Jenis Media: Kesehatan

  • Sebabkan Risiko Fatal hingga Kematian, DBD Jadi Tantangan Kesehatan di Indonesia – Halaman all

    Sebabkan Risiko Fatal hingga Kematian, DBD Jadi Tantangan Kesehatan di Indonesia – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Sejak pertama kali ditemukan di Indonesia pada 1968, angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) terus meningkat.

    Peningkatan kasus DBD ini disebabkan oleh perubahan karakteristik penularan.

    Dengan kondisi ini, siapa saja menjadi lebih berisiko terjangkit DBD, tanpa memandang usia, tempat tinggal, dan gaya hidup.

    Diketahui, seseorang yang terinfeksi dengue untuk kedua kalinya mempunyai risiko lebih besar terkena demam berdarah parah yang ditandai dengan sakit perut yang parah, muntah terus-menerus, pernapasan cepat, gusi atau hidung berdarah, kelelahan, kegelisahan, darah dalam muntahan atau feses, menjadi sangat haus, kulit pucat dan dingin, serta merasa lemah.

    Berbagai gejala ini sering kali muncul setelah demamnya hilang.

    Berangkat dari kondisi ini, DBD menjadi sorotan dalam gelaran seminar dan lokakarya nasional 2025 Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) pada 29 April hingga 2 Mei 2025 di Bali.

    Ketua ADINKES dr. M. Subuh, MPPM, menyatakan, kegiatan ini memperkuat peran desa sebagai garda terdepan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit.

    “Melalui forum ini, kami mendorong sinergi antara Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan pemerintah desa untuk menghadapi berbagai tantangan kesehatan seperti hipertensi hingga dengue,” ujar dia di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

    Kementerian Kesehatan pun mengapresiasi penyelenggaraan forum edukatif dan strategis ini.

    Melalui dukungan dari mitra strategis seperti adinkes, dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan kesehatan nasional dan mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat.

    Di sisi lain, dengue sampai saat ini belum ada obatnya, maka pencegahan menjadi kunci.

    Dr. dr. I Made Susila Utama, SpPD-KPTI FINASIM menjelaskan, salah satu pencegahan yang penting untuk dipertimbangkan adalah vaksinasi.

    Saat virus akibat gigitan nyamuk memasuki tubuh, tubuh akan mengeluarkan pertahanan alaminya, sehingga memutus rantai penularan virus. Namun, untuk memperoleh perlindungan yang optimal, vaksinasi dengue harus dilakukan sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.

    Pengalaman dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam menerapkan metode pencegahan inovatif ini, patut diapresiasi dan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lainnya.

    Sementara itu salah satu mitra penyelenggaraan acara  Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines Andreas Gutknecht menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung upaya melawan dengue, melalui penerapan 3M Plus (menguras, menutup, mengubur/mendaur ulang, dan mempertimbangkan penggunaan metode pencegahan inovatif untuk memperkuat perlindungan dengan lebih komprehensif,” ujar Andreas.

    Forum dihadiri oleh perwakilan dinas kesehatan, dinas pemberdayaan masyarakat desa (DPMD), puskesmas, laboratorium kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS, tenaga kesehatan, akademisi/praktisi kesehatan hingga pegiat kesehatan dari seluruh Indonesia.

  • Viral Pengakuan Netizen Overdosis Obat Anestesi Pasca Operasi hingga Kejang

    Viral Pengakuan Netizen Overdosis Obat Anestesi Pasca Operasi hingga Kejang

    Jakarta

    Ramai influencer di TikTok membagikan pengalaman tak menyenangkan pasca menjalani operasi di salah satu klinik kecantikan pada Mei 2024. Wanita pemilik akun @memeflome itu mengaku mengalami kejang pasca terlalu banyak disuntikkan obat anestesi.

    Ia menyebut perawat dan dokter di klinik tidak serius menanggapi keluhannya dan malah mengira dirinya kesurupan.

