Jenis Media: Kesehatan

  • Operasi Ginekologi Tanpa Luka, Mayapada Hospital Kuningan Kenalkan vNOTES

    Operasi Ginekologi Tanpa Luka, Mayapada Hospital Kuningan Kenalkan vNOTES

    Jakarta

    Tidak sedikit perempuan khawatir ketika menjalani operasi ginekologi. Kekhawatiran tersebut muncul karena tindakan tersebut berpotensi untuk menimbulkan luka besar, proses operasi yang lama, nyeri, hingga proses pemulihan yang cukup panjang.

    Meskipun begitu, saat ini, perkembangan teknologi kedokteran sudah menghadirkan solusi yang jauh lebih ramah bagi pasien yakni Vaginal Natural Orifice Transluminal Endoscopic Surgery (vNOTES).

    vNOTES adalah teknik operasi ginekologi minimal invasif tanpa luka terbaru yang dilakukan melalui lubang alami (vagina), sehingga tidak memerlukan sayatan di perut. Memanfaatkan bantuan kamera endoskopi beresolusi tinggi, dokter dapat menangani kasus seperti mioma, kista ovarium, endometriosis, pengangkatan rahim, hingga kehamilan ektopik dengan trauma jaringan yang jauh lebih minimal dibandingkan metode konvensional.

    Mayapada Hospital Kuningan (MHKN) menjadi rumah sakit swasta pertama di Indonesia yang menghadirkan teknologi vNOTES. Teknologi itu memberi harapan baru bagi pasien yang menginginkan prosedur operasi yang lebih aman, nyaman, dan modern.

    Selain itu, Mayapada Hospital Kuningan memastikan layanan yang dihadirkan mengacu pada standar internasional yang kini bisa diakses pasien di Indonesia tanpa harus ke luar negeri. Metode ini memungkinkan pemulihan lebih cepat, minim nyeri, serta hasil kosmetik yang lebih baik karena tidak meninggalkan bekas luka besar di perut.

    Salah satu pasien yang ditangani di layanan Obstetrics & Gynecology Center Mayapada Hospital Kuningan bersama dr. Ichnandy Arief Rachman, Sp.OG, FMAS, CCD adalah seorang perempuan 38 tahun dengan kista ovarium.

    dr. Ichnandy Arief Rachman bercerita pasien tersebut sempat merasa khawatir karena membayangkan operasi dengan luka besar dan masa pemulihan yang lama. Setelah melalui konsultasi medis, akhirnya pasien memutuskan menjalani vNOTES di Mayapada Hospital Kuningan. Operasi berjalan lancar tanpa sayatan di perut, dengan nyeri lebih ringan dan pemulihan lebih cepat dari perkiraannya.

    “Awalnya saya takut operasi karena membayangkan luka besar di perut dan pemulihannya lama. Namun melalui vNOTES, saya justru merasakan prosedur yang lebih nyaman, nyeri minimal, dan bisa kembali beraktivitas tanpa rasa cemas,” katanya dalam keterangannya, Rabu (19/11/2025).

    Pengalaman ini menjadi contoh bagaimana teknologi vNOTES dapat memberikan solusi yang lebih nyaman bagi pasien. Di Mayapada Hospital Kuningan, prosedur ini dilakukan bersama tim multidisiplin yang terlatih serta teknologi terkini di layanan Obstetrics & Gynecology Center.

    Sementara itu, Hospital Director Mayapada Hospital Kuningan dr. Deasy Sugesty, MARS mengatakan layanan yang diberikan mencakup perencanaan kehamilan, pemeriksaan kesehatan ibu dan janin, perawatan hingga persalinan, serta penanganan masalah kandungan seperti gangguan hormonal, fertilitas, menopause, infeksi, hingga tindakan minimal invasif untuk tumor dan kanker.

