Jenis Media: Kesehatan

  • Psikolog Bilang Ciri-ciri Orang NPD Bisa Terlihat dari Hobinya, Apa Saja?

    Psikolog Bilang Ciri-ciri Orang NPD Bisa Terlihat dari Hobinya, Apa Saja?

    Jakarta

    Narcissistic Personality Disorder (NPD) atau gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan pola perilaku penuh keagungan diri, rasa berhak, dan empati yang rendah. Kondisi ini sering diwujudkan lewat kebutuhan kuat akan kekaguman dan harga diri yang mudah terancam.

    Dikutip dari Daily Mail, seseorang NPD dapat dikenali dari hobi yang suka dilakukan. Seperti apa ya? Berikut ini beberapa di antaranya:

    Gemar Ghibah dan Benci Orang Lain Bahagia

    Suka gosip adalah salah satu ciri orang yang NPD. Psikolog klinis Seth Meyers mengungkapkan perilaku tersebut memang selaras dengan ciri umum NPD. Ini berakar dari trauma masa kecil.

    “Sebagian besar orang narsistik berat kemungkinan pernah terluka secara emosional pada masa perkembangan penting,” kata Meyers.

    “Karena luka itu membuat mereka merasa tidak diperhatikan, dipermalukan, atau direndahkan, mereka bereaksi intens dan negatif ketika orang lain, terutama yang dekat dengan mereka, bahagia, sukses, atau bersinar,” sambungnya sambil menekankan orang yang narsistik juga cenderung suka melihat orang lain menderita.

    Suka Orang-orang yang Mau Disuruh

    Ciri berikutnya adalah kebiasaan mengumpulkan pengagum. Mereka cenderung mengelilingi diri dengan orang-orang yang siap memenuhi permintaan atau melakukan hal-hal yang enggan mereka lakukan sendiri.

    Karena sangat haus perhatian dan validasi, mereka mencari siapa pun yang bisa membuat mereka merasa lebih penting atau lebih unggul.

    “Seseorang yang narsis hampir tidak punya empati, mudah marah jika keinginannya tidak terpenuhi, dan merasa berhak mendapat perlakuan istimewa dari orang-orang di sekitarnya,” ujar Profesor psikologi Susan Krauss Whitbourne.

    Obsesi Menjaga Citra Diri

    Orang yang narsistik memiliki obsesi menjaga citra diri. Orang dengan kondisi ini seringkali posting selfie dan membuat hidupnya terlihat jauh lebih baik dari kenyataan.

    Riset juga menunjukkan mereka tidak hanya fokus pada selfie mereka sendiri, tapi juga sangat kritis terhadap postingan orang lain.

    Sebuah penelitian tahun 2018 dari Brunel University menemukan orang yang sering memposting soal kegiatan olahraga memiliki motivasi utama untuk pamer tentang penampilan atau usaha memperbaiki diri sebagai sebuah bentuk comparative self-enhancement.

    Stalking di Media Sosial

    Seseorang yang narsistik cenderung suka stalking atau menguntit di media sosial. Studi tahun 2016 di Personality and Individual Differences menemukan orang dengan ciri narsistik tinggi lebih rentan melakukan intrusi obsesif dalam hubungan, termasuk stalking setelah ditolak.

    Seseorang narsistik memandang teman atau pasangan sebagai perpanjangan diri mereka. Sehingga sulit untuk melepaskan dengan cara yang sehat. Perilaku yang tampak penuh kasih sayang atau kemurahan hati pun ternyata bisa jadi manipulatif.

    “Tujuannya adalah membuat penerima merasa bergantung dan berhutang,” ujar psikolog Alexander Burgemeester.

    Ke Kamar Mandi dalam Waktu Lama

    Orang yang NPD memiliki kecenderungan suka di kamar mandi dalam waktu lama. Mereka di dalam kamar mandi bisa bersembunyi untuk sekedar scrolling media sosial atau bahkan kecanduan pornografi.

