Jenis Media: Kesehatan

  • Tingkatkan Layanan, Mayapada Healthcare Gandeng Bupa International

    Tingkatkan Layanan, Mayapada Healthcare Gandeng Bupa International

    Jakarta – Mayapada Healthcare (PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk.) memperkuat kemitraan strategis dengan Bupa International, penyedia asuransi kesehatan premium asal Inggris, guna menghadirkan layanan kesehatan berstandar internasional bagi para nasabah, yang mayoritas merupakan ekspatriat.

    Kerja sama ini ditandai lewat penandatanganan Collaboration Agreement oleh Associate Director Commercial Mayapada Healthcare,dr. Christanti Triradiani, Network Development Consultant Bupa International Karthi Rajaseharan, dan perwakilan manajemen Global Excel Indonesia dr. Andi Saputro, di Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan.

    Dengan dukungan Global Excel sebagai Third-Party Administrator (TPA), kemitraan ini menghadirkan layanan kesehatan menyeluruh untuk nasabah Bupa di Indonesia. Fasilitas yang disiapkan antara lain penanganan kegawatdaruratan dan ambulans yang siaga 24 jam, termasuk untuk kasus serangan jantung melalui Cardiac Emergency, kasus stroke melalui Stroke Emergency, kasus kecelakaan melalui Trauma Emergency, serta layanan emergency Ibu dan Anak (Woman & Children).

    Untuk kenyamanan pasien, tersedia juga tenaga medis bilingual termasuk dokter dan perawat, VIP Lounge, dan pendampingan dari VIP Patient Relation Officer (PRO). Seluruh layanan dapat diakses melalui sistem cashless untuk mempercepat proses administrasi.

    Chief Commercial Officer Mayapada Healthcare, Benjamin Winoto, menyebut kerja sama ini sebagai bentuk kepercayaan mitra global terhadap kualitas layanan Mayapada Hospital yang sudah berstandar internasional dan mengantongi akreditasi Joint Commission International (JCI).

    “Kemitraan dengan Bupa International merupakan salah satu wujud nyata kepercayaan mitra internasional terhadap layanan kesehatan berstandar internasional yang disediakan Mayapada Healthcare,” ujar Benjamin dalam keterangannya, Sabtu (14/6/2025).

    Tak hanya itu, Mayapada juga menyediakan manfaat tambahan bagi peserta asuransi Bupa seperti antar-jemput bandara, telekonsultasi eksklusif, layanan mata di Mayapada Eye Centre (MEC) dengan pendamping Vision Assistant (VIA), serta program wellness untuk kebugaran dan pencegahan penyakit seperti diabetes dan obesitas.

    Network Development Consultant Bupa International, Karthi Rajaseharan, menyatakan pihaknya yakin kolaborasi ini memberikan nilai lebih bagi nasabah, termasuk ekspatriat yang membutuhkan layanan kesehatan berkualitas tinggi dan terpercaya.

    “Kami senang dapat memperkuat kolaborasi kami dengan Mayapada Healthcare malalui kerja sama yang lebih komprehensif di seluruh unit Mayapada Hospital. Kami percaya bahwa kemitraan ini akan memberikan nilai lebih bagi nasabah Bupa di Indonesia, termasuk para ekspatriat yang membutuhkan layanan kesehatan berkualitas internasional,” ujarnya.

    Hal senada disampaikan dr. Andi Saputro dari Global Excel Indonesia yang menegaskan komitmen mereka dalam memastikan proses klaim berjalan efisien dan pengalaman berobat tetap optimal.

    “Kami mendukung kolaborasi antara Mayapada Healthcare dan Bupa International dengan memastikan pengelolaan klaim yang efisien dan pengalaman layanan kesehatan yang optimal bagi nasabah yang berobat di Mayapada Hospital,” ungkapnya.

