Jenis Media: Kesehatan

  • Nikah Dini Jadi Faktor Risiko Terbesar Stunting di RI, Ini Kata Menteri Wihaji

    Nikah Dini Jadi Faktor Risiko Terbesar Stunting di RI, Ini Kata Menteri Wihaji

    Jakarta

    Pemerintah terus berupaya dalam menurunkan angka stunting di Indonesia yang saat ini masih tinggi. Berdasarkan data 2023, angkanya masih berada di 21,5 persen.

    Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Wihaji mengungkapkan target penurunan angka stunting pada 2025. Melihat stunting menjadi hal yang ditargetkan oleh Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional atau RPJMN, ia berharap tahun ini bisa menurun menjadi 18 persen.

    “Kita kan ditarget oleh RPJMN, jadi harapannya sekitar 18 persen. Jadi, nanti pada tahun 2029 itu jadi 14,5 persen, itu targetnya,” terang Wihaji pada detikcom dalam acara detikSore on Location di Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025).

    “Jadi, kita lihat nanti perkembangannya. Harapannya kita terus turun sampai tahun 2029 menjadi 14,4 persen,” sambungnya.

    Faktor Risiko Terbesar yang Picu Stunting pada Anak

    Pada kesempatan yang sama, Wihaji menyoroti faktor risiko terbesar yang bisa memicu stunting pada anak. Terbanyak berkaitan dengan pernikahan dini.

    “Yang sangat berpengaruh salah satunya adalah pernikahan dini. Karena kita kasih asupan gizi setiap hari, tapi ada pernikahan dini dipastikan 99,9 persen stunting menurut dokter,” tutur Wihaji.

    Wihaji menjelaskan alasan pernikahan usia dini menjadi penyebab terbanyak kasus stunting pada anak. Hal ini berkaitan dengan sel telur dan tingkat kematangannya untuk bisa memiliki anak.

    “Mohon maaf, kematangan sel telurnya dan sebagainya ada istilahnya saya nggak tahu saya bukan dokter. Tapi, kira-kira kematangannya berkurang, sehingga rata-rata kalau melakukan pernikahan dini misalnya umur 15 tahun sudah nikah, 16 tahun sudah nikah, potensi stuntingnya lebih tinggi dibanding yang lain. Kira-kira 90 persenan lah,” jelasnya.

    Sebagai upaya pencegahan, Wihaji menyarankan untuk menikah di usia maupun mental yang sudah siap. Dalam paparannya, ia mengungkapkan usia yang cukup dan pas untuk menikah.

    “Karena kesiapan kandungannya, kesiapan lain-lainnya belum matang. Maka rekomendasi kita kalau perempuan minimal 21 (tahun), kalau laki-laki minimal 25 (tahun) jadi masih aman,” kata Wihaji.

    Sejauh ini, berbagai upaya pun telah dilakukan pemerintah untuk menekan angka stunting pada anak di Indonesia. Mulai dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), edukasi gizi di Posyandu, program Gerakan Orang Tua Cegah Stunting (Genting), hingga mendorong peran seorang ayah melalui Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).

    (sao/naf)

  • Leher Berkedut Tanda Punya Masalah Jantung? Dokter Bilang Gini

    Leher Berkedut Tanda Punya Masalah Jantung? Dokter Bilang Gini

    Jakarta

    Jantung merupakan organ vital yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Penting bagi masyarakat untuk lebih paham gejala yang mungkin dapat muncul akibat masalah jantung.

    Salah satu gejala yang mungkin tak banyak diketahui adalah leher kedutan. Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Susetyo Atmojo, SpJP menjelaskan leher berkedut mungkin saja menjadi tanda masalah jantung.

    Tapi, ia menegaskan bahwa leher kedutan merupakan gejala non-spesifik yang belum tentu berkaitan dengan penyakit jantung. Bila kondisi leher berkedut dirasa tidak normal, pemeriksaan perlu dilakukan untuk melihat apakah gejala tersebut berkaitan dengan masalah jantung.

    “Sebenarnya kalau keluhan leher berkedut, secara langsung dikaitkan dengan suatu kondisi masalah jantung tertentu atau spesifik, sih tidak. Tapi memang kalau pasien mengalami leher berkedut yang katakanlah berulang atau frekuen, tidak ada salahnya (periksa), khususnya mereka yang punya leher berkedut disertai dengan faktor risiko kardiovaskular,” ungkap dr Susetyo ketika ditemui awak media di Puskesmas Palmerah, Jakarta Barat, Senin (5/5/2025).

    Faktor risiko kardiovaskular yang dimaksud seperti hipertensi, diabetes, obesitas, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol berlebih, kadar kolesterol tinggi, hipertiroid, gangguan irama jantung, atau jarang berolahraga.

    Sebagai gejala non-spesifik, mungkin saja ada benang merah antara leher kedutan dengan faktor risiko kardiovaskular. Sedangkan, untuk beberapa gejala spesifik terkait masalah jantung yang harus diketahui meliputi dada sesak, nyeri dada, hingga berdebar.

    “Setiap keluhan non-spesifik yang didasari adanya risiko kardiovaskular atau faktor risiko jantung tidak ada salahnya untuk dilakukan skrining. Skrining itu cari tahu apakah memang ada masalah kondisi masalah jantung tertentu atau tidak,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • 3,3 Juta Penyalahgunaan Narkoba Didominasi Remaja, Saatnya Lindungi Anak Bentuk Generasi Sehat – Halaman all

    3,3 Juta Penyalahgunaan Narkoba Didominasi Remaja, Saatnya Lindungi Anak Bentuk Generasi Sehat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masa depan generasi muda saat ini dibayang-bayangi tantangan cukup memprihatinkan yakni penyalahgunaan narkoba.

    Menurut Menteri Koordinator Bidang politik dan keamanan ( Menkopolkam) Budi Gunawan, Indonesia, saat ini dapat dikatakan dalam kondisi darurat narkoba.

    Di 2024, prevalensi angka penyalahgunaan narkoba mencapai 3,3 juta orang didominasi oleh remaja, terutama usia 15-34 tahun.

    Tak ingin jumlahnya semakin membesar, saatnya pencegahan sejak dini melalui beragam cara, termasuk pendidikan.

    Seperti yang dilakukan Yayasan Abang Mpok Sahabat Anak (YAMSA) yang berkolaborasi dengan  Ruang Perempuan  bersama Viddy Desy Analia dan Syahril Dahlan.

    Edukasi ini dikemas dengan apik melalui edutainment (theatrical performance).

    Umar Zulkarnain Aziz, Sekretaris YAMSA, mengatakan tantangan terbesar khususnya generasi muda saat ini adalah penyalahgunaan narkoba.

    “Melalui kegiatan ini, kita belajar bersama melindungi diri kita dari narkoba, menjaga teman kita, dan fokus pada masa depan”, ungkapnya berbicara di acara edutainment bertajuk ‘Membangun Generasi Sehat Bebas Narkoba’ belum lama ini.

    Dirinya menjelaskan yayasan sosial yang didirikan Nur Asia Uno ini  mempunyai tujuan utama bersama-sama melalui peran serta aktif masyarakat memberikan advokasi, edukasi, pendampingan, dan bantuan pada anak-anak, remaja, dan ibu sebagai pencipta generasi yang hebat.

    Sementara itu, kegiatan ini juga diapresiasi dan diharapkan terus berkelanjutan dalam membangun awareness terhadap anak untuk tidak dekat dengan narkoba.

    Widi, Wakil Kesiswaaan SMPN 19 Jakarta Selatan,berharap anak-anak didiknya erinspirasi dari acara ini dalam mewujudkan 7 kebiasaan anak Indonesia hebat, yang salah satunya adalah bermasyarakat.

    “Penting sekali bagi anak-anak dalam hal ini untuk menghindari hal-hal negatif yang ada di lingkungan sekolah hingga luar”.

    Kegiatan ini menjadi sebuah edukasi yang sangat penting, khususnya untuk anak-anak SMPN 19. Selain guru menumbuhkan karakter untuk anak-anak, pihak luar berkolaborasi dengan pihak sekolah untuk melengkapi apa saja yang menjadi dibutuhkan anak-anak.

    “Kami berharap kerjasama ini tidak hanya berhenti disini, dengan kolaborasi, kita tingkatkan prestasi”, tambah Widi.

    Mengingat kegiatan dilaksanakan dengan theatrical performance, siswa-siswa SMPN 19 Jakarta Selatan mengapresiasi cara penyampaian pemateri yang dinilai tidak menjenuhkan.

    Fazila, Siswi SMPN 19 Jakarta Selatan, mengatakan, “Kegiatan ini sama sekali ngga ngebosenin, berulang kali ditekankan kita jangan sampai terkena narkoba. Dijelaskan juga akibat bagi tubuh kita juga jika terlibat dengan narkoba”.

    Dirinya berharap semoga kegiatan ini semakin banyak dilaksanakan di sekolah-sekolah lain agar generasi muda tidak mencoba-coba  dengan narkoba. (*)

  • Wasiat Paus Fransiskus, ‘Popemobile’ Jadi Klinik untuk Anak-anak di Gaza

    Wasiat Paus Fransiskus, ‘Popemobile’ Jadi Klinik untuk Anak-anak di Gaza

    Jakarta

    Lebih dari satu dekade lalu, mobil Mitsubishi yang telah dimodifikasi itu membawa Paus Fransiskus melalui jalan-jalan di Betlehem. Kini, sesuai dengan salah satu permintaan terakhir mendiang Paus, mobil kepausan itu diberi kehidupan kedua: menjadi klinik kesehatan keliling untuk anak-anak di Jalur Gaza.

    Paus Fransiskus sering menyatakan bahwa “Anak-anak bukanlah angka. Mereka adalah wajah. Nama. Cerita. Dan masing-masing adalah sakral”, dan dengan hadiah terakhirnya ini, kata-katanya telah menjadi tindakan.

    Diberitakan Vatikan News, mobil kepausan yang telah dimodifikasi itu akan dilengkapi dengan peralatan untuk diagnosis, pemeriksaan, dan perawatan termasuk tes cepat untuk infeksi, instrumen diagnostik, vaksin, perlengkapan jahitan, dan perlengkapan penyelamat hidup lainnya.

    Wasiat tersebut secara pribadi dipercayakan Paus kepada Caritas Jerusalem pada bulan-bulan terakhir hidupnya untuk menanggapi keadaan darurat kemanusiaan yang sangat serius di Gaza, tempat ratusan ribu anak-anak terlantar hidup tanpa akses ke makanan, air bersih, atau perawatan medis dasar.

    Mobil itu akan dikelola oleh dokter dan petugas medis, untuk menjangkau anak-anak di sudut-sudut paling terpencil di Gaza setelah akses kemanusiaan ke jalur itu dipulihkan.

    Dalam siaran pers, Peter Brune, Sekretaris Jenderal Caritas Swedia, menulis bahwa dengan kendaraan ini, pihaknya akan dapat menjangkau anak-anak yang saat ini tidak memiliki akses ke layanan kesehatan, terutama anak-anak yang terluka dan kekurangan gizi.

    “Ini adalah intervensi konkret yang menyelamatkan nyawa di saat sistem kesehatan di Gaza hampir runtuh total”, tambahnya.

    Unicef mengatakan bulan lalu bahwa konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 15.000 anak, melukai puluhan ribu lainnya, dan menyebabkan hampir 1 juta anak terus-menerus mengungsi di Jalur Gaza, sekaligus menambah peringatan bahwa situasi kemanusiaan telah mencapai titik terburuknya sejak permusuhan pecah pada tahun 2023.

    (kna/kna)

  • Pakar Farmasi UGM Jelaskan Aturan Penggunaan Etomidate, Obat Bius yang Disalahgunakan Artis Ijonk – Halaman all

    Pakar Farmasi UGM Jelaskan Aturan Penggunaan Etomidate, Obat Bius yang Disalahgunakan Artis Ijonk – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA –– Perbuatan artis Jonathan Frizzy atau Ijonk menyalahgunakan etomidate dianggap ilegal. Berikut aturan pemakaiab obat keras ini. 

    Pakar farmakologi dan farmasi klinik UGM, Prof. Apt. Zullies Ikawati menegaskan, penggunaan etomidate di luar kepentingan medis melanggar hukum dan berisiko pidana.

    Penyalahgunaan obat bius ini bisa berakibat fatal.

    Di banyak negara seperti Amerika Serikat bahkan Indonesia etomidate termasuk obat yang dikontrol ketat, dan hanya boleh digunakan oleh dokter atau tenaga medis terlatih.

    Etomidate adalah obat keras dan harus dengan resep dokter penggunaannya.

    Obat ini digunakan terbatas di lingkungan medis, seperti ruang operasi dan ICU.

    “Tidak mudah ditemukan obat itu. Etomidate tidak dijual bebas di apotek biasa. Kalau ada yang menjual etomidate secara ilegal atau lewat jalur tidak resmi, itu melanggar hukum dan berisiko pidana,” tegas dia kepada Tribunnews.com, Senin (5/5/2025).

    DIPERIKSA PAKAI SARUNG – Jonathan Frizzy sarungan di Lantai 4 Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Benda, Kota Tangerang, Banten, Senin (5/5/2025). Jonathan Frizzy ternyata sedang dalam masa penyembuhan setelah operasi ambeien atau wasir. (TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro)

    Etomidate bukan obat yang aman untuk penggunaan sembarangan, apalagi untuk rekreasi.

    Obat ini hanya bisa digunakan lewat cara disuntik bukan dihirup seperti vape yang diduga dilakukan aktor sinetron Jonathan Frizzy atau Ijonk.

    Ada banyak risiko jika disalahgunakan seperti dimasukkan ke vape. 

    Obat keras yang dihirup melalui rokok elektrik itu itu picu syok adrenal atau bahaya kematian, depresi pernapasan penurunan kesadaran berat, mual dan muntah hebat, halusinasi maupun ketergantungan psikis.

    Masuk Kategori Obat Bius

    Etomidate merupakan obat anestesi atau obat bius disuntikkan ke pembuluh darah (intervena).

    Obat ini digunakan sebelum prosedur operasi untuk pasien yang akan dipasangi ventilator, misalnya di ruang ICU atau gawat darurat.

    Obat ini digunakan terutama pada pasien kritis yang tidak stabil secara kardiovaskular misalkan pada kondisi pasien syok dan trauma berat.

    “Fungsi utamanya adalah membuat pasien tidur (anestesi) dengan cepat tanpa menurunkan tekanan darah terlalu banyak,” tutur Prof Zullies.

     

  • 80 Persen Anak RI ‘Kehilangan’ Figur Ayah, Dampaknya Bisa Seserius Ini

    80 Persen Anak RI ‘Kehilangan’ Figur Ayah, Dampaknya Bisa Seserius Ini

    Jakarta

    Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan mayoritas anak-anak Indonesia kehilangan figur ayah dalam keluarga. Sekitar 80 persen anak-anak Indonesia tumbuh tanpa peran aktif ayah.

    “Ya kalau dihitung satu jam saja nggak ada, ngobrol sama ayah. Hari ini anak-anak kehilangan (figur) ayah karena 80 persen cenderung sama ibunya. Ayah hanya hadir ketika bayar SPP, bayar uang saku, uang kos, di luar itu tidak ada,” kata Wihaji saat acara detikSore, di Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025).

    Menurut Wihaji, kondisi ini sangat tidak ideal untuk tumbuh kembang anak. Pasalnya, akan ada dampak-dampak negatif yang nantinya dimiliki anak jika mendapatkan kasih sayang kurang lengkap dari orang tua.

    “Satu dampaknya tentang karakter, kalau nggak hati-hati bisa menjadi strawberry generation. Kedua berpengaruh pada leadership,” kata Wihaji.

    Mantan Bupati Batang tersebut menambahkan, anak-anak yang tidak mendapatkan kasih sayang lengkap dari orang tua, cenderung menghabiskan waktunya untuk bermain gadget dan menyelami media sosial. Padahal, informasi-informasi yang ada di media sosial tersebut, tidak semua baik untuk mereka.

    “Hari ini banyak anak-anak handphone generation, medsos generation, algoritma pikirannya lebih banyak dipengaruhi oleh handphone. Maka anak-anak sekarang lebih percaya sama apa yang ada di handphone daripada yang disampaikan orang tuanya,” tegasnya.

    Wihaji mendorong para orang tua, khususnya ayah untuk menyempatkan waktu, hadir ke dalam kehidupan sang anak.

    “Zaman dulu dan sekarang berbeda, sehingga treatment-nya tidak sama. Minimal kalau makan bareng, jangan pegang handphone. Kalau pagi usahakan (ngobrol), kalau malam usahakan juga,” kata Wihaji.

    “Walaupun setengah jam, satu jam saja. Kalau (ayah) hanya mencari ekonomi saja, sudahlah, selamanya akan (terasa) kurang terus. Tapi masa depan anak itu penting, kan secara otomatis setiap orang tua tidak ingin anak-anaknya mengalami sesuatu (yang buruk),” tutupnya.

    (dpy/naf)

  • Kata Kepala BNN-Pakar Farmasi soal Etomidate, Dikaitkan Kasus Jonathan Frizzy

    Kata Kepala BNN-Pakar Farmasi soal Etomidate, Dikaitkan Kasus Jonathan Frizzy

    Jakarta

    Artis Jonathan Frizzy (JF) ditetapkan sebagai tersangka kasus vape mengandung obat keras zat etomidate. Pria yang disapa Ijonk itu ditangkap di kawasan Jakarta Selatan.

    “Dilakukan penangkapan pada hari Minggu, tanggal 4 Mei 2025, sekira pukul 17.00 WIB, Jalan Bintaro Akasia, Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, dikutip detikNews, Senin (5/5/2025).

    Polisi menjerat Jonathan Frizzy dengan pasal berlapis. Selain dijerat dengan UU Kesehatan, dia dikenai pidana turut serta.

    “Pasal 435 Subsider pasal 436 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan juncto Pasal 55 KUHPidana,” terang Ade Ary.

    Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Marthinus Hukom, buka suara soal kandungan zat etomidate pada kasus vape obat keras Jonathan Frizzy. Ia menyinggung soal obat yang mengandung penenang memang memerlukan pengawasan khusus.

    “Saya belum tahu ya, saya belum baca itu, etomidate itu turunan dari zat apa, saya baru denger itu ya. Obat-obat kesehatan ya? Bukan narkotika ya?” ujar Marthinus kepada wartawan di DPR RI, Senin (5/5).

    Marthinus juga sempat berdiskusi dengan jajaran BNN lain saat menjawab pertanyaan wartawan selama sesi doorstop tersebut. Ia menyebut zat etomidate belum dimasukkan ke golongan narkoba.

    “Dia belum dimasukkan dalam golongan narkoba mungkin masih Undang-Undang Kesehatan ya,” ujar Marthinus.

    Kendati begitu, Marthinus mengingatkan obat keras yang merangsang saraf memerlukan pengawasan khusus lantaran efek sampingnya.

    “Ya semua zat yang menghilangkan rasa sakit itu kan berarti ada obatnya, unsur apa ya, penenang ya, antidepresan kalau tidak salah ya. Maka antidepresan itu kan saya bukan ahli kesehatan,” ujar Marthinus.

    “Tapi paling tidak begini, sesuatu yang merangsang syaraf itu kan perlu ada pengawasan di situ. Depresan berhubungan dengan syaraf jadi memang harus betul-betul diawasi ya,” tambahnya.

    Senada, Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati menyoroti pentingnya pengawasan obat keras berkaitan dengan kasus produksi vape mengandung etomidate.

    Ia menjelaskan, etomidate hanya bisa digunakan berdasarkan resep dokter dan penggunaannya terbatas di lingkungan medis. Obat ini digunakan sebagai bius intravena yang biasanya diberikan pada pasien sebelum operasi.

    “Ini tidak dijual di apotek biasa. Kalau ada yang menjual etomidate secara ilegal atau lewat jalur tidak resmi, itu melanggar hukum dan berisiko pidana,” ucap Prof Zullies ketika dihubungi detikcom, Selasa (30/4).

    Prof Zullies menegaskan distribusi etomidate harus diawasi secara ketat. Setiap tahap pengiriman, mulai dari produsen, distributor, rumah sakit, hingga pasien yang menerima, perlu didokumentasikan dengan baik.

    Etomidate tidak boleh diperjualbelikan melalui e-commerce maupun media sosial. Oleh karena itu, menurut Prof Zullies, otoritas perlu melakukan patroli siber secara rutin untuk mencegah peredaran ilegal obat tersebut.

    “Penjualan atau kepemilikan etomidate tanpa izin medis sah harus dikenai pidana berat. Karena risikonya bisa fatal,” jelasnya.

    “Perlu memperhatikan tren penyalahgunaan. Jika ada indikasi trending misuse, misalnya percobaan etomidate dalam vape atau ‘party drugs’, otoritas harus cepat merespons dengan peringatan publik,” tandasnya.

    (suc/up)

  • Terungkap Kebiasaan Makan yang Bisa Perpendek Umur, Jangan Dianggap Sepele

    Terungkap Kebiasaan Makan yang Bisa Perpendek Umur, Jangan Dianggap Sepele

    Jakarta

    Studi baru yang memantau kebiasaan makan 240 ribu orang, menemukan pemicu makanan tertentu yang bisa memperpendek usia. Adalah Ultra Processed Food, atau makanan dengan pengolahan ultra, yang semakin sering dikonsumsi, berpengaruh pada peluang harapan hidup seseorang.

    Risiko kematian dini akibat penyakit apapun, dilaporkan meningkat pada mereka dengan pola konsumsi tinggi Ultra Processed Food.

    “Kami mengamati risiko seseorang meninggal karena mengonsumsi lebih banyak Ultra Processed Food antara usia 30 dan 69 tahun, saat kematian dini akan terjadi,” kata rekan penulis studi Carlos Augusto Monteiro, profesor emeritus nutrisi dan kesehatan masyarakat di Sekolah Kesehatan Masyarakat di Universitas São Paulo, Brasil, dikutip dari CNN, Selasa (6/5/2025).

    “Dari setiap peningkatan 10 persen total kalori Ultra Processed Food, risiko kematian dini meningkat hampir 3 persen,” kata Monteiro, yang menciptakan istilah “Ultra Processed” pada tahun 2009 saat ia mengembangkan NOVA, sistem klasifikasi makanan menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat pemrosesan atau pengolahannya.

    Kelompok pertama sistem NOVA adalah makanan yang tidak diproses atau Unprocessed, dan diproses minimal dalam keadaan alami atau Minimal Processed, seperti buah-buahan, sayuran, daging, susu, dan telur. Kelompok dua yakni Processed Culinary Ingredient, mencakup bahan-bahan kuliner seperti garam, rempah-rempah, dan minyak. Kelompok tiga terdiri dari makanan olahan atau Processed Food yang menggabungkan kelompok satu dan dua, makanan kaleng dan sayuran beku adalah contohnya.

    Kelompok empat mencakup makanan ultraproses atau Ultra Processed Food (UPF). Menurut definisi Monteiro, UPF mengandung sedikit atau sama sekali tidak mengandung makanan utuh. Sebaliknya, makanan tersebut diproduksi dari bahan-bahan murah yang dimanipulasi secara kimia dan sering kali menggunakan bahan tambahan sintetis agar dapat dimakan, terasa enak, dan dapat membuat ketagihan.

    “Tidak ada alasan untuk percaya bahwa manusia dapat sepenuhnya beradaptasi dengan produk-produk ini,” kata Monteiro yang menulis bersama dalam editorial tahun 2024 di jurnal The BMJ.

    “Tubuh dapat bereaksi berbahaya, sehingga sistemnya dapat menjadi terganggu atau rusak, tergantung pada kerentanannya dan jumlah makanan ultraproses yang dikonsumsi.”

    Penelitian ini bukanlah yang pertama menemukan hubungan antara dampak kesehatan yang negatif dan peningkatan kecil dalam konsumsi makanan ultraolahan.

    Sebuah penelitian pada Februari 2024 menemukan bukti kuat orang yang mengonsumsi lebih banyak Ultra Processed Food berisiko meninggal lebih awal karena penyakit kardiovaskular dan gangguan mental umum sebesar 50 persen.

    Konsumsi Ultra Processed Food yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan risiko kecemasan hingga 53 persen, obesitas sebesar 55 persen, gangguan tidur sebesar 41 persen, diabetes tipe 2 sebesar 40 persen, dan risiko depresi atau kematian dini karena sebab apa pun sebesar 20 persen.

    Para peneliti dalam penelitian Februari mendefinisikan asupan yang lebih tinggi terkait Ultra Processed Food adalah satu porsi atau sekitar 10% lebih banyak dari asupan makanan sehari.

    Namun, sebuah studi pada Mei 2024 menemukan bahwa hanya 10 persen Ultra Processed Food ke dalam pola makan sehat juga dapat meningkatkan risiko penurunan kognitif dan stroke, sementara penelitian pada 2023 menetapkan memasukkan 10 persen lebih banyak Ultra Processed Food dikaitkan dengan peluang lebih besar untuk mengalami kanker saluran pencernaan bagian atas.

    Diperkirakan sebanyak 70 persen dari pasokan makanan AS adalah Ultra Processed Food.

    “Dua pertiga kalori yang dikonsumsi anak-anak di AS adalah Ultra Processed, sementara sekitar 60 persen dari pola makan orang dewasa adalah Ultra Processed,” Fang Fang Zhang, profesor madya dan ketua divisi epidemiologi nutrisi dan ilmu data di Universitas Tufts di Boston, mengatakan kepada CNN dalam wawancara sebelumnya. Zhang tidak terlibat dalam penelitian baru tersebut.

    NEXT: Estimasi kematian global karena Ultra Processed Food

    Studi terbaru, yang diterbitkan Senin di American Journal of Preventive Medicine, mengambil langkah tambahan dengan memperkirakan berapa banyak kematian yang dapat dicegah di delapan negara dengan konsumsi Ultra Processed Food rendah, sedang, dan tinggi.

    “Kematian dini yang dapat dicegah akibat konsumsi UPF dapat bervariasi dari 4% di negara-negara dengan konsumsi UPF yang lebih rendah hingga hampir 14% di negara-negara dengan konsumsi UPF tertinggi,” kata penulis utama studi Eduardo Augusto Fernandes Nilson, seorang peneliti di Oswaldo Cruz Foundation di Rio de Janeiro, dalam sebuah pernyataan.

    Namun, penting untuk dicatat bahwa studi tersebut tidak dapat menentukan apakah kematian tersebut disebabkan oleh konsumsi UPF. “Metode studi ini tidak dapat menentukan hal ini,” kata ilmuwan gizi Nerys Astbury, seorang profesor madya diet dan obesitas di Universitas Oxford Inggris, dalam sebuah pernyataan. Ia tidak terlibat dalam studi tersebut.

    Amerika Serikat memiliki tingkat konsumsi Ultra Processed Food tertinggi di dunia, hampir 55 persen dari rata-rata pola makan orang Amerika, menurut studi tersebut. Para peneliti memperkirakan pengurangan penggunaan Ultra Processed Food menjadi nol akan mencegah lebih dari 124.000 kematian di AS pada tahun 2017.

    Di negara-negara dengan konsumsi Ultra Processed Food yang rendah, seperti Kolombia (15% dari populasi), e diet) dan Brasil (17,4%), mengurangi penggunaan hingga nol akan mencegah hampir 3.000 kematian di negara pertama pada tahun 2015 dan 25.000 kematian di negara kedua pada tahun 2017, menurut penelitian tersebut.

  • Kasus Kanker Anus ‘Ngegas’ di Kalangan Wanita AS, Inikah Pemicunya?

    Kasus Kanker Anus ‘Ngegas’ di Kalangan Wanita AS, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Studi terkini yang dipresentasikan pada Digestive Disease Week 2025 (DDW) mengungkapkan, peningkatan kasus kanker anus atau anal cancer yang mengkhawatirkan di kalangan wanita Amerika Serikat (AS), khususnya wanita kulit putih dan Hispanik berusia di atas 65 tahun.

    Dalam studi baru tersebut, para peneliti mempelajari data dari National Cancer Institute tahun 2017 hingga 2021. Mereka menemukan kanker anus telah meningkat sebesar 2,9 persen untuk wanita dan 1,6 persen untuk pria dalam periode lima tahun.

    Lonjakan yang mengkhawatirkan ini telah terdaftar dalam kelompok populasi yang secara tradisional tidak terkait dengan kanker anus, yakni wanita kulit putih dan Hispanik. Dikutip dari United States Census Bureau, istilah ‘Hispanik’ merujuk pada individu yang memiliki keturunan atau latar belakang budaya dari negara-negara berbahasa Spanyol, termasuk Meksiko, Puerto Rico, Kuba, dan negara-negara di Amerika Tengah dan Selatan.

    “Angka kanker anus meningkat paling cepat di kalangan wanita kulit putih dan Hispanik berusia di atas 65 tahun, kelompok yang secara tradisional tidak dianggap berisiko tinggi,” kata penulis utama Dr Ashley Robinson, residen penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Advocate Lutheran, dikutip dari Times of India, Selasa (6/5/2025).

    Menurut penelitian, lonjakan kasus signifikan terjadi pada wanita kulit putih di atas usia 65 tahun, dengan kenaikan sebesar 4,3 persen selama lima tahun terakhir, 11,4 kasus per 100.000 orang pada 2021. Wanita Hispanik dalam kelompok usia yang sama, dengan 7,5 kasus per 100.000, menunjukkan peningkatan tahunan yang lebih bertahap sebesar 1,7 persen.

    Para peneliti memperkirakan kasus kanker anus pada wanita di atas usia 65 tahun dapat berlipat ganda dalam waktu kurang dari 17 tahun jika tren ini terus berlanjut.

    Kanker anus atau anal cancer bermula di jaringan anus atau lapisan saluran anus, jalur yang menghubungkan anus dengan rektum atau bagian bawah sistem pencernaan. Jika dideteksi lebih dini, kanker ini dapat diobati.

    Gejala kanker anus meliputi perdarahan di rektum, terutama saat buang air besar, benjolan atau massa, nyeri, perubahan pada buang air besar, seperti frekuensi atau konsistensi tinja, tinja bocor, dan merasa ingin buang air besar terus-menerus.

    Apa Pemicunya?

    Meski penyebab pasti kanker anus tidak diketahui, 90 persen kasus terkait dengan jenis Human Papillomavirus (HPV). Namun, sebagian besar orang dengan HPV tidak terkena kanker anus.

    Adapun vaksin HPV disetujui oleh FDA pada tahun 2006, terutama direkomendasikan bagi mereka yang berusia 9 hingga 26 tahun. Tujuannya untuk memberikan sebelum kemungkinan terpapar HPV melalui aktivitas seksual.

    Kasus kanker anus mungkin meningkat di kalangan wanita berusia di atas 65 tahun karena mereka telah melewati usia vaksinasi yang direkomendasikan saat vaksin tersebut tersedia secara luas.

    “Meskipun alasan pasti di balik tren ini masih belum jelas, sebagian besar wanita yang lebih tua telah melewati usia yang direkomendasikan untuk vaksinasi HPV saat pertama kali tersedia secara luas,” kata Robinson.

    Seperti semua jenis kanker, tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker anus. Namun, seseorang dapat mengurangi faktor risiko terkena kanker anus dengan tidak merokok, melakukan hubungan seks yang aman, dan yang terpenting dengan mendapatkan vaksin HPV jika memenuhi syarat untuk mendapatkannya.

    Vaksin ini tidak hanya mencegah kanker anus, tetapi juga kanker mulut dan tenggorokan, kanker serviks, dan kanker penis.

    “Sangat penting bagi kita untuk mempromosikan vaksinasi HPV sebagai alat utama untuk mencegah kanker anus, sekaligus memberi tahu penyedia layanan kesehatan seiring dengan berkembangnya pedoman skrining,” kata Dr Robinson.

    “Temuan ini menyoroti kelompok pasien tertentu yang mungkin mendapat manfaat dari skrining terarah untuk HPV anus dan kanker anus.”

    (suc/naf)

  • Etomidate Obat Keras di Vape Jonathan Frizzy untuk Pasien Kritis, Jika Disalahgunakan Picu Kematian – Halaman all

    Etomidate Obat Keras di Vape Jonathan Frizzy untuk Pasien Kritis, Jika Disalahgunakan Picu Kematian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA –– Aktor Jonathan Frizzy tersandung kasus penyalahgunaan etomidate, obat keras dalam vape atau rokok elektrik. 

    Ini penjelasan ahli terkait bahaya penyalahgunaan etomidate dalam vape Jonathan Frizzy.

    Biasa Dipakai untuk Pasien Kritis di ICU

    Pakar farmakologi dan farmasi klinik UGM, Prof. Apt. Zullies Ikawati menerangkan, etomidate adalah obat anestesi (obat bius) intravena (disuntikkan ke pembuluh darah).

    Obat ini digunakan untuk induksi anestesi sebelum prosedur operasi atau sedasi untuk pasien kritis.

    Biasanya etomidate diberikan pada pasien gawat darurat seperti mereka yang harus dibantu dengan ventilator di ruang ICU.

    Menurutnya fungsi utamanya adalah membuat pasien tidur (anestesi) dengan cepat tanpa menurunkan tekanan darah terlalu banyak.

    “Obat ini digunakan terutama pada pasien kritis yang tidak stabil secara kardiovaskular misalkan pada kondisi pasien syok dan trauma berat,” kata Zullies Ikawati Tribunnews.com, Senin (5/5/2025).

    Cara kerja etomidate ilah menekan sistem saraf pusat, khususnya dengan meningkatkan aktivitas neurotransmiter GABA (zat alami di otak yang menghambat sinyal saraf).

    ilustrasi (net)

    Dari berbagai sumber etomidate juga obat yang biasa digunakan dalam dunia medis untuk membuat pasien tidak sadar sebelum menjalani prosedur operasi terutama yang berdurasi singkat. 

    Obat ini bekerja sangat cepat—biasanya dalam waktu satu menit setelah disuntikkan ke pembuluh darah—dan efeknya bisa bertahan sekitar 3 hingga 5 menit, tergantung pada dosis yang diberikan.

    Meski bisa membuat seseorang tertidur atau tidak sadar, etomidate bukan obat penghilang rasa sakit. 

    Obat ini hanya membuat tubuh berada dalam kondisi sedasi atau tidur dalam konteks medis, tanpa menghilangkan rasa nyeri. 

    Oleh karena itu, biasanya etomidate digunakan bersamaan dengan obat lain saat operasi berlangsung.

     

    Bahaya Etomidate Jika Disalahgunakan, Kejang hingga Kematian

    Etomidate bukan obat yang aman untuk penggunaan sembarangan, apalagi untuk rekreasi.

    Efeknya sangat berbahaya dan fatal jika digunakan tidak sesuai dengan pemakaian secara medis. 

    Apa saja bahayanya? Zullies Ikawati merincikan bahayanya bisa picu kematian. 

    Ilustrasi suntikan obat bius (Net)

    1. Penekanan fungsi adrenal dimana tubuh tidak bisa menghasilkan hormon stres, berisiko menyebabkan syok adrenal atau bahaya kematian.

    2. Depresi pernapasan yakni kondisi napas melambat atau berhenti.

    3. Penurunan kesadaran berat dimulai koma, lalu kejang. 

    Walau kondisi ini jarang terjadi pada beberapa orang.

    4. Mual, muntah hebat.

    5. Efek psikotropik berupa halusinasi atau sensasi keluar dari tubuh (dissociative experience) pada dosis tertentu, namun efek ini tidak stabil dan bisa sangat berbahaya.

    “Juga ketergantungan psikis. Meskipun lebih jarang dibandingkan zat seperti opioid,” tutur dia.

     

    Obat Bius Etomidate Jadi Zat Beracun Jika Dihirup

    Prof Zullies menekankan, penggunaan normal obat Etomidate hanya melalui suntikan intravena di rumah sakit.

    Etomidate tidak didesain untuk dihirup (inhalasi) atau digunakan lewat vape.

    Jika seseorang mencoba memasukkan etomidate ke dalam vape maka sangat berbahaya.

    Hal ini dikarenakan tidak stabil pada suhu tinggi menghasilkan zat beracun.

    Lalu ada risiko overdosis sangat tinggi.

    Juga berisiko kerusakan paru-paru parah karena partikel atau bahan kimia asing.

    Juga tidak ada data keamanan untuk penggunaan inhalasi.

    “Kesimpulannya vape bukan media yang aman atau legal untuk etomidate,” ungkap dia.

    Pemakaian Etomidate Pada Vape Ilegal, Ini Ancaman Hukum untuk Jonatha Frizzy  

    Prof. Apt. Zullies Ikawati menegaskan, penggunaan etomidate di luar kepentingan medis melanggar hukum dan berisiko pidana.

    Penyalahgunaan obat bius ini bisa berakibat fatal.

    Di banyak negara seperti Amerika Serikat bahkan Indonesia etomidate termasuk obat yang dikontrol ketat, dan hanya boleh digunakan oleh dokter atau tenaga medis terlatih.

    DIPERIKSA PAKAI SARUNG – Jonathan Frizzy sarungan di Lantai 4 Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Benda, Kota Tangerang, Banten, Senin (5/5/2025). Jonathan Frizzy ternyata sedang dalam masa penyembuhan setelah operasi ambeien atau wasir. (TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro)

    Etomidate adalah obat keras dan harus dengan resep dokter penggunaannya.

    Obat ini digunakan terbatas di lingkungan medis, seperti ruang operasi dan ICU.

    “Etomidate tidak dijual bebas di apotek biasa. Kalau ada yang menjual etomidate secara ilegal atau lewat jalur tidak resmi, itu melanggar hukum dan berisiko pidana,” tegas dia kepada Tribunnews.com, Senin (5/5/2025).

    Jika ilegal maka artis sinetron Jonathan Frizzy yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penggunaan etomidate dalam vape bisa dipidanakan.

    Atas pelanggaran itu, pesinetron yang biasa disapa Ijonk ini terancam hukum pidana maksimal 12 tahun penjara.

     

    (Tribunnews.com/Rina Ayu/Anita K Wardhani)