    Sebuah studi pada tahun 2014, yang diterbitkan dalam Journal of Sex and Marital Therapy menemukan individu dengan sifat narsistik cenderung memiliki dorongan seksual lebih tinggi karena mengejar kenikmatan dan konsumsi pornografi dapat membuat seseorang menjadi lebih narsistik.

    “Teori saya adalah bahwa penggunaan pornografi bersifat narsistik karena pornografi sendiri mengobjektifikasi tubuh manusia dan mendistorsi seks serta maknanya, kata penulis studi Dr Thomas Kasper.

    “Kenikmatan itu hal yang baik, tapi alasan mengapa kita mencarinya itu yang penting. Pornografi membatasi seks hanya pada kenikmatan atau kenikmatan untuk diri sendiri. Ketika hanya sampai di situ, pornografi memberi makan sifat narsistik kita,” sambungnya.

    Perlu diingat, memiliki tanda-tanda di atas belum tentu pasti menjadi seseorang NPD. Diagnosis yang pasti tetap perlu dilakukan oleh profesional kesehatan jiwa.

    Halaman 2 dari 3

    (avk/kna)

  • Alert! Wamenkes Soroti Makin Banyak Anak Muda di Bawah Umur 20-an Kena Diabetes

    Alert! Wamenkes Soroti Makin Banyak Anak Muda di Bawah Umur 20-an Kena Diabetes

    Jakarta

    Wakil Menteri Kesehatan Prof Dante Saksono Harbuwono menyebut tren usia muda dengan diabetes terus meningkat. Mengutip hasil survei kesehatan indonesia (SKI) 2023, satu dari 9 orang dinyatakan mengidap diabetes. Hampir sepertiganya juga memiliki kondisi obesitas, faktor risiko diabetes pada usia muda.

    “Dan sepertiga di sudut populasi ini itu akan berisiko jadi diabetes terutama pada usia-usia muda. Kalau semakin tinggi usia muda dengan obesitas dan sedentary lifestyle yang jelek, maka semakin tinggi chance-nya untuk jadi diabetes,” sebutnya dalam konferensi pers Jumat (21/11/2025).

    Dante mengimbau perubahan pola gaya hidup, dengan menurunkan berat badan dan rutin pemeriksaan kesehatan gratis untuk lebih awal mendapatkan pengobatan, bila teridentifikasi diabetes.

    “Kita evaluasi dengan CKG, nanti CKG kan bisa dipercaya semuanya. Kalau di data SKI itu sekitar 5 persen diabetes terjadi pada kelompok usia 18 tahun ke bawah,” ujarnya.

    Ketua PERKENI, Prof Dr dr Em Yunir, SpPD-KEMD, menambahkan lonjakan kasus diabetes pada usia muda bukan lagi fenomena baru. Namun, trennya meningkat jauh lebih cepat dalam satu dekade terakhir.

    “Sekarang prevalensinya sudah menembus 11 persen lebih. Dulu, sebelum banyak faktor lifestyle tidak sehat, kasus diabetes lebih dominan usia 50 hingga 70 tahun. Sekarang banyak muncul di usia 20, 30, bahkan di bawah 20 tahun,” jelasnya.

    Prof Yunir mengatakan perubahan gaya hidup masyarakat, mulai dari pola makan tinggi kalori, kurang aktivitas fisik, hingga stres, menjadi pemicu utama. Namun, faktor genetik tetap memegang peran penting.

    “Kalau ada riwayat dari orangtua atau nenek, risikonya terbawa terus. Jika kita bisa mengidentifikasi lebih awal, perubahan gaya hidup dapat dilakukan lebih cepat sehingga potensi munculnya diabetes bisa dicegah di kemudian hari,” ujarnya.

    Pemicu diabetes usia muda

    Kenaikan angka diabetes juga terlihat pada kelompok anak dan remaja. Dokter spesialis anak konsultan endokrinologi, menyebut peningkatan ini cukup signifikan.

