Jenis Media: Kesehatan

  • Stres yang Dihadapi Manusia Modern Setara seperti Berhadapan dengan Singa

    Stres yang Dihadapi Manusia Modern Setara seperti Berhadapan dengan Singa

    Jakarta

    Kasus stres kronis yang meningkat kemungkinan disebabkan oleh ketidaksesuaian antara kehidupan modern dan biologi tubuh manusia. Stres yang kini banyak dialami dikaitkan dengan stres yang sama seperti berhadapan dengan singa.

    Dikutip dari laman Science Alert, penelitian menunjukkan bahwa manusia lebih cocok hidup di lingkungan alam dibandingkan kawasan perkotaan yang padat. Dua antropolog evolusi, Colin Shaw dari Zurich University di Swiss dan Daniel Longman dari Loughborough University di Inggris mengumpulkan banyak bukti yang menunjukkan evolusi biologis manusia dikalahkan oleh transformasi teknologi dan lingkungan yang cepat.

    Aktivitas sehari-hari manusia dipenuhi dengan pemicu rasa gelisah, mulai dari kotak masuk surel yang menumpuk, konstruksi yang bising hingga tenggat pekerjaan. Hal tersebut juga membuat tubuh tetap siaga sepanjang waktu. Padahal, kondisi ini belum pernah terjadi pada sebagian besar sejarah manusia.

    “Pada masa nenek moyang kita, tubuh manusia sangat terbiasa menghadapi stres akut untuk menghindar atau melawan pemangsa,” kata Shaw.

    “Reaksi yang muncul adalah bertarung atau melarikan diri. Sesekali muncuk seekor singa dan kita harus siap mempertahankan diri atau kabur,” tambahnya.

    Menurut Shaw, kuncinya adalah singa tersebut akhirya pergi. Upaya habis -habisan seperti itu penting untuk bertahan hidup, tapi sangat menguras energi dan membutuhkan waktu pemulihan yang lama.

    Para peneliti mengatakan, kondisi tersebut menimbulkan dampak luas, penurunan fungsi kognitif, penyakit autoimun, dan menurunnya tingkat kesuburan. Semuanya bisa dikaitkan dengan stres kehidupan modern di lingkungan perkotaan yang padat dan sibuk.

    Beragam studi mencakup bukti bahwa kebugaran fisik akan lebih buruk di area perkotaan, adanya keterkaitan antara polusi udara dan kerusakan otak, serta hubungan antara lemahnya sistem imun dan lingkungan industri.

    =====BREAK====
    Pemicu Stres

    Beberapa faktor pemicu stres ini, mulai dari paparan cahaya buatan hingga mikroplastik, ditambah gaya hidup sedentarari, secara keseluruhan memberi dampak negatif terhadap kesehatan manusia dalam berbagai cara.

    “Entah itu percakapan sulit dengan pasangan atau atasan, atau kebisingan lalu lintas, sistem respons stres Anda tetap sama seperti jika Anda sedang menghadapi singa berulang kali,” ungkap Shaw.

    “Akibatnya, Anda mengalami repsons yang sangat kuat dari sistem saraf Anda, tetapi tidak ada efek sampingnya,” tambahnya.

    Ulasan tersebut merupakan ringkasan komprehensif dari semua temuan para peneliti sejauh ini tentang potensi dampak negatif kehidupan dan lingkungan abad ke 21. Manusia telah mencapai banyak kemajuan transformatif dalam bidang kesehatan, teknologi, dan pemahaman tentang dunia. Namun, sebagai spesies, manusia kini justru menjadi lebih cemas dan mudah depresi dibandingkan dengan para leluhur.

    (elk/elk)

  • Menyoal Kanker Paru Stadium 4, Diidap Ibunda Raisa sebelum Meninggal

    Menyoal Kanker Paru Stadium 4, Diidap Ibunda Raisa sebelum Meninggal

    Jakarta

    Ria Mariaty, ibu dari Raisa Andriana menghembuskan napas terakhir hari ini, Sabtu (29/11) sekitar pukul 07.19 WIB di Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat. Kabar tersebut dibagikan oleh kakak Raisa, Rinaldi Nurpratama.

