Jenis Media: Kesehatan

  • Ilmuwan Ungkap yang Terjadi pada Otak Manusia Sebelum Meninggal

    Ilmuwan Ungkap yang Terjadi pada Otak Manusia Sebelum Meninggal

    Jakarta

    Ilmuwan mencari tahu apa yang dialami oleh otak manusia di detik-detik terakhir sebelum meninggal. Pengamatan tersebut dilakukan ketika tim dokter yang dipimpin Dr Raul Vicente dari University of Tartu menangani seorang pasien pria pengidap epilepsi di Estonia. Selama perawatan, ia dipantau dengan elektroensefalografi (EEG).

    Sayangnya, kondisi pasien tersebut terus memburuk. Ia mengalami serangan jantung dan meninggal selama EEG.

    Kejadian tak terduga itu membuat tim dokter memperoleh rekaman otak manusia sebelum dan sesudah kematian untuk pertama kalinya. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Aging Neuroscience.

    “Kami mengukur aktivitas otak selama 900 detik di sekitar waktu kematian dan menetapkan fokus khusus untuk menyelidiki apa yang terjadi dalam 30 detik sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak,” kata pemimpin studi Dr Ajmal Zemmar, dikutip dari IFL Science, Sabtu (3/5/2025).

    Hasilnya, analisis rekaman menemukan adanya perubahan gelombang otak sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak. Perubahan ini termasuk jenis gelombang tertentu yang terkait dengan fungsi kognitif yang lebih tinggi.

    Terlihat jelas jenis gelombang yang biasanya aktif saat bermimpi, mengingat kenangan, dan memproses informasi tampak mulai aktif pada saat-saat terakhir aktivitas otak.

    Hal ini mengungkapkan kemungkinan penjelasan terkait kenapa orang seringkali mengalami ‘flashback’ ingatan hidup yang jelas, ketika mengalami pengalaman mendekati kematian atau mati suri.

    “Melalui pembuatan osilasi yang terlibat dalam pengambilan memori, otak mungkin memainkan ingatan terakhir dari peristiwa-peristiwa penting dalam hidup tepat sebelum kita meninggal, mirip dengan yang dilaporkan dalam pengalaman mendekati kematian,” ujar Zemmar.

    “Sesuatu yang dapat kita pelajari dari penelitian ini adalah meskipun orang-orang yang kita cintai memejamkan mata dan siap meninggalkan kita untuk beristirahat, otak mereka mungkin memutar ulang beberapa momen terindah yang mereka alami dalam hidup mereka,” tandasnya.

    (avk/naf)

  • Terapis Seks Bicara Waktu Terbaik Bercinta Pasutri, Malam atau Pagi Ya?

    Terapis Seks Bicara Waktu Terbaik Bercinta Pasutri, Malam atau Pagi Ya?

    Jakarta

    Bercinta adalah momen yang penting untuk pasangan suami istri. Oleh karena itu, pasangan harus bisa menemukan waktu terbaik untuk pengalaman cinta yang memuaskan.

    Salah satu perdebatan yang kerap muncul adalah bercinta malam atau di pagi hari. Di antara keduanya, mana sih yang paling baik?

    Nyatanya tidak ada waktu yang ‘paling baik’ untuk bercinta, ini semua kembali pada kesenangan masing-masing. Secara fisiologis, bercinta di pagi hari mungkin lebih baik karena kadar testosteron dan estrogen, hormon yang berkaitan dengan hasrat seksual, lebih tinggi.

    Bagi sebagian orang, bercinta di pagi hari mungkin akan terasa lebih bersemangat dan menghasilkan momen bercinta yang lebih memuaskan.

    “Anda mungkin lebih mudah terangsang di pagi hari dibanding malam hari bekat hormon,” kata terapis seks bersertifikat, Jessa Zimmerman, dikutip dari Mind Body Green, Sabtu (3/5/2025).

    Pada pria, kadar testosteron biasanya baru mulai meningkat di malam hari dan mencapai puncak di pagi hari. Ketika tidur, pria memproduksi testosteron untuk keesokan hari. Selain itu, peningkatan kortisol juga terjadi pada pria..

