Jenis Media: Kesehatan

  • Rutinitas Pagi untuk Hilangkan Lemak di Perut, ini Tips & Triknya

    Rutinitas Pagi untuk Hilangkan Lemak di Perut, ini Tips & Triknya

    Jakarta

    Bagi banyak orang, lemak perut menjadi masalah yang serius. Tak hanya membandel, lemak perut juga bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.

    Penumpukan lemak di perut yang tidak diatasi bisa menyebabkan penyakit, mulai dari gangguan jantung, obesitas, dan diabetes. Untungnya, ada rutinitas pagi hari yang bisa membantu mengurangi lemak di perut.

    Rutinitas Pagi untuk Hilangkan Lemak di Perut

    Dikutip dari Times of India, berikut sejumlah rutinitas pagi yang dapat membantu menghilangkan lemak di perut.

    1. Olahraga

    Olahraga di pagi hari sangat efektif untuk membakar lemak di perut. Mulai dari jalan cepat, yoga, latihan intensitas tinggi (HIIT), kardio, dan bersepeda bisa membuat tubuh meningkatkan metabolisme dan mendorong oksidasi lemak. Aktivitas olahraga sedang selama 30 menit setiap hari bisa membantu mengurangi lemak perut.

    2. Sarapan Kaya Protein

    Sarapan yang kaya akan protein bisa menstabilkan kadar gula darah. Makanan seperti yogurt, telur, smoothies, atau makanan padat nutrisi lainnya bisa membantu mengurangi lemak di perut.

    Perut membutuhkan waktu untuk memecah makanan dan mencernanya, sehingga tubuh akan membakar lebih banyak kalori dan mengurangi keinginan untuk makan dalam waktu lama. Hal ini bisa menghindari keinginan makan camilan yang tidak sehat. Hindari juga makan secara berlebihan.

    3. Minum Air Putih + Jeruk Nipis

    Minum air putih yang dicampur jeruk nipis bisa membantu tubuh memulai metabolisme di pagi hari. Selain menyegarkan dan menghidrasi tubuh setelah malam yang panjang, minuman ini juga dapat mendetoksifikasi tubuh dan membantu proses pencernaan. Metabolisme yang berjalan cepat dan lebih awal bisa meningkatkan proses pembakaran lemak.

    4. Meditasi

    Stres kronis juga bisa berkontribusi pada penambahan berat badan. Meditasi singkat di pagi hari bisa membantu mengurangi tingkat stres.

    Dengan berkurangnya stres, hormon tubuh akan bekerja lebih optimal dan berdampak besar pada kemampuan untuk membakar lemak perut. Tak hanya itu, meditasi juga akan menurunkan kadar kortisol dalam tubuh dan mencegah penyimpanan lemak.

    Rutinitas Pagi yang Bisa Menambah Berat Badan

    Selain ada rutinitas yang bisa membakar lemak, sejumlah rutinitas berikut bisa menambah berat badan. Dikutip dari Eat This Not That, berikut di antaranya:

    1. Sarapan dengan Makanan Manis

    Kue kering dan sereal olahan yang mengandung gula bisa menyebabkan kadar gula darah dan turun. Hal tersebut menyebabkan keinginan makan dan rasa lapar.

    “Konsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi bisa menjadi faktor yang menyebabkan kurang tidur dan penambahan berat badan,” kata seorang ahli diet, Trista Best, RD,

    2. Minum Kopi saat Perut Kosong

    Minum kopi saat perut kosong mungkin bukan pilihan yang baik dalam mengelola berat badan. Bagi pecinta kopi, coba minum kopi dengan sarapan kaya protein untuk membantu menstabilkan gula darah dan mengurangi keinginan makan.

    “Mengonsumsi kopi saat perut kosong dapat meningkatkan kadar kortisol, yang dapat menyebabkan peningkatan keinginan makan, ketidakseimbangan gula darah, dan potensi penyimpanan lemak seiring waktu,” kata Best.

