Jenis Media: Kesehatan

  • ACC Ke-42 Digelar di Jakarta, BPOM Dukung Harmonisasi Regulasi Kosmetik ASEAN

    ACC Ke-42 Digelar di Jakarta, BPOM Dukung Harmonisasi Regulasi Kosmetik ASEAN

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyambut pergelaran acara The 42nd Meeting of the ASEAN Cosmetic Committee (ACC). Acara yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam rangka harmonisasi regulasi kosmetik di kawasan ASEAN tersebut digelar oleh Sekretariat ASEAN bekerja sama dengan Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi) di bawah naungan ASEAN Cosmetic Association.

    Pertemuan yang dilaksanakan di Jakarta, Kamis (20/11/2025) ini dihadiri Deputy Secretary-General of ASEAN for the ASEAN Economic Community Satvinder Singh, perwakilan ACC, perwakilan ASEAN Cosmetic Scientific Body (ACSB), perwakilan ASEAN Cosmetic Technical Laboratory Committee (ACTLC), serta delegasi dari seluruh negara anggota ASEAN.

    Kepala BPOM Taruna Ikrar memberikan sambutan dalam kesempatan ini. Ia menekankan bahwa saat ini industri komestik berkembang sangat pesat. Perubahan tersebut didorong oleh kebutuhan konsumen, inovasi, dan kemajuan ilmu pengetahuan.

    “Perkembangan ini menghadirkan peluang besar, tetapi juga tantangan regulasi yang signifikan dalam menyeimbangkan kemudahan perdagangan dengan prioritas utama yang tidak dapat ditawar, yaitu perlindungan konsumen,” kata Taruna

    Taruna menambahkan bahwa situasi tersebut menuntut terciptanya ekosistem yang mendukung inovasi industri, tanpa mengesampingkan aspek keamanan produk. Sebab itu, standar regulasi perlu diperbarui agar tetap selaras dengan perkembangan teknologi, inovasi produk, dan bahan kosmetik yang digunakan.

    Dalam kesempatan tersebut, Taruna juga menuangkan pandangannya tentang pentingnya memperkuat sistem pengawasan dan pengendalian pascapasar di tengah meningkatnya e-commerce dan penjualan produk secara daring.

    “Otoritas harus siap memantau, mendeteksi, dan mengambil tindakan terhadap produk yang tidak memenuhi ketentuan,” lanjutnya.

    Deputy Secretary-General of ASEAN Economic Community Satvinder Singh menegaskan bahwa langkah-langkah yang dilakukan ACC berperan penting dalam mewujudkan tujuan ASEAN untuk membangun ekonomi regional yang terintegerasi, berkelanjutan, dan siap menghadapi masa depan. Ia menuturkan bahwa ASEAN sudah memiliki strategi dan rencana kerja lima tahunan yang menjadi pedoman untuk mendukng pertumbuhan kawasan.

    Ia menambahkan, industri kosmetik memiliki potensi besar untuk terus berkembang, terutama di sektor inovatif, asalkan didukung oleh regulasi yang harmonis dan kolaborasi yang kuat antar negara ASEAN.

    “Kita perlu bekerja secara konstruktif seperti sebuah keluarga agar kawasan kita tetap kompetitif secara global,” tuturnya.

    Satvinder juga mengajak seluruh anggota ACC untuk terus bertukar pandangan, membagikan praktik terbaik, dan menerapkan hasil pembelajaran ini secaa merata, sehingga setiap negara bisa maju bersama.

    “Mari kita bantu seluruh negara anggota untuk bergerak bersama,” tambahnya kembali.

    Kepala BPOM turut mengingatkan seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkokoh kerja sama, menjunjung integritas dalam setiap tahapan pengawasan, dan teap menempatkan keselamatan konsumen sebagai priorias utama.

    “Dengan kerja bersama yang berkesinambungan, ASEAN dapat menjadi acuan global dalam penerapan standar kosmetik yang aman, harmonis, dan berdaya saing tinggi,” pungkas Taruna Ikrar.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kemenkes Gelar ASEAN Car Free Day, Kenalkan Gaya Hidup Sehat di CFD”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/up)

  • Kelihatan Nggak? Cuma yang Punya Mata Tajam yang Bisa Lihat Hewan di Gambar Ini

    Kelihatan Nggak? Cuma yang Punya Mata Tajam yang Bisa Lihat Hewan di Gambar Ini

    Jakarta

    Tes buta warna biasanya menampilkan pola warna yang membentuk angka. Namun, beberapa tes juga menggunakan gambar hewan yang disamarkan.
    Dengan menyisipkan hewan di antara gradasi warna, tantangan ini bisa menguji seberapa baik kamu membedakan warna. Siap coba?

