Jenis Media: Kesehatan

  • Kemenkes Kirim Obat-Nakes Bantu Korban Banjir-Longsor Aceh, Sumut, Sumbar

    Kemenkes Kirim Obat-Nakes Bantu Korban Banjir-Longsor Aceh, Sumut, Sumbar

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) memperkuat respons kesehatan akibat cuaca ekstrem yang memicu banjir, banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Bencana alam yang terjadi pada 19-25 November tersebut berdampak pada puluhan ribu penduduk, mengganggu akses komunikasi, dan menghambat layanan kesehatan di sejumlah fasilitas.

    Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha, memastikan seluruh kebutuhan logistik prioritas telah dikirimkan dan siap ditambah sesuai kondisi di lapangan.

    “Logistik yang disediakan mencakup obat-obatan, pangan tambahan untuk balita dan ibu hamil, serta oxygen concentrator. Semua sudah kami kirimkan,” kata Kunta, dikutip dari lama Kemenkes RI, Sabtu (29/11/2025).

    Selain pengiriman logistik, Kemenkes juga berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota untuk menjamin keberlangsungan pelayanan kesehatan di posko pengungsian, fasilitas kesehatan, serta layanan mobile.

    Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Bayu Teja, menjelaskan bahwa sejak awal kejadian Kemenkes telah mengaktifkan langkah-langkah tanggap cepat guna memastikan kebutuhan medis masyarakat terpenuhi.

    “Bersama dinas kesehatan provinsi dan kabupaten, kami melakukan rapid health assessment untuk memetakan kebutuhan, memberikan layanan di posko pengungsian, serta mengoperasikan layanan kesehatan mobile di wilayah terdampak,” terang Bayu.

    Bayu menambahkan bahwa seluruh puskesmas dan rumah sakit telah disiagakan untuk melayani warga terdampak, didukung pengiriman obat-obatan dan bahan medis habis pakai.

    Respons Kemenkes turut diperkuat dengan penyaluran pangan tambahan bagi balita dan ibu hamil guna mencegah risiko gizi buruk selama masa tanggap darurat. Dukungan tenaga kesehatan juga ditingkatkan melalui mobilisasi tenaga cadangan kesehatan, dokter, perawat, tenaga kesehatan lingkungan, dan epidemiolog untuk membantu dinas kesehatan setempat.

    “Kami akan terus berkoordinasi dengan seluruh dinas kesehatan agar pelayanan kesehatan tetap berjalan dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Menkes Pastikan Korban Longsor dan Banjir Sumut Dapat Layanan Kesehatan “
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Video: Tips Menghadapi Gen Alpha yang Blak-blakan dan Sering Asbun

    Video: Tips Menghadapi Gen Alpha yang Blak-blakan dan Sering Asbun

    Jakarta

    Masih ingat video yang ini? Isinya kumpulan kalimat asbun (asal bunyi) gen Alpha yang viral di media sosial.

    Nah kalau dilihat-lihat, gen alpha merupakan tipe anak yang nggak takut mengungkapkan perasaannya. Tapi justru ini yang bikin orang tua khawatir, kalau apa yang diucapkan anak akan menyinggung atau melukai hati orang lain.

    Lalu, harus bagaimana ya? Simak deh jawaban dari Psikolog Klinis Anak dan Dewasa Aurellia Phillbertha…

    Tonton juga video lainnya di sini!

    (/)

    gen alpha anak orang tua trik kesehatan kesehatan mental sigma

  • Pakar Soroti Potensi Lonjakan Penyakit di Aceh-Sumut Pasca Bencana Banjir

    Pakar Soroti Potensi Lonjakan Penyakit di Aceh-Sumut Pasca Bencana Banjir

    Jakarta

    Bencana banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Aceh dan Sumatera Utara beberapa hari ke belakang menyita perhatian banyak pihak. Korban bencana kini harus bersiap menghadapi potensi penyakit menular dan memburuknya kondisi pasien penyakit tidak menular (PTM) di wilayah terdampak.

    Pakar kesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama menjelaskan ada beberapa kelompok penyakit menular yang perlu menjadi perhatian, sehingga bisa diantisipasi oleh mereka yang ada di wilayah bencana, seperti:

    Penyakit yang ditularkan melalui air (water-borne diseases) seperti diare, hepatitis A, dan penyakit kulit.Penyakit yang ditularkan lewat makanan (foodborne diseases) akibat higienitas yang buruk, termasuk keracunan makanan.Penyakit paru dan pernapasan, misalnya ISPA dan pneumonia, yang mudah menular di lokasi pengungsian.Penyakit yang menular melalui kontak langsung antar-manusia, seperti infeksi kulit atau penyakit mata.

