Jenis Media: Kesehatan

  • Kasus Kanker Anus ‘Ngegas’ di Kalangan Wanita AS, Inikah Pemicunya?

    Kasus Kanker Anus ‘Ngegas’ di Kalangan Wanita AS, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Studi terkini yang dipresentasikan pada Digestive Disease Week 2025 (DDW) mengungkapkan, peningkatan kasus kanker anus atau anal cancer yang mengkhawatirkan di kalangan wanita Amerika Serikat (AS), khususnya wanita kulit putih dan Hispanik berusia di atas 65 tahun.

    Dalam studi baru tersebut, para peneliti mempelajari data dari National Cancer Institute tahun 2017 hingga 2021. Mereka menemukan kanker anus telah meningkat sebesar 2,9 persen untuk wanita dan 1,6 persen untuk pria dalam periode lima tahun.

    Lonjakan yang mengkhawatirkan ini telah terdaftar dalam kelompok populasi yang secara tradisional tidak terkait dengan kanker anus, yakni wanita kulit putih dan Hispanik. Dikutip dari United States Census Bureau, istilah ‘Hispanik’ merujuk pada individu yang memiliki keturunan atau latar belakang budaya dari negara-negara berbahasa Spanyol, termasuk Meksiko, Puerto Rico, Kuba, dan negara-negara di Amerika Tengah dan Selatan.

    “Angka kanker anus meningkat paling cepat di kalangan wanita kulit putih dan Hispanik berusia di atas 65 tahun, kelompok yang secara tradisional tidak dianggap berisiko tinggi,” kata penulis utama Dr Ashley Robinson, residen penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Advocate Lutheran, dikutip dari Times of India, Selasa (6/5/2025).

    Menurut penelitian, lonjakan kasus signifikan terjadi pada wanita kulit putih di atas usia 65 tahun, dengan kenaikan sebesar 4,3 persen selama lima tahun terakhir, 11,4 kasus per 100.000 orang pada 2021. Wanita Hispanik dalam kelompok usia yang sama, dengan 7,5 kasus per 100.000, menunjukkan peningkatan tahunan yang lebih bertahap sebesar 1,7 persen.

    Para peneliti memperkirakan kasus kanker anus pada wanita di atas usia 65 tahun dapat berlipat ganda dalam waktu kurang dari 17 tahun jika tren ini terus berlanjut.

    Kanker anus atau anal cancer bermula di jaringan anus atau lapisan saluran anus, jalur yang menghubungkan anus dengan rektum atau bagian bawah sistem pencernaan. Jika dideteksi lebih dini, kanker ini dapat diobati.

    Gejala kanker anus meliputi perdarahan di rektum, terutama saat buang air besar, benjolan atau massa, nyeri, perubahan pada buang air besar, seperti frekuensi atau konsistensi tinja, tinja bocor, dan merasa ingin buang air besar terus-menerus.

    Apa Pemicunya?

    Meski penyebab pasti kanker anus tidak diketahui, 90 persen kasus terkait dengan jenis Human Papillomavirus (HPV). Namun, sebagian besar orang dengan HPV tidak terkena kanker anus.

    Adapun vaksin HPV disetujui oleh FDA pada tahun 2006, terutama direkomendasikan bagi mereka yang berusia 9 hingga 26 tahun. Tujuannya untuk memberikan sebelum kemungkinan terpapar HPV melalui aktivitas seksual.

    Kasus kanker anus mungkin meningkat di kalangan wanita berusia di atas 65 tahun karena mereka telah melewati usia vaksinasi yang direkomendasikan saat vaksin tersebut tersedia secara luas.

    “Meskipun alasan pasti di balik tren ini masih belum jelas, sebagian besar wanita yang lebih tua telah melewati usia yang direkomendasikan untuk vaksinasi HPV saat pertama kali tersedia secara luas,” kata Robinson.

    Seperti semua jenis kanker, tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker anus. Namun, seseorang dapat mengurangi faktor risiko terkena kanker anus dengan tidak merokok, melakukan hubungan seks yang aman, dan yang terpenting dengan mendapatkan vaksin HPV jika memenuhi syarat untuk mendapatkannya.

    Vaksin ini tidak hanya mencegah kanker anus, tetapi juga kanker mulut dan tenggorokan, kanker serviks, dan kanker penis.