    Sebelumnya, Ria Mariaty, memang menjalani perawatan di rumah sakit atas kanker paru stadium 4 yang diidapnya. Penyakit itu berawal dari batuk yang tak kunjung membaik.

    Rinaldi, sebelumnya bercerita bahwa ibunya didiagnosis kanker sejak Desember 2024. Menurutnya, gejala kanker yang ada pada sang ibu bermula pada Oktober 2024.

    Awalnya Ria Mariaty didiagnosis TBC dan sempat dirawat di rumah sakit selama dua pekan. Setelah pulang dari rumah sakit, ibunya menjalani pengobatan TBC namun kesulitan dengan efek sampingnya.

    Di pemeriksaan yang kedua, dokter memutuskan untuk melakukan PET Scan untuk mendeteksi kemungkinan risiko kanker. Hasilnya keluar setelah beberapa hari dan menunjukkan bahwa ibunya mengidap kanker paru stadium 4.

    Penyebab Kanker Paru

    Dikutip dari Cleveland Clinic, kanker paru-paru disebabkan oleh sel-sel yang terus membelah meskipun seharusnya tidak. Meskipun pembelahan sel merupakan proses normal, semua sel memiliki ‘built-in off switch’ atau sakelar bawaan yang mencegah mereka membelah menjadi sel baru (penuaan) atau menyebabkan mereka mati (apoptosis) bila diperlukan.

    Sakelar ini dipicu ketika sel terlalu sering membelah atau mengalami terlalu banyak perubahan (mutasi).

    Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko kanker paru-paru, seperti merokok, riwayat keluarga terkait kanker paru-paru, dan pernah menjalani perawatan radiasi pada dada (misalnya, untuk kanker payudara atau limfoma).

    Gejala Kanker Paru Stadium 4

    Dikutip dari Healthline, pada stadium 4, kanker telah menyebar atau bermetastasis ke kedua paru-paru, area sekitar paru-paru, atau organ lain.

    Gejala-gejala kanker paru stadium 4, mungkin meliputi:

    KelelahanBatuk terus menerusInfeksi dada berulangPembengkakan kelenjar getah beningKesulitan bernapasPenurunan berat badan tiba-tibaBatuk darahNafsu makan berubahNyeri sendi atau pembengkakanNyeri tulang jika kanker sudah menyebar ke tulangSakit kepalaMasalah penglihatanMual, kembung, atau penyakit kuning jika kanker menyerang hati

    Halaman 2 dari 3

    (dpy/kna)

  • Dokter Harvard Bagikan Gejala Fatty Liver yang Kerap Tak Disadari

    Dokter Harvard Bagikan Gejala Fatty Liver yang Kerap Tak Disadari

    Jakarta

    Fatty liver atau perlemakan hati merupakan penyakit yang dapat disembuhkan, tetapi bisa berpotensi fatal jika terlambat untuk didiagnosis. Di sisi lain, fatty liver juga seringkali tidak disadari pada tahap awal.

    Banyak pasien yang tidak sadar memiliki kondisi ini karena fatty liver seringkali tidak menimbulkan gejala sama sekali. Tapi, bukan berarti tidak ada gejala sama sekali.

    Dikutip dari Hindustian Times, ahli gastroenterologi lulusan Harvard, dr Saurabh Sethi menjelaskan bahwa hati sendiri akan mengirimkan sinyal kepada tubuh sebelum kerusakan serius terjadi.

    Apa saja petunjuk-petunjuk tersebut? Berikut gejala fatty liver yang kerap tidak disadari.

    1. Perut Terasa Berat

    Menurut dr Sethi, perut yang tiba-tiba ‘memberat’ bisa menjadi tanda fatty liver, sebelum muncul gejala lainnya. Kondisi ini mirip seperti kembung, karena lemak menumpuk jauh di bawah kulit dan sekitar organ, sehingga membuat pinggang terasa lebih kencang.

    Kondisi menunjukkan bahwa hati menyimpan lebih banyak lemak daripada jumlah yang dapat diprosesnya.

    2. Lelah Terus Menerus

    Rasa lelah atau letih yang datang terus menerus, bahkan tanpa sebab bisa menjadi tanda bahwa hati sedang kesulitan menjalankan fungsi pentingnya.