    “Mayapada Hospital Kuningan berkomitmen menghadirkan layanan ginekologi berstandar internasional melalui sinergi inovasi medis terkini, kolaborasi tim multidisiplin berpengalaman, dan manajemen perawatan komprehensif, mencakup tahap konsultasi, tindakan, hingga pemulihan,” ujar dr. Deasy Sugesty.

    “Dengan dukungan dokter spesialis yang terlatih dan hadirnya teknologi vNOTES, kami memastikan setiap prosedur dilakukan dengan minim rasa sakit (painless), tanpa sayatan (scarless), dan pemulihan lebih cepat (faster recovery) sesuai standar global. Perawatan dengan pendekatan personal (patient-centered care) juga mendukung komitmen kami dalam menghadirkan patient journey yang optimal, dengan kualitas penyembuhan yang maksimal serta peningkatan kualitas hidup pasien,” tutupnya.

    Sebagai informasi tambahan, untuk mengetahui lebih dalam terkait layanan tersebut dapat diakses melalui call center 150770 atau aplikasi MyCare yang juga memiliki fitur Health Articles & Tips seputar kesehatan reproduksi perempuan. Adapula fitur Personal Health yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit untuk memantau jumlah langkah harian, kalori, detak jantung, hingga BMI.

    (ega/ega)

  • Viral ‘Raw Milk’ Disebut Bikin Anak Lebih Kebal, Dokter Ungkap Fakta Sebenarnya

    Viral ‘Raw Milk’ Disebut Bikin Anak Lebih Kebal, Dokter Ungkap Fakta Sebenarnya

    Jakarta

    Viral belakangan ini di media sosial X sebuah narasi seorang netizen yang mengaku memberikan susu mentah atau unpasteurized untuk anaknya. Cuitan tersebut mengundang banyak komentar netizen yang menyebut langkah itu dapat berbahaya untuk anak.

    Spesialis gizi dr Raissa E DJuanda, SpGK mengungkapkan hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah terkait susu unpasteurized lebih sehat dibandingkan susu pasteurisasi atau susu formula. Menurut dr Raissa, nyatanya kandungan gizi dalam susu tidak berkurang signifikan melalui proses pasteurisasi.

    Terlebih susu yang unpasteurized juga masih mengandung banyak patogen yang berbahaya untuk kesehatan pencernaan. Sehingga, risiko penyakitnya lebih besar dibandingkan manfaatnya.

    “Raw milk juga biasanya masih ada bakteri patogennya seperti E Coli, Salmonella, Listeria, yang semuanya bukan sesuatu yang menguatkan imun. Tidak ada bukti raw milk meningkatkan kekebalan tubuh anak. dan tidak ada nutrisi ‘superior’ yang hanya ada di raw milk,” ungkap dr Raissa ketika dihubungi detikcom, Rabu (19/11/2025).

    dr Raissa lantas membagikan beberapa cara memilih susu yang cocok untuk anak. Untuk anak usia 1-5 tahun sebaiknya pilih susu pasteurisasi atau Ultra High Temperature (UHT), bukan raw milk. Bila memerlukan tambahan nutrisi tertentu, bisa memilih produk susu yang sudah difortifikasi.

    Sedangkan untuk anak usia lebih dari 5 tahun, bisa konsumsi susu pasteurisasi atau UHT biasa. Namun, susu pada usia ini hanya sebagai pelengkap, sebaiknya lebih fokus pada pola makan bergizi seimbang.

    “Raw milk bukan lebih sehat untuk anak. Yang ‘natural’ tidak selalu aman. Pasteurisasi membuat susu jauh lebih aman tanpa merusak nutrisi. Pilihlah susu yang sudah dipastikan higienis, memiliki izin edar, dan sesuai kebutuhan gizi anak,” tandasnya.

    Semua ini berawal dari sebuah cuitan warganet yang mengaku memberikan susu unpasteurized untuk anaknya. Susu yang disebutnya didapat langsung dari peternakan itu dianggap lebih natural dan lebih baik untuk konsumsi anak-anaknya.

