Jenis Media: Kesehatan

  • Gejala Diabetes Awal yang Muncul Saat Bangun Tidur

    Gejala Diabetes Awal yang Muncul Saat Bangun Tidur

    Jakarta

    Meski tak selalu bergejala, Diabetes Mellitus (DM) juga bisa memicu keluhan tertentu yang muncul di pagi hari saat bangun tidur. Berbagai keluhan tersebut berkaitan dengan melonjaknya kadar gula darah di pagi hari.

    Lonjakan gula darah atau hiperglikemia di pagi hari tersebut dikenal dengan istilah dawn phenomenon atau fenomena fajar, yang biasanya terjadi antara pukul 3-8 pagi. Pada saat itu, fluktuasi hormonal mempengaruhi kerja insulin dalam mengatur kadar gula darah.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, hiperglikemia di pagi hari juga bisa terjadi karena Somogyi Effect. Pada pengidap DM yang menggunakan insulin, terjadi lonjakan hormon di pagi hari yang memicu hiperglikemia setelah pada malam harinya mengalami hipoglikemia atau anjloknya kadar gula darah.

    Dawn phenomenon umum dialami pengidap diabetes. Menurut sebuah studi, fenomena ini dialami 50 persen pengidap DM baik tipe 1 maupun tipe 2.

    Bagaimana Mendeteksinya?

    Cara paling akurat untuk mendeteksi peningkatan kadar gula darah adalah dengan pemeriksaan. Pada pengidap DM, pemeriksaan secara terus menerus selama 24 jam bisa dilakukan dengan Continuous Glucose Monitoring (CGM).

    Berbeda dengan tes gula darah manual yang dilakukan dengan tusuk ujung jari (finger prick) sebelum tidur dan setelah bangun, CGM memungkinkan pemeriksaan secara berkelanjutan sepanjang malam. Karenanya, episode hipoglikemia atau anjloknya kadar gula darah pada malam hari bisa terdeteksi.

    Gejala Diabetes di Pagi Hari

    Pada dasarnya, diabetes mellitus tidak selalu bergejala sehingga screening atau pemeriksaan rutin penting dilakukan terutama jika punya faktor risiko. Kalaupun ada gejala yang muncul, seringkali tidak spesifik sehingga kerap kali terabaikan.

    “Hasil Riskesdas itu 70 persen di antaranya nggak tahu bahwa dia ada gejala (penyakit diabetes) atau jadi ketahuannya kebetulan waktu dicek,” kata dr Em Yunir, SpPD-KEMD, pakar diabetes dari RS Cipto Mangunkusumo dalam sebuah kesempatan.

    Meski tetap harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan yang akurat, hiperglikemia saat bangun tidur di pagi hari pada pengidap diabetes mellitus juga dapat ditandai dengan beberapa gejala berikut.

    1. Polidipsia atau haus berlebihan

    Polidipsia, istilah medis untuk rasa haus berlebihan, merupakan salah satu gejala umum pada diabetes mellitus. Rasa haus merupakan sinyal tubuh untuk mengimbangi lonjakan gula darah, sebab ginjal bekerja keras untuk menyerap kelebihan glukosa sehingga tubuh banyak kehilangan cairan.

    2. Poliuria atau sering buang air kecil

    Sama seperti polidipsia, poliuria atau sering buang air kecil juga merupakan tanda khas diabetes mellitus yang utamanya teramati pada malam dan pagi hari. Kondisi ini terjadi karena ginjal bekerja keras mengeluarkan glukosa.

    3. Letih saat bangun tidur

    Polidipsia dan poliuria sedikit-banyak dapat mengganggu kualitas tidur, sehingga pengidap diabetes mellitus bangun dalam kondisi tidak bugar. Selain itu, hiperglikemia juga membuat metabolisme glukosa sebagai sumber energi jadi tidak efisien.

    4. Mulut kering

    Mulut kering atau dry mouth merupakan tanda-tanda dehidrasi. Pengidap diabetes mellitus rawan mengalaminya karena cairan tubuh banyak terpakai untuk mengeluarkan kelebihan glukosa dalam darah.

    5. Mata kabur

    Dikutip dari Mayo Clinic, kadar gula darah tinggi dapat menarik cairan dari jaringan tubuh, termasuk dari jaringan lensa mata. Akibatnya, kemampuan untuk mengatur fokus terganggu sehingga pandangan jadi kabur.

    6. Kebas dan kesemutan

    Meski jarang, kebas dan kesemutan dapat terjadi di tangan dan kaki pada pengidap diabetes. Meningkatnya kadar gula darah menyebabkan kerja saraf terganggu.

    7. Polifagia atau cepat lapar

    Melengkapi polidipsia dan poliuria, polifagia atau cepat lapar merupakan 3 gejala khas pada diabetes mellitus. Cepat lapar dan sangat lapar merupakan sinyal tubuh yang menandakan kerja insulin yang tidak efektif dalam mengatur kadar gula darah.

    Wajib Waspada dan Langsung Periksa

    Diabetes Mellitus dapat tertangani dengan lebih baik jika terdeteksi sebelum muncul gejala, dan ini dimungkinkan lewat screening atau cek rutin. Namun jika telanjur mengalami gejalanya, maka disarankan untuk tidak menunda pemeriksaan agar dapat segera tertangani sebelum memicu komplikasi yang lebih fatal.