    3. Tidak Cukup Minum Air Putih

    Minum air di pagi hari dapat memulai metabolisme tubuh dengan cepat. Sementara dehidrasi dapat disalah artikan sebagai rasa lapar.

    “Saat Anda mengalami dehidrasi, tubuh Anda dapat salah mengartikan sinyal sebagai rasa lapar, yang menyebabkan Anda makan lebih banyak dari yang diperlukan,” tutur Best.

    4. Tidak Sarapan

    Melewatkan sarapan bisa berdampak pada metabolisme dan tingkat rasa lapar. Menurut penelitian, saat melewatkan sarapan, tubuh memasuki kondisi puasa yang bisa menurunkan gula darah dan menyebabkan hormon lapar seperti ghrelin meningkat. Hal ini seringkali menyebabkan makan yang berlebihan di kemudian hari.

    “Melewatkan sarapan dapat memengaruhi metabolisme dan rasa lapar dengan mengganggu pengaturan gula darah dan meningkatkan keinginan makan di kemudian hari,” ungkap ahli diet tersebut.

    (elk/tgm)

  • Video: Gambaran Seseorang yang Terinfeksi Penyakit Menular Seksual

    Video: Gambaran Seseorang yang Terinfeksi Penyakit Menular Seksual

    JakartaKementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap di tahun 2024, jumlah kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) di Indonesia sebanyak 4.589. Kemenkes bilang ada lebih dari 30 mikroorganisme penyebab IMS dan 8 di antaranya punya insiden yang tinggi seperti sifilis, gonore, klamidia, trichomoniasis, hepatitis B, herpes simplex, HIV, dan HPV.

    Seperti apa ya gambaran seseorang yang mengidap penyakit ini?
    Berikut ilustrasi yang dijabarkan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia, dr. Hanny Nilasari, Sp.DVE…

    detikers, jangan lupa klik di sini untuk melihat video-video 20Detik lainnya!

    (/)

  • Video: Hengki Kawilarang Idap Diabetes Sebelum Meninggal Dunia

    Video: Hengki Kawilarang Idap Diabetes Sebelum Meninggal Dunia

    Jakarta – Desainer Hengki Kawilarang meninggal dunia pada Jumat (20/6). Keluarga menyebut Hengki sempat tak sadarkan diri dan dibawa ke IGD sebelum meninggal dunia. Diketahui, Hengki Kawilarang mengidap diabetes.

    Keluarga pun menyebut almarhum merupakan sosok yang baik dan rajin bersedekah. Almarhum juga orang yang dekat dengan keluarga.

    Tonton video-video menarik lainnya di 20detik.

    (/)

  • Usia Puber Ketiga pada Anak Laki-laki, Begini Tahapannya

    Usia Puber Ketiga pada Anak Laki-laki, Begini Tahapannya

    Jakarta

    Pubertas adalah proses alami tubuh untuk menjadi dewasa secara fisik. Saat mengalami pubertas, anak laki-laki akan memproduksi hormon tertentu yang memicu perubahan fisik.

    Umumnya, pubertas pada anak laki-laki berlangsung sampai usia 16-17 tahun. Meski demikian, setiap anak memiliki waktu pubernya masing-masing. Lantas, usia berapa puber tahap ketiga pada anak laki-laki?

    Usia Puber Ketiga pada Anak Laki-laki

    Seorang ahli perkembangan anak, Professor James Tanner membagi pubertas menjadi lima tahap. Masa pubertas anak laki-laki dimulai dari usia 9-14 tahun. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, tahap ketiga pubertas biasanya terjadi di usia 10-16 tahun.

    Bagi orang tua, tahapan dari Tanner bisa menjadi panduan untuk melihat perubahan pada anak laki-laki yang memasuki masa pubertas. Berikut kelima tahapannya.

    Tahap 1

    Tahap ini disebut sebagai masa pra-pubertas. Pada tahap ini, anak laki-laki belum mengalami perubahan yang tampak, tapi kelenjar adrenal mereka mengalami pematangan.