    Bupa International menjadi salah satu mitra dari banyak mitra asuransi internasional yang telah bekerja sama dengan Mayapada Healthcare. Seluruh nasabah Bupa kini bisa mengakses layanan kesehatan paripurna di unit Mayapada Hospital yang tersebar di lokasi-lokasi strategis seperti Jakarta, Tangerang, Surabaya, Bandung, Bogor, dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Beberapa layanan unggulan lain yang bisa diakses antara lain Oncology Center, Tahir Neuroscience Center, Uro-Nephrology Center, Internal Medicine Center, Orthopedic Center, Obstetric and Gynecology Center, serta Pediatric Center. Mayapada Hospital juga akan segera menghadirkan dua layanan terbaru, yaitu Sugar Clinic untuk penanganan diabetes secara komprehensif, dan Chest Pain Clinic untuk deteksi dini dan penanganan nyeri dada yang berhubungan dengan penyakit jantung.

    (prf/ega)

  • Gaduh Polemik Kolegium, PDGI Klaim Organisasi Profesi Masih Dilibatkan

    Gaduh Polemik Kolegium, PDGI Klaim Organisasi Profesi Masih Dilibatkan

    Jakarta

    Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg Usman Sumantri, MSc mengatakan pihaknya tidak mempermasalahkan adanya kolegium bentukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menurutnya, ini juga tak akan mengganggu peran organisasi profesi.

    Berbeda dengan yang belakangan ramai dipersoalkan para guru besar. Sejak disahkannya Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, posisi atau kedudukan kolegium di dalam sistem kesehatan nasional disebutnya justru lebih independen.

    Sebagai catatan, kolegium kesehatan menjadi alat kelengkapan Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) dan bertanggung jawab langsung pada Presiden. Sebelum Undang-Undang 17/2023 tentang Kesehatan, kolegium memang berada di bawah organisasi profesi.

    “Iya (tidak akan mengganggu peran organisasi profesi),” kata Usman saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025).

    “Kami dilibatkan soal pembinaan pengawasannya ya, kemitraan lah seperti itu kalau di Undang-Undang,” sambungnya.

    Usman menambahkan bawah organisasi profesi masih memiliki ‘hak istimewa’ untuk mengatur hal-hal seperti masa kolegium sebelum pengesahan UU baru.

    “Kita lebih banyak ke etiknya, lebih banyak ke standar pelayanannya semacam evaluasi, dan itu memang sebaiknya bersama-sama dengan pemerintah,” tutupnya.

    (dpy/naf)

  • Menkes Siapkan Aturan Tunjangan Rp 30 Juta, Dokter Spesialis Apa Saja yang Dapat?

    Menkes Siapkan Aturan Tunjangan Rp 30 Juta, Dokter Spesialis Apa Saja yang Dapat?

    Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin tengah memperjuangkan aturan baru terkait tunjangan bagi para dokter spesialis. Mereka, kemungkinan akan mendapatkan insentif hingga Rp 30 juta.

    “Kemenkes mungkin tinggal sebentar lagi mendapatkan tunjangan khusus, tapi ini masih untuk dokter spesialis ya karena kita kan ada program KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefrologi),” kata Menkes saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025).

    “Mudah-mudahan bulan depan bisa keluar untuk tunjangan Rp 30 juta per bulan, bagi 8.000-an dokter spesialis yang kerja di daerah. Ini butuh waktu hampir 12 bulan untuk meyakinkan Menteri Keuangan dan Menpan-RB,” sambungnya.

    Ini merupakan apresiasi bagi para dokter spesialis di 150-an Kabupaten/Kota di daerah terpencil. Menkes juga menjelaskan dokter-dokter spesialis yang apa yang nantinya akan mendapatkan tunjangan.

    “Dokter spesialisnya yang tujuh yang dasar, penyakit dalam, anak, obgyn anestesi, bedah, dan patologi klinik, dan spesialis penyakit yang jadi program utamanya kita, jantung, stroke, kanker,” katanya.

    Tunjangan ini, lanjut Menkes akan diberikan di luar gaji pokok yang didapatkan oleh dokter tersebut.