    (up/up)

  • Ingin Hilangkan Lemak Perut? Ini Waktu Sarapan dan Makan Malam Terbaik

    Ingin Hilangkan Lemak Perut? Ini Waktu Sarapan dan Makan Malam Terbaik

    Jakarta

    Upaya menghilangkan lemak di perut bukan hanya tentang apa yang dimakan, tapi juga kapan pemilihan waktu makan. Penelitian menemukan bahwa waktu makan memiliki peran dalam proses pembakaran lemak di area perut.

    Jadi, penting untuk mengetahui waktu makan yang baik untuk sarapan dan makan malam. Seperti apa pembagiannya?

    Waktu Terbaik Sarapan dan Makan Malam untuk Hilangkan Lemak Perut

    Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti spanyol mengungkapkan bahwa diet seseorang bisa membantu menghilangkan lemak di perut dengan mengatur waktu makan. Dikutip dari laman The Sun, tim ilmuwan yang dipimpin oleh University of Granada (UGR) dan Public University of Navarra (UPNA) melakukan penelitian terkait puasa intermiten dalam mengurangi lemak.

    Dalam penelitian ini, waktu makan peserta dikurangi menjadi 6-8 jam. Ada sebanyak 197 peserta yang berusia antara 30 dan 60 tahun. Mereka mencoba tiga metode puasa berbeda selama 12 minggu. Pembagiannya adalah sebagai berikut:

    Puasa dini: Makan antara pukul 9 pagi dan 5 sore (49 peserta)Puasa larut: Makan antara pukul 2 siang dan 10 malam (52 peserta)Puasa yang dipilih sendiri: Memilih slot makan yang diinginkan, biasanya di antara pukul 12 malam dan 8 malam. (47 peserta)

    Sementara, 49 peserta yang tersisa mengikuti program pendidikan gizi tentang diet mediterania dan gaya hidup sehat

    Kelompok yang berpuasa, terlepas dari jenis puasa yang dijalankan kehilangan lebih banyak berat badan, rata-rata 3-4 kg, dibandingkan dengan peserta yang makan secara normal.

    Namun, kelompok orang yang menjalani puasa dini kehilangan lebih banyak lemak subkutan perut, dibandingkan kelompok lain. Hal ini berarti, sarapan pada pukul 9 pagi dan makan malam sebelum pukul 5 sore bisa menjadi cara yang terbaik.

    Menurut seorang profesor madya di Fakultas Ilmu Olahraga di Universitas Granada, Jonatan Ruiz, makan dengan batasan waktu, khususnya menyelesaikan makan sebelum pukul 5 sore bisa menjadi cara efektif untuk mengelola berat badan dan mengurangi lemak perut setelah periode makan berlebihan.

    “Pendekatan ini selaras dengan ritme sirkadian alami, yang meningkatkan kesehatan metabolisme dan pengurangan lemak,” katanya.

    Tim penelitian juga mengklaim, makan di waktu yang tidak teratur atau larut malam bisa mengganggu ritme biologis tubuh dan meningkatkan risiko obesitas, penyakit kardiovaskular, dan diabetes tipe 2.

    (elk/tgm)

  • Heboh! Pria India Hidup Lagi usai Dinyatakan Meninggal oleh Dokter

    Heboh! Pria India Hidup Lagi usai Dinyatakan Meninggal oleh Dokter

    Jakarta

    Seorang pria berusia 64 tahun asal Ulhasnagar, India, yang mengidap kanker sempat dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. Namun, tak lama setelah itu, pria bernama Abhiman Girdhar Tayde tersebut kembali bernapas.

    Kejadian ini bermula saat Abhiman merasakan sakit di rumahnya, sehingga putra dan kerabatnya segera membawanya ke Rumah Sakit Shivneri di Ulhasnagar menggunakan becak. Sesampainya di rumah sakit, seorang dokter bernama Prabhu Ahuja memeriksa kondisi Abhiman di dalam becak dan menyatakan bahwa ia telah meninggal dunia.

    Mendengar kabar tersebut, keluarga pun membawanya pulang untuk mempersiapkan upacara kremasi. Namun, sesuatu yang tak terduga terjadi.

    “Kami melihat ayah saya bernapas dengan berat, jantungnya berdetak kencang, ” kata putra Abhiman, Sachin, dikutip dari laman Times of India.

    Abhiman kemudian dilarikan ke rumah sakit lain untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Setelah mendapat penanganan medis, ia kembali sadar dalam waktu sekitar setengah jam.

    Kesal dengan pernyataan kematian yang ternyata keliru, putra Abhiman kembali mendatangi dr Ahuja di rumah sakit sebelumnya dan meminta surat kematian. Surat tersebut kemudian digunakan untuk mengajukan tuntutan agar pihak administrasi mengambil tindakan terhadap dr Ahuja atas dugaan kelalaian medis.

    Menanggapi hal ini, dr Ahuja menyatakan saat diperiksa, Abhiman dalam kondisi tidak sadarkan diri dan tidak menunjukkan detak jantung. Ia juga menyebut pemeriksaan dilakukan di tengah kondisi bising akibat proyek konstruksi di sekitar lokasi, sehingga menyulitkan proses pemeriksaan secara optimal.

    dr Ahuja mengklaim bahwa ia telah menyarankan keluarga pasien untuk segera membawa Abhiman ke rumah sakit lain yang memiliki fasilitas ventilator.

