Jenis Media: Kesehatan

  • Video: PR Dinkes Jakarta Temukan 70 Ribu Kasus TBC hingga Akhir 2025

    Video: PR Dinkes Jakarta Temukan 70 Ribu Kasus TBC hingga Akhir 2025

    Video: PR Dinkes Jakarta Temukan 70 Ribu Kasus TBC hingga Akhir 2025

  • Fenomena Langka, Wanita Brasil Melahirkan Anak Kembar dari Ayah yang Berbeda

    Fenomena Langka, Wanita Brasil Melahirkan Anak Kembar dari Ayah yang Berbeda

    Jakarta

    Seorang ibu mengalami kejadian yang sangat langka. Anak kembarnya lahir dari dua ayah yang berbeda.

    Dikutip dari laman New York Post, seorang perempuan Brasil melahirkan anak kembar setelah berhubungan seks dengan dua pria di hari yang sama. Menjelang ulang tahun pertama sang anak, dia memutuskan untuk menjalan tes paternitas untuk mengetahui siapa ayah dari anak-anaknya.

    Wanita yang tidak disebutkan namanya ini awalnya hanya mencurigai satu dari kedua pria yang menjadi ayah dari si kembar, jadi hanya memiliki DNA-nya. Namun, hasilnya hanya positif pada satu anaknya.

    “Saya ingat pernah berhubungan seks dengan pria lain dan meneleponnya untuk tes, dan hasilnya positif,” kata perempuan tersebut

    “Saya terkejut dengan hasilnya. Saya tidak tahu ini bisa terjadi,” tambahnya.

    Meski mengejutkan, tapi hal semacam ini ternyata tidak mustahil. Menurut dokter yang merawat ibu dari anak kembar tersebut, Dr Tulio Jorge Franco, hal ini mungkin terjadi saat dua sel telur dari ibu yang sama dibuahi oleh dua pria yang berbeda.

    “Bayi-bayi tersebut berbagi materi genetik ibu, tapi mereka tumbuh di plasenta yang berbeda,” kata Dr Franco.

    Kejadian ini disebut dengan superfekundas heteropaternal. Menurut jurnal Biomedica, fenomena langka tersebut terjadi saat sel telur kedua yang dilepaskan selama siklus menstruasi yang sama juga dibuahi oleh sel sperma yang berbeda dalam hubungan seksual terpisah.

    Dr Franco mengakui, dia tidak pernah menyangka akan melihat situasi seperti ini. Dia mengklaim hanya ada 20 kejadian serupa di dunia.

    Peristiwa semacam ini juga pernah terjadi di tahun 2015. Seorang hakim memutuskan bahwa seorang pria New Jersey hanya perlu membayar tunjangan anak untuk salah satu dari anak kembar. Dia merupakan ayah dari satu anak kembar tersebut.

    Selama kasus kontroversial tersebut, kesaksan ahli DNA Karl-Hanns Wurzinger mengutip sebuah studi akademis yang diterbika pada tahun 1997. Dijelaskan bahwa kasus ayah yang berbeda terjadi pada sekitar satu dari 13.000 kasus paternitas yang dilaporkan, yang melibakan anak kembar.

    “Karena sel telur memiliki rentang hidup 12 hingga 48 jam dan sperma dapat bertahan hidup selama tujuh hingga 10 hari, terdapat waktu sekitar seminggu untuk potensi terjadinya tumpang tindih dan pembuahan dua sel telur oleh dua sperma dari dua tindakan hubungan seksual terpisah dengan pria yang berbeda,” kata Direktur Kebidanan di Rumah Sakit Mount Sinai, New York, Dr Keith Eddleman kepada CNN.

    “Hal ini lebih umum daripada yang kita duga,” lanjut Eddleman. “Dalam banyak situasi, kita tidak akan pernah tahu karena tidak ada alasan untuk melakukan tes paternitas pada anak kembar,” katanya.

