Jenis Media: Kesehatan

  • Tiap Kali Makan Ini, Kolesterol Saya Langsung Naik! Dokter Sarankan Ganti dengan Ini

    Tiap Kali Makan Ini, Kolesterol Saya Langsung Naik! Dokter Sarankan Ganti dengan Ini

    Jakarta

    Idul Adha merupakan salah satu momen yang besar untuk umat Islam. Warga biasanya memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat acara makan besar bersama dengan keluarga tercinta.

    Tapi, hal yang perlu diperhatikan adalah menjaga asupan makanan selama Idul Adha tetap sehat dan kadar kolesterol terjaga. Hal ini penting mengingat makanan yang disediakan saat Idul Adha cenderung tinggi lemak dan kolesterol, misalnya gulai daging sapi atau sate kambing.

    Pengajar Departemen Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) University, dr Naufal Muharam Nurdin, MSi mengatakan menjaga pola makan saat lebaran memang cukup sulit. Menurutnya, makan-makanan seperti opor atau sate sebenarnya masih boleh saja dilakukan, asal tidak berlebihan. Penting juga untuk menjaga momen kebahagiaan selama libur Idul Adha bersama keluarga.

    Batasi Konsumsi Tinggi Lemak

    dr Naufal menuturkan kasus masalah kardiovaskular seperti stroke cenderung meningkat setelah lebaran. Kondisi ini disebabkan oleh konsumsi gula, garam, dan lemak yang tidak terkontrol.

    Oleh karena itu, orang-orang dengan kondisi kolesterol tinggi sebaiknya membatasi asupan makanan berlemak.

    Jangan lupa juga untuk membatasi asupan gula berlebih selama makan bersama. Terkadang, masalah kesehatan setelah Idul Adha justru muncul akibat terlalu banyak ngemil camilan, kue lebaran, atau minuman manis.

    “Penderita diabetes sebaiknya menghindari makanan manis sama sekali. Bagi yang memiliki kolesterol tinggi, atau hipertensi juga perlu membatasi makanan berlemak,” kata dr Naufal dikutip dari laman resmi IPB.

    Pakai Piring Kecil

    Jika ingin tetap mencicipi makanan khas Idul Adha, dr Naufal menyarankan penggunaan piring kecil. Cara ini dilakukan untuk membatasi asupan tinggi garam dan lemak yang masuk ke tubuh. Menurut dr Naufal, penggunaan piring besar seringkali membuat orang tidak sadar makan secara berlebihan.

    Selain itu, dr Naufal juga menyarankan pedoman ‘Isi Piringku’ ketika mencicipi makanan Idul Adha. Separuh piring diisi dengan sayur dan buah, sedangkan separuh sisanya dibagi antara karbohidrat dan lauk.

    Jangan Lupa Makan Buah

    dr Naufal juga sangat menyarankan konsumsi buah-buahan seperti pisang, apel, atau pir sebelum makan. Konsumsi buah-buahan yang tinggi serat membuat perut merasakan sensasi kenyang yang lebih lama.

    Langkah ini, menurut dr Naufal penting untuk mengurangi nafsu makan. Kandungan serat dalam buah-buahan juga membantu mengikat lemak.

    “Hal ini bisa membatasi kita mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak. Sebaiknya sajikan buah dan sayuran segar dalam bentuk salad sebagai alternatif makanan sehat saat lebaran,” tandasnya.

    (avk/kna)

  • Cara Jalan Kaki untuk Usir Kolesterol, Cocok usai Makan Daging Kurban

    Cara Jalan Kaki untuk Usir Kolesterol, Cocok usai Makan Daging Kurban

    Jakarta

    Kolesterol adalah senyawa lemak yang diproduksi tubuh, terutama di bagian liver atau hati. Senyawa ini juga dapat ditemukan dalam makanan hewani, seperti daging dan telur.

    Ketika kadar kolesterol tinggi jarang sekali menunjukkan tanda atau gejala. Kadar kolesterol dikatakan tinggi jika lebih dari 200 mg/dL. Maka dari itu, siapa saja bisa mengalaminya.

    Kolesterol dibagi menjadi tiga, yakni:

    Kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) yang dapat terbentuk sebagai plak di sepanjang dinding arteri. Normalnya, target LDL ini kurang dari 100 mg/dL.Kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL), yang membawa HLD ke hati tempat kolesterol tersebut dikeluarkan dari tubuh. Idealnya, 60 mg/dL atau lebih tinggi.Trigliserida adalah jenis lemak dalam aliran darah. Kondisi yang optimal 150 mg/dL atau kurang dari itu.

    Saat kadar kolesterol tidak terkendali dengan baik, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, bahkan demensia. Biasanya, pasien akan dianjurkan untuk menjalani diet, mengonsumsi obat, hingga mengubah pola hidup seperti rajin olahraga.

    Berjalan kaki atau aktivitas fisik rutin lainnya terbukti memiliki efek positif pada kolesterol dan kesehatan secara keseluruhan. Sebab, aktivitas fisik merangsang enzim tertentu dalam tubuh yang diperlukan untuk memindahkan kolesterol jahat dari darah, yang kemudian dapat mengalir ke pembuluh darah dan tersangkut.

    Dikutip dari Eating Well, kondisi ini dapat menyempitkan dinding pembuluh darah. Kolesterol diubah menjadi empedu untuk membantu pencernaan lemak atau dikeluarkan dari tubuh.

    Sebuah studi pada Juni 2022 di Journal of the American Heart Association menunjukkan bahwa olahraga teratur selama 12 minggu dapat membuat perbedaan yang signifikan. Jadi, olahraga sedang yang konsisten dapat membantu menurunkan LDL sekitar 5 hingga 7 persen dan meningkatkan HDL sekitar 6 hingga 11 pesen.

    Umumnya, 30 menit berjalan kaki secara rutin selama enam hari seminggu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Tetapi, tidak perlu dipaksakan, berikut cara terbaik jalan kaki untuk membantu menurunkan kolesterol:

    Minggu 1

    Senin: Jalan kaki 15 menit.Selasa: Peregangan, yoga, atau mobilitas selama 15 menit.Rabu: Jalan kaki 15 menit.Kamis: Peregangan, yoga, atau mobilitas selama 15 menit.Jumat: Jalan kaki 15 menit.Sabtu: Peregangan, yoga, atau mobilitas selama 15 menit.Minggu: Istirahat.

    Minggu 2

    Senin: Jalan kaki 20 menit.Selasa: Jalan kaki 10 menit, peregangan, yoga, atau mobilitas selama 10 menit.Rabu: Jalan kaki 20 menit.Kamis: Jalan kaki 10 menit, peregangan, yoga, atau mobilitas selama 10 menit.Jumat: Jalan kaki 20 menit.Sabtu: Jalan kaki 10 menit, peregangan, yoga, atau mobilitas selama 10 menit.Minggu: Istirahat.

    Minggu 3

    Senin: Jalan kaki 25 menit.Selasa: Jalan kaki 10 menit, peregangan, yoga, atau mobilitas selama 15 menit.Rabu: Jalan kaki 25 menit.Kamis: Jalan kaki 10 menit, peregangan 15 menit, yoga, atau mobilitas.Jumat: Jalan kaki 25 menit.Sabtu: Jalan kaki 10 menit, peregangan 15 menit, yoga, atau mobilitas.Minggu: Istirahat.

    Minggu 4

    Senin: Jalan kaki 30 menit.Selasa: Jalan kaki 15 menit, peregangan 15 menit, yoga, atau mobilitas.Rabu: Jalan kaki 30 menit.Kamis: Jalan kaki 15 menit, peregangan 15 menit, yoga, atau mobilitas.Jumat: Jalan kaki 30 menit.Sabtu: Jalan kaki 15 menit, peregangan 15 menit, yoga, atau mobilitas.Minggu: Istirahat.