    “Namun mereka kembali hanya untuk menjebak saya dan meminta surat keterangan kematian,” kata Dr Ahuja.

    Departemen Kesehatan Ulhasnagar Municipal Corporation (UMC) juga turut menanggapi kejadian tersebut. Seorang petugas UMC, dr Mohini Dharma mengakui, pihaknya belum mendapatkan laporan dari keluarga Abhiman.

    “Dalam kasus ini, kami belum menerima keluhan dari keluarga Abhiman, tetapi sebagai suo moto (kemauan sendiri), kami telah menyampaikan pemberitahuan kepada dr Ahuja dan memintanya untuk memberikan klarifikasi atas seluruh masalah ini,” tutur dia.

    “Jika klarifikasi tersebut tidak memuaskan, maka kami akan membentuk sebuah komite yang akan menyelidiki seluruh kasus ini. Sesuai dengan temuannya, tindakan lebih lanjut akan diambil,” sambungnya.

    Apabila Ahuja terbukti bersalah dalam kasus tersebut, lisensinya sebagai dokter dapat dibatalkan.

    NEXT: Fenomena ‘bangkit’ dari kematian

    Di sisi lain, fenomena ‘bangkit’ dari kematian ini bukan lagi hal yang asing di dunia medis, meski kasusnya terbilang langka. Kemungkinan penyebabnya selalu sulit ditentukan. Namun, salah satu kondisi yang menjelaskan fenomena ini adalah Lazarus syndrome.

    Dikutip dari laman Medical News Today, Lazarus syndrome didefinisikan sebagai kembalinya sirkulasi spontan atau return of spontaneous circulation (ROSC) yang tertunda setelah CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) dihentikan. Artinya, seseorang yang dinyatakan meninggal setelah detak jantungnya terhenti, kembali mengalami aktivitas jantung yang mendadak.

  • Warna Urine Ini Jadi Tanda Sakit Ginjal, Segera Periksa Jika Mengalaminya

    Warna Urine Ini Jadi Tanda Sakit Ginjal, Segera Periksa Jika Mengalaminya

    Jakarta

    Urine memiliki fungsi penting dalam tubuh karena membantu membuang limbah dan kelebihan air yang tidak dibutuhkan. Sebelum keluar dari tubuh, urine melewati saluran kemih yang dimulai dari ginjal sebagai penyaring darah.

    Warna urine bisa menunjukkan kondisi kesehatan. Kuning tua menandakan dehidrasi, sedangkan kemerahan bisa mengindikasikan kanker. Urine juga bisa berwarna merah muda, cokelat, ungu, atau putih susu akibat makanan, obat-obatan, atau penyakit tertentu.

    Menurut Direktur Utama, Nefrologi & Transplantasi Ginjal, Fortis Escorts, Okhla Road, New Delhi, dr Ajit Singh Narula, urine normal umumnya berwarna kuning muda hingga kuning tua. Warna ini berasal dari pigmen bernama urobilin yang diproduksi secara alami oleh tubuh.

    Tingkat kekuningan pada urine dipengaruhi oleh jumlah cairan yang masuk. Saat tubuh mengalami dehidrasi, misalnya setelah beraktivitas di bawah terik matahari, ginjal akan menyerap kembali lebih banyak air dari urine demi menjaga keseimbangan cairan tubuh.

    Akibatnya, pigmen dalam urine menjadi lebih pekat dan warnanya tampak kuning tua. Sebaliknya, jika cairan yang diminum melebihi kebutuhan tubuh, kelebihan air dibuang melalui urine sehingga warnanya menjadi lebih pucat.

    Warna urine juga bisa menjadi penanda penyakit ginjal dan kesehatan umum. Dokter Bedah Urologi dari Pristyn Care di India dr Nipun A C, urine berwarna bening hingga kuning biasanya menunjukkan fungsi ginjal yang normal.

    Sebaliknya, warna urine yang tidak biasa seperti jingga atau biru bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk pencahar, antidepresan, dan antibiotik.

    “Namun, ada dua warna yang harus Anda perhatikan dengan serius – merah dan cokelat tua. Warna merah tidak boleh diabaikan karena dapat menjadi tanda pertama kanker kandung kemih atau ginjal,” kata dr Nipun.

    Selain warna, kejernihan urine juga penting diperhatikan. Urine yang keruh bisa mengindikasikan dehidrasi, infeksi saluran kemih, atau efek dari penggunaan kateter urine jangka panjang.

    “Urine yang keruh atau berbusa perlu diperhatikan karena dapat menjadi tanda penyakit ginjal atau kondisi kandung kemih yang mendasarinya. Asupan air yang berlebihan dapat menutupinya, tetapi harus diselidiki untuk menyingkirkan penyebabnya,” lanjutnya lagi.

    (suc/suc)

  • Serangan Jantung Bisa Terjadi Saat Tidur, Ini Ciri Awalnya

    Serangan Jantung Bisa Terjadi Saat Tidur, Ini Ciri Awalnya

    Jakarta

    Serangan jantung bisa terjadi kapan saja, termasuk saat tidur. Bahkan diyakini, malam hari hingga menjelang fajar adalah waktu-waktu paling rawan serangan jantung.

