Video: Mengenal Kegunaan dan Efek Obat Keras Etomidate
Jenis Media: Kesehatan
-

Kata Pakar FKUI soal Diabetes Tipe 5, Jenis Baru Penyakit Kencing Manis
Jakarta –
Spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Ari Fahrial Syam menjelaskan diabetes tipe 5 merupakan penyakit gula darah yang terkait dengan malnutrisi. Jenis diabetes ini diresmikan oleh International Diabetes Federation (IDF) atau Federasi Diabetes Internasional belum lama ini.
“Tahun 2025 ini IDF memperkenalkan diabetes tipe 5 terkait dengan malnutrisi. Artinya apa? Pada orang dengan gangguan malnutrisi terjadi kondisi produksi insulinnya menurun,” kata Prof Ari kepada detikcom, Senin (5/5/2025).
“Kita tahu kalau produksi insulin menurun maka akan terjadi kemampuan jaringan untuk mengambi gula menjadi berkurang dan pada akhirnya gula darah meningkat dalam darah dan terjadi diabetes melitus,” sambungnya.
Orang dengan diabetes tipe 5 mengalami kekurangan insulin tetapi tidak resisten terhadap insulin.
Dijelaskan IDF, diabetes tipe 5 mengacu pada diabetes defisiensi insulin berat atau severe insulin-deficient diabetes (SIDD), yang ditandai dengan tingginya tingkat defisiensi insulin dan buruknya kontrol metabolik.
Tidak seperti diabetes tipe 2, diabetes tipe 5, yang juga dikenal sebagai diabetes terkait malnutrisi, terutama disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama selama masa kanak-kanak atau remaja.
Selain itu, dijelaskan Prof Ari diabetes tipe lain yang umum dikenal yakni gestasional. Penyakit kencing manis yang berhubungan dengan kehamilan. Kondisi ini bisa terjadi saat ibu hamil mengandung janin yang besar.
“Ada juga (diabetes) spesifik lain biasanya diinduksi oleh obat-obatan,” ucap Prof Ari.
(kna/kna)
-

Benarkah Kanker Usus Besar Bisa Menurun Secara Genetik? Ini Kata Dokter
Jakarta –
Kanker usus besar, atau dikenal dengan kanker kolorektal, merupakan salah satu jenis kanker yang banyak terjadi di dunia. Ada banyak faktor penyebab kanker kolorektal, salah satunya faktor genetik atau keturunan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Muhamad Yugo Hario Sakti Dua, Sp.PD-KGEH pun menyampaikan risiko terkena kanker kolorektal bisa meningkat jika terdapat riwayat penyakit ini pada anggota keluarga.
“Kondisi genetik, seperti sindrom lynch dan polip usus besar dapat diwariskan dalam keluarga. Hal ini meningkatkan risiko terkena kanker kolorektal yang dapat muncul pada usia lebih muda atau timbul pertumbuhan polip berlebihan di usus besar yang berpotensi berubah menjadi kanker jika tidak ditangani,” ujar dr. Hario dalam keterangan tertulis, Selasa (6/5/2025).
dr. Hario mengatakan jika keluarga memiliki riwayat kanker kolorektal, penting untuk ekstra hati-hati terhadap faktor risiko ini karena kemungkinan terjadinya kanker kolorektal lebih tinggi.
Apalagi, kanker kolorektal sering kali tidak menunjukkan gejala hingga mencapai tahap lanjut. Dengan begitu, pemantauan riwayat kesehatan keluarga dan pemeriksaan dini menjadi langkah penting untuk melakukan deteksi dan penanganan yang lebih efektif.
dr. Hario pun mengimbau agar mendiskusikan riwayat keluarga dengan dokter untuk evaluasi kondisi atau potensi masalah sejak dini. Selain itu, perlu dilakukan pemeriksaan yang direkomendasikan, bahkan jika tidak ada gejala, guna mencegah kanker kolorektal berkembang lebih lanjut.
Lebih lanjut, dr. Hario merekomendasikan Tes Darah Samar pada tinja (Feccal Occult Blood Test), yang bertujuan untuk menemukan adanya darah samar. Adapun tes ini merupakan salah satu langkah deteksi dini agar kanker kolorektal dapat segera ditangani, salah satunya dengan
Jika hasilnya positif, perlu dilakukan Kolonoskopi, sebagai standar untuk mendeteksi dan mendiagnosis kanker kolorektal. Pemeriksaan ini akan dilakukan dengan bantuan alat endoskopi untuk memeriksa kondisi usus besar secara langsung, serta mencari polip yang tumbuh agar dapat ditangani sebelum berubah menjadi kanker sehingga mencegah pembedahan.
“Saat ini juga sudah ada metode terkini Virtual Kolonoskopi yang menggunakan sinar-X dosis rendah untuk menghasilkan gambar 3D, sehingga lebih nyaman bagi pasien. Selain itu, tes genetik juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah Anda membawa perubahan genetik bawaan yang dapat meningkatkan potensi Anda terkena kanker kolorektal,” jelasnya.
Meskipun tidak ada riwayat kanker kolorektal dalam keluarga, ada baiknya untuk tetap tetap mewaspadai kesehatan, terutama jika ada perubahan pola buang air besar. Pasalnya, deteksi dini melalui pemeriksaan rutin dapat membuat perbedaan besar dalam pengobatan dan kelangsungan hidup.
Adapun pemeriksaan Fecal Occult Blood Test dan Kolonoskopi berkala dianjurkan terutama jika muncul gejala, seperti pendarahan dari dubur, perubahan pola buang air besar, lendir atau darah pada tinja. Pemeriksaan ini juga dianjurkan bagi mereka dengan faktor risiko obesitas, diabetes, atau riwayat terapi radiasi.
Seluruh pemeriksaan ini dapat dilakukan di Gastrohepatology Center Mayapada Hospital, yang menyediakan layanan mulai dari skrining hingga pembedahan. Layanan ini juga didukung dengan tim dokter multidisiplin, fasilitas lengkap, dan alat canggih.
Dokter Spesialis Bedah Digestif Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Aditomo Widarso, SpB-KBD pun menjelaskan beberapa penanganan yang dapat dilakukan apabila seseorang telah didiagnosis kanker kolorektal.
“Kanker usus besar dapat ditangani dengan operasi. Jika tidak melekat dapat dilakukan dengan bedah minimal invasif atau minim sayatan (Laparoskopi). Namun jika sudah melekat ataupun terjadi sumbatan, tindakan akan dilakukan dengan bedah terbuka (Laparotomi) Penanganan kanker usus besar akan dilakukan sesuai dengan lokasi dan stadium kanker, penyebaran kanker, serta kondisi pasien secara menyeluruh,” bebernya.
“Angka harapan hidup akan jauh lebih besar jika dideteksi sejak dini dan ditemukan dalam kondisi stadium awal. Jika masih pada stadium awal tindakan pengobatan (kuratif) pembedahan usus tanpa kemoterapi memiliki prognosis (angka harapan hidup) yang cukup baik, namun stadium lanjut selain operasi juga diberikan tambahan terapi seperti kemoterapi maupun radioterapi ataupun kombinasi terapi tersebut,” sambungnya.
Meski demikian, penanganan kanker kolorektal yang advanced dan komprehensif membutuhkan kolaborasi tim dokter multidisiplin untuk merencanakan perawatan yang tepat untuk pasien.
Oncology Center Mayapada Hospital menyediakan layanan menyeluruh untuk berbagai kasus tumor dan kanker. Dalam dua tahun terakhir, layanan ini telah menangani sampai dengan 9.000 kasus kanker.
Oncology Center Mayapada Hospital juga dilengkapi Tumor Board yang aktif, menyusun rencana perawatan pasien kanker, dan layanan Patient Navigator untuk mendampingi pasien selama menjalani perawatan.
Bagi Anda yang ingin menjadwalkan pemeriksaan saluran cerna dan konsultasi dengan dokter di Gastrohepatology Center atau Oncology Center Mayapada Hospital, hubungi Call Center 150770 atau aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.
MyCare juga memiliki fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit dan Health Access untuk menghitung jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung, dan Body Mass Index (BMI). Beragam informasi dan tips kesehatan juga dapat diakses dalam fitur Health Articles & Tips.
Unduh aplikasi MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan reward poin berupa potongan harga untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.
(prf/ega)
-

Kisah Miris 3 Bocah Terkurung 4 Tahun di Rumah gegara Ortu Masih Parno COVID
Jakarta –
Pasangan asal Jerman, Christian (53) dan Mellisa Steffen (48) yang tinggal di Oviedo, Spanyol ditangkap polisi setelah melakukan isolasi mandiri selama 4 tahun pasca kemunculan pandemi COVID-19. Keduanya ditangkap setelah tiga anak mereka yang berusia 8 dan 10 terjebak tak terurus di dalam rumah.
Anak-anak mereka terdiri dari anak lelaki kembar berusia 8 tahun dan anak laki-laki berusia 10 tahun. Mereka tidak pernah meninggalkan rumah tersebut sejak Desember 2021, menurut juru bicara polisi.
“Orang tuanya ditangkap dan anak-anak tersebut ditempatkan di panti asuhan,” katanya pihak kepolisian dikutip dari DW, Selasa (6/5/2025).
Kepala Inspektur Francisco Javier Lozano menyebut anak-anak itu terperangkap di tempat yang digambarkan seperti ‘rumah horor’. Pihak polisi menuturkan rumah tersebut begitu berantakan, dipenuhi sampah, kotoran hewan peliharaan, hingga produk sanitasi bekas.
Anak-anak tersebut tidak diperbolehkan pergi ke taman rumah dan tidur di sebuah kandang khusus. Mereka juga diputus kontak dengan dunia luar.
Kasus ini berawal dari laporan seorang tetangga yang telah memperhatikan kondisi anak tersebut. Tetangga itu tidak pernah melihat anak-anak itu pergi ke sekolah dan memutuskan menghubungi polisi.
Pasangan Steffen juga memaksa anak-anaknya mengenakan popok dan masker wajah. Menurut laporan surat kabar lokal, sejumlah obat-obatan juga ditemukan di dalam rumah.
“Begitu kami mengeluarkan mereka, ketiganya mulai menarik napas dalam-dalam seolah mereka mereka belum pernah menghirup udara segar sebelumnya,” kata seorang pejabat Spanyol.
Polisi mendatangi rumah Steffen ketika pemadaman besar terjadi di Spanyol. Pasangan tersebut sempat meminta polisi untuk memakai masker.
Kepolisian kota menyebut mereka menemukan cukup bukti kriminalitas dilakukan keduanya. Ini juga didasarkan oleh kondisi menyedihkan yang dialami anak-anak tersebut.
(avk/kna)
-

Ketahui 3 Penyakit Jantung Paling Berbahaya, Bisa Picu Kematian Mendadak – Halaman all
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Makhyan Jibril Al-Farabi, Sp.JP, mengungkap ada tiga penyakit jantung yang paling berbahaya dan harus segera ditangani jika mengalami kekambuhan.
Apabila, tidak ditangani secara cepat dan tepat, maka bisa berakhir dengan kematian mendadak.
“Prinsipnya, penyakit jantung yang paling berbahaya nomor satu ini, adalah ketika terjadi serangan nyeri dada mendadak. Menjalar ke kiri, terus diikuti dengan kesadaran yang menurun,” ungkapnya pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Senin (5/5/2025).
Kondisi ini jika segera ditangani dengan tepat dan benar, pasien akan berangsur-angsur membaik.
Namun, kalau misalnya tidak segera ditangani dengan baik, kondisinya akan mengalami perberatan.
Kedua, kondisi gangguan jantung yang paling berbahaya adalah ketika selesai serangan jantung, langsung alami henti jantung.
Dr Jibril pun menjelaskan apa yang dimaksud dengan henti jantung.
“Nah henti jantung itu artinya apa? Kayak mungkin yang kita lihat kemarin ya, di podium ngomong, terus tiba-tiba (serangan) jantung. Dicek kok, sepertinya langsung nggak sadar. Kemungkinan besar serangan jantungnya yang terjadi aritmia,” imbuhnya.
Aritmia sendiri adalah detak jantung yang tidak normal, apakah tidak beraturan, terlalu cepat, atau terlalu lambat.
Kondisi ini terjadi saat impuls listrik di jantung tidak bekerja dengan baik.
“Jadi kalau serangan jantung yang berat itu, biasanya dia pingsan, kita raba nadinya. Itu kadang-kadang nadinya sudah nggak ada. Seharusnya yang baik itu, seperti di Negera maju, punya namanya basic life support. Itu harus dilakukan pijat jantung,” lanjutnya.
Pijat jantung atau bisa juga dengan Resusitasi Jantung Paru (RJP) adalah upaya mempertahankan aliran darah ke otak dan organ vital lainnya.
Tindakan ini dilakukan ketika seseorang mengalami henti jantung atau berhenti bernapas.
RJP bertujuan untuk mengembalikan sirkulasi spontan dan mempertahankan fungsi organ vital hingga bantuan medis lebih lanjut tiba.
“Makanya kita harus take over, kita lakukan pinjat jantung, sembari kita pasang Automated External Defibrillator (AED).
Karena biasanya yang bikin mendadak, meninggal tadi itu adalah serangan jantung. Jantungnya tidak memompa darah,”paparnya.
Lalu yang terakhir, penyakit jantung yang perlu diwaspadai adalah jantung koroner.
Biasanya sebelum terjadi serangan, pada jantung koroner akan muncul beberapa tanda.
Tanda yang lebih ringan biasanya keluar keringat dingin, tubuh terasa lemas dan ada rasa nyeri yang menjalar di bagian kiri.
“Itu (serangan jantung) yang sebenarnya bisa dicegah lebih jauh gitu. Apabila sudah ada tanda-tanda seperti tadi, atau bahkan seharusnya sebelum itu sudah melakukan skrining,” tutupnya.
-

Siasat BPOM RI Berantas Peredaran Obat Palsu di Tanah Air
Jakarta –
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengadakan pertemuan dengan Pharmaceutical Security Institute (PSI), membahas langkah-langkah konkret dalam memerangi obat palsu. Kolaborasi ini diharapkan dapat membantu memperkuat regulasi pengawasan obat di Tanah Air.
PSI, yang berbasis di Vienna, Virginia, Amerika Serikat, merupakan asosiasi perusahaan farmasi global yang didirikan pada 2002 di Washington, D.C dengan tujuan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman obat palsu dan ilegal. PSI telah bekerja sama dengan lebih dari 40 produsen farmasi di seluruh dunia.
Di tahun 2023, PSI telah mencatat lebih dari 6.800 insiden kejahatan di bidang farmasi. Hal ini menunjukkan betapa signifikan ancaman obat palsu bagi kesehatan global.
Kepala BPOM Taruna Ikrar menyatakan bahwa Indonesia berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan memastikan produk farmasi yang beredar di pasaran aman dan berkualitas.
“Kami sangat menghargai kesempatan untuk berdiskusi dengan PSI, dan berharap kerja sama ini dapat membantu memperkuat regulasi dan proses pengawasan kami dalam menangani masalah terkait obat palsu,” ungkap Taruna Ikrar dalam keterangannya dikutip Selasa (6/5/2025).
Salah satu poin utama dalam pertemuan tersebut adalah rencana kolaborasi dalam bentuk webinar yang akan diadakan pada Mei 2025. Webinar ini direncanakan untuk meningkatkan kapasitas pegawai BPOM dalam menangani kejahatan di bidang farmasi dan mengedukasi publik tentang bahaya obat palsu.
Diskusi tersebut akan membahas tren terbaru dalam kejahatan di bidang farmasi, serta teknik untuk mengidentifikasi obat palsu di pasar. Sebelumnya BPOM telah menerima undangan tawaran pelaksanaan webinar ini dari Regional Director Asia Pacific PSI Ramesh Raj Kishore.
“Kami siap untuk menyelenggarakan webinar dan bekerja sama dalam penyusunan MoU BPOM-PSI,” ungkap CEO PSI Todd Ratcliffe. Ia menambahkan bahwa inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi antara PSI dan BPOM.
Taruna Ikrar juga menambahkan bahwa kerja sama internasional dengan PSI sangat penting untuk membangun sistem peringatan dini dan meningkatkan kapasitas petugas pengawasan di Indonesia.
“Dengan berbagi intelijen dan pengalaman, kami yakin dapat memperkuat pengawasan serta menjaga kualitas dan keamanan obat yang beredar di masyarakat,” ujar Ikrar.
(kna/up)
-

Nggak Cuma Berita Buruk, Mendengar Kabar Baik Juga Bisa Bikin ‘Jantungan’
Jakarta –
Ketika menonton film atau sinetron, terkadang muncul adegan di mana tokoh ‘jantungan’ memegangi dada dan kolaps ketika mendengar kabar buruk. Meski terlihat dramatis, reaksi ini ternyata bisa benar-benar terjadi di dunia nyata, lho.
Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Susetyo Atmojo, SpJP menuturkan reaksi ini mungkin saja terjadi, meski jarang kasusnya. Ia menambahkan reaksi ini sebenarnya tidak terpatok pada kabar buruk, tapi pemicu apapun yang direaksikan secara berlebihan, termasuk mendengar kabar baik.
“Suatu yang sifatnya mendadak diterima, misalnya hal buruk, atau bisa juga hal menyenangkan tapi pasien itu menyikapinya dengan berlebihan, itu akan menimbulkan suatu penambahan beban pada jantung,” kata dr Susetyo ketika bertemu dengan awak media di Jakarta Barat, Senin (6/5/2025).
Kondisi ini lebih mungkin terjadi pada orang yang memang sudah memiliki masalah jantung. Ia mencontohkan orang dengan aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah akibat plak, ketika mendengar berita mendadak, pembuluh darahnya dapat mengalami ruptur dan memicu kolaps.
Meski begitu, dr Susetyo menegaskan penyakit jantung bisa datang kapan saja. Bahkan, sudah ada banyak kasus orang meninggal karena penyakit jantung ketika tidur dan tanpa gejala sebelumnya.
Terpenting, menurut dr Susetyo, adalah melakukan pemeriksaan kardiovaskular secara rutin, agar hal-hal yang tak diinginkan tidak terjadi.
“Intinya dari saya lebih baik mendeteksi kita itu ada nggak sih penyakit jantung. Dengan cara medical check up kardiovaskuler. Setiap individu dewasa, khususnya yang berusia 40 tahun, atau mungkin belum 40 tahun tapi sudah ada faktor risiko kardiovaskular, harus dilakukan medical check up kardiovaskuler 1-3 tahun sekali,” jelasnya.
“Sehingga mau ada berita mendadak, mau ada apa, kita nggak was-was. Jadi penekanannya bukan jangan memberikan berita mendadak, tapi sebenarnya orang di sekitar atau kita sendiri, ada nggak sih bom waktunya, ada nggak sih penyakit jantungnya,” tandas dr Susetyo.
(avk/kna)
-

Gubernur Banten Akui Kehadiran Sektor Swasta Wujudkan Masyarakat Sehat, Produktif dan Sejahtera – Halaman all
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,SERANG – Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, kehadiran sektor swasta menjadi bagian mewujudkan masyarakat Banten sehat, produktif dan sejahtera.
Ia pun mengapresiasi sektor swasta yang menghadirkan RS modern dan internasional di daerah seperti Serang.
“Kami mengapresiasi seluruh jajaran Bethsaida Hospital atas berdirinya hospital ini. Kehadirannya sangat positif dalam memperkuat sistem pelayanan kesehatan dan menjadi bagian penting dalam sinergi mewujudkan masyarakat Banten yang sehat, produktif dan sejahtera,” kata dia dalam Grand Opening Bethsaida Hospital Serang di Serang, Senin (6/5/2025).
Salah satu layanan yang dibutuhkan masyarakat banten adalah pusat layanan jantung dan pembuluh darah.
Direktur Bethsaida Hospital Serang dr. Tirtamulya Juandy mengatakan, kehadiran layanan Heart & Vascular Center yang berkolaborasi dengan Jakarta Heart Center menjawab kebutuhan masyarakat di daerah Banten, khususnya Serang dan Cilegon.
“Penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah dilakukan secara komprehensif, mulai dari diagnosis, tindakan intervensi non-bedah, hingga bedah jantung kompleks.
Dikelola oleh para dokter spesialis dan subspesialis jantung dan bedah toraks kardiovaskular yang berpengalaman,” tutur dr Tirtamulya.
Ditambahkan CEO Bethsaida Healthcare Prof. dr. Hananiel P. Wijaya, kehadiran RS ini juga membuka lapangan kerja bagi tenaga kesehatan dan non-kesehatan, serta mendorong sektor-sektor penunjang lainnya dengan harapan mampu memperkuat ekosistem kesehatan lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain soal fasilitas, seluruh sistem kerja telah terintegrasi dengan teknologi terkini, mulai dari dokumentasi klinis berbasis standar internasional, integrasi MIMS (Monthly Index of Medical Specialties) untuk keamanan obat, hingga pemantauan ambulans secara real-time.
Direktur Sales, Marketing & Business Development Bethsaida Healthcare Iwan A. Setiawan, menambahkan pihaknya hadir untuk menjembatani kebutuhan tersebut dengan standar pelayanan yang tinggi.
“Dengan pendekatan berbasis teknologi dan human-centered care, kami ingin memberikan pengalaman layanan kesehatan yang jauh lebih personal dan modern kepada masyarakat,” tutur dia.
-

Apa Itu Etomidate? Obat di Vape yang Dikaitkan dengan Kasus Jonathan Frizzy
Jakarta –
Etomidate merupakan obat yang sering digunakan untuk orang yang akan menjalani operasi. Meski bermanfaat dalam dunia medis, etomidate bukanlah obat yang boleh digunakan sembarangan.
Penggunaan tanpa pengawasan tenaga profesional bisa menimbulkan efek serius. Artis Jonathan Frizzy bahkan ditetapkan menjadi tersangka karena memproduksi vape yang mengandung etomidate. Ketahui apa itu etomidate dan bahaya penyalahgunaannya berikut ini.
Apa Itu Etomidate?
Etomidate adalah obat yang digunakan untuk anestesi intravena bagi orang yang akan menjalani operasi. Dikutip dari laman GoodRx, obat ini biasanya mulai bekerja dalam waktu satu menit.
Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Zullies Ikawati mengatakan, fungsi utama dari etomidate adalah untuk membuat pasien tidur dengan cepat tanpa menurunkan tekanan darah terlalu banyak. Umumnya, etomidate digunakan di ICU atau ruang gawat darurat di rumah sakit.
“Obat ini digunakan terutama pada pasien kritis yang tidak stabil secara kardiovaskular, seperti pasien syok dan trauma berat. Etomidate bekerja dengan menekan sistem saraf pusat, khususnya dengan meningkatkan aktivitas neurotransmitter GABA (zat alami di otak yang menghambat sinyal saraf),” ujar Profesor Zullies.
Bahaya Penyalahgunaan Etomidate
Penggunaan etomidate hanya boleh dilakukan berdasarkan resep dokter dan di lingkungan medis. Jika digunakan sembarangan, maka efeknya dapat menekan fungsi adrenal, sehingga tubuh tidak bisa menghasilkan hormon stres, sehingga berisiko memicu syok adrenal dan kematian.
“Selain itu, efeknya depresi pernapasan atau napas melambat atau berhenti, penurunan kesadaran berat hingga koma, kejang, mual dan muntah hebat, hingga efek psikotropik atau sensasi keluar dari tubuh pada dosis tertentu. Tapi efek ini tidak stabil dan bisa sangat berbahaya,” kata Prof Zullies.
Etomidate dilarang untuk dijual melalui e-commerce atau media sosial. Distribusinya harus diawasi dengan ketat. Setiap tahap pengiriman, seperti produsen, distributor, rumah sakit, hingga pasien yang menerima perlu didokumentasikan.
“Ini tidak dijual di apotek biasa. Kalau ada yang menjual etomidate secara ilegal atau lewat jalur tidak resmi, itu melanggar hukum dan berisiko pidana,” kata Prof Zullies.
Etomidate Tidak Digunakan untuk Vape
Menurut Prof Zullies, etomidate tidak didesain untuk dihirup seperti dalam vape. Tentunya, penyalahgunaan ini bisa sangat berbahaya untuk kesehatan.
Hal tersebut dikarenakan zat etomidate yang tidak stabil pada suhu tinggi. Proses pemanasan yang ada dalam vape dapat mengubah struktur kimia etomidate dan menghasilkan zat beracun.
(kna/kna)
-

Cegah Penyimpangan MBG, Kepala BGN Ungkap Skema Pembatasan Yayasan Kelola SPPG – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, pihaknya membuat skema operasional baru Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), untuk mencegah penyimpangan.
Ia menyebut, skema operasional yang baru, membatasi yayasan hanya bisa mengelola 10 SPPG di satu provinsi.
Namun demikian, Dadan mengatakan, pembatasan pengelolaan SPPG itu tak berlaku untuk yayasan yang terafiliasi dengan institusi.
Hal itu diungkapkannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, pada Selasa (6/5/2025).
“Kami kemudian membatasi juga yayasan yang bisa mengelola SPPG untuk satu provinsi. Maka maksimal satu Yayasan hanya boleh mengelola 10 SPPG, kalau lintas provinsi hanya 5 SPPG, kecuali untuk yayasan yang terafiliasi dengan institusi,” kata Dadan.
Ia mencontohkan, sejumlah yayasan terafiliasi institusi yang dikecualikan pembatasan itu seperti, Yayasan Kartika Eka Paksi milik TNI AD.
Pengecualian pembatasan yayasan itu, lanjut Dadan, lantaran BGN mengenal pucuk pimpinan yayasan tersebut.
“Karena hanya satu di seluruh Indonesia dan kita tahu ketua dewan pembinanya siapa sehingga kita bisa dengan mudah berhubungan jika terjadi masalah,” ucapnya.
“Contoh lain Muhammadiyah, Muhammadiyah satu di seluruh dunia maka mereka sudah memiliki pokja khusus sehingga memungkinkan untuk mengolah SPPG di seluruh Indonesia,” imbuh Dadan.
Dadan menambahkan, selain pembatasan operasional SPPG, pihaknya juga memprioritaskan SPPG yang memiliki fasilitas dapur untuk menjadi mitra BGN.
Hal ini dilakukan untuk mencegah kejadian seperti mitra dapur di Kalibata.
“Jadi sekarang kami utamakan pembalik Fasilitas yang akan menjadi mitra. Kemudian kami akan tanya apakah mitra memiliki yayasan sendiri atau tidak. Jika kemudian menggunakan yayasan yang bukan milik sendiri, maka kami akan tanya ada perjanjian apa antara Yayasan dengan pemilik fasilitas,” tandasnya.
