Video: MKEK IDI Larang Dokter Influencer Promosi Produk Kesehatan
Jenis Media: Kesehatan
-

Sumpah Dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia Bakal Direvisi, Ini Alasannya
Jakarta –
Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bakal mengkaji ulang kode etik kedokteran dan sumpah dokter Indonesia. Ketentuan ini menyesuaikan perkembangan jaman dan banyaknya perubahan dalam dunia kedokteran.
World medical association (WMA) sudah lebih dulu merevisi pedoman kode etik kedokteran dua tahun lalu serta sumpah dokter di 2017 silam. “Ini sudah cukup lama dan kita belum menyesuaikan,” terang Ketua MKEK IDI Djoko Widyarto JS, dalam konferensi pers Sabtu (16/11/2024).
Kajian tersebut bakal dibahas lebih lanjut bersama MKEK IDI di pusat dan sejumlah wilayah, yang juga melibatkan perwakilan etik setiap perhimpunan profesi dokter untuk membahas ketentuan kode etik baru maupun sumpah dokter.
“Sumpah dokter baru sekarang sudah bukan sumpah, tapi janji, menurut WMA, janji dokter, kita akan melaksanakan revisi nantinya di muktamar Februari 2025 mendatang,” sambungnya.
Djoko menekankan penyesuaian tersebut tidak hanya sebatas mengadopsi pedoman di luar negeri, tetapi mengedepankan poin-poin ‘local wisdom’. “Seperti kearifan lokal, gotong royong, itu juga kita kan harus memperhatikan,” beber dia.
Djoko belum bisa merilis pedoman kode etik dan sumpah dokter baru dokter, tetapi dirinya mencontohkan beberapa hal yang memang sudah perlu dirubah.
“Kode etik kita itu tahun 2018 ada 21 pasal, itu sehingga melihat ada beberapa yang perlu disesuaikan dengan perkembangan. Dulu misalnya kita memakai millenium development goals, sekarang kan sudah ‘almarhum, sudah sustainable development goals SDG’s.”
“Lalu sekarang kan misalnya, ada telemedicine, boleh nggak dokter memberikan pelayanan kepada pasien, ini kan hal yang baru, perlu kita cermati bersama,” pungkasnya.
(naf/naf)
-

Kanker Usus Besar Mulai Intai Generasi Muda RI, Waspadai BAB Disertai Keluhan Ini
Jakarta –
Proporsi kasus kanker usus besar di Indonesia dilaporkan sudah mulai disusul oleh generasi muda. Perbandingannya dengan kasus di usia lanjut kini adalah 40 dan 60 persen.
“Artinya sudah hampir 50:50 sekarang. Kasus kanker di usia 30 dan 40 sudah mulai umum, di usia 20 sudah mulai beberapa kali dilaporkan,” tutur Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof dr Ari Fahrial Syam, SpPD, saat ditemui di Gedung Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (16/11/2024).
Prof Ari mengingatkan agar masyarakat aktif melakukan skrining. Pasalnya, bila dibawa ke fasilitas kesehatan saat sudah bergejala, peluang kesembuhan relatif sudah amat berkurang dibandingkan ketika teridentifikasi di stadium awal.
“Kita bilang bahwa kita memang masih sangat rendah karena sampai saat ini, untuk angka deteksi dini, pemerintah belum menerapkan mass skrining, jadi belum ada skrining massal kanker ke masyarakat,” lanjut Prof Ari.
“Kasus itu datang dia ketika sudah bergejala, nah memang ada, oke berapa kelompok, misalnya kanker usus besar kita melakukan riset projectnya, riset tersebut kita bisa bilang mendeteksi 5-10 persen kalau dia calon pre cancer tapi kan kalau tidak ada programnya ini akan terlambat,” khawatirnya.
Dirinya mendorong pemerintah untuk segera menjalankan skrining massal, utamanya sejumlah penyakit prioritas. Hasil skrining tersebut juga ditegaskan Prof Ari perlu ditindaklanjut, yakni mendapatkan edukasi, perawatan, atau pengobatan.
Gejala Pertanda Kanker Stadium Lanjut
Secara umum, saat sel kanker berkembang di stadium awal, pasien kerap tidak mengeluhkan gejala apapun.
“Umumnya pasien-pasien datang sudah di stadium akhir 3 dan 4, sudah bergejala itu sudah terlambat. Gejalanya bisa berak darah, susah BAB, muntah-muntah, itu kira-kira tumornya sudah besar, kanker, tumor ganas itu kan ada benjolan di usus yang jadi menutup,” beber Prof Ari.
Ia sekaligus mengingatkan agar generasi muda sebisa mungkin tidak membiasakan sedentary lifestyle, malas bergerak, diikuti dengan pola makan tinggi daging merah, hingga kurangnya serat.
(naf/kna)
-