    Anggapan tersebut muncul bukan tanpa alasan. Dalam sebuah wawancara dengan detikcom, dr Dian Zamroni, SpJP(K) menjelaskan beberapa alasan serangan jantung terjadi saat tidur.

    Pertama, kondisi Obstructive Sleep Apnea (OSA), atau henti napas saat tidur yang ditandai dengan ngorok alias mendengkur, menyebabkan pasokan oksigen berkurang saat tidur. Kondisi ini meningkatkan risiko kerusakan sel-sel jantung.

    “Otot jantung itu ada dua jenis. Yang pertama sel yang bersifat listrik, dan sel yang bersifat pompa. Kalau yang rusak sel listrik, maka yang terjadi adalah listriknya konslet, dan itu meninggalnya lebih cepat,” jelas dr Dian.

    Kedua, gejala awal serangan jantung seperti nyeri dada lebih mungkin terabaikan jika muncul saat tidur karena terlalu pulas. Akibatnya fatal karena terlambat mendapatkan tindakan.

    Gangguan Jantung Saat Tidur dan Legenda ‘Roh’ Pencabut Nyawa

    Fenomena gangguan jantung saat tidur juga terjadi di berbagai belahan bumi. Di Thailand, bahkan dikaitkan dengan legenda roh pencabut nyawa.

    “Di Thailand namanya Lai Tai,” kata dr Yamin, SpJP dari RS Cipto Mangunkusumo, dalam tayangan Pagi-pagi Pasti Happy di TransTV, Selasa (16/2/2020).

    Dari kacamata medis, legenda Lai Tai dikaitkan dengan kondisi yang dikenal sebagai Brugada Syndrome yang dipicu kelainan listrik jantung. Secara statistik, paling banyak dialami laki-laki berusia muda, khususnya ras China seperti Thailand dan Vietnam.

    “Pada kelainan ini, pada saat tidur pagi-pagi, subuh sebelum dia bangun, terjadi korslet listriknya sehingga jantungnya berhenti mendadak,” jelas dr Yamin.

    Apa Itu Serangan Jantung?

    Dikutip dari laman American Heart Association (AHA), serangan jantung terjadi ketika pembuluh darah arteri menuju jantung terhambat. Jika hambatan tidak segera diatasi, sel-sel jantung tidak mendapat pasokan oksigen dan akan mengalami kerusakan atau bahkan mati.

    Serangan jantung dapat disertai gejala, baik secara intens dan tiba-tiba maupun bertahap dari keluhan ringan. Selama terjadi serangan, jantung tetap berdenyut meski iramanya mungkin berubah.

    Kondisi ini berbeda dengan cardiac arrest atau henti jantung, yang kemunculannya lebih mendadak bahkan kadang tanpa tanda awal sama sekali. Henti jantung terjadi saat kelistrikan jantung terganggu, sehingga jantung mengalami gangguan fungsi dalam memompa darah.

    Meski berbeda, henti jantung dan serangan jantung dapat saling berhubungan. Sebagian besar kasus henti jantung terjadi akibat serangan jantung, walaupun tidak selalu demikian.

    Ciri-ciri Awal Serangan Jantung

    Gejala serangan jantung, baik saat tidur maupun pada kondisi lain, bisa jadi tidak spesifik. Artinya, kadang-kadang mirip dengan keluhan sehari-hari sehingga kerap terabaikan.

    Selain itu, gejala juga dapat bervariasi pada tiap orang. Namun beberapa yang sering dilaporkan adalah sebagai berikut:

    1. Nyeri dada

    Gejala paling umum adalah rasa tidak nyaman di sekitar dada atau disebut angina. Bisa berlangsung beberapa menit, atau hilang-muncul secara berulang. Sensasinya dapat digambarkan seperti saat ditekan, diremas, dan sangat menyakitkan.

    2. Nyeri di area lain

    Rasa tidak nyaman dapat menjalar ke bagian tubuh lain seperti:

    lengan, salah satu maupun kedua sisipunggungleherrahangperut.

    3. Sesak napas

    Keluhan ini dapat muncul tanpa keluhan nyeri dada.

    4. Gejala lain

    Beberapa kemungkinan gejala yang muncul antara lain:

    keringat dinginmualdenyut jantung kencang atau tidak beraturanletih yang tidak biasanyakepala pusing atau melayang-layang.

    5. Gejala khas pada wanita

    Pada pria, nyeri dada disebut sebagai gejala paling umum dirasakan saat mengalami serangan jantung. Pada wanita, beberapa gejala berikut ini bisa menyertai:

    anxiety atau rasa gelisahnapas pendekmual dan muntahperut tidak nyamannyeri pundak, punggung, atau lenganrasa letih dan lemah yang tidak biasa.Segera Cari Pertolongan Jika Mengalami!

    Meskipun tidak yakin, disarankan untuk segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala yang terkait serangan jantung. Karena memang gejalanya tidak spesifik, ada kemungkinan setelah diperiksa ternyata bukan gejala serangan jantung. Namun jika ternyata memang serangan jantung, maka semakin cepat mendapat pertolongan maka peluang survive akan jauh lebih besar.

    (up/tgm)

  • Daftar Makanan-Minuman yang Diam-diam Bisa Ganggu Fungsi Otak

    Daftar Makanan-Minuman yang Diam-diam Bisa Ganggu Fungsi Otak

    Jakarta

    Otak adalah pusat kendali tubuh yang memengaruhi pikiran, emosi, dan juga gerakan. Penting untuk menjaganya tetap sehat.