    Jika nantinya program ini sudah berjalan, Menkes Budi menambahkan tunjangan ini bisa dirasakan oleh dokter lain, salah satunya dokter gigi.

    “Kalau ini nanti ini sudah jalan, kami bisa coba ke dokter gigi. Ya mungkin nggak Rp 30 juta, ya berapalah mungkin Rp 10 atau Rp 15 juta,” tutupnya.

    (naf/naf)

  • Kematian COVID-19 di India Naik, RI Aman? Menkes Bilang Gini

    Kematian COVID-19 di India Naik, RI Aman? Menkes Bilang Gini

    Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan belum ada laporan kematian akibat COVID-19. Namun, Menkes Budi meminta masyarakat tetap waspada.

    “Belum. Belum (ada kematian akibat COVID-19),” kata Menkes saat ditemui di Jakarta Pusat, Sabtu (14/6/2025).

    Menkes melanjutkan, jika ada keluarga atau seseorang yang mengeluhkan gejala yang diduga infeksi SARS-CoV-2 agar segera melakukan perawatan mandiri dan menghindari kontak dengan orang lain.

    “Sarannya saya, karena variannya Omicron yang lemah, nggak usah khawatir, tapi kalau merasa nggak enak badan, batuk-batuk ya lakukan yang sudah dianjurkan,” katanya.

    “Rajin cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak,” lanjutnya.

    Beberapa negara di Asia seperti Thailand, India, dan Singapura belakangan melaporkan naiknya kasus akibat infeksi COVID-19. Varian NB.1.8.1 atau Nimbus tengah menjadi sorotan.

    Kemenkes mengklaim bahwa varian ini masih belum masuk ke Indonesia.

    “Sampai Minggu ke-23, Subvarian yang masih bersirkulasi di Indonesia adalah MB.1.1 dan KP.2.18, secara umum memiliki karakteristik yang sama dengan JN.1 (penilaian risiko rendah),” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

    (dpy/naf)

  • 5 Penyakit yang Dapat Diatasi dengan Rutin Minum Air Kelapa Muda

    5 Penyakit yang Dapat Diatasi dengan Rutin Minum Air Kelapa Muda

    Jakarta

    Air kelapa muda menjadi salah satu minuman yang mudah sekali ditemukan. Rasa yang sedikit manis dan menyegarkan membuatnya sering dikonsumsi sebagai pelepas dahaga.

    Dikutip dari Healthline, sekitar satu cangkir air kelapa muda (240 ml) memiliki kandungan sebagai berikut:

    60 kaloriKarbohidrat 15 gramGula 8 gramKalsium 40,8 mgMagnesium 16,8 mgFosfor 19,2 mgKalium 509 mgPenyakit yang Dapat Disembuhkan dengan Air Kelapa Muda

    Beberapa penyakit tertentu dapat dicegah atau disembuhkan dengan rutin mengonsumsi air kelapa muda, berikut daftarnya:

    Diabetes

    Air kelapa muda dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Pada penelitian tahun 2015, tikus yang mengidap diabetes dan diberi air kelapa dapat mempertahankan gula darah yang lebih baik.

    Penelitian yang sama juga menemukan bahwa tikus yang diberi air kelapa memiliki kadar hemoglobin A1c yang lebih rendah. Namun, air kelapa juga mengandung gula alami, sehingga perlu membatasi asupannya.

    Tekanan Darah Tinggi

    Kandungan magnesium dalam air kelapa muda dapat membantu membuat protein, mengatur kadar gula darah, tekanan darah, serta fungsi otot dan saraf.

    Penyakit Jantung

    Air kelapa muda terbukti dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Kalium yang ada dalam air kelapa muda dapat mengurangi tekanan darah.

    Meskipun air kelapa muda dapat membantu menyehatkan jantung, setiap orang harus mengikuti anjuran diet dari dokter agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

    Sembelit

    Kalium pada air kelapa muda juga bersifat sebagai pencahar ringan. Mengonsumsi air kelapa muda secara teratur dapat membantu mencegah terjadinya sembelit.