    “Kombinasi ini sangat memotivasi untuk melakukan aktivitas fisik, baik itu seks atau olahraga,” kata pakar hormon, Alisa Vitti.

    Testosteron memainkan peran penting dalam motivasi seks hingga ereksi. Ini memberikan peningkatan libido, gairah, dan ereksi yang lebih baik.

    “Demikian pula, estrogen dikaitkan dengan hasrat seksual wanita dan hormon-hormon tersebut juga cenderung lebih tinggi di pagi hari,” jelas Zimmerman.

    Meski begitu, di sisi lain bercinta di pagi hari bagi sebagian orang bakal terasa berat. Pagi biasanya menjadi waktu paling sibuk, dan pikiran sudah dipenuhi oleh berbagai aktivitas yang akan dilakukan hari tersebut.

    Stres membuat seseorang menjadi lebih sulit terangsang. Sementara, di waktu malam hari, berbagai urusan pekerjaan sudah selesai dan bisa lebih fokus pada pasangan.

    Intinya, waktu terbaik untuk bercinta berbeda-beda tiap pasangan suami istri. Penting untuk pasangan bisa mengomunikasikan apa yang diinginkan ketika bercinta sehingga momen seks menjadi lebih panas.

    (avk/naf)

  • Mayapada Hospital Jakarta Gelar Simposium Berskala Internasional Tentang Penanganan Neurologis – Halaman all

    Mayapada Hospital Jakarta Gelar Simposium Berskala Internasional Tentang Penanganan Neurologis – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Mayapada Hospital Jakarta Selatan kembali menggelar symposium berskala internasional terkait penanganan neurologis terkini.

    Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM, mengatakan, pihaknya terus mengembangkan diri dari sisi kompetensi dokter-dokter spesialis, subspesialis serta sisi keperawatan.

    “Didukung dengan teknologi yang canggih, kami Mayapada Hospital Jakarta Selatan selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik, khususnya saat ini di bidang saraf dan neurologi,”kata dia saat membuka kegiatan yang bertajuk Symposium: Recent Update of Neuroscience & Minimally Invasive Neurosurgery, Sabtu (3/5/2025).

    Kini Mayapada Hospital  mampu menangani kasus bedah syaraf yang kompleks.

    Penanganan pasien bersifat menyeluruh dan berbasis tim ahli lintas disiplin.

    “Mayapada kini menjadi pusat rujukan untuk kasus bedah saraf kompleks di Indonesia dengan kemampuan menangani kasus-kasus rumit,” kata dr Fiktorius.

    Seperti: traumatic brain injury, skull base tumor, pendarahan stroke, perdarahan otak non trauma karena pecah aneurisma/AVM, cedera tulang belakang dan medula spinalis.

    Juga epilepsi yang memerlukan intervensi bedah, penyakit tulang belakang hingga penyakit kelainan bawaan pada otak dan tulang belakang.

    “Kami tidak hanya fokus pada tindakan, tapi juga pada kualitas hidup pasien setelahnya dengan program rehabilitasi medik. Mayapada tidak hanya tempat berobat, tapi juga mitra masyarakat dalam menjaga kesehatan otak dan saraf, dengan mengadakan edukasi, health talk, seminar medis maupun untuk awam,” tutur dia.

    Adapun jenis tindakan neurosurgery (bedah saraf) yang bisa dilakukan adalah Endoscopic Brain Surgery untuk tumor otak, kista, hidrosefalus,adenoma hypofise, tumor intralacticle.

    Microvascular Decompression (MVD) untuk kelainan neuralgia trigeminal dan hemifascial spasme

    Stereotactic Biopsy yaitu biopsi otak dengan teknik presisi tinggi maupun pain intervention.

    Salah satu pembicara yang hadir dalam simposium itu adalah dokter spesialis bedah saraf dr Roslan Yusni Hasan yang membawakan materi Stroke di Usia Muda: Penyebab dan Penanganannya.