    “Keempat kelompok penyakit ini saling berkaitan. Dalam situasi bencana, penurunan kualitas air, sanitasi buruk, dan padatnya pengungsian membuat risiko penularan meningkat tajam,” beber pria yang sempat menjadi Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu, saat dihubungi detikcom Jumat (28/11/2025).

    Pada kondisi pasca-bencana, definisi kelompok rentan menurut Prof Tjandra tidak hanya para anak-anak, lansia, serta mereka dengan komorbid atau imunitas lemah.

    “Masyarakat umum yang rumah atau desanya terdampak dapat menjadi rentan pula terhadap berbagai penyakit,” jelasnya.

    Populasi Sehat Mudah Terinfeksi

    Perubahan lingkungan yang drastis, stres, kurang tidur, air bersih terbatas, hingga paparan dingin membuat populasi sehat sekalipun menjadi lebih mudah terinfeksi penyakit pasca-bencana.

    Ketersediaan air bersih menjadi faktor paling krusial dalam mencegah penyakit pascabencana.

    Pakar menegaskan risiko yang muncul tidak hanya penyakit yang secara klasik dikategorikan sebagai water-borne disease, tetapi juga penyakit lain yang mekanisme penularannya dipengaruhi sanitasi yang buruk.

    “Keempat jenis penyakit menular tadi perlu diantisipasi bersamaan. Krisis air bersih memperburuk banyak aspek, dari kebersihan makanan, higiene pribadi, hingga kualitas lingkungan,” kata Prof Tjandra.

    Bencana juga berpotensi memperparah kondisi mereka yang mengidap penyakit tidak menula, seperti:

    Diabetes, akibat pola makan dan minum yang tidak teraturPenyakit paru kronik (PPOK), yang dapat mengalami eksaserbasi akut karena lembap atau paparan debu serta hipertensi.Penyakit jantung, yang bisa kambuh akibat stres dan kurangnya obat rutin.

    “Situasi bencana dapat membuat pasien PTM tidak bisa mengakses obat atau kontrol rutin, sehingga risiko komplikasi meningkat,” ujar Prof Tjandra.

    Untuk mencegah kejadian luar biasa pasca-bencana, beberapa langkah prioritas bisa segera dilakukan, seperti penyediaan air bersih, sarana mandi-cuci-kakus, dan fasilitas cuci tangan memadai.

    Pengawasan ketat pada kebersihan dapur umum juga harus dilakukan, sejalan dengan pemberian ventilasi yang baik dan mengatur kepadatan korban di ruang pengungsian, serta tersedianya obat-obatan rutin pasien dengan penyakit kronik.

    “Upaya ini harus berjalan paralel dengan penanganan bencana. Dalam hitungan hari, penyakit bisa meningkat jika tidak segera diantisipasi,” tutup Prof Tjandra.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Kasus Penyakit Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Riset Ungkap 4 Tanda ‘Red Flag’ Pasangan Lebih Gampang Selingkuh

    Riset Ungkap 4 Tanda ‘Red Flag’ Pasangan Lebih Gampang Selingkuh

    Jakarta

    Sekelompok ilmuwan dari Koç University di Istanbul, Turki, menemukan ada empat tanda yang menunjukkan potensi pasangan suka selingkuh. Dalam studi, ilmuwan melakukan survei terhadap 280 responden mengenai hubungan asmara mereka dan apakah mereka memiliki niat untuk selingkuh.

    Dalam studi yang diterbitkan dalam The Family Journal, para peneliti menjelaskan penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang berkaitan dengan perselingkuhan. Terlebih dampak perselingkuhan yang begitu besar untuk hubungan dan keluarga.

    “Temuan ini menyoroti pentingnya menangani masalah perselingkuhan orang tua, kecenderungan menghindari kedekatan pada masa dewasa, serta masalah keintiman dalam terapi pasangan, mengingat risiko terjadinya perselingkuhan,” tulis para peneliti dalam studi, dikutip dari Daily Mail, Selasa (25/11/2025).

    Seluruh responden berusia 18-30 tahun, tidak menikah, tidak memiliki anak, dan sedang menjalani hubungan asmara setidaknya setahun. Partisipan ditanya tentang riwayat keluarga, gaya hubungan, dan niat mereka untuk selingkuh.