    “Raw and unpasteurized milk..Langsung dari peternak. Saya hanya memberi real foods untuk keluarga saya. No ultra processed foods. Oh ya, gimana, anak anda masih konsumsi susu bubuk formula? Yg katanya bikin pintar. Selamat, anda dikibuli oleh produsen sufor,” ujar netizen tersebut.

    “Aku pernah KKN di suatu desa, mrk punya peternakan sapi sendiri. Setiap pagi mereka minum susu nya dan itu direbus dulu loh. Mereka blg gaboleh minum raw milk karna banyak bakteri. Raw milk hanya untuk anak sapi,” balas netizen yang tidak setuju dengan aksi tersebut.

    “Kayanya sebagai dosen teknologi pangan yang fokus ke mikrobiologi gue harus komentar. Susu harus dipasteurisasi sebelum dikonsumsi, Karena susu sangat rentan terkontaminasi patogen (penyebab penyakit) misal Salmonella, E. coli, Listeria dll. Kalau mau ambil resiko, ya silhkn aja,” ujar netizen lain.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Resmikan RS Kardiologi Solo, Prabowo: Berobat Tak Perlu ke Luar Negeri

    Resmikan RS Kardiologi Solo, Prabowo: Berobat Tak Perlu ke Luar Negeri

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto baru saja meresmikan RS Kardiologi Emirates-Indonesia (RS KEI) di Solo, Jawa Tengah. Kehadiran rumah sakit ini diharapkan membuat warga tak perlu lagi jauh-jauh berobat jantung ke luar negeri.

    “Saya kira ini akan memberi harapan baru bagi pasien jantung tidak usah jauh-jauh berobat keluar negeri, kita punya fasilitas yang bagus, yang terbaik dan kita akan mengejar pelayanan kesehatan yang terbaik yang mampu kita berikan,” kata Prabowo Prabowo di peresmian RS KEI dikutip dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (19/11/2025).

    Dalam kesempatan itu, dia juga meminta Menteri Kesehatan untuk membangun 66 rumah sakit baru bertaraf internasional dengan peralatan canggih. Target itu diharapkan tercapai dalam empat tahun ke depan.

    Rumah sakit ini dibangun menggunakan dana hibah Pemerintah Uni Emirate Arab (UEA) senilai Rp417,3 miliar (USD 25 juta). Seluruh biaya pembangunan ditanggung pemerintah UEA, sementara operasionalnya akan dikelola Kementerian Kesehatan RI.

    RS KEI memiliki kapasitas awal 130 tempat tidur, dilengkapi fasilitas modern seperti hybrid cathlab, CT Scan, MRI, IGD dengan sembilan tempat tidur, ICU, ruang operasi jantung, rawat inap VIP hingga presidential suite, serta pusat riset kardiologi.

    Prabowo berharap fasilitas kesehatan di RS KEI ini menjadi tolak ukur bagi standar rumah sakit di Indonesia, yang bisa mengurangi fatalitas, mempercepat akses pengobatan dan menjadi pusat inovasi, edukasi serta riset. Di sisi lain, Prabowo juga mengharapkan tambahan lulusan tenaga medis untuk pemerataan layanan kesehatan di Indonesia.

    “Rumah sakit penting, tapi juga awaknya, dokter kita butuh tambahan sangat banyak. Dokter gigi, perawat, paramedis dan itu kita juga akan melakukan perluasan penambahan fasilitas pendidikan dokter, perawat, paramedis secara besar-besaran,” ucap Prabowo.

    (kna/kna)

  • Prabowo Tantang Menkes Bangun 66 RS Baru Setara RS Kardiologi Solo

    Prabowo Tantang Menkes Bangun 66 RS Baru Setara RS Kardiologi Solo

    Jakarta

    Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan pusat jantung RS Kardiologi Emirates-Indonesia (RS KEI) di Solo, Jawa Tengah. Peresmian rumah sakit itu disebutnya sebagai simbol persahabatan kedua negara.