    (sao/kna)

  • Indonesia Terus Dihantui Ancaman Penyakit Tuberkulosis

    Indonesia Terus Dihantui Ancaman Penyakit Tuberkulosis

    Indonesia Terus Dihantui Ancaman Penyakit Tuberkulosis

  • Tips Agar Kolesterol Tak Melonjak setelah Makan Daging Kurban

    Tips Agar Kolesterol Tak Melonjak setelah Makan Daging Kurban

    Jakarta

    Saat hari raya Idul Adha, banyak orang agak berlebihan dalam makan daging kurban. Agar kolesterol tidak naik, ada sejumlah tips yang dari dokter yang bisa dilakukan.

    Baik untuk populasi normal maupun yang sudah mengalami sindrom metabolik sedikit terkait kolesterol, pastikan tubuh sehat sebelum mengonsumsi daging kurban. Jika memang sangat ingin makan daging, maka lakukan gaya hidup sehat, baik sebelum atau setelah mengonsumsinya.

    “Kontrol makan yang baik, empat sehat lima sempurna dengan volume atau jumlah gramasi yang sesuai,” kata Spesialis Penyakit Dalam dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Ray Rattu, SpPD kepada detikcom, Selasa (28/5/2025).

    Kemudian, dr Ray juga mengingatkan untuk melakukan olahraga bagi individu normal yang ingin mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol. Menurutnya, makan daging agak berlebihan di periode hari Idul Adha tidak masalah, asalkan dimbangi dengan gaya hidup sehat.

    “Mungkin di periode Idul Adha ini dalam 5-7 hari agak berlebihan tidak mengapa, selama setelahnya itu kemudian harus diimbangi, harus diganti kelebihan-kelebihan yang kemudian dikonsumsi, dibakar kembali dengan aktivitas fisik atau olahraga yang lebih intens,” kata dr Ray.

    Senada dengan dr Ray, spesialis gizi klinis dr Dessy Suci Rachmawati SpGK, merekomendasikan untuk makan buah dan sayur setelah makan makanan berlemak saat momen Idul Adha. Sebab, ada kandungan serat di dalamnya.

    “Serat ini dia bermanfaat untuk tubuh kita supaya memberikan efek kenyang yang lebih lama, karena dicernanya Itu akan membutuhkan proses yang lebih lama. Serat dia juga bermanfaat untuk lebih mengontrol dari gula darah kita selain itu dia juga bisa membantu mengikat kolesterol,” kata dr Dessy.

    (elk/up)

  • Foto Rontgen di Luar Nalar, Barang Aneh di Tubuh Termasuk Benda Diduga ‘Susuk’

    Foto Rontgen di Luar Nalar, Barang Aneh di Tubuh Termasuk Benda Diduga ‘Susuk’

    Foto Rontgen di Luar Nalar, Barang Aneh di Tubuh Termasuk Benda Diduga ‘Susuk’

  • Bukti Cinta Sejati, Suami Rawat Istri yang Koma karena Kanker hingga Sembuh

    Bukti Cinta Sejati, Suami Rawat Istri yang Koma karena Kanker hingga Sembuh

    Jakarta

    Sebuah kisah haru yang menyentuh hati warganet datang dari pasangan suami istri yang berasal dari Provinsi Guangxi, China Selatan. Pria yang bernama Deng Youcai (30) rela merawat istrinya yang mengidap kanker, hingga menghabisi 2 juta yuan atau sekitar Rp 4,5 miliar untuk pengobatannya.

    Kisah cinta Deng Youcai dengan istrinya, Ye Meidi, berawal dari pandangan pertama di pesta pernikahan seorang temannya pada tahun 2016. Deng memilih putus sekolah di usia muda dan menjadi pekerja migran di kota besar.

    Ye, istrinya, juga putus kuliah setelah dia didiagnosis mengidap glioma. Itu merupakan sejenis tumor otak dengan tingkat kekambuhan lebih dari 90 persen.

    Deng yang tertarik dengan kepribadian Ye terus mengejarnya, meski tahu dia sedang sakit. Meski awalnya menolak, Ye pun optimis untuk melawan penyakitnya. Keduanya menikah pada 2019.

    “Aku akan memperlakukanmu dengan cara terbaik di dunia,” kata Deng saat pernikahannya, dikutip dari South China Morning Post.

    Deng tidak mengingkari janjinya, sampai keduanya dikaruniai anak perempuan bernama Hanhan.

    Sekitar setahun kemudian, glioma Ye kambuh dan koma. Ye sempat meminta Deng untuk membiarkannya meninggal karena penyakit itu karena mereka tidak akan mampu membiayai pengobatannya.

    Namun, Deng bersikeras menyelamatkannya. Setelah menjalani dua kali operasi, Ye tetap dalam kondisi vegetatif dan dokter menyarankan agar mereka menyerah.

    Hampir Menyerah

    Deng hampir menyerah dan membawa Ye pulang ke rumah. Keluarga mereka datang dan mengucapkan selamat tinggal, dan Hanhan mencium pipi ibunya.

    Momen itu diabadikan Deng dalam sebuah video dan mengunggahnya di media sosial. Video itu pun viral dengan banyak warganet yang menyemangati mereka dan menyumbangkan uang.

    Deng pun kembali membawa Ye ke rumah sakit. Setelah tiga bulan, secara ajaib Ye kembali sadar dan bisa bicara lagi dua bulan berikutnya.

    “Terima kasih,” itulah kalimat pertama yang diucapkan Ye kepada Deng.

    Deng mengundurkan diri dari pekerjaannya demi fokus mengurus Ye dan Hanhan di rumah sendirian. Ia membantu Ye berjalan setiap hari dan sering menari atau menyanyi untuk menghiburnya.

    Kini, Ye bisa berjalan sendiri dan mulai mengelola warung di pinggir jalan. Akun media sosial mereka memiliki hampir 2 juta pengikut dan mencoba mencari nafkah melalui jualan di live streaming.

    “Saya tidak ingin dia meninggalkan kami. Kami masih sangat muda. Meskipun dia tidak bisa mengurus dirinya sendiri, dia masih memiliki saya dan putri kami,” tutur Deng.

    (sao/kna)

  • Mengenal Kandungan Nutrisi Daging Kambing, Terbanyak di Bagian Ini

    Mengenal Kandungan Nutrisi Daging Kambing, Terbanyak di Bagian Ini

    Jakarta

    Daging kambing akan menjadi santapan yang sering dihidangkan saat Idul Adha. Kambing mengandung nutrisi berupa kalori, karbohidrat, lemak, protein. Selain itu, banyak juga kandungan seperti zat besi, mineral, vitamin, zinc dan lain sebagainya yang sangat membantu untuk menyediakan energi bagi tubuh.

    Jika ingin mengonsumsinya dengan lebih aman dan sehat, maka bagian yang tidak memiliki banyak lemak bisa dipilih. Menurut spesialis penyakit dalam, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Ray Rattu, SpPD, bagian central cenderung pure otot dan memiliki sedikit lemak.

    “Fat yang ada di dalam daging, terutama di bagian otot paha, itu lebih kecil, otot dada itu lebih kecil. Tetapi kalau di bagian perut, itu cenderung lebih banyak area lemak yang kemudian akan berikut setelah kita mengolah daging tersebut,” kata dr Ray kepada detikcom, Selasa (28/5/2025).

    Pada dasarnya, daging kambing baik untuk tubuh, asalkan dikonsumsi secara tepat dan dikonsumsi oleh orang dengan metabolisme yang baik. Sehingga, saat dikonsumsi tidak akan menyisakan residu yang kemudian menumpuk di dalam tubuh dan nantinya menjadi lemak, baik di perut, kulit, visceral, maupun di pembuluh darah.

    Sehingga, dr Ray mengingatkan, orang-orang dengan masalah metabolisme lah yang harus memperhatikan pemilihan daging ini. Baik area daging yang dikonsumsi hingga cara pengolahannya tidak boleh diabaikan.

    “Saya menggarisbawahi untuk pasien-pasien yang kemudian sudah ada keterkaitan dengan masalah metabolisme seperti asam urat, kolesterol. Nah ini yang kemudian harus betul-betul berhati-hati terkait jenis hewan, lokasi daging atau area yang dikonsumsi atau diolah, dan tentu jumlah. Ini yang paling penting, jumlah keberapa banyak yang dikonsumsi,” kata dr Ray.

    (elk/up)

  • Suka Makan Pedas, Influencer China Meninggal karena Kanker Lambung di Umur 25

    Suka Makan Pedas, Influencer China Meninggal karena Kanker Lambung di Umur 25

    Jakarta

    Seorang influencer di China meninggal dunia karena pola makan yang buruk. Ia didiagnosis mengidap kanker lambung stadium akhir diduga karena sering melewatkan sarapan, pola makan tidak teratur, dan sering mengonsumsi makanan pedas.

    Wanita bernama Qianqian itu meninggal dunia di usia 25 tahun pada 24 Mei 2025. Ia telah berjuang melawan kanker lambung yang parah itu selama lebih dari setahun.

    Awal Mula Keluhan Muncul

    Qianqian mengungkapkan ia merasakan ketidaknyamanan pada perutnya selama enam bulan. Awalnya, ia menganggap rasa sakit itu sebagai sakit perut biasa.

    Namun, rasa sakit itu menjadi sering muncul dan menyebar ke bagian dada. Sampai akhirnya, ia memutuskan untuk mencari bantuan medis.

    Hasil Diagnosis Dokter

    Qianqian didiagnosis pada Maret 2024 dengan adenokarsinoma lambung stadium lanjut yang berdiferensiasi buruk. Dokter awalnya merencanakan pengangkatan lambung.

    Selama operasi mereka menemukan tumor yang menutupi seluruh organ, sehingga diperlukan pengangkatan total. Tetapi, kankernya kambuh lagi hanya satu bulan setelah pengobatan berakhir.

    Dikutip dari Goody Feed, kankernya telah menyebar ke rongga perutnya. Selama perjuangannya melawan kanker, Qianqian mendokumentasikan kondisi dan kehidupannya sehari-hari melalui unggahan media sosial yang berakhir pada 28 April 2025.

    Dalam unggahan itu, ia menulis bahwa ia tidak sadarkan diri selama seharian penuh. Tumor perutnya membesar dan ia hanya sempat sadar dalam waktu yang singkat.

    Faktor Gaya Hidup yang Buruk

    Qianqian merasa kondisi kanker perut stadium lanjut yang ia alami berasal dari kebiasaan atau gaya hidupnya yang buruk. Wanita 25 tahun itu sering melewatkan sarapan dan selalu makan tidak teratur.

    Pola makannya mencakup makanan yang sangat pedas, meskipun ia memiliki sistem pencernaan yang sensitif. Qianqian juga makan malam sembarangan saat menjalani diet.

    Meskipun dokter menyebutkan faktor genetik dapat berperan, riwayat keluarganya hanya mencakup gastritis dan erosi lambung, bukan penyakit kanker.

    Berkaca dari kasus Qianqian, pakar medis menyarankan untuk menghindari makanan tinggi garam dan lemak, serta meningkatkan konsumsi buah dan sayur.

    Tanda-tanda awal kanker lambung mungkin sulit dikenali, tetapi bisa berupa gangguan pencernaan atau nyeri ulu hati yang berkelanjutan. Selain itu, muncul rasa kembung, cepat kenyang setelah makan, ketidaknyamanan atau nyeri lambung, mual ringan, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

    (sao/kna)

  • Perluas Akses Layanan, Mayapada Hospital Jaksel Mulai Pembangunan Tower 3

    Perluas Akses Layanan, Mayapada Hospital Jaksel Mulai Pembangunan Tower 3

    Jakarta

    Mayapada Healthcare (PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk./IDX: SRAJ) resmi memulai pembangunan Tower 3 di kompleks Mayapada Hospital Jakarta Selatan (MHJS). Tower tersebut berdiri di atas lahan seluas 26.917 m², dengan luas bangunan mencapai 110.209 m².

    President Commissioner Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir mengatakan pembangunan ini menegaskan komitmen berkelanjutan Mayapada Healthcare dalam memperluas akses layanan kesehatan premium berstandar internasional di Indonesia.

    “Dengan adanya penambahan gedung layanan baru, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, sebagai rumah sakit flagship milik Mayapada Healthcare, akan menjadi rumah sakit swasta terbesar dan terluas di Indonesia. Tak hanya itu, kami ingin membangun ekosistem medis yang tidak hanya unggul secara fisik, tetapi juga dari sisi keilmuan, teknologi, dan pelayanan,” ujar Jonathan dalam keterangan tertulis, Kamis (5/6/2025).

    Sementara itu, President Director & CEO Mayapada Healthcare, Navin Sonthalia menyampaikan Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan merupakan fasilitas medis generasi baru yang dirancang untuk menjawab tantangan layanan kesehatan masa kini dan mendatang.

    Menurutnya, tower tersebut berdiri di atas lahan seluas 26.917 m², dengan luas bangunan mencapai 110.209 m² yang terdiri dari 24 lantai dan 4 basement, serta dilengkapi area parkir berkapasitas 1.200 kendaraan. Struktur dan desain gedung juga dirancang fleksibel agar dapat menyesuaikan perkembangan teknologi dan kebutuhan klinis di masa depan.

    “Dengan hadirnya Tower 3, Tower 1 dan 2 kompleks Mayapada Hospital Jakarta Selatan akan direorganisasi menjadi sistem rumah sakit terintegrasi yang mengoptimalkan kekuatan masing-masing tower. Transformasi ini akan memungkinkan alur pasien yang lebih efisien, mempercepat waktu diagnosis hingga tindakan, dan menghadirkan pengalaman pasien yang seamless dan terkoordinasi di seluruh fasilitas,” kata Navin.

    Sebagai pusat layanan untuk penanganan kasus medis tingkat lanjut, Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan akan dilengkapi dengan sederet teknologi medis canggih. Di antaranya radioterapi Linear Accelerator (LINAC), teknologi diagnostik berbasis kedokteran nuklir seperti Digital PET Scan dan SPECT CT untuk kasus kanker, serta teknologi bedah non-invasif ZAP-X Radiosurgery untuk penanganan tumor otak.

    Selain itu, layanan bedah minimal invasif untuk kasus jantung juga diperkuat, termasuk penggunaan teknologi robotik untuk prosedur ortopedi, rehabilitasi medis bagi pasien stroke dan jantung, serta pemulihan pasca-operasi yang lebih efektif melalui personal hydrotherapy.

    Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno menilai kehadiran rumah sakit berteknologi canggih seperti Mayapada Hospital sangat krusial di tengah meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan modern.

    Dalam sambutannya saat seremoni peletakan batu pertama Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan, ia menyebut fasilitas kesehatan berstandar advanced kini menjadi kebutuhan mendesak untuk menunjang peningkatan kualitas pelayanan medis nasional.

    “Kita juga butuh rumah sakit yang advanced. Dengan teknologi robotik, AI, dan precision medicine. Semuanya itu sangat memungkinkan dengan kecerdasan AI dengan kecanggihan teknologi bioinformatic yang memungkinkan kita memberikan pelayanan presisi,” tuturnya.

    Ia juga menyoroti bahwa pengembangan rumah sakit dengan teknologi tinggi seperti Mayapada Hospital bisa menjadi langkah strategis untuk menekan angka pasien Indonesia yang berobat ke luar negeri.

    Setiap tahunnya, hampir satu juta WNI tercatat mencari pengobatan di luar negeri dengan potensi kebocoran devisa hingga Rp200 triliun. Berdasarkan data Pemerintah Singapura, WNI merupakan kelompok pasien asing terbesar yang berobat ke Singapura.

    Menurutnya, kehadiran Mayapada Hospital tak hanya memperkuat sistem layanan kesehatan nasional, tetapi sekaligus mendorong Indonesia menjadi destinasi health tourism dan pusat pengembangan SDM unggul serta inovasi teknologi di bidang kesehatan.

    “Oleh karena itu, kami sangat berbahagia dengan kehadiran rumah sakit advanced seperti Mayapada Hospital hadir di Indonesia, hadir di Jakarta, membuat health tourism bukan ke luar negeri, tetapi health tourism masuk ke Indonesia,” jelasnya.

    Pengembangan Tower 3 juga ditujukan untuk mendukung peningkatan kompetensi para dokter ahli, spesialis, dan subspesialis melalui program transfer of knowledge. Salah satu mitra strategis dalam upaya ini adalah Apollo Hospitals India yang memiliki keahlian dalam tindakan medis lanjutan, termasuk transplantasi organ yang masih tergolong langka di Indonesia.

    Seiring dengan pembangunan Tower 3, Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga akan memperluas layanan unggulan secara lebih terfokus dan komprehensif. Layanan tersebut meliputi Oncology Center, Cardiovascular Center, manajemen nyeri, transplantasi organ, layanan regeneratif dan genomik, IVF Center, serta fasilitas pendukung seperti ruang VIP dan International Lounge.

    Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM menuturkan perencanaan pengembangan infrastruktur dan layanan Mayapada Hospital Jakarta Selatan ini dilakukan secara matang.

    Bersama tim dokter multidisiplin, pihaknya telah dipercaya menangani lebih dari 75.000 layanan jantung, lebih dari 90.000 layanan saraf dan otak, serta lebih dari 75.000 layanan kanker, dengan total pertumbuhan layanan mencapai lebih dari 1 juta pasien.

    Selain terus mengadopsi teknologi canggih, Mayapada Hospital Jakarta Selatan mendukung penguatan keahlian, serta keterampilan dokter dan tenaga medis, dan mendorong kolaborasi antar dokter multidisiplin dan memberikan pelatihan bagi tim perawat agar semakin ahli dalam memberikan pelayanan bagi pasien.

    “Kami percaya bisa menghadirkan perawatan yang lebih advanced, terintegrasi, komprehensif, dengan tetap mengedepankan perawatan yang berpusat pada pasien (patient-centered care). Seluruh layanan, kami berikan sesuai akreditasi Joint Commission International (JCI) yang telah kami raih, sebagai standar tertinggi dunia dan acuan mutu, untuk keselamatan dan pengalaman pasien (patient experience),” ujar dr. Fiktorius Kuludong, MM.

    Mayapada Healthcare terus mengembangkan teknologi medis canggih melalui kerja sama dengan berbagai mitra internasional, salah satunya Siemens Healthineers. Kerja sama ini menghadirkan teknologi diagnostik terbaru seperti PET CT dan SPECT CT dengan sistem pencitraan molekuler mutakhir, Biograph Trinion dan Symbia Pro.specta.

    Penandatanganan Collaboration Agreement antara President Commissioner Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir, dan Presiden Direktur Siemens Healthineers Indonesia, Alfred Fahringer, dilakukan usai acara groundbreaking Tower 3 Mayapada Hospital Jakarta Selatan.

    Kemitraan dengan Siemens Healthineers ini menjadi bagian dari upaya Mayapada Healthcare mengembangkan layanan Kedokteran Nuklir dan Teranostik guna memenuhi kebutuhan klinis di berbagai bidang, termasuk onkologi, kardiologi, dan neurologi.

    Hadirnya sistem Biograph Trinion dan Symbia Pro.specta memperkuat kemampuan klinis rumah sakit dengan memberikan hasil diagnosis yang lebih akurat, perawatan yang lebih presisi dan personal, serta meningkatkan efisiensi alur kerja klinis demi hasil terbaik bagi pasien.

    President Director Siemens Healthineers Indonesia Alfred Fahringer mengungkapkan pihaknya bangga dapat berkolaborasi dengan Mayapada Healthcare untuk memperluas akses terhadap layanan diagnostik kanker yang lebih akurat dan berkualitas tinggi di Indonesia.

    “Dengan teknologi yang kami hadirkan kiranya dapat membantu para klinis dalam mendeteksi sel kanker secara presisi dan menyeluruh. Kami mengapresiasi komitmen Mayapada Healthcare dalam menjaga standar mutu dan kualitas berkelas internasional secara konsisten. Melalui kolaborasi dengan Siemens Healthineers, akurasi diagnostik akan semakin optimal demi memberikan pelayanan terbaik bagi pasien,” jelas

    Kolaborasi dengan Siemens Healthineers menjadi wujud komitmen Mayapada Healthcare dalam menjaga standar layanan berkelas internasional. Selain pengadaan dan pengembangan teknologi, Mayapada juga aktif melakukan alih teknologi dan transfer pengetahuan melalui kerja sama dengan mitra global seperti National University Hospital Singapore (NUH), Apollo Hospitals India, dan institusi internasional lainnya.

    Saat ini, kolaborasi dengan Apollo Hospitals India terus berlanjut melalui Proctorship Program, Continuing Medical Education (CME), serta pemanfaatan teknologi terkini seperti Tele-Radiologi, E-ICU, dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

    (anl/ega)

  • India ‘Diguncang’ COVID-19, Tambah 300 Kasus Baru dalam 24 Jam!

    India ‘Diguncang’ COVID-19, Tambah 300 Kasus Baru dalam 24 Jam!

    Jakarta

    India menjadi salah satu negara Asia yang mencatat adanya kenaikan kasus COVID-19. Per hari Rabu (4/6), India mencatat 300 kasus infeksi SARS-CoV-2 baru dalam 24 jam.

    Dikutip dari Indian Express, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga mencatat saat ini ada sekitar 4.302 kasus COVID-19 aktif di India. Sementara itu, dilaporkan juga dua kematian, sehingga kini sudah ada tujuh kematian.

    Kasus tertinggi COVID-19 di India dilaporkan dari Kerala. Varian virus yang ditemukan beredar di India adalah LF.7, XFG, NB. 1.8.1., dan JN.1.

    NB. 1.8.1. sendiri merupakan subvarian yang baru-baru ini ditemukan di India. Kelompok Penasihat Teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa subvarian ini ‘Dalam Pemantauan’ atau varian dengan perubahan signifikan, tetapi dampak epidemiologisnya belum jelas.

    Meskipun saat ini banyak negara, khususnya di Asia yang melaporkan meningkatnya kasus COVID-19, tingkat kematian masih tetap rendah. Sebagian besar orang yang terinfeksi menunjukkan gejala yang ringan.

    Salah satu alasan utama meningkatnya kasus COVID-19 adalah perlindungan dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya menurun seiring dengan waktu, membuat individu lebih rentan terinfeksi ulang.

    Sama seperti virus lainnya, SARS-CoV-2 terus bermutasi. Beberapa varian baru mungkin menyebar lebih mudah yang dapat memicu adanya lonjakan kasus baru.

    (dpy/kna)