    Dokter yang biasa disapa Ryu ini mengatakan bahwa stroke di usia jarang terjadi apalagi yang menyerang perempuan.

    “Jarang sekali stroke perempuan pada usia subur, karena pada saat usia subur, perempuan memiliki siklus hormonal setiap bulan yang berganti itu, itu membuat pembuluh darah dan jantung perempuan itu sangat sehat. Angka kejadian stroke 1 banding 1,5 lebih banyak laki-laki,” tutur dia.

  • Hati-hati, 6 Gejala Gula Darah Tinggi yang Muncul di Malam Hari

    Hati-hati, 6 Gejala Gula Darah Tinggi yang Muncul di Malam Hari

    Jakarta

    Tidur dengan kadar gula darah tinggi bisa jadi tidak nyaman. Cara terbaik untuk mengatasi kadar gula darah tinggi, atau hiperglikemia, di malam hari adalah memperbaiki rutinitas yang menjaga kadar gula darah tetap seimbang sepanjang hari.

    Ketika glukosa darah lebih tinggi dari 130 miligram per desiliter (mg/dL) saat berpuasa, 180 mg/dL sekitar dua jam setelah makan, atau lebih tinggi dari 200 mg/dL saat diuji secara acak, maka seseorang dianggap mengalami hiperglikemia.

    Gejalanya tak selalu muncul di pagi hingga siang hari. Dikutip dari Web MD, berikut ciri-ciri kadar gula darah tinggi saat malam hari:

    1. Sering terbangun buang air Kecil

    Tanda paling umum gula darah tinggi di malam hari adalah frekuensi buang air kecil yang meningkat, bahkan bisa lebih dari sekali dalam semalam. Ini terjadi karena tubuh berusaha membuang kelebihan glukosa melalui urine.

    2. Haus berlebihan

    Rasa haus yang intens saat malam juga bisa menjadi alarm. Ketika tubuh kehilangan cairan karena sering buang air kecil, sinyal haus meningkat sebagai bentuk kompensasi alami dari tubuh.

    3. Sulit tidur atau tidur tidak nyenyak

    Pengidap gula darah tinggi sering mengalami gangguan tidur karena ketidaknyamanan tubuh, entah karena haus, ingin buang air kecil, gelisah, atau jantung berdebar.

    4. Keringat dingin

    Meski ini lebih sering terjadi pada gula darah rendah (hipoglikemia), tetapi pada beberapa kasus hiperglikemia juga bisa menyebabkan sensasi tidak nyaman, seperti jantung berdebar cepat dan berkeringat saat beristirahat.

    5. Mulut kering

    Gula darah tinggi menyebabkan produksi air liur menurun, sehingga pengidapnya kerap mengalami mulut kering saat tidur. Selain itu, napas dengan bau buah-buahan (keton) bisa jadi tanda bahaya, khususnya pada diabetes tipe 1.

    6. Lelah saat bangun

    Jika bangun pagi dalam kondisi lelah, sakit kepala, atau tidak segar, bisa jadi ini dampak dari gula darah tinggi sepanjang malam yang mengganggu siklus tidur dan metabolisme.

    Tips Menghindari Hiperglikemia Malam Hari

    Hindari makan malam terlalu dekat waktu tidur, terutama makanan tinggi karbohidrat dan gula.Pantau kadar gula darah sebelum tidur.Konsultasikan dosis insulin atau obat oral dengan dokter jika sering mengalami gejala di atas.Perhatikan pola tidur dan tingkat stres, karena keduanya mempengaruhi kontrol glukosa.

    Jika kamu sering mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter. Gula darah yang tidak terkontrol di malam hari bisa meningkatkan risiko komplikasi jantung, ginjal, dan saraf dalam jangka panjang.