    Tes Buta Warna Gambar Hewan

    Lihat dan perhatikan beberapa tantangan tes buta warna berikut. Berapa soal yang kira-kira bisa dijawab dengan benar?

    1. Jenis ikan yang populer di pelihara dan dikenal teritorial. Apa hayo?

    Tes buta warna Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    2. Kalau ini adalah hewan darat. Dia punya duri untuk alat pertahanan diri.

    Tes buta warna Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    3. Balik lagi hewan air. Ciri khasnya adalah berubah menjadi warna merah saat terkena panas.

    Tes buta warna Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    4. Hewan parasit yang suka menghisap darah manusia. Tapi tubuhnya kecil.

    Tes buta warna Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    5. Sejenis burung, tapi tidak bisa terbang. Tingginya mencapai 2,5 meter.

    tes buta warna siluet burung. Foto: detikHealth

    6. Punya sayap, hewan ini suka keluar di malam hari.

    Tes buta warna detikHealth. Foto: detikHealth

    7. Hewan dengan leher yang panjang

    Tes buta warna detikHealth. Foto: detikHealth

    8. Sejenis ikan yang bentuk kepala lebar yang membuatnya terlihat unik.

    Tes buta warna Foto: Firdaus Anwar/detikhealthJawaban Tes Buta Warna

    Sudah menjawab semua tes ini? Periksa jawabanmu di bawah ini.

    1. Ikan cupang
    2. Landak
    3. Udang
    4. Kutu rambut kepala
    5. Burung unta
    6. Kelelawar
    7. Jerapah
    8. Hiu martil

    (elk/kna)

  • Awal Mula Pria 41 Tahun Meninggal usai Tinja 9 Kg Penuhi Perutnya

    Awal Mula Pria 41 Tahun Meninggal usai Tinja 9 Kg Penuhi Perutnya

    Jakarta

    James Stewart memiliki riwayat disabilitas intelektual, riwayat sembelit, serta mengonsumsi obat-obatan dengan efek samping gastrointestinal berat. Karena kondisinya yang membutuhkan pengawasan dan bantuan harian, ia tinggal d rumah perawatan atau group home Clear Skies Ahead di Bazetta Township, Ohio, Amerika Serikat.

    Mulai Sulit Buang Air Besar

    Namun, diketahui James mengalami sembelit selama sebulan. Pada 15 November 2024, seorang staf menyuruh James untuk duduk di toilet. Tetap, ia tidak bisa buang air besar.

    Tak lama, pria 41 tahun itu ditemukan pingsan di kamar tidurnya. Melihat itu James langsung dilarikan ke rumah sakit, tetapi terlambat dan dinyatakan meninggal dunia.

    Dilarikan ke Rumah Sakit

    Tenaga medis mencatat adanya perubahan warna pada perut serta pembengkakan ekstrem yang terasa keras saat disentuh. Tim autopsi juga menemukan usus besar James yang tersumbat tinja yang mengeras seberat lebih dari 9 kg.

    Kondisi ini memicu tension pneumoperitoneum atau udara yang menumpuk di rongga perut akibat robekan kecil pada dinding usus.

    “Tekanan di usus mendorong udara keluar ke rongga tubuhnya, dan itulah yang membunuhnya. James tidak seharusnya mati,” ujar pengacara keluarga James, Matt Mooney, dikutip dari The Sun.

    “Jika ia (James diperlakukan dengan baik dan sesuai dengan perawatan, hal ini tidak akan terjadi,” tambahnya.

    Pihak keluarga mengklaim bahwa staf di rumah perawatan telah gagal menangani berbagai tanda atau gejala yang dialami James, seperti perut yang membesar, memar, keluhan sakit perut berulang, hingga perubahan perilaku.

    Gugatan yang disampaikan pihak keluarga menyebut James ‘tidak buang air besar selama beberapa minggu hingga sebulan. Meski kondisi James memburuk, pihak keluarga menyebut staf perawatan tidak menghubungi kerabat maupun tenaga kesehatan.

    Bahkan, sehari sebelum kematiannya, James beserta dua staf menghadiri sesi telehealth psikiatri, tetapi tidak melaporkan gejala yang dialami James.

    “Mereka seharusnya memperhatikan apakah James buang air besar. Mereka sudah tahu soal ini (riwayat sembelit), tetapi tetap tidak memperhatikannya,” tegasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Wamenkes: Kematian Akibat TBC di RI Lebih Banyak dari Covid-19”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/kna)

  • Makin Banyak Penduduk Dunia Kena Gagal Ginjal Kronis, Ini Biang Keroknya

    Makin Banyak Penduduk Dunia Kena Gagal Ginjal Kronis, Ini Biang Keroknya

    Jakarta

    Penyakit ginjal kronis kini menjadi ancaman kesehatan global yang perlu diwaspadai. Hasil analisis besar yang dipublikasikan di The Lancet mengungkapkan kasus penyakit ini naik menjadi penyebab kematian ke-9 di dunia pada 2023, yang merenggut hampir 1,5 juta jiwa.

