Jenis Media: Kesehatan

  • Riset Australia Rilis Daftar Sunscreen Overclaim, SPF 50 Ternyata Cuma 4

    Riset Australia Rilis Daftar Sunscreen Overclaim, SPF 50 Ternyata Cuma 4

    Jakarta

    Kelompok konsumen di Australia menguji sedikitnya 20 merek sunscreen populer SPF 50 dan 50+. Mereka menemukan 16 di antaranya tidak memenuhi klaim, meski beberapa perusahaan membantah hasil temuan tersebut.

    Beberapa tabir surya paling populer di Australia, termasuk yang diproduksi oleh Bondi Sands, Banana Boat, dan Cancer Council, dinilai tidak memberikan tingkat perlindungan kulit seperti yang tercantum pada kemasannya, menurut investigasi dari Choice.

    Kelompok advokasi konsumen tersebut menyatakan telah menguji 20 tabir surya SPF 50 atau 50+ dari berbagai pengecer dan rentang harga di laboratorium khusus yang terakreditasi.

    SPF, atau sun protection factor mengukur seberapa baik suatu tabir surya melindungi kulit dari sengatan matahari dengan menunjukkan seberapa banyak radiasi ultraviolet yang dapat mencapai kulit.

    Misalnya, SPF 30 diperkirakan menyaring 96,7 persen radiasi UVB, sedangkan SPF 50 menyaring sekitar 98 persen. Di Australia, klaim SPF dan tabir surya diatur oleh Therapeutic Goods Administration (TGA).

    Tabir surya Ultra Violette Lean Screen SPF 50+ memberikan hasil terburuk dalam pengujian Choice, produk disebut hanya memiliki SPF sebesar 4.

    CEO Choice, Ashley de Silva, mengatakan mereka terkejut dengan hasil itu dan melakukan pengujian ulang pada batch berbeda dari produk Ultra Violette yang sama, kali ini di laboratorium di Jerman, untuk memverifikasi hasilnya.

    “Pengujian kedua menunjukkan hasil identik yaitu SPF sebesar 5,” kata de Silva, dikutip dari The Guardian.

    Juru bicara Ultra Violette mengatakan mereka tidak menerima hasil Choice sebagai laporan akurat. Perusahaan menilai informasi ini menyesatkan demi liputan media.

    Ultra Violette mempersoalkan metodologi pengujian Choice, dengan menyebutkan bahwa putaran kedua pengujian hanya melibatkan lima partisipan.

    “Kami menguji ulang produk kami pada panel penuh berisi 10 orang dan hasilnya adalah 61,7, yang berada di atas ambang batas yang ditetapkan oleh TGA untuk klaim SPF 50+,” kata juru bicara itu.

    “Dua pengujian buta dengan ukuran sampel yang sangat kecil tidak sebanding dengan pengujian ekstensif yang telah kami lakukan sesuai pedoman TGA.”

    Choice mengatakan laboratorium Australia yang mereka gunakan dalam pengujian pertama menggunakan 10 orang sebagai sampel, dan hanya produk Ultra Violette yang diuji ulang dalam ‘pengujian validasi’ dengan lima orang.

    Empat tabir surya lain yang mengklaim SPF 50+ tetapi menunjukkan hasil SPF di kisaran 40-an:

    Coles Sunscreen Ultra Tube (SPF 43)Nivea Sun Kids Ultra Protect and Play Lotion (SPF 41)Nivea Sun Protect and Moisture Lock (SPF 40)Sun Bum Premium Moisturising Lotion (SPF 40)

    Empat tabir surya lainnya menunjukkan SPF di kisaran 30-an, menurut Choice:

    Banana Boat SPF50+ Sunscreen Lotion (SPF 35)Bondi Sands SPF50+ Fragrance Free (SPF 32)Cancer Council Kids Clear Zinc 50+ (SPF 33)Invisible Zinc Face + Body Mineral Sunscreen SPF 50 (SPF 38)

    NEXT: tujuh produk lainnya hanya menunjukkan perlindungan di kisaran SPF 20-an

    Aldi Ombra Everyday Sunscreen 50+ (SPF 26)Banana Boat Baby Zinc Sunscreen Lotion SPF 50+ (SPF 28)Bondi Sands SPF 50+ Zinc Mineral Body Lotion (SPF 26)Cancer Council Everyday Value SPF 50 (SPF 27)Cancer Council Ultra Sunscreen SPF 50+ (SPF 24)Neutrogena Sheer Zinc Dry-Touch Lotion SPF 50 (SPF 24)Woolworths Sunscreen Everyday Tube SPF 50+ (SPF 27)

    Empat tabir surya yang memenuhi klaim SPF mereka menurut pengujian Choice adalah:

    La Roche-Posay Anthelios Wet Skin SPF 50+ (SPF 72)Neutrogena Ultra Sheer Body Lotion SPF 50 (SPF 56)Cancer Council Kid Sunscreen 50+ (SPF 52)Mecca Cosmetica To Save Body SPF 50+ Hydrating Sunscreen (SPF 51)

    De Silva mengatakan pihaknya terkejut dengan keseluruhan hasil pengujian.

