Jenis Media: Kesehatan

  • 3 Teknik Relaksasi Singkat untuk Redakan Sakit Kepala Usai Idul Adha

    3 Teknik Relaksasi Singkat untuk Redakan Sakit Kepala Usai Idul Adha

    Jakarta

    Keluhan sakit kepala banyak bermunculan usai Idul Adha. Ada yang mengaitkannya dengan kolesterol dan asam urat, meski sebenarnya ada banyak kemungkinan lain yang bisa jadi pemicunya.

    Apapun penyebabnya, sakit kepala dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa obat pereda nyeri bisa didapatkan dengan mudah, namun para pakar mengingatkan risikonya terhadap kerusakan hati dan ginjal jika berlebihan.

    Sebelum berpikir untuk minum obat pereda nyeri, berikut ini 3 teknik relaksasi singkat yang bisa dicoba untuk meredakan sakit kepala usai Idul Adha.

    1. Yoga

    Dikutip dari Healthline, kaitan yoga dengan sakit kepala seperti migrain tidak diketahui pasti. Namun diyakini, ada kaitannya dengan parasympathetic nervous system (PNS). Saat yoga, PNS dapat memperlambat denyut jantung dan menurunkan tekanan darah.

    Ada banyak pose yoga yang bisa dilakukan untuk melancarkan peredaran darah di kepala, mulai dari child’s pose hingga downward facing dog. Berikut ini langkah-langkah untuk melakukan pose downward facing dog atau Svanasana.

    Pose yoga Adho Mukha Svanasana atau downward dog. Foto: Getty Images/Ladanifer

    Langkah-langkah pose yoga Svanasana:

    Awali dengan meluruskan tangan dan lutut. Posisikan pergelangan dengan bahu, lutut di bawah pinggangRegangkan lengan dan rilekskan punggung atasRentangkan jari dan tekan ke bawah. Berat badan harus didistribusikan merata antara kedua tanganPerlahan angkat lutut dari lantaiLuruskan kaki, tapi hati-hati jangan sampai terkunciAngkat panggul dan luruskan tulang belakangTahan selama 2 menit, kalau kuat. Sesuaikan saja jika masih terasa berat.2. Olah napas

    Salah satu metode relaksasi yang bisa dicoba untuk meredakan sakit kepala adalah teknik pernapasan dalam atau deep-breathing exercise. Dikutip dari Mayoclinic, berikut langkah-langkahnya.

    Teknik pernapasan dalam bisa membantu relaksasi. Foto: thinkstock

    Teknik deep-breathing:

    Berbaring, atau duduk nyaman dengan kaki menapak di lantai dan tangan di pangkuanBayangkan tengah berada di tempat yang tenang dan damai, seperti pantai atau hutan yang sepi. Tanamkan situasinya di dalam pikiranTarik napas dalam-dalam, lalu keluarkan. Lakukan secara perlahan selama 10 menitSetelah selesai, lanjutkan dengan duduk diam selama 1-2 menit.3. Meditasi

    Ada berbagai teknik meditasi yang dikenal, namun yang banyak diteliti terkait sakit kepala atau migrain adalah yang bersifat mindfulness. Meditasi jenis ini mendorong seseorang untuk memusatkan perhatian pada momen saat ini.

    Beberapa riset mengaitkan komponen spiritual dalam meditasi sebagai faktor yang dapat meredakan sakit kepala.

    Meditasi sejenak bisa membantu meredakan sakit kepala. Foto: Getty Images/Jasmina007

    Teknik mindfulness meditation:

    Temukan tempat untuk duduk, baik di kursi maupun di lantai. Duduk dengan kaki menyilang di permukaan yang nyamanTutup mata dan lakukan beberapa kali pernapasan dalamPusatkan perhatian pada momen saat ini. Fokus pada pernapasan bisa membantu tahap iniJika ada pikiran yang terlintas, sadari dan perlahan kembali ke fokusLakukan selama masih nyaman. Jika sudah, akhiri dengan beberapa pernapasan dalam untuk menutup sesi.Tempat Ideal untuk Relaksasi

    Relaksasi bisa dilakukan di manapun selama situasinya mendukung, memungkinkan untuk fokus. Namun jika ingin menciptakan tempat yang memang dirancang khusus, laman Mymeditatemate memberikan beberapa pertimbangan berikut:

    Tenang. Pilih tempat paling hening di rumah, jauh dari lalu lalang dan suara bising dari luar. Benda atau perabotan yang berisik juga sebisa mungkin dihindari.Punya pencahayaan yang nyaman. Untuk meditasi di pagi hari misalnya, idealnya pilih lokasi yang menghadap timur untuk mendapatkan pencahayaan alami. Sesuaikan saja dengan kebutuhan.Tak harus sangat luas. Tidak ada panduan baku terkait ruang untuk relaksasi, tapi setidaknya cukup untuk duduk nyaman dan meletakkan beberapa perlengkapan yang dibutuhkan.

    (up/tgm)

  • Penampakan Mumi Kuno ‘Screaming Woman’, Penyebab Meninggalnya Bikin Bergidik

    Penampakan Mumi Kuno ‘Screaming Woman’, Penyebab Meninggalnya Bikin Bergidik

    Foto Health

    Khadijah Nur Azizah – detikHealth

    Senin, 09 Jun 2025 20:00 WIB

    Jakarta – Para ilmuwan mengungkap misteri mumi ‘screaming woman’ atau ‘wanita menjerit’. Mumi ini disebut ‘Wanita Menjerit’ karena mulutnya terbuka seperti berteriak.

  • Kenapa Selalu Mulas Setelah Minum Kopi? Begini Penjelasan Medisnya

    Kenapa Selalu Mulas Setelah Minum Kopi? Begini Penjelasan Medisnya

    Jakarta

    Kopi merupakan salah satu minuman yang populer di pagi hari. Banyak orang yang minum kopi untuk menambah energi untuk menjalani hari.

    Kopi bisa memberikan banyak manfaat kesehatan jangka panjang jika dikonsumsi dalam jumlah sedang. Namun, ada orang-orang yang merasa mulas setelah menikmati secangkir kopi.

    Kenapa Minum Kopi Bikin Ingin Buang Air Besar? Ini Alasannya

    Sebuah studi yang mensurvei 92 peserta menemukan bahwa 29 persen dari total kelompok melaporkan ingin buang air besar hanya 30 menit setelah minum secangkir kopi. Lantas, mengapa kopi menyebabkan ingin buang air besar?

    1. Kopi Bisa Merangsang Usus Besar

    Gerakan dan kontraksi usus besar menyebabkan buang air besar. Dikutip dari Mayo Clinic, dinding usus besar terpisah dan meregang. Salah satu alasan utama mengapa kopi memberi sensasi sudah waktunya melakukan buang air besar adalah karena kopi merangsang otot di usus besar.

    “Minum kopi bisa merangsang otot-otot di usus besar, yang menyebabkan sensasi ingin buang air besar,” kata seorang peneliti bernama Adil Maqbool, MD, dikutip dari Eat This Not That.

    “Hal ini karena kopi mengandung kafein, yang merupakan senyawa dan stimulan alami, yang memicu pergerakan otot-otot usus besar yang menyebabkan buang air besar,” tambahnya.

    Bahkan, kopi yang hanya mengandung sedikit kafein atau tanpa kafein bisa merangsang usus besar. Menurut penelitian dalam European Journal of Gastroenterology and Hepatology, kopi berkafein, tanpa kafein, dan makanan lebih efektif dalam menyebabkan kontraksi usus besar daripada air.

    2. Kopi Merangsang Produksi Asam Lambung

    Kopi bisa berinteraksi dengan asam lambung dan membuat rasa ingin buang air besar.

    “Kopi bertindak sebagai pencahar alami karena merangsang produksi asam lambung di lambung dan usus kita,” kata dokter pengobatan gaya hidup, Onyx Adegbola, MD, Ph.D.

    Peningkatan keasaman ini membantu mempercepat proses pencernaan yang bisa menyebabkan keinginan buang air besar. Interaksi ini juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau kram perut pada sebagian orang.

    Meski demikian, pada akhirnya dampak kopi pada usus bervariasi berdasarkan masing-masing individu. Beberapa orang bisa lebih sensitif terhadap kafein, sehingga mengalami efek yang lebih kuat dari minum kopi, seperti keinginan yang meningkat untuk buang air besar.

    “Apapun masalahnya, sebaiknya tetap terhidrasi dan mendengarkan tubuh. Jika merasa perlu ke kamar mandi setelah minum kopi, tidak apa-apa untuk melakukannya,” kata Maqbool.

    (elk/tgm)

  • Mengeluh Badan Membuncit, Ternyata Ada Kista Sebesar Bayi di Perut Wanita Ini

    Mengeluh Badan Membuncit, Ternyata Ada Kista Sebesar Bayi di Perut Wanita Ini

    Jakarta

    Seorang pelatih kebugaran berusia 28 tahun mengeluh perutnya terasa begah dan sering kesakitan setiap kali menstruasi. Tak hanya itu, ukuran perutnya terus membesar dalam beberapa waktu.

    Karena penasaran untuk mengetahui lebih lanjut tentang gejalanya, ia mencari di internet dan menemukan diastasis recti, suatu kondisi ketika otot rektus abdominis terpisah.

    Setelah mempelajari cara menguji di rumah menggunakan metode dua jari, Johnson yakin diastasis recti adalah penyebab gejalanya. Ia bertekad untuk mengelola kondisinya sebaik mungkin sendiri.

    Bercerita kepada PEOPLE, Megan Johnson menghindari dokter kandungan dan dokter umum karena pengalaman masa lalunya yang membuatnya merasa diabaikan. Setelah kehilangan asuransi kesehatan karena orang tuanya, dan kemudian karena pekerjaannya, dia memilih untuk tidak memperbarui asuransinya.

    “Saya merasa itu hanya membuang-buang uang, jadi saya berhenti pergi,” ungkap Johnson.

    Seiring berjalannya waktu, dia mulai percaya bahwa diastasis recti, ditambah dengan penyimpanan lemak visceral dan ketidakseimbangan hormon, menyebabkan perubahan pada tubuhnya. Dalam waktu kurang dari setahun, Johnson telah bertambah berat badan lebih dari 4,5 kg dan tidak dapat lagi mengenakan pakaian lamanya.

    Namun, dalam rentang waktu lima hingga enam bulan, ia mulai menyadari adanya pertumbuhan drastis di sekitar perutnya, membuatnya tidak dapat dikenali lagi dan dipenuhi keraguan pada diri sendiri, terutama dalam kariernya sebagai pelatih kebugaran.

    Pada April 2025, dia mulai membuat akun TikTok dan menceritakan gejalanya. Di media sosial itu, banyak wanita menyarankan bahwa dia harus segera ke rumah sakit.

    Setelah sejumlah tes dan pemindaian, dipastikan bahwa ia memang menderita diastasis recti. Namun, ia juga didiagnosis menderita kista ovarium yang ukurannya hampir sebesar bayi yang baru lahir.

    Pada 22 Mei 2025, Johnson sukses menjalani operasi dengan sebanyak 12 kg cairan yang dikeluarkan dari tubuhnya.

    Sayangnya, para dokter harus mengangkat ovarium dan tuba falopi dalam proses pengangkatan kista. Johnson sendiri merelakannya karena telah mengetahui kemungkinan akan hal itu.

    “Jangan hanya duduk dan menyembunyikan rasa malu atau malu tentang apa yang terjadi pada tubuh Anda karena kebanyakan orang melakukan yang terbaik yang mereka bisa, dan kita tidak bisa menahannya,” imbuhnya.

  • 7 Penyakit yang Dapat Diredakan dengan Konsumsi Kunyit

    7 Penyakit yang Dapat Diredakan dengan Konsumsi Kunyit

    Jakarta

    Kunyit bukan sekedar bumbu dapur yang memberi warna dan aroma khas pada masakan. Di balik warnanya yang mencolok, ada sejumlah manfaat kesehatan dari rempah ini.

    Kunyit telah digunakan untuk mengobati berbagai penyakit selama berabad-abad. Senyawa aktif kunyit, kurkumin, merupakan anti peradangan dan antioksidan yang memiliki banyak manfaat kesehatan.

    7 Penyakit yang Bisa Diredakan dengan Konsumsi Kunyit

    Kunyit baik untuk membantu meredakan beberapa penyakit, seperti artritis, kardiovaskular. Begini penjelasannya.

    1. Artritis

    Artritis adalah istilah yang menggambarkan kondisi yang menyebabkan peradangan sendi, nyeri, kekakuan, dan berkurangnya mobilitas. Kunyit, terutama senyawa aktif kurkuminnya mempunyai sifat antiperadangan kuat yang bisa membantu mengurangi peradangan sendi, meredakan nyeri, dan pembengkakan yang terkait dengan artritis. Dikutip dari laman Health, menurut studi tentang osteoartritis lutut menunjukkan bahwa kunyit bisa meredakan gejala sama seperti beberapa NSAID dengan efek samping yang lebih sedikit.

    2. Penyakit Kardiovaskular

    Penyakit kardiovaskular menggambarkan kondisi yang memengaruhi jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit arteri koroner (CAD), aritmia (detak jantung tidak teratur), dan gagal jantung. Gejalanya mulai dari nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar, pusing, dan kelelahan.

    Penelitian menunjukkan kunyit bisa mendukung kesehatan jantung, dengan mengurangi peradangan dan meningkatkan fungsi pembuluh darah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa setengah baya dan lebih tua yang mengonsumsi kurkumin selama 12 minggu melihat bahwa kunyit bisa membantu pembuluh darah rileks dan menyebar, membantu meningkatkan tekanan darah dan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.

    3. Alergi

    Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap zat asing, seperti serbuk sari, debu, atau bulu hewan. Ketika terpapar salah satu alergen tersebut, tubuh akan melepaskan histamin dan senyawa kimia lainnya yang menyebabkan peradangan.

    Dengan kandungan antiinflamasinya, kunyit bisa membantu mengatur respons imun tubuh terhadap alergen. Senyawa aktif dalam kunyit, yaitu kurkumin, dapat menekan pelepasan histamin dan mengurangi peradangan di saluran pernapasan, sehingga gejala seperti bersin dan hidung tersumbat bisa berkurang.

    4. Gejala Depresi

    Beberapa studi menunjukkan bahwa inflamasi bisa berkaitan dengan depresi. Berarti, senyawa inflamasi yang ada dalam kunyit membuatnya baik untuk mengobati depresi. Sebuah penelitian menemukan, orang-orang yang mengonsumsi ekstrak kunyit sebanyak 200 mg hingga 500 mg dalam 3 bulan memiliki gejala depresi lebih rendah.

    5. Penyakit Neurodegeneratif

    Penyakit neurodegeneratif, seperti alzheimer dan parkinson berkembang saat sel-sel saraf di sistem saraf pusat secara bertahap memburuk dan mati. Mengonsumsi kunyit bisa mengurangi peradangan otak dan mencegah perkembangan penyakit ini.

    Penelitian menunjukkan bahwa bisa melindungi sel-sel otak dari kerusakan, berpotensi melindungi sel-sel otak dari kerusakan, dan memperlambat penurunan kognitif pada orang dengan penyakit alzheimer. Pada orang yang lebih tua, kurkumin juga bisa meningkatkan suasana hati dan fungsi memori.

    6. Penyakit Radang Usus

    Penyakit radang usus menggambarkan kondisi kronis yang berkaitan dengan peradangan pada saluran pencernaan, termasuk penyakit crohn dan kolitis ulseratif. Kurkumin bisa meningkatkan efektifitas pengobatan standar dan membantu mengendalikan gejala penyakit radang usus.

    Sebuah meta-analisis dari enam penelitian menunjukkan bahwa suplementasi dengan kurkumin secara signifikan mengurangi dan mencegah gejala dan kambuhnya kolitis ulseratif. Dalam studi selama 12 minggu terhadap orang-orang dengan penyakit crohn ringan hingga sedang, mereka yang mengonsumsi kurkumin 360 mg sehari merasakan perbaikan pada gejala mereka. Pada minggu ke 12, 40% peserta tidak merasakan gejala lagi.

    Meski demikian masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan dosis, frekuensi, dan durasi kurkumin yang ideal untuk mengelola penyakit radang usus.