    Tahap 2

    Pada tahap kedua, perubahan fisik mulai terjadi. Dalam rentang usia 9-14 tahun, anak laki-laki biasanya mulai mengalami:

    Perkembangan genitalTumbuhnya bulu halus di sekitar penis dan ketiakPeningkatan tinggi badan, biasanya sekitar 5 cm-6,35 cm per tahunPerubahan komposisi tubuh dibarengi dengan penurunan lemak tubuh (jaringan adiposa)Mungkin mulai memiliki bau badan

    Tahap 3

    Perubahan fisik semakin cepat di rentang usia 10-16 tahun. Pada tahap ini, anak laki-laki mengalami:

    Pertumbuhan penis dan testis yang berkelanjutan. Mimpi basah juga bisa terjadiRambut kemaluan yang semakin gelap dan kasar, berbentuk segitiga di area genitalPeningkatan tinggi badan terus berlanjutLebih banyak mengeluarkan keringat yang menyebabkan bau badan.Perubahan vokalPeningkatan massa otot

    Tahap 4

    Pubertas mencapai puncaknya. Antara usia 11 dan 16 tahun, anak laki-laki mengalami:

    Pertumbuhan ukuran penis dan penggelapan pada skrotum dan testis.Tonjolan merah pada testis yang disebut rugae akan mulai terbentuk.Rambut kemaluan tetap berbentuk segitiga kasarPerkembangan jerawatSuara terus pecah

    Tahap ke 5

    Pada tahap ini, anak laki-laki menyelesaikan pertumbuhan dan perkembangan fisiknya. Sebagian anak laki-laki berhenti tumbuh pada usia 17 tahun, namun beberapa lainnya mungkin terus tumbuh hingga usia 20-an.

    (elk/tgm)

  • Video: Gambaran Seseorang yang Terinfeksi Penyakit Menular Seksual

    Video Kemenkes: Banyak Orang Masih Takut Periksa Penyakit Menular Seksual

    JakartaKementerian Kesehatan (Kemenkes) sempat mengungkap mayoritas pengidap Infeksi Menular Seksual (IMS) ada pada usia produktif yakni 25-49 tahun dan terjadi peningkatan di 3 tahun terakhir pada usia 15-19 tahun karena jumlah tes yang tinggi.

    Kemenkes bilang di tahun 2024, jumlah kasus IMS di Indonesia sebanyak 4.589. Di mana sekitar 48%-nya, atau 2.191 itu adalah sivilis. Lantas, apa ya penyebab banyaknya kasus ini ditemukan di usia-usia tersebut?

    detikers, jangan lupa klik di sini untuk melihat video-video 20Detik lainnya!

    (/)

    kemenkes infeksi menular seksual penyakit infeksi menular seksual penyakit menular seksual penyakit seksual

  • Daftar Manfaat Rambutan untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

    Daftar Manfaat Rambutan untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

    Jakarta

    Rambutan adalah buah tropis dengan kulit berbulu dan daging yang manis. Tak hanya menggugah selera, buah dengan nama ilmiah Nephelium lappaceum dari famili sapindaceae ini juga menyimpan beberapa manfaat untuk kesehatan.

    Di balik tampilannya yang unik, rambutan mengandung nutrisi penting untuk menunjang fungsi tubuh. Apa saja manfaat dari makan rambutan?

    Manfaat Rambutan untuk Kesehatan

    Rambutan bermanfaat untuk mendukung kesehatan pencernaan, melindungi sistem kekebalan tubuh, dan melawan radikal bebas. Dikutip dari laman Health dan WebMD, berikut informasinya.

    1. Mendukung Kesehatan Pencernaan

    Rambutan merupakan sumber serat yang baik. Satu porsi 100 g daging buah rambutan mengandung 0,61-6,5 g serat.