    “Sangat penting bagi kita untuk mempromosikan vaksinasi HPV sebagai alat utama untuk mencegah kanker anus, sekaligus memberi tahu penyedia layanan kesehatan seiring dengan berkembangnya pedoman skrining,” kata Dr Robinson.

    “Temuan ini menyoroti kelompok pasien tertentu yang mungkin mendapat manfaat dari skrining terarah untuk HPV anus dan kanker anus.”

    (suc/naf)

  • Etomidate Obat Keras di Vape Jonathan Frizzy untuk Pasien Kritis, Jika Disalahgunakan Picu Kematian – Halaman all

    Etomidate Obat Keras di Vape Jonathan Frizzy untuk Pasien Kritis, Jika Disalahgunakan Picu Kematian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA –– Aktor Jonathan Frizzy tersandung kasus penyalahgunaan etomidate, obat keras dalam vape atau rokok elektrik. 

    Ini penjelasan ahli terkait bahaya penyalahgunaan etomidate dalam vape Jonathan Frizzy.

    Biasa Dipakai untuk Pasien Kritis di ICU

    Pakar farmakologi dan farmasi klinik UGM, Prof. Apt. Zullies Ikawati menerangkan, etomidate adalah obat anestesi (obat bius) intravena (disuntikkan ke pembuluh darah).

    Obat ini digunakan untuk induksi anestesi sebelum prosedur operasi atau sedasi untuk pasien kritis.

    Biasanya etomidate diberikan pada pasien gawat darurat seperti mereka yang harus dibantu dengan ventilator di ruang ICU.

    Menurutnya fungsi utamanya adalah membuat pasien tidur (anestesi) dengan cepat tanpa menurunkan tekanan darah terlalu banyak.

    “Obat ini digunakan terutama pada pasien kritis yang tidak stabil secara kardiovaskular misalkan pada kondisi pasien syok dan trauma berat,” kata Zullies Ikawati Tribunnews.com, Senin (5/5/2025).

    Cara kerja etomidate ilah menekan sistem saraf pusat, khususnya dengan meningkatkan aktivitas neurotransmiter GABA (zat alami di otak yang menghambat sinyal saraf).

    ilustrasi (net)

    Dari berbagai sumber etomidate juga obat yang biasa digunakan dalam dunia medis untuk membuat pasien tidak sadar sebelum menjalani prosedur operasi terutama yang berdurasi singkat. 

    Obat ini bekerja sangat cepat—biasanya dalam waktu satu menit setelah disuntikkan ke pembuluh darah—dan efeknya bisa bertahan sekitar 3 hingga 5 menit, tergantung pada dosis yang diberikan.

    Meski bisa membuat seseorang tertidur atau tidak sadar, etomidate bukan obat penghilang rasa sakit. 

    Obat ini hanya membuat tubuh berada dalam kondisi sedasi atau tidur dalam konteks medis, tanpa menghilangkan rasa nyeri. 

    Oleh karena itu, biasanya etomidate digunakan bersamaan dengan obat lain saat operasi berlangsung.

     

    Bahaya Etomidate Jika Disalahgunakan, Kejang hingga Kematian

    Etomidate bukan obat yang aman untuk penggunaan sembarangan, apalagi untuk rekreasi.

    Efeknya sangat berbahaya dan fatal jika digunakan tidak sesuai dengan pemakaian secara medis. 

    Apa saja bahayanya? Zullies Ikawati merincikan bahayanya bisa picu kematian. 

    Ilustrasi suntikan obat bius (Net)

    1. Penekanan fungsi adrenal dimana tubuh tidak bisa menghasilkan hormon stres, berisiko menyebabkan syok adrenal atau bahaya kematian.

    2. Depresi pernapasan yakni kondisi napas melambat atau berhenti.

    3. Penurunan kesadaran berat dimulai koma, lalu kejang. 

    Walau kondisi ini jarang terjadi pada beberapa orang.

    4. Mual, muntah hebat.

    5. Efek psikotropik berupa halusinasi atau sensasi keluar dari tubuh (dissociative experience) pada dosis tertentu, namun efek ini tidak stabil dan bisa sangat berbahaya.

    “Juga ketergantungan psikis. Meskipun lebih jarang dibandingkan zat seperti opioid,” tutur dia.

     

    Obat Bius Etomidate Jadi Zat Beracun Jika Dihirup

    Prof Zullies menekankan, penggunaan normal obat Etomidate hanya melalui suntikan intravena di rumah sakit.

    Etomidate tidak didesain untuk dihirup (inhalasi) atau digunakan lewat vape.

