lebih merata pada masyarakat.

    “Kalau bahan bakunya itu kita di pantai, di pesisir, itu kan dekat dengan ikan segar,” jelas Budi kepada wartawan, Selasa (12/11/2024).

    Tak hanya itu, Budi mengungkapkan untuk volume pengadaan ikan yang besar, distribusi produk laut segar juga memerlukan pendingin (cold storage).

    “Namun ketika mulai ke arah daratan, bahan baku tingkat rantai dinginnya belum terbangun, maka ikan kaleng itu salah satu solusi,” jelas Budi.

    Budi juga menyampaikan bahwa KKP berkomitmen untuk meningkatkan edukasi publik mengenai ikan kaleng, termasuk menjelaskan bahwa produk olahan ikan kaleng yang memenuhi standar SNI aman dikonsumsi.

    Pihaknya menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat untuk menghilangkan stigma bahwa ikan kaleng tidak sebaik ikan segar, terutama di dapur-dapur dan pengolah makanan.

    “Kami akan sosialisasi tentang olahan yang sudah memenuhi standar-standar SNI, itu layak konsumsi, Ini adalah satu hal yang sebetulnya menjadi langkah kami ketika kita harus melakukan edukasi kepada (masyarakat),” ucapnya.

    NEXT: Wanti-wanti dokter gizi

  • Tenggorokan Sakit saat Menelan? 7 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya

    Tenggorokan Sakit saat Menelan? 7 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya

    Jakarta

    Tenggorokan sakit saat menelan bisa jadi gejala dari sejumah kondisi kesehatan. Mulai dari infeksi virus, bakteri, hingga jamur.

    Selain nyeri ketika menelan, beberapa kondisi biasanya disertai gejala lain sehingga membedakannya antara satu dengan yang lain. Lantas, apa saja kemungkinan penyebab tenggorokan sakit saat menelan? Simak di bawah ini.

    Penyebab Tenggorokan Sakit saat Menelan

    Dilansir WebMD dan Medical News Today, berikut sejumlah kondisi kesehatan yang menimbulkan sakit saat menelan:

    1. Flu atau Infeksi Sinus

    Tenggorokan terasa nyeri ketika menelan kerap kali menandakan terkena flu atau sinus. Sakit tenggorokan dapat muncul sehari sebelum gejala lain seperti pilek dan batuk muncul.

    Jika mengalami flu, minum lebih banyak cairan dan beristirahatlah untuk meredakan gejalanya. Jika flu menjadi parah, sebaiknya bertanya ke dokter.

    2. Radang Tenggorokan

    Radang tenggorokan disebabkan infeksi akibat bakteri Streptokokus. Kondisi ini jadi penyebab paling umum rasa sakit saat menelan.

    Saat terkena radang tenggorokan, biasanya tidak mengalami flu ataupun batuk. Namun tenggorokan akan terasa nyeri tiba-tiba yang mungkin disertai demam dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.

    Pada anak berusia 3 tahun ke atas, gejala yang dialami dapat berupa demam, mual, dan muntah disertai sakit tenggorokan. Kondisi ini biasanya tidak menyerang anak di bawah 2 tahun.

    Antibiotik adalah pengobatan umum radang tenggorokan. Meski dapat hilang dengan sendirinya, pengobatan dianjurkan agar cepat merasa lebih baik, mencegah penyebarannya ke orang lain, dan mencegah komplikasi.

    2. Tonsilitis

    Tonsilitis adalah infeksi dan peradangan pada amandel, dua kelenjar getah bening di bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, termasuk radang tenggorokan. Tonsilitis tergolong kondisi yang menular.

    Tonsilitis jadi penyebab umum nyeri saat menelan, yang dikenal disfangia. Gejala lain yang mungkin muncul, mencakup bau mulut, dehidrasi, demam, bernapas melalui mulut atau mendengkur, kelelahan dan malaise, bercak putih nanah, dan kemerahan pada amandel.