    “Kasus diabetes pada anak memang banyak. Kami bahkan sedang merawat dua pasien diabetes tipe 1 baru, termasuk neonatal diabetes mellitus, artinya diabetes yang muncul di usia di bawah 6 bulan,” ujarnya.

    Frida menjelaskan bahwa 80 persen kasus diabetes pada anak adalah diabetes tipe 1, dipicu kerusakan sel penghasil insulin. Pasien anak kerap datang dalam kondisi berat, seperti sesak, penurunan kesadaran, hingga harus diintubasi.

    Namun, kasus diabetes tipe 2 pada remaja juga terus meningkat, akibat pola hidup tidak sehat dan obesitas.

    “Jangan senang kalau anaknya gemuk. Kalau obesitas, risiko anak terkena diabetes tipe 2 meningkat, yang seharusnya munculnya di usia 50 hingga 60 tahun, sekarang terjadi pada usia 11 hingga 12 tahun,” katanya.

    Frida juga menyinggung adanya jenis diabetes lain yang mulai banyak ditemukan, yaitu Maturity Onset Diabetes of the Young (MODY), diabetes yang tidak sesuai karakteristik tipe 1 atau tipe 2

    Ciri-cirinya, ada riwayat kuat diabetes dalam keluarga, anak tidak gemuk, tidak kurus, tidak ada tanda resistensi insulin seperti acanthosis nigricans, porsi kasus sekitar 2-6 persen dari total diabetes anak.

    “Awareness semakin baik, makanya kasusnya terlihat meningkat. Bukan hanya karena jumlahnya bertambah, tetapi karena deteksi makin aktif, termasuk melalui program skrining pemerintah,” jelasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kenali Tanda-tanda Gejala Diabetes di Pagi Hari”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • BGN Bakal Libatkan Persagi untuk Atasi Kekurangan Ahli Gizi di Dapur MBG

    BGN Bakal Libatkan Persagi untuk Atasi Kekurangan Ahli Gizi di Dapur MBG

    Jakarta

    Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang memastikan pihaknya akan menggandeng Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) untuk memenuhi kebutuhan ahli gizi di program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    “Kita akan kerja sama dengan Persagi supaya bagaimana untuk penyediaan ahli gizi ini,” kata Nanik di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (21/11/2025).

    Nanik yang pada saat itu menghadap Presiden Prabowo juga mengatakan telah menyiapkan langkah antisipatif untuk memastikan kebutuhan tenaga ahli gizi di SPPG MBG.

    Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), kata Nanik, memperkirakan jumlah ahli gizi di Indonesia baru sekitar 16 ribu orang hingga akhir tahun ini, dan sebagian sudah bekerja di berbagai sektor.

    Selain dengan Persagi, Nanik mengatakan akan membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk lulusan sarjana yang memiliki dasar keilmuan terkait. Upaya ini diharapkan memperkuat ketersediaan tenaga gizi yang dibutuhkan seiring percepatan implementasi program MBG.

    “Mudah-mudahan kita akan kerja sama dengan berbagai pihak, yang paling penting adalah sarjana yang masih basisnya mungkin, nanti kita akan minta,” bebernya.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Kronologi Wanita Umur 30 Kena Stroke 5 Kali gegara Pijat ‘Kretek’

    Kronologi Wanita Umur 30 Kena Stroke 5 Kali gegara Pijat ‘Kretek’

    Jakarta

    Haley Schoen menceritakan kronologinya yang mengalami lima kali stroke. Hal ini terjadi setelah melakukan pijat ‘kretek’.

    Wanita yang tinggal di Missouri, Amerika Serikat, itu awalnya mengeluhkan seperti ‘saraf terjepit’ di lehernya. Keluhan itu muncul setelah ia melompat dari ketinggian 4,5 meter dari dinding panjat tebing pada Januari 2019.

    Meski terasa tidak nyaman, Haley mengabaikan keluhannya itu. Sampai beberapa hari kemudian, rekan kerjanya melihat Haley seperti ‘berjalan bengkok’.