    Studi ini disusun oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), sebagai bagian dari Global Burden of Disease Study 2023. Lebih dari 788 juta orang dewasa kini hidup dengan penyakit ginjal kronis, jumlahnya naik dua kali lipat dibandingkan pada 1990.

    Lonjakan kasus ini bukan hanya tren statistik, tetapi mencerminkan epidemi senyap yang menghantam negara maju maupun berkembang. Afrika Utara, Timur Tengah, dan Asia Selatan tercatat sebagai wilayah dengan prevalensi paling tinggi, dengan hampir 16 persen orang dewasa yang hidup dengan gangguan fungsi ginjal.

    Namun, China dan India menyumbang jumlah kasus terbesar.

    Temuan lain yang menjadi sorotan adalah penyakit ginjal kronis berkontribusi pada 11,5 persen kematian akibat penyakit kardiovaskular. Artinya, gangguan ginjal tidak hanya merusak organ penyaring tubuh, tetapi juga memperburuk risiko penyakit jantung.

    Faktor Penyebab Terbesar

    Dikutip dari Times of India, studi menunjukkan beban penyakit ginjal kronis meningkat stabil selama tiga dekade terakhir. Beberapa faktor penyebab terbesarnya, seperti:

    Faktor risiko metabolik, seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas yang dapat merusak struktur penyaring ginjal secara perlahan.Seiring bertambahnya usia, kapasitas penyaringan ginjal memang menurun.Akses kesehatan yang tidak merata, seperti skrining dan deteksi dini, yang menyebabkan banyak kasus terdiagnosis pada stadium lanjut.

    Dengan prevalensi usia mencapai 14,2 persen, lebih dari 1 dari 10 orang dewasa diperkirakan hidup dengan penurunan fungsi ginjal. Banyak di antaranya tanpa gejala yang bisa terlihat.

    Mengapa Harus Jadi Perhatian?

    Ginjal bekerja tanpa henti menyaring limbah, menyeimbangkan cairan, hingga mengatur tekanan darah. Saat fungsinya mulai menurun, gejala seringkali samar.

    Banyak orang baru menyadari saat kerusakan ginjal sudah stadium lanjut dan pilihan pengobatan semakin terbatas. Lebih jauh lagi, gangguan fungsi ginjal dapat memperparah tekanan darah, memicu penumpukan cairan, hingga mempengaruhi jantung, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung hingga stroke.

    Tanda Awal yang Tak Boleh Diabaikan

    Penyakit ginjal kronis berkembang secara perlahan, tetapi beberapa sinyal perlu diwaspadai. Terutama bila mengidap diabetes, hipertensi, obesitas, atau riwayat keluarga. Gejalanya meliputi:

    1. Perubahan pola buang air kecil.

    Lebih sering atau lebih jarang buang air kecil, terutama di malam hari. Urine berbuih atau mengandung darah juga merupakan tanda kebocoran protein.

    2. Pembengkakan atau edema

    Pembengkakan yang terjadi di pergelangan kaki, tangan, atau sekitar mata akibat retensi cairan.

    3. Kelelahan yang berkepanjangan

    Penumpukan limbah dapat menimbulkan rasa lelah, konsentrasi memburuk, hingga rasa lemas.

    4. Kulit kering, gatal, atau mual

    Kondisi ini bisa terjadi akibat akumulasi racun yang ada di dalam tubuh, yang tidak bisa dikeluarkan oleh ginjal.

    5. Sesak napas atau hilang nafsu makan

    Kondisi ini sering muncul pada orang dengan penyakit ginjal kronis tahap atau stadium yang lebih lanjut.

    Apa yang Bisa Dilakukan?

    Gejala-gejala ini tidak boleh dianggap sekadar efek stres atau penuaan biasa. Para ahli menyarankan langkan pencegahan yang lebih agresif, seperti:

    Skrining rutin, seperti pemeriksaan LFG atau albumin urine yang membantu dalam mendeteksi penyakit ginjal kronis pada fase awal.Mengontrol faktor risiko, termasuk menjaga gula darah, tekanan darah, berat badan, serta memperbaiki pola makan.Peningkatan edukasi publik perlu dilakukan, agar lebih sadar bahwa penyakit ginjal bisa berkaitan erat dengan risiko jantung dinilai krusial untuk menekan beban global.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Jalan Pagi Vs Sore, Ternyata Ini Waktu yang Paling Ampuh Pangkas BB

    Jalan Pagi Vs Sore, Ternyata Ini Waktu yang Paling Ampuh Pangkas BB

    Jakarta

    Jalan kaki menjadi olahraga sederhana yang mudah dan efektif untuk menjaga kesehatan metabolik. Namun, orang sering bertanya apakah waktu berjalan kaki itu berpengaruh.