    “Melihat 16 dari 20 produk tidak memenuhi klaim SPF-nya adalah angka yang sangat signifikan,” katanya. “Konsumen mengharapkan tabir surya mereka memberikan perlindungan sesuai rating SPF yang tertera.”

    Ia menambahkan bahwa tabir surya dengan SPF di kisaran 30-an masih bekerja dengan sangat baik karena hanya ada sedikit perbedaan jumlah radiasi UV yang bisa menembus kulit dibandingkan dengan SPF 50.

    Namun, ia menekankan pentingnya menyoroti produsen yang membuat klaim pemasaran tidak sesuai.

    “Penting bagi konsumen merasa bahwa apa yang mereka beli benar-benar sesuai dengan yang dijanjikan,” tegasnya.

  • Alat Dapur Seperti Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Emak-emak Wajib Waspada!

    Alat Dapur Seperti Ini Bisa Tingkatkan Risiko Kanker, Emak-emak Wajib Waspada!

    Jakarta

    Alat makan, mainan, serta peralatan dapur lain yang menggunakan bahan plastik berwarna hitam ditemukan mengandung kadar tinggi zat penahan api dalam level beracun yang mengkhawatirkan.

    Studi mengungkap zat ini diduga berasal dari produk elektronik yang terkontaminasi selama proses daur ulang.

    Produsen juga menggunakan zat penahan api dalam sofa, kursi santai, kursi kantor, pelapis jok mobil, kursi bayi, bantalan karpet, matras yoga berbusa, dan barang bayi lainnya. Dari situ, zat penahan api dapat meresap ke udara lalu menempel pada debu, makanan, dan air, yang kemudian bisa tertelan, menurut National Institute of Environmental Health Sciences.

    “Salah satu produk dengan kadar tertinggi zat penahan api adalah manik-manik koin bajak laut dari plastik hitam yang dikenakan anak-anak, mirip dengan manik-manik Mardi Gras tapi untuk kostum,” kata penulis utama studi Megan Liu, manajer sains dan kebijakan di Toxic-Free Future, sebuah organisasi advokasi lingkungan AS.

    “Produk itu mengandung hingga 22.800 bagian per sejuta (ppm) zat penahan api, hampir 3 persen dari berat totalnya,” jelas Liu. “Anak-anak sering memainkan mainan yang sama selama beberapa hari berturut-turut sampai mereka bosan.”

    Zat penahan api paling berbahaya yang ditemukan dalam produk konsumen tersebut sama dengan yang digunakan dalam pelindung elektronik seperti televisi dan perangkat lainnya.

    “Plastik yang digunakan dalam produk konsumen tampaknya terkontaminasi zat penahan api karena kesalahan dalam proses daur ulang limbah elektronik,” katanya.

    Salah satu produk, sebuah baki sushi dari plastik hitam, mengandung 11.900 ppm decabromodiphenyl ether (decaBDE), yaitu jenis dari kelompok zat penahan api polybrominated diphenyl ethers (PBDE).

    Risiko Kanker

    Menurut studi yang dipublikasikan pada April 2024, orang dengan kadar PBDE tertinggi dalam darahnya memiliki kemungkinan meninggal akibat kanker sekitar 300 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang memiliki kadar terendah.

    DecaBDE telah sepenuhnya dilarang oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) pada 2021 setelah dikaitkan dengan kanker, gangguan hormon dan tiroid, serta dampak buruk terhadap perkembangan janin dan anak, fungsi neuroperilaku, juga toksisitas terhadap sistem reproduksi dan imun.

    Meski sudah dilarang, decaBDE ditemukan pada 70 persen sampel yang diuji, dengan kadar berkisar lima hingga 1.200 kali lebih tinggi dari batas maksimum Uni Eropa yaitu 10 ppm, menurut Liu.

    NEXT: Temuan senyawa toksik di Spatula dan Sendok

    Berdasarkan paparan dari peralatan dapur plastik hitam seperti spatula dan sendok berlubang, para peneliti memperkirakan seseorang bisa terpapar rata-rata 34,7 ppm decaBDE setiap harinya.