    3. Epiglotitis

    Epiglotitis adalah infeksi tenggorokan yang mengakibatkan peradangan pada epiglotis. Epiglotis yaitu lipatan di tenggorokan yang mencegah makanan masuk ke tenggorokan.

    Selain nyeri ketika menelan, gejala khas epiglotitis lain yakni kerap meneteskan air liur, suara teredam, kesulitan bernapas, dan stridor atau suara terdengar keras saat bernapas.

    4. Infeksi Jamur

    Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, dan kerongkongan juga dapat mengakibatkan kesulitan menelan. Jenis jamur penyebabnya adalah Candida yang tumbuh tak terkendali karena kondisi tubuh yang menurun.

    Gejala lain yang mungkin dirasakan yaitu muncul bercak putih di pipi bagian dalam lidah, langit-langit mulut, dan tenggorokan. Muncul kemerahan di sudut mulut dan mati rasa.

    5. Esofagitis

    Esofagitis adalah peradangan pada esofagus, yaitu saluran yang menyalurkan makanan dan cairan dari mulut ke lambung. Penyebab paling umum kondisi ini adalah refluks asam. Obat-obatan tertentu dan reaksi alergi juga dapat menyebabkan esofagitis.

    Selain sakit menelan, kondisi ini disertai gejala seperti nyeri dada, maag, atau pendarahan yang mungkin terlihat sebagai darah dalam muntahan atau tinja berwarna gelap.

    6. Mononukleosis

    Infeksi yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr ini mudah menular dan menyebar. Selain nyeri saat menelan, gejala lain yang mungkin dialami seperti pembengkakan amandel dan kelenjar getah bening, nyeri otot, serta kelelahan.

    Tes darah diperlukan untuk mendiagnosis penyakit mononukleosis. Kebanyakan kasus tidak memerlukan perawatan khusus sebab kondisinya akan membaik seiring berjalannya waktu.

    7. Virus Herpes Simpleks

    Tipe 1 virus ini dapat menyebabkan luka di dalam mulut dan sepanjang bibir serta nyeri saat menelan. Luka akan hilang dalam beberapa hari, tetapi konsultasikan dengan dokter jika pertama kali mengalaminya atau jika mengidap HIV.

    Selama masa pemulihan, hindari makanan asam seperti jeruk, cukup istirahat, dan cobalah untuk menghindari stres agar merasa lebih baik.

    Cara Mengatasi Tenggorokan Sakit saat Menelan

    Penanganan untuk sakit tenggorokan saat menelan tergantung pada penyebabnya.

    Pada infeksi tertentu, konsumsi obat-obatan dapat meredakannya. Dokter biasanya akan meresepkan obat antijamur untuk mengobati infeksi jamur dan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri.

    Jika mengalami radang amandel berulang atau kondisi tersebut tidak merespon pengobatan dengan baik, dokter mungkin menyarankan pengangkatan amandel dengan prosedur tonsilektomi.

    Itu tadi sederet penyebab tenggorokan sakit saat menelan dan cara mengatasinya. Agar mengetahui dengan jelas penyebab nyeri tenggorokan ketika menelan yang dialami, detikers dapat mengkonsultasikannya kepada dokter.

    (azn/row)

  • Video: Catatan Ahli Gizi soal Usulan Ikan Kaleng Jadi Menu Makan Bergizi Gratis

    Video: Catatan Ahli Gizi soal Usulan Ikan Kaleng Jadi Menu Makan Bergizi Gratis

    Video: Catatan Ahli Gizi soal Usulan Ikan Kaleng Jadi Menu Makan Bergizi Gratis

  • Video IDAI: Waspadai DBD di Musim Hujan Sebulan ke Depan

    Video IDAI: Waspadai DBD di Musim Hujan Sebulan ke Depan

    Video IDAI: Waspadai DBD di Musim Hujan Sebulan ke Depan