    Sebenarnya, lebih baik jalan pagi atau jalan sore kalau untuk menurunkan berat badan? Jawabannya, keduanya sama-sama bermanfaat kok.

    Memang, riset menunjukkan masing-masing waktu memiliki keunggulan berbeda. Namun, hal terpenting bukan soal waktu, tetapi konsistensi dan pola makan yang kemudian menentukan hasil.

    Jalan Pagi Membantu Bakar Lemak

    Banyak orang merasa tubuh lebih ‘ringan’ setelah jalan pagi. Sejumlah studi memberi petunjuk bahwa aktivitas fisik di jam-jam awal bisa mempengaruhi metabolisme dan perilaku. Apa yang membuat jalan pagi lebih unggul?

    1. Tubuh lebih banyak memakai lemak saat puasa

    Berjalan setelah bangun tidur atau sebelum makan membuat tubuh cenderung menggunakan cadangan lemak sebagai energi. Beberapa penelitian menemukan latihan saat puasa bisa memperbaiki komposisi tubuh, walau efeknya tidak dramatis dan bisa bervariasi.

    2. Lebih konsisten

    Dikutip dari Times of India, banyak orang lebih mudah menjaga rutinitas olahraga di pagi hari. Studi menunjukkan kelompok yang berolahraga pagi memiliki kepatuhan lebih tinggi, dan konsistensi ini yang paling menentukan penurunan berat badan jangka panjang.

    3. Sinkronisasi jam biologis

    Olahraga pagi bisa membantu mengatur ritme sirkadian. Ini bermanfaat untuk orang-orang dengan kebiasaan tidur-bangun yang lebih awal, dan bisa memperbaiki pola tidur serta metabolisme.

    Meski begitu, perlu dicatat pembakaran lemak setelah jalan pagi biasanya kecil. Ini menekankan bahwa berjalan kaki saja bisa menjadi solusi instan untuk menurunkan berat badan.

    Jalan Sore, Membantu Menstabilkan Gula Darah dan Meredakan Stres

    Sementara itu, jalan sore terutama setelah makan, terbukti memberikan manfaat signifikan dalam mengontrol gula darah dan stres. Apa saja kelebihannya?

    1. Menahan lonjakan gula darah

    Begitu otot bergerak, sel langsung menyerap glukosa tanpa perlu insulin. Itulah sebabnya jalan 2-10 menit setelah makan bisa menurunkan puncak gula darah secara signifikan.

    Untuk orang dengan resistensi insulin atau risiko diabetes, manfaatnya sangat terasa.

    2. Mengurangi ngemil malam

    Berjalan santai setelah makan bisa membantu mengurangi keinginan ngemil dan menjaga asupan energi malam hari tetap terkendali. Beberapa riset menyebut aktivitas ringan di malam hari menekan keinginan makan berikutnya.

    3. Turunkan stres dan bantu tidur

    Jalan sore dapat menurunkan kortisol setelah hari yang panjang. Aktivitas ringan ini membantu tubuh rileks dan mendukung tidur yang lebih berkualitas, selama tidak dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur, terutama kalau intensitasnya tinggi.

    Beberapa penelitian juga menemukan latihan sore hari memberikan respons metabolik lebih baik pada orang dengan berat badan berlebih atau pradiabetes.

    Jadi, Mana yang Lebih Baik?

    Hasil studi besar dan tinjauan sistematis menunjukkan jawaban yang tidak tunggal. Ada yang menemukan olahraga pagi lebih efektif menurunkan lemak tubuh, dan ada yang berpendapat olahraga sore lebih baik untuk menurunkan gula darah.

    Banyak juga penelitian yang menyimpulkan perbedaan waktunya tidak terlalu besar jika total aktivitas dan pola makan sama. Dari kesimpulan ilmiah, waktu olahraga bisa mempengaruhi hasil tertentu, tetapi bukan faktor penentu utama untuk menurunkan berat badan.

    Cara Pilih Waktu yang Tepat untuk Jalan Kaki

    Jika ingin fokus menurunkan lemak dan membangun kebiasaan, pilihlah jalan pagi. Lebih mudah konsisten, dan latihan ringan saat puasa bisa memberi sedikit dorongan pembakaran lemak.

    Jika ingin mengendalikan gula darah, pilihlah jalan kaki 10-30 menit setelah makan, terutama makan malam. Bahkan, 10 menit saja sudah terbukti menurunkan lonjakan glukosa.