    Namun, terlalu banyak kalium juga bisa menyebabkan diare pada sebagian orang, sehingga perlu dibatasi konsumsinya.

    Batu Ginjal

    Minum air kelapa muda secara rutin dapat membantu meningkatkan kesehatan ginjal. Menurut studi tahun 2018 pada peserta tanpa batu ginjal, air kelapa membantu mereka kehilangan lebih banyak sitrat, kalium, dan klorida selama buang air kecil.

    Hal ini menunjukkan bahwa air kelapa dapat membantu melonggarkan batu atau mencegahnya terbentuk.

    (dpy/naf)

  • Kasus Kanker Usus Buntu Paling Banyak Intai Gen X dan Milenial, Waspadai Gejalanya

    Kasus Kanker Usus Buntu Paling Banyak Intai Gen X dan Milenial, Waspadai Gejalanya

    Jakarta – Sebuah studi terbaru mengungkap kabar mengejutkan soal kanker yang jarang dibicarakan: kanker usus buntu alias adenokarsinoma apendiks (AA). Penelitian yang dipublikasikan di Annals of Internal Medicine ini menunjukkan angka kasus kanker usus buntu melonjak tajam pada mereka yang lahir setelah tahun 1945, terutama di kalangan generasi X dan milenial.

    Studi dilakukan oleh tim dari Vanderbilt University Medical Center menggunakan data dari SEER (Surveillance, Epidemiology, and End Results) Program milik National Cancer Institute, AS. Mereka mengamati data sepanjang 1975 hingga 2019, dan menyusun 21 kelompok kelahiran untuk dianalisis.

    Kenaikan 4 Kali Lipat di Generasi 1985

    Dalam studi ini, sebanyak 4.858 orang berusia 20 tahun ke atas didiagnosis dengan AA primer yang telah dikonfirmasi secara patologis. Ini termasuk berbagai jenis histologi: nonmukosa, mukosa, goblet cell, hingga signet ring cell carcinoma.

    Hasilnya mencengangkan, tingkat kejadian kanker usus buntu lebih dari tiga kali lipat pada kelompok kelahiran 1980, dan bahkan naik empat kali lipat pada mereka yang lahir tahun 1985.

    “Temuan ini sangat signifikan, khususnya pada Generasi X dan Milenial,” tulis peneliti utama Dr. Andreana N. Holowatyj, PhD, MSCI.

    Tanda Beban Penyakit Akan Meningkat

    Para peneliti menyebut peningkatan angka kejadian pada generasi muda bisa menjadi indikasi beban penyakit yang akan datang. Mereka pun menekankan perlunya penelitian lebih lanjut, terutama terkait tipe histologi dari kanker ini yang masih belum banyak diketahui masyarakat luas.

    “Kanker usus buntu ini memang tergolong langka, tapi trennya menunjukkan bahwa kita tidak bisa lagi mengabaikannya,” jelas tim peneliti dalam kesimpulan.

    Kenali Gejalanya

    Meski tidak dibahas secara detail dalam studi ini, secara umum, gejala yang muncul bisa mirip dengan radang usus buntu biasa, seperti:

    Nyeri di perut bagian kanan bawahMual atau muntahPenurunan berat badan tanpa sebab jelasGangguan pencernaan berkepanjangan

    Bila kamu atau keluarga mengalami gejala tersebut, segera periksakan ke dokter.

    (naf/kna)

  • Kasus Aktif COVID-19 India Nanjak, 9 Orang Meninggal Termasuk Pria 34 Tahun

    Kasus Aktif COVID-19 India Nanjak, 9 Orang Meninggal Termasuk Pria 34 Tahun

    Jakarta – India kembali mencatat kenaikan kasus aktif COVID-19 setelah sempat menunjukkan penurunan pada hari Jumat. Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India, jumlah kasus aktif naik menjadi 7.400 dengan 269 infeksi baru dalam 24 jam terakhir. Tak hanya itu, sembilan kematian juga dilaporkan dalam periode yang sama.