    Hasilnya, seseorang lebih mungkin selingkuh jika mereka memiliki riwayat berselingkuh pada hubungan sebelumnya. Risiko perselingkuhan juga meningkat jika salah satu orang tua mereka pernah berselingkuh.

    “Individu dapat meniru perilaku pasif-agresif orang tua mereka sebagai bentuk perlindungan terhadap hubungan romantis mereka di masa depan, dan cenderung menghindari menunjukkan emosi secara tulus, terutama emosi negatif dalam hubungan,” jelas peneliti.

    Hubungan yang kurang memiliki keintiman dan kepuasan seksual juga mendorong seseorang lebih rentan selingkuh. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi atau mencari kedekatan seksual dari orang lain.

    Selain itu, tingkat attachment avoidance (menghindari kedekatan emosional) yang tinggi dan rendahnya persepsi kedekatan emosional seksual juga menjadi tanda bahaya seseorang berpotensi selingkuh.

    Secara keseluruhan, para peneliti berharap hasil ini dapat membantu pasangan membangun hubungan yang lebih percaya.

    “Temuan ini dapat menjadi wawasan bagi terapis pasangan dan keluarga untuk menyesuaikan sesi konseling guna menurunkan risiko perselingkuhan, atau mendukung individu maupun pasangan yang datang karena dampak negatif perselingkuhan serta kebutuhan menemukan makna dari pengalaman tersebut,” tandas mereka.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/naf)

  • Video KuTips: Coba Perhatiin, Adakah Tanda Ortu Kita Kesepian?

    Video KuTips: Coba Perhatiin, Adakah Tanda Ortu Kita Kesepian?

    JakartaSiapa di sini yang tinggalnya udah nggak bareng orang tua lagi? Karena ngerantau, ngekos kuliah, atau udah berkeluarga? Pernah terpikir nggak, kira-kira orang tua kita kesepian nggak ya?

    Soalnya nih sama kayak anak, remaja, dan dewasa awal, orang tua atau lansia juga mengalami dinamika kesehatan mental lho detikers. Misalnya nih empty nest. Itu tuh kayak perasaan hampa, kosong, dan sepi. Psikolog klinis Yasinta Astin Hokang bilang perasaan kesepian melekat pada rasa tidak berguna. Paling ekstrem rasa kesepian bisa memicu depresi. Huhu!☹️

    Nah, sekarang coba pikir deh, orang tua kita kesepian nggak ya? Detikers bisa lho melihat tanda-tanda itu. Contohnya kayak yang di-share sama psikolog di video KuTips berikut!

    Nah kalau mau lihat berita video lainnya klik di sini ya.

    (/)

  • Kepala BPOM Ungkap Biang Kerok Obat-obatan Ilegal Masih Menjamur Dijual Online

    Kepala BPOM Ungkap Biang Kerok Obat-obatan Ilegal Masih Menjamur Dijual Online

    Jakarta

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar mengungkap alasan mengapa produk obat-obatan ilegal masih terus menjamur secara online. Hal ini terus menjadi perhatian, mengingat masih banyak masyarakat yang membelinya.

    Taruna mengatakan pihak BPOM menemukan setidaknya ada 1,35 juta link produk ilegal yang dijual secara online. Karena sudah bersinggungan dengan ranah dunia internet, ia menuturkan terus melakukan komunikasi dengan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid.

    Taruna mengungkapkan ada kemungkinan produk-produk yang dijual secara ilegal di internet berasal dari luar negeri. Dengan perubahan era digital, semakin mudah untuk orang-orang yang berada di luar negeri menjual produk obat-obatan ilegal di Indonesia.

    Hal lain yang disoroti oleh Taruna adalah masih kurangnya pemahaman masyarakat terkait produk obat-obatan ilegal.

    Oleh karena itu, ia mengaku pihaknya terus melakukan promosi terkait tata cara memeriksa produk obat-obatan itu ilegal atau tidak. Dengan begitu, keamanan masyarakat juga menjadi lebih terjaga.

    Sebagai tindak perlindungan, Taruna menyebut BPOM juga memiliki tim cyber hingga intelijen sebagai salah satu metode mitigasi.

    “Kita ada direktorat bidang cyber yang selalu memata-matai 24 jam, kita punya intel, terakhir penyelidikan kalau sudah masuk (kasus). Jadi intinya kita sudah juga mitigasi tentang itu,” tandasnya.