    (avk/naf)

  • Keseringan Begadang Bisa Picu Stroke, Kok Bisa Sih? Ini Kaitannya

    Keseringan Begadang Bisa Picu Stroke, Kok Bisa Sih? Ini Kaitannya

    Jakarta

    Anak muda harus hati-hati, keseringan begadang ternyata bisa memicu masalah stroke. Stroke merupakan kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak mengalami gangguan, akibat penyumbatan (iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (hemoragik).

    Spesialis saraf dari Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni) dr Henry Riyanto SpN menjelaskan kebiasaan begadang mungkin saja menjadi salah satu faktor risiko stroke. Menurutnya, ini berkaitan erat dengan tingkat stres tinggi yang ditimbulkan dari begadang.

    Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk bisa tetap mendapatkan jam tidur pengganti setelahnya, bila terpaksa harus begadang.

    “Begadang itu kan antaranya itu masalah hormonal ya, dalam arti kata stres. Kalau misalnya kita begadang, mungkin kita harus membayar kurang tidurnya di waktu lain, karena otak kita ini membutuhkan istirahat,” jelas dr Henry ketika ditemui di acara Symposium ‘Recent Update of Neuroscience & Minimally Invasive Neurosurgery’ di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2025).

    “Masalah begadang, mungkin pada jangka waktu tertentu, kendali stres, tiap orang pasti punya stres, kenali bagaimana cara holiday-nya, bagaimana cara mengeluarkan stresnya itu,” sambungnya.

    dr Henry menjelaskan faktor risiko stroke dibagi menjadi ‘tidak bisa dikendalikan’ dan ‘bisa dikendalikan’. Faktor risiko ‘tidak bisa dikendalikan’ biasanya berkaitan dengan riwayat keluarga dan genetik.

    Menurut dr Henry, penting bagi masyarakat untuk bisa mengenali kondisi kesehatannya masing-masing. Kenali juga faktor risiko yang bisa dikendalikan untuk mencegah stroke.

    “Kita harus mengenali diri kita sendiri, bagaimana keturunannya, juga pola kerja, stres, dan lain-lain,” ujarnya.

    “Faktor risiko yang bisa dikendalikan seperti konsumsi junk food mungkin menggunakan pengawet tertentu, kadar gula tinggi, garamnya tinggi, ini bisa dinilai menjadi faktor risiko kelainan katastropik,” tandas dr Henry.

    (avk/naf)

  • Bahas Inovasi Terbaru, Pakar Stroke dan Neurologi Kumpul di Sini

    Bahas Inovasi Terbaru, Pakar Stroke dan Neurologi Kumpul di Sini

    Jakarta

    Mayapada Hospital Jakarta Selatan mengadakan acara simposium ‘Recent Update of Neuroscience & Minimally Invasive Neurosurgery’ selama 2 hari, mulai Sabtu (3/5/2025). Acara ini diselenggarakan sebagai wujud komitmen Mayapada Hospital untuk menghadirkan layanan kesehatan terbaik dan memberikan edukasi publik seputar penyakit neurologis.

    Acara yang dilaksanakan di Auditorium Ang Boen Ing, Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS) di Lebakbulus, Jakarta Selatan ini menghadirkan dokter spesialis saraf dan bedah saraf sebagai pembicara. Simposium tersebut dihadiri oleh dokter umum-dokter umum dari Jabodetabek.

    Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr Fiktorius Kuludong, MM menuturkan acara ini menjadi yang ketiga kalinya diadakan. Diharapkan simposium ini menjadi langkah yang baik untuk meningkatkan kualitas pengobatan di dalam negeri.

    “Mayapada Hospital menyelenggarakan seminar berskala internasional yang ketiga. Pertama kami bekerjasama dengan dokter multidisiplin onkologi, bekerja sama dengan Apollo Hospital India. Kemudian, seminar kedua kami berkolaborasi dengan tim Tahir uro-nephrology Center, dan kini kita berkolaborasi dengan spesialis saraf dan bedah saraf,” kata dr Fiktorius ketika ditemui awak media di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2025).