    Dari sembilan korban meninggal, empat berasal dari Maharashtra, tiga dari Kerala, serta masing-masing satu dari Tamil Nadu dan Rajasthan. Salah satu korban adalah seorang pria berusia 34 tahun dari Maharashtra, sementara delapan lainnya merupakan lansia dengan riwayat penyakit pernapasan dan kondisi medis kronis.

    Peningkatan kasus kali ini disebut-sebut dipicu oleh kemunculan sejumlah subvarian baru, seperti LF.7, XFG, JN.1, hingga NB.1.8.1 yang belakangan terdeteksi. Varian-varian tersebut dinilai lebih cepat menular, meskipun gejalanya masih tergolong ringan pada sebagian besar pasien.

    Secara geografis, Kerala mencatat jumlah kasus aktif terbanyak dengan 2.109 kasus. Sementara itu, Karnataka melaporkan lonjakan harian tertinggi dengan 132 kasus baru dalam 24 jam terakhir, sehingga total kasus aktifnya menjadi 527.

    Gujarat menambahkan 79 kasus baru dan kini memiliki 1.437 kasus aktif, sedangkan Delhi mengalami penurunan menjadi 672 kasus aktif.

    Vaksinasi Booster ke Kelompok Rentan

    Menanggapi lonjakan ini, para ahli kesehatan India menegaskan bahwa vaksinasi penguat massal tidak diperlukan untuk saat ini. Mereka merekomendasikan pendekatan yang lebih tertarget, terutama untuk kelompok berisiko tinggi seperti lansia, riwayat gangguan imun, serta pasien dengan penyakit kronis.

    “Mayoritas masyarakat telah memiliki kekebalan hibrida dari infeksi sebelumnya dan cakupan vaksinasi yang tinggi,” ujar seorang ahli kesehatan kepada media lokal.

    Pemerintah juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari kerumunan.

    Selain itu, tenaga medis juga menyoroti pentingnya membedakan gejala COVID-19-19 dari flu musiman, karena keduanya bisa memiliki tanda-tanda yang mirip seperti demam, kelelahan, dan sesak napas.

    Masyarakat yang masuk kategori rentan diminta untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang memburuk. Ikatan Medis India pun kembali menegaskan pentingnya langkah pencegahan demi menekan penyebaran virus.

    (naf/naf)

  • Sederet Fakta Penumpang yang Selamat dari Tragedi Air India, Begini Kesaksiannya

    Sederet Fakta Penumpang yang Selamat dari Tragedi Air India, Begini Kesaksiannya

    Jakarta

    Awalnya terasa mustahil, tetapi tak lama setelah kabar jatuhnya pesawat Air India di kota Ahmedabad tersebar, sebuah video mulai beredar di media sosial yang menunjukkan seorang pria berjalan menjauh dari lokasi kejadian dengan kemeja berlumuran darah.

    Tak lama kemudian, terungkap ada satu orang yang selamat. Seorang warga negara Inggris keturunan India, yang diidentifikasi sebagai Vishwash Kumar Ramesh, menurut laporan Hindustan Times.

    “Tiga puluh detik setelah lepas landas, terdengar suara keras, lalu pesawat jatuh. Semuanya terjadi sangat cepat,” ujarnya dalam wawancara di rumah sakit tempat ia dirawat.

    Ramesh mengatakan saat itu ia sedang pulang dari mengunjungi keluarganya, juga dalam perjalanan kembali ke Inggris bersama saudaranya, yang duduk di baris berbeda. Ia mengaku saat itu belum mengetahui apakah saudaranya selamat atau tidak.Air India kemudian mengonfirmasi dari 242 orang yang berada di dalam pesawat, 241 orang dinyatakan tewas,

    Ramesh adalah satu-satunya korban selamat dari kecelakaan tersebut. Sepupunya, Ajay Valgi, mengatakan kepada wartawan di Leicester, Inggris, bahwa Ramesh sempat menelepon keluarganya untuk memberi tahu bahwa dirinya baik-baik saja, meski keluarganya sangat berduka atas kehilangan saudaranya dan para korban lainnya.Seorang dokter mengatakan kepada CNN bahwa kondisi Ramesh tidak terlalu kritis dan kemungkinan bisa keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari ke depan.