    Sebelumnya dilaporkan, berdasarkan hasil patroli siber yang dilakukan BPOM, periode Januari-Juni 2025, terdapat beberapa produk ilegal yang dijual secara bebas di marketplace.

    Adapun kelima produk obat yang dimaksud meliputi:

    1. Cream BL
    – 2.184 tautan penjualan
    – 113.851 pcs telah terjual
    – Lokasi toko terbanyak: Tangerang

    2. Pi Kang Wang
    – 1.395 tautan penjualan
    – 185.400 pcs telah terjual
    – Lokasi toko terbanyak: Jakarta Barat

    3. Tramadol
    – 629 tautan penjualan
    – 17 pcs telah terjual
    – Lokasi toko terbanyak: Purwakarta

    4. Pabron Kids
    – 582 tautan penjualan
    – 713 pcs telah terjual
    – Lokasi toko terbanyak: Jakarta Barat

    5. USA Viagra MMC
    – 286 tautan penjualan
    – 42.438 pcs telah terjual
    – Lokasi toko terbanyak: Jakarta Barat

    Halaman 2 dari 2

    (avk/naf)

  • Mengapa Ingus Berbau Busuk? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Mengapa Ingus Berbau Busuk? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Jakarta

    Ada orang-orang yang mencium bau tak sedap atau aneh berasal dari dalam hidung. Kebanyakan kondisi yang menyebabkannya tidak mengancam jiwa.

    Kendati demikian, jika bau tersebut ada terus-menerus, tentu bisa berdampak negatif pada kualitas hidup seseorang. Ketahui beberapa kondisi umum terkait ingus berbau busuk dan cara mengatasinya.

    Penyebab Ingus Berbau Busuk

    Beberapa penyebab ingus berbau busuk adalah sebagai berikut:

    1. Infeksi Sinus

    Infeksi sinus atau sinusitis bisa disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun jamur. Dikutip dari laman Healthline, orang yang mengalaminya mungkin mencium bau busuk di hidung. Hal ini biasanya disebabkan oleh penumpukan lendir hidung.

    Gejalanya meliputi:

    Keluarnya cairan hidung berwarna kuning atau hijauHidung tersumbatPembengkakan, nyeri, dan rasa sakit di sekitar pipi, dahi, dan mataSakit kepalaDemamSakit gigiKehilangan penciumanBau mulut.

    Pengobatan untuk sinus bergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Misalnya, cara mengobati sinus akut mencakup semprotan hidung bebas resep dan terkadang antibiotik. Sementara, sinusitis kronis mungkin memerlukan obat steroid atau antihistamin resep.

    2. Postnasal drip

    Postnasal drip adalah kondisi saat tubuh memproduksi lebih banyak lendir daripada yang dibutuhkan. Dikutip dari laman Northwell Health, lendir tersebut menumpuk di bagian belakang tenggorokan.

    Pada umumnya, lendir membantu menjaga kesehatan membran hidung, melembapkan udara yang dihirup, hingga mencegah partikel asing masuk ke saluran pernapasan. Namun, pilek, flu, alergi atau infeksi sinus bisa menyebabkan lendir mengental, sehingga lebih sulit keluar secara normal.

    Postnasal drip mungkin dimulai dengan gejala ringan, seperti batuk, sakit tenggorokan, dan sering menelan. Terkadang, seseorang juga mengalami keluarnya cairan hidung berbau busuk dari salah satu lubang hidung.

    Pengobatan untuk postnasal drip mencakup kombinasi:

    Minum banyak cairanTidur dengan kepala terangkatMencoba menghirup uapMinum dekongestanMenggunakan semprotan saline untuk hidungMenggunakan humidifier untuk melembabkan rongga hidung.

    3. Polip Hidung

    Dikutip dari laman DR Saleh Saker Alamry, polip hidung merupakan pertumbuhan non-kanker yang muncul di hidung dan biasanya terbentuk sebagai respons terhadap iritasi kronis, seperti alergi atau infeksi. Polip bisa menyumbat saluran hidung, menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu, termasuk:

    PilekHidung tersumbatBau tak sedap di hidungSakit kepalaTekanan di dahi dan wajah

    Cenderung berukuran sangat kecil, adanya polip hidung mungkin tidak sadari. Akan tetapi, terkadang polip besar juga bisa terbentuk atau kemungkinan seseorang mempunyai banyak polip kecil.