    Jika seseorang mencoba memasukkan etomidate ke dalam vape maka sangat berbahaya.

    Hal ini dikarenakan tidak stabil pada suhu tinggi menghasilkan zat beracun.

    Lalu ada risiko overdosis sangat tinggi.

    Juga berisiko kerusakan paru-paru parah karena partikel atau bahan kimia asing.

    Juga tidak ada data keamanan untuk penggunaan inhalasi.

    “Kesimpulannya vape bukan media yang aman atau legal untuk etomidate,” ungkap dia.

    Pemakaian Etomidate Pada Vape Ilegal, Ini Ancaman Hukum untuk Jonatha Frizzy  

    Prof. Apt. Zullies Ikawati menegaskan, penggunaan etomidate di luar kepentingan medis melanggar hukum dan berisiko pidana.

    Penyalahgunaan obat bius ini bisa berakibat fatal.

    Di banyak negara seperti Amerika Serikat bahkan Indonesia etomidate termasuk obat yang dikontrol ketat, dan hanya boleh digunakan oleh dokter atau tenaga medis terlatih.

    DIPERIKSA PAKAI SARUNG – Jonathan Frizzy sarungan di Lantai 4 Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Benda, Kota Tangerang, Banten, Senin (5/5/2025). Jonathan Frizzy ternyata sedang dalam masa penyembuhan setelah operasi ambeien atau wasir. (TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro)

    Etomidate adalah obat keras dan harus dengan resep dokter penggunaannya.

    Obat ini digunakan terbatas di lingkungan medis, seperti ruang operasi dan ICU.

    “Etomidate tidak dijual bebas di apotek biasa. Kalau ada yang menjual etomidate secara ilegal atau lewat jalur tidak resmi, itu melanggar hukum dan berisiko pidana,” tegas dia kepada Tribunnews.com, Senin (5/5/2025).

    Jika ilegal maka artis sinetron Jonathan Frizzy yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penggunaan etomidate dalam vape bisa dipidanakan.

    Atas pelanggaran itu, pesinetron yang biasa disapa Ijonk ini terancam hukum pidana maksimal 12 tahun penjara.

     

    (Tribunnews.com/Rina Ayu/Anita K Wardhani)

  • Ciri-ciri Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak, Jangan Sampai Terlambat

    Ciri-ciri Penyumbatan Pembuluh Darah di Otak, Jangan Sampai Terlambat

    Jakarta

    Penyumbatan pembuluh darah di otak terjadi saat ada timbunan lemak, disebut plak, menyumbat pembuluh darah yang selama ini berfungsi mengalirkan darah ke otak dan kepala (arteri karotis). Sumbatan ini berisiko memicu seseorang terkena stroke.

    Walhasil, membutuhkan penanganan medis darurat sesegera mungkin sebelum otak kehilangan sebagian besar atau seluruh suplai darah. Pasalnya, saat stroke, otak tidak mendapatkan oksigen dan sel-sel otak mulai mati dalam hitungan menit.

    Penyumbatan pembuluh darah di otak terjadi secara bertahap. Pada tahap awal, seringnya tidak menunjukkan gejala, sampai kondisinya lebih serius yakni otak kekurangan pasokan darah hingga memicu serangan stroke.

    Dikutip dari Mayo Clinic, dalam kondisi tersebut, umumnya penyumbatan pembuluh darah di otak memicu gejala berikut:

    Mendadak mati rasa atau lemah di wajah dan anggota badan lain, terjadi pada satu sisi tubuh.Tiba-tiba kesulitan berbicara dan memahami pembicaraanAdanya gangguan penglihatan, pada satu atau kedua mata.Pusing dan kehilangan keseimbanganMendadak sakit kepala parah tanpa diketahui penyebabnyaDeliriumPingsan

    Kapan Harus ke Dokter?

    Meskipun gejalanya hanya berlangsung sebentar dan kemudian merasa baik-baik saja, segera temui dokter terdekat untuk memastikan risiko yang bisa terjadi.

    Berbicara dengan dokter bila memiliki faktor risiko penyakit arteri karotis meskipun tidak memiliki gejala. Mengelola faktor risiko dapat melindungi seseorang dari penyumbatan pembuluh darah di otak yang memicu stroke.

    Inikah Pemicunya?