    “Kami berprinsip pada pelayanan pasien. Pasien di Indonesia tidak perlu berobat keluar negeri lagi. Cukup di rumah sakit kita Mayapada Hospital Jakarta Selatan semua pelayanan medis lengkap,” sambungnya.

    dr Fiktorius menuturkan pelayanan kesehatan di Mayapada Hospital Jakarta Selatan ditunjang oleh banyaknya dokter spesialis mumpuni dan peralatan yang canggih. Semuanya dilakukan untuk memberikan layanan terbaik pada pasien.

    Mayapada Hospital Jakarta Selatan dilengkapi oleh alat Elektroensefalografi (EEG), Elektromiografi (EMG), CT Scan, hingga MRI yang seluruhnya digunakan dalam penanganan masalah kesehatan saraf. Rumah sakit ini juga dilengkapi dengan laboratorium tersentral dan sistem farmasi untuk respons obat-obatan lebih cepat.

    “Kami juga memiliki stroke emergency dengan response time maksimal 90 menit. Kemudian kami memiliki kolaboratif antara tim dari nurse, dokter umum, dokter spesialis saraf, dan bedah saraf sebagai, tergabung dalam Code Stroke. Tentu ada penunjang lain seperti rehab medik, kemudian tim farmasi, radiologi, dan tim rehabilitasi medik itu sendiri,” tandasnya.

    (avk/naf)

  • Cara Simpel Biar Nggak Cepat Kena Stroke di Usia Muda

    Cara Simpel Biar Nggak Cepat Kena Stroke di Usia Muda

    Jakarta

    Stroke adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika suplai darah ke otak terganggu atau putus. Orang yang mengalami stroke memerlukan pertolongan dengan cepat untuk mencegah penurunan kualitas hidup pasca serangan.

    Tidak hanya pada orang tua, penyakit ini juga dapat dialami oleh anak muda. Spesialis bedah saraf Mayapada Hospital dr Roslan Yusni Hasan, SpBS menjelaskan gaya hidup sehat secara keseluruhan merupakan salah satu kunci pencegahan stroke.

    Orang yang memiliki masalah diabetes atau hipertensi juga harus bisa mengelola faktor risiko tersebut, agar tidak mengakibatkan stroke.

    “Prevensinya hidup sehat, makan secukupnya, olahraga seperlunya, istirahat seperlunya, hiburan, itu prevensi stroke pada masa muda. Kalau ada hipertensi ya dikontrol hipertensinya, kalau ada diabet itu juga diregulasi,” ujar dr Roslan di acara Symposium ‘Recent Update of Neuroscience & Minimally Invasive Neurosurgery’ di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2025).

    “Untuk olahraga yang baik itu olahraga rekreasi, bukan olahraga prestasi (pertandingan),” sambungnya.

    dr Roslan juga menyoroti pentingnya menjaga tingkat stres di kalangan anak muda. Menurutnya, anak muda harus bisa menemukan hal-hal yang menghibur atau menenangkan jiwa.

    Jangan sampai tingkat stres yang tinggi justru berpengaruh pada kesehatan fisik, salah satunya stroke.

    “Kemudian hiburan untuk menurunkan tingkat stres karena tingkat stres sendiri merupakan variabel terjadinya stroke,” tandasnya.

    Perwakilan Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni) dr Henry Riyanto SpN menambahkan, setiap generasi memiliki karakteristiknya masing-masing. Pada anak muda, kebiasaan mengonsumsi junk food bisa menjadi salah satu faktor risiko stroke.

    Selain itu, ia juga menyoroti kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan menggunakan rokok elektronik sebagai faktor risiko stroke pada anak muda.

    “Junk food mungkin menggunakan pengawet tertentu, kadar gula tinggi, garamnya tinggi, ini bisa dinilai menjadi faktor risiko kelainan katastropik,” kata dr Henry dalam acara yang sama.

    “Jadi memang diperlukan olahraga, makan dalam porsi yang baik, lalu mungkin suplementasi antioksidan itu juga diperlukan (untuk mencegah stroke),” tandasnya.