    3. Perubahan Warna di Urine dan Feses

    Urine yang berubah warna menjadi lebih gelap dan feses yang menjadi pucat bisa menjadi tanda adanya masalah pada hati karena kondisi fatty liver.

    Ketika hati kesulitan untuk memproduksi dan mengalirkan empedu, perubahan warna pada urine dan feses bisa saja terjadi.

    4. Muncul Jerawat, Lipatan Kulit, hingga Rambut Rontok

    Resistensi insulin yang dikaitkan dengan perlemakan hati dapat menimbulkan jerawat, lipatan kulit yang gelap, atau rambut rontok, yang semuanya merupakan tanda-tanda yang terlihat dari kondisi tersebut.

    5. Mual dan Kehilangan Nafsu Makan

    Hati yang terganggu karena lemak bisa memberikan sinyal ke tubuh berupa munculnya rasa mual dan kehilangan nafsu makan. Ini karena hati kuwalahan untuk memproses nutrisi dan racun secara efektif.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/kna)

  • Siap Uji Kecerdasan? Jawab 10 Tebak-tebakan Asah Otak Ini dengan Cepat

    Siap Uji Kecerdasan? Jawab 10 Tebak-tebakan Asah Otak Ini dengan Cepat

    Jakarta

    Tak hanya bisa menjadi permainan ringan yang menghibur, tebak-tebakan bisa dimainkan di waktu luang untuk mengasah logika. Mulai dari yang lucu, menjebak, sampai bikin berpikir keras, tebak-tebakan bisa mencairkan suasana.

    Tak heran jika tebak-tebakan suka dimainkan saat berkumpul, baik bersama keluarga ataupun teman. Berikut 10 tebak-tebakan seru yang siap menguji kecerdasanmu.

    Tebak-tebakan untuk Mengasah Otak

    Yakin bisa menjawab semua tebak-tebakan ini? Buktikan kalau kamu pintar.

    1. Saya bersandar di tembok, punya jarum tapi tidak bisa menjahit. Sekali berjalan tidak bisa kembali. Siapakah saya?
    2. Saya ada di antara langit dan daratan. Kamu bisa melihat saya di kejauhan. Bila didekati selalu menjauh. Siapakah saya?
    3. Semakin sering kamu bekerja, semakin saya kenyang. Kamu membuat saya kenyang, saya membuat kamu rapi. Siapakah saya?
    4. Ada seekor ayam jantan. Kepalanya ada di Amerika, ekornya di Afrika, sayapnya di Jakarta matanya di Brazil. Telurnya ada dimana ya?
    5. Apa yang selalu diam di pojokan tapi bisa keliling dunia?

    6. Mulanya aku kering, tapi kemudian basah. Awalnya ringan, tapi kemudian berat. Siapakah aku?
    7. Di mata ada, di dagu ada, di pipi tidak ada, di telinga ada, di hidung tidak ada. Apakah itu?
    8. Bagaimana cara masuk rumah tanpa pintu dan jendela?
    9. Saya tidak bisa dibakar oleh api, tidak bisa ditenggelamkan oleh air. Siapakah aku?
    10. 15 tahun lalu usia Andi tiga kali lebih tua dari adiknya. Kalau usia Andi sekarang 30 tahun, berapa usia sang adik?

    Jawaban Tebak-tebakan Asah Otak

    Sudah berhasil menjawab semua? Lihat kunci jawabannya berikut ini.

    1. Jam
    2. Cakrawala
    3. Pembersih vacuum
    4. Tidak ada di mana-mana, mana ada ayam jantan bertelur?
    5. Prangko

    6. Pakaian kotor yang dicuci
    7. Huruf A
    8. Langsung masuk saja, kan tidak ada pintunya
    9. Es batu
    10. 20 tahun. 15 tahun lalu sang adik berusia 5 tahun.

    Halaman 2 dari 4

    (elk/naf)

  • Perjalanan Ibunda Raisa Berjuang Lawan Kanker Paru Stadium 4 sebelum Meninggal

    Perjalanan Ibunda Raisa Berjuang Lawan Kanker Paru Stadium 4 sebelum Meninggal

    Jakarta

    Penyanyi Raisa berduka. Ibundanya, Ria Mariaty meninggal dunia. Kabar duka ini disampaikan oleh Rinaldi Nurpratama, kakak dari perempuan yang akrab disapa Yaya tersebut melalui Instagram story.