    Haley juga mulai merasakan mati rasa di salah satu jari kakinya. Merasa keluhannya semakin tidak nyaman, ia mengunjungi Chiropractor untuk memperbaiki saraf terjepitnya.

    Jalani Pijat ‘Kretek’ 3 Kali

    Haley mengaku menjalani pijat ‘kretek’ itu sebanyak tiga kali. Di saat sesi ketiga, ia merasakan tekanan dan rasa hangat yang hebat di pangkal tengkoraknya.

    Sensasi ini ia sadari sebagai tanda-tanda peringatan arteri yang robek dan stroke. Seminggu kemudian, Haley menjadi orang yang emosional dan disorientasi di rumah, bahkan sering menangis tanpa alasan yang jelas.

    BACA JUGA:

    Merasa khawatir akan kondisinya, wanita 30 tahun itu pergi ke rumah sakit. Dari hasil CT scan menunjukkan adanya diseksi arteri vertebralis bilateral atau robekan di kedua arteri yang memasok darah ke otaknya.

    Dokter mengungkapkan cedera tersebut telah menyebabkan empat kali stroke sejak jatuh dari dinding panjat dan pijat ‘kretek’. Stroke kelima terjadi saat Haley berada di rumah sakit yang membuatnya terkejut.

    Dari hasil pemeriksaan, dokter yakin robekan arteri pertama terjadi saat ia melompat dari dinding panjat. Sementara robekan lainnya, mungkin terjadi selama atau setelah pijat ‘kretek’ pada lehernya itu.

    Ada Cedera di Otaknya

    Cedera gabungan tersebut mengganggu aliran darah dan memicu stroke di kedua sisi otaknya. Haley pun menghabiskan seminggu di rumah sakit dan mulai belajar berjalan sepanjang waktu.

    Setelah keluar dari rumah sakit, ia harus diberikan suntikan pengencer darah setiap hari selama tiga bulan. Robekan pada arteri menciptakan permukaan yang tidak rata, di mana gumpalan mudah terbentuk dan dapat berpindah ke otak yang memicu stroke tambahan.

    Pengencer darah ini digunakan untuk mencegah pembentukan gumpalan baru. Karena riwayat strokenya, Haley dilarang untuk bekerja dan mengemudi yang membuatnya harus tetap di rumah.

    “Saya beralih dari melakukan pemotretan dan menjual rumah seharga jutaan dolar, menjadi tiba-tiba belajar berjalan lagi,” jelasnya, menambahkan bahwa perubahan mendadak itu membuatnya trauma.

    “Saya kehilangan segalanya. Rasanya seperti melihat semua kerja keras saya lenyap dalam semalam,” tuturnya yang dikutip dari Daily Mail.

    Saat ini, Haley masih kesulitan dengan persepsi kedalaman, sering salah menilai jarak, dan tak sengaja membenturkan wajahnya ke lemari. Hal ini cukup membuatnya kewalahan saat ingin melakukan kegiatan.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Baby Shark Run 2025 Ajak Anak Aktif Bareng Keluarga & Morigro, Datang Yuk!

    Baby Shark Run 2025 Ajak Anak Aktif Bareng Keluarga & Morigro, Datang Yuk!

    Jakarta

    Baby Shark ikon global yang dicintai anak-anak di seluruh dunia, akan menyapa langsung para penggemarnya lewat Baby Shark Run 2025. Sebuah event lari anak yang sepenuhnya imersif, penuh aktivitas fisik, dan dikemas untuk mendorong kebiasaan hidup sehat sejak dini.

    Baby Shark Run 2025 diselenggarakan oleh Growth Monks Corp bekerja sama dengan ADDTix dan diproduksi oleh Pinkfong Company. Ini menjadi acara lari anak pertama di Indonesia berbasis IP global yang secara nyata dirancang khusus untuk anak usia 3-10 tahun dan membawa mereka masuk ke dunia Baby Shark. Acara ini akan menghadirkan pengalaman keluarga yang tak hanya seru, tetapi juga edukatif.