    “Jadi aku ada operasi di sebuah rumah sakit di bulan Mei 2024, pada saat operasi berlangsung aku mendadak kejang-kejang. Setelah itu, obat bius pun ditambah hingga kejang-kejang itu berhenti. Namun, setelah operasi aku kejang-kejang lagi selama 12 jam namun ga ada satupun dokter dan perawat yang menangani. aku akhirnya koma selama hampir satu bulan. bayangkan selama 12 jam berapa ratus ribu saraf yang putus. setelah itu akhirnya aku dipindahkan ke Rumah Sakit yang lebih memadai, dan aku sampai detik ini sama sekali ga ada niat untuk menuntut rumah sakit sebelumnya, dan sekarang aku fokus untuk terapi,” cerita mem***ome, dalam akun TikTok pribadinya.

    Meski wewenang pengawasan izin klinik berada di bawah Dinas Kesehatan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Prof Taruna Ikrar akan ikut mengecek bagaimana obat-obatan selama ini digunakan oleh pihak klinik. BPOM RI juga akan menindak bila mana ditemukan lebih lanjut obat-obat yang disimpan tidak sesuai ketentuan.

    “Yang berikutnya, berhubungan dengan beberapa klinik yang mengalami masalah. Tentu kami janji, kami sudah pantau yang bermasalah itu dan kami akan datangin untuk memeriksa. Dan tentu outputnya apa? Nanti kami gunakan wewenang kami,” beber Prof Taruna saat ditemui di kawasan Cakung, (2/5/2025).

    BPOM RI disebutnya memiliki wewenang memastikan apakah klinik terkait mengantongi sertifikat rekomendasi untuk mendapatkan obat juga sumber distribusi obat. Ada Penyidik Pegawai Negeri Sipil Badan Pengawas Obat dan Makanan (PPNS) yang bisa bertindak menarik barang, mencabut izin, bahkan penuntutan hasil dari penindakan untuk masuk penjara.

    “Itu sesuai dengan UU Kesehatan. Jadi luar biasa otoritasnya Badan POM ini sehingga perlu kita tindak lanjuti dengan bentuk kita akan visit klinik yang bermasalah itu. Kita sudah pantau, kasus dokter yang melanggar malpraktik yang menggunakan penggunaan obat bius tidak tepat,” pungkasnya.

    (naf/up)

  • Perawat Indonesia Berpeluang Meniti Karier di Eropa Lewat Jalur Beasiswa – Halaman all

    Perawat Indonesia Berpeluang Meniti Karier di Eropa Lewat Jalur Beasiswa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perawat Indonesia kini berpeluang meniti karier dan mendapatkan penghasilan lebih baik di luar negeri di tengah viralnya tagar #KaburAja Dulu yang jadi simbol kekecewaan generasi muda terhadap kondisi dunia kerja dalam negeri, 

    Sebanyak 55 tenaga kesehatan profesional asal Indonesia terpilih mengikuti program beasiswa pengembangan karier internasional di Austria melalui program Binawan Eropa.

    Program ini dijalankan oleh Universitas Binawan lewat program international Nurse Development Program Scholarship hasil kolaborasi Universitas Binawan dengan universitas di Austria dan mendapat dukungan Pemerintah RI.

    Menteri Penempatan dan Perlindungan Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding menyatakan, pemerintah mendukung inisiatif sektor pendidikan dan sektor swasta memperluas akses kerja profesional ke luar negeri seperti dijalankan Universitas Binawan.

    Menteri Penempatan dan Perlindungan Migran indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding dalam sambutannya mengatakan, Terima kasih sekali lagi kepada Universitas Binawan atas dedikasinya yang terus mendorong penciptaan lapangan kerja yang berkualitas dan pembangunan manusia Indonesia yang berketerampilan bagus.

    “Saya berharap universitas lain atau lembaga pendidikan lain dapat mencontoh model yang dilakukan Binawan ini. Saya kira adalah salah satu model perusahaan penempatan pekerja migran indonesia yang sudah cukup baik dan bisa kita jadikan role model untuk seluruh P3MI yang ada di indonesia ” ujar Abdul Kadir.

    CEO Binawan Group sekaligus Ketua Yayasan Binawan, Said Saleh Alwaini mengatakan, program beasiswa ini merupakan bagian dari upaya Yayasan Binawan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas jaringan kerjasama dengan institusi-institusi terkemuka di berbagai negara.