    “Yang paling mengkhawatirkan adalah mereka menemukan zat penahan api yang seharusnya sudah tidak digunakan lagi,” kata toksikolog Linda Birnbaum, mantan direktur National Institute for Environmental Health Sciences dan National Toxicology Program.

    “Saya menyarankan untuk tidak menggunakan plastik hitam untuk bahan yang bersentuhan dengan makanan atau membeli mainan yang mengandung bagian plastik hitam,” ujar Birnbaum, yang tidak terlibat dalam studi tersebut.

    North American Flame Retardant Alliance (NAFRA), yang mewakili produsen dan pengguna bahan kimia tahan api, menyatakan kepada CNN bahwa studi Oktober 2024 tidak memperhitungkan kadar paparan aktual pada manusia atau jalur paparan apa pun.

    “Penggunaan zat penahan api dalam elektronik dan peralatan telah berperan penting dalam mengurangi cedera dan kematian akibat kebakaran serta mencegah kerusakan properti,” kata Erich Shea, direktur komunikasi produk NAFRA, melalui email.

    “Mendaur ulang plastik dari limbah elektronik adalah komponen penting dari ekonomi sirkular, membantu menghemat sumber daya dan mengurangi dampak lingkungan dari limbah plastik,” tambahnya.

    Birnbaum mengatakan kepada CNN bahwa sudah diketahui secara luas bahwa plastik yang mengandung atau terpapar bahan kimia berbahaya seharusnya tidak didaur ulang.

    “Kekhawatiran baru yang diangkat dalam studi ini adalah, ‘Lihat, plastik hitam yang seharusnya tidak didaur ulang malah berakhir dalam berbagai produk yang menyebabkan paparan terhadap manusia,’” ujarnya.

  • Fakta-fakta Aturan Co-Payment Asuransi Kesehatan, Dinilai ‘Ada Bagusnya’ oleh Menkes

    Fakta-fakta Aturan Co-Payment Asuransi Kesehatan, Dinilai ‘Ada Bagusnya’ oleh Menkes

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan aturan baru yang mewajibkan nasabah asuransi kesehatan swasta menanggung sendiri sebagian biaya pengobatan (co-payment) paling sedikit 10 persen. Aturan tersebut tertuang dalam SEOJK Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan.

    Menanggapi hal ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku belum bisa memberikan komentar lebih lanjut. Pasalnya, dirinya masih akan mempelajari regulasi baru tersebut.

    Namun, secara prinsip, ia menilai sistem co-payment bisa memberikan nilai edukatif bagi para pemegang polis.

    “Di mata saya, ada bagusnya juga dengan adanya co-payment ini. Jadi mirip seperti asuransi kendaraan, kalau ada tabrakan, kita tetap harus bayar sedikit. Dengan begitu, kita jadi lebih hati-hati dalam berkendara,” ujar Menkes Budi kepada wartawan, Kamis (12/6/2025).

    “Saya rasa itu bagus juga untuk mendidik para pemegang polis asuransi swasta, agar mereka menjaga kesehatan dan tidak gampang sakit,” sambungnya.

    Apa itu Sistem Co-payment?

    Sistem co-payment berarti peserta asuransi menanggung sebagian kecil dari total biaya layanan kesehatan, sedangkan sisanya ditanggung oleh perusahaan asuransi. Kebijakan ini sebelumnya menuai pro dan kontra di masyarakat, terutama soal keadilan dan beban biaya tambahan yang harus ditanggung pasien.

    SEOJK No.7/2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan akan mulai efektif per 1 Januari 2026, dengan masa penyesuaian sampai 31 Desember 2026 bagi polis yang otomatis diperpanjang.

    “Melalui ketentuan ini, OJK mendorong efisiensi pembiayaan layanan kesehatan jangka panjang di tengah tren inflasi medis yang terus naik,” tulis OJK dalam keterangan resminya, Kamis (5/6/2025).

    OJK menegaskan, skema co‑payment diterapkan untuk menahan laju inflasi medis yang rata‑rata 2-3 kali inflasi umum di Indonesia. Selain itu juga mencegah ‘over‑utilization’ atau penggunaan layanan kesehatan berlebihan oleh pemegang polis, menekan premi agar tetap terjangkau dalam jangka panjang.

    “Copayment diharapkan membuat peserta lebih bijak memakai layanan medis, sekaligus menekan moral hazard,” tulis OJK dalam dokumen FAQ resmi.

    NEXT: BPJS Kesehatan Pastikan Peserta JKN Tak Tanggung 10 Persen

    Terkait skema co-payment ini, BPJS Kesehatan menegaskan bahwa para peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak akan ikut terdampak dalam membayar 10 persen klaim.

    “Kami sampaikan bahwa ketentuan co-payment saat ini tidak berlaku bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau BPJS Kesehatan,” kata Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah saat dihubungi detikcom, Jumat (13/6/2025).