    “Pinkfong Baby Shark Run 2025 bukan sekadar ajang lari, ini adalah ruang yang aman dan menyenangkan bagi anak untuk bergerak, membangun rasa percaya diri, dan mempererat hubungan dengan orang tua,” ujar CEO Growth Monks Corp, Natasha Pardede, dalam keterangannya, Rabu (19/11/2025).

    “Kami menghadirkan IP kelas dunia dalam bentuk yang menghibur sekaligus bermakna – karena kami percaya bermain aktif dan momen keluarga yang penuh tawa adalah kunci untuk membesarkan anak yang sehat dan bahagia,” lanjutnya.

    Kemeriahan Baby Shark Run 2025 akan dimulai pada Sabtu, 22 November 2025 di Epiwalk Lifestyle Kuningan, Jakarta Selatan. Event ini mengajak keluarga memasuki petualangan penuh gerak, warna, dan keceriaan sebuah aktivitas luar ruangan yang mengurangi ketergantungan pada gawai sekaligus memberikan pengalaman bonding yang sehat dan menyenangkan.

    Dirancang sebagai moving playground, lintasan lari sepanjang 2,5 km yang ramah stroller ini dilengkapi pos rintangan tematik, DJ Kids Rave Party, medali finisher spesial untuk orang tua dan anak, jersey resmi Baby Shark Run, serta race village berisi berbagai booth gaya hidup yang siap meramaikan hari keluarga Anda.

    Mengisi Kekosongan Event Lari Anak di Indonesia

    Dalam perkembangan industri lari nasional yang mencapai lebih dari 350 event pada 2025, hanya sekitar 5% yang berfokus pada anak-anak, umumnya hanya berupa kids dash tambahan. Di saat yang sama, riset menunjukkan lebih dari 57% anak Indonesia kurang aktif secara fisik, seiring meningkatnya waktu penggunaan gawai di rumah.

    “Setiap pos di sepanjang lintasan dirancang untuk benar-benar membawa keluarga masuk ke dunia Baby Shark. Ini adalah momen di mana orang tua dan anak bisa tertawa, bermain, dan terhubung sambil aktif bergerak di luar ruangan,” jelas Natasha.

    Baby Shark Run 2025 menjadi tempat ideal untuk membuat kenangan manis bersama keluarga, baik sebagai ajang lari pertama anak maupun tradisi akhir pekan yang menyenangkan. Dengan seluruh rangkaian aktivitas seru yang ditawarkan, Baby Shark Run 2025 siap menjadi pengalaman keluarga yang tak hanya menyenangkan tetapi juga menyehatkan.

    Keseruan semakin lengkap dengan kehadiran booth Morigro di area Epiwalk. Di sini, orang tua bisa menemukan berbagai promo spesial sekaligus mendapatkan edukasi tumbuh kembang anak secara langsung.

    Tak hanya itu, pengunjung juga berkesempatan mendapatkan free ice cream yang dibuat dari susu Morigro, yang memiliki memiliki keunggulan rendah gula dan pastinya lebih sehat. Untuk mendapatkannya, Anda cukup mengisi fitur Growth Tracker melalui laman https://morigro.id/gtmgrowthtracker/ atau langsung di booth Morigro. Setelah itu, unggah hasilnya ke media sosial, lalu tunjukkan bukti unggahan tersebut kepada staf Morigro, dan ice cream lezat dari Morigro bisa langsung Anda nikmati.

    Pastikan Anda dan si kecil hadir, rasakan energinya, nikmati kegembiraannya, dan bawa pulang banyak cerita baru yang penuh warna. Baby Shark Run 2025 didukung oleh Morigro karena setiap langkah kecil adalah awal dari tumbuh besar.

    (ega/ega)

  • Masih Fokus Kerja Menjelang Weekend? Buktikan dengan Uji Kecerdasan Ini

    Masih Fokus Kerja Menjelang Weekend? Buktikan dengan Uji Kecerdasan Ini

    Jakarta

    Teka-teki matematika bisa memancing rasa penasaran, terutama bagi mereka yang suka permainan hitung-hitungan. Bukan hanya soal angka, teka-teki ini juga membutuhkan logika dan kemampuan melihat pola tersembunyi.