    Jika stres dan sulit tidur, jalan sore bisa membantu menenangkan tubuh, menurunkan kortisol, dan membuat tidur lebih nyenyak. Hindari intensitas tinggi menjelang tidur.

    Jika jadwal tidak menentu, pilihlah waktu yang paling mungkin dilakukan secara rutin. Cukup empat sesi jalan kaki 30 menit dalam seminggu jauh lebih bermanfaat daripada menunggu waktu ‘ideal’ yang akhirnya tidak dilakukan.

    Kalau memungkinkan, manfaatkanlah dua-duanya. Cobalah jalan singkat setelah sarapan untuk ‘menghidupkan’ metabolisme. Untuk sore, jalan 10-20 menit setelah makan untuk menstabilkan gula darah dan merilekskan tubuh.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/naf)

  • Angka Depresi DKI di Atas Rerata Nasional, Dinkes Bilang Gini

    Angka Depresi DKI di Atas Rerata Nasional, Dinkes Bilang Gini

    Jakarta

    DKI Jakarta mencatat angka depresi lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sebanyak 1,5 persen penduduk DKI Jakarta berusia di atas 15 tahun mengalami depresi, melampaui rerata nasional yang berada di 1,4 persen.

    Ketua Tim Kerja Deteksi Dini dan Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA Kemenkes, Yunita Arihandayani, menyebut masalah kesehatan mental pada kelompok usia di atas 15 tahun kini menduduki peringkat kedua dari 10 penyakit tertinggi di Indonesia. Jawa Barat menjadi daerah dengan prevalensi tertinggi untuk masalah kesehatan jiwa, yakni 4,4 persen, sedangkan DKI Jakarta berada di angka 2,2 persen, di atas rata-rata nasional sebesar 2 persen.

    “Terkait data gangguan depresi, rata-rata nasional 1,4 persen, DKI Jakarta sedikit lebih tinggi, 1,5 persen,” beber Ketua Tim Kerja Deteksi Dini dan Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa dan NAPZA Kementerian Kesehatan Yunita Arihandayani dalam diskusi daring, Jumat (21/11/2025).

    “Masih adanya stigma negatif membuat orang enggan mencari pertolongan. Misalnya, orang yang sedih terus atau tidak bersemangat sering dibilang kurang kuat iman,” lanjut Yunita.

    Kemenkes mencatat hanya 0,7 persen orang dengan gangguan cemas dan 12,7 persen penyintas depresi yang mencari pengobatan. Rendahnya angka pencarian layanan ini menjadi tantangan besar dalam upaya penanganan kesehatan mental.

    Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyebut warga yang teridentifikasi mengalami masalah mental melalui cek kesehatan gratis akan menjalani skrining lanjutan menggunakan instrumen SRQ-29 dan konsultasi psikolog klinis. Jika ditemukan gejala lebih berat, mereka dirujuk ke psikiater di RSUD.

    Hingga 22 November 2025, Ani menyebut total sudah ada 1.953.661 warga dewasa dan lansia telah mengikuti CKG, 365.533 di antaranya mengisi skrining kesehatan jiwa (PHQ).

    Hasil yang didapatkan 10.945 orang atau 2,99 persen menunjukkan kemungkinan gejala depresi. Sementara 9.072 orang atau 2,48 persen mengeluhkan gejala kecemasan.

    Angka ini menjadi dasar pemetaan lanjutan untuk menentukan wilayah dan kelompok berisiko tinggi.

    DKI terus meningkatkan cakupan skrining kesehatan jiwa melalui CKG untuk memperoleh gambaran kesehatan masyarakat secara lebih menyeluruh, termasuk kondisi mental. Pihaknya juga memastikan ketersediaan tenaga psikolog klinis, yang saat ini sudah tersedia di 43 puskesmas kecamatan dan 16 RSUD.

    Dinkes DKI juga menambah jumlah psikolog klinis dengan menggandeng organisasi profesi, serta meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam tata laksana kesehatan jiwa.

    Dalam Keputusan Gubernur Nomor 165 Tahun 2025 tentang Tim Pengarah Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM), dipastikan koordinasi lintas sektor dalam memberikan dukungan dan layanan kesehatan mental sesuai kewenangan masing-masing.

    Menurut Ani, langkah-langkah tersebut diharapkan dapat mempercepat deteksi dini, mengurangi stigma, dan memperluas akses masyarakat terhadap layanan kesehatan mental.

    “Kami berharap masyarakat semakin berani mencari pertolongan dan memanfaatkan layanan yang tersedia. Kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik,” ujar Ani kepada detikcom, Minggu (23/11/2025).