    Penyumbatan pembuluh darah di otak juga bisa terjadi pada usia muda, tergantung faktor risiko masing-masing orang. Khususnya pada mereka yang tidak mengelola kondisi berikut:

    Tekanan darah tinggi

    Terlalu banyak tekanan pada dinding arteri dapat melemahkannya dan membuatnya lebih mudah rusak.

    Merokok

    Nikotin dapat mengiritasi lapisan dalam arteri. Merokok juga meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.

    Diabetes

    Diabetes menurunkan kemampuan untuk memproses lemak, sehingga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan aterosklerosis.

    Kadar lemak darah tinggi

    Kadar kolesterol lipoprotein densitas rendah yang tinggi dan kadar trigliserida yang tinggi, lemak darah, membantu penumpukan plak.

    Riwayat keluarga

    Risiko penyakit arteri karotis lebih tinggi jika ada kerabat yang menderita aterosklerosis atau penyakit arteri koroner.

    Usia

    Arteri menjadi kurang fleksibel dan lebih mungkin cedera seiring bertambahnya usia.

    Obesitas

    Berat badan berlebih meningkatkan kemungkinan tekanan darah tinggi, aterosklerosis, dan diabetes.

    Sleep apnea

    Henti napas di malam hari dapat meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah di otak.

    Kurang olahraga

    Tidak berolahraga menyebabkan kondisi yang dapat merusak arteri, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas.

    (naf/naf)

  • Singapura Tarik Suplemen Herbal untuk Gula Darah, Berisiko Picu Kejang-Koma

    Singapura Tarik Suplemen Herbal untuk Gula Darah, Berisiko Picu Kejang-Koma

    Jakarta

    Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) pada hari Senin (5 Mei) menarik suplemen dengan klaim menurunkan kadar gula darah setelah ditemukan mengandung obat antidiabetik yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.

    Dalam siaran pers, HSA memperingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi “CuraLin Advanced Glucose Support”, karena produk yang diberi label herbal tradisional tersebut telah diuji oleh otoritas selama pemeriksaan rutin untuk mengetahui kandungan glibenclamide dan metformin.

    Glibenclamide dan metformin adalah obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep dokter, digunakan untuk mengobati diabetes melitus dan hanya boleh dikonsumsi di bawah pengawasan medis.

    HSA memerintahkan LYC Nutrihealth, yang mengimpor produk tersebut dalam dua kelompok, untuk menghentikan semua penjualan dan menarik keduanya.

    HSA menambahkan bahwa suplemen tersebut didatangkan dari Amerika Serikat dan dipasok secara lokal dengan nomor kelompok berikut:

    Kelompok 2023-19650 dan Kelompok 2023-19651, keduanya kedaluwarsa pada September 2026. Penarikan hingga kini masih berlangsung.

    HSA mengatakan penggunaan glibenklamid atau metformin yang tidak tepat tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan kadar glukosa darah rendah, yang bisa menyebabkan kejang dan koma.

    “Efek samping lainnya termasuk mual, muntah, diare, dan penyakit kuning kolestatik, suatu kondisi di mana aliran empedu tersumbat atau melambat,” kata HSA, dikutip dari CNA, Selasa (6/5/2025).

    Metformin juga dapat menyebabkan asidosis laktat, penumpukan asam yang berbahaya dalam darah dan dapat mengancam jiwa, HSA menambahkan.

    Pasien diabetes yang mengonsumsi suplemen tersebut bersama dengan obat antidiabetik diresepkan, juga berisiko overdosis karena efek aditif dari obat-obatan ini, kata otoritas tersebut.

    Suplemen CuraLin dipasarkan dengan klaim membantu mendukung kadar glukosa darah yang sehat, meningkatkan kadar energi, dan membantu mendukung metabolisme karbohidrat dan lemak.

    Obat ini dijual oleh berbagai penjual dan di platform e-commerce lokal, termasuk Shopee dan Lazada.

    “HSA telah bekerja sama dengan administrator platform e-commerce lokal untuk memastikan bahwa daftar produk yang terpengaruh telah dihapus,” katanya, seraya menambahkan bahwa semua penjual dan pemasok harus segera berhenti menjual produk tersebut.

    Konsumen disarankan untuk segera berhenti mengonsumsi produk tersebut.

    Mereka yang merasa tidak enak badan setelah mengonsumsi produk tersebut, terutama jika mengidap diabetes atau telah mengonsumsi obat antidiabetik lain yang diresepkan secara bersamaan, harus berkonsultasi dengan dokter mereka.