    Mungkin sekilas terlihat sederhana, tapi teka-teki ini akan mengajak kamu untuk berpikir lebih keras. Siap menguji ketajaman otakmu?

    Teka-teki Matematika

    Selesaikan teka-teki matematika ini dengan teliti. Jangan intip kunci jawaban.

    1. 21, 14, 56, 42, 1, 3. Manakah angka yang berbeda? Coba cari perbedaan dari angka-angka ini.
    2. Huruf apakah yang hilang?

    1111=T
    2222=N
    3333=S
    4444=S
    5555=?

    Ketahui polanya.

    3. Soal berikut mengharuskanmu mengetahui pola dari angka. Coba tebak berapa hasilnya.

    8=56
    7=42
    6=30
    5=20
    2=??

    4. Isi angka yang kosong.

    Menyambut Weekend Nih, Yuk Tebak Teka-teki Ini Biar Otak Makin ‘Encer’ Foto: Ayunda Septiani/detikHealth

    5. 5, 10, 7, 14, 11, …

    Berapakah angka selanjutnya?

    6. Tebak berapakah hasilnya?

    3+1=33
    6+2=312
    3+3=19
    8+4=232
    4+2=?

    7. Isilah angka berikut. Berapa jawaban dari angka 3?

    9=90
    8=72
    7=56
    6=42
    5=30
    4=20
    3=?

    Jawaban Teka-teki Matematika

    Berikut jawabannya. Ada berapa yang berhasil terjawab benar?

    1. 3, sebab bilangan lainnya habis dibagi atau kelipatan 7, kecuali 3.
    2. Jawabannya adalah H. Polanya adalah huruf terakhir dari hasil penjumahan angka di bagian depan.
    3. Berikut jawabannya:

    8=56
    7=42
    6=30
    5=20
    2=??

    Polanya adalah dikalikan angka yang sama setelah dikurangi satu.
    4. Jawabannya 8. Setiap turun satu baris, angka di dalam kotak bertambah atau berkurang dua. Total setiap baris yaitu 10, 20, 30, dan terakhir 40.

    Menyambut Weekend Nih, Yuk Tebak Teka-teki Ini Biar Otak Makin ‘Encer’ Foto: Ayunda Septiani/detikHealth

    5. Angka selanjutnya adalah 22. Polanya yaitu angka dikali dua lalu selanjutnya dikurang tiga.
    6. Jawabannya adalah sebagai berikut

    3+1=33
    6+2=312
    3+3=19
    8+4=232
    4+2=28

    Angka pertama adalah hasil pembagian, sementara angka di belakang adalah hasil perkalian.

    7. 3=12. Caranya yaitu setiap angka dikali berturut ke bawah. Jadi 4×3=12

    Tes asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

    (elk/kna)

  • Saran Dokter Buat Pasutri Baru Biar Nggak Kena Penyakit Honeymoon Cystitis

    Saran Dokter Buat Pasutri Baru Biar Nggak Kena Penyakit Honeymoon Cystitis

    Jakarta

    Kasus viral pasangan baru menikah yang harus masuk IGD karena honeymoon cystitis bikin banyak calon pengantin ikut waspada. Meski terdengar menakutkan, dokter menegaskan kondisi ini sebenarnya bisa dicegah dengan langkah-langkah sederhana.

    Berbicara dengan detikcom, spesialis urologi dr Nur Rasyid SpU menyebut salah satu cara paling penting untuk mencegah honeymoon cystitis adalah menjaga kebersihan area genital sebelum dan setelah berhubungan.

    “Jadi kalau mau hubungan bersihkan dulu, sesudahnya bersihkan dulu,” kata dr Rasyid.

    Membasuh area genital membantu mengurangi jumlah bakteri yang mungkin terdorong masuk ke uretra. Ini adalah langkah sederhana namun efektif, terlebih bagi pasangan baru yang mungkin lebih sering berhubungan di awal pernikahan.