    Buah ini mengandung serat larut dan tak larut yang keduanya penting untuk kesehatan. Serat larut membantu menjaga pergerakan usus agar mudah keluar dan mencegah sembelit dengan menarik air ke dalam tinja.

    Sementara, serat tidak larut menambah jumlah besar pada tinja yang mendukung pergerakan usus secara teratur. Serat ini membantu tubuh merasa kenyang setelah makan dengan memperlambat pencernaan.

    Makanan kaya serat seperti rambutan juga mengurangi risiko kondisi kesehatan umum, seperti kanker usus besar, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.

    2. Melindungi Sistem Kekebalan Tubuh

    Rambutan dapat mendukung sistem kekebalan tubuh. Manfaat ini berkat vitamin C yang dikandungnya.

    Mengonsumsi vitamin C yang cukup dan teratur bisa membantu mendukung kesehatan kekebalan tubuh dalam jangka panjang. Kemudian, penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tertentu dari buah rambutan bisa membantu melawan infeksi. Ekstrak ini dapat mencegah virus bereplikasi, serta membantu sistem kekebalan tubuh dalam melawan kuman.

    3. Melawan Radikal Bebas

    Antioksidan dari rambutan bisa membantu melawan radikal bebas. Sel-sel yang bekerja menghasilkan radikal bebas yang bisa merusak sel dan DNA. Antioksidan telah terbukti mengurangi kerusakan sel dan berpotensi mengurangi risiko kanker pada banyak orang.

    4. Melindungi Kesehatan Jantung

    Penelitian menunjukkan bahwa rambutan bisa menurunkan kadar kolesterol. Diketahui bahwa kadar kolesterol tinggi menjadi faktor utama penyebab sakit jantung.

    Kandungan Nutrisi Rambutan

    Rambutan merupakan sumber vitamin A, vitamin C, vitamin B, kalium, kalsium, folat, kolin, mangan, seng, besi, betakaroten, dan magnesium. Dalam satu buah rambutan berukuran sedang terdapat:

    Kalori: 75Protein: Kurang dari 1 gLemak: Kurang dari 1 gKarbohidrat: 2 gSerat: Kurang dari 1 gGula: Kurang dari 1 g.

    (elk/tgm)

  • Video Dokter Hewan Jawab Pertanyaan Detikers: Ancom hingga Misdiagnosis

    Video Dokter Hewan Jawab Pertanyaan Detikers: Ancom hingga Misdiagnosis

    drh. Gustav Ananta Mueller sekaligus pemilik GustaVet Clinic menjawab tiga pertanyaan dari detikers. Ada yang bertanya soal animal communicator, ketakutan memberikan diagnosis pada hewan hingga tips meningkatkan imun anabul.

    Mau tahu apa jawaban dokter hewan Gustav? Kamu bisa cari tahu di video berikut ini ya!

    Jangan lupa klik di sini juga untuk menonton video-video 20Detik lainnya…

  • Ternyata Ini Pemicu Infeksi Menular Seksual di Gen Z Melonjak 3 Tahun Terakhir

    Ternyata Ini Pemicu Infeksi Menular Seksual di Gen Z Melonjak 3 Tahun Terakhir

    Jakarta

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr Ina Agustina Isturini, MKM mengatakan dalam tiga tahun terakhir terjadi tren peningkatan kasus infeksi menular seksual (IMS) pada remaja usia 15 hingga 19 tahun.

    Data Kemenkes RI menunjukkan di periode 2024, ada 4.589 kasus IMS. Dalam tiga tahun terakhir peningkatannya seperti berikut.

    Kelompok usia 15-19 tahun:2022: tercatat sebanyak 2.569 kasus2023: tercatat sebanyak 3.222 kasus2024: tercatat sebanyak 4.589 kasus

    Menurut dr Ina, IMS merupakan salah satu faktor risiko utama penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Luka atau peradangan pada area genital dapat membuka jalan masuknya virus HIV ke dalam tubuh.