    “Dengan penuh duka cita, kami ingin menyampaikan bahwa Ibu/almarhumah Ria Mariaty Binti Rachmat Ardiwinangoen telah berpulang ke Rahmatullah pada Hari ini pukul 07.19 WIB di RS Dharmais,” tulisnya dilihat detikcom, Sabtu (29/11/2025).

    “Kami memohon doa dari keluarga, sahabat, kerabat, dan semua yang mengenal beliau agar Allah SWT menerima amal ibadah almarhumah. Mengampuni segala dosa dan kekhilafan, melapangkan kuburnya serta menempatkan di tempat terbaik di sisi-NYA,” sambungnya.

    Sebelumnya, Ria Mariaty, memang menjalani perawatan di rumah sakit atas kanker paru yang diidapnya. Penyakit itu berawal dari batuk yang tak kunjung membaik.

    Perjalanan Ria Mariaty Berjuang Melawan Kanker

    Rinaldi, sebelumnya bercerita bahwa ibunya didiagnosis kanker sejak Desember 2024.

    “Kabarnya sangat menghancurkan. Terlebih ibu sudah pernah menjalani skrining kanker lengkap di Mei 2024 tapi tak ada yang terlihat satu pun,” tulis Rinaldi di IG story miliknya beberapa waktu lalu.

    Penyakitnya bermula dari Oktober 2024. Kala itu ibunya mengalami batuk lama yang tak reda selama sebulan sehingga dia memutuskan ke dokter.

    Awalnya Ria Mariaty didiagnosis TBC dan sempat dirawat di rumah sakit selama dua pekan. Setelah pulang dari rumah sakit, ibunya menjalani pengobatan TBC namun kesulitan dengan efek sampingnya.

    “Tiga hari setelahnya, ibu kembali dirawat di rumah sakit,” ungkap Rinaldi.

    Di pemeriksaan yang kedua, dokter memutuskan untuk melakukan PET Scan untuk mendeteksi kemungkinan risiko kanker. Hasilnya keluar setelah beberapa hari dan menunjukkan bahwa ibunya mengidap kanker paru stadium 4.

    “Ibu mengidap kanker paru stadium 4 yang sudah menyebar ke beberapa tulangnya,” beber Rinaldi lagi.

    Kondisi Ibunda Sempat Membaik

    Dalam unggahan Rinaldi, dirinya menuliskan bahwa sebenarnya kondisi dari ibunya sempat membaik. Banyak perkembangan yang dialami setelah kemoterapi.

    “Semenjak terakhir kali Chemotherapy 29 April 2025 banyak sekali perkembangan Ibu, dilanjutkan dengan Imunoterapi 11 kali. Pada 11 September Ibu di check Pet Scan, Alhamdulillah hasilnya sangat positif, banyak kanker tidak aktif lagi, hanya sisa sedikit yang masih hidup,” buka Rinaldi Nurpratama dalam Instagram miliknya.

    Tapi beberapa setelahnya, sang ibunda merasakan sesak napas. Rinaldi Nurpratama menuturkan ibundanya memang memiliki penyakit asma.

    “Beberapa hari setelah itu Ibu mulai merasa sesak (memang punya asma), lalu tanggal 18 September kami antar untuk Imunoterapi ke-12 dengan keadaan sesak. Hasil darah menunjukkan banyak yg harus dikoreksi, dokter sarankan rawat inap. Setelah 5 hari tidak ada peningkatan, tanggal 22 September Ibu masuk HCU,” katanya.

    Tapi ternyata setelah tiga hari kemudian, sesak tersebut makin parah. Akhirnya dokter memutuskan memasang ventilator agar membantu pernapasan.

    “Selama 3 hari sesak makin parah, kecemasan memperburuk, tanggal 24 September dokter putuskan pasang Ventilator agar pernafasannya dibantu,” tulisnya.