    (avk/naf)

  • Mata Kedutan Bukan Pertanda Dapat Duit, Ini yang Terjadi Menurut Medis

    Mata Kedutan Bukan Pertanda Dapat Duit, Ini yang Terjadi Menurut Medis

    Jakarta

    Kedutan adalah kontraksi otot pada kelopak mata yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terkontrol. Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan anggapan pertanda bakal mendapatkan uang. Sebenarnya apa sih pemicu kondisi ini?

    Perwakilan Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni) dr Henry Riyanto SpN menegaskan bahwa anggapan mata kedutan sebagai tanda mendapatkan uang adalah mitos. Ia menuturkan kondisi ini bisa dijelaskan secara medis.

    dr Henry menjelaskan kedutan biasanya disebabkan oleh stres hingga kekurangan kadar garam darah.

    “Kedutan menunjukkan biasanya ada stres atau kekurangan garam darah ya. Kita akan evaluasi apakah dia ada kurang darah natrium, kurang kalium, atau kurang magnesium,” ucap dr Henry ketika ditemui di acara Symposium ‘Recent Update of Neuroscience & Minimally Invasive Neurosurgery’ di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2025).

    Peregangan tidak hanya dibutuhkan badan saja, tapi juga otot wajah. Peregangan pada otot wajah bisa menjadi salah satu cara mencegah mata kedutan.

    Jika frekuensi kedutan dirasa sudah berlebihan, pemeriksaan ke dokter bisa dilakukan. Pemeriksaan perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada penyakit berbahaya yang melatarbelakangi kejadian mata kedutan.

    “Kalau di medis kita pasti akan evaluasi terkait gangguannya ini gangguan di otot, atau antara otot saraf atau sarafnya yang bermasalah. Cuma biasanya yang kita evaluasi saraf dan otot sarafnya. Kita akan lihat dulu darahnya dulu baru itunya,” tandasnya.

    (avk/naf)

  • Tingkat Penolakan Vaksin Masih Tinggi, Orangtua Perlu Diedukasi Bertahap – Halaman all

    Tingkat Penolakan Vaksin Masih Tinggi, Orangtua Perlu Diedukasi Bertahap – Halaman all

    TRIBUNEWS.COM, JAKARTA – Penolakan terhadap vaksinasi anak masih menjadi tantangan di lapangan, terutama karena maraknya informasi yang simpang siur di internet.

    Hal ini diungkapkan oleh dr Vinia Rusli, Sp.A(K), yang menilai bahwa kekhawatiran orangtua kerap kali terbentuk oleh narasi keliru yang tersebar luas di media sosial.

    “Banyak orangtua yang mendadar (terpengaruh spontan) karena baca story atau informasi yang belum tentu benar. Itu membuat mereka khawatir, bahkan menolak vaksin,” kata Vinia saat sesi talkshow interaktif di event ParenTale di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat (2/5/2025).

    Menurut Vinia, penolakan vaksinasi bisa dibagi dalam beberapa level mulai yang terrendah (level 0) hingga tinggi (level 5).

    “Orangtua yang berada di level 3 hingga 5 biasanya sudah menunjukkan penolakan aktif atau bahkan keras terhadap vaksinasi,” katanya. 

    Dalam situasi seperti itu, edukasi menjadi lebih menantang karena pola pikir mereka sudah terbentuk kuat.

    “Kita tidak bisa langsung memaksa. Edukasi harus bertahap, disesuaikan dengan tingkat resistensinya,” jelasnya.

    Dokter spesialis anak konsultan yang berpraktek di Siloam Hospitals Lippo Village ini menyarankan agar edukasi dilakukan dengan pendekatan yang lebih lunak.

    “Misalnya memulai dari kelompok orangtua yang masih ragu-ragu (level 1 atau 2), yang masih membuka kemungkinan untuk berdialog dan menerima informasi dari tenaga medis terpercaya,” katanya.

    Pendekatan lunak pada orangtua bisa melalui sesi parenting seperti ParenTale  yang jadi wadah edukatif bagi para orang tua dalam mendampingi tumbuh kembang anak usia 0–10 tahun akan berlangsung hingga MInggu (4/5/2025) ini.