    (elk/kna)

  • Apa yang Harus Dilakukan jika Telanjur Pakai Sepatu dari Pabrik Terpapar Cs-137?

    Apa yang Harus Dilakukan jika Telanjur Pakai Sepatu dari Pabrik Terpapar Cs-137?

    Jakarta

    Banyak orang khawatir setelah muncul kasus paparan radioaktif di pabrik sepatu di Cikande, Serang, Banten. Kekhawatiran terutama datang dari netizen yang merasa sudah telanjur membeli atau memakai sepatu produksi pabrik tersebut dan mempertanyakan apakah penggunaannya aman bagi kesehatan.

    Spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpDVE, FINSDV mengatakan bila sepatu terkontaminasi debu atau partikel yang mengandung Cs-137, kontak langsung dengan kulit dapat terjadi ketika sepatu digunakan, terutama bila tanpa pelindung tinggi.

    Meski begitu, lanjutnya, laporan ilmiah yang membahas kontaminasi Cs-137 secara spesifik pada sepatu masih sangat terbatas. Sebagian besar literatur hanya menyinggung kontaminasi pada lingkungan, logam, atau bahan pangan, sehingga tingkat risiko khusus dari sepatu yang terpapar Cs-137 belum dapat dipastikan.

    Dari sisi kesehatan kulit, dr Ruri menjelaskan paparan Cs-137 berpotensi menyebabkan radiasi beta menembus lapisan epidermis dan menjangkau dermis.

    “Efek yang mungkin muncul: kemerahan pada kulit (erythema), luka bakar radiasi (rad-burns), ulkus atau nekrosis pada kasus paparan tinggi,” katanya saat dihubungi detikcom, Jumat (14/11/2025).

    “Untuk paparan rendah/luar (“kontaminasi ringan”): masih sangat sedikit data spesifik untuk kulit kaki dari sepatu yang terpapar. Artinya, tidak dapat dipastikan bahwa setiap kontak menyebabkan kerusakan kulit langsung atau spesifik,” lanjutnya.

    Terkait risiko kanker pada umumnya bisa meningkat jika paparan radiasi berlangsung dalam kadar besar, berkepanjangan, atau ketika zat radioaktif masuk ke dalam tubuh dan memicu perubahan DNA.

    Namun, dr Ruri mengatakan untuk kasus Cs-137 yang mengenai kulit melalui sepatu, bukti ilmiah yang menghubungkannya langsung dengan kanker kulit masih sangat terbatas. Meski demikian, secara teori radiasi ionisasi memang dapat memengaruhi struktur sel kulit, sehingga potensi risiko tetap ada secara prinsip.

    Apa yang Harus Dilakukan Jika Sudah Telanjur Memakai Sepatu yang Mungkin Terpapar?

    dr Ruri membagikan beberapa tips bagi yang merasa telah memakai sepatu dari pabrik yang terdampak Cs-137. Berikut penjelasannya.

    Segera hentikan pemakaian sepatu tersebut hingga dilakukan pemeriksaan atau pembersihan.

    Cuci sepatu dengan sabun dan air secara menyeluruh (termasuk bagian dalam, sol, tali) agar potensi partikel radioaktif yang melekat bisa dibersihkan. Meski demikian, harus diingat, pembersihan ini tidak selalu menjamin penghapusan radiasi jika kontaminasi sudah terjadi secara mendalam atau pada material sepatu.

    Pastikan kaki dan kulit yang kontak dengan sepatu dibersihkan dengan sabun dan air, memantau adanya kemerahan, iritasi, luka yang tidak wajar.

    Jika memungkinkan, lakukan pengukuran radiasi (misalnya dengan dosimeter) atau minta pihak berwenang/penanggung jawab lingkungan untuk memeriksa apakah sepatu benar‐benar terkontaminasi.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

    Dampak Radiasi di Pabrik Sepatu

    8 Konten

    Produk sepatu asal Indonesia buatan pabrik di kawasan Cikande, Banten, diduga terpapar radioaktif Cs-137. Apa dampaknya jika telanjur memakai sepatu yang terpapar radiasi?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Yang Ngaku Suka Matematika Merapat, Tantang Diri Lewat Soal Logika Ini!