    “Setelah itu dilakukan Bronkoskopi, ditemukan saluran udara hampir tertutup oleh sel kanker aktif. Dokter langsung lakukan Cryosurgery, Ibu dipindahkan ke RS Dharmais 25 September, Alhamdulillah berhasil, jalur nafas dibersihkan. Namun Ibu tetap harus Radioterapi agar tidak tumbuh lagi,” lanjutnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Asbes, Material Murah yang Mengancam Kesehatan Paru-paru”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Ini Pentingnya Penuhi Karbohidrat-Protein Sebelum Jalani Aktivitas

    Ini Pentingnya Penuhi Karbohidrat-Protein Sebelum Jalani Aktivitas

    Jakarta

    Banyak orang memulai hari dengan terburu-buru sehingga melewatkan sarapan atau hanya mengonsumsi makanan seadanya. Padahal, tubuh membutuhkan ‘bahan bakar’ yang cukup untuk bisa bekerja optimal sejak pagi. Agar produktivitas tetap terjaga, berikut komponen penting yang harus dipenuhi saat sarapan sebelum mengawali hari.

    1. Karbohidrat untuk Energi Maksimal

    Menurut Panjaitan, dkk (2021), karbohidrat berperan penting untuk fungsi tubuh, terutama otak. Pasalnya, nutrisi ini dapat menjalankan fungsi metabolisme yang dilakukan oleh glukosa di dalamnya. Karbohidrat tidak hanya didapat dari nasi tapi bisa didapat dari roti, kentang, kacang-kacangan, jagung, dan sebagainya.

    2. Protein untuk Bantu Metabolisme

    Sebagai peneman karbohidrat, sarapan yang baik dan sehat akan lebih optimal jika ditemani dengan lauk yang memiliki nilai protein. Protein sendiri tidak harus berupa lauk yang mahal seperti daging ayam atau sapi, melainkan bisa juga digantikan dengan memakan ikan, telur, atau tahu dan tempe. Adapun protein sama pentingnya seperti karbohidrat karena protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur proses metabolisme.

    3. Serat untuk Dukung Sistem Pencernaan

    Sertakan juga makan berserat dalam pilihan sarapan untuk menjaga sistem pencernaan tetap lancar. Idealnya, seorang dewasa mengonsumsi serat sekitar 25-30 gram per hari untuk optimalnya sistem pencernaan. Makanan berserat bisa ditemui dengan mudah di sayur-sayuran, buah-buahan, atau biji-bijian.

    4. Air untuk Penuhi Cairan

    Jumlah cairan dalam 2/3 tubuh diisi dengan air sehingga penting untuk meminum air sesuai dengan kadar yang cukup. Minumlah sesuai dengan kadar kebutuhan air yang diperlukan tubuh, yaitu minimal 2 liter sehari. Meminum air yang cukup juga menghindari tubuh dari penyakit-penyakit lain seperti penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih (ISK).

    Selain nutrisi di atas, jangan lupa untuk meminum Yakult setiap hari agar memaksimalkan penyerapan nutrisi dan membuat perut yang nyaman dalam menjalani hari. Kandungan bakteri baik Lactobacillus casei Shirota strain di dalamnya membantu menjaga keseimbangan usus sehingga proses pencernaan berjalan lebih optimal. Dengan pencernaan yang sehat, penyerapan nutrisi dari makanan pun semakin maksimal, membuat tubuh terasa lebih bertenaga dan perut tetap nyaman sepanjang hari.

    (akn/ega)

  • 4 Langkah Hadapi Hari yang Aktif dengan Sarapan Sehat

    4 Langkah Hadapi Hari yang Aktif dengan Sarapan Sehat

    Jakarta

    Setiap orang mempunyai kebiasaan berbeda untuk memulai aktivitas untuk mengawali pagi hari. Sayangnya, tak jarang orang-orang melupakan sarapan karena dianggap tidak terlalu penting. Padahal, sarapan dapat memberi energi bagi tubuh sebelum memulai aktivitas seharian.

    Sarapan juga berguna untuk menjaga fokus, membentuk mood yang baik, dan mendukung metabolisme serta kesehatan pencernaan. Lalu, bagaimana komponen sarapan yang ideal untuk menjaga gaya hidup sehat?