    “Kami menyadari bahwa di era globalisasi ini memiliki jaringan internasional dan pengalaman lintas budaya adalah aset yang sangat berharga. Karena itu, kami akan terus berupaya untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di tingkat internasional untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para mahasiswa dan lulusan Universitas Binawan,” kata Said,

    Dia menegaskan, keberhasilan program ini adalah hasil dari sinergi dan kolaborasi yang baik antara berbagai pihak. 

    International Nurse Development Program Scholarship adalah program kolaborasi Universitas Binawan dengan Universitas di Austria yang mencakup pelatihan bahasa Jerman, bimbingan adaptasi budaya, serta pembekalan kompetensi sesuai standar kesehatan Eropa.

    Para peserta disiapkan secara intensif untuk bekerja di rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Austria yang kekurangan tenaga medis terlatih.

    Binawan menjadi lembaga pertama di Indonesia yang membuka jalur beasiswa plus. penempatan kerja luar negeri secara terstruktur untuk profesi perawat, menjawab langsung tantangan surplus sarjana keperawatan yang terus meningkat di Indonesia.

    Melalui Program Binawan Eropa yang didukung pemerintah dan mitra global, #KaburAjaDulu secara legal menjadi langkah nyata menuju karier internasional di Austria, Jerman, Swiss, dan Belanda.

    Said menambahkan, Yayasan Binawan membuka kesempatan beasiswa pelatihan bagi perawat di seluruh Indonesia, dengan pendaftaran dan proses seleksi berlangsung hingga Juni 2025.

    Sejauh ini Binawan telah menempatkan 131.000 tenaga terampil dan profesional di berbagai sektor industri di luar negeri.

    Antara lain, Australia, Singapur, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Britania Raya, Austria, Jerman, Swiss, Belanda, Slovakia, Saudi Arabia, Qatar, Kuwait, Uni Emirat Arab, Oman, dan sejumlah negara lainnya. (tribunnews/fin)

  • Keluarga Beberkan Gejala Aneh yang Dialami Michael Bolton Akibat Kanker Otak

    Keluarga Beberkan Gejala Aneh yang Dialami Michael Bolton Akibat Kanker Otak

    Jakarta

    Taryn, putri Michael Bolton, mengungkap gejala aneh yang dialami ayahnya akibat kanker otak yang diidapnya. Kejadian ini bermula pada tahun 2023.

    Saat itu, Bolton sedang keluar bersama keluarganya untuk bermain bowling. Di saat itu, Taryn melihat ada yang tidak beres dengan kondisi ayahnya.

    Diketahui, Bolton mengidap masalah kesehatan yang didiagnosis sebagai glioblastoma. Itu merupakan bentuk kanker otak yang langka dan agresif.

    “Saat itulah kami merasa seperti ada yang salah dengan otaknya. Semua yang terjadi aneh baginya, tetapi tidak terlalu mengkhawatirkan,” tutur Taryn, dikutip dari laman People.

    “Ketika saya melihat kembali semuanya bersama-sama, kami melewatkan begitu banyak hal,” tambahnya.

    Ketika itu terjadi, karier Bolton sedang berkembang pesat. Ia baru saja tampil di sejumlah konser, merilis album pada Juli 2023, dan tampil di film The Fabulous Four pada Oktober di tahun yang sama.

    Namun, penampilannya pada November 2023 di sebuah acara amal mendadak berubah menjadi mengkhawatirkan. Bolton mengalami serangan mual dan masalah keseimbangan yang tidak biasa.

    Saat itu, Taryn dan dua saudara perempuannya, Holly dan Isa, menganggap kondisi yang dialami ayah mereka hanya karena stres dan kelelahan biasa.

    “Apakah ini stres? Apakah ini karena kelelahan? Saat itu, ia (Bolton) memang bekerja tanpa henti, tampil di pertunjukan, dan melakukan semua hal. Kami merasa itu terjadi karena ia sudah semakin tua dan stres,” terang Taryn.

    Di malam setelah Thanksgiving pada 2023, keluarga Bolton melihat gejala bahaya lainnya. Hal ini terjadi saat mereka sedang makan bersama.

    “Dia (Bolton) jatuh dari kursinya ke kiri, yang sangat tidak biasa. Dia sangat atletis dan tidak minum (alkohol). Jadi dia jatuh dan kami berpikir apa yang baru saja terjadi,” katanya.

    Di akhir pekan yang sama, Bolton mengalami sakit kepala yang parah. Ia pun dilarikan ke rumah sakit dan menjalani MRI, yang mengonfirmasi bahwa Bolton mengidap tumor otak.

    Tumor tersebut diangkat seluruhnya selama operasi. Dan sekitar seminggu kemudian, dokter mengonfirmasi bahwa kondisi yang dialami Bolton adalah glioblastoma.

    Ahli onkologi saraf Bolton, Dr Ingo Mellinghoff dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center di New York City, mengatakan gejala tumor otak sering kali meliputi perubahan kepribadian yang tiba-tiba, sakit kepala parah, kejang, masalah koordinasi, serta kelemahan dan kelumpuhan otot.

    “Jika tiba-tiba Anda merasakan ada yang berbeda, seperti tidak pernah bangun dari tempat tidur lagi, tidak ingin melakukan apapun, tidak dapat menggerakkan satu bagian tubuh, itu tidak normal,” jelas Dr Mellinghoff.

    “Atau terjadi perubahan sensasi. Misalnya tidak bisa merasakan apapun lagi di salah satu sisi tubuh,” sambungnya.

    Dr Mellinghoff juga menambahkan bahwa perubahan pola bicara juga bisa menjadi tanda bahaya. Sebab, pola bicara itu sangat sensitif karena setiap orang memiliki pola yang berbeda-beda.

    “Dan jika tiba-tiba teman Anda berbicara yang kedengarannya sangat aneh dan tidak masuk akal, itu pasti terjadi sesuatu,” ujarnya.

    Namun, Dr Mellinghoff mengatakan bahwa glioblastoma sangat langka. Banyak gejala dari kondisi tersebut yang sangat tidak spesifik, jadi harus berhati-hati agar tidak menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan.

    Untuk mengatasi kondisi glioblastoma, Bolton menjalani pengobatan radiasi dan kemoterapi yang telah diselesaikan pada Oktober 2024. Karena glioblastoma memiliki tingkat kekambuhan yang sangat tinggi, Bolton menjalani MRI setiap dua bulan untuk memastikan tumornya tidak kambuh.

    Bolton melakukan pemindaian terakhirnya pada awal April 2025, hasilnya bersih.

    (sao/up)

  • BPOM RI Bicara Kemungkinan Modus Baru di Balik Kasus Vape Obat Keras

    BPOM RI Bicara Kemungkinan Modus Baru di Balik Kasus Vape Obat Keras

    Jakarta

    Belakangan marak kasus ‘vape obat keras’ di balik pemeriksaan artis Jonathan Frizzy alias Ijonk. Pihak Polresta Bandara Seokarno-Hatta juga menangkap 3 komplotan yang terindikasi memproduksi vape dengan penggunaan obat keras etomidate.

    Pihak kepolisian menuturkan JF saat ini masih berstatus sebagai saksi. Vape obat keras yang diungkap polisi tersebut dikirim dari negara Malaysia.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ady Ary Syam Indradi juga belum merinci lebih jauh alasan JF diperiksa polisi atas kasus tersebut.

    “Statusnya masih saksi. Penyidik membutuhkan keterangan saksi JF. Pada saat dilakukan pemanggilan kedua, JF belum memenuhi panggilan. Sampai saat ini belum memenuhi panggilan,” kata Ady dikutip dari detikNews.

    BPOM Buka Suara

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Prof Taruna Ikrar menyebut tindakan ini diduga kuat sebagai penyalahgunaan obat farmasi. Etomidate termasuk jenis obat keras yang membutuhkan resep dokter.

    Pihaknya disebut akan mendalami lebih lanjut laporan terkait. Bila terbukti benar, Prof Taruna tidak menampik akan ada sanksi tegas yang diberikan dan pengetatan lebih luas terkait penggunaan-penggunaan obat anestesi.

    Terlebih, dalam satu tahun terakhir, obat anestesi kerap disalahgunakan. Misalnya, pada jenis obat ketamin.

    Penyalahgunaan obat tersebut meningkat bahkan melampaui 100 persen. BPOM RI juga menemukan 71 apotik yang terindikasi memberikan ketamin injeksi tanpa resep dokter, padahal jenis obat ini termasuk obat keras. Trennya dari yang semula ‘hanya’ 3 ribu sebaran vial pada 2022 menjadi sekitar 149 ribu botol pada 2024.

    “Ini kemungkinan penyalahgunaan obat dan kalau dia terbukti melakukan pelanggaran tidak sesuai aturan, saya sebagai Kepala BPOM RI tidak akan main-main,” jelas dia kepada detikcom, Jumat (2/5/2025).

    Taruna menduga adanya modus baru penyalahgunaan obat yang kini mulai menggunakan jenis lain, seperti etomidate.

    “Itu modus baru, makanya modus baru ini kita harus setop sebelum terjadi perkembangan yang lebih bermasalah,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • Penyanyi Michael Bolton Jalani Pemulihan Otak Akibat Glioblastoma, Apa Itu?

    Penyanyi Michael Bolton Jalani Pemulihan Otak Akibat Glioblastoma, Apa Itu?

    Jakarta

    Penyanyi lawas Michael Bolton mengungkapkan diagnosis penyakit yang dialaminya satu setengah tahun terakhir. Bolton mengungkapkan dirinya mengidap glioblastoma, salah satu jenis kanker otak ganas yang umum pada orang dewasa.

    Pria berusia 72 tahun itu mengatakan, perjuangannya bermula pada Desember 2023. Diagnosis itu muncul setelah ia menjalani operasi pengangkatan tumor otak.

    Sebulan kemudian pada Januari 2024, Bolton menjalani operasi otak kedua akibat infeksi. Saat itu, ia memberi tahu penggemar ia akan beristirahat dari tur sementara untuk memulihkan diri.

    Pada Oktober 2024, Bolton menyelesaikan perawatan radiasi dan chemotherapy. Saat ini, ia rutin melakukan pemeriksaan MRI tiap 2 bulan untuk memastikan tumornya tidak kambuh.

    Bolton menuturkan diagnosis kanker yang dialaminya membebaninya secara emosional dan fisik.

    “Anda menggunakan sumber daya dan tekad Anda dengan cara yang tidak pernah Anda duga. Mengalah pada tantangan bukanlah sebuah pilihan. Anda benar-benar akan segera terlibat dalam duel. Saya kira begitulah cara Anda mengetahui diri Anda sebenarnya,” ucap Bolton dikutip dari Today, Jumat (2/5/2025).

    Bolton menyebut keluarganya memberikan dukungan yang besar. Ia juga tetap sibuk bekerja dengan pelatih pribadi dan terapis suara.

    Bolton mengaku ingin berfokus pada keluarga dan meluangkan waktu bersama, khususnya dengan anak, sebaik mungkin.

    “Bagaimana saya memberikan hal-hal yang dapat mereka bawa ke masa depan? Pelajaran hidup, cinta, segala bentuk validasi yang dapat saya berikan pada mereka, saya ingin berada di sisi yang benar sehingga mereka merasa bangga dengan diri mereka sendiri,” tandasnya.

    Tentang Glioblastoma

    Glioblastoma merupakan sejenis kanker yang pertumbuhan selnya dimulai dari otak atau sumsum tulang belakang. Kanker ini dapat tumbuh dengan cepat dan merusak jaringan sehat.

    Glioblastoma terbentuk dari sel-sel astrosit yang berfungsi mendukung sel-sel saraf. Kanker ini cenderung lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.

    Penyakit ini terjadi ketika otak atau sumsum tulang belakang mengalami perubahan mutasi DNA. DNA dalam sebuah sel menyimpan instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan.

    Perubahan ini membuat sel kanker memproduksi jauh lebih banyak dari sel dengan cepat. Sel kanker juga bisa hidup terus saat sel normal seharusnya mati.

    Sel-sel kanker ini membentuk massa berupa tumor. Tumor dapat tumbuh dan menekan saraf di sekitarnya atau sumsum tulang belakang.

    Dikutip dari Mayo Clinic, berikut ini sederet gejala glioblastoma yang dapat muncul:

    Sakit kepala, terutama pagi hari.Mual dan muntah.Kebingungan atau penurunan fungsi otak yang memicu masalah berpikir dan mencerna informasi.Hilang ingatan.Perubahan kepribadian atau mudah tersinggung.Penurunan fungsi penglihatan.Kesulitan berbicara.Masalah keseimbangan.Kelemahan otot di wajah, lengan, atau kaki.Kurangnya sensasi sentuhan.Kejang.

    (avk/up)

  • Youtuber Mukbang Tzuyang Jalani Cek Kesehatan, Dokter Terkejut Lihat Hasilnya

    Youtuber Mukbang Tzuyang Jalani Cek Kesehatan, Dokter Terkejut Lihat Hasilnya

    Jakarta

    YouTuber mukbang asal Korea Selatan, Tzuyang baru-baru ini mengunggah video saat dirinya melakukan tes kesehatan. Dalam video tersebut, akhirnya terjawab mengapa Tzuyang tetap langsing meski bisa memakan 20 bungkus ramen sekaligus.

    YouTuber yang memiliki lebih dari 11 juta pengikut tersebut melakukan pemeriksaan menyeluruh, meliputi endoskopi, gastroskopi, hingga kolonoskopi. Hasil dari pemeriksaan Tzuyang sempat membuat dokter terkejut.

    “Dibandingkan wanita lain dengan bentuk tubuh yang sama, lambung Anda sedikit lebih besar. Tampaknya 30-40 persen lebih besar,” ujar salah satu dokter yang memeriksa, dikutip dari The Korea Times, Jumat (2/5/2025).

    Menurut dokter tersebut, inilah yang menjadi alasan mengapa Tzuyang mampu makan dengan jumlah yang lebih banyak daripada orang lain. Selain itu, ukuran lambung yang lebih besar membuat sistem penyerapan, pencernaan, dan pembuangan lebih efisien.

    “Indeks massa tubuh Anda adalah 17,5 yang menggolongkan Anda sebagai seseorang yang kekurangan berat badan. Tetapi perut Anda lebih besar daripada kebanyakan orang dewasa,” kata dokter tersebut.

    “Usus besar Anda juga bersih, tidak ada polip, tidak ada peradangan,” lanjutnya.

    Dokter yang memeriksa Tzuyang mengatakan bahwa YouTuber tersebut memiliki kadar gula darah cukup rendah yakni 5,2 persen. Dokter menyebut ada dua kemungkinan, yakni Tzuyang banyak berolahraga atau kemampuan tubuhnya untuk memproduksi insulin cukup baik.

    (dpy/kna)

  • Studi Ungkap Jumlah Bayi yang Harus Dilahirkan Tiap Wanita Agar Manusia Tak Punah

    Studi Ungkap Jumlah Bayi yang Harus Dilahirkan Tiap Wanita Agar Manusia Tak Punah

    Jakarta

    Beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, hingga Amerika Serikat tengah menghadapi masalah penurunan angka kelahiran. Bila tidak ditangani, kondisi tersebut dapat mengakibatkan penurunan populasi.

    Konsensusnya adalah negara-negara membutuhkan setidaknya tingkat kesuburan 2,1 anak per satu wanita agar populasi tetap terjaga. Tapi nyatanya, tingkat kelahiran Amerika Serikat hanya 1,62, Jepang 1,26, dan Korea Selatan sebesar 0,87.

    Terbaru, peneliti menganggap angka 2,1 sebenarnya masih kurang untuk menjaga populasi. Mereka berpendapat tingkat kesuburan yang diperlukan mencapai 2,7 anak per wanita untuk menghindari kepunahan jangka panjang.

    Peneliti menyebut angka 2,1 tidak mempertimbangkan variabel lain seperti mortalitas, rasio pria dan wanita, kemungkinan beberapa orang tidak pernah bereproduksi, hingga fluktuasi acak dalam ukuran keluarga.

    “Mempertimbangkan stokastisitas (ketidakpastian) dalam tingkat fertilitas dan mortalitas, dan rasio jenis kelamin, tingkat fertilitas yang lebih tinggi dari tingkat penggantian standar diperlukan untuk memastikan keberlanjutan populasi kita,” kata salah satu peneliti, Diane Cuaresma dikutip dari Daily Mail, Jumat (2/5/2025).

    Penelitian itu menuliskan bahwa krisis kekurangan populasi telah menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan negara-negara maju. Tingkat fertilitas total di seluruh dunia telah dari 5,3 pada tahun 1960-an menjadi 2,3 pada tahun 2023.

    Penyebab penurunan angka kelahiran di setiap negara hampir serupa. Ini disebabkan meningkatnya biaya hidup dan pengasuhan yang membuat kaum muda memilih menunda atau tidak memiliki anak sama sekali. Kaum muda cenderung memilih mengejar pendidikan tinggi dan status karir.

    Meski ada penurunan angka kelahiran, populasi manusia tidak akan serta merta punah. Berdasarkan proyeksi terkini, populasi global akan terus tumbuh dan mencapai puncaknya pada tahun 2080-an, mencapai 10,3 miliar.

    Selanjutnya populasi akan mulai menurun secara bertahap sekitar 10,2 miliar pada tahun 2100.

    Demografer sekaligus mantan Direktur Divisi Kependudukan PBB, Joseph Chamie menuturkan beberapa negara memang maju mengalami penurunan angka kelahiran. Namun, secara global risiko ancamannya masih sangat kecil.

    “Ya memang ada beberapa negara yang populasinya menurun, tetapi untuk dunia secara keseluruhan itu tidak terjadi,” ungkap Joseph terpisah.

    (avk/up)

  • Diolah dengan Cara Ini, Makanan Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Lebih Cepat

    Diolah dengan Cara Ini, Makanan Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Lebih Cepat

    Jakarta

    Studi terbaru mengungkapkan konsumsi makanan dengan pemrosesan ultra (ultra processed food) dapat meningkatkan risiko kematian dini. Hal ini diketahui dari sebuah meta analisis yang melibatkan 240 ribu orang.

    Penulis studi dari School of Public Health di University of Sao Paulo Brazil, Carlos Augusto Monteiro menuturkan pihaknya mengamati konsumsi makanan ultra proses pada orang berusia 30-69 tahun.

    “Kami menemukan bahwa untuk setiap peningkatan 10 persen total kalori dari makanan ultra proses, risiko kematian dini meningkat hampir 3 persen,” kata Monteiro dikutip dari CNN, Jumat (2/5/2025).

    Monteiro adalah orang yang menciptakan istilah makanan ‘ultra proses’ pada tahun 2009. Istilah itu muncul saat ia mengembangkan NOVA, sebuah sistem klasifikasi makanan menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat pemrosesan.

    Menurut definisi Monteiro, makanan ultra proses adalah makanan yang mengandung sedikit atau tidak mengandung makanan utuh sama sekali. Makanan ini diproduksi dari bahan-bahan murah yang dimanipulasi secara kimiawi.

    Makanan jenis ini seringkali ditambahkan bahan sintetis agar dapat dimakan, enak, dan menimbulkan ketagihan.

    “Tubuh dapat bereaksi terhadapnya sebagai tidak berguna dan berbahaya, sehingga sistemnya dapat terganggu atau rusak, tergantung kerentanannya dan jumlah makanan ultra proses yang dikonsumsi,” tambahnya.

    Ini bukan pertama kalinya makanan ultra proses dikaitkan dengan masalah kesehatan. Pada tahun 2024, penelitian menemukan konsumsi lebih banyak makanan ultra proses dikaitkan risiko kematian terkait penyakit kardiovaskular dan gangguan mental umum sebesar 50 persen lebih tinggi.

    Asupan makanan dengan ultra proses yang lebih tinggi juga meningkatkan risiko kecemasan hingga 53 persen, obesitas 55 persen, gangguan tidur 41 persen, diabetes tipe dua 40 persen, dan risiko depresi atau kematian dini karena sebab apapun hingga 20 persen.

    Peneliti mendefinisikan ‘asupan lebih tinggi’ sebagai satu porsi atau sekitar 10 persen lebih banyak makanan ultra proses per hari.

    (avk/up)

  • Buka-bukaan, Ini Daftar RS dan Prodi dengan Kasus Bullying PPDS Terbanyak di Indonesia

    Buka-bukaan, Ini Daftar RS dan Prodi dengan Kasus Bullying PPDS Terbanyak di Indonesia

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menerima 2.668 pengaduan terkait bullying atau perundungan di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) sejak Juni 2023. Setelah diverifikasi, sebanyak 632 di antaranya terbukti sebagai tindakan perundungan.

    Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus bullying ini terjadi di berbagai jenis rumah sakit, mulai yang di bawah naungan Kemenkes, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), hingga rumah sakit swasta. Perundungan ini melibatkan tenaga medis di berbagai program studi (prodi).

    Menkes Budi menambahkan bahwa perundungan ini bentuknya beragam. Sekitar 57 bentuk perundungan merupakan non-fisik dan non-verbal, yakni 91 kasus pembiayaan di luar kebutuhan pendidikan, dengan kisaran puluhan hingga ratusan juta rupiah.

    Diikuti 91 kasus pengaduan tugas jaga di luar batas wajar, 50 kasus penugasan untuk kepentingan pribadi konsulen atau senior, dan terakhir 98 kasus pengucilan atau pengabaian. Bentuk perundungan lain adalah kekerasan verbal hingga 34 persen, seperti sebutan tidak pantas yang terlihat di jaringan komunikasi PPDS.

    “Yang fisik biasanya disuruh mengunyah cabai, harus push up, makan telur mentah, disuruh berdiri selama 7 sampai 8 jam, ini hampir di semua pengaduan itu terjadi,” ungkap Menkes Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/4/2025).

    Berikut adalah daftar rumah sakit dengan kasus perundungan terbanyak yang telah dikurasi oleh Kementerian Kesehatan.

    Rumah Sakit Kemenkes

    RSUP Kandou Manado 77 kasusRSUP Hasan Sadikin 55 kasusRSUP IGNG Ngoerah 42 kasusRSUP Dr Sardjito 36 kasusRSUPN Dr Cipto Mangunkusumo 32 kasusRSUP Moh. Hoesin Palembang 29 kasusRSUP Dr Kariadi 28 kasusRSUP H. Adam Malik 27 kasusRSUP Dr. M. Djamil 22 kasusRSUP Dr Wahidin Sudirohusodo 15 kasus

    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

    RSUD Zainal Abidin Banda Aceh 31 kasusRSUD Moewardi Surakarta 21 kasusRSUD Saiful Anwar Malang 10 kasusRSUD Dr Soetomo Surabaya 9 kasusRSUD Arifin Ahmad 5 kasusRSUD Ulin Banjarmasin 4 kasusRSUD Provinsi NTB 3 kasusRSUD Semara Ratih Tabanan 3 kasusRSUD Sosodoro Bojonegoro 2 kasusRSUD Gorontalo 2 kasus

    RS Universitas

    RS Universitas Diponegoro Semarang 10 kasusRS Universitas Kristen Indonesia 3 kasusRSGM Universitas Airlangga 3 kasusRS Universitas Indonesia Depok 2 kasusRS Universitas Sriwijaya Palembang 1 kasusRS Universitas Hasanuddi Makassar 1 kasusRS Universitas Andalas Padang 1 kasusRS Lambung Mangkurat 1 kasus

    FK Universitas

    Universitas Hasanuddin 8 kasusUniversitas Syah Kuala 8 kasusUniversitas Andalas 8 kasusUniversitas Airlangga 7 kasusUniversitas Brawijaya 6 kasusUniversitas Indonesia 4 kasusUniversitas Sebelas Maret 4 kasusUniversitas Sumatera Utara 3 kasusUniversitas Padjajaran 3 kasusUniversitas Pembangunan Nasional 2 kasus

    RS Lainnya

    Rumah sakit swasta 19 kasusPuskesmas 3 kasusRumah sakit TNI/Polri 2 kasusKlinik kesehatan swasta 1 kasus

    NEXT: Prodi PPDS dengan laporan kasus bullying terbanyak

    Dari hasil koordinasi dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Menkes Budi mencatat sedikitnya ada 10 prodi PPDS dengan temuan kasus bullying atau perundungan terbanyak. Berikut catatannya:

    Prodi penyakit dalam: 80 kasusProdi bedah: 46 kasusProdi anestesi: 27 kasusProdi obgyn: 22 kasusProdi anak: 21 kasusProdi mata: 16 kasusProdi bedah plastik: 16 kasusProdi bedah saraf: 16 kasusProdi orthopedi:15 kasusProdi neurologi: 14 kasus

    Simak Video “Video: Menkes Sebut Kasus Bullying PPDS Undip Dokter Aulia Sudah P21”
    [Gambas:Video 20detik]