    “Rumah sakit ini adalah simbol persahabatan antara dua bangsa, Indonesia dan Uni Emirates Arab. Ini adalah kebesaran hati dari Presiden Uni Emirates Arab yang mulia Muhammad bin Zaid Al Nahyan yang selalu memberi perhatian yang sangat besar kepada bangsa kita dari sejak beliau masih muda,” kata Prabowo kepada Menkes saat memberi pidato peresmian RS KEI dikutip dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden.

    Prabowo menjelaskan bahwa RS Kardiologi Emirates-Indonesia merupakan salah satu rumah sakit dengan peralatan canggih di Indonesia, bahkan satu-satunya di Jawa Tengah. Dia meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuat rumah sakit baru dengan standar yang sama dengan RS KEI.

    “Saya sudah alokasikan (anggaran) dan sudah menginstruksikan Menkes untuk segera membangun 66 RS baru dan sudah mulai dibangun. Tapi saya minta 66 tidak kalah dengan standar RS ini. Menkes kesehatan, bisa?” tantang Prabowo.

    Eks Menteri Pertahanan era Jokowi ini juga meminta Menkes Budi membuat RS secanggih RS KEI di tiap kabupaten/kota. Prabowo menargetkan rumah sakit dengan peralatan canggih dan berstandar internasional itu bisa dibangun dalam 4 tahun ke depan.

    “Kita berusaha, tapi yang jelas saya akan alokasikan biaya yang cukup besar untuk pelayanan kesehatan,” beber Prabowo.

    (kna/kna)

  • Kasus ‘Rahim Copot’ Ternyata Pernah Terjadi di India, Begini Kejadiannya

    Kasus ‘Rahim Copot’ Ternyata Pernah Terjadi di India, Begini Kejadiannya

    Jakarta

    Belakangan kisah dokter yang menangani ‘rahim copot’ viral di media sosial. Kasus serupa ternyata pernah dilaporkan di India dan dipublikasikan pada 2003 dalam Journal of Obstetrics and Gynecology of India berjudul “An Unusual Case of Postpartum Hemorrhage Resulting From Amputation of Uterine Inversion”.

    Dalam laporan tersebut, pasien berinisial B M, 28 tahun, seorang ibu yang baru melahirkan anak pertamanya, dibawa ke ruang bersalin pada 12 November 2000. Ia mengalami perdarahan vagina hebat dua jam setelah melahirkan bayi laki-laki cukup bulan di rumah dengan bantuan penolong persalinan tradisional atau dukun beranak (dai).

    Saat di rumah sakit, pasien dalam keadaan sadar tetapi tampak sangat lemah. Ia mengalami anemia sedang, sesak napas, berkeringat banyak, takikardi (nadi 140 kali per menit), dan hipotensi dengan tekanan darah sistolik 70 mmHg serta diastolik tidak terukur. Laju napasnya bahkan mencapai 48 kali per menit.

    Pemeriksaan perut menunjukkan uterus atau rahim tidak teraba, disertai nyeri tekan menyeluruh di perut bagian bawah. Pemeriksaan spekulum memperlihatkan perdarahan masif, dan pada pemeriksaan vaginal, serviks serta uterus juga tidak dapat diraba di tempat seharusnya.

    Diagnosis awal ditegakkan sebagai perdarahan pascapersalinan akibat atonia uteri dengan robekan pada kubah vagina (vault tear) dan syok. Transfusi darah segera disiapkan, dan pasien dibawa ke ruang operasi untuk evaluasi lebih lanjut di bawah pembiusan.

    Selama pemeriksaan di ruang operasi, dokter menemukan serviks dan uterus tidak dapat diraba, tetapi kedua tuba falopi dan ovarium justru tampak berada di dalam vagina. Temuan ini mengarah pada diagnosis ruptur uteri setelah persalinan, sehingga laparotomi darurat langsung dilakukan.