    Yang Ngaku Suka Matematika Merapat, Tantang Diri Lewat Soal Logika Ini!

    Asah Otak

    Aida Adha Siregar – detikHealth

    Jumat, 14 Nov 2025 18:06 WIB

    Jakarta – Kalau kamu ngerasa pecinta pelajaran matematika, coba kerjakan soal logika ini dalam hitungan detik. Kalau bisa, fix kamu jago!

  • Gejala Ringan yang Sering Dianggap Flu, Padahal Bisa Jadi Kanker Paru

    Gejala Ringan yang Sering Dianggap Flu, Padahal Bisa Jadi Kanker Paru

    Jakarta

    Kanker paru masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi akibat kanker di dunia. Sering disebut sebagai silent killer, penyakit ini kerap tak menimbulkan gejala jelas pada tahap awal, bahkan banyak orang mengira hanya terkena flu biasa atau kelelahan.

    Menurut Dr Lim Hong Liang, Konsultan Onkologi Medis Ahli Kanker Paru dari Parkway Cancer Centre (PCC), kanker paru berkembang ketika sel-sel abnormal tumbuh tanpa kendali di jaringan paru dan dapat menyebar ke organ lain seperti otak, tulang, atau hati.

    “Batuk berkepanjangan, sesak napas, atau nyeri dada sering dianggap sepele, padahal bisa menjadi tanda awal kanker paru,” jelas Dr. Lim.

    Ia menambahkan, deteksi dini melalui CT scan dosis rendah dapat membantu menemukan kanker sebelum gejala muncul, sehingga peluang kesembuhan lebih tinggi. “Semakin cepat kanker ditemukan, semakin besar kemungkinan diobati secara efektif,” katanya.

    Kebiasaan merokok masih menjadi penyebab utama kanker paru, termasuk paparan asap rokok pasif, polusi udara, hingga zat kimia industri. Tren baru seperti vape atau rokok elektrik juga bukan solusi aman.

    “Vape tetap mengandung nikotin dan bahan kimia toksik yang berisiko merusak paru,” ujar Dr Chin Tan Min, Konsultan Onkologi Medis PCC.

    Gejala kanker paru

    Banyak gejala awal kanker paru yang ringan dan sering dianggap flu atau infeksi biasa. Beberapa yang harus diwaspadai yakni:

    Batuk yang tidak kunjung reda atau semakin parahBatuk berdarah atau keluar dahak berwarna karatSesak napas tanpa sebab yang jelasNyeri dada atau bahu, terutama saat menarik napas dalam atau batukSuara serak atau perubahan suara yang berlangsung lamaSering mengalami infeksi paru seperti bronkitis atau pneumoniaKehilangan nafsu makan atau penurunan berat badan tanpa sebab jelasMudah lelah atau tubuh terasa lemah terus-menerus

    Terapi Baru, Harapan Baru

    Dulu, kemoterapi jadi andalan utama, tapi kini pengobatan kanker paru sudah lebih maju.

    “Dengan terapi bertarget (targeted therapy) dan imunoterapi, pasien bisa hidup dua hingga tiga kali lebih lama dibandingkan kemoterapi biasa,” ujar dr Lim.

    Terapi EGFR Tyrosine Kinase Inhibitor (TKI), misalnya, terbukti efektif untuk pasien kanker paru stadium lanjut dengan mutasi gen EGFR. Sekitar 80% pasien mengalami perbaikan gejala dalam beberapa minggu pertama.

    Selain itu, imunoterapi membantu sistem imun tubuh mengenali dan melawan sel kanker. Beberapa pasien bahkan bisa hidup lebih dari lima tahun setelah terapi ini.