    “Mayoritas kasus IMS terjadi pada usia produktif yaitu 25-49 tahun. Namun memang tiga tahun terakhir, terjadi tren peningkatan kasus pada usia 15-19 tahun,” ucapnya dalam konferensi pers, Jumat (20/6/2025).

    Apa Pemicunya?

    Menurut dr Ina, tingginya angka temuan kasus IMS pada remaja usia 15-19 tahun ternyata juga sejalan dengan meningkatnya jumlah tes yang dilakukan. Pada tahun 2022, jumlah orang yang menjalani tes IMS tercatat sebanyak 85.574 orang. Angka ini melonjak hampir dua kali lipat pada 2023 menjadi 158.378 orang. Lalu di tahun 2024, jumlahnya kembali meningkat tajam menjadi 291.672 orang.

    “Itu kita melihat dari tren tesnya saja sudah meningkat. Jadi sebenarnya memang bisa jadi ini fenomena gunung es yang sudah mencair, karena sudah mulai ada kesadaran, orang semakin sadar melakukan tes infeksi menular seksual. Artinya, seiring dengan peningkatan jumlah tes yang kemudian penemuan kasus kita semakin tinggi,” kata dr Ina.

    Dari keseluruhan kasus IMS pada remaja usia 15-19 tahun, penyakit yang paling banyak ditemukan adalah sifilis. Pada tahun 2024, tercatat ada 4.589 kasus IMS dan sekitar 48 persennya atau 2.191 kasus merupakan sifilis.

    (suc/naf)

  • Kesaksian Dokter Spesialis Israel soal Kerusakan Parah RS Pasca Rudal Iran

    Kesaksian Dokter Spesialis Israel soal Kerusakan Parah RS Pasca Rudal Iran

    Jakarta

    Rumah Sakit Soroka Israel mengalami kerusakan parah setelah mendapat serangan rudal balistik Iran pada Kamis (19/6/2025). Serangan itu menyebabkan kerusakan pada aula masuk rumah sakit dan beberapa departemen, termasuk unit oftalmologi di lantai tiga gedung bedah.

    Ledakan tersebut memecahkan jendela hingga membuat kaca bertebaran ke seluruh rumah sakit. Langit-langit rumah sakit runtuh, banyak peralatan medis yang hancur, hingga membuat koridor menjadi berantakan.

    “Sangat menyedihkan, saya tidak pernah mengira hal seperti ini bisa terjadi. Tidak pernah. Hanya ada tenaga medis profesional di sini, dan pasien,” terang dokter mata di Soroka Medical Center, Dr Wasim Hin.

    “Dan lihat apa yang terjadi pada kami. Di sini kami memiliki peralatan baru, tapi semuanya hancur,” lanjutnya yang dikutip dari NDTV.

    Yael Tiv, yang merupakan seorang perwira komando Home Front mengatakan kerusakan tersebut disebabkan oleh serangan langsung rudal dari Iran.

    Ia menyebut kondisi yang terjadi saat itu sangat-sangat mengerikan. Sementara itu, direktur rumah sakit dan pekerja lainnya mengatakan bisa selamat karena bangunan yang terkena serangan telah dievakuasi dalam beberapa hari terakhir.

    “Ini keajaiban. Bangunan baru saja dievakuasi,” kata pekerja pemeliharaan bangunan, Kevin Azoulay.

    Namun, serangan tersebut menyebabkan 40 orang mengalami luka-luka. Direktur rumah sakit Shlomi Codish mengungkapkan beberapa bangsal hancur karena serangan itu.

    “Beberapa bangsal hancur total dan ada kerusakan parah di seluruh rumah sakit dengan kerusakan pada bangunan, struktur, jendela, langit-langit di seluruh pusat medis,” tuturnya.

    Di Rumah Sakit Soroka, Boris Knaizer yang mengepalai departemen oftalmologi merasa kebingungan. Ia mengatakan departemen itu merawat sekitar 50 ribu pasien per tahun, tetapi kini bangunannya telah hancur.