    Saat perut dibuka, rongga abdomen penuh dengan darah, dan uterus tidak terlihat. Setelah darah dibersihkan, ternyata uterus telah terlepas seluruhnya, dan jaringan penyangga di sisi kiri dan kanan masih berdarah. Bagian yang tersisa kemudian di-jepit (clamp) dan diikat (ligasi). Kubah vagina yang terputus kemudian ditutup dengan jahitan terputus-terputus.

    Setelah perdarahan dapat dikendalikan, dokter memasang selang drainase, sebuah selang kecil untuk mengeluarkan sisa darah atau cairan pascaoperasi, lalu menutup kembali luka operasi. Pasien juga diketahui mendapat tiga kantong darah segar serta ceftriaxone intravena.

    Penyebab ‘Rahim Copot’

    Pendalaman lebih lanjut setelah operasi mengungkapkan penyebab utama kejadian tersebut. Plasenta pasien sempat tertahan setelah melahirkan, sehingga dai menarik tali pusat dengan kuat. Plasenta keluar bersama uterus yang sudah mengalami inversi (terbalik).

    Melihat adanya jaringan besar yang menjulur keluar, dai kemudian memotong jaringan tersebut di tingkat introitus (pintu vagina). Karena perdarahan tidak berhenti, pasien akhirnya dirujuk ke rumah sakit.

    “Ini adalah kasus yang tidak biasa dari inversi uterus puerperalis yang disebabkan oleh penanganan medis yang keliru (iatrogenic mismanagement), yang kemudian menyebabkan perdarahan postpartum masif. Beruntung pasien dapat selamat dari mutilasi seperti itu. Tidak ada catatan kejadian serupa di literatur medis,” demikian bunyi laporan jurnal tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/kna)

  • Viral Ortu Beri Susu Unpasteurized untuk Anak, Dokter Wanti-wanti Bahayanya

    Viral Ortu Beri Susu Unpasteurized untuk Anak, Dokter Wanti-wanti Bahayanya

    Jakarta

    Viral sebuah narasi di media sosial X, seseorang netizen mengaku memberikan anaknya susu mentah dan tidak dipasteurisasi. Ia berpendapat susu mentah jauh lebih sehat dibandingkan susu yang sudah diproses.

    “Raw and unpasteurized milk.. Langsung dari peternak. Saya hanya memberi real foods untuk keluarga saya. No ultra processed foods. Oh ya, gimana, anak anda masih konsumsi susu bubuk formula? Yg katanya bikin pintar. Selamat, anda dikibuli oleh produsen sufor,” ucap netizen tersebut.

    Cuitan tersebut lalu mendapat banyak komentar dari warganet lain. Sebagian besar menyayangkan aksi tersebut lantaran dianggap berbahaya untuk kesehatan. Susu mentah disebut dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan untuk anak-anak.

    “Banyak bakteri kalau gak langsung dimasak wkwkwkw,” respons pemilik akun @Ng***har***.

    “Ada nutrisi yg berkurang jika dipasteurisasi, tapi minimal bgt kok kak. Tetep sgt worth it dibanding resiko infeksi jika tidak dipasteurisasi. Takutnya kebetulan raw cow milk nya dikonsumsi pas imun lg down, dpt beresiko infeksi dan berujung sepsis kak,” timpal netizen lain.

    Benarkah susu mentah ‘lebih sehat’ dibandingkan susu yang sudah melalui proses? Spesialis anak dr Rizky Amrullah Nasution, SpA mengungkapkan hal ini tidaklah benar.

    Pasteurisasi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk melakukan sterilisasi pada susu. Susu mentah masih mengandung kuman yang dapat memicu infeksi pada pencernaan apabila tetap dikonsumsi.

    “Unpasteurized milk tentu tidak lebih sehat dibandingkan susu formula buatan pabrik ataupun pasteurized milk karena belum melewati proses sterilisasi untuk dikonsumsi anak dan bayi, ini tidak steril,” ucap dr Rizky ketika dihubungi detikcom, Rabu (19/11/2025).