    “Ada sedikit darah pada hasil pemindaian, tapi lukanya tidak terlalu parah. Ia dalam kondisi nyaman dan diawasi ketat, tidak ada masalah serius,” ujar Dr. Rajnish Patel, profesor dan kepala bedah di Rumah Sakit Sipil Ahmedabad.Trauma beratMeski begitu, ia mengalami trauma berat terlebih saat saat ia belakangan mengetahui saudaranya tidak selamat.

    “Ia pulih dengan baik. Ia mengalami beberapa memar di sisi kiri wajahnya dan luka bakar di bahu kirinya, tetapi selain itu ia stabil,” kata Dr. Patel. “Ia pincang, tetapi tidak mengalami cedera tulang.”

    Menurut informasi yang dikumpulkan oleh petugas medis, polisi, dan relawan yang membantunya menyelamatkan diri, Ramesh, dari Leicester, Inggris bagian tengah, duduk di kursi 11A di dekat pintu darurat pesawat.

    Amnesia pascatrauma

    Ia memberi tahu dokter bahwa ia masih mengenakan sabuk pengaman dan tampaknya terlempar keluar dari pesawat Air India yang menuju Bandara Gatwick, London.

    “Ia mengatakan pada satu titik ia berada di kursinya, pada saat kedua pesawat jatuh, ia tidak sadarkan diri dan ketika ia sadar ia berada di luar,” kata Dr. Patel.

    “Dia tidak punya gambaran yang jelas tentang bagaimana dia keluar. Namun, dia ingat dia masih di kursinya dan saat pesawat jatuh, dia berada di luar pesawat, di kursinya, dengan sabuk pengaman masih terpasang.””Dia mengatakan dia melepas sabuk pengaman dan berjalan pergi. Dia berjalan sangat dekat, lalu terdengar ledakan.”

    Dokter mengatakan wajar bagi pasien yang berjuang melawan trauma untuk melupakan kenangan buruk.

    “Dia mengatakan dia dikelilingi mayat,” kata Dr. Patel.”Ini adalah kasus amnesia pascatrauma yang parah, jadi ceritanya bisa berubah. Ini umum terjadi pada orang yang mengalami trauma yang sangat besar. Setelah beberapa saat, dia mungkin mengingat semuanya.”

    Rekaman telepon seluler yang diambil oleh para saksi di lokasi kecelakaan menunjukkan Ramesh berjalan sempoyongan saat orang-orang bertanya kepadanya tentang penumpang lain. Ia menjawab dalam bahasa Hindi: “Mereka semua ada di dalam.”

    Ramesh telah menggambarkan pemandangan yang menghancurkan itu kepada media India.

    “Ketika saya bangun, ada mayat-mayat di sekeliling saya. Saya takut. Saya berdiri dan berlari. Ada serpihan pesawat di sekeliling saya. Seseorang memegang saya dan memasukkan saya ke dalam ambulans dan membawa saya ke rumah sakit,” katanya kepada surat kabar The Hindustan Times.

    Analis keselamatan CNN sekaligus mantan inspektur Administrasi Penerbangan Federal AS, David Soucie, mengungkapkan keterkejutannya bahwa seseorang yang duduk di posisi tersebut bisa selamat dari kecelakaan seburuk itu.

    “Kursi itu berada tepat di bagian bawah sayap pesawat yang bisa menghantam tanah dengan keras. Jadi bisa selamat dari atas bagian itu benar-benar mengejutkan,” ujarnya kepada CNN.

    Ramesh mengatakan kepada penyiar India, Doordarshan, bahwa ia melarikan diri melalui celah kecil di dekat pintu dekat kursinya. Ia menyebut tangannya sempat terbakar oleh api saat berusaha keluar dari pesawat.