Menkes Dorong RS di Indonesia Gunakan Teknik Bedah Robotik
Menkes Budi Gunadi Sadikin dorong rumah sakit yang dikelola oleh Kemenkes untuk ikuti jejak RS Jantung dan Pembuluh Darah (RSJPD) Harapan Kita yakni menggunakan teknik bedah dengan robotik. Harapannya agar Indonesia bisa maju dalam operasi bedah apapun.
-

Getar Suara Meneduhkan di Tengah Bisingnya Kota Jakarta
Foto Health
Grandyos Zafna – detikHealth
Sabtu, 16 Nov 2024 14:34 WIB
Jakarta – Banyak cara untuk menenangkan diri di tengah hiruk pikuk kota Jakarta. Jika yoga saja terlalu biasa, kombinasi dengan terapi suara bakal membuatnya berbeda.
-

Nasib Tragis Pria Tewas di Gym, Baru Ketahuan Setelah 3 Hari
Jakarta –
Banyak orang mengunjungi tempat fitness untuk menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan kesehatan.
Sebuah fasilitas olahraga yang identik dengan gaya hidup sehat malah menjadi lokasi kejadian yang menyedihkan.
Hal ini terjadi di sebuah gym di Indianapolis dan tubuh seorang pria ditemukan tewas di dalam tanning bed setelah tiga hari tidak terdeteksi.
Dikutip dari Radar Online, pria berusia 39 tahun tersebut diidentifikasi sebagai Derek Sink, yang sering menggunakan fasilitas tanning bed di gym tersebut.
Tubuhnya ditemukan pada Senin, 11 November, setelah petugas Departemen Kepolisian Metropolitan Indianapolis merespons laporan di Planet Fitness di 8707 Hardegen Street. Kantor Koroner Marion County belum mengungkap penyebab atau awal mula kematiannya.
Keluarga Sink menyebut bahwa ia terakhir kali terlihat mengunjungi gym pada hari Jumat. Meskipun ia mengenakan monitor pergelangan kaki sebagai bagian dari hukuman penahanan rumah akibat kasus kepemilikan narkotika, keberadaannya baru disadari pada hari Senin berikutnya.
Penemuan jarum di ruangan tempatnya ditemukan, mengisyaratkan kemungkinan keterkaitan dengan penggunaan narkoba.
Elizabeth Len, seorang pengunjung gym, mengaku mencium bau tak sedap sebelum mengetahui bahwa itu berasal dari tubuh Sink. Ia mempertanyakan mengapa tanning bed bisa dibiarkan tertutup selama tiga hari tanpa diperiksa.
Menanggapi kejadian ini, Kepala Urusan Korporat Planet Fitness, McCall Gosselin, menyatakan bahwa pihaknya merasa sangat berduka dan tengah bekerja sama dengan otoritas setempat untuk mengungkap kejadian tersebut.
Gosselin juga memastikan bahwa gym memiliki protokol keamanan yang ketat untuk memastikan keselamatan para anggotanya.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar tentang langkah-langkah keamanan di tempat umum, khususnya fasilitas yang digunakan oleh banyak orang.
Keluarga Sink berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi pihak gym untuk meningkatkan kebijakan keamanan agar insiden serupa tidak terulang.
(naf/naf)
-

Yuk Stimulasi Bicara untuk Cegah Speech Delay!
Asah kemampuan bicara anak sejak dini dengan melakukan stimulasi untuk mencegah speech delay atau keterlambatan bicara. Nah di video KuTips berikut ada 5 poin yang harus diperhatikan orang tua atau pengasuh untuk stimulasi bicara menurut Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial IDAI.
-