    Pengobatan untuk polip hidung mencakup semprotan atau tetes kortikosteroid hidung, seperti flutikason dan mometason. Apabila tidak efektif, kemungkinan dokter akan meresepkan kortikosteroid oral. Pada kasus yang lebih serius, operasi endoskopi mungkin diperlukan.

    4. Phantosmia

    Phantosmia merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang mencium bau yang sebenarnya tidak ada di sekitarnya. Kebanyakan orang menggambarkan bau yang tidak mengenakan seperti sampah, makanan busuk, roti panggang gosong, asam tembakau, basi, hingga bau logam.

    Dikutip dari laman Cleveland Clinic, beberapa penyebab umum dari phantosmia meliputi pilek, infeksi sinus, infeksi saluran pernapasan atas, alergi, polip hidung, migrain, mengonsumsi obat-obatan tertentu, masalah gigi seperti penyakit gusi, hingga paparan bahan kimia beracun seperti merkuri atau timbal.

    Phantosmia diobati berdasarkan penyebab yang mendasarinya. Jika disebabkan oleh pilek, alergi, atau infeksi, bau phantosmia akan berhenti setelah kondisi tersebut pulih.

    Namun, untuk kasus phantosmia neurologis (yang berkaitan dengan otak), ada beberapa penanganan, tergantung penyebab pastinya. Misalnya pengidap epilepsi mungkin memerlukan pengobatan atau operasi.

    Adapun beberapa pengobatan rumahan yang bisa meredakan gejalanya yaitu:

    Bilas saluran hidung dengan neti pot atau larutan garam yang dijual bebasGunakan semprotan hidung oksimetazolin untuk mengurangi hidung tersumbat.

    (elk/elk)

  • GAVI Perkuat Edukasi dan Akses Vaksin Lewat Keluarga Sigap

    GAVI Perkuat Edukasi dan Akses Vaksin Lewat Keluarga Sigap

    Jakarta

    GAVI Keluarga Sigap menghadirkan pendekatan kolaboratif yang memadukan kesehatan, edukasi keluarga, dan dukungan multisektor agar keluarga terlindungi dan tanggap risiko kesehatan. Melalui kemitraan global dan model intervensi terintegrasi, GAVI mendorong ketahanan keluarga di berbagai negara, termasuk Indonesia.

    Konsep GAVI Keluarga Sigap berangkat dari pemahaman bahwa keluarga menjadi pusat dari upaya pencegahan penyakit dan pembangunan kesehatan.

    GAVI, sebagai aliansi global yang berfokus pada pemerataan akses vaksin, mengembangkan pendekatan yang mendorong keluarga agar sigap mengakses layanan kesehatan, memahami risiko penyakit, dan menjaga kebiasaan hidup sehat.

    Dengan menempatkan keluarga sebagai fokus utama, program ini dirancang untuk menciptakan perlindungan berlapis yang tidak hanya menyentuh anak, tetapi seluruh anggota keluarga.

    Dalam pelaksanaannya, GAVI Keluarga Sigap menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk sektor bisnis. GAVI melihat dunia usaha sebagai mitra penting dalam mempercepat distribusi vaksin, memperkuat edukasi publik, serta mendukung hadirnya inovasi teknologi kesehatan.

    Kemitraan ini memungkinkan intervensi menjangkau wilayah terpencil dan kelompok yang selama ini sulit mengakses layanan kesehatan dasar.

    Model kolaboratif GAVI juga tercermin dalam praktik di lapangan, salah satunya melalui tiga intervensi terintegrasi yang diterapkan di Indonesia; perluasan cakupan vaksinasi, penguatan layanan kesehatan primer, dan edukasi berbasis komunitas.

    Kombinasi ini terbukti meningkatkan cakupan imunisasi dan kesadaran orang tua, sekaligus memperbaiki kualitas pemantauan tumbuh kembang anak. Pendekatan semacam ini menjadi dasar dari gagasan keluarga sigap, keluarga yang diperlengkapi dengan akses, pengetahuan, dan kebiasaan sehat.

    GAVI Keluarga Sigap menekankan intervensi yang efektif tidak berdiri sendiri. Penyediaan vaksin harus diiringi edukasi yang memadai, sementara edukasi membutuhkan dukungan akses layanan kesehatan yang mudah dijangkau.