    “Dan sekarang, bagaimana kami akan menerima mereka (pasien)? Kami tidak tahu, tidak punya tempat, kami tidak punya kamar, semuanya telah hancur,” pungkasnya.

    (sao/naf)

  • Perjalanan Michelle Penyintas Leukemia, Jalani Lebih 100 Kali Kemo untuk Sembuh

    Perjalanan Michelle Penyintas Leukemia, Jalani Lebih 100 Kali Kemo untuk Sembuh

    Jakarta

    Michelle Theodora mengungkapkan perjalanan panjang yang harus ia lalui saat berjuang melawan kanker darah. Wanita berusia 25 tahun itu sudah dinyatakan sembuh dan kini bahkan berprofesi sebagai seorang psikolog.

    Michelle menceritakan dirinya pertama kali didiagnosis kanker darah Acute lymphocytic leukemia (ALL) pada tahun 2011. Saat itu, ia mengalami gejala-gejala seperti kelelahan, nyeri sendi, kuku yang pucat, hingga sempat tidak bisa berjalan selama perawatan.

    Wanita yang tinggal di Jakarta Barat ini mengatakan jenis leukemia yang diidapnya itu biasanya memerlukan proses perawatan kurang lebih 2 tahun. Tapi karena pada tahun 2013 mengalami relaps, ia harus melanjutkan perawatan kemoterapinya.

    “Jadi tahun 2013 harusnya itu aku selesai kemoterapi, minimal 2 tahun. Tapi di tahun 2013 ini aku harus lanjutin kemoterapi lagi di Singapura, sebelumnya di Jakarta. Pada saat itu aku mengalami banyak efek samping karena dosisnya dua kali lipat,” cerita Michelle pada detikcom, Rabu (18/6/2025).

    Selama 4 tahun perawatan, ia menjalani ratusan kali kemoterapi. Terhitung selama periode 2011-2013, dirinya menjalani kemo sebanyak 70 kali. Jika ditambah dengan perawatan setelah relaps, ia memperkirakan sudah menjalani lebih dari 100 kali kemoterapi.

    Efek samping yang cukup berat harus dialami Michelle saat kemoterapi. Ia mengaku begitu sedih ketika melihat rambutnya saat itu mulai rontok dan kepalanya membotak.

    “Ada rambut rontoknya sudah pasti ya, aku sampai plontos dulu. Aku demam sampai setiap minggu demamnya tuh bukan demam sumeng-sumeng, tapi demam yang sampai menggigil. Terus transfusi darah juga hampir setiap bulan,” katanya.

    Setelah menjalani serangkaian perawatan dan pemeriksaan, Michelle dinyatakan remisi pada 2015. Pada tahun 2017, ia memulai pendidikan psikologinya di Universitas Tarumanegara dan kini resmi menjadi psikolog klinis.

    Ia meminta orang-orang yang sedang berjuang melawan penyakit untuk terus bertahan. Michelle juga mengimbau untuk fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan.

    Ketika seseorang terlalu fokus pada hal yang tidak bisa dikendalikan, seringkali kondisi ini dapat menambah stres. Menurutnya, tiap kesulitan bisa menjadi sebuah sarana bagi manusia untuk terus bertumbuh.

    “Selama masih dihidupkan oleh Tuhan, punya napas hari ini, pakailah kesempatan napas itu dengan baik dan percaya bahwa masalah kita atau kesulitan kita itu bukanlah musuh, tapi segalanya itu seringkali bisa dipakai untuk membantu kita, bahkan juga bertumbuh lagi,” tandasnya.

    Selain berpraktik sebagai psikolog klinis, Michelle juga aktif membagikan konten motivasi dan kesehatan mental melalui media sosial, serta membuka sesi mentoring gratis. Michelle berharap apa yang ia lakukan bisa menjadi manfaat besar untuk orang-orang yang tengah berjuang dengan kondisi serupa.

    (avk/kna)