    Sementara itu, event ParenTale 2025 hadir sebagai festival keluarga,  gratis dan terbuka bagi seluruh masyarakat, khususnya keluarga muda, calon orang tua, dan komunitas parenting se-Jabodetabek.

    “Mengusung tema Embracing the Diversity of Parenting Journey, ParenTale 2025  ingin memberikan ruang bagi semua pihak untuk merasakan pengalaman parenting yang mendalam dan inspiratif,” kata  Edwina Tirta, Partnership and Event Creation Director ICE Events.

    Dikatakannya, ParenTale adalah representasi nyata dari bagaimana dunia parenting terus berkembang dan semakin inklusif.

    “Kami mendesain acara ini dengan pendekatan yang personal dan emosional, karena setiap keluarga memiliki kisah dan kebutuhan unik yang layak dirayakanm,” katanya.

    Event ini tidak hanya mengedepankan aspek edukatif, tetapi juga menyediakan area playground interaktif hasil kolaborasi dengan XCocoland, dirancang khusus untuk mendukung kreativitas dan eksplorasi anak.

    Fasilitas penunjang seperti nursery room, stroller parking, dan jastiper lounge disediakan demi kenyamanan seluruh keluarga.

    Ayunda Wardhani, CEO Bridestory – Parentstory, menekankan, sebagai platform yang dekat dengan orang tua milenial dan Gen Z, kami ingin menghadirkan pengalaman yang tidak hanya bermanfaat secara edukatif, tetapi juga menyenangkan dan relevan.” 

    “Event ini tidak hanya mengedepankan aspek edukatif, tetapi juga menyediakan area playground interaktif hasil kolaborasi dengan XCocoland, dirancang khusus untuk mendukung kreativitas dan eksplorasi anak,” katanya.

     

  • Soal Stroke di Usia Muda, Dokter Saraf Minta Tak Anggap Sepele Kebiasaan Ini

    Soal Stroke di Usia Muda, Dokter Saraf Minta Tak Anggap Sepele Kebiasaan Ini

    Jakarta

    Penyakit stroke seringkali dikaitkan sebagai ‘penyakit orang tua’. Meskipun jarang, penyakit stroke nyatanya sangat mungkin terjadi pada anak muda.

    Spesialis bedah saraf Mayapada Hospital dr Roslan Yusni Hasan, SpBS menjelaskan insiden stroke pada dewasa muda (18-49 tahun) sekitar 17/100.000 kasus. Sementara penyakit stroke pada anak berusia lebih dari 28 bulan sekitar 13/100.000 kasus.

    Menurut dr Roslan, penyakit stroke pada anak muda disebabkan kelainan atau masalah kesehatan yang sudah ada. Contohnya pada kasus stroke hemoragik (pecah pembuluh darah otak), kondisi ini biasanya diawali kelainan seperti arteriovenosa (AVM), aneurisma (penonjolan pembuluh darah), hingga kavernoma (kelainan pembuluh darah).

    “Ada juga yang berkaitan dengan penyalahgunaan obat-obatan, hal ini yang merupakan faktor atau variabel munculnya stroke pada dewasa muda,” katanya dalam acara Symposium ‘Recent Update of Neuroscience & Minimally Invasive Neurosurgery’ di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, Sabtu (3/5/2025).

    Sedangkan pada kasus stroke iskemik (penyumbatan) anak muda, ini dapat dipicu kondisi kelainan jantung, gangguan pembuluh darah, hingga kondisi hiperkoagulabilitas (darah mudah menggumpal). Stroke iskemik pada anak muda juga berkaitan erat dengan gaya hidup kurang sehat.

    “Merokok, penggunaan obat-obatan terus ada juga hipertensi, kemudian aktivitas yang rendah, dan jarang olahraga. Jadi, kalau jarang olahraga itu kan kelihatan kan badannya gendut gitu ya, macam-macam ya. Itu tidak sehat ya, jangan dianggap body shaming,” tandasnya .

    (avk/naf)