    Hal ini karena BPJS Kesehatan menerapkan skema Coordination of Benefit (CoB), sesuai dengan Perpres 59/2024 BPJS Kesehatan dapat berkoordinasi dengan penyelenggara jaminan lainnya. Pasal 51 Perpres 59/2024 menyebut peserta JKN dapat meningkatkan perawatan yang lebih tinggi dari haknya termasuk rawat jalan eksekutif dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan (AKT).

    Hal tersebut kata dia diatur secara rinci diatur oleh Kementerian Kesehatan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/1366/2024 tentang Pedoman Pelaksanaan Selisih Biaya Oleh Asuransi Kesehatan Tambahan Melalui Koordinasi Antar Penyelenggara Jaminan.

    Alasan OJK Menerapkan Skema Co-payment

    Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan aturan tersebut diberlakukan sebagai salah satu upaya menekan inflasi kesehatan yang mengancam perekonomian.

    “Jadi justru kenaikan premi kesehatan yang tidak terkendali itu yang menyebabkan adanya co-payment ini,” kata Ogi dalam Forum Group Discussion (FGD) di Jakarta, Kamis (12/6/2025).

    Menurut Ogi, terdapat tren peningkatan inflasi medis di Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan inflasi umum pada 2024, dengan inflasi umum tercatat 3 persen dan inflasi medis sebesar 10,1 persen yang lebih tinggi dibandingkan angka global yakni 6,5 persen.

    Dalam skema co-payment, OJK menetapkan batas maksimum yang harus dibayar peserta sebesar Rp 300 ribu per pengajuan klaim untuk rawat jalan dan Rp 3 juta untuk rawat inap per pengajuan klaim.

    “Dengan co-payment, harapannya preminya ikut turun,” ujar Ogi.

  • Dokter Ungkap 4 Alasan Kasus Stroke Usia Muda Makin Banyak Ditemukan di RI

    Dokter Ungkap 4 Alasan Kasus Stroke Usia Muda Makin Banyak Ditemukan di RI

    Jakarta – Stroke merupakan penyakit fatal yang dapat mengakibatkan kecacatan atau kematian pada pengidapnya. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stroke di RI mencapai 8,3 per 1.000 penduduk.

    Data tersebut juga menunjukkan bahwa stroke adalah salah satu penyakit dengan beban pengeluaran tertinggi ketiga setelah jantung dan kanker, sebesar Rp 5,2 triliun pada tahun 2023.

    Stroke umumnya lebih sering dialami oleh pasien berusia 40 tahun ke atas. Namun belakangan, kasus stroke makin sering ditemukan pada anak muda. Memang apa yang menjadi pemicunya?

    Penyebab Kasus Stroke di Usia Muda Makin Banyak

    1. Pencatatan Laporan Lebih Kuat

    Spesialis radiologi Dr dr Jacub Pandelaki, SpRad menuturkan faktor utama kenaikan kasus stroke di kalangan anak muda adalah pencatatan kasus yang lebih baik. Menurutnya, ini adalah hal yang baik sehingga data kasus yang terkumpul lebih lengkap.

    “Satu, kecepatan laporan kasus stroke di media, ini sangat bagus sebenarnya, kejadian apapun sekarang sudah pasti terekspose, sangat cepat,” kata dr Jacub beberapa waktu lalu.

    2. Deteksi Makin Canggih

    Selain itu, pemeriksaan yang semakin canggih juga menjadi salah satu penyebab makin banyak ditemukannya kasus stroke pada anak muda. Hal ini menurut dr Jacub penting untuk mengetahui risiko stroke lebih dini.

    “Kedua, adalah teknologi deteksi, deteksi ini makin canggih, jadi orang muda-muda ini yang terkena stroke terdeteksi, begitu juga saat dia terkena kanker dan penyakit lain, lebih mudah diketahui, bahkan dari rentang usia bayi sampai orangtua dengan jenis penyakit yang berbeda,” sambung dr Jacub.

    3. Gaya Hidup Makin Buruk

    Gaya hidup memainkan peranan besar dalam risiko penyakit stroke pada anak muda. dr Jacub menilai pola makan anak muda sekarang sudah berbeda jauh dengan masa lampau.

    Makanan siap saji yang serba praktis kini menjadi pilihan utama banyak orang. Padahal, makanan seperti ini biasanya mengandung kadar gula, lemak, dan garam yang tinggi. Ini juga belum ditambah zat kimia lain yang biasanya ditambahkan ke dalam makanan instan.

    Kebiasaan ini dapat memunculkan berbagai faktor risiko stroke, seperti diabetes, obesitas, hingga tekanan darah tinggi.