    Dr Lim menambahkan, setiap pasien perlu pendekatan holistik yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan emosionalnya.

    “Tujuan kami bukan hanya memperpanjang usia, tapi juga menjaga kualitas hidup pasien,” ujarnya.

    Halaman 2 dari 3

    (kna/kna)

  • Video: Pernyataan Menkes Usul BPJS Tak Usah Cover Orang Kaya

    Video: Pernyataan Menkes Usul BPJS Tak Usah Cover Orang Kaya

    Jakarta – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan usul mengenai BPJS Kesehatan dalam rapat kerja Komisi IX pada Kamis (13/11).

    Ia menyebutkan bahwa BPJS Kesehatan harus berfokus pada orang-orang miskin, sedangkan warga yang tergolong mampu disarankan menggunakan asuransi swasta.

    (/)

  • Pengasapan Massal Perangi Wabah Chikungunya yang Meluas

    Pengasapan Massal Perangi Wabah Chikungunya yang Meluas

    Foto Health

    Tripa Ramadhan – detikHealth

    Jumat, 14 Nov 2025 16:30 WIB

    Kuba – Kuba mengintensifkan pengasapan di Havana. Hal itu untuk menahan lonjakan chikungunya dan demam berdarah yang kini menyerang hampir sepertiga penduduknya.

  • Video Menkes Usul BPJS Fokus Kelas Bawah, Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta

    Video Menkes Usul BPJS Fokus Kelas Bawah, Orang Kaya Pakai Asuransi Swasta

    Jakarta

    Menkes Budi Gunadi Sadikin mengusulkan BPJS Kesehatan fokus melayani masyarakat kelas bawah dan orang mampu atau orang kaya dapat menggunakan asuransi swasta.

    Budi berharap, biaya perawatan orang-orang kaya dicover oleh pihak swasta. Dengan begitu, Budi yakin semua masyarakat Indonesia bisa dicover oleh BPJS Kesehatan

    Rencananya kita akan lakukan kelas rawat inap standar. Ini maksudnya apa? Supaya ya udah BPJS itu fokusnya ke yang bawah aja walaupun ini debat terus BPJS tapi saya bilang BPJS nggak usah cover yang kaya-kaya deh, kenapa karena kaya kelas 1 itu biarin diambil swasta, ujar Menkes Budi dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI.

    Nah, kalau detikers mau nonton berita video yang seru lainnya klik di sini ya.

    (/)

    menkes budi gunadi sadikin bpjs kesehatan masyarakat kelas bawah orang kaya asuransi swasta

  • Dokter Beberkan Jenis Kanker yang Bisa Muncul Jika Terpapar Radioaktif Cs-137

    Dokter Beberkan Jenis Kanker yang Bisa Muncul Jika Terpapar Radioaktif Cs-137

    Jakarta

    Kontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) yang ditemukan pada sejumlah produk ekspor, mulai dari udang, cengkeh, hingga alas kaki seperti sepatu, belakangan memicu kekhawatiran publik. Kekhawatiran tersebut muncul karena paparan radiasi dalam jumlah tertentu dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, termasuk kanker.

    Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Onkologi, Dr dr M Yadi Permana, Sp B Subsp Onk (K), menjelaskan efek paparan bahan radioaktif seperti Cs-137 sangat bergantung pada dosis yang masuk ke tubuh serta durasi paparannya.

    Menurutnya, dampak kesehatan akibat paparan Cs-137 tidak terjadi dalam waktu singkat. Efeknya bersifat jangka panjang dan umumnya baru muncul setelah lebih dari 10 tahun.

    “Kadar cesium di dalam makanan di atas 1200 becquerel/kg secara terus menerus bisa berisiko memicu kanker,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (13/11/2025).

    dr Yadi mengatakan Cs-137 memiliki memiliki kecenderungan terserap pada jaringan tubuh tertentu, seperti otot, kulit, sumsum tulang, hingga saluran pencernaan. Kerusakan pada sel-sel di jaringan tersebut akan semakin besar jika paparan berlangsung terus-menerus dalam kadar tinggi.