5 Manfaat Minum Teh Serai Saat Perut Kosong, Turunkan BB hingga Tekanan Darah
Jakarta –
Popularitas obat herbal tidak ada habisnya, bahkan di era pengobatan modern seperti sekarang. Selain mudah didapat, obat herbal dinilai memiliki efek samping lebih rendah dibandingkan obat konvensional.
Salah satu ramuan herbal yang kerap dikonsumsi adalah teh sereh atau serai. Beberapa orang percaya mengonsumsi teh serai dapat memberikan sejumlah manfaat untuk kesehatan, apalagi jika diminum pagi hari saat perut kosong.
Lantas, apa saja manfaat mengonsumsi teh serai saat perut kosong? Dikutip dari Health Site, berikut pembahasannya.
1. Mendukung Kesehatan Pencernaan
Air atau teh serai dikenal memiliki efek untuk menenangkan perut, terutama setelah makan besar. Teh serai juga dapat membantu mencegah masalah terkait pencernaan, seperti kembung dan keasaman.
Jika diminum di pagi hari, teh serai dapat membantu kesehatan usus secara keseluruhan.
2. Membantu Detoksifikasi Tubuh
Teh serai mengandung antioksidan yang dapat membantu detoksifikasi tubuh. Teh serai juga bersifat diuretik, sehingga meningkatkan frekuensi buang air kecil dan memungkinkan tubuh mengeluarkan lebih banyak racun dan kotoran.
Mengonsumsi teh serai di pagi hari juga diyakini dapat membantu penurunan berat badan. Secangkir teh serai dengan tambahan madu dapat membantu membakar lemak di perut dan area tubuh lainnya.
Selain itu, teh serai juga dapat meningkatkan rasa kenyang, menyediakan energi bagi tubuh, serta mendongkrak sistem metabolisme dan pencernaan.
4. Mengatasi Tekanan Darah Tinggi
Teh serai juga dipercaya dapat membantu mengatur tekanan darah dan mengurangi risiko hipertensi. Teh ini diketahui memiliki khasiat yang dapat meningkatkan sirkulasi dan menurunkan tekanan darah.
Mengonsumsi teh serai di pagi hari juga dapat membantu menjaga tekanan darah tetap seimbang sepanjang hari.
5. Memperkuat Sistem Imun Tubuh
Sifat antioksidan dan antiradang pada teh serai dapat membantu meningkatkan kesehatan sistem kekebalan tubuh. Hal ini dapat membantu sistem imun dalam melawan infeksi, flu, demam akibat virus selama pergantian musim, dan lain sebagainya.
(ath/naf)
-

Kanker Usus Besar di RI Meningkat di Usia Muda, Dekan FKUI Beberkan Pemicunya
Jakarta –
Tren kasus kanker usus besar di Indonesia dilaporkan terus meningkat, bahkan pada generasi muda. Kanker usus besar menjadi kanker dengan angka kematian tertinggi ke-5 di Indonesia, dengan catatan jumlah kasus baru mencapai 34.189 menurut data Global Cancer Observatory (Globocan).
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof dr Ari Fahrial Syam, SpPD mewanti-wanti tren kasus kanker semakin banyak terjadi pada usia 40 tahun ke bawah. Laporan ini jelas berbeda dibandingkan catatan lima hingga 10 tahun lalu yang nyaris didominasi lanjut usia.
“Tren kasus kanker usus besar meningkat di usia muda karena gaya hidup, orang kan sekarang sering pegang gadget, jadi malas bergerak, pola makan steak, daging, beef steak kan ada di mana-mana, terlebih juga kurang makan sayur. Sekarang bukan hanya 60 tahun ke atas, tetapi usia 20 mulai ada yang terkena kanker kolorektal, dan usia 30, 40 tahun, sudah umum,” tutur Prof Ari saat ditemui detikcom di Gedung Smesco, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (16/11/2024).
“Dan faktor risiko lainnya, di kita masih banyak yang merokok, satu dari tiga orang dewasa merokok, obesitas tinggi, menyebabkan kanker kolorektal (usus besar) cenderung semakin muda,” lanjutnya.
Sayangnya, 70 persen kasus kanker usus besar ditemukan saat sudah di stadium lanjut. Walhasil, peluang kesembuhan semakin berkurang, berada di bawah 50 persen.
“Biasanya kalau sudah muncul gejala itu sudah stadium lanjut. Proporsi usia muda kena kanker sekarang sudah hampir 50:50,” beber Prof Ari.
Gejala yang kerap tidak disadari adalah sulitnya buang air besar, perdarahan saat BAB, hingga muncul benjolan tumor.
“Itu makanya pentingnya skrining. Makanya kita minta pemerintah segera melakukan skrining massal yang juga berkaitan dengan kolorektal skrining,” pungkas dia.
(naf/naf)
-