    Pastikan Pelumasan Cukup

    dr Nur menjelaskan, pada wanita muda kondisi ini juga sering dipicu hubungan tanpa pelumasan yang memadai sehingga menyebabkan iritasi. Iritasi membuat lapisan uretra lebih rentan dimasuki bakteri.

    Penggunaan pelumas yang aman atau memastikan rangsangan cukup dapat membantu mengurangi risiko.

    “Disebut honeymoon karena pada orang masih masa itu kadang-kadang belum cukup pelumasannya sudah hubungan. Yang itu menyebabkan iritasi juga,” ungkapnya.

    Di sisi lain, ketika wanita mengalami gejalanya, dia menyarankan untuk banyak minum air putih. Sering kencing membantu “menyiram” bakteri yang mungkin masuk sebelum mereka berkembang biak.

    Jika keluhan tetap muncul seperti nyeri saat buang air kecil atau anyang-anyangan tak kunjung membaik, segera lakukan pemeriksaan urine dan konsultasi ke dokter.

    “Kalau sudah coba minum tapi masih sakit, kalau khawatir bisa langsung periksa urine lengkap,” tandas dia.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Tidur Nyenyak Buat Anak Kantoran, Sesulit Apa Sih? Ini Kata Mereka

    Tidur Nyenyak Buat Anak Kantoran, Sesulit Apa Sih? Ini Kata Mereka

    Jakarta

    Banyak pekerja usia produktif di kota-kota besar menghadapi krisis baru: kesulitan tidur. Bukan tanpa alasan, tekanan pekerjaan dan gaya hidup modern yang menuntut serba cepat membuat tidur sendiri kini menjadi barang mewah.

    Seperti yang dialami oleh Sekar (28), seorang karyawan swasta di Jakarta Selatan. Dirinya mengaku rata-rata hanya mendapatkan waktu tidur di 6 jam. Itupun, dengan kualitas tidur yang menurutnya kurang baik.

    “Sekitar 6 sampai 7 jam lah (waktu tidur), itu kalau hoki,” kata Sekar kepada detikcom, Senin (3/10/2025).

    Dalam skala 1-10, ia menilai kualitas tidurnya hanya ada di angka 6-7. “Karena setiap bangun karena kewajiban aja, bukan yang segar gitu,” katanya.

    Menurut Sekar, tekanan pekerjaan dan aktivitas melepas penat menjadi alasan dirinya kehilangan waktu tidur. Selain itu, perjalanan dari rumahnya di Kampung Rambutan, Jakarta Timur menuju kantor yang membutuhkan waktu dua jam pulang-pergi juga mengikis waktu hariannya.

    “Yang bikin kurang tidur selain kerja, kadang-kadang suka main HP juga sih. Tidur jam 1 malem, kadang jam 12 terus bangun jam 7 atau 8. Baru bisa tidur kalau udah ngantuk aja, kalau udah capek banget,” katanya.

    Susah tidur merupakan salah satu penyebab kurang tidur. Foto: Getty Images/ATHVisions

    Tak jauh berbeda, Tata (28) seorang karyawan swasta asal Bekasi yang berkantor di Jakarta Selatan juga menganggap tidurnya disabotase oleh waktu tempuh menuju tempat kerja dan sebaliknya. Perjalanan yang mengharuskannya bergonta-ganti moda transportasi membuatnya kehilangan waktu istirahat, dan baru bisa tidur tengah malam.

    “Tidur biasanya jam 11 atau setengah 12. Commuting dari kantor ke rumah itu kan sekitar dua jam. Nyampek rumah, bersih-bersih, terus main HP dulu,” kata Tata.

    Meski begitu, Tata punya siasat agar tetap bisa mendapatkan tidur yang berkualitas. “Yang penting mandi yang bersih. Kalau aku mau tidur biar lelap minum susu (lebih dulu). Aku tidurnya teratur, tidur jam 11, bangun jam 5,” katanya.