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: POV Ikut Kelas Mind Reset di Langkah Membumi Ecoground 2025”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/naf)

  • Hati-hati, Kondisi Kaki Ini Bisa Jadi Tanda Awal Risiko Serangan Jantung

    Hati-hati, Kondisi Kaki Ini Bisa Jadi Tanda Awal Risiko Serangan Jantung

    Jakarta

    Perubahan yang terus-menerus pada kaki mungkin menandakan lebih dari sekadar ketegangan otot atau penuaan sendi. Penelitian menunjukkan bahwa gejala-gejala tertentu pada kaki dapat mengindikasikan penyakit arteri, yang sangat terkait dengan risiko serangan jantung.

    Sebuah studi peer-review yang dipublikasikan dalam Circulation mengamati lebih dari 14 ribu pasien dengan penyakit arteri perifer atau Peripheral Artery Disease (PAD). Mereka menemukan bahwa individu dengan penyempitan arteri kaki mengalami tingkat serangan jantung yang jauh lebih tinggi selama 30 bulan dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami PAD.

    Hal ini menunjukkan bahwa gejala pada kaki berfungsi sebagai tanda peringatan dini untuk masalah kardiovaskular, yang menyoroti pentingnya evaluasi tepat waktu.

    Mengapa Gejala pada Kaki Penting Bagi Kesehatan Jantung?

    Ketika arteri di kaki menyempit atau tersumbat, proses aterosklerotik yang sama sering memengaruhi arteri koroner yang memasok darah ke jantung. Gejala pada kaki dapat muncul pertama kali sebagai nyeri, rasa berat, kram, atau kelemahan pada betis atau paha saat berjalan, suatu kondisi yang disebut klaudikasio intermiten.

    Menurut National Institutes of Health (NIH), PAD seringkali kurang terdiagnosis tetapi memiliki risiko kardiovaskular yang sebanding dengan orang yang pernah mengalami serangan jantung.

    Nyeri kaki, mati rasa, atau luka yang lambat sembuh harus segera diperiksa lebih lanjut. Gejala-gejala ini merupakan indikator nyata dari masalah pembuluh darah yang lebih luas.

    Tanda-tanda Peringatan Umum pada Kaki yang Perlu Diwaspadai

    Pegal, kram, atau rasa berat di betis, paha, atau bokong saat berjalan, yang berkurang dengan istirahat.Kaki atau jari kaki terasa dingin, mati rasa, atau kebiruan dibandingkan dengan kaki lainnya.Luka atau borok yang lambat sembuh, kulit menipis atau berkilau, atau rambut rontok di kaki.Denyut nadi lemah atau tidak ada di kaki atau pergelangan kaki.Pembengkakan pada tungkai bawah atau pergelangan kaki, terutama dengan faktor risiko lain seperti merokok, diabetes, atau tekanan darah tinggi.

    Ilmu Pengetahuan yang Menghubungkan Nyeri Kaki dengan Risiko Serangan Jantung

    Dikutip dari Times of India, aliran darah yang berkurang ke kaki akibat penyempitan arteri mencerminkan penyakit arteri sistemik. Proses yang sama ini sering memengaruhi jantung, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung.

    Studi menunjukkan bahwa orang dengan PAD dapat mengalami serangan jantung klasik dan serangan jantung tipe 2, yang disebabkan oleh ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Nyeri di Ulu Hati? Waspada Gejala Penyakit Jantung Koroner”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • Pria 41 Tahun Meninggal usai Sembelit Ekstrem, Ada 9 Kg Tinja di Perutnya

    Pria 41 Tahun Meninggal usai Sembelit Ekstrem, Ada 9 Kg Tinja di Perutnya

    Jakarta

    Seorang pria berusia 41 tahun di Ohio, Amerika Serikat, meninggal dunia akibat sembelit ekstrem selama berbulan-bulan. Kondisi tersebut menyebabkan penyumbatan pada usus besar dengan massa atau berat feses (tinja) mencapai 9 kg.

    Kondisi ini dialami James Stewart dan meninggal dunia pada 15 November 2024. Pihak keluarga menggugat fasilitas rumah perawatan Clear Skies Ahead di Bazetta Township, dan menyebut kejadian itu sebenarnya masih bisa dihindari.

    James tinggal di rumah perawatan atau group home tersebut karena membutuhkan pengawasan dan bantuan harian. Sebab, diketahui ia memiliki disabilitas intelektual dan riwayat sembelit, serta mengonsumsi obat-obatan dengan efek samping gastrointestinal berat

    Keluarga mengklaim staf rumah perawatan gagal merespons berbagai tanda atau gejala yang dialami James, seperti perut membesar, memar, keluhan sakit perut berulang, hingga perubahan perilaku. Gugatan menyebut James ‘tidak buang air besar selama beberapa minggu hingga sebulan’ sebelum meninggal.