Lebih dari 300 Orang Tewas ‘Misterius’ di Sudan, Ini Dugaan Awalnya
Jakarta –
Tercatat ratusan kematian di negara bagian El Gezira, Sudan. Penyebabnya masih ‘misterius’ alias belum diketahui, tetapi dugaan awal pemicunya dicurigai berkaitan dengan infeksi kolera.
Aktivis lokal mencatat ada lebih dari 300 orang yang meninggal, sekelompok penduduk Hilaliya di diaspora memberikan kepada Reuters daftar lebih dari 400 korban tewas, jumlah yang mereka katakan, terus bertambah setiap jam.
Pasukan Dukungan Cepat paramiliter memulai pengepungan kota, yang dihuni oleh puluhan ribu penduduk setempat dan orang-orang yang mengungsi, pada 29 Oktober sebagai bagian dari kampanye serangan di Gezira timur sebagai balas dendam atas pembelotan seorang komandan tinggi RSF ke tentara.
Setidaknya 15 orang tewas oleh tembakan dalam serangan RSF yang memulai pengepungan, menurut para aktivis. Ketika laporan tentang kematian massal mulai bermunculan, rumor beredar tentang penyebab kematian, apakah tentara RSF sengaja meracuni orang.
Namun, semakin banyak orang yang melarikan diri dari kota itu dinyatakan positif kolera, kata sumber medis tersebut.
Petugas medis lain dari kota itu mengatakan, setelah tentara mengusir orang-orang dari rumah mereka, mencuri uang, mobil, dan ternak, sebagian besar penduduk mencari perlindungan di halaman tiga masjid.
Para tentara juga telah mengambil panel surya dan kabel listrik yang digunakan untuk mengambil air tanah, sehingga memaksa setidaknya sebagian penduduk untuk bergantung pada sumur tradisional dangkal yang tidak digunakan selama puluhan tahun dan mungkin telah bercampur dengan limbah, menurut petugas medis dan seorang saksi mata.
Para petugas medis dan saksi mata meminta identitas mereka dirahasiakan untuk menghindari pembalasan dari kedua belah pihak dalam konflik tersebut.
PBB mengatakan awal minggu ini bahwa ada dugaan wabah kolera di antara orang-orang yang melarikan diri dari Gezira timur, salah satu dari beberapa kota di seluruh negeri, tetapi tidak menyebutkan secara spesifik Hilaliya.Ruang Tanggap Darurat Shargelnil mengumumkan petugas medis di Rumah Sakit Omdawanban telah menerima setidaknya 200 kasus kolera dari wilayah tersebut. Karena penyebab pastinya tidak diketahui, puluhan orang di Hilaliya mulai jatuh sakit dengan sakit perut, diare, dan muntah-muntah.
Para tentara telah menjarah rumah sakit, klinik, dan apotek di kota itu, sehingga hanya sedikit yang mampu minum antibiotik dan pulih, kata salah seorang petugas medis. Sisanya meninggal.
Mereka yang ingin pergi membayar sejumlah besar uang kepada tentara RSF untuk diangkut keluar negara bagian itu, kata saksi mata yang tiba di kota Shendi yang dikuasai tentara. Ribuan orang masih bertahan.
“Kami lolos dari kematian karena keajaiban, begitu banyak orang di sekitar kami yang meninggal karena penyakit ini,” kata seorang pria berusia 70 tahun.
Kementerian Kesehatan Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat tidak segera menanggapi permintaan komentar. Perang dahsyat yang meletus pada April 2023 antara tentara dan RSF telah menghancurkan infrastruktur Sudan dan menyebarkan penyakit, sehingga menciptakan krisis kelaparan dan pengungsian terbesar di dunia.
(naf/kna)