    “Kanker yang paling sering dikaitkan dengan paparan Cesium-137 adalah kanker darah (leukemia) dan kanker tiroid,” tuturnya.

    “Tentunya paparan singkat tidak akan memicu resiko terjadinya kanker dibandingkan paparan jangka panjang,” lanjutnya.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

    Dampak Radiasi di Pabrik Sepatu

    8 Konten

    Produk sepatu asal Indonesia buatan pabrik di kawasan Cikande, Banten, diduga terpapar radioaktif Cs-137. Apa dampaknya jika telanjur memakai sepatu yang terpapar radiasi?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Telanjur Pakai Sepatu yang Pabriknya Terpapar Radioaktif Cs-137, Apa Efeknya?

    Telanjur Pakai Sepatu yang Pabriknya Terpapar Radioaktif Cs-137, Apa Efeknya?

    Jakarta

    Temuan paparan radioaktif cesium-137 (Cs-137) di pabrik sepatu di Cikande, Serang, Banten memicu kekhawatiran publik, terutama terkait potensi dampaknya terhadap kesehatan. Tidak sedikit yang cemas karena merasa sudah telanjur menggunakan sepatu yang diproduksi di pabrik yang diduga terpapar radioaktif tersebut.

    Spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpDVE, FINSDV menjelaskan Cs-137 merupakan isotop radioaktif yang muncul sebagai produk fisi di reaktor nuklir atau akibat insiden radiasi. Jika sepatu terkontaminasi partikel atau debu yang mengandung Cs-137, maka saat dipakai dapat terjadi kontak langsung dengan kulit kaki, terutama bila digunakan tanpa pelindung yang memadai.

    “Namun, perlu diingat: kejadian kontaminasi pada sepatu belum banyak dipublikasikan secara spesifik dalam literatur ilmiah (lebih banyak laporan umum kontaminasi lingkungan, logam, makanan). Jadi, tingkat risiko spesifik untuk “sepatu yang terpapar Cs-137″ belum terkuantifikasi secara rinci,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Jumat (14/11/2025).

    Apa Dampaknya?

    dr Ruri mengatakan, kontak langsung antara kulit dan partikel radioaktif, seperti Cs-137 berpotensi menyebabkan radiasi beta menembus lapisan epidermis dan mencapai dermis. Beberapa efek yang mungkin muncul antara lain:

    kemerahan pada kulit (eritema)luka bakar radiasiulkus atau nekrosis (kerusakan jaringan pada paparan tinggi).

    Namun, untuk paparan rendah atau kontaminasi ringan, data ilmiah yang tersedia masih sangat terbatas.

    “Artinya, tidak dapat dipastikan bahwa setiap kontak menyebabkan kerusakan kulit langsung atau spesifik,” lanjutnya.

    Bisakah Memicu Kanker?

    Menurut dr Ruri, risiko kanker umumnya meningkat bila paparan radiasi cukup besar, berlangsung lama, atau jika zat radioaktif masuk ke dalam tubuh (internal contamination) dan menyebabkan mutasi DNA.

    “Untuk kasus Cs-137 pada kulit melalui sepatu, data langsung kepada kanker kulit sangat terbatas. Namun, teori dasar radiasi ionisasi memang memungkinkan bahwa sel‐kulit yang terpapar radiasi bisa mengalami mutasi – sehingga secara prinsip ya, secara fisik ada potensi meningkatnya risiko,” lanjutnya.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

    Dampak Radiasi di Pabrik Sepatu

    8 Konten

    Produk sepatu asal Indonesia buatan pabrik di kawasan Cikande, Banten, diduga terpapar radioaktif Cs-137. Apa dampaknya jika telanjur memakai sepatu yang terpapar radiasi?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya