Jenis Media: Kesehatan

  • Hati-hati yang Sering Konsumsi Ultra Processed Food, Berisiko Kena 12 Penyakit Ini

    Hati-hati yang Sering Konsumsi Ultra Processed Food, Berisiko Kena 12 Penyakit Ini

    Jakarta

    Sebuah makalah terbaru yang diterbitkan di jurnal The Lancet, sebagai bagian dari seri berisi tiga publikasi, mengungkapkan konsumsi Ultra Processed Food (UPF) terus meningkat di seluruh dunia.

    UPF merupakan salah satu kategori dalam klasifikasi NOVA, yang diperkenalkan pada 2009 oleh Prof Carlos Monteiro dari Universitas Sao Paulo, Brasil. Kategori ini mencakup produk makanan industri yang mengandung banyak bahan tambahan.

    Makalah tersebut, yang merujuk pada studi terbaru, tinjauan ilmiah, dan meta-analisis, memberikan bukti tambahan mengenai hubungan antara konsumsi UPF dan meningkatnya risiko sejumlah masalah kesehatan utama.

    Makalah kedua dalam seri The Lancet ini menekankan perlunya kebijakan global untuk mengatur UPF, sementara makalah ketiga menyerukan mobilisasi respons kesehatan masyarakat terhadap meningkatnya konsumsi UPF dalam pola makan dunia.

    Dalam kajian ini, para peneliti menggunakan definisi UPF berdasarkan sistem klasifikasi NOVA. UPF termasuk dalam Grup 4 NOVA, yaitu “formulasi berbagai bahan yang sebagian besar hanya digunakan secara industri, dan biasanya dibuat melalui serangkaian teknik serta proses industri.”

    Adapun contoh umum ultra processed food meliputi:

    sup kalenganproduk roti komersialmakanan beku siap sajimakanan prepackaged atau siap saji kemasandaging olahansoda dan minuman energicamilan seperti keripik, cookies, dan crackerssereal sarapan manis

    “Konsumsi ultra-processed foods yang semakin meningkat telah mengubah pola makan global, menggantikan makanan segar dan minim proses,” ujar Carlos A. Monteiro, MD, profesor nutrisi dan kesehatan masyarakat dari University of São Paulo, Brasil, sekaligus penulis utama studi tersebut, dalam siaran persnya, dikutip dari Medical News Today.

    “Perubahan ini didorong oleh korporasi global besar yang meraih keuntungan besar dari produk ultra-processed, didukung pemasaran masif dan lobi politik untuk menghambat kebijakan kesehatan masyarakat yang mendukung pola makan sehat,” tambah Monteiro.

    Dalam makalahnya, para peneliti juga meninjau 104 studi jangka panjang dan menemukan bahwa 92 di antaranya menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi UPF dan peningkatan risiko terhadap total 12 kondisi serta luaran kesehatan berikut:

    obesitas abdominalkematian dari segala penyebab (all-cause mortality)penyakit kardiovaskularpenyakit ginjal kronispenyakit serebrovaskularpenyakit jantung koronerpenyakit Crohndepresitekanan darah tinggi (hipertensi)kolesterol tinggi (dislipidemia)overweight atau obesitasdiabetes tipe 2

    Bagaimana cara mengurangi konsumsi ultra-processed food (UPF)?

    Banyak orang ingin mengurangi konsumsi ultra-processed foods (UPF), tetapi sering kali merasa tertekan karena harus menghindari terlalu banyak hal sekaligus. Menurut ahli gizi, Monique Richard, MS, RDN, LDN, langkah awal justru bukan tentang melarang diri sendiri, melainkan memahami kondisi pribadi.

    Richard menekankan pentingnya menilai akses, kemampuan, dan kesadaran sebelum melakukan perubahan. Ia mengingatkan setiap orang memiliki latar belakang berbeda, dengan keterbatasan dan tantangan masing-masing.

    “Sebagai seorang ahli gizi, tugas saya adalah bertemu klien di titik mereka berada sekarang, bukan pada versi ideal diri mereka atau apa yang masyarakat pikir seharusnya mereka lakukan. Kami membantu menerjemahkan bukti ilmiah menjadi kebiasaan sederhana yang bisa dilakukan sehari-hari, dan dapat mengubah arah kesehatan serta meningkatkan kualitas hidup,” ucapnya.

    Salah satu prinsip utamanya adalah ‘tambah dulu, baru kurangi’. Alih-alih langsung menyingkirkan UPF, coba tambahkan makanan yang lebih padat nutrisi. Satu porsi buah utuh, segenggam kacang, kacang-kacangan, atau sedikit sayur setiap kali makan perlahan akan menggantikan makanan ultra-proses secara alami.

    Richard menyarankan mengganti pilihan makanan dengan opsi yang lebih sehat, tapi tetap praktis. Jika sebuah produk dipenuhi gula, pati, minyak, emulsifier, atau stabilizer, besar kemungkinan itu UPF. Carilah alternatif yang sedikit lebih baik, seperti air dengan tambahan irisan buah atau herbal sebagai pengganti minuman manis, atau bubuk lemon/lime sebagai flavor infuser tanpa gula.

    Untuk sumber protein, pilih yang minim pengolahannya, seperti ayam rotisserie, kacang-kacangan, yogurt, atau tahu. Hidangan yang dipanggang atau dibakar juga lebih baik daripada yang dibalur tepung atau digoreng.

    Richard juga menyarankan untuk sering memasak di rumah dan tidak perlu rumit. Bahkan satu kali makan buatan rumah dalam sehari dapat memberi manfaat. Penelitian pun menunjukkan kebiasaan memasak dan makan bersama keluarga punya dampak positif jangka panjang, melampaui sekadar asupan nutrisi.

    “Penelitian menunjukkan banyak manfaat jangka panjang dari kebiasaan memasak dan makan bersama keluarga yang melampaui sekadar asupan nutrisi saat itu. Gunakan bahan-bahan sederhana seperti sayuran, kacang-kacangan, telur, biji-bijian utuh, rempah, dan bumbu. Bangun makanan Anda dari bahan makanan utuh, bukan daftar bahan yang tidak menyerupai makanan asli,” lanjutnya.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/up)

  • Teka-teki Hitung Cepat Ini Easy, Yang Ngaku IQ Tinggi Jangan Pakai Kalkulator Ya!

    Teka-teki Hitung Cepat Ini Easy, Yang Ngaku IQ Tinggi Jangan Pakai Kalkulator Ya!

    Asah Otak

    Daffa Ghazan – detikHealth

    Kamis, 04 Des 2025 11:32 WIB

    Jakarta – Coba jawab soal ini kalau kamu merasa cepat berhitung. Kalau masih harus lihat jawaban atau pakai kalkulator, berarti kemampuan hitungmu perlu sedikit diasah.

  • Dokter Saraf Beberkan Pemicu Kondisi Fatal Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak

    Dokter Saraf Beberkan Pemicu Kondisi Fatal Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak

    Jakarta

    Aktor senior Epy Kusnandar meninggal dunia pada Rabu (3/12/2025) di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON). Pihak keluarga yang diwakili oleh anaknya, Damar Rizal Marzuki, serta adiknya, Deniar Hendarsah, menyampaikan sejak tiba di rumah sakit kondisi bintang sinetron Preman Pensiun itu sudah sangat mengkhawatirkan.

    Pihak keluarga menjelaskan Epy mengalami penyumbatan pembuluh darah di batang otak.

    “Penyumbatan pembuluh darah di batang otak. Batang otak itu katanya ukurannya cuma segini. Yang tersumbatnya hanya satu tapi itu pusat kontrol kehidupan. Gerak, napas,” terang Deniar Hendarsah dikutip dari detikHot.

    Karena kondisi kritis yang sudah masuk tahap semi-koma serta tekanan darah tinggi yang tidak kunjung stabil, tindakan operasi tidak memungkinkan dilakukan.

    “Akhirnya dengan bertahan beberapa jam, beberapa menit, sampai di suatu saat di ruangan itu udah dipenuhi sama keluarga, sama kerabat, terus menyemangati, ya akhirnya di pukul 14:24 dinyatakan detak jantung berhenti dan napas… nafas berpulang,” pungkas Deniar Hendarsah.

    Di luar kasus tersebut, Direktur Medik dan Keperawatan RS PON, dr Reza Aditya Arpandy, SpS, menjelaskan salah satu bagian sentral di dalam otak adalah batang otak atau brainstem. Batang otak adalah bagian otak yang sangat kecil namun berfungsi sebagai pusat pengatur kehidupan dasar, seperti napas, kesadaran, detak jantung dan gerakan tubuh.

    “Bila terjadi gangguan aliran darah di batang otak, baik karena sumbatan atau pecah pembuluh darah, maka suplai oksigen berhenti mendadak,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (4/12/2025).

    dr Reza menjelaskan, kondisi ini bisa disebut sebagai stroke batang otak, dan merupakan salah satu bentuk stroke paling berbahaya lantaran area yang terdampak adalah pusat vital.

    Adapun faktor risiko tersering penyumbatan pembuluh darah otak sebagai berikut.

    tekanan darah tinggi⁠kolesterol tinggi hingga menyebabkan munculnya plak serta mengerasnya dinding pembuluh darah⁠diabetesmerokokgangguan irama jantung (misalnya fibrilasi atrium)

    “Kemudian seseorang yang pernah mengalami stroke sebelumnya; meskipun ringan dan sudah pulih sepenuhnya; memiliki pembuluh darah otak yang lebih rentan. Kondisi ini memang meningkatkan risiko terjadinya stroke berulang, termasuk yang lebih berat,” tuturnya.

    “Namun, apakah stroke sebelumnya berhubungan langsung dengan kejadian saat ini tidak dapat dipastikan,” lanjutnya lagi.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

  • Tenaga Medis Jemput Bola, Korban Banjir Padang Dapat Layanan Kesehatan

    Tenaga Medis Jemput Bola, Korban Banjir Padang Dapat Layanan Kesehatan

    Foto Health

    Rengga Sancaya – detikHealth

    Kamis, 04 Des 2025 10:30 WIB

    Padang – Upaya pemulihan pascabencana banjir bandang di Kota Padang terus dilakukan, salah satunya melalui pelayanan kesehatan langsung ke rumah-rumah warga.

  • BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Pekan Ke-2 Desember, 10 Wilayah Ini Harus Waspada

    BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Pekan Ke-2 Desember, 10 Wilayah Ini Harus Waspada

    Jakarta

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi cuaca ekstrem jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menegaskan sejumlah fenomena hidrometeorologi kemungkinan meningkat dalam beberapa pekan ke depan.

    “Jenis bencana yang mendominasi adalah hujan ekstrem, angin kencang, petir merusak, puting beliung, hujan es, hingga gangguan jarak pandang yang berdampak pada penerbangan dan pelayaran,” beber Faisal dalam keterangannya, ditulis Kamis (4/12/2025).

    Menurutnya, sepanjang tahun ini Jawa Barat menjadi wilayah dengan frekuensi hujan ekstrem dan angin kencang tertinggi, disusul Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kondisi tersebut dinilai perlu mendapatkan perhatian khusus menjelang puncak pergerakan masyarakat.

    BMKG memproyeksikan periode minggu ke-2 Desember hingga awal Januari dipengaruhi beberapa fenomena atmosfer yang dapat memicu hujan lebat hingga ekstrem, antara lain:

    Monsoon Asia yang mulai aktif sehingga meningkatkan curah hujan di Indonesia.

    Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan Rossby Equator yang memperkuat pertumbuhan awan hujan.

    Seruak dingin Siberia yang menambah intensitas hujan di banyak wilayah.

    Kemungkinan bibit siklon tropis di selatan Indonesia.

    BMKG menyebut daerah yang perlu meningkatkan kewaspadaan pembentukan bibit siklon, yakni:

    BengkuluLampungBantenDKI JakartaJawa-BaliNTBNTTMalukuPapua Selatan dan Tengah.

    Faisal mengingatkan bahwa meski Indonesia tidak berada pada jalur utama siklon tropis, anomali atmosfer dapat mengubah pola tersebut. Ia menyinggung Siklon Senyar yang sempat membawa hujan ekstrem lebih dari 380 mm/hari di Aceh dan menyebabkan kerusakan meluas.

    BMKG memperkirakan periode 28 Desember hingga 10 Januari sebagai fase paling krusial. Pada rentang ini, hampir seluruh:

    Pulau Jawa,Bali,NTB,NTT,sebagian Sulawesi Selatan,serta Papua Selatan,

    berpotensi mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi (300-500 mm per bulan).

    Selain itu, potensi banjir rob juga meningkat di wilayah pesisir Jakarta, Banten, dan Pantura Jawa Barat. Hal ini dipengaruhi fase perigee dan bulan purnama pada pertengahan Desember yang dapat memicu pasang maksimum.

    Ia turut mengingatkan bahwa dua peristiwa besar, banjir bandang dan longsor di Cilacap-Banjarnegara, serta bencana meluas di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat harus menjadi pelajaran penting memasuki puncak musim hujan.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

  • Dialami Epy Kusnandar Sebelum Meninggal, Apa Itu Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak?

    Dialami Epy Kusnandar Sebelum Meninggal, Apa Itu Penyumbatan Pembuluh Darah Batang Otak?

    Jakarta

    Aktor Epy Kusnandar mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta, pada Rabu (3/12/2025) pukul 14.24 WIB.

    Pihak keluarga yang diwakili oleh putranya, Damar Rizal Marzuki, serta adiknya, Deniar Hendarsah, menjelaskan proses meninggalnya Epy berlangsung sangat cepat.

    “Kronologisnya begitu cepat kalau kata dokter. Karena, penyakitnya berhubungan dengan alat yang paling vital, otak manusia ya. Sama kayak jantung,” kata Damar Rizal Marzuki, saat ditemui di rumah duka kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (3/12/2025), dikutip detikHot.

    “Penyumbatan pembuluh darah di batang otak. Katanya ukurannya cuma segini. Batang otak itu katanya ukurannya cuma segini. Yang tersumbatnya hanya satu tapi itu pusat kontrol kehidupan. Gerak, napas,” terang Deniar Hendarsah.

    Karena, kondisi kritis yang sudah mencapai tahap semi-koma dan tensi tinggi yang tak kunjung turun, tindakan operasi pun tidak mungkin dilakukan.

    Pihak rumah sakit telah memberikan upaya maksimal, termasuk alat bantu oksigen dan obat-obatan untuk menaikkan kesadaran. Namun, kondisi Epy Kusnandar justru semakin memburuk ketika tensinya mulai turun.

    Apa itu penyumbatan pembuluh darah di batang otak?

    Di luar kasus Epy Kusnandar, Direktur Medik dan Keperawatan RS PON, dr Reza Aditya Arpandy, SpS, menjelaskan otak bertanggung jawab atas banyak fungsi di dalam tubuh. Adapun salah satu bagian sentral di dalam otak adalah batang otak atau brainstem.

    “Batang otak adalah bagian otak yang sangat kecil namun berfungsi sebagai pusat pengatur kehidupan dasar, seperti napas, kesadaran, detak jantung, dan gerakan tubuh,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (4/12/2025).

    dr Reza mengatakan apabila terjadi gangguan aliran darah di batang otak, baik karena sumbatan atau pecah pembuluh darah, maka suplai oksigen dapat berhenti mendadak. Kondisi ini disebut stroke batang otak, dan merupakan salah satu bentuk stroke yang paling berbahaya karena area yang terdampak adalah pusat yang vital.

    “Itulah mengapa kondisi dapat memburuk secara sangat cepat dan dapat menyebabkan koma hingga henti napas,” ucapnya lagi.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Keluarga Ungkap Kronologi Wafatnya Epy Kusnandar “
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/up)

  • Dokter Ungkap Pola Makan Warga Jepang Bikin Panjang Umur sampai 100 Tahun

    Dokter Ungkap Pola Makan Warga Jepang Bikin Panjang Umur sampai 100 Tahun

    Jakarta

    Orang-orang di Jepang sering dikagumi karena pola hidup sehat mereka yang akhirnya berdampak pada umur panjang. Jumlah centenarian (penduduk berusia 100 tahun atau lebih) di Jepang mencapai rekor 99.763 jiwa.

    Dikutip dari Hindustan Times, salah satu faktor yang membantu warga Jepang bisa menyentuh usia 100 tahun adalah pola makan mereka yang dikenal sangat sehat.

    Spesialis onkologi dr Tarang Krishna, dengan pengalaman 22 tahun mengatakan prinsip ‘Hara Hachi Bu’ dalam budaya di Negeri Sakura dapat membantu siapa pun tetap sehat, energik, dan bugar selama bertahun-tahun mendatang.

    “Artinya, setiap kali Anda makan, Anda harus berhenti ketika sudah sekitar 80 persen kenyang. Anda tidak boleh makan sampai benar-benar kenyang karena lambung tidak membutuhkan makanan sebanyak itu,” kata dr Krishna.

    Menurut dr Krishna, prinsip ini dianut oleh semua orang, mulai dari anak-anak hingga mereka yang berusia 90-an.

    “Ketika seluruh komunitas, kota, atau desa mengikutinya, hal itu akan menjadi kebiasaan gaya hidup yang meningkatkan umur panjang, energi, dan kesehatan secara keseluruhan,” jelasnya.

    Menurut dr Krishna, seseorang yang makan tidak sampai ‘penuh’, akan membantu memperlancar proses pencernaan. Selain itu, prinsip ‘Hara Hachi Bu’ juga membantu dalam proses mengontrol berat badan.

    “Dengan mengikuti Hara Hachi Bu, individu dapat menjaga berat badan yang lebih sehat, melancarkan pencernaan , dan merasa lebih berenergi,” tambah dr Krishna.

    “Membuktikan bahwa terkadang, lebih sedikit memang lebih baik dalam hal makanan,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kemenkes Ungkap Masalah Kesehatan Tertinggi dari Hasil CKG”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Cerita Dokter Tangani Pasien 33 Tahun Jalani Bypass Jantung, Inikah Pemicunya?

    Cerita Dokter Tangani Pasien 33 Tahun Jalani Bypass Jantung, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Tidak bisa dipungkiri bahwa tren penyakit jantung kini mulai banyak dialami oleh generasi muda. Bahkan, mereka yang berusia di bawah 40 tahun sudah mengalami kondisi sumbatan jantung, hingga harus dilakukan tindakan operasi.

    Spesialis bedah toraks dan kardiovaskular BraveHeart – Brawijaya Hospital Saharjo, Dr dr Amin Tjubandi, SpBTKV, SubspJD(K) bercerita dalam kasus bypass jantung, dirinya pernah menangani pasien berusia 33 tahun.

    “Tren kita lihat akhir-akhir ini makin muda. Saya operasi jantung paling muda tuh 33 tahun sudah di-bypass itu,” kata dr Amin dalam acara detikPagi, Selasa (2/12/2025).

    Untuk diketahui, operasi bypass jantung adalah tindakan untuk mengatasi penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah arteri koroner pada pasien penyakit jantung koroner.

    Menurut dr Amin, dalam kasus penyakit jantung koroner, banyak faktor yang bisa dikatakan menjadi pemicunya. Namun, gaya hidup memang berperan besar dalam kondisi ini.

    “Karena bicara jantung, berarti bicara multifaktor di situ ya. Dengan kehidupan sekarang ya, zaman modern, faktor stres, merokok, lifestyle, makan enak itu ngaruh semua. Hubungannya sama jantung erat kaitannya,” katanya.

    Menurut dr Amin, tindakan preventif merupakan cara paling ampuh untuk mencegah seseorang mengalami penyakit jantung. Ini bisa dimulai dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

    “Kalau bisa jangan merokok, makan makanan yang sehat, jangan makan pola makan barat fast food, junk food. Kemudian jangan hidup dengan stres, kita harus punya manajemen stres yang baik,” katanya.

    “Dalam artian bahwa hidup harus bahagia, bergembira, harus enjoy life, jangan apa-apa dibawa stres. Itu pengaruh ke kesehatan kita, karena memang sakit jantung itu hubungannya sama multifaktor ya,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Tingginya Angka Kematian Penyakit Jantung Rematik, Kalahkan Malaria”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Korban Bencana Sumatera-Aceh ‘Dihantui’ Trauma, Butuh Pemulihan Psikologis

    Korban Bencana Sumatera-Aceh ‘Dihantui’ Trauma, Butuh Pemulihan Psikologis

    Jakarta

    Para penyintas bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat (Sumbar), Sumatera Utara (Sumut), dan Aceh saat ini sedang ‘dihantui’ dampak psikologis yang berat, meski kondisi sudah perlahan berangsur pulih.

    Tim-tim trauma healing dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), hingga pihak universitas mulai diterbangkan menuju lokasi bencana untuk membantu memulihkan kondisi psikologis korban.

    Trauma Apa Saja yang Bisa Dialami Korban?

    Psikolog klinis Maharani Octy Ningsih mengatakan trauma psikologis yang mungkin dialami korban bencana bisa berkaitan dengan kejadian mengerikan yang sebelumnya mereka lihat.

    “Bisa saja menjadi takut air, takut hujan, atau takut kembali ke lokasi yang sama karena semua itu terhubung dengan memori menakutkan,” kata Rani, kepada detikcom saat dihubungi, Kamis (4/12/2025).

    Rani melanjutkan bahwa anak-anak merupakan korban yang paling rentan mengalami trauma pasca-bencana.

    “Pengalaman traumatis bisa muncul karena mereka belum memiliki kapasitas emosional untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Apa yang mereka lihat seperti air besar, suara keras, kepanikan orang dewasa langsung terekam sebagai sesuatu ancaman,” katanya.

    “Hal ini terjadi melalui proses conditioning di otak, selain itu adanya rasa tidak aman, kewaspadaan berlebihan, mereka tidak mau jauh dari orang tua, atau tampak cemas karena memang tubuh mereka masih berada dalam mode siaga,” sambungnya.

    Pendekatan Psikologis Fokus pada Hal Sederhana

    Untuk menyembuhkan trauma korban bencana, khususnya pada anak-anak, para penolong menurut Rani harus fokus kepada memulihkan rasa aman mereka terlebih dahulu.

    “Memberi ruang untuk mengekspresikan pengalaman, memvalidasi emosi yang mereka rasakan. Anak bisa diajak menggambar, bermain, atau bercerita. Cara ini membantu mereka memproses emosi tanpa harus dipaksa menceritakan detail traumatis,” katanya.

    “Mengakui bahwa rasa takut yang mereka rasakan adalah sesuatu yang wajar membuat anak merasa tidak sendirian dan menurunkan respons terhadap stres,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: CISDI Ungkap Alasan Kesehatan Mental Masih Disepelekan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Data BNPB: Korban Meninggal Bencana Sumatera 780 Jiwa, 564 Masih Hilang

    Data BNPB: Korban Meninggal Bencana Sumatera 780 Jiwa, 564 Masih Hilang

    Jakarta

    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 780 jiwa meninggal dunia dan 564 jiwa dinyatakan hilang pada penanganan darurat banjir dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.

    Penambahan jumlah korban jiwa dan orang hilang tersebut didapat dari situs Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana (Pusdatin BNPB), dilihat detikcom pada Kamis (4/12/2025), pukul 06.00 WIB.

    Berikut rincian korban meninggal dunia dan hilang.

    Aceh: 277 jiwa meninggal dan 193 jiwa hilangSumatera Barat: 204 jiwa meninggal dan 212 jiwa hilangSumatera Utara: 299 jiwa meninggal dan 159 jiwa hilang

    Antisipasi Risiko Penyakit di Wilayah Terdampak

    Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono buka-bukaan soal kondisi terkini wilayah yang terdampak bencana alam di Sumatera. Ia menyebut saat ini pihak Kemenkes sudah mengirim tim ke daerah untuk melakukan mitigasi dan evaluasi pada beberapa penyakit penting yang mungkin berdampak.

    “Ini kan sekarang yang paling penting itu mitigasi dari korban-korban yang mengalami luka yang akut. Itu ada beberapa ya, ada yang patah tulang, kita sudah kirimkan timnya ke sana,” ungkap Wamenkes ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Rabu (3/12/2025).

    Pasca bencana, beberapa penyakit seperti diare dan leptospirosis dapat meningkat. Leptospirosis merupakan infeksi bakteri yang dapat masuk melalui luka atau air tercemar. Gejala yang dapat ditimbulkan berupa nyeri otot, demam, hingga gangguan organ.

    “Ini yang paling penting karena kejadian pasca bencana itu berkaitan dengan penyakit-penyakit seperti diare, demam, batuk pilek, ada leptospirosis, akibat kejadian banjir,” ungkap Wamenkes.

    “Ini kita terus mitigasi. Kita juga melakukan evaluasi pada mereka-mereka yang mempunyai risiko tinggi. Misalnya lansia, ibu hamil, orang yang mengalami cuci darah, orang yang pakai insulin. Ini juga terus kita evaluasi,” tandas Dante.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Respons WHO soal Musibah Banjir di Asia Termasuk di Indonesia”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)