    7. Kondisi Pernapasan

    Kondisi pernapasan kronis, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) memengaruhi paru-paru dan saluran pernapasan, yang menyebabkan gejala seperti batuk dan sesak napas. Kunyit bisa membantu meredakan peradangan di saluran pernapasan dan membuat nafas lebih mudah, serta mengurangi gejala seperti batuk.

    Sifat antioksidan kurkumin juga bisa melindungi paru-paru dari kerusakan yang disebabkan oleh paparan racun dalam jangka panjang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kunyit bisa membantu mengurangi zat-zat peradangan dalam tubuh yang menyebabkan pembengkakan dan iritasi paru-paru di saluran pernapasan.

    Meski demikian, perlu diketahui bahwa kunyit tidak bisa menggantikan pengobatan standar. Tapi menambahkannya ke dalam makanan atau mengonsumsi suplemen kurkumin bisa mendukung kesehatan pernapasan.

    (elk/tgm)

  • 8 Minuman Alami yang Membantu Turunkan Kadar Gula Darah

    8 Minuman Alami yang Membantu Turunkan Kadar Gula Darah

    Jakarta

    Kadar gula darah yang tinggi bisa menjadi awal dari berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes tipe 2 hingga gangguan fungsi ginjal. Sehingga, menjaga kestabilan kadar gula darah tak hanya penting bagi penderita diabetes.

    Ada beberapa minuman yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Minuman-minuman ini bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehat.

    Minuman Penurun Kadar Gula Darah

    Air putih, kopi, teh hitam bisa membantu menurunkan kadar gula darah. Begini informasi lengkapnya.

    1. Air Putih

    Air bebas kalori dan penting untuk menghidrasi tubuh. Dikutip dari laman Eating Well, minum air putih dikaitkan dengan risiko diabetes 2 yang lebih rendah.

    Beralih dari minuman manis ke air putih dapat mengurangi asupan gula dan kalori dan membantu mempertahankan berat badan yang sehat dan pada akhirnya membantu mengendalikan gula darah.

    2. Kopi

    Penelitian menunjukkan bahwa minum kopi secara teratur memiliki dampak pada risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah. Sebab, senyawa fitokimia dalam kopi mendukung kesehatan sel-sel di hati dan pankreas, yang kemudian melindungi dari perkembangan perlemakan hati dan menjaga fungsi insulin.

    3. Teh Hitam

    Teh juga menjadi minuman yang dikaitkan dengan risiko diabetes dan komplikasi diabetes yang lebih rendah. Senyawa yang ada dalam teh bisa meningkatkan resistensi insulin dan mengurangi stres oksidatif dan peradangan.

    Bahkan, para peneliti mengatakan bahwa komponen teh ini bisa dikembangkan menjadi produk yang suatu hari bisa membantu mengelola diabetes. Sebagian besar penelitian menggunakan teh hitam dan teh oolong.

    4. Susu

    Protein dalam susu bisa membantu menurunkan respon glukosa darah setelah makan. Kandungan protein, termasuk kasein dan whey memperlambat pencernaan dan meningkatkan respon insulin, sehingga memiliki efek positif pada kadar gula darah.

    5. Jus Tomat

    Sebuah penelitian kecil melibatkan 25 wanita sehat. Mereka yang minum sekitar 7 ons jus tomat 30 menit sebelum sarapan kaya karbohidrat mengalami kadar gula darah yang lebih rendah setelah makan dibandingkan dengan mereka yang minum air sebelum makan.

    Serat dalam tomat bisa membantu memperlambat pencernaan, sehingga memperlambat kenaikan gula darah yang terjadi setelah makan.

    6. Teh Hijau

    Teh hijau mengandung katekin, senyawa tanaman yang bisa membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Dikutip dari laman Health, insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengendalikan jumlah glukosa dalam darah.

    Katekin bisa menjadi metode pelengkap yang efektif untuk mengelola gula darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau membantu mengendalikan gula darah, namun penelitian lebih lanjut diperlukan.

    7. Teh Kayu Manis

    Dikutip dari laman Times of India, teh kayu manis adalah rempah populer yang dikenal dengan rasa manis dan hangat. Menurut penelitian dalam Journal of Medicinal Food menemukan bahwa kayu manis bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah.

    8. Teh Fenugreek

    Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Diabetes and Metabolic Disorders, biji fenugreek mengandung serat larut yang bisa membantu mengatur kadar gula darah, dengan memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat.

    Itulah sejumlah minuman yang membantu menurunkan kadar gula darah. Minuman terbaik untuk mengendalikan kadar gula darah adalah air putih, tapi aneka kopi, jus tomat, dan aneka teh yang disebutkan juga bisa dikonsumsi.

    (elk/tgm)

  • Sehatkah Menghangatkan Makanan Bersantan? Begini Kata Dokter

    Sehatkah Menghangatkan Makanan Bersantan? Begini Kata Dokter

    Jakarta

    Olahan daging kurban seringkali mengandung santan, seperti opor dan gulai. Seringkali, makanan yang tidak habis akan disimpan di dalam kulkas dan dipanaskan berulang kali. Sebenarnya, apakah hal ini dibolehkan?

    Menurut spesialis penyakit dalam Mayapada Hospital, dr Ray Rattu, SpPD, makanan bersantan yang disimpan di kulkas dalam boleh dipanaskan kembali untuk dikonsumsi. Meski demikian, penyimpanan makanan sebaiknya hanya dalam waktu 24 jam dan tidak boleh berulang kali dilakukan.

    “24 jam untuk disimpan dan dipanaskan sekali saja. Kalau dipanaskan berulang kali, apalagi ini mengandung santan yang ada lemak, itu tentu akan menyebabkan kejenuhan dari komponen yang ada di dalam makanan tersebut,” kata dr Ray saat berbincang dengan detikcom, Selasa (28/5/2025).

    Munculnya senyawa asam lemak jenuh tersebut kemudian bisa meningkatkan kadar kolesterol. Sama halnya dengan minyak goreng yang berulang kali dipanaskan.

    Menurut dr Ray, penyimpanan sisa makanan yang baik memang diletakkan di dalam kulkas dingin. Dengan begitu kemungkinan pertumbuhan bakteri akan berkurang. Sebab, umumnya bakteri akan tumbuh pada suhu di atas 4 derajat celcius.

    “Walaupun ada ya bakteri-bakteri akan bertumbuh juga di bawah 0 derajat (celcius) itu masih ada,” katanya.

    “Tapi umumnya itu akan mengurangi pertumbuhan bakteri dan akan juga sedikit menjadi pengawet, suhu itu menjadi pengawet dari makanan yang akan kita konsumsi. Pengawet dalam artian positif ya,” imbuh dr Ray.

    (elk/up)

  • 12 Virus Paling Mematikan Sepanjang Sejarah, Salah Satunya Penyebab COVID-19

    12 Virus Paling Mematikan Sepanjang Sejarah, Salah Satunya Penyebab COVID-19

    Jakarta

    Sepanjang sejarah umat manusia, virus telah menjadi ancaman tak terlihat yang merenggut banyak nyawa. Pada beberapa penyakit, vaksin dan obat virus mencegah penyebaran infeksi atau membantu orang yang terinfeksi untuk pulih.

    Terdapat beberapa virus yang menimbulkan ancaman yang lebih besar dengan tingkat kematian yang tinggi. Ketahui 12 virus yang paling mematikan, berdasarkan kemungkinan seseorang akan meninggal jika terinfeksi salah satunya hingga jumlah orang yang meninggal karena virus tersebut berikut ini.

    12 Virus Paling Mematikan Sepanjang Sejarah

    Ada begitu banyak virus mematikan sepanjang sejarah. Dikutip dari Live Science, dari virus Marburg, Ebola, hingga SARS-COV-2 berikut 12 virus paling mematikan sepanjang sejarah:

    1. Virus Marburg

    Menurut WHO virus Marburg pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada tahun 1967, saat ada wabah kecil di antara pekerja laboratorium Jerman. Gejalanya mirip dengan Ebola karena kedua virus tersebut menyebabkan demam hemoragik, yaitu demam tinggi dan pendarahan di seluruh tubuh yang menyebabkan syok, kegagalan organ, dan kematian.

    Angka kematian kasus pada wabah pertama di tahun 1967 tersebut adalah 24 prrsen. Kemudian, meningkat menjadi 83 persen pada wabah tahun 1998-2000 di Republik Kongo, dan 100 persen pada wabah di tahun 2017 di Uganda.

    2. Virus Ebola

    Wabah ebola pertama kali diketahui bersamaan di Republik Sudan dan Republik Demokratik Kongo di tahun 1976. Ebola menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lainatai jaringan dari orang atau hewan yang terinfeksi.

    Jenis virusnya bervariasi dalam tingkat kematiannya. Wabah Ebola terbesar yang pernah tercatat muncul di Afrika Barat di awal tahun 2014. Butuh waktu dua tahun untuk mengatasi virus tersebut. Menurut CDC, kala itu, wabah Ebola menginfeksi 28.652 orang dengan 11.325 korban jiwa.

    3. Rabies

    Infeksi dari virus rabies berkembang setelah gigitan atau cakaran dari mamalia yang terinfeksi. Setelah seseorang tergigit, mala mereka harus segera mendapat vaksin rabies atau perawatan antibodi demi mencegah penyakit berkembang.

    Jika tidak, maka virus akan merusak otak dan saraf. Setelah gejala muncul, kematian bisa terjadi. Menurut CDC, virus ini memiliki tingkat kematian hingga 99%. Dalam studi tahun 2019, sekitar 59.000 orang meninggal setiap tahun akibat virus ini.

    4. HIV

    Menurut dokter penyakit menular Amerika Dr. Amesh Adalja, infeksi HIV ( Human Immunodeficiency Virus) masih menjadi pembunuh terbesar. Diperkirakan, sebanyak 32 juta orang meninggal karena HIV sejak virus ini ditemukan pada awal tahun 1980-an.

    “Penyakit menular yang paling banyak memakan korban manusia saat ini adalah HIV,” kata Adalja.

    Meski demikian, obat antivirus memungkinkan orang hidup bertahun-tahun dengan HIV. Dalam kasus yang jarang terjadi, transplantasi sel punca menyembuhkan penyakit tersebut.

    5. Cacar

    Pada tahun 1980, Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) mendeklarasikan dunia bebas dari cacar. Namun, sebelum itu, manusia telah berjuang melawan cacar selama ribuan tahun degan versi cacar yang parah, yaitu Variola Mayor.

    Menurut WHO, penyakit yang menewaskan sekitar 30% persen orang yang terinfeksi ini meninggalkan bekas luka permanen dan seringkali kebutaan. Para sejarawan memperkirakan bahwa cacar yang dibawa penjelajah Eropa telah membunuh 90 persen penduduk asli Amerika. Menurut National Geographic, pada abad ke-20, cacar telah membunuh sebanyak 300 juta orang.

    6. Virus Hanta

    HPS (Hantavirus Pulmonary Syndrome) atau sindrom paru hantavirus pertama kali mendapat perhatian luas di AS pada tahun 1993. Ketika itu, ada seorang pria yang muda dan sehat bersama tunangannya tinggal di daerah Four Corners, AS. Mereka meninggal dalam beberapa hari karena mengalami sesak napas.

    Beberapa bulan kemudian, otoritas kesehatan mengisolasi hantavirus dari tikus rusa yang tinggal di salah satu orang yang terinfeksi. Lebih dari 833 orang di AS telah tertular HPS pada akhir tahun 2020, tahun terakhir data dilaporkan.

    Virus ini tidak menular dari satu orang ke orang lain. Namun, orang tertular virus ini melalui paparan kotoran tikus yang terinfeksi.

    7. Influenza

    Menurut CDC, influenza membunuh sebagian kecil orang yang terinfeksi, sekitar 1,8 dari 100.000 orang setiap tahun. Namun, sebab menginfeksi begitu banyak orang, penyakit ini menjadi salah satu pembunuh utama di seluruh dunia.

    Pandemi flu paling mematikan, yang kadang disebut flu Spanyol pertama kali ditemukan pada tahun 1918. Flu ini membuat 40 persen populasi dunia mengalaminya dan menewaskan sekitar 50 juta orang.

    8. Demam Berdarah Dengue

    Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk ini pertama kali muncul pada tahun 1950-an di Filipina dan Thailand.

    Sejak itu, penyakit ini menyebar ke seluruh wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia. Demam berdarah menginfeksi 100 hingga 400 juta orang per tahun. Meski demam berdarah memiliki tingkat kematian yang lebih rendah dari beberapa virus lainnya, yaitu sekitar 1 persen, virus ini bisa menyebabkan penyakit mirip Ebola yang memiliki tingkat kematian 20 persen jika tidak diobati.

    9. Rotavirus

    Rotavirus adalah penyakit diare yang membunuh sekitar 200.000 anak setiap tahunnya, sebagian besar terjadi di Nigeria dan India. Virus ini bisa menyebar dengan cepat, melalui jalur fekal-oral (partikel kecil feses yang tertelan).

    WHO memperkirakan, di seluruh dunia terdapat lebih dari 25 juta kunjungan rawat jalan dan dua juta rawat inap setiap tahun akibat virus ini. Penyakit ini mematikan di daerah berkembang, di mana perawatan rehidrasi tidak tersedia secara luas.

    10. SARS-COV

    SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) merupakan virus yang menyebabkan sindrom pernapasan akut berat. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2003 di Tiongkok.

    Kemungkinan, virus ini aawalnya muncul pada kelelawar dan kemudian berpindah ke mamalia nokturnal yang disebut musang, sebelum akhirnya menginfeksi manusia. Setelah memicu wabah di Tiongkok, SARS menyebar ke 26 negara di seluruh dunia dan menewaskan 774 orang selama beberapa bulan.

    Gejalanya berupa demam, menggigil, dan nyeri tubuh, dan sering berkembang menjadi pneumonia, yaitu kondisi parah di mana paru-paru menjadi meradang dan terisi nanas. SARS diperkirakan memiliki tingkat kematian sebesar 9,6 persen.

    11. SARS-COV-2

    COVID-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh SARS-COV-2. Hingga bulan Oktober 2022, lebih dari 6,57 juta kematian orang di seluruh dunia dan terus bertambah karenanya.

    SARS-COV-2 termasuk dalam keluarga besar virus yang sama dengan SARS-COV. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada bulan Desember tahun 2019 di Wuhan, Tiongkok. Dalam sebuah studi tahun 2021 dikatakan, kemungkinan, virus ini berasal dari kelelawar, berpindah melalui hewan perantara dan menginfeksi manusia.

    Virus ini menimbulkan risiko lebih tinggi bagi orang yang memiliki kondisi kesehatan bawaan seperti, tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas. Gejala umumnya mulai dari demam, batuk, kehilangan indra perasa atau penciuman, dan sesak napas.

    12. MERS-COV

    MERS (Middle East Respiratory Syndrome) memicu wabah di Arab Saudi pada tahun 2012 dan di Korea Selatan pada tahun 2015. Tingkat kematiannya tinggi, yaitu menewaskan sekitar 35 persen dari orang yang terdiagnosis. Hingga tahun 2021, MERS-COV menewaskan 858 orang.

    Penyakit ini menginfeksi unta sebelum menular ke manusia. Gejala yang dirasakan yaitu batuk, demam, dan sesak napas.

  • Terapi Sarang Lebah, Tradisi Penyembuhan Unik dari Lembah Aegea Turki

    Terapi Sarang Lebah, Tradisi Penyembuhan Unik dari Lembah Aegea Turki

    Foto Health

    Tripa Ramadhan – detikHealth

    Senin, 09 Jun 2025 14:05 WIB

    Turki – Dalam kabin hening di lembah Aegea, pasien menyerap kekuatan alam. Udara dari sarang lebah diyakini membantu menyembuhkan tubuh dan menenangkan jiwa.

  • Rimbun dan Adem, Kampus UI Jadi Spot Favorit Lari di Pinggir Jakarta

    Rimbun dan Adem, Kampus UI Jadi Spot Favorit Lari di Pinggir Jakarta

    Foto Health

    Andhika Prasetia – detikHealth

    Senin, 09 Jun 2025 13:00 WIB

    Jakarta – Kampus UI rupanya jadi spot favorit lari yang terletak di pinggir Jakarta. Banyaknya pohon rimbun menjadi alasannya.