Jenis Media: Kesehatan

  • Kebiasaan Makan yang Picu Kerusakan Otak Lebih Awal di Usia Muda, Ini Gejalanya

    Kebiasaan Makan yang Picu Kerusakan Otak Lebih Awal di Usia Muda, Ini Gejalanya

    Jakarta

    Terbiasa mengonsumsi lebih dari satu porsi makanan olahan atau ultra processed food (UPF) setiap hari, meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit parkinson, bahkan lebih dari dua kali lipat.

    Studi baru tersebut mendefinisikan satu porsi makanan olahan atau UPF dengan 8 ons soda diet atau soda manis, satu hot dog, satu potong kue kemasan, satu sendok makan saus tomat, satu ons keripik kentang, hingga sekantong kecil keripik kentang yang biasanya seberat 1,5 ons.

    “Penelitian kami menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak makanan olahan, seperti soda manis dan makanan ringan kemasan, dapat mempercepat timbulnya tanda-tanda awal penyakit parkinson,” kata penulis senior studi Dr. Xiang Gao, seorang profesor terkemuka dan Dekan Institut Nutrisi di Universitas Fudan di Shanghai, Tiongkok, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN, Kamis (8/5/2025).

    “Studi terbaru ini merupakan bagian dari bukti yang berkembang terkait pola makan dapat memengaruhi perkembangan penyakit parkinson,” kata Gao.

    Penelitian tersebut menemukan orang yang mengonsumsi lebih banyak makanan olahan atau UPF cenderung mengalami lebih banyak gejala awal.

    Salah satu alasannya adalah makanan olahan atau UPF biasanya memiliki lebih sedikit serat makanan, protein, dan zat gizi mikro, tetapi memang memiliki tambahan gula, garam, dan lemak jenuh atau lemak trans, kata penelitian tersebut. Makanan tersebut juga dapat memengaruhi keseimbangan flora dalam usus, sementara zat aditif dapat meningkatkan peradangan, radikal bebas, dan kematian neuron.

    Hal ini didapat dari menganalisis data kesehatan dan diet selama bertahun-tahun pada hampir 43.000 peserta Nurses’ Health Study dan Health Professionals Follow-Up Study, dua penelitian di Amerika Serikat tersebut telah mengumpulkan informasi tentang perilaku kesehatan selama beberapa dekade.

    “Dengan ukuran sampel yang melebihi 42.800 partisipan dan periode tindak lanjut yang panjang hingga 26 tahun, penelitian ini menonjol bukan hanya karena kekuatannya tetapi juga karena ketelitian metodologisnya,” tulis para penulis editorial terkait yang diterbitkan bersama penelitian tersebut.

    Editorial tersebut ditulis bersama oleh Dr Nikolaos Scarmeas, seorang profesor madya neurologi klinis di Universitas Columbia di New York City, dan ahli diet Maria Maraki, seorang asisten profesor kedokteran olahraga dan biologi olahraga di Universitas Nasional dan Kapodistrian Athena, Yunani. Keduanya tidak terlibat dalam penelitian baru tersebut.

    “Pencegahan penyakit neurodegeneratif dapat dimulai di meja makan,” tulis mereka.

    “Konsumsi UPF yang berlebihan tidak hanya merupakan faktor risiko penyakit metabolik tetapi juga dapat mempercepat proses neurodegeneratif dan gejala terkait.”

    Kapan Gejala Muncul?

    Gejala awal muncul bertahun-tahun sebelum fungsi motorik menurun. Dalam studi baru yang dipublikasikan pada hari Rabu di jurnal Neurology, para peneliti mengamati tahap prodromal penyakit parkinson.

    Otot kaku, gaya berjalan lambat, dan perubahan postur, menjadi gejala khas parkinson.
    Namun, menurut Parkinson’s Foundation, nyeri tubuh, sembelit, tanda-tanda depresi, perubahan kemampuan mencium atau melihat warna, dan rasa kantuk berlebihan di siang hari menjadi tanda awal penyakit parkinson.

    Menurut penelitian, gangguan tidur yang sangat tidak biasa, juga merupakan tanda awal yang penting diwaspadai.

    Studi tersebut menemukan bahwa orang yang mengonsumsi sekitar 11 porsi makanan UPF sehari, dibandingkan dengan orang yang hanya mengonsumsi tiga porsi, memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih besar untuk mengalami tiga atau lebih tanda awal parkinson.

    Selain itu, mengonsumsi lebih banyak makanan UPF dikaitkan dengan peningkatan risiko hampir semua gejala kecuali sembelit, menurut penelitian tersebut. Temuan ini tetap berlaku bahkan setelah peneliti memperhitungkan faktor-faktor lain, seperti usia, aktivitas fisik, dan merokok, yang mungkin memengaruhi hasil.

    “Parkinson adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan,” kata Gao.

    (naf/kna)

  • Hari Palang Merah, Apresiasi untuk Pahlawan Kemanusiaan

    Hari Palang Merah, Apresiasi untuk Pahlawan Kemanusiaan

    Jakarta

    Setiap 8 Mei, dunia sepakat memberikan penghormatan kepada para relawan Palang Merah yang selalu hadir pertama saat bencana datang. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan hari lahir Henry Dunant yaitu sosok yang melahirkan gagasan besar tentang organisasi kemanusiaan yang netral, Palang Merah.

    Jauh sebelum adanya ambulans modern dan layanan darurat seperti sekarang, Dunant pernah menyaksikan betapa mengerikannya Perang Solferino. Ribuan tentara terluka, tapi nggak ada yang menolong. Dari tragedi itu, lahirlah ide: semua korban, siapapun mereka, punya hak untuk ditolong.

    Dari satu ide sederhana itu, sekarang jutaan relawan di berbagai negara bergerak tanpa pamrih. Mulai membantu korban gempa, banjir, konflik bersenjata, sampai distribusi makanan dan layanan kesehatan. Tak hanya di garis depan, mereka juga hadir saat krisis kemanusiaan

    Kenapa Hari Palang Merah Layak Diperingati?

    Karena semangat tolong-menolong tidak boleh padam, apalagi di tengah dunia yang penuh krisis. Hari Palang Merah Internasional adalah momen untuk menghargai mereka yang selalu hadir di garis depan. Mereka tak banyak bicara tetapi tindakannya menyelamatkan banyak nyawa.

    palang merah Foto: Shutterstock/

    Nggak harus turun langsung ke lapangan, lewat Donasi di berbuatbaik.id, kamu bisa bantu hadirkan dukungan untuk mereka yang lagi berjuang. Dengan berbagai kategori mulai dari pendidikan, kesehatan, fasilitas umum, bencana, dan kebaikan lainnya, semuanya bisa jadi jembatan buat kehidupan manusia yang lebih layak.

    Jangan khawatir, 100% donasimu pasti tersalurkan ke yang membutuhkan!

    (mul/up)

  • Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Makan Ayam Tiren

    Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Makan Ayam Tiren

    Jakarta

    Di balik tubuh kekar dan otot-otot berurat para atlet binaraga Malang, tersimpan kisah pilu tentang perjuangan bertahan di tengah anggaran minim.

    Demi memenuhi asupan protein untuk meningkatkan massa otot jelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim, mereka terpaksa mengonsumsi ayam mati kemarin (tiren). Padahal mengonsumsi ayam yang sudah ‘rusak’ sangat berisiko untuk kesehatan.

    Apa yang Terjadi Pada Tubuh Jika Makan Ayam Tiren?

    Spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, menjelaskan, mengonsumsi makanan yang sudah rusak, termasuk ayam tiren, sangat berisiko bagi kesehatan. Pasalnya, makanan tersebut berpotensi tercemar mikroorganisme, seperti bakteri, parasit, maupun jamur.

    Menurut Prof Ari, konsumsi makanan yang telah terkontaminasi dapat memicu berbagai gangguan kesehatan serius, terutama infeksi pada saluran pencernaan atau infeksi usus.

    “Infeksi usus itu bisa macam-macam, bisa dalam bentuk gejala muntah dan mencret BAB,” ungkapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (6/5/2025).

    “Bisa juga infeksi usus dalam bentuk demam tifus, demam tifus itu juga bisa,” katanya lagi.

    Tak hanya itu, dokter yang menjabat sebagai dekan FKUI tersebut juga turut menyoroti bahaya lain yang mengintai dari makanan rusak, terutama jika makanan tersebut mengandung bahan kimia berbahaya seperti formalin atau pengawet.

    Ia mengatakan, penggunaan zat-zat ini kadang masih dilakukan demi mempertahankan tampilan segar pada produk makanan, padahal sangat berisiko bagi kesehatan.

    Spesialis penyakit dalam, dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, juga mengingatkan bahaya di balik konsumsi ayam tiren. Ia menegaskan ayam tiren atau ayam yang mati bukan karena disembelih secara layak, berisiko membawa berbagai penyakit yang dapat membahayakan kesehatan.

    Berbeda dengan ayam potong yang berasal dari ayam sehat dan diproses sesuai prosedur, ayam tiren kerap tidak jelas penyebab kematiannya. Bisa saja ayam tersebut mati karena sakit, stres, atau bahkan terinfeksi penyakit menular yang berbahaya.

    “Sebaiknya ayam tiren dilarang dikonsumsi,” ujarnya dalam kesempatan berbeda, Rabu (7/5).

    NEXT: Bagaimana Nutrisi Ayam Tiren?

    Apakah Nutrisi Ayam Tiren Masih Ada?

    Di sisi lain, pakar gizi komunitas Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum, mengatakan nutrisi pada ayam bangkai ini sudah tidak ada. Alih-alih nutrisi, justru ayam bangkai tersebut mengandung banyak bakteri.

    Menurut dr Tan, daripada memaksakan mengonsumsi ayam bangkai demi nutrisi yang justru tidak ada, dirinya menyarankan kepada para atlet untuk mencoba makan telur.

    “Ayam busuk sering terkontaminasi oleh bakteri seperti Salmonella, Campylobacter, dan E. coli, yang dapat menyebabkan keracunan makanan dengan gejala seperti mual, muntah, diare, kram perut, dan demam,” kata dr Tan kepada detikcom, Rabu (7/5).

    “Telur jauh lebih murah, mengandung protein lebih banyak dengan harga yang sama, dibanding semua jenis protein hewan lain,” tutupnya.

  • BPOM RI Teken MoU dengan US Pharmacopeia, Perkuat Posisi Global di Dunia Farmasi

    BPOM RI Teken MoU dengan US Pharmacopeia, Perkuat Posisi Global di Dunia Farmasi

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali menunjukkan peran aktifnya dalam kerja sama global. Kali ini, BPOM turut ambil bagian dalam ajang bergengsi United States Pharmacopeia Convention 2025 (USP Convention 2025) yang digelar di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat, pada 6 hingga 8 Mei 2025.

    Forum ini dihadiri lebih dari 500 pemimpin organisasi farmasi dunia dan menjadi momen strategis bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya di panggung internasional, khususnya dalam hal pengawasan mutu obat.

    Kepala BPOM Taruna Ikrar sebagai salah satu pembicara utama di sesi pleno, dengan topik Challenges and Progress in Indonesia in Ensuring Access to Quality Medicines and Opportunities for Collaboration with USP. Dalam paparannya, Taruna menjelaskan capaian, tantangan, serta peluang kerja sama antara Indonesia dan USP di bidang kefarmasian.

    “Partisipasi dalam forum ini adalah bukti komitmen Indonesia dalam menjamin mutu obat dan memperluas akses teknologi serta kerja sama internasional,” ujar Taruna.

    BPOM juga mengambil langkah konkret dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) strategis dengan USP. Kesepakatan ini mencakup pengembangan metode analisis baru, riset bersama, pertukaran informasi, hingga kolaborasi di forum ilmiah dan panel ahli. MoU ditujukan untuk memperkuat pengawasan obat dan pangan olahan serta mempercepat adopsi teknologi pengujian modern.

    “Kerja sama ini akan memperkaya kapasitas nasional dan membawa manfaat langsung bagi masyarakat melalui ketersediaan produk yang aman, bermutu, dan terjangkau,” tegas Taruna.

    Indonesia juga menyatakan dukungan penuh terhadap dua resolusi penting dalam USP Convention. Resolusi II menyoroti akses terhadap obat biologis, sementara Resolusi III menekankan pentingnya ketahanan rantai pasok farmasi global. BPOM menyoroti perlunya percepatan akses ke standar referensi, penyederhanaan regulasi biosimilar, serta penguatan kolaborasi internasional dalam produksi bahan baku dan pengembangan alat uji mutu sederhana.