    “Saya tidak tahu bagaimana saya bisa selamat,” ujar Ramesh, seraya menambahkan bahwa ia melihat para penumpang lain meninggal tepat di depan matanya.

    “Untuk beberapa saat, saya pikir saya juga akan mati. Tapi ketika saya membuka mata dan sadar masih hidup, saya langsung berusaha membuka sabuk pengaman dan keluar dari tempat yang bisa saya jangkau,” lanjutnya.

    Simak Video “Video: India Utara Darurat Medis, Polusinya Masuk Kategori ‘Bahaya’”
    [Gambas:Video 20detik]

  • Ternyata Ini Cara Minum Kopi yang Bisa Perpanjang Umur Menurut Studi

    Ternyata Ini Cara Minum Kopi yang Bisa Perpanjang Umur Menurut Studi

    Jakarta – Pecinta kopi boleh berbahagia! Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa minum kopi tidak hanya bikin melek, tapi juga bisa membantu hidup lebih lama dan sehat hingga usia senja.

    Temuan ini dipaparkan dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition dan melibatkan lebih dari 47 ribu perawat perempuan yang diikuti sejak tahun 1970-an. Para peneliti menemukan bahwa perempuan yang rutin minum kopi saat usia 45-60 tahun memiliki peluang lebih besar mengalami penuaan sehat saat menginjak usia 70-an.

    “Data cukup konsisten bahwa konsumsi kopi memang punya manfaat,” ujar Fang Fang Zhang, profesor epidemiologi nutrisi dari Tufts University, dikutip dari New York Times, Sabtu (14/6/2025).

    Zhang sendiri tidak terlibat dalam studi tersebut. Dalam studi ini, penuaan sehat didefinisikan sebagai kondisi fisik dan mental yang prima, tanpa gangguan memori atau penyakit kronis seperti jantung, kanker, diabetes, hingga Parkinson.

    Hasilnya, perempuan yang minum hampir tujuh cangkir kopi ukuran kecil per hari memiliki peluang 13 persen lebih tinggi untuk mengalami penuaan sehat dibandingkan mereka yang minum kurang dari satu cangkir per hari. Namun, manfaat ini hanya ditemukan pada kopi berkafein. Teh, kopi tanpa kafein, dan minuman bersoda seperti cola tidak menunjukkan efek yang sama.

    Bahkan, konsumsi cola justru dikaitkan dengan penurunan kemungkinan penuaan sehat.

    Tak Harus Minum Banyak

    Meski begitu, peneliti utama studi ini, Dr Sara Mahdavi dari Universitas Toronto, mengingatkan bahwa minum kopi dalam jumlah banyak belum tentu cocok untuk semua orang. Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa manfaat kopi cenderung maksimal pada konsumsi 3 hingga 4 cangkir per hari.

    “Jumlah kopi yang ideal bisa berbeda pada tiap orang,” kata Mahdavi.

    Manfaat Kopi yang Konsisten

    Ini bukan kali pertama kopi dikaitkan dengan umur panjang. Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa peminum kopi cenderung memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung, diabetes tipe 2, hingga beberapa jenis kanker.

    Bahkan dalam sebuah studi terhadap lebih dari 46.000 orang dewasa AS, ditemukan bahwa mereka yang minum 1 hingga 3 cangkir kopi per hari punya risiko kematian 15 persen lebih rendah dalam kurun 9 hingga 11 tahun ke depan dibanding mereka yang tidak minum kopi.

    Namun, manfaat itu hilang jika kopi dikonsumsi dengan tambahan gula berlebihan atau krimer tinggi lemak jenuh. Meski manfaatnya nyata, para ilmuwan belum sepenuhnya yakin apa yang membuat kopi begitu baik bagi tubuh. Kopi mengandung ratusan senyawa bioaktif, termasuk antioksidan dan zat antiinflamasi, yang diyakini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

    “Cukup mengejutkan karena kopi sering dikaitkan dengan kebiasaan kurang sehat seperti merokok,” ujar Zhang.