    “Mungkin ada batch atau varian lain dari ‘CuraLin advanced glucose support’ yang dijual di pasaran. Jika ragu, konsumen sebaiknya tidak membeli atau mengonsumsi produk ini,” kata HSA.

    Untuk pengembalian produk yang terdampak, konsumen harus menghubungi pengecer atau penjual tempat mereka membeli produk tersebut.

    HSA mengatakan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan penegakan hukum yang tegas terhadap siapa pun yang menjual dan memasok produk yang ditemukan mengandung bahan-bahan berbahaya.

    Penjual dan pemasok dapat dituntut dan, jika terbukti bersalah, dapat dipenjara hingga dua tahun dan/atau didenda hingga SGD 10.000.

    (naf/kna)

  • Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Tipe 3 dan 4 Ada Nggak Ya? Ini Penjelasannya

    Diabetes Tipe 5 Resmi Diakui, Tipe 3 dan 4 Ada Nggak Ya? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    International Diabetes Federation (IDF) atau Federasi Diabetes Internasional resmi mengakui diabetes tipe 5 yang terkait dengan kekurangan gizi. Diabetes tipe 5 ini menyerang remaja dan dewasa muda kekurangan gizi di negara berpenghasilan rendah.

    Terkait penyakit gula darah ini, banyak yang masih bertanya-tanya terkait jenis dan perbedaannya.

    “Kalau tipe 3 sama 4 kayak mana? Kok udah nyampe tipe 5 aja?” tanya salah satu netizen di media sosial Instagram.

    “Tipe 3 dan tipe 4-nya diabetes apa itu ya?” ucap netizen lagi.

    Jenis-jenis diabetes

    Diabetes adalah kondisi rumit yang dapat muncul dalam berbagai bentuk. Selain jenis diabetes yang lebih umum yakni diabetes tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional, ada berbagai jenis diabetes lain yang sama pentingnya.

    Berikut penjelasan mengenai tipe-tipe diabetes dirangkum detikcom dari berbagai sumber.

    Diabetes tipe 1

    Dikutip dari laman Kemenkes RI, diabetes tipe 1 adalah bentuk penyakit gula darah yang terjadi akibat kerusakan pada sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Kondisi ini menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah.

    Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun kronis yang memerlukan penanganan harian dengan suntikan insulin dan pemantauan gula darah. Baik anak-anak maupun orang dewasa dapat didiagnosis diabetes tipe 1.

    Diabetes tipe 2

    Diabetes tipe 2 adalah bentuk penyakit gula darah tinggi akibat tubuh tidak memproduksi cukup hormon insulin, atau insulin yang diproduksi tidak bekerja dengan baik atau yang dikenal sebagai resistensi insulin.

    Kadar gula darah yang tinggi dari waktu ke waktu dapat menyebabkan masalah kesehatan lain seperti serangan jantung dan stroke, serta masalah pada mata, ginjal, dan kaki. Semua ini disebut komplikasi diabetes.

    Diabetes tipe 3

    Laman Healthline menjelaskan diabetes tipe 3 adalah istilah yang digunakan oleh beberapa peneliti untuk menggambarkan teori bahwa resistensi insulin dan disfungsi faktor pertumbuhan mirip insulin di otak dapat menyebabkan penyakit Alzheimer.

    Namun, diabetes tipe 3 saat ini bukan istilah medis resmi yang diakui. Asosiasi Diabetes Amerika dan organisasi kesehatan besar lainnya tidak mencantumkan penyakit Alzheimer sebagai jenis diabetes dalam klasifikasi mereka.

    Selain itu, beberapa penelitian menggunakan istilah diabetes tipe 3C untuk mengklasifikasikan diabetes pankreatogenik yang mungkin disebabkan oleh pankreatitis. Tipe ini berbeda dengan penyakit Alzheimer.

    Diabetes tipe 3c adalah jenis diabetes yang terjadi ketika penyakit lain menyebabkan kerusakan pada pankreas. Kondisi yang terkait dengan tipe 3c adalah kanker pankreas, pankreatitis, fibrosis kistik, atau hemokromatosis.

    NEXT: Diabetes tipe 4 dan diabetes tipe 5

    Diabetes tipe 4

    Diabetes tipe 4 bukanlah kondisi autoimun seperti diabetes tipe 1 dan tidak terkait dengan berat badan seperti diabetes tipe 2. Sebaliknya, diabetes tipe 4 ini mungkin terkait dengan proses penuaan.

    Diabetes tipe 4 adalah istilah yang diusulkan untuk diabetes yang disebabkan oleh resistensi insulin pada orang tua yang tidak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Sebuah studi tahun 2015 dengan tikus menunjukkan bahwa tipe diabetes ini mungkin kurang terdiagnosis. Hal ini karena diabetes tipe 4 disebut bisa terjadi pada orang yang tidak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, tetapi sudah berusia lanjut.

    Diabetes tipe 5

    Pada bulan April 2025, diabetes tipe 5 secara resmi diakui oleh Federasi Diabetes Internasional atau International Diabetes Federation (IDF) sebagai jenis diabetes yang terkait dengan kekurangan gizi terutama selama masa kanak-kanak atau remaja.

    Diabetes tipe 5 merupakan bentuk penyakit langka yang di masa lalu sering salah didiagnosis sebagai diabetes tipe 2, yang dapat dipengaruhi oleh pilihan gaya hidup dan berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin yang diproduksinya atau diabetes tipe 1, suatu kondisi autoimun yang mengakibatkan kerusakan sel-sel penghasil insulin.

    Diabetes tipe 5 juga dikaitkan dengan kekurangan gizi pada orang yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) yang sangat rendah, yaitu kurang dari 18,5 kg/m2. Tidak seperti diabetes tipe 2, produksi dan pelepasan glukosa oleh hati ke dalam aliran darah lebih rendah.

  • Benarkah Rajin Makan Bawang Putih Cegah Penyakit Jantung?

    Benarkah Rajin Makan Bawang Putih Cegah Penyakit Jantung?

    Jakarta

    Jantung adalah salah satu organ vital yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, menjaga kesehatan jantung sangat penting untuk memastikan kualitas hidup yang lebih baik.

    Salah satu anggapan yang sering muncul adalah mengonsumsi bawang putih dapat mencegah penyakit jantung. Lantas, bagaimana faktanya?

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Susetyo Atmojo, SpJP menjelaskan bawang putih secara umum memang bermanfaat untuk kesehatan jantung.

    Manfaat tersebut berasal dari kandungan antioksidan dan sifat anti-inflamasi yang terkandung dalam bawang putih.

    “Secara penelitian ada memberikan manfaat dalam hal bawang putih itu sedikit banyak mengendalikan apa yang kita sebut dengan inflamasi atau stres oksidatif,” ujar dr Susetyo ketika ditemui awak media di Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat, Senin (5/5/2025).

    Meski begitu, dr Susetyo mengingatkan masyarakat untuk tetap memperhatikan faktor-faktor pemicu stres oksidatif, yang dapat membahayakan kesehatan jantung. Misalnya, jika seseorang memiliki masalah kolesterol tinggi, faktor risiko tersebut harus dikendalikan dengan baik.

    Stres oksidatif dapat memicu pembentukan plak aterosklerosis atau penyumbatan pada dinding pembuluh darah koroner, yang berpotensi menyebabkan gangguan jantung.

    Oleh karena itu, konsumsi bawang putih saja tidak cukup untuk menjaga kesehatan jantung. Masyarakat perlu menjaga kesehatan secara menyeluruh, dengan pola hidup sehat dan pengelolaan faktor risiko yang tepat.

    “Kalau kita pola hidup salah, terus jelek, tapi hanya kita mengandalkan bawang putih, bisa jadi yang awalnya fakta kesannya menjadi mitos. Jadi masyarakat perlu dipahamkan bahwasanya konsumsi bawang putih bagus, mengandung antioksidan, stres oksidatif turun, tapi juga harus diimbangi apa yang menyebabkan stres oksidatif itu meningkat,” tandasnya.

    (avk/suc)

  • Video: Jenis Obat Etomidate dalam Kasus Vape Jonathan Frizzy

    Video: Jenis Obat Etomidate dalam Kasus Vape Jonathan Frizzy

    Video: Jenis Obat Etomidate dalam Kasus Vape Jonathan Frizzy

  • Catat! Ini Jam Minum Kopi Terbaik Menurut Pakar, Manfaatnya Mantap

    Catat! Ini Jam Minum Kopi Terbaik Menurut Pakar, Manfaatnya Mantap

    Jakarta

    Secangkir kopi di pagi hari menjadi pilihan bagi banyak orang untuk memulai hari. Selain menambah semangat, kopi juga mengandung banyak manfaat untuk kesehatan mulai dari menjaga kesehatan jantung sampai menjaga metabolisme tubuh.