    Namun, tanpa disadari, asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari bisa memberikan dampak buruk bagi fungsi otak. Lantas, jenis makanan dan minuman apa saja yang perlu diwaspadai?

    6 Makanan dan Minuman yang Tidak Baik untuk Kesehatan Otak

    Jika dikonsumsi berlebihan, karbohidrat olahan, makanan yang mengandung lemak trans, hingga alkohol bisa memberikan efek buruk pada otak.

    1. Makanan yang Mengandung Banyak Lemak Trans

    Lemak trans adalah lemak tak jenuh yang bisa memberi dampak negatif terhadap kesehatan otak. Dikutip dari laman Healthline, lemak trans yang secara alami terdapat dalam produk hewani tidak menjadi masalah utama. Yang perlu diwaspadai adalah lemak trans hasil produksi industri yang dikenal sebagai minyak nabati terhidrogenasi.

    Lemak trans buatan bisa ditemukan dalam mentega, makanan ringan, hingga kue kering. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi lemak trans dalam jumlah banyak bisa berdampak negatif pada memori dan ingatan pada orang berusia di bawah 45 tahun. Lemak trans juga bisa meningkatkan peradangan, insulin, dan kolesterol yang memengaruhi otak.

    2. Karbohidrat Olahan

    Karbohidrat olahan meliputi biji-bijian yang diproses secara berlebihan. Dikutip dari laman Healthline, karbohidrat ini umumnya mempunyai indeks glikemik (GI) yang tinggi, sehingga tubuh mencerna dengan cepat dan menyebabkan lonjakan gula darah dan insulin.

    Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, seringkali karbohidrat olahan memiliki beban glikemik (GL) yang tinggi. Makanan yang memiliki indeks glikemik dan beban glikemik tinggi diketahui bisa mengganggu fungsi otak.

    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi karbohidrat olahan dalam jangka panjang bisa memengaruhi hipokampus dan korteks prefrontal, yang berperan dalam memori, pembelajaran, perilaku sosial dan lain sebagainya.

    3. Makanan Ultra Olahan

    Biasanya, makanan ultra-olahan mengandung banyak gula tambahan, lemak, natrium, dan bahan pengawet lainnya. Contoh makanan ultra olahan yaitu keripik, permen, nugget ayam, mie instan, dan makanan siap saji.

    Penelitian menemukan, lebih dari 19,9 persen dari total harian dari makanan ultra olahan selama 8 tahun meningkatkan risiko mengalami dampak negatif pada kemampuan berpikir.

    4. Aspartam

    Aspartam adalah pemanis buatan yang terbuat dari fenilalanin, metanol, dan asam aspartat. Penelitian menunjukkan, mengonsumsi terlalu banyak aspartam dikaitkan dengan masalah perilaku, emosi, dan kognitif, seperti kesulitan belajar, kecemasan, hingga depresi.

    5. Alkohol

    Mengonsumsi alkohol bisa mengganggu neurotransmitter di otak. Neurotransmitter merupakan zat kimia yang digunakan otak untuk berkomunikasi.

    Sehingga, alkohol bisa memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang pada otak, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dari waktu ke waktu. Dalam jangka pendek alkohol yang terlalu banyak bisa menyebabkan gangguan memori atau blackout. Selama periode tersebut, sebuah proses yang dikenal dengan konsolidasi memori di hipokampus terganggu.

    6. Minuman Manis

    Tak hanya bisa meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan gigi berlubang, minum minuman manis yang mengandung gula dalam jumlah banyak bisa berdampak negatif pada otak. Sebuah studi kecil di tahun 2023 menunjukkan, peserta yang mengonsumsi gula paling banyak memiliki kemungkinan dua kali lipat mengalami demensia, dibandingkan mereka yang mengonsumsi paling sedikit.

    (elk/tgm)

  • Tanda Penyakit Ginjal Kronis yang Bisa Dilihat di Kulit hingga Kaki

    Tanda Penyakit Ginjal Kronis yang Bisa Dilihat di Kulit hingga Kaki

    Jakarta

    Penyakit ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) terjadi akibat adanya kerusakan pada ginjal dan ginjal tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.

    Ginjal berperan sebagai penyaring dalam tubuh, menyaring limbah, racun, dan kelebihan air dari darah. Selain itu, ginjal juga berperan dalam fungsi lain seperti menjaga kesehatan tulang dan produksi sel darah merah.

    Ketika fungsi ginjal mulai menurun, proses penyaringan tidak berjalan optimal, sehingga limbah dapat menumpuk di dalam darah.

    Penyakit ginjal disebut ‘kronis’ karena fungsi ginjal menurun secara perlahan seiring berjalannya waktu. CKD dapat menyebabkan gagal ginjal, yang juga disebut penyakit ginjal stadium akhir.

    Berikut gejala penyakit ginjal kronis yang dapat muncul di bagian kaki, dada, hingga kulit.

    Gejala Awal Penyakit Ginjal Kronis

    Kebanyakan orang yang mengalami penyakit ginjal kronis tidak memiliki gejala. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mengetahui apakah mereka mengidap penyakit ginjal kronis atau tidak adalah dengan melakukan tes darah dan urine.