    “Pola hidup orang kita kan sekarang beda, dulu makan mi instan saja jarang, sekarang kita semua sudah ada fast food, dan umumnya disajikan dengan cara digoreng, kalau rebus, sebetulnya lebih sehat,” katanya.

    “Jadi pola hidup mempunyai pengaruh yang besar, itulah kenapa pada usia muda sekarang ini bisa dimungkinkan terkena stroke,” tandas dr Jacub.

    4. Kondisi Bawaan

    Stroke pada anak muda juga dapat disebabkan oleh kondisi bawaan moya-moya. Moya-moya merupakan faktor risiko non-klasik stroke berupa kelainan genetik yang mempengaruhi pembuluh darah otak, khususnya arteri karotis interna.

    Arteri ini menyempit dan bahkan dapat tersumbat, sehingga mengurangi aliran darah ke otak. Penyempitan ini menyebabkan pembentukan pembuluh darah kecil yang baru di sekitar daerah tersumbat.

    Moya-moya dapat memicu stroke pada pasien di rentang usia 20-30-an. Seorang dengan riwayat genetik keluarga moya-moya memiliki risiko stroke 10-15 persen lebih tinggi.

    “Kasus moya-moya di Indonesia belum diketahui, tetapi diduga sama seperti laporan kasus negara lain, misalnya Jepang, 0,5 per 100 ribu orang,” kata dr Reza Aditya Arpandy, SpS terpisah.

    (avk/tgm)

  • Sederet Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Rajin Minum Jus Mengkudu, Apa Saja?

    Sederet Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Rajin Minum Jus Mengkudu, Apa Saja?

    Jakarta – Mengkudu adalah buah yang tumbuh subur di Asia Tenggara. Buah ini memiliki rasa yang pahit dan bau khas yang terkadang dibandingkan dengan keju yang bau.

    Mengkudu sudah lama dimanfaatkan, khususnya oleh masyarakat Polinesia, untuk berbagai masalah kesehatan seperti sembelit, infeksi, nyeri, dan radang sendi. Umumnya buah ini dikonsumsi dengan cara dibuat jus.

    Untuk mengurangi rasa pahitnya, jus mengkudu bisa ditambahkan madu sebagai pemanis alami. Buah jeruk nipis atau lemon juga bisa ditambahkan untuk menyamarkan bau dan rasa yang mungkin kurang enak untuk sebagian orang. Apa saja penyakit yang bisa dicegah dengan jus mengkudu?

    1. Kanker

    Jus mengkudu yang mengandung antioksidan mengurangi kerusakan sel dan stres oksidatif. Stres oksidatif dikaitkan dengan banyak penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes.

    Dalam sebuah penelitian, perokok berat diberi 118 ml jus mengkudu setiap hari. Setelah sebulan, responden mengalami penurunan dua jenis radikal bebas umum sebesar 30 persen.

    Dalam studi farmakologis, buah mengkudu bahkan menunjukkan aktivitas anti-kanker pada berbagai lini seperti sel kanker paru, serviks, dan payudara.

    2. Penyakit Jantung

    Jus mengkudu meningkatkan kesehatan jantung dengan menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi peradangan. Kolesterol sebenarnya dibutuhkan tubuh, tapi jika kadar kolesterol jahat low density-lipoprotein (LDL) berlebihan, maka risiko penyakit jantung bisa meningkat.

    Dalam sebuah studi, minum jus mengkudu hingga 188 ml tiap hari selama satu bulan terbukti secara signifikan menurunkan kadar kolesterol total, termasuk kolesterol LDL, serta penanda peradangan dalam darah yang disebut C-reactive protein.

    Penelitian lanjutan perlu dilakukan untuk melihat efeknya pada kelompok masyarakat yang lebih luas.

    3. Radang Sendi

    Dalam sebuah studi, sekelompok pasien arthritis degeneratif tulang belakang diminta minum 15 ml jus mengkudu dua kali sehari selama sebulan. Dilaporkan kelompok yang minum jus mengkudu memiliki skor yang lebih rendah. Bahkan 60 persen dari mereka tidak mengalami nyeri lagi sama sekali.

    Nyeri akibat arthritis umumnya berkaitan dengan peradangan dan stres oksidatif yang meningkat. Karena itu, jus mengkudu mungkin bisa menjadi pereda nyeri alami dengan cara mengurangi peradangan dan melawan radikal bebas.

    4. Daya Tahan Tubuh Lemah

    Jus mengkudu kaya akan vitamin C. Kandungan tersebut mendukung sistem kekebalan tubuh dengan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan racun lingkungan.