    “Tapi fakta bahwa kita masih melihat manfaat, bahkan setelah mengoreksi faktor gaya hidup, artinya kopi memang berperan.”

    (naf/kna)

  • Ternyata Ini Cara Minum Kopi yang Bisa Perpanjang Umur Menurut Studi

    Ternyata Ini Cara Minum Kopi yang Bisa Perpanjang Umur Menurut Studi

    Jakarta – Pecinta kopi boleh berbahagia! Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa minum kopi tidak hanya bikin melek, tapi juga bisa membantu hidup lebih lama dan sehat hingga usia senja.

    Temuan ini dipaparkan dalam pertemuan tahunan American Society for Nutrition dan melibatkan lebih dari 47 ribu perawat perempuan yang diikuti sejak tahun 1970-an. Para peneliti menemukan bahwa perempuan yang rutin minum kopi saat usia 45-60 tahun memiliki peluang lebih besar mengalami penuaan sehat saat menginjak usia 70-an.

    “Data cukup konsisten bahwa konsumsi kopi memang punya manfaat,” ujar Fang Fang Zhang, profesor epidemiologi nutrisi dari Tufts University, dikutip dari New York Times, Sabtu (14/6/2025).

    Zhang sendiri tidak terlibat dalam studi tersebut. Dalam studi ini, penuaan sehat didefinisikan sebagai kondisi fisik dan mental yang prima, tanpa gangguan memori atau penyakit kronis seperti jantung, kanker, diabetes, hingga Parkinson.

    Hasilnya, perempuan yang minum hampir tujuh cangkir kopi ukuran kecil per hari memiliki peluang 13 persen lebih tinggi untuk mengalami penuaan sehat dibandingkan mereka yang minum kurang dari satu cangkir per hari. Namun, manfaat ini hanya ditemukan pada kopi berkafein. Teh, kopi tanpa kafein, dan minuman bersoda seperti cola tidak menunjukkan efek yang sama.

    Bahkan, konsumsi cola justru dikaitkan dengan penurunan kemungkinan penuaan sehat.

    Tak Harus Minum Banyak

    Meski begitu, peneliti utama studi ini, Dr Sara Mahdavi dari Universitas Toronto, mengingatkan bahwa minum kopi dalam jumlah banyak belum tentu cocok untuk semua orang. Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa manfaat kopi cenderung maksimal pada konsumsi 3 hingga 4 cangkir per hari.

    “Jumlah kopi yang ideal bisa berbeda pada tiap orang,” kata Mahdavi.

    Manfaat Kopi yang Konsisten

    Ini bukan kali pertama kopi dikaitkan dengan umur panjang. Studi sebelumnya juga menunjukkan bahwa peminum kopi cenderung memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit jantung, diabetes tipe 2, hingga beberapa jenis kanker.

    Bahkan dalam sebuah studi terhadap lebih dari 46.000 orang dewasa AS, ditemukan bahwa mereka yang minum 1 hingga 3 cangkir kopi per hari punya risiko kematian 15 persen lebih rendah dalam kurun 9 hingga 11 tahun ke depan dibanding mereka yang tidak minum kopi.

    Namun, manfaat itu hilang jika kopi dikonsumsi dengan tambahan gula berlebihan atau krimer tinggi lemak jenuh. Meski manfaatnya nyata, para ilmuwan belum sepenuhnya yakin apa yang membuat kopi begitu baik bagi tubuh. Kopi mengandung ratusan senyawa bioaktif, termasuk antioksidan dan zat antiinflamasi, yang diyakini membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

    “Cukup mengejutkan karena kopi sering dikaitkan dengan kebiasaan kurang sehat seperti merokok,” ujar Zhang.

    “Tapi fakta bahwa kita masih melihat manfaat, bahkan setelah mengoreksi faktor gaya hidup, artinya kopi memang berperan.”

    (naf/kna)