    Meski demikian, orang dengan penyakit ginjal kronis mungkin mengalami pembengkakan yang disebut dengan edema. Dikutip dari laman National Institut of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, kondisi ini terjadi saat ginjal tidak bisa membuang cairan dan garam berlebih dari tubuh.

    Edema bisa terjadi di tungkai, telapak kaki, dan pergelangan kaki. Pada kasus yang jarang, edema bisa dialami di tangan atau wajah.

    Gejala Penyakit Ginjal Kronis Tingkat Lanjut

    Saat penyakit ginjal semakin parah, gejalanya bisa meliputi:

    Gatal, mati rasa, kulit kering, atau kulit menjadi gelapNyeri dada atau sesak napasKehilangan nafsu makan, mual, dan muntahMerasa lelah atau memiliki masalah tidurSulit berkonsentrasiPerubahan pada seberapa sering buang air kecilKencing berbusaPerubahan berat badanNyeri ototEdema yang semakin memburuk.Penyebab Penyakit Ginjal Kronis

    Dikutip dari laman Mayo Clinic, penyakit ginjal kronis terjadi saat suatu penyakit atau kondisi mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan kerusakan ginjal yang semakin parah. Adapun penyakit dan kondisi yang menyebabkan penyakit ginjal kronis yaitu:

    Diabetes tipe 1 atau tipe 2Tekanan darah tinggiGlomerulonefritis atau peradangan pada penyaringan ginjalNefritis interstisial atau peradangan pada tubulus ginjal dan struk di sekitarnyaPenyakit ginjal polikistikObstruksi saluran kemih yang berlangsung lama akibat kondisi seperti pembesaran prostat, batu ginjal, dan beberapa jenis kankerRefluks vesicoureteral, kondisi yang menyebabkan urine kembali ke ginjalInfeksi ginjal berulang

    NEXT: Cara Mencegah Penyakit Ginjal

    Cara Mencegah Penyakit Ginjal

    Untuk meminimalisir risiko terkena penyakit ginjal, lakukan hal berikut:

    Ikuti petunjuk penggunaan obat pereda nyeri yang dijual bebas. Sebab, mengonsumsi terlalu banyak dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan ginjalPertahankan berat badan sehat. Lakukan aktivitas fisik hampir setiap hari dalam seminggu.Hindari rokok. Merokok bisa merusak ginjal dan memperparah kerusakan ginjal yang sudah ada

  • Kenapa Jantung Berdetak Cepat Tiba-tiba? Ini Penjelasan Ahli

    Kenapa Jantung Berdetak Cepat Tiba-tiba? Ini Penjelasan Ahli

    Jakarta

    Jantung berdetak cepat secara tiba-tiba bisa terjadi karena berbagai hal. Sebagian di antaranya normal dialami semua orang, namun ada di antaranya yang perlu diwaspadai sebagai pertanda ada masalah di jantung.

    Di dunia medis, jantung terasa berdebar cepat dikenal dengan istilah palpitasi. Dikutip dari Medlineplus, palpitasi dapat disertai perasaan tidak nyaman serta denyut yang tidak teratur atau aritmia.

    Jika denyut jantung terukur di atas 100 beats per minute (bpm), maka disebut takikardi (tachycardia). Kondisi ini merupakan kebalikan dari bradikardi, yakni ketika denyut jantung terukur di bawah 60 bpm.

    Dokter jantung dari Siloam Hospital Lippo Village, dr Deddy Hermawan Susanto, SpJP(K) dalam perbincangan dengan detikcom mengatakan jantung berdebar-debar juga bisa terjadi saat bangun tidur. Penyebabnya bervariasi, mulai dari pengaruh stimulan hingga masalah hormonal.

    “Bisa karena konsumsi kopi, kafein yang berlebih, bisa karena faktor lain dari psikis juga bisa,” kata dr Deddy di Jakarta Selatan, Sabtu (11/1/2024).

    “Atau dari masalah gangguan hormon tiroid, karena peningkatan hormon tiroid juga bisa menyebabkan jantung berdebar lebih cepat, lalu beberapa kondisi tertentu misal rangsangan saraf simpatis yang tinggi,” lanjutnya.

    Penyebab Jantung Berdetak Cepat Tiba-tiba

    Ada berbagai penyebab detak jantung meningkat tiba-tiba. Di antaranya seperti dikutip dari WebMD adalah sebagai berikut:

    1. Makan berat

    Beberapa orang mengalami palpitasi setelah mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, gula, atau lemak. Makanan dengan kandungan tinggi Monosodium Glutamat (MSG), natrium, atau nitrat, juga bisa menjadi pemicu.

    2. Anxiety

    Perasaan gelisah atau anxiety mengaktifkan respons fight or flight, yang juga meningkatkan denyut jantung. Umumnya akan mereda dengan sendirinya, atau dengan beberapa tarikan napas dalam. Jika sering terjadi, memang dianjurkan untuk periksa.

    3. Tidur dengan posisi tertentu

    Mendadak jantung berdebar saat tidur bisa jadi disebabkan oleh posisi tidur, terutama saat berbaring atau menyamping ke satu sisi. Beberapa posisi dapat meningkatkan tekanan pada tubuh sehingga memicu palpitasi.