    Meski kondisi James memburuk, pihak keluarga menyebut staf rumah perawatan itu tidak menghubungi kerabat maupun tenaga kesehatan. Pada sehari sebelum kematiannya, dua staf disebut menghadiri sesi telehealth psikiatri bersama James, tetapi tidak melaporkan gejalanya.

    “Mereka seharusnya memperhatikan apakah James buang air besar. Mereka sudah tahu soal ini (riwayat sembelit), tapi tetap tidak memperhatikannya,” terang pengacara keluarga James, Matt Mooney, dikutip dari The Sun.

    Ditemukan Pingsan, Perut Bengkak dan Kaku

    Pada 15 November 2024, seorang staf dilaporkan menyuruh James untuk duduk di toilet. Tetapi, ia tetap tidak bisa buang air besar.

    Tak lama kemudian, James ditemukan pingsan di kamar tidurnya. Tim medis mencatat adanya perubahan warna pada perut serta pembengkakan ekstrem yang terasa kaku saat disentuh.

    James langsung dilarikan ke rumah sakit, tetapi ia dinyatakan meninggal dunia. Tim autopsi di Wilayah Trumbull menyebut usus besar James tersumbat tinja yang mengeras seberat lebih dari 9 kg.

    Kondisi tersebut memicu tension pneumoperitoneum, yaitu udara yang menumpuk di rongga perut akibat robekan kecil pada dinding usus.

    “Tekanan di usus mendorong udara keluar ke rongga tubuhnya, dan itulah yang membunuhnya. James tidak seharusnya mati,” kata Mooney.

    “Jika ia (James) diperlakukan dengan baik dan sesuai dengan perawatan, hal ini tidak akan terjadi,” sambungnya.

    Sampai saat ini, pihak rumah perawatan Clear Skies Ahead belum memberikan komentar terkait kasus James.

    Apa Itu Konstipasi dan Risikonya?

    Konstipasi adalah kondisi sulit buang air besar yang ditandai dengan feses keras, menggumpal, dan harus mengejan. Penyebab umumnya termasuk kurang serat, kurang minum, minim aktivitas fisik, serta sering menahan keinginan untuk buang air besar.

    Stres, kecemasan, dan obat-obatan tertentu juga dapat mempengaruhi fungsi usus. Jika sembelit sering kambuh dan tidak membaik dengan pola hidup atau obat pencahar, segera konsultasikan ke dokter.

    Salah satu komplikasi serius dari konstipasi adalah impaksi feses, yakni penumpukan feses dalam jumlah besar yang menghambat saluran pencernaan. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri perut, kembung, lesu, hingga kehilangan nafsu makan.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Malam Vs Pagi, Ternyata Ini Waktu Terbaik Pasutri untuk Bercinta

    Malam Vs Pagi, Ternyata Ini Waktu Terbaik Pasutri untuk Bercinta

    Jakarta

    Perdebatan soal waktu terbaik untuk berhubungan seks sebenarnya sudah lama muncul. Ada yang merasa malam hari paling pas karena tubuh sudah selesai beraktivitas, ada juga yang menyukai seks pagi karena dianggap lebih segar dan spontan. Tapi, sebenarnya mana yang lebih baik?

    Dikutip dari Huffpost, sebuah survei pada 2015 dari perusahaan mainan seks Lovehoney menemukan pria cenderung menginginkan seks di pagi hari antara pukul 6 pagi dan 9 pagi, sementara wanita cenderung menginginkan seks di malam hari antara pukul 11 malam dan 2 pagi.

    “Biasanya, orang-orang menjadi lebih seperti burung lark seiring bertambahnya usia. Mereka suka tidur lebih awal dan mungkin lebih tertarik pada seks di pagi hari,” ujar Wise, seorang terapis seks.

    Para ahli sepakat bahwa tidak ada waktu ideal yang pasti untuk berhubungan seks. Semuanya tergantung pada apa yang cocok pada setiap pasangan.

    Seks di pagi atau malam hari memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

    Keuntungan dan Kerugian Seks Pagi

    Banyak pria lebih menyukai seks di pagi hari karena pada waktu itu kadar testosteron sedang berada dalam puncaknya.

    “Bagi sebagian pria, ini berarti mereka memiliki respons seksual yang lebih baik di pagi hari,” kata Robin Wilson-Beattie, disability and sexuality advocate and educator.

    Terlebih lagi, neurotransmiter yang menimbulkan rasa senang seperti endorfin dan dopamin dilepaskan selama berhubungan seks. Hal ini dapat memengaruhi suasana hati untuk memulai hari.

    Namun, ada juga beberapa potensi kerugiannya, yaitu pagi hari cenderung terasa sibuk bagi orang-orang yang harus sibuk mempersiapkan diri untuk bekerja, mengantar anak-anak ke sekolah, dan berbagai kegiatan lainnya.