    1. Penuhi Kebutuhan Karbohidrat untuk Energi yang Maksimal

    Jika tubuh kita diibaratkan sebagai sebuah mobil, maka peran karbohidrat untuk tubuh adalah sebagai bensin atau bahan yang sangat dibutuhkan untuk bisa membuatnya berfungsi. Menurut Panjaitan, dkk (2021), karbohidrat berperan penting untuk fungsi tubuh, terutama otak karena menjalankan fungsi metabolisme yang dilakukan oleh glukosa di dalamnya. Karbohidrat tidak hanya didapat dari nasi tapi bisa didapat dari roti, kentang, kacang-kacangan, jagung, dan sebagainya.

    2. Pilih Makan Lauk yang Ringan, namun Kaya Protein

    Sebagai peneman karbohidrat, sarapan yang baik dan sehat akan lebih optimal jika ditemani dengan lauk yang memiliki nilai protein. Protein sendiri tidak harus berupa lauk yang mahal seperti daging ayam atau sapi, melainkan bisa juga digantikan dengan memakan ikan, telur, atau tahu dan tempe yang lebih sesuai untuk sarapan karena lebih ringan untuk dimakan pagi hari. Menurut Diana (2009), protein sama pentingnya seperti karbohidrat karena protein berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur proses metabolisme dalam bentuk sel dan hormon untuk membantu badan melawan mikroba jahat dari luar tubuh.

    3. Lengkapi dengan Makanan yang Berserat

    Sertakan juga makan-makanan yang berserat dalam pilihan sarapan kamu untuk menjaga sistem pencernaan kamu tetap lancar dalam mengolah makanan. Idealnya, seorang dewasa mengonsumsi serat sekitar 25-30 gram per hari untuk optimalnya sistem pencernaan. Makanan berserat bisa ditemui dengan mudah di sayur-sayuran, buah-buahan, atau biji-bijian.

    4. Minum Air atau Cairan yang Cukup

    Jumlah cairan dalam 2/3 tubuh diisi dengan air sehingga sangat penting untuk meminum air sesuai dengan kadar yang cukup. Minumlah sesuai dengan kadar kebutuhan air yang diperlukan oleh tubuh, yaitu minimal 2 liter sehari. Meminum air yang cukup juga menghindari tubuh dari penyakit-penyakit lain seperti penyakit ginjal dan infeksi saluran kemih (ISK).

    Sarapan paling tepat dilakukan sebelum melakukan aktivitas utama atau sebelum ber-olahraga di pagi hari. Ketika sarapan, hindari makanan-makanan dalam porsi yang berlebihan, makanan berlemak tinggi, dan minuman manis. Makanan-makanan tersebut akan membuat diri kita mengantuk dan memicu tidak stabilnya gula darah.

    Selain sarapan, jangan lupa untuk meminum Yakult setiap hari agar memaksimalkan penyerapan nutrisi dan membuat perut yang nyaman dalam menjalani hari. Kandungan bakteri baik Lactobacillus casei Shirota strain di dalamnya membantu menjaga keseimbangan usus sehingga proses pencernaan berjalan lebih optimal. Dengan pencernaan yang sehat, penyerapan nutrisi dari makanan pun semakin maksimal, membuat tubuh terasa lebih bertenaga dan perut tetap nyaman sepanjang hari.

    (akn/akn)

  • Mengenal Manfaat dari Asuransi Penyakit Kritis

    Mengenal Manfaat dari Asuransi Penyakit Kritis

    Jakarta

    Saat ini, ada berbagai macam produk asuransi yang bermanfaat untuk melindungi kesehatan seseorang. Salah satunya yakni asuransi penyakit kritis.

    Asuransi penyakit kritis adalah jenis asuransi yang memberikan manfaat berupa uang pertanggungan atau santunan asuransi ketika tertanggung didiagnosis menderita penyakit kritis yang tercantum dalam polis.

    Karena risiko penyakit kritis bisa datang kapan saja, pastikan masa depan keluarga tetap terlindungi dengan asuransi jiwa Syariah PRUCritical Amanah dari Prudential Syariah.

    Dapatkan perlindungan menyeluruh atas kondisi kritis tahap awal, kondisi kritis tahap akhir, dan manfaat bebas kontribusi. Nikmati juga manfaat akhir kepesertaan hingga 100% santunan asuransi yang tersedia khusus pada plan plus.

    PRUCritical Amanah hadir dengan solusi yang tidak hanya memberikan santunan, tetapi juga fleksibilitas dalam memulihkan kondisi keuangan. Salah satu fitur unggulannya adalah restoration benefit, di mana 100% uang pertanggungan akan kembali utuh setelah klaim untuk kondisi kritis tahap awal dibayarkan.

    Artinya, perlindungan Anda terhadap kondisi kritis tahap akhir tetap penuh, seolah-olah tidak pernah ada klaim sebelumnya. Dengan ini, Anda bisa fokus pada pemulihan kesehatan tanpa perlu khawatir perlindungan untuk keluarga akan berkurang di masa depan.

    (prf/ega)

  • 61 Daftar Gangguan Kesehatan yang Ditanggung Asuransi Penyakit Kritis

    61 Daftar Gangguan Kesehatan yang Ditanggung Asuransi Penyakit Kritis

    Jakarta

    Memberikan perlindungan kesehatan menjadi hal penting yang perlu dilakukan. Disarankan setiap orang perlu melindungi diri mereka dengan asuransi penyakit kritis.

    Asuransi penyakit kritis adalah jenis asuransi yang memberikan manfaat berupa uang pertanggungan atau Santunan Asuransi ketika tertanggung didiagnosis menderita penyakit kritis yang tercantum dalam polis.

    Karena risiko penyakit kritis bisa datang kapan saja, pastikan masa depan keluarga tetap terlindungi dengan asuransi jiwa Syariah PRUCritical Amanah dari Prudential Syariah.

    Dapatkan perlindungan menyeluruh atas kondisi kritis tahap awal, kondisi kritis tahap akhir, dan manfaat bebas kontribusi. Nikmati juga manfaat akhir kepesertaan hingga 100% santunan asuransi yang tersedia khusus pada plan Plus. Berikut adalah daftar penyakit serius yang ditanggung oleh asuransi penyakit kritis.

    1. Anemia Aplastik,

    2. Endokarditis Infektif

    3. Ensefalitis

    4. Gangguan Saraf Degeneratif (Severe Creutzfeldt-Jacob Disease)

    5. Hepatitis Autoimun Kronis

    6. Hepatitis dan Kolangitis

    7. Hepatitis yang Disebabkan oleh Pekerjaan

    8. Hilangnya Kemampuan Hidup Mandiri

    9. Human Immunodeficiency Virus (HIV)

    10. Kanker

    11. Kardiomiopati

    12. Kebutaan

    13. Kehilangan Anggota Tubuh (Severance of Limbs)

    14. Kehilangan Fungsi dan Kelumpuhan

    15. Kehilangan Kemampuan Bicara

    16. Kelainan Ginjal

    17. Kelainan Jantung

    18. Kelainan pada Otak

    19. Kelainan pada Telinga dan Sinus Kavernosus

    20. Kelainan Pembuluh Darah Aorta

    21. Kelainan Pembuluh Darah Otak dan Stroke

    22. Kelainan Pembuluh Darah Otak yang membutuhkan pembedahan otak (Cerebral Aneurysm Requiring Brain Surgery)

    23. Koma dan Epilepsi

    24. Luka Bakar

    25. Lupus Eritematosus Sistemik

    26. Meningitis Bakteri

    27. Meningitis Tuberkulosa (Meningeal Tuberculosis)

    28. Muscular Dystrophy

    29. Necrotizing Fasciitis (Jaringan tubuh yang Mati Disebabkan oleh Infeksi Bakteri)

    30. Neuropati Perifer dan Poliomyelitis

    31. Osteoporosis Parah dengan Patah Tulang

    32. Pembedahan Aneurisma Aorta (Dissecting Aortic Aneurysm)

    33. Pembedahan Katup Jantung

    34. Pembedahan pada Pembuluh Darah Koroner Jantung

    35. Pembedahan untuk Skoliosis Idiopatik (Surgery for Idiopathic Scoliosis)

    36. Pembengkakan Pankreas (Pankreatitis) Kambuhan Kronis

    37. Penyakit Addison (Insufisiensi Adrenal Kronis)

    38. Penyakit Alzheimer

    39. Penyakit Autoimun yang menyebabkan kelemahan pada otot (Myasthenia Gravis)

    40. Penyakit Crohn

    41. Penyakit Hati

    42. Penyakit Kaki Gajah (Elephantiasis)

    43. Penyakit Kawasaki (Proteksi akan berhenti pada usia 18)

    44. Penyakit Kista Meduler

    45. Penyakit Motor Neuron

    46. Penyakit pada Paru

    47. Penyakit pada Saraf Tulang Belakang

    48. Penyakit Parkinson

    49. Penyakit Serius Lainnya pada Pembuluh Darah Koroner Jantung

    50. Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut dengan Komplikasi Parah (mengancam jiwa) (Proteksi akan berhenti pada usia 18)

    51. Penyakit Wilson (Proteksi akan berhenti pada usia 18)

    52. Progressive Supranuclear Palsy

    53. Pulmonary Hypertension

    54. Putusnya Akar-Akar Saraf (Plexus Brachialis)

    55. Rheumatoid Arthritis Parah

    56. Skleroderma Progresif

    57. Stroke yang membutuhkan pembedahan Endarterektomi karotis (Stroke Requiring Carotid Endarterectomy Surgery)

    58. Terminal Illness

    59. Transplantasi Organ

    60. Trauma Kepala Berat

    61. Ulcerative Colitis.

    (prf/ega)

  • Kemenkes Kirim Obat-Nakes Bantu Korban Banjir-Longsor Aceh, Sumut, Sumbar

    Kemenkes Kirim Obat-Nakes Bantu Korban Banjir-Longsor Aceh, Sumut, Sumbar

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) memperkuat respons kesehatan akibat cuaca ekstrem yang memicu banjir, banjir bandang, angin puting beliung, dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Bencana alam yang terjadi pada 19-25 November tersebut berdampak pada puluhan ribu penduduk, mengganggu akses komunikasi, dan menghambat layanan kesehatan di sejumlah fasilitas.

    Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha, memastikan seluruh kebutuhan logistik prioritas telah dikirimkan dan siap ditambah sesuai kondisi di lapangan.

    “Logistik yang disediakan mencakup obat-obatan, pangan tambahan untuk balita dan ibu hamil, serta oxygen concentrator. Semua sudah kami kirimkan,” kata Kunta, dikutip dari lama Kemenkes RI, Sabtu (29/11/2025).

    Selain pengiriman logistik, Kemenkes juga berkoordinasi dengan dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota untuk menjamin keberlangsungan pelayanan kesehatan di posko pengungsian, fasilitas kesehatan, serta layanan mobile.

    Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Bayu Teja, menjelaskan bahwa sejak awal kejadian Kemenkes telah mengaktifkan langkah-langkah tanggap cepat guna memastikan kebutuhan medis masyarakat terpenuhi.

    “Bersama dinas kesehatan provinsi dan kabupaten, kami melakukan rapid health assessment untuk memetakan kebutuhan, memberikan layanan di posko pengungsian, serta mengoperasikan layanan kesehatan mobile di wilayah terdampak,” terang Bayu.

    Bayu menambahkan bahwa seluruh puskesmas dan rumah sakit telah disiagakan untuk melayani warga terdampak, didukung pengiriman obat-obatan dan bahan medis habis pakai.

    Respons Kemenkes turut diperkuat dengan penyaluran pangan tambahan bagi balita dan ibu hamil guna mencegah risiko gizi buruk selama masa tanggap darurat. Dukungan tenaga kesehatan juga ditingkatkan melalui mobilisasi tenaga cadangan kesehatan, dokter, perawat, tenaga kesehatan lingkungan, dan epidemiolog untuk membantu dinas kesehatan setempat.

    “Kami akan terus berkoordinasi dengan seluruh dinas kesehatan agar pelayanan kesehatan tetap berjalan dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Menkes Pastikan Korban Longsor dan Banjir Sumut Dapat Layanan Kesehatan “
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)