    4. Penyebab lain

    Dikutip dari Mayoclinic, palpitasi juga bisa dipicu oleh:

    depresiolahraga beratstimulansia seperti kafein, nikotin, amfetamin, dan beberapa obat batuk yang mengandung pseudoephedrinedemamperubahan hormon akibat menstruasi atau kehamilangangguan hormon tiroiddan lain-lain.Kapan Harus Periksa?

    Palpitasi dalam banyak kasus memang tidak membahayakan meski menyebabkan perasaan tidak nyaman. Namun kondisi ini juga perlu diwaspadai jika disertai:

    sesak napaspusingnyeri dadapingsannyeri punggung, leher, rahang, atau perutberkeringatmual.

    Jika mengalami jantung berdebar dengan disertai kondisi tersebut, sebaiknya segera periksa karena bisa jadi merupakan gejala serangan jantung.

    (up/up)

  • Penjelasan Medis di Balik Remaja Hamil Setelah Menelan Sperma, Begini Awal Mulanya

    Penjelasan Medis di Balik Remaja Hamil Setelah Menelan Sperma, Begini Awal Mulanya

    Jakarta

    Mungkinkah sperma yang tertelan wanita menyebabkan proses pembuahan dan menghasilkan anak? Menurut teori memang tidak mungkin. Tapi lebih dari 30 tahun yang lalu, ada seorang gadis berumur 15 tahun yang hamil karena menelan sperma kekasihnya. Kasus ini dipublikasikan di jurnal Obstetrics & Gynaecology pada 1988 dengan judul ‘Oral conception. Impregnation via the proximal gastrointestinal tract in a patient with an aplastic distal vagina. Case report’.

    Dikutip dari Live Science, kronologinya bermula saat remaja tersebut datang ke rumah sakit dengan keluhan sakit perut akut yang hilang dan muncul secara berkala. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pasien ternyata sedang hamil sekitar sembilan bulan. Rahim pasien mengalami kontraksi secara teratur dan posisi janin sudah berada dengan kepala menghadap ke bawah di jalan lahir.

    Menurut laporan kasus, remaja tersebut mengaku tidak menyadari kehamilannya. Terlebih, remaja tersebut tidak memiliki lubang vagina, cacat lahir langka yang disebut atresia vagina distal. Para ilmuwan memperkirakan kondisi ini memengaruhi satu dari 4.000 hingga 10.000 bayi perempuan baru lahir.

    Hal ini, pada prinsipnya, seharusnya membuat remaja tersebut mustahil untuk hamil tanpa bantuan teknologi seperti in vitro fertilization ( IVF ). Kondisi itu juga membuatnya kesulitan untuk melahirkan melalui vagina, sehingga sang anak harus dilahirkan melalui operasi caesar.

    Dokter yang kebingungan menanyai gadis itu tentang bagaimana dia bisa hamil dan akhirnya mengetahui sembilan bulan sebelumnya dia pernah dirawat di rumah sakit karena luka tusuk di perutnya.

    Pasien menceritakan kepada seorang perawat, dia telah diserang oleh mantannya ketika memergoki dia melakukan hubungan seks oral dengan pacar barunya.

    Dokter menyimpulkan setelah penusukan itu, sperma yang sempat ia telan berpindah ke organ reproduksinya melalui robekan pada saluran pencernaannya, sehingga menyebabkan kehamilan.

    Namun masih ada satu bagian teka-teki yang hilang. Asam yang ditemukan dalam sistem pencernaan, yang memecah makanan menjadi nutrisi bagi tubuh, biasanya cukup kuat untuk membunuh sperma dengan mudah. Sementara air liur memiliki kadar asam yang lebih rendah dibandingkan bagian lain dari sistem pencernaan.

    Keasaman diukur dengan skala pH, yang berkisar dari 0 hingga 14. Semakin rendah angkanya, semakin banyak asam yang ada. Lambung bersifat asam, dengan pH 1,5 hingga 3,5 . Air liur biasanya memiliki pH rata-rata 6,7, yang mendekati netral. Hal ini dapat menjelaskan mengapa sperma dalam kasus ini masih dapat bertahan hidup setelah ditelan, menurut laporan tersebut.

    Dokter juga menduga sperma tersebut mungkin masih bisa bertahan hidup karena gadis itu kekurangan gizi saat ditusuk. Laporan tersebut menjelaskan, kekurangan gizi dapat mengurangi keasaman sistem pencernaan dan ini menciptakan peluang ‘aneh’ bagi sperma yang tertelan untuk mencapai rahimnya melalui luka pisau.

    Selain itu, dokter juga menyebutkan anak laki-laki yang lahir dengan berat 6,2 pon atau 2,8 kg tumbuh menyerupai ayahnya, pria yang menjadi kekasih baru remaja tersebut.

    (suc/suc)

  • Ini Gejala Infeksi Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai, Gonore hingga ‘Raja Singa’

    Ini Gejala Infeksi Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai, Gonore hingga ‘Raja Singa’

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI melaporkan kasus infeksi menular seksual meningkat, terutama di kelompok usia muda.

    Pada 2024, Kemenkes mencatat 23.347 kasus sifilis atau orang awam menyebutnya ‘Raja Singa’. Dari total kasus tersebut, mayoritas merupakan sifilis dini (19.904 kasus), dan 77 di antaranya adalah sifilis kongenital, yang menular dari ibu ke bayi. Gonore juga tercatat tinggi dengan 10.506 kasus, terutama di DKI Jakarta.