    Keuntungan dan Kerugian Seks di Malam Hari

    Wilson-Beattie mengatakan seks di malam hari menjadi populer karena sebuah alasan, yakni pasangan telah memiliki waktu bersantai dan tanpa gangguan.

    “Dengan pekerjaan, anak-anak, dan berbagai aktivitas, malam hari adalah saat segalanya melambat dan hanya ada Anda dan pasangan, mengakhiri hari dengan bercinta sebelum tertidur,” katanya.

    Namun, seks di malam hari juga memiliki kekurangan yakni ada kalanya seseorang telah lelah secara mental dan fisik, sehingga bercinta sendiri akan kehilangan ‘rasa’-nya.

    “Tubuh Anda mungkin terlalu sakit karena aktivitas seharian penuh” untuk berhubungan seks sebelum tidur,” kata Wilson-Beattie.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/naf)

  • Banyak-banyak Cuci Piring, Bill Gates-Jeff Bezos Dapat Ide Jenius Lewat Aktivitas Ini

    Banyak-banyak Cuci Piring, Bill Gates-Jeff Bezos Dapat Ide Jenius Lewat Aktivitas Ini

    Jakarta

    Siapa sangka beberapa ide paling jenius bisa muncul di momen yang sederhana. Misalnya seperti sedang mandi air hangat, melipat cucian, hingga mencuci piring di wastafel.

    Ternyata, hal ini dapat dijelaskan melalui ilmu pengetahuan. Bahkan, nama-nama besar seperti Bill Gates dan Jeff Bezos tetap memilih mencuci piring sendiri.

    Bagi Jeff Bezos, aktivitas tersebut adalah bagian yang penting dari rutinitas malamnya.

    “Saya mencuci piring setiap malam. Saya cukup yakin itu hal terseksi yang saya lakukan,” kata Bezos yang dikutip dari Times of India.

    Senada dengan Bezos, Bill Gates memberi jawaban yang hampir sama terkait kegiatan sederhana itu. Ia rutin melakukannya setiap malam.

    “Saya mencuci piring setiap malam. Orang lain menawarkan diri (untuk mencucinya), tapi saya lebih suka cara saya melakukannya,” sambungnya.

    Bahkan, Barack Obama juga pernah mengaku merindukan momen mencuci piring selama menjabat sebagai presiden. Dalam sebuah wawancara, ia menyebut aktivitas sederhana itu dapat membuatnya tenang.

    Kenapa Aktivitas Mencuci Piring Bisa Memicu Kreativitas?

    Peneliti dari University of California, Santa Barbara, menemukan tugas ringan yang tidak memakan banyak energi mental memungkinkan otak ‘mengambang bebas’. Pada kondisi ini, jaringan otak Default Mode Network (DMN) menjadi aktif.

    DMN bekerja saat seseorang melamun, merangkai memori, atau membayangkan masa depan. Itu merupakan fase-fase yang sering menghasilkan solusi kreatif.

    Studi lain yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology menunjukkan tugas berulang seperti mencuci piring atau menyapu lantai, dapat meningkatkan kemampuan berpikir divergen. Itu merupakan jenis pola pikir yang dibutuhkan untuk menghasilkan ide baru.

    Penelitian yang dilakukan di Florida State University pada tahun 2015 menunjukkan bahwa hanya enam menit mencuci piring dengan penuh kesadaran, bisa menurunkan rasa gelisah sebesar 27 persen dan meningkatkan inspirasi hingga 25 persen.

    Efek Jangka Panjang untuk Otak

    Selain mengurangi stres, pekerjaan rumah tangga juga dikaitkan dengan kesehatan otak jangka panjang. Riset pada orang lanjut usia menunjukkan aktivitas fisik rutin di rumah, termasuk mencuci piring, berkaitan dengan volume materi abu-abu yang lebih besar di lobus frontal dan hipokampus.

    Itu merupakan area penting untuk memori dan pengambilan keputusan. Artinya, aktivitas kecil ini mungkin membantu menjaga otak tetap aktif seiring bertambahnya usia.

    Pada orang yang sangat produktif, kebosanan sering dianggap musuh. Padahal, bagi otak kebosanan adalah ruang bernapas.

    Saat tugas repetitif membuat tangan bekerja otomatis, pikiran punya kesempatan menjelajah lebih jauh dan menghubungkan ide-ide yang selama ini tersimpan. Seperti yang dilakukan Bill Gates, Jeff Bezos, dan Barack Obama, pekerjaan rumah tangga paling sederhana bisa menjadi salah satu ‘ritual’ paling ampuh untuk kesehatan mental serta kreativitas.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)