    Beberapa jenis kuman yang mungkin masih terkandung dalam susu mentah meliputi e coli dan salmonella. Kedua jenis patogen ini berkaitan erat dengan masalah keracunan makanan.

    dr Rizky mewanti-wanti orang tua waspada terkait beberapa gejala infeksi yang mungkin muncul jika mengonsumsi susu mentah. Beberapa di antaranya seperti demam dan sakit perut.

    “Kuman-kuman seperti salmonella dan e.coli yang terkandung dalam susu yang tidak steril dapat menyebabkan gejala seperti demam, nyeri perut, muntah, dan diare,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Video: Apa yang Perlu Dibenahi di Program MBG? Ini Kata Tan Shot Yen

    Video: Apa yang Perlu Dibenahi di Program MBG? Ini Kata Tan Shot Yen

    Video: Apa yang Perlu Dibenahi di Program MBG? Ini Kata Tan Shot Yen

  • Video Kemenkes Ubah Rujukan RS Berjenjang ke Berbasis Kompetensi di 2026

    Video Kemenkes Ubah Rujukan RS Berjenjang ke Berbasis Kompetensi di 2026

    Video Kemenkes Ubah Rujukan RS Berjenjang ke Berbasis Kompetensi di 2026

  • Hati-hati! Dokter Bilang Kebiasaan Tidur Seperti Ini Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes

    Hati-hati! Dokter Bilang Kebiasaan Tidur Seperti Ini Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes

    Jakarta

    Spesialis penyakit dalam dr Dicky Lavenus Tahapary, SpPD-KEMD, PhD, FINASIM, mengungkapkan kualitas dan durasi tidur merupakan salah satu faktor penting dalam pencegahan penyakit diabetes. Oleh karena itu, ia kurang menyarankan untuk tidur setelah pukul 9 malam.

    Menurutnya, hal ini berkaitan dengan ritme sirkadian atau tidur-bangun. Ia menyebut ada banyak penelitian yang mengaitkan risiko diabetes dengan waktu kapan tidur.

    “Jadi memang, misalkan sekresi hormon melatonin itu paling tinggi jam 10-11 malam, dia merangsang gampang kita tidur dan terkait reparasi tubuh, misalkan,” ucap dr Dicky ketika ditemui di acara #Hands4Diabetes, Minggu (16/11/2025).

    “Banyak penelitian membandingkan orang yang tidur jam 9 (malam) sampai jam 5 atau jam 4 (pagi) dengan orang yang tidur jam 12 (malam) sampai jam 9 (pagi). Itu ternyata ekspresi genetik terkait peradangan, terkait diabetes, terkait risiko kanker lebih tinggi pada orang yang suka begadang dibandingkan orang yang tidur lebih awal,” sambungnya.

    Oleh karena itu, diperlukan pengaturan kebijakan untuk kerja shift malam di tiap perusahaan. Seperti yang diketahui, ada banyak juga orang yang terpaksa begadang karena harus bekerja.

    Selain dari sisi sistem sirkadian, kebiasaan begadang juga dapat memicu kebiasaan makan berlebih. Ini berkaitan dengan hormon stres yang tetap tinggi meski sudah waktunya untuk tidur.

    “Kalau kita terjaga, hormon stresnya tinggi. Hormon stres pengaruh juga ke gula darah, segala macam. Ditambah nanti kan terus lapar. Pesannya sekarang gampang, martabak, nasi goreng, bikin mi instan, jadi banyak faktor lain,” ungkapnya.

    “Kalau memang nggak bisa dihindari begadangnya, ya mungkin durasi tidurnya dicukupkan, kualitas tidur diupayakan bagus, diatur pola diet sama olahraga yang lainnya dibuat lebih sehat lagi untuk menjaga,” tandas dr Dicky.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/suc)

  • Video Wamenkes soal BPJS Hanya untuk Masyarakat Miskin: Itu Kepeleset!

    Video Wamenkes soal BPJS Hanya untuk Masyarakat Miskin: Itu Kepeleset!

    Video Wamenkes soal BPJS Hanya untuk Masyarakat Miskin: Itu Kepeleset!