    Kandungan antioksidan lain dalam mengkudu, seperti beta karoten, juga meningkatkan kekebalan tubuh. Satu studi kecil selama 8 minggu menemukan orang sehat yang minum jus mengkudu 330 ml tiap hari memiliki peningkatan aktivitas sel kekebalan tubuh dan tingkat stres oksidatif yang lebih rendah.

    5. Kelelahan

    Beberapa penelitian menunjukkan manfaat jus mengkudu untuk kemampuan olahraga. Dalam sebuah penelitian, pelari jarak jauh dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang diberi jus mengkudu dan kelompok yang diberi plasebo. Jus mengkudu diberi dua kali sehari, selama 3 pekan.

    Hasilnya, kelompok yang minum jus mengalami peningkatan daya tahan hingga 21 persen lebih lama, sampai akhirnya merasa lelah. Ini menunjukkan adanya peningkatan performa fisik.

    Peningkatan daya tahan ini berkaitan dengan kandungan antioksidan dalam jus mengkudu yang membantu mengurangi kerusakan otot yang biasanya terjadi saat olahraga.

    (avk/tgm)

  • Bercinta Bisa Jadi Terapi Usir Depresi, Baiknya Berapa Kali Seminggu?

    Bercinta Bisa Jadi Terapi Usir Depresi, Baiknya Berapa Kali Seminggu?

    Jakarta

    Seks merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi setiap pasangan suami istri. Kebahagiaan yang timbul akibat bercinta, bahkan bisa membantu seseorang terhindar dari depresi.

    Dikutip dari Daily Mail, para ilmuwan menemukan angka ‘ajaib’ terkait berapa kali dalam seminggu untuk bercinta demi kehidupan yang lebih bahagia. Ternyata seminggu sekali saja sudah cukup

    Para peneliti di Shantou University Medical College menemukan bahwa mereka yang berhubungan seks setidaknya sekali seminggu memiliki kemungkinan depresi yang jauh lebih rendah, dibandingkan dengan mereka yang melakukannya kurang dari sekali sebulan.

    Penelitian yang melibatkan 14.741 orang dewasa di Amerika Serikat (AS) ini mengungkapkan bercinta setidaknya sekali seminggu dapat mengurangi risiko munculnya gejala gangguan suasana hati hingga 24 persen.

    Efeknya mungkin terletak pada pelepasan hormon kebahagiaan seperti endorfin dan dopamin yang terjadi saat berhubungan seks. Selama hubungan intim, hormon ini meningkat hingga 200 persen.

    “Terlepas dari orientasi seksualnya, aktivitas seksual memberikan manfaat seperti peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup, yang berdampak signifikan terhadap kesehatan mental,” ujar Profesor Mutong, salah satu penulis pada penelitian tersebut.

    Menurut para peneliti, hubungan seks yang dilakukan minimal 103 kali per tahun atau mungkin dua kali seminggu diketahui bisa memberikan manfaat optimal dalam mencapai kebahagiaan, serta mencegah depresi.

    (dpy/kna)

  • Kebiasaan Makan untuk Cegah Mati Muda, Cocok Buat yang Mau Panjang Umur

    Kebiasaan Makan untuk Cegah Mati Muda, Cocok Buat yang Mau Panjang Umur

    Jakarta – Memiliki tubuh sehat dan panjang umur merupakan harapan banyak orang. Pola makan sehat menjadi salah satu faktor penting dalam mewujudkan hal tersebut.

    Sebenarnya pola makan seperti apa sih yang bisa dilakukan untuk panjang umur? Dikutip dari Healthline, berikut ini beberapa di antaranya:

    1. Hindari Makan Berlebih

    Studi pada hewan menunjukkan pengurangan kalori sebesar 10-50 persen dari jumlah normal dapat meningkatkan umur maksimum. Penelitian lain pada manusia juga menunjukkan adanya hubungan antara asupan kalori rendah, umur panjang, dan risiko penyakit lebih kecil.

    Pembatasan kalori juga membantu mengurangi berat badan berlebih dan lemak perut. Keduanya dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan dan umur yang lebih pendek.

    2. Perbanyak Makan Kacang

    Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang baik. Kacang mengandung protein, serat, antioksidan, dan senyawa tanaman yang bermanfaat untuk tubuh.

    Kacang juga mengandung sumber vitamin dan mineral yang baik, seperti tembaga, magnesium, kalium, folat, niasin, serta vitamin B6 dan E. Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi kacang memiliki efek yang baik untuk penurunan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, peradangan, dan sindrom metabolik lain.

    Sebuah penelitian menemukan orang yang makan setidaknya 3 porsi (satu porsi 28 gram) kacang-kacangan per minggu memiliki risiko kematian dini 39 persen lebih rendah.