    Menurut pakar, waktu terbaik untuk minum kopi akan bergantung pada masing-masing individu dan jadwal mereka. Namun, bagi rata-rata orang yang bekerja dengan jam kerja standar, ada waktu yang ideal di pagi hari jika ingin memulai hari dengan minum kopi.

    Waktu Terbaik Minum Kopi

    “Waktu terbaik untuk minum kopi adalah tengah hingga akhir pagi, biasanya sekitar pukul 9:30 hingga 11:30 pagi,” kata Dr. Raj Dasgupta, dokter spesialis tidur bersertifikat dan kepala penasihat medis Sleepopolis, kepada TODAY.

    Dia juga menyarankan minum kopi 1-3 jam setelah bangun tidur.

    Ingin membuat kebiasaan minum kopi lebih bermanfaat untuk kesehatan? Pilih jenis kopi diseduh panas dan disaring yang terbuat dari biji kopi panggang ringan tanpa tambahan krim atau gula.

    “Kopi di tengah pagi lebih baik dari sudut pandang fisiologis,” tutur Julia Zumpano, ahli diet terdaftar di Pusat Nutrisi Manusia Klinik Cleveland.

    Minum kopi dari pukul 9:30 hingga 11:30 pagi dapat memberi dorongan untuk melewati kelesuan di pertengahan pagi. Kandungan kafein di kopi dapat meningkatkan fungsi kognitif saat memulai hari, dan meningkatkan kinerja sebelum olahraga pagi.

    Selain itu mengonsumsi kopi antara pukul 9:30-11:30 pagi, atau sekitar satu hingga tiga jam, setelah bangun tidur juga lebih baik untuk kadar kortisol, para ahli mencatat.

    “Saat itulah kadar kortisol alami Anda mulai turun setelah mencapai puncaknya sesaat setelah bangun tidur,” kata Dasgupta.

    (kna/kna)

  • Penderita Diabetes di Indonesia Naik Tajam, Begini Upaya Sektor Farmasi untuk Mengendalikan – Halaman all

    Penderita Diabetes di Indonesia Naik Tajam, Begini Upaya Sektor Farmasi untuk Mengendalikan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyakit Diabetes melitus menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia.

    Data International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan terdapat 19,5 juta penderita diabetes di Indonesia.

    Angka ini diproyeksikan bertambah menjadi 28,5 juta jiwa pada tahun 2045.

    Dari populasi ini, diperkirakan 74 persen tidak terdiagnosa diabetes.

     

    Terbatasnya akses masyarakat terhadap tes diagnostik diabetes, terutama di daerah terpencil menjadi penyebabpeningkatan jumlah kasus diabetes yang tidak terdeteksi.

    Sebagai bagian dari upaya pencegahan dan pengendalian diabetes di Indonesia, perusahaan farmasi Roche Indonesia menyelenggarakan acara Laboratory Solution (LabSol) 2025 mengupas inovasi diagnosis diabetes dengan pengujian HbA1c berbasis Point of Care Testing(POCT).

    Kegiatan bertajuk “Optimizing HbA1c Testing Across Methods: Practical Approaches for Laboratory Professionals” ini dihadiri oleh para regulator dan pakar medis untuk memperkuat kapasitas laboratorium dalam penanganan diabetes di Indonesia.

    Menurut Director Diagnostics Division PT Roche Indonesia Lee Poh Seng, peningkatan prevalensi diabetes diIndonesia membutuhkan aksesibilitas layanan kesehatan yang berkualitas.

    Dia menjelaskan, inovasi pengujian HbA1c berbasis POCT adalah sebuah game changer dibidang pengujian diagnostik dan berperan penting dalam diagnosis dan manajemen diabetes terutama di daerah dengan keterbatasan fasilitas medis dan model layanan kesehatan yang terdesentralisasi di Indonesia.

    “Kami berharap hadirnya inovasi-inovasi layanan kesehatan dalam manajemen diabetes dapat mendorongkesadaran masyarakat terhadap penyakit ini. Roche akan terus mengkonsolidasikan upaya perawatan diabetes yang komprehensif dengan memberikan solusi yang berpusat pada pasien, terutama dalam memberdayakan individu mengelola kondisi mereka,” ujarnya dikutip Senin, 5 Mei 2025.