    Dengan cara tersebut, ia menganggap kualitas tidurnya bisa mencapai angka 8, dari skala 1-10.

    US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan tidur berkualitas sebagai tidur yang pulas dan menyegarkan. Tidur berkualitas bukan hanya soal waktu atau durasi, melainkan juga bagaimana tidur berlangsung.

    Sama pentingnya dengan diet dan olahraga, tidur yang berkualitas juga dapat menurunkan risiko berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung hingga obesitas. Saat tidur, seseorang memberi kesempatan bagi sel-sel tubuh untuk memperbaiki diri dari kerusakan.

    Masalahnya, tidak semua orang bisa menilai kualitas tidurnya dengan tepat dan akurat. Benarkah skor tidur Sekar ada di angka 6-7, dan Tata tepat di angka 8? Cuma penilaian subjektif, atau memang ada indikator yang bisa diukur?

    Urusan tidur sepertinya tidak sesimpel memejamkan mata. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitasnya, mulai dari stres hingga sleep hygiene. Untuk mengupasnya satu persatu, detikcom akan menghadirkan wawancara khusus dengan praktisi tidur (Garmin Sleep Coach) yang punya segudang pengalaman seputar masalah tidur.

    Ingin ikut bertanya? Boleh banget! Share di komentar ya, lalu nantikan pertanyaan kamu dijawab langsung oleh pakarnya.

    @detikhealth_official Tidur yang berkualitas adalah kunci untuk hari yang produktif. Tapi apa sih rahasia tidur nyenyak yang sebenarnya?🤔💤 #kualitastidur #produktivitas #tidurideal #insomnia ♬ suara asli – detikHealth

    Halaman 2 dari 2

    (up/up)

  • Ariana Grande Positif COVID-19 di Tengah Tur Film ‘Wicked: For Good’

    Ariana Grande Positif COVID-19 di Tengah Tur Film ‘Wicked: For Good’

    Jakarta

    Ariana Grande memberikan kabar terbaru tentang kesehatannya yang kurang menggembirakan.

    Nominasi Oscar ini mengakui bahwa tur persnya di New York City untuk film “Wicked: For Good” mengalami sedikit kendala saat ia mengumumkan bahwa ia terjangkit COVID-19.

    Bersama foto hitam putih yang memamerkan keahliannya memutar tongkat sihir saat tampil di “The Tonight Show Starring Jimmy Fallon” pada 18 November, Grande menulis di Instagram Story-nya pada 20 November, “beberapa saat sebelum COVID.”

    COVID-19 Belum ‘Hilang’

    Kabar terjangkitnya Ariana Grande menandakan infeksi COVID-19 tidak sepenuhnya hilang. Penyakit ini masih terus beredar meski gejalanya lebih ringan ketika di masa pandemi.

    Dikutip dari NHS, COVID-19 sekarang bersifat endemik, artinya virus tersebut terus beredar, tetapi pada tingkat yang lebih dapat diprediksi yang konsisten dengan penyakit virus umum lainnya.

    Meski tidak membeberkan detail mengenai penyakitnya, gejala COVID-18 yang harus diwaspadai di antaranya:

    DemamBatuk terus menerusKehilangan indera penciumanSesak napasLelah berkepanjanganNyeri ototHidung tersumbat atau berairMual dan muntah

    Gejala-gejalanya sangat mirip dengan gejala penyakit lain, seperti pilek dan flu. Kebanyakan orang merasa lebih baik dalam beberapa minggu, tetapi pemulihannya bisa lebih lama.

    Bagi sebagian orang, COVID bisa menjadi penyakit yang lebih serius dan gejalanya bisa berlangsung lebih lama.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Video: Apa Kabar Penghapusan Kelas Rawat Inap BPJS Kesehatan?

    Video: Apa Kabar Penghapusan Kelas Rawat Inap BPJS Kesehatan?

    Video: Apa Kabar Penghapusan Kelas Rawat Inap BPJS Kesehatan?