    Dengan mengintegrasikan ketiga aspek tersebut, GAVI menciptakan efek berantai yang memperkuat ketahanan keluarga, meningkatkan produktivitas, dan memperbaiki kondisi sosial-ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

    Di berbagai negara, GAVI juga menggandeng mitra teknologi untuk menghadirkan sistem pelacakan vaksin digital, platform edukasi interaktif, hingga inovasi logistik berbasis data.

    Teknologi ini membantu keluarga menerima informasi tepat waktu, memantau kebutuhan imunisasi anak, dan mengambil keputusan kesehatan yang lebih cepat. Inovasi tersebut memperkuat prinsip dasar keluarga sigap; keluarga yang memiliki akses penuh terhadap informasi dan layanan kesehatan.

    Sejak didirikan pada tahun 2000, GAVI berevolusi dari pendukung imunisasi menjadi aliansi global yang mendorong ekosistem kesehatan yang lebih holistik. Melalui pendekatan seperti Keluarga Sigap, GAVI menggabungkan vaksinasi, edukasi, kemitraan, dan inovasi untuk membangun generasi yang lebih sehat.

    Dengan dukungan berkelanjutan dari berbagai pemangku kepentingan, konsep ini menjadi model perlindungan keluarga yang relevan bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

    (akn/akn)

  • Jurus Le Minerale Menginspirasi Gen Z Terapkan Gaya Hidup Sehat

    Jurus Le Minerale Menginspirasi Gen Z Terapkan Gaya Hidup Sehat

    Jakarta

    Le Minerale memperkuat perannya sebagai brand air mineral yang dekat dengan Gen Z melalui produk berkualitas dan kampanye gaya hidup aktif. Salah satu jurusnya adalah dengan konsisten berinovasi dan aktif mengajak masyarakat menerapkan hidup sehat.

    Di tengah meningkatnya kesadaran hidup sehat, edukasi kreatif dan inovasi produk air mineral berkualitas menjadi penting untuk mendorong kebiasaan sehat yang berkelanjutan.
    Le Minerale hadir sebagai air minum berkualitas tinggi dengan kandungan mineral esensial. Brand ini juga menjadi satu-satunya air minum dalam kemasan (AMDK) yang mencantumkan kandungan mineral di kemasannya.

    Tidak hanya melalui produk, Le Minerale juga menginspirasi anak muda menjalani hidup sehat lewat berbagai keterlibatan di event olahraga dan kampanye gaya hidup aktif. Dukungan untuk Timnas Indonesia hingga pembentukan komunitas Le Minerale Sport Hub menjadi contoh konsistensi brand ini dalam mengajak Gen Z tetap aktif.

    Salah satu inisiatif yang paling banyak mendapat antusiasme adalah Le Minerale Running Squad. Program ini memberikan ruang bagi komunitas lari untuk mendapatkan pelatihan dan kesempatan mengikuti berbagai event race impian.

    Konsistensi menghadirkan inovasi dan edukasi gaya hidup aktif tersebut membawa Le Minerale meraih apresiasi di detikcom Awards 2025 pada Selasa (25/11/2025). Penghargaan ini sekaligus memperkuat posisi Le Minerale sebagai brand AMDK andalan generasi muda Indonesia.

    Ke depannya, Le Minerale akan melanjutkan inovasi, meningkatkan interaksi dengan konsumen muda, serta mendorong terciptanya masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
    detikcom Awards 2025 digelar untuk memberikan apresiasi bagi yang berkontribusi nyata untuk Indonesia. Tahun ini, ajang penghargaan mengusung tema ‘Apresiasi Karya Insan Nusantara, Merajut Indonesia Gemilang’.

    Penghargaan ini ditujukan bagi individu, pelaku usaha, dan unsur pemerintah yang telah menorehkan prestasi serta memberi dampak signifikan bagi bangsa. Awards ini menyoroti karya, tata kelola, dan pencapaian unggul di berbagai bidang. Ajang ini menjadi salah satu cara detikcom untuk menjaga semangat berkarya, berdedikasi, dan bertransformasi dalam ‘rumah besar’ Indonesia.

    Lihat juga Video Dear Gen Z: Checklist Wajib Sebelum Kamu Beli Rumah!

    (akn/akn)

  • Video: Daftar Formasi Petugas Kesehatan Haji 2026, Catat Tanggal Pentingnya!

    Video: Daftar Formasi Petugas Kesehatan Haji 2026, Catat Tanggal Pentingnya!

    Video: Daftar Formasi Petugas Kesehatan Haji 2026, Catat Tanggal Pentingnya!