    Dengan menggabungkan teknologi dan pemahaman mendalam terkait pengelolaan diabetes, pihaknya yakin setiap orang berhak mendapatkan akses kesehatan yang merata danberkualitas,” ujar Lee Poh Seng.

    Salah satu langkah penting dalam menekan angka penderita diabetes adalah meningkatkan deteksi dini dan pemantauan rutin kadar gula darah melalui inovasi pengujian HbA1c.

    HbA1c memiliki peran yang sangat pentingdalam evaluasi manajemen diabetes karena nilai yang diperoleh mencerminkan kadar glukosa rata-rata darah selama beberapa bulan terakhir.

    “Pemeriksaan diabetes dengan parameter HbA1c telah distandarisasi dan diakui di seluruh dunia. Inovasi dalam pengujian HbA1c berbasis point-of-care memungkinkan hasil tes didapatkan secara real-time. Terutama di areaterpencil di mana pasien memerlukan waktu berhari-hari untuk menjangkau fasilitas kesehatan, denganpemeriksaan POC maka dokter dapat melakukan pengambilan keputusan medis secepatnya,” ujar European Reference Laboratory for Glycohemoglobin, The Netherlands dr. Erna Lenters-Westra.

    Standarisasi pengukuran HbA1c telah dilakukan oleh berbagai lembaga internasional, seperti National Glycohemoglobin Standardization Program (NGSP) dan International Federation of Clinical Chemistry andLaboratory Medicine (IFCC).

    Namun, implementasi dan harmonisasi metode di tingkat laboratorium masihmemerlukan perhatian lebih agar hasil pengukuran dapat diandalkan dan sesuai dengan standar global.

    Peluncuran LumiraDX di Indonesia Dalam acara ini, Roche Indonesia memperkenalkan LumiraDx, inovasi pengujian yang mengkonsolidasikan pemeriksaan kimia klinis dan imunologi berbasis Point-of-Care Testing (POCT). 

    Dengan LumiraDX, pengujian HbA1c yang sebelumnya hanya dapat dilakukan di dalam laboratorium dapat dilakukan dekat pasien, termasuk di area terpencil, sehingga mempercepat pengambilan keputusan medis.

    Sistem multimoda yang portabel ini dirancang untuk membuat pengujian menjadi esien dan lebih mudah diakses, tanpa memerlukan ebotomis dengan alur kerja yang sederhana. 

    Selain pemeriksaan diabetes, saat ini untuk LumiraDx di Indonesia tersedia tiga jenis pemeriksaanlainnya, yaitu C-Reactive Protein untuk mendeteksi penyakit infeksi, NT-ProBNP untuk mendeteksi gangguan kardiovaskular, dan D-Dimer untuk evaluasi gangguan koagulasi.

    Ke depannya, pengembangan akan terus dilakukan guna menghadirkan berbagai jenis uji diagnostik lainnya di LumiraDx yang tentunya akan bermanfaat bagi layanan kesehatan primer.

    Sebagai solusi point-of-care dengan konektivitas berbasis cloud, LumiraDx memungkinkan transmisi hasil tes HbA1c secara real-time dengan waktu 5 menit ke rekam medis pasien serta mendukung manajemen dan kongurasi infrastruktur pengujian dari jarak jauh.

    “Digitalisasi ini membantu mentransformasi pelayanan pasien dan esiensi operasional, serta meningkatkan program pengendalian penyakit seperti diabetes, khususnya dalam pelaporan data dan evaluasi program di Indonesia,” ujarnya.

    Intervensi digitalisasi dalam manajemen diabetes menjadi fokus pemerintah Indonesia untuk mendorong upayatransformasi kesehatan.

    “Dalam praktis klinis, hadirnya digitalisasi memainkan peran vital dalam memberikanrespons cepat, khususnya pada pemantauan hingga manajemen diabetes,” kata Ketua PDS PatKLIn DKI Jakarta dr.Dwi Utomo Nusantara. (tribunnews/fin)

  • Hari Bidan Sedunia, Dedikasi Nyata di Ruang Pelayanan Publik

    Hari Bidan Sedunia, Dedikasi Nyata di Ruang Pelayanan Publik

    Foto Health

    Pradita Utama – detikHealth

    Senin, 05 Mei 2025 21:00 WIB

    Jakarta – Hari Bidan Internasional, para bidan tetap bersemangat melayani pasien di Puskesmas Gambir, Jakarta Pusat. Tema tahun ini: “Midwives: Critical in Every Crisis”.