    “IMS bukan hanya masalah kesehatan pribadi, ini masalah kesehatan masyarakat. IMS membuka pintu bagi penularan HIV, dan kasus terbanyak terjadi di usia produktif 25-49 tahun, bahkan kini mulai meningkat pada usia remaja 15-19 tahun,” tutur Direktur Penyakit Menular Kemenkes RI, dr Ina Agustina, dalam konferensi pers, Jumat (20/6/2025).

    Ia menambahkan, infeksi Human Papillomavirus (HPV) salah satu IMS yang dapat memicu kanker serviks masih menjadi ancaman serius bagi perempuan, khususnya jika tidak terdeteksi sejak dini.

    Di sisi lain, Dr dr Hanny Nilasari dari Departemen Dermatologi dan Venereologi FKUI-RSCM turut menyoroti perlunya edukasi kesehatan reproduksi yang menyeluruh. Menurutnya, IMS dan infeksi saluran reproduksi (ISR) sering kali tidak bergejala, terutama pada perempuan, sehingga kerap terlambat ditangani.

    Jika tidak ditangani dengan tepat, IMS bisa menyebabkan komplikasi seperti radang panggul, kehamilan ektopik, bahkan infertilitas. Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan IMS juga berisiko mengalami kematian neonatal, berat lahir rendah, atau lahir prematur.

    “Tren kejadian IMS dari tahun ke tahun terus meningkat, dan usia penderita makin muda. Sudah banyak kasus IMS maupun kehamilan tidak diinginkan pada remaja, dan ini mendorong tingginya angka aborsi,” jelas dr Hanny dalam acara yang sama.

    Gejala Infeksi Menular Seksual

    Adapun gejala IMS dapat berupa luka atau lenting di area kelamin, cairan abnormal dari vagina atau penis, gatal atau nyeri saat buang air kecil, pembengkakan kelenjar di lipat paha, dan ruam di kulit. Berikut penjelasannya.

    1. ‘Raja Singa’ atau Sifilis

    dr Hanny mengatakan sifilis biasanya disebabkan oleh bakteri treponema pallidum. Infeksi awal dari sifilis ini biasanya menimbulkan luka di kelamin atau tempat kontak seks.

    “Berlanjut menginfeksi ke dalam darah dan menyerang organ vital lainnya, seperti jantung, ginjal, saraf, dan mata. Tapi sebelum dia menginfeksi organ ginjal lain, biasanya dia manifestasi di kulit,” kata dr Hanny.

    “Kadang-kadang terabaikan oleh pasien. Pasien datang dengan keluhan bercak-bercak di telapak tangan dan mengira ini merupakan suatu reaksi alergi,” lanjutnya.

    2. Gonore atau Kencing Nanah

    Kencing nanah atau gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Keluhan terbanyak pada laki-laki adalah keluarnya cairan seperti nanah dari ujung kemaluan. Biasanya disertai juga dengan rasa panas atau nyeri saat buang air kecil.

    “Pada perempuan hati, hati. Kelainannya kadang-kadang tidak spesifik, hanya seperti keputihan biasa dan sering tanpa gejala. Seorang perempuan biasanya kalau kena gonore itu sudah dalam bentuk komplikasi, seperti penyakit radang panggul bahkan sampai infertilitas,” tutur dr Hanny.

    3. Kutil Kelamin

    Kutil Kelamin atau infeksi HPV adalah kelainan berupa tumbuhan atau tonjolan dengan permukaan kasar sewarna kulit, berlokasi di sekitar batang kelamin pada laki-laki, bibir kelamin perempuan, atau sekitar area anus.

    “Atau area lebih dalam biasanya di sekitar rongga vagina atau di area sekitar rektum atau bagian dalam dari anus,” katanya lagi.

    NEXT: Herpes Genital- HIV

    4. Herpes Kelamin

    dr Hanny menjelaskan, virus herpes simplex (HSV) menyebabkan herpes genital atau kelamin. Infeksi ini sering kali dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit selama aktivitas seksual. Beberapa orang yang terinfeksi virus mungkin akan mengalami gejala yang sangat ringan atau tidak ada gejala sama sekali.

    “Infeksinya sudah parah atau akut ini kelainannya dapat berupa lenting-lenting yang cukup banyak atau berbentuk luka sekitar area genital perempuan, laki-laki, ataupun anus, atau mulut, sesuai kontak seksual dilakukannya,” imbuhnya lagi.

    5. HIV

    HIV, lanjut dr Hanny, adalah bagian dari infeksi menular seksual. Virus ini menyerang sel sistem kekebalan tubuh manusia, yakni sel darah putih limfosit T-helper CD4+.

    Infeksi ini menurunkan jumlah sel-sel imun tubuh yang menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

    “Pada saat virus HIV masuk, dia tidak langsung menyebabkan suatu penyakit yang berat. Tetapi pada tahap AIDS (Acquired immunodeficiency Syndrome), sebagai tahap lanjutan dari virus HIV,” imbuh dr Hanny.

    “Saat daya tahan tubuh sudah sangat lemah, ini sistem kekebalan tubuh sudah tidak bisa mempertahankan diri dari infeksi, baru muncullah kelainan-kelainan yang berat,” lanjutnya.