    Dalam sesi wawancara video yang juga digelar selama forum, Taruna memaparkan bagaimana standar USP telah mendukung penguatan regulasi di Indonesia. Ia menekankan pentingnya kerja sama global dalam menjaga mutu, keamanan, dan efikasi obat-obatan yang beredar.

    “Kolaborasi dengan USP dan organisasi internasional lainnya sangat penting dalam membangun sistem pengawasan yang modern dan sejajar dengan praktik terbaik dunia,” ujar Taruna.

    Partisipasi aktif dan penandatanganan MoU ini disebut sebagai langkah strategis BPOM dalam mempercepat transformasi sistem pengawasan obat di Indonesia.

    (naf/up)

  • Jangan Abaikan Stroke, Mayapada Hospital Beri Panduan Pencegahannya

    Jangan Abaikan Stroke, Mayapada Hospital Beri Panduan Pencegahannya

    Jakarta

    Pernahkah membayangkan bagaimana rasanya jika terserang stroke? Penyakit berisiko ini memang harus diwaspadai. Agar selamat dari ancaman stroke, penting bagi kita untuk mengetahui faktor risikonya, memperhatikan gaya hidup, dan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan rutin.

    Walaupun terlihat sederhana, langkah tersebut dapat mencegah kemungkinan terburuk dari penyakit stroke. Spesialis Neurologi Konsultan Neurofisiologi Klinis Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr Manfaluthy Hakim, SpN(K) mengatakan terdapat faktor risiko stroke yang dapat dihindari dan faktor risiko yang tak dapat dihindari.

    Contoh faktor risiko yang tak dapat dihindari dan bersifat alami ialah faktor genetik dan usia. dr Manfaluthy mengatakan di antaranya faktor usia (terutama di atas 55 tahun); jenis kelamin, di mana laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan; faktor hormon, dan riwayat keluarga dapat meningkatkan kecenderungan seseorang mengalami stroke.

    “Hal-hal tersebut merupakan kondisi alamiah seseorang yang tak bisa dihindari,” jelas dr Manfaluthy, dalam keterangan tertulis, Selasa (6/5/2025).

    Di sisi lain, terdapat faktor risiko yang dapat dihindari, biasanya berkaitan dengan kebiasaan, gaya hidup, atau kondisi yang bisa dipengaruhi oleh individu, antara lain obesitas, kurang aktivitas fisik, pola makan yang buruk, mengonsumsi alkohol dan rokok, hingga adanya penyakit komplikasi, seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung. Dengan perubahan gaya hidup, seperti menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan buruk, faktor risiko stroke tersebut dapat ditekan secara signifikan.

    Spesialis Neurologi Mayapada Hospital Tangerang, dr Hananto Pratignyo, SpN, FIN, DiplIPM menerangkan langkah awal pencegahan stroke dapat dimulai dengan menjaga pola makan, biasakan mengonsumsi makanan dengan nutrisi lengkap dari karbohidrat, protein, mineral, hingga serat. Alih-alih mengonsumsi makanan tinggi lemak dan garam, mengonsumsi buah dan sayur jauh lebih baik untuk menghindari kolesterol dan tekanan darah tinggi.

    “Pola makan sehat ini tidak hanya membantu menjaga berat badan tetap ideal, tetapi juga mengurangi risiko obesitas,” kata dr Hananto.

    Kemudian, rutin berolahraga dan beraktivitas fisik, seperti jalan pagi, bersepeda, atau berenang. Lebih lanjut, dr Hananto menjelaskan pentingnya menerapkan gaya hidup sehat, misalnya olahraga rutin 4-5 kali seminggu.

    “Luangkan waktu sekitar 2,5 jam seminggu untuk berolahraga agar badan lebih fit dan berenergi, juga bantu menjaga berat badan tetap ideal, sirkulasi darah lancar, dan mengurangi stres. Konsistensi adalah kuncinya,” tutur dr Hananto.

    Tidak hanya menjaga kesehatan tubuh, kesehatan mental pun penting untuk diperhatikan seperti dengan mengendalikan emosi, sebab emosi dapat meningkatkan hormon epinefrin yang menaikkan tekanan darah, memicu adanya hipertensi yang merupakan faktor risiko stroke. Selanjutnya, hindari kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok.

    Kandungan zat kimia berbahaya pada alkohol dan rokok meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti stroke. Menghindari alkohol dan rokok dapat mengurangi risiko terkena stroke dan meningkatkan kualitas hidup.

    Lalu, periksa dan konsumsi obat-obatan secara rutin bagi yang memiliki riwayat penyakit komplikasi sebagai faktor risiko stroke. Penyakit hipertensi dan diabetes, misalnya, perlu diberikan pengobatan secara teratur agar tekanan darah tetap normal dan kadar gula tetap stabil.

    Hal ini tentunya memberi dampak baik dalam menjaga kesehatan dan mencegah risiko stroke. Tak hanya dengan menjalani gaya hidup sehat dan konsumsi obat-obatan teratur, pencegahan stroke dapat dilakukan dengan deteksi sejak dini lewat skrining stroke yang dapat dilakukan di rumah sakit, seperti Mayapada Hospital.

    Spesialis Neurologi Mayapada Hospital Kuningan dr Silvester Christanto, SpS memaparkan skrining stroke secara rutin penting untuk mengenali potensi stroke. pemeriksaan dilakukan lewat tes laboratorium untuk cek faktor risiko, seperti kadar gula darah, kolesterol, baik yang jahat (LDL) maupun baik (HDL), trigliserida, fungsi ginjal, sampai faktor pembekuan darah.

    “Semua ini penting sebagai bahan evaluasi kesehatan secara menyeluruh,” ujar dr Silvester.

    Deteksi stroke sejak dini sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko stroke. Untuk melakukannya, kunjungi layanan kesehatan khusus saraf dan otak seperti layanan Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital yang menyediakan skrining nyeri kepala dan skrining stroke.

    Pasien juga dapat membuat jadwal skrining rutin dengan mudah dan cepat melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital. Lain halnya jika pasien atau keluarga pasien mengalami serangan stroke mendadak, maka segera hubungi layanan kegawatdaruratan Stroke Emergency Mayapada Hospital yang siaga 24 jam untuk menangani stroke dengan protokol internasional Door to Needle kurang dari 60 menit bagi pasien stroke sumbatan.

    Stroke Emergency Mayapada Hospital dapat dihubungi melalui 150990 atau melalui fitur button Emergency Call yang ada di aplikasi MyCare. Untuk mendukung gaya hidup sehat sebagai upaya mencegah stroke, MyCare juga memiliki beragam fitur seperti Personal Health, yang dapat memantau langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung, atau melihat Body Mass Index (BMI).

    Ada juga fitur Health Article & Tips yang menyajikan ragam artikel edukasi dan tips kesehatan dari dokter. Segera unduh MyCare di Google Play maupun App Store, dan dapatkan poin untuk potongan harga berbagai jenis layanan kesehatan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • Tahapan Gejala Gagal Ginjal Stadium Awal hingga Akhir, Jangan Anggap Sepele!

    Tahapan Gejala Gagal Ginjal Stadium Awal hingga Akhir, Jangan Anggap Sepele!

    Jakarta

    Penyakit ginjal kronis menandakan adanya kerusakan pada organ tersebut yang membuat tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Ginjal berperan sebagai penyaring dalam tubuh, baik menyaring limbah, racun, dan air berlebih dari darah.

    Fungsi lainnya yakni menjaga kesehatan tulang dan sel darah murah. Bila fungsi ginjal terganggu dan tidak lagi bisa menyaring limbah, walhasil limbah menumpuk dalam darah.

    Penyakit ginjal disebut kronis karena fungsinya menurun secara perlahan seiring waktu, hingga fatalnya memicu gagal ginjal. Tidak semua penyakit ginjal kronis disebut gagal ginjal, terkecuali sudah memasuki stadium akhir.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, ada lima stadium penyakit ginjal kronis. Stadium tersebut didasarkan pada seberapa baik ginjal menyaring limbah dari darah. Tes darah dan urine yang bisa menentukan stadium penyakit ginjal kronis.

    Tahapannya berkisar dari sangat ringan (stadium 1) hingga gagal ginjal (stadium 5). Penyedia layanan kesehatan menentukan stadium fungsi ginjal berdasarkan laju filtrasi glomerulus (GFR). GFR adalah angka yang didasarkan pada jumlah kreatinin, produk limbah, yang ditemukan dalam darah.

    Berikut perbedaan gejalanya:

    Stadium 1

    Pada tahap 1, fungsi ginjal pasien masih berada di angka 90 persen atau lebih. Umumnya, di kasus ini, tidak ada gejala apa pun yang dirasakan, karena kerusakan pada ginjal relatif ringan dan ginjal masih berfungsi dengan baik. Keberadaan protein dapat dideteksi dalam urine.

    Stadium 2

    Pada stadium 2, fungsi ginjal akan menurun menjadi antara 60 hingga 89 persen, artinya mulai terjadi kerusakan lebih tinggi.

    Sama seperti stadium 1, ginjal mungkin masih berfungsi normal dan tidak ada gejala yang muncul. Tanda-tanda lain yang dapat dideteksi adalah protein dalam urine atau kerusakan fisik.

    Stadium 3

    Pada tahap ini, fungsi ginjal semakin menurun di angka 30 dan 59 persen. Penyakit ginjal kronis di stadium 3 membuat ginjal seseorang mulai tidak bekerja dengan baik dalam menyaring limbah dan cairan ekstra dari darah.

    Sampah akan mulai menumpuk dan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi dan gangguan pada tulang.

    Penyakit ginjal stadium 3 juga membuat pasien seperti merasa lelah dan lemah, pembengkakan di tangan atau kaki juga bisa mulai muncul.

    Stadium 4

    Nilai fungsi ginjal menurun antara 15 dan 29 persen, menandakan pasien sudah memasuki stadium 4 kerusakan ginjal. Ini berarti tubuh menumpuk lebih banyak sampah, racun, dan cairan.

    Akibatnya, pasien juga dapat menghadapi masalah kesehatan lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit tulang, dan bahkan masalah jantung.

    Gejala yang muncul, seperti pembengkakan tangan dan kaki, nyeri punggung bawah, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan.

    Stadium 5

    Gagal ginjal total atau penyakit ginjal stadium akhir mengancam jiwa karena penumpukan racun dan sampah berada pada tahap kritis. Fungsi ginjal bahkan tersisa kurang dari 15 persen, bahkan ginjal mungkin sudah tidak lagi berfungsi.

    Penumpukan racun dapat membuat pasien sakit parah, dan agar dapat bertahan hidup, pasien mungkin memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal.

    Beberapa gejala gagal ginjal meliputi pembengkakan kaki, kelelahan parah, kehilangan nafsu makan, serta mual atau muntah.

    (naf/naf)

  • RI Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin Baru TBC, Sudah Sampai Mana?

    RI Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin Baru TBC, Sudah Sampai Mana?

    Jakarta

    Indonesia menjadi salah satu negara yang akan mengikuti uji coba vaksin baru tuberkulosis (TBC) besutan Bill & Melinda Gates Foundation. Selain Indonesia, lokasi uji coba lain dilakukan pada wilayah dengan beban kasus TBC yang relatif tinggi yakni India dan Afrika.

    Setiap tahun, hampir 100 ribu orang meninggal karena TBC di Indonesia. Sementara vaksin BCG untuk TBC yang saat ini tersedia sudah ditemukan sejak 1921, yang artinya berusia 104 tahun. Efektivitas vaksin hanya mampu mencegah risiko kasus berat dan kematian di kelompok anak-anak.

    Director for South and Southeast Asia Gates Foundation Hari Menon menyebut kandidat vaksin baru TBC yang disebut M72 sebenarnya masih dalam tahap uji coba awal.

    Pada tahap awal, uji coba dilakukan di Afrika Selatan dan Indonesia. Dibutuhkan beberapa tahun untuk mendapatkan merampungkan uji klinis hingga didapatkan hasil.

    “Jika berhasil, itu perlu ditingkatkan dan pada saat itu tentu saja mitra lokal seperti Bio Farma akan sangat penting. Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang mampu memproduksi vaksin dalam jumlah besar dengan biaya rendah. India juga,” terang Hari dalam diskusi media Rabu (7/5/2025).

    “Jika vaksin tersebut berhasil, kita tentu perlu mempertimbangkan kemitraan manufaktur di India, Indonesia, dan negara-negara lain. Saat ini masih sangat awal.”

    Terpisah, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyebut vaksin TBC baru sangat dibutuhkan di tengah beban kasus kematian yang terus meningkat.

    Diharapkan lebih efektif untuk mencegah risiko gejala berat pada semua kelompok.

    “Vaksin BCG efektivitasnya utamanya hanya untuk masa anak-anak saja mencegah TBC berat dan kematian akibat TBC pada anak. Jadi sudah amat patut dibuat vaksin baru yang jauh lebih efektif,” kata Pro Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Rabu (7/5).

    (naf/kna)

  • Resep Bugar Ayu Puspa, Selebgram yang Viral karena Tren Kim Seon Ho Smile

    Resep Bugar Ayu Puspa, Selebgram yang Viral karena Tren Kim Seon Ho Smile

    Jakarta

    Selebgram Ayu Puspa viral belakangan ini viral karena senyumannya dalam tren Kim Seon Ho Smile Challenge. Di balik senyumnya yang ikonik, Puspa ternyata cukup menjaga pola hidup sehat, salah satunya adalah dengan berolahraga.

    Dia mengaku sering olahraga dengan treadmil. Selain itu, zumba dan jalan kaki lebih sering dilakukannya.

    “Treadmil seminggu dua kali, lebih sering, zumba, sama jalan kaki. Zumbanya di rumah sambil nonton tv, nggak jauh-jauh.” kata Puspa kepada detikcom di Studio Trans TV, Jakarta Selatan, Rabu (7/5/2025).

    “Pokoknya apapun yang membakar kalori.” tambahnya.

    Selain rajin olahraga, Puspa juga menjalani pola makan yang sehat. Dia mengurangi asupan gula dan nasi dalam kesehariannya. Puspa mengaku masih tetap makan nasi meski hanya sekali sehari.

    “Kalau Puspa lapar malamnya, kadang Puspa ganti pakai buah, minum air putih yang banyak. pokoknya gimana caranya perut ini kenyang. Tapi akhirnya terbiasa sih,” ujarnya.

    Dalam sebuah unggahan di media sosial, Puspa mengaku sempat mengalami kenaikan badan dari 50 ke 64 kg hanya dalam waktu dua bulan. Hal tersebut diakui Puspa karena sering mengkonsumsi minuman instan yang manis.

    “Iya itu karena puspa minum minuman instan gitu yang manis-manis naik drastis dua bulan.” kata Puspa, menjelaskan unggahan tersebut.

    Meski demikian, dia berhasil menurunkan kembali berat badannya sebanyak 15 kg dari 64 kg ke 49 kg dalam waktu enam bulan, berkat rutinitas olahraga dan pola makan sehatnya. Dengan berat badannya sekarang, Puspa badannya lebih ringan, lebih fresh, tidak mudah lelah, dan mudah fokus.

    (elk/up)

  • Kenali Gejala Asam Lambung Naik, Penyebab, dan Faktor Risikonya

    Kenali Gejala Asam Lambung Naik, Penyebab, dan Faktor Risikonya

    Jakarta

    Asam lambung naik terjadi ketika asam dari lambung naik ke kerongkongan dan tenggorokan.Asam lambung sebenarnya bukan sebuah penyakit, melainkan sejenis cairan asam yang normalnya diproduksi oleh lapisan lambung.

    Dikutip dari Healthline, cairan asam lambung berwujud encer dan tidak berwarna, serta berfungsi untuk memecah makanan agar lebih mudah dicerna. Cairan asam yang diproduksi lambung itu dikenal juga dengan nama asam klorida (HCl).

    Produksi cairan asam lambung yang berlebihan dapat menimbulkan gangguan seperti acid reflux maupun Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Kondisi inilah yang oleh orang awam kerap disebut penyakit asam lambung atau asam lambung naik

    Gejala Asam Lambung Naik

    Dikutip dari WebMd dan Cleveland Clinic, gejala umum dari asam lambung naik yaitu:

    Sensasi terbakar di dada (nyeri ulu hati) atau lebih dekat ke perut.Rasa asam atau pahit yang naik ke tenggorokan atau mulut.

    Sementara itu, gejala asam lambung naik juga bisa meliputi:

    KembungDisfagia atau sensasi makanan tersangkut di tenggorokanCegukan yang tak kunjung redaMualBau atau rasa tidak enak di mulutNyeri di dadaSendawaAsmaBatuk kering, suara serak, atau sakit tenggorokan kronis.Penyebab Asam Lambung Naik

    Untuk bisa masuk ke kerongkongan, asam harus melewati katup di bagian bawah kerongkongan yang mencegahnya naik kembali. Katup itu disebut dengan Lower esophageal sphincter (LES) atau sfingter esofagus bagian bawah.

    LES akan terbuka saat seseorang menelan, lalu menutup lagi untuk menahan zat-zat di dalam perut. Selain itu, LES juga akan terbuka untuk mengeluarkan gelembung gas saat seseorang bersendawa atau cegukan. Dikutip dari Mayo Clinic, LES yang melemah atau tidak rileks dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.

    Faktor Risiko Asam Lambung Naik

    Faktor risiko umum dari asam lambung naik yaitu:

    Berbaring setelah makanMemiliki berat badan berlebih atau obesitasMakan camilan menjelang tidurMengonsumsi makanan seperti jeruk, tomat, coklat, daun mint, bawang putih, bawang bombay, atau makanan pedas atau berlemak.Minum minuman seperti alkohol, minuman berkarbonasi, kopi, atau tehMerokokSedang hamilMengkonsumsi aspirin, ibuprofen, pelemas otot tertentu, atau obat tekanan darah

    (elk/suc)

  • Dokter Jantung Bicara Tips Biar Tak Mudah Kolaps saat Olahraga Berat

    Dokter Jantung Bicara Tips Biar Tak Mudah Kolaps saat Olahraga Berat

    Jakarta

    Olahraga merupakan salah satu faktor penting dalam menerapkan gaya hidup sehat. Perlu diperhatikan, jangan sampai olahraga yang dilakukan justru berakibat fatal pada jantung hingga memicu kolaps, bahkan kematian.

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Susetyo Atmojo, SpJP menjelaskan semua jenis olahraga berat yang memicu kenaikan denyut jantung secara cepat dan mendadak memang meningkatkan risiko masalah henti jantung. Namun, semua itu tidak akan menjadi masalah jika orang tersebut memiliki jantung yang sehat.

    dr Susetyo mengatakan kolaps ketika berolahraga seringkali terjadi pada seseorang yang sudah memiliki masalah jantung sebelumnya. Masalah pada jantung mungkin belum menampakkan gejala, sehingga pasien tidak tahu dan mengalami kolaps saat berolahraga berat.

    “Sering ada yang bertanya soal hiking atau olahraga berat triathlon. Asalkan tidak ada penyakit kondisi jantung berat, itu bisa saja dilakukan,” kata dr Susetyo ketika ditemui awak media di Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

    “Makanya sebenarnya rekomendasi kami, sebelum individu itu melakukan olahraga tipe berat, itu hendaknya harusnya melakukan skrining kardiovaskular untuk memastikan, kita aman nggak sih untuk melakukan olahraga itu,” sambungnya.

    Pemeriksaan jantung biasanya meliputi tes treadmill, elektrokardiogram (EKG), dan ekokardiografi. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan jantung sehat, olahraga berat apapun sebenarnya aman dilakukan.

    Pemeriksaan kesehatan sebaiknya dilakukan secara berkala agar kondisi jantung terus terpantau. Langkah ini penting mengingat sebenarnya kolaps atau henti jantung mendadak tidak hanya terjadi saat berolahraga berat, bahkan bisa saat diam atau tidur.

    “Memang kita akui ketika melakukan aktivitas berat, aktivitas itu lebih memberikan risiko terhadap timbulnya henti jantung mendadak, tapi prinsipnya henti jantung mendadak itu bisa terjadi pada setting aktivitas apapun,” tandasnya.

    Berikut ini sederet tips olahraga sehat dan aman untuk jantung agar tidak kolaps:

    Pemeriksaan jantung secara rutin.Melakukan pemanasan dan pendinginan untuk menghindari perubahan tekanan darah yang drastis.Sesuaikan intensitas olahraga dengan kondisi tubuh dan usia.Jangan memaksakan diri jika tidak kuat.Menjaga hidrasi selama olahraga, khususnya di cuaca panas.Lebih peka dengan sinyal tubuh seperti nyeri dada, sesak napas, pusing, atau lelah berlebihan. Jika muncul gejala seperti itu, segera hentikan dan cari bantuan medis.

    (avk/naf)