    3. Konsumsi Kunyit

    Kunyit adalah salah satu rempah yang populer di Indonesia. Rupanya herbal ini memiliki manfaat yang besar untuk kesehatan tubuh. Ini disebabkan oleh kandungan senyawa bioaktif kurkumin di dalamnya.

    Kandungan kurkumin bersifat antioksidan yang berguna untuk membantu menjaga fungsi otak, jantung, dan paru-paru. Kandungan ini juga melindungi tubuh dari risiko kanker dan penyakit terkait usia.

    Studi in vivo dan in vitro pada manusia telah mengonfirmasi kurkumin dapat mencegah penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit inflamasi, gangguan neurodegeneratif, dan kondisi medis lainnya.

    4. Perbanyak Konsumsi Sayur

    Banyak penelitian menghubungkan pola makan kaya nabati dengan risiko kematian dini lebih rendah. Ini juga disertai risiko kanker, sindrom metabolik, penyakit jantung, depresi, dan kerusakan otak yang lebih rendah.

    Nutrisi dan antioksidan yang ada dalam makanan nabati kaya akan polifenol, karotenoid, folat, dan vitamin C. Salah satu penelitian menemukan orang yang menjalankan pola makan vegetarian dan vegan memiliki risiko kematian 12-15 persen lebih rendah.

    Penelitian yang sama juga melaporkan risiko kematian akibat kanker, penyakit jantung, ginjal, atau hormon yang lebih rendah 29-52 persen.

    5. Rajin Minum Teh dan Kopi Tanpa Gula

    Konsumsi teh dan kopi tanpa gula sudah lama dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kronis. Kandungan polifenol dan katekin dalam teh hijau misalnya, dalam sebuah penelitian disebut dapat menurunkan risiko kanker, diabetes, dan penyakit jantung.

    Demikian dengan kopi, juga dikaitkan dengan risiko terkena diabetes tipe dua, penyakit jantung, kanker, serta penyakit otak tertentu yang lebih rendah. Dalam sebuah penelitian disebutkan, peminum kopi maupun teh memiliki risiko kematian dini 20-30 persen lebih rendah, dibandingkan mereka yang tidak minum sama sekali.

    Perlu diingat, konsumsi kafein yang disarankan adalah 400 mg per hari, atau 4 cangkir kopi sehari.

    (avk/tgm)

  • Kemenkes Minta Suami Dukung Istri Ikut Periksa Risiko Kanker Serviks

    Kemenkes Minta Suami Dukung Istri Ikut Periksa Risiko Kanker Serviks

    Jakarta

    Kasus kanker serviks atau kanker leher rahim di Indonesia masih cukup tinggi. Diperkirakan ada 36 ribu perempuan Indonesia yang terkena kanker serviks dengan 20 ribu kematian.

    “Kanker leher rahim adalah kanker kedua terbanyak dan kurang lebih 56 kematian akibat kanker leher rahim setiap harinya,” kata Direktur Penanggulangan Penyakit Tidak Menular, Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, M Epid dalam konferensi pers, Jumat (13/6/2025).

    Kanker serviks adalah penyakit yang terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di leher rahim dan membentuk tumor ganas. Infeksi virus HPV merupakan penyebab utama terjadinya kanker serviks.

    Kemenkes RI telah memasukkan vaksin HPV ke dalam program imunisasi nasional yang ditujukan untuk anak usia sekolah kelas 5-6 SD. Pada dewasa, wanita usia 30 sampai 69 tahun direkomendasikan mendapatkan skrining kanker serviks metode HPV DNA yang bisa dilakukan di Puskesmas bersamaan dengan program Cek Kesehatan Gratis (CKG).

    “Kita berharap para perempuan Indonesia tidak malu melakukan ini dan mendapatkan dukungan suami agar perempuan mau tes DNA HPV supayabisa terlindungi dari kanker leher rahim,” beber Nadia.

    Kanker serviks adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Mendapatkan penanganan sedini mungkin bisa meningkatkan kualitas hidup dan menurunkan risiko kematian karena kanker serviks.

    “Paling sering terjadi, kita merasa takut akan hasil atau prosedur serta pemeriksaannya. ‘Daripada saya ketahuan kanker, mendingan saya nggak pernah tahu kanker’, padahal ini hal yang tidak baik,” tandas Nadia.

    (kna/kna)

  • Alasan OJK Minta Peserta Asuransi Kesehatan Urun Bayar 10 Persen Biaya Klaim

    Alasan OJK Minta Peserta Asuransi Kesehatan Urun Bayar 10 Persen Biaya Klaim

    Jakarta

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan aturan terkait co-payment atau urun bayar sebesar 10 persen bagi peserta asuransi kesehatan. Aturan urun biaya dalam klaim asuransi kesehatan tersebut tertulis dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 7/SEOJK.05/2025 tentang Penyelenggaraan Produk Asuransi Kesehatan.

    Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan aturan tersebut diberlakukan sebagai salah satu upaya menekan inflasi kesehatan yang mengancam perekonomian.

    “Jadi justru kenaikan premi kesehatan yang tidak terkendali itu yang menyebabkan adanya co-payment ini,” kata Ogi dalam Forum Group Discussion (FGD) di Jakarta, Kamis (12/6/2025).

    Ogi memaparkan terdapat tren peningkatan inflasi medis di Indonesia yang lebih tinggi dibandingkan inflasi umum pada 2024, dengan inflasi umum tercatat 3 persen dan inflasi medis sebesar 10,1 persen yang lebih tinggi dibandingkan angka global yakni 6,5 persen.

    Dalam skema co-payment, OJK menetapkan batas maksimum yang harus dibayar peserta sebesar Rp 300 ribu per pengajuan klaim untuk rawat jalan dan Rp 3 juta untuk rawat inap per pengajuan klaim.

    Aturan urun bayar ini disebut akan membuat peserta asuransi kesehatan mendorong premi yang lebih terjangkau.

    “Dengan co-payment, harapannya preminya ikut turun,” ujar Ogi.

    (kna/kna)

  • 6 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang, Bisa Jadi Racun

    6 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang, Bisa Jadi Racun

    Jakarta – Mengonsumsi makanan memang paling enak selagi hangat. Tapi perlu diingat, ada beberapa makanan yang bila sudah disimpan di suhu ruang, sebaiknya tidak dipanaskan lagi.

    Berikut ini sederet makanan yang sebaiknya dihindari untuk dipanaskan ulang, dikutip dari Times of India:

    1. Bayam

    Menyimpan bayam masak sisa di kulkas untuk dipanaskan lagi tidaklah sehat. Beberapa penelitian menunjukkan sayuran daun hijau mengandung nitrat yang dapat berubah menjadi nitrit dan nitrosamin setelah dipanaskan.

    Kedua zat tersebut bersifat karsinogenik dan meningkatkan risiko kanker. Cara terbaik mengonsumsi bayam dan sayuran hijau adalah dengan makan segera setelah dimasak.

    2. Nasi

    Harus lebih berhati-hati memanaskan nasi yang sebelumnya dibiarkan di suhu ruangan. Nasi tersebut mungkin sudah terkontaminasi dengan bakteri seperti Bacillus cereus.

    Bacillus cereus dapat berkembang biak jika nasi dibiarkan pada suhu ruangan. Meski bakteri ini dapat dibunuh dengan panas, spora yang dihasilkannya beracun dan tahan panas.

    Jika ingin memanaskan nasi, pastikan tidak terlalu lama meninggalkannya di suhu ruang setelah dimasak. Segera pindahkan sisa nasi ke dalam lemari es.

    3. Telur

    Telur adalah sumber protein murah yang kaya akan nutrisi. Secara umum, memanaskan ulang telur aman hingga suhu 71 derajat celcius.

    Tapi, menyimpan sisa telur orak-arik, telur rebus, atau telur dadar yang belum matang sempurna untuk dipanaskan lagi bukanlah hal yang benar. Makin lama disimpan, semakin besar risiko basi atau kontaminasi.

    Telur setengah matang dengan kuning telur yang masih cair dapat mengandung salmonella. Bakteri tersebut dapat memicu keracunan makanan dengan gejala seperti diare, demam, kram, dan muntah.

    4. Kentang

    Kentang yang sudah dimasak dapat memunculkan bakteri Clostridium botulinum, terutama jika dibiarkan di suhu ruang. Pemanasan ulang tidak dapat menghilangkan risiko munculnya bakteri tersebut.

    Langsung simpan kentang masak ke dalam lemari es sebelum dipanaskan atau diolah kembali.

    5. Jamur

    Jamur yang sudah dimasak sebaiknya tidak disisakan dan disimpan. Jamur yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang dapat memicu gangguan pencernaan atau masalah lambung lainnya jika dikonsumsi lagi.

    6. Ayam

    Daging ayam kaya akan protein. Memanaskan kembali daging ayam dapat meningkatkan risiko masalah pencernaan, apabila tidak disimpan dengan benar.

    Jika ingin memanaskan ayam yang telah dimasak, disarankan menggunakan suhu rendah dalam durasi yang lebih lama. Alternatif lain juga bisa mengonsumsi ayam dalam kondisi dingin, misalnya dalam bentuk salad atau sandwich.

    (avk/tgm)