Jenis Media: Kesehatan

  • KKI Temukan 40% Ganula Beredar di Masyarakat, Ingatkan Risiko Kesehatan

    KKI Temukan 40% Ganula Beredar di Masyarakat, Ingatkan Risiko Kesehatan

    Jakarta

    Sebuah investigasi yang dilakukan Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) mengungkap temuan yang mengejutkan. Hampir 40% galon guna ulang yang beredar di berbagai kota besar Indonesia ternyata sudah melewati batas usia aman pemakaian, atau masuk dalam kategori ganula alias galon lanjut usia.

    Temuan ini menyoroti risiko kesehatan yang selama ini luput dari perhatian jutaan konsumen. Dalam penelusuran di 31 titik, mulai dari agen distribusi, depot pengisian ulang, truk pengangkut, hingga rumah tangga, KKI menemukan bahwa hampir 40 persen galon guna ulang berusia lebih dari satu tahun, bahkan sebagian besar digunakan lebih dari dua tahun tanpa diganti.

    Ketua Komunitas Konsumen Indonesia (KKI), David Tobing mengungkapkan ini kondisi yang harus segera ditangani. Pihaknya menyebutnya ganula, singkatan dari galon lanjut usia.

    “Artinya, galon ini seharusnya sudah ditarik dari peredaran karena sudah tidak lagi memenuhi standar keamanan,” ujar David dalam keterangannya, Selasa (2/7/2025).

    Diketahui, galon guna ulang umumnya terbuat dari plastik polikarbonat yang direkomendasikan hanya digunakan hingga 40 kali pengisian ulang, atau sekitar satu tahun pemakaian.

    Melebihi itu, material galon dapat mengalami kerusakan mikro yang memicu pelepasan senyawa kimia berbahaya, yakni Bisphenol A (BPA) ke air yang diminum sehari-hari. BPA dikenal dapat mengganggu sistem hormon dalam tubuh jika terakumulasi dalam jangka panjang.

    David menambahkan, penanganan dan distribusi yang sembarangan semakin memperburuk kondisi ganula ini. Sebanyak 75 persen galon diangkut menggunakan truk bak terbuka, terpapar sinar matahari langsung yang dapat mempercepat kerusakan material.

    Di sisi lain, proses pencucian di banyak depot masih menggunakan detergen keras dan sikat kasar, sehingga permukaan dalam galon mudah tergores dan meningkatkan potensi peluruhan BPA ke air minum.

    “Masalahnya, BPA tidak menimbulkan sakit mendadak. Kerusakannya perlahan, tapi dampaknya akumulatif. Kita minum air setiap hari tanpa sadar, padahal risikonya makin besar seiring umur galon. Itulah kenapa kita tidak boleh menggunakan ganula,” jelas David.

    Padahal, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan sekitar 40 persen masyarakat Indonesia, sekitar 111 juta jiwa mengandalkan air minum kemasan galon sebagai sumber air utama. Melihat kondisi ini, KKI mendesak pemerintah segera merumuskan aturan yang tegas terkait batas usia galon guna ulang serta standar penanganan yang aman.

    “Air minum yang aman seharusnya tidak membawa risiko tersembunyi bagi kesehatan kita,” tegas David.

    (akd/akd)

  • Langsung Berbaring Setelah Makan? Bisa Ganggu Pencernaan

    Langsung Berbaring Setelah Makan? Bisa Ganggu Pencernaan

    Jakarta

    Setelah makan berat, seringkali banyak orang yang tergoda untuk berbaring. Tapi, kebiasaan ini ternyata bisa berdampak buruk bagi pencernaan.

    Untuk itu, penting untuk mengetahui apa yang akan terjadi di pencernaan saat langsung berbaring setelah makan. Ketahui pula kebiasaan apa saja yang perlu diterapkan setelah makan.

    Berbaring setelah Makan Bisa Mengganggu Pencernaan

    Berbaring setelah makan tentunya akan mengganggu pencernaan dan mengakibatkan masalah kesehatan. Setelah makan, tubuh akan mulai memecah makanan, memindahkan nutrisi penting ke usus, dan perlahan menyerap energi untuk tubuh.

    Proses ini biasanya membutuhkan waktu dan energi. Dikutip dari laman Sri Ramakrishna Hospital, dalam hal ini gravitasi berperan penting dalam memindahkan makanan secara efisien melalui saluran pencernaan.

    Saat berbaring setelah makan, asam lambung bisa naik dan menimbulkan sensasi terbakar di dada atau nyeri ulu hati. Kondisi ini disebut dengan penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Jika diabaikan, asam yang terus menerus bisa merusak lapisan kerongkongan dan mengakibatkan komplikasi lebih lanjut.

    Menurut spesialis penyakit dalam dr Rizka Novita Indriani, salah faktor risiko GERD selain merokok, ibu hamil, usia, dan stres,
    memang berbaring setelah makan.

    “Berbaring setelah makan, hobi ya kita ya. Itu juga menyebabkan GERD,” kata dr Rizka, Kamis (5/6/2025).

    Kapan Bisa Berbaring setelah Makan

    Dikutip dari laman Very Well Health makanan dan minuman membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk melewati lambung dan usus halus. Cairan bening, seperti air dan jus melewati lambung dengan cepat. Sementara, makanan padat terutama yang berlemak tinggi paling lambat dicerna.

    “Semakin lama (jeda waktu) untuk berbaring untuk tidur setelah makan, semakin baik,” kata dokter bersertifikat di penyakit dalam dan gastroenterologi sera Direktur Medis Senior Gastroenterologi di Southern Ohio Medical Center, Jesse Houghton MD.

    Para ahli menyarankan untuk menunggu setidaknya 2-3 jam setelah makan. Periode ini akan membuat tubuh mencerna makanan secara efisien dan menurunkan risiko refluks asam.

    Kebiasaan Sehat yang Perlu Diterapkan saat dan setelah Makan

    Selain harus menunggu beberapa saat sebelum berbaring, beberapa kebiasaan berikut ini perlu dilakukan saat dan setelah makan.

    1. Minum Air Secukupnya

    Penting untuk mengonsumsi air yang cukup. Dikutip dari laman Thrisy Work, biasanya, sekitar 250 ml air cukup untuk membantu melancarkan pencernaan. Kendati demikian hal ini bergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi.

    Saat makan dengan kandungan air tinggi, maka asupan minuman bisa lebih sedikit. Sementara, ketika makan makanan asin, berlemak, atau berat berarti harus diimbangi dengan minum yang lebih banyak.

    Namun, perlu diketahui, minum terlalu banyak selama atau setelah makan bisa mengencerkan asam lambung dan enzim pencernaan. Dikutip dari laman Sahyadri Hospitals, asam lambung berperan penting dalam memecah makanan dan membunuh bakteri berbahaya. Jika asam ini terdilusi, efisiensi pencernaan bisa berkurang yang menyebabkan perut kembung, gas, atau kenaikan berat badan.

    2. Lakukan Jalan Kaki Ringan

    Berjalan kaki ringan setelah makan akan menstimulasi sistem pencernaan, sehingga membantu dalam mengatur kadar gula darah. Bahkan, berjalan kaki, setidaknya 10-15 menit akan mencegah rasa lesu yang sering menyertai saat mengonsumsi makanan berat.

    3. Hindari Makan Berat sebelum Tidur

    Hindari makanan yang berat dan pedas saat makan malam untuk melancarkan pencernaan dan mencegah ketidaknyamanan. Jika lapar, pertimbangkan untuk mengonsumsi camilan ringan seperti buah, kacang, atau yoghurt yang tidak mengganggu sistem pencernaan.

    4. Berkonsentrasi saat Makan

    Hindari makan sambil menonton televisi atau menggunakan ponsel. Makan dengan penuh kesadaran akan membuat kesadaran akan rasa kenyang dan membantu mencegah makan berlebihan.

    (elk/tgm)

  • Profesor Farmasi Ingatkan Kebiasaan Minum Obat Seperti Ini Bisa Merusak Ginjal

    Profesor Farmasi Ingatkan Kebiasaan Minum Obat Seperti Ini Bisa Merusak Ginjal

    Jakarta

    Beberapa jenis obat memang dapat dikonsumsi tanpa resep dokter. Salah satu jenis obat yang paling sering dikonsumsi secara mandiri adalah obat pereda nyeri. Meski relatif aman dan mampu meredakan rasa sakit dengan cepat, konsumsi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang bisa membahayakan, terutama bagi kesehatan ginjal.

    Obat pereda nyeri sering dijadikan solusi instan ketika keluhan seperti sakit kepala, nyeri otot, atau pegal-pegal muncul. Sayangnya, banyak orang terus mengulangi kebiasaan ini hingga berminggu-minggu, dan kembali mengonsumsi obat saat nyeri datang lagi, tