Jenis Media: Kesehatan

  • Viral di Medsos Manusia Ternyata Punya ‘Jantung Kedua’ di Betis, Apa Maksudnya?

    Viral di Medsos Manusia Ternyata Punya ‘Jantung Kedua’ di Betis, Apa Maksudnya?

    Jakarta

    Sebuah unggahan yang membahas soal ‘jantung kedua’ di betis viral di media sosial Instagram. Pemilik akun @doktervito yang mengunggah konten tersebut menjelaskan keberadaan ‘jantung kedua’ ini masih banyak belum diketahui orang.

    Pemilik akun tersebut, dr Vito A Damay, SpJP, menjelaskan darah yang ada di kaki lebih sulit untuk kembali ke jantung akibat adanya gravitasi. Otot betis di sini bertugas membantu memompa balik darah ke jantung, agar proses sirkulasi berjalan lancar.

    “Banyak orang nggak tahu kita punya jantung kedua. Jantung itu kan memompa darah ke seluruh tubuh, tapi dari kaki itu naik ke jantung itu susah, karena ada gravitasi. Jadi kita punya jantung kedua itu di betis. Nah, betis itu harus dilatih. Jalan kaki dan jalan cepat itu cara melatihnya,” kata dr Vito dalam unggahannya, dikutip oleh detikcom dengan izin yang bersangkutan, Minggu (30/11/2025).

    Ketika dihubungi oleh detikcom, dr Vito menjelaskan otot betis dijuluki ‘jantung kedua’ karena fungsinya membantu mendorong darah dari pembuluh darah kaki ke arah jantung. Otot betis yang terlibat adalah gastrocnemius dan soleus, keduanya mengapit pembuluh darah vena dalam.

    Ketika seseorang berjalan, berdiri, atau mengangkat tumit, otot ini berkontraksi dan menekan vena. Akhirnya darah yang ada terdorong naik ke atas.

    “Di vena terdapat katup satu arah yang membuat darah tidak jatuh kembali ke bawah. Proses ‘pompa mekanis’ ini membuat aliran balik vena ke jantung,” jelas dr Vito.

    dr Vito menambahkan sistem ‘jantung kedua’ ini hanya bekerja ketika seseorang berjalan, berdiri, atau ada kontraksi otot aktif. Pada saat istirahat atau berbaring, otot betis tidak bekerja aktif.

    Tanpa ada aktivitas otot betis, adanya efek gravitasi membuat pompa darah ke jantung menjadi lebih susah.

    “Saat terlalu lama duduk atau berdiri diam, pompa ini (betis) tidak aktif, sehingga darah berkumpul di kaki membuat tekanan darah vena kaki meningkat,” ungkap dr Vito menambahkan apa yang pada sistem ‘jantung kedua’ saat terlalu lama berdiri atau duduk.

    @detikhealth_official Nahan pipis itu bukan skill… itu penyiksaan buat organ-organ 😭🚽 Jangan tunggu kandung kemihmu protes ya, langsung ke toilet kalau udah kebelet! #kesehatan #nahanpipis #pov #povorgan #habits ♬ suara asli – detikHealth

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Lengkapi Deretan Angka Berikut, Cuma IQ Super yang Bisa Benar Semua

    Lengkapi Deretan Angka Berikut, Cuma IQ Super yang Bisa Benar Semua

    Asah Otak

    Aida Adha Siregar – detikHealth

    Minggu, 30 Nov 2025 12:05 WIB

    Jakarta – Ada bilangan kosong yang perlu dilengkapi untuk membentuk pola yang sempurna. Yakin deh, kamu-kamu yang punya IQ super pasti bisa menebaknya sambil merem.

  • Main Pushbike Makin Aman, Nutrisi Morigro Siapkan Anak Aktif dan Tangguh

    Main Pushbike Makin Aman, Nutrisi Morigro Siapkan Anak Aktif dan Tangguh

    Jakarta

    Pushbike kini menjadi salah satu olahraga populer untuk anak karena mampu melatih koordinasi motorik, kekuatan otot, fokus, dan rasa percaya diri. Namun, sebelum memperkenalkan olahraga ini, orang tua perlu memahami persiapan agar aktivitas berlangsung aman.

    Melansir Lifespan Kids, ada tiga faktor utama yang menentukan apakah anak sudah siap bermain pushbike, yakni perkembangan fisik, kesiapan emosional, dan kemampuan kognitif.

    Memastikan perkembangan fisik anak seperti kemampuannya dalam menjaga keseimbangan perlu dilakukan. Anak yang gemar berlari, melompat, atau memanjat umumnya memiliki koordinasi tubuh yang siap untuk mencoba pushbike.

    Kemudian, kesiapan emosional juga perlu dipastikan agar anak dapat beradaptasi, serta memastikan anak memiliki kemampuan kognitif yang matang seperti kemampuan mengikuti instruksi sederhana dan memahami aturan keselamatan.

    Serangkaian kemampuan tersebut tentu menuntut tubuh anak bekerja ekstra sehingga anak perlu asupan nutrisi yang tepat. Berikut asupan nutrisi tepat memainkan peran krusial dalam mendukung perkembangan motorik anak:

    Protein

    Protein, yang mudah ditemukan dalam ikan, daging, dan produk susu, dapat membantu memperkuat otot jari dan tangan. Otot kuat dan terlatih memungkinkan ia melakukan gerakan presisi dengan lebih baik.

    Vitamin

    Dalam mendukung fungsi saraf yang mengontrol gerakan halus, Vitamin B dan E juga menjadi pilihan tepat. Sayuran hijau, biji-bijian, dan kacang-kacangan adalah sumber vitamin yang, membantu menjaga kesehatan saraf dan koordinasi tubuh.

    Susu

    Selain itu, susu pertumbuhan yang kaya akan kalsium dan DHA juga memberikan manfaat besar untuk anak. Kalsium mendukung pertumbuhan tulang, sementara DHA bermanfaat untuk perkembangan fungsi otak.

    Dengan memberikannya susu pertumbuhan, perkembangan motorik halus dan kecerdasannya anak dapat terpenuhi.

    Salah satu pilihan susu pertumbuhan yang memenuhi kombinasi kebutuhan tersebut adalah Morigro. Kandungan kalsium untuk kekuatan tulang serta DHA untuk mendukung fungsi otak membantu anak tetap fokus, gesit, dan bertenaga saat beraktivitas fisik seperti pushbike.

    Dengan konsumsi rutin, Morigro dapat mendukung tumbuh kembang sekaligus menjaga stamina agar anak tetap aktif dan percaya diri.

    (prf/ega)

  • Anak Aktif Main Pushbike? Ini Nutrisi untuk Dukung Fokus & Kekuatan Anak

    Anak Aktif Main Pushbike? Ini Nutrisi untuk Dukung Fokus & Kekuatan Anak

    Jakarta

    Olahraga pushbike tidak semata-mata mengenai keseruan balapan roda dua bagi anak. Di balik antusiasme mereka saat melaju, terdapat proses penting yang berkontribusi pada tumbuh kembang anak.

    Dilansir dari todaysparent, olahraga pushbike banyak melatih kemampuan anak mulai dari peningkatan koordinasi motorik, penguatan otot, peningkatan konsentrasi, kesadaran spasial, melatih keseimbangan, hingga pembentukan rasa percaya diri ketika berhasil menyelesaikan tantangan lintasan.

    Serangkaian kemampuan tersebut tentu menuntut tubuh anak bekerja ekstra. Ketika otot bergerak intens dan otak fokus menjaga keseimbangan, anak membutuhkan energi dan daya tahan yang stabil agar tetap lincah, fokus, dan tidak mudah lelah selama bermain.

    Berikut asupan nutrisi tepat memainkan peran krusial dalam mendukung perkembangan motorik anak:

    Protein

    Protein, yang mudah ditemukan dalam ikan, daging, dan produk susu, dapat membantu memperkuat otot jari dan tangan. Otot kuat dan terlatih memungkinkan ia melakukan gerakan presisi dengan lebih baik.

    Vitamin

    Dalam mendukung fungsi saraf yang mengontrol gerakan halus, Vitamin B dan E juga menjadi pilihan tepat. Sayuran hijau, biji-bijian, dan kacang-kacangan adalah sumber vitamin yang, membantu menjaga kesehatan saraf dan koordinasi tubuh.

    Susu

    Selain itu, susu pertumbuhan yang kaya akan kalsium dan DHA juga memberikan manfaat besar untuk anak. Kalsium mendukung pertumbuhan tulang, sementara DHA bermanfaat untuk perkembangan fungsi otak.

    Dengan memberikannya susu pertumbuhan, perkembangan motorik halus dan kecerdasannya anak dapat terpenuhi.

    Salah satu pilihan susu pertumbuhan yang memenuhi kombinasi kebutuhan tersebut adalah Morigro. Kandungan kalsium untuk kekuatan tulang serta DHA untuk mendukung fungsi otak membantu anak tetap fokus, gesit, dan bertenaga saat beraktivitas fisik seperti pushbike.

    Dengan konsumsi rutin, Morigro dapat mendukung tumbuh kembang sekaligus menjaga stamina agar anak tetap aktif dan percaya diri.

    (prf/ega)

  • Ginjal Rusak akibat Olahraga Terlalu Intens, Seberapa Sering Terjadi?

    Ginjal Rusak akibat Olahraga Terlalu Intens, Seberapa Sering Terjadi?

    Jakarta

    Dalam beberapa kasus, olahraga terlalu intens dikaitkan dengan risiko rhabdomyolysis. Kondisi yang ditandai dengan kerusakan sel-sel otot ini bisa berujung fatal, memicu kerusakan ginjal yang serius.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, rhabdomyolysis menyebabkan komponen toksik dari jaringan otot masuk ke sistem peredaran darah lalu terbawa sampai ke ginjal. Akibatnya, kerusakan ginjal yang serius bisa terjadi.

    Kondisi ini disebabkan oleh banyak hal, termasuk trauma, pengobatan, maupun kondisi kesehatan tertentu. Kerusakan otot semacam ini juga terjadi akibat olahraga yang terlalu dipaksakan, yang dikenal sebagai exertional rhabdomyolysis.

    “Dehidrasi dan temperatur tinggi saat olahraga bisa meningkatkan risiko,” kata D Alan Nelson, PhD, MPAS, ilmuwan yang mempelajari kondisi tersebut di Stanford University School Of Medicine, dikutip dari MensHealth.

    “Pada exertional rhabdomyolysis, bayangkan aktivitas yang melibatkan kelompok otot yang besar hingga derajat yang ekstrem, seperti lari jauh, keras, dan cepat, crossfit, jalan jauh dengan rucksack (ransel pemberat), latihan sepakbola, triathlon, marathon,” jelas Nelson.

    “Ini adalah aktivitas yang sangat berat, dalam durasi yang tidak sewajarnya,” lanjutnya.

    Di Amerika Serikat, data menunjukkan rhabdomyolysis relatif jarang terjadi. Diperkirakan, sebanyak 26 ribu orang mengalaminya dalam setahun.

    Tanda-tanda Rhabdomyolysis

    Beberapa tanda rhabdomyolysis yang bisa dikenali antara lain:

    Pembengkakan ototMelemahnya ototNyeri ototPerubahan warna urine menjadi cokelat atau gelap.

    Meski demikian, Nelson mengingatkan tidak ada tanda spesifik yang benar-benar bisa jadi petunjuk. Menurutnya, hal yang sebaiknya dilakukan adalah sebisa mungkin menghindari risikonya.

    “Ini berbahaya. Pada waktunya ini terjadi, sudah terlambat untuk menghentikannya,” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Istri di Jatim Donorkan Ginjal Untuk Suaminya”
    [Gambas:Video 20detik]
    (up/up)

  • Perut Menggendut atau Cuma Lagi Kembung? Sama-sama Buncit, Begini Membedakannya

    Perut Menggendut atau Cuma Lagi Kembung? Sama-sama Buncit, Begini Membedakannya

    Jakarta

    Setidaknya ada dua kemungkinan penyebab perut tampak membuncit. Salah satunya adalah bloating alias kembung akibat gangguan pencernaan, yang untungnya hanya bersifat sementara.

    Kemungkinan berikutnya yang perlu diwaspadai adalah penumpukan jaringan lemak di area perut, yang dikenal juga dengan istilah obesitas sentral. Kondisi ini perlu menjadi perhatian karena berkaitan dengan risiko berbagi masalah kesehatan yang bersifat kronis.

    Masalahnya, tidak selalu mudah membedakan keduanya karena sama-sama ditandai dengan lingkar perut yang membesar secara tidak proporsional. Untuk bisa mengenali penyebab pastinya, ada baiknya kenali dulu masing-masing kondisi tersebut.

    1. Kembung

    Dikutip dari Health.com, kembung atau bloating ditandai dengan perut yang terasa keras atau kencang. Rongga perut juga terasa bertekanan, sehingga terasa tidak nyaman di sekitar tulang rusuk. Kadang-kadang, disertai keluarnya gas alias kentut.

    Beberapa penyebab kembung antara lain:

    Produksi gas pencernaanMasuknya udara berlebihan saat makanGERD (Gasteroesophageal Reflux Disease)Sensitivitas terhadap kandungan tertentu dalam makanan, musalnya laktosaMakan berlebih
    Small intestinal bacterial overgrowth (SIBO), yakni pertumbuhan bakteri yang berlebih di usus halusPeningkatan berat badan
    Irritable bowel syndrome (IBS), yakni kondisi perut tidak nyamanDiet tinggi seratMakanan berlemak.

    Perut kembung juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi yang lebih serius seperti:

    Celiac diseaseTumor abdominalPenumpukan cairan di rongga perut (Ascites)Kanker indung telur (ovarium)
    Dumping syndrome, kondisi ketika makanan bergerak terlalu cepat ke ususInsufisiensi pankreas, ketika pankreas tidak cukup memproduksi enzim pencernaan.

    2. Lemak perut

    Lemak perut adalah lemak yang terbentuk dan tersimpan di area abdominal, atau di bagian tengah tubuh. Ada banyak penyebab terjadinya penumpukan lemak di area tersebut, di antaranya:

    Diet tinggi kaloriKurang olahragaPerubahan hormonStres kronis

    Ada dua jenis lemak perut:

    Lemak subkutan, yakni lemak yang terdapat persis di bawah kulit. Jenis lemak inilah yang terkadang tampak menggemaskan dan bisa dicubit dari luar.Lemak visceral, yakni lemak yang terbentuk di bagian dalam rongga perut dan menyelubungi organ dalam. Jenis lemak inilah yang banyak dikaitkan dengan risiko berbagai penyakit kronis mematikan, termasuk diabetes tipe 2 serta penyakit jantung.

    Riset menyebut, pria lebih berisiko memiliki lemak visceral dibandingkan wanita. Namun demikian, wanita juga mengalami peningkatan risiko saat memasuki menopause karena proteksi hormonal berkurang.

    Jadi Bagaimana Membedakannya?

    Paling mudah adalah dengan mengamati apa yang terlihat dan dirasakan. Kembung umumnya bersifat temporer atau sementara, sedangkan lemak perut bersifat permanen atau jangka panjang.

    Perut kembung juga akan terasa lebih kencang, keras, dan sukar diremas. Sementara lemak perut biasanya lebih lembut, bisa dicubit jika letaknya di bawah kulit.

    Pembeda lainnya adalah, kembung umumnya disertai keluhan lain seperti perut bergas, kram, dan rasa tidak nyaman lainnya. Gendut karena lemak juga tidak nyaman sih, tapi kadang-kadang tidak lagi dirasakan karena menetap lebih lama.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Dokter Ungkap Penyebab Anak Alami Obesitas Sentral”
    [Gambas:Video 20detik]
    (up/up)

  • Bisa Lihat Angka Tersembunyi? Butuh Mata Setajam Elang untuk Jawab Benar Semua

    Bisa Lihat Angka Tersembunyi? Butuh Mata Setajam Elang untuk Jawab Benar Semua

    Tebak Gambar

    Aida Adha Siregar – detikHealth

    Minggu, 30 Nov 2025 09:03 WIB

    Jakarta – Punya mata setajam elang? Jangan sombong dulu, temukan angka tersembunyi pada gambar-gambar ini untuk membuktikannya.

  • Lagi Mager Tapi Harus Olahraga, Samakah Manfaatnya Jika Cuma Terpaksa?

    Lagi Mager Tapi Harus Olahraga, Samakah Manfaatnya Jika Cuma Terpaksa?

    Jakarta

    Bagi yang selalu sibuk sepanjang pekan, weekend merupakan waktu ideal untuk menyempatkan diri berolahraga. Namun ada kalanya, keinginan untuk rebahan sepanjang hari mengalahkan semangat untuk berkeringat.

    Memaksakan diri berolahraga saat sedang tidak mood untuk melakukannya punya sisi positif dan sekaligus negatifnya. Namun secara umum, sedikit memaksa memberikan lebih banyak manfaat dibanding kerugian.

    Seringkali, perasaan malas untuk bergerak muncul di pagi hari saat bangun tidur. Para pakar menyebutnya sebagai mental block, yang harus diatasi jika ingin mendapat manfaat yang lebih besar.

    “Meski Anda merasa tidak suka saat letih setelah sibuk seharian di tempat kerja, seketika Anda berolahraga maka tubuh melepas senyawa kimia seperti endorfin, serotonin, dan dopamin,” kata Alana Murin, seorang personal trainer, dikutip dari Metro.co.uk.

    Senyawa-senyawa yang dimaksud merupakan hormon yang berhubungan dengan perasaan bahagia dan menyenangkan. Hormon-hormon tersebut juga bekerja mengusir stres, sama saja efeknya seperti rebahan yang pada akhirnya juga akan memperbaiki mood.

    Bagaimana jika setelah dipaksa tetap tidak terasa menyenangkan? Masalah berikutnya adalah rasa bosan, yang memang bisa muncul ketika melakukan olahraga yang itu-itu saja.

    Pada kondisi ini, pakar menyarankan untuk mencari variasi jenis olahraga. Manfaatnya mungkin berbeda dengan yang biasa dilakukan, tapi dibandingkan tidak olahraga sama sekali tentu lebih ada manfaatnya.

    “Zaman sekarang ada banyak pilihan tersedia, dari trampolin, boxing, Zumba, atau renang di freshwater,” kata Penny Weston, seorang ahli kebugaran dan nutrisi.

    Lain halnya jika perasaan malas bergerak berasal dari halangan fisik, seperti kelelahan otot yang memang membutuhkan rest dan recovery. Pada kondisi tertentu, kesampingkan sejenak ego untuk sekadar menjalankan rutinitas olahraga.

    “Jika mengalami nyeri otot menyeluruh atau pegal-pegal setelah olahraga berat, maka sebaiknya jangan olahraga dulu,” kata James Brady, seorang personal trainer.

    “Itu merupakan cara tubuh memberi tahu untuk istirahat, jadi jangan diabaikan,” lanjutnya.

    Banyak orang meremehkan sinyal tubuh semacam ini dan tetap memaksakan diri berolahraga. Akhirnya bukan manfaat yang didapatkan, malah fatigue alias kelelahan fisik dan mental.

    Halaman 2 dari 2

    (up/up)

  • Tes Sederhana di Leher Ini Bisa Bantu Deteksi Gagal Jantung

    Tes Sederhana di Leher Ini Bisa Bantu Deteksi Gagal Jantung

    Jakarta

    Gagal jantung memiliki gejala yang samar sehingga sulit dikenali. Kendati demikian, menurut studi baru, pemindaian leher sederhana bisa membantu mendeteksi tanda-tanda peringatan dini gagal jantung pada pria.

    Dikutip dari laman The Sun, seorang dokter umum dan rekan klinis akademis dari National Institute of Health and Care Research (NIHR) yang memimpin penelitian dari UCL, Dr Atinuke Akinmolayan mengungkap bahwa USG karotis yang mirip dengan USG kehamilan bisa memberi peringatan dini untuk penyakit gagal jantung.

    “USG karotis adalah pemeriksaan yang aman, murah, dan tidak menyakitkan. Temuan kami menunjukkan bahwa USG ini mungkin bisa memberikan anda peringatan dini untuk gagal jantung,” kata Dr Atinuke.

    Menurutnya, pasien yang mendapat hasil USG bahwa mereka mungkin berisiko lebih tinggi mengalami gagal jantung di masa mendatang bisa berdiskusi dengan dokter tentang perubahan gaya hidup yang harus dilakukan. Hal itu bisa menurunkan risiko gagal jantung.

    Pemindaian memakan waktu 15-30 menit dan dilakukan dengan menggunakan perangkat genggam kecil yang digerakkan perlahan di atas leher. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk mengecek fleksibilitas arteri karotis, pembuluh darah utama yang memasok darah ke otak, wajah, dan leher.

    Arteri besar dalam tubuh bersifat elastis, namun bisa menegang karena penyakit tertentu dan usia, yang menyebabkan tekanan darah tinggi, gagal jantung, serta meningkatnya risiko serangan jantung dan stroke.

    ===========BREAK=======

    Studi yang dipimpin oleh University College London (UCL) ini melibatkan 1.631 pria berusia 71-92 tahun. Seperempat dari peserta yang memiliki arteri paling tidak fleksibel, yang disertakan dalam analisis, memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar mengalami gagal jantung dibandingkan dengan mereka yang memiliki arteri paling fleksibel.

    Penelitian juga mengamati ketebalan arteri karotis. Para peneliti menemukan, pria dengan pembuluh darah tebal lebih mungkin terkena serangan jantung. Penelitian menunjukkan setiap peningkatan ketebalan 0,16 mm, ada peningkatan risiko serangan jantung sekitar 29 persen.

    “Temuan penelitian Ini merupakan sinyal penting bahwa setiap kali kita mendeteksi perubahan tersebut pada arteri karotis, kita juga harus memikirkan potensi dampaknya terhadap jantung dan peningkatan risiko gagal jantung, yang mana kita memiliki strategi pengobatan untuk mencegahnya.”

    “Ini menarik dan menunjukkan bahwa pengerasan arteri dikaitkan dengan peningkatan risiko gagal jantung. Kemungkinan besar karena jantung harus bekerja lebih keras melawan resistensi yang disebabkan arteri yang lebih kaku ini,” tambahnya,

    Penelitian lebih lanjut diperlukan, terutama untuk melihat apakah pemeriksaan tersebut efektif untuk perempuan. Namun, hal ini bisa dipertimbangkan oleh dokter umum untuk ditawarkan kepada pasien di atas 60 tahun, jika memungkinkan atau dianggap perlu.

    (elk/kna)

  • Perjuangan Ibunda Raisa Lawan Kanker Paru Stadium 4 sebelum Tutup Usia

    Perjuangan Ibunda Raisa Lawan Kanker Paru Stadium 4 sebelum Tutup Usia

    Jakarta

    Penyanyi Raisa Andriana tengah berduka. Sang ibu meninggal dunia karena kanker paru yang diidap sejak tahun lalu.

    Kabar meninggalnya ibunda Raisa, Ria Mariaty disampaikan oleh kakak laki-laki Raisa, Rinaldi Nur Pratama melalui Instagram pribadinya.

    “Dengan penuh duka cita, kami ingin menyampaikan bahwa Ibu/almarhumah Ria Mariaty Binti Rachmat Ardiwinangoen telah berpulang ke Rahmatullah pada Hari ini pukul 07.19 WIB di RS Dharmais,” tulisnya, dilihat detikcom, Sabtu (29/11/2025).

    “Kami memohon doa dari keluarga, sahabat, kerabat, dan semua yang mengenal beliau agar Allah SWT menerima amal ibadah almarhumah. Mengampuni segala dosa dan kekhilafan, melapangkan kuburnya serta menempatkan di tempat terbaik di sisi-NYA,” sambungnya.

    Diagnosa TBC

    Ibunda Raisa diketahui telah didiagosis kanker sejak Desember 2024. Namun, pada awalnya dirinya didiagnosis TBC dan sepeta dirawat di rmah sakot selama dua pekan,

    “Ibu sudah batuk selama sebulan, jadi memeriksakan diri ke dokter penyakit dalam dan dokter spesialis paru. Dia didiagnosis tuberkulosis (TB/TBC, yang lebih dikenal di Indonesia) dan harus dirawat di rumah sakit selama 2 minggu,” tulis Rinaldi pada 29 Januari 2025, dikutip detikHealth dari Instagram Rinaldi Nur Pratama pada Sabtu (29/11/2025).

    Setelah tiga hari, ibunda harus dirawat lagi di rumah sakit, sebab mengalami efek samping dari obat TBC.

    Diagnosa Kanker Paru

    Dokter melakukan pemindaian PET untuk memeriksa kanker. Hasilnya menunjukkan ibunda Raisa mengidap kanker paru stadiu 4 dan sudah menyebar ke beberapa tulang.

    “Kabarnya sangat menghancurkan. Terlebih ibu sudah pernah menjalani skrining kanker lengkap di Mei 2024 tapi tak ada yang terlihat satu pun,” tulis Rinaldi di IG story miliknya beberapa waktu lalu.

    Kondisi ibunda sempat membaik. Banyak perkembangan yang dialami setelah menjalani kemoterapi.

    “Semenjak terakhir kali Chemotherapy 29 April 2025 banyak sekali perkembangan Ibu, dilanjutkan dengan Imunoterapi 11 kali. Pada 11 September Ibu di check Pet Scan, Alhamdulillah hasilnya sangat positif, banyak kanker tidak aktif lagi, hanya sisa sedikit yang masih hidup,” kata Rinaldi Nurpratama dalam Instagram miliknya.

    Kendati demikian, beberapa hari kemudian sang bu merasa sesak napas. Rindaldi menuturkan memang ibunya memiliki penyaki asma.

    “Beberapa hari setelah itu Ibu mulai merasa sesak (memang punya asma), lalu tanggal 18 September kami antar untuk Imunoterapi ke-12 dengan keadaan sesak. Hasil darah menunjukkan banyak yg harus dikoreksi, dokter sarankan rawat inap. Setelah 5 hari tidak ada peningkatan, tanggal 22 September Ibu masuk HCU,” katanya.

    Namun, sesaknya semakin parah setelah tiga hai kemudian. Hal ini membuat dokr memutuskan untuk memasang ventilato untuk membantu pernapasan.

    “Selama 3 hari sesak makin parah, kecemasan memperburuk, tanggal 24 September dokter putuskan pasang Ventilator agar pernafasannya dibantu,” tulisnya.

    “Setelah itu dilakukan Bronkoskopi, ditemukan saluran udara hampir tertutup oleh sel kanker aktif. Dokter langsung lakukan Cryosurgery, Ibu dipindahkan ke RS Dharmais 25 September, Alhamdulillah berhasil, jalur nafas dibersihkan. Namun Ibu tetap harus Radioterapi agar tidak tumbuh lagi,” lanjutnya.

    Mengenal Kanker Paru

    Kanker paru disebabkan oleh sel-sel yang terus membelah, padahal seharusnya tidak. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, meski pembelahan sel adalah pross yang normal, semua sel mempunyai ‘built-in off switch’ atau sakelar bawaan yang mencegah mereka membelah menjadi sel baru (penuaan) atau menyebabkan mereka mati (apoptosis) bila diperlukan.

    Adapun beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker paru di antaranya, merokok, riwayat keluaga terkait kanker paru, serta pernah menjalani perawatan radiasi pada dada.

    Dikutip dari Healthline. pada stadium 4, kanker sudah menyeba ke kedua paru-paru, area sekitar paru-paru, atau organ lainnya. Beberapa gejalanya mungkin meliputi:

    KelelahanBatuk terus menerusInfeksi dada berulangPembengkakan kelenjar getah beningKesulitan bernapasPenurunan berat badan tiba-tibaBatuk darahNafsu makan berubahNyeri sendi atau pembengkakanNyeri tulang jika kanker sudah menyebar ke tulangSakit kepalaMasalah penglihatanMual, kembung, atau penyakit kuning jika kanker menyerang hati

    Halaman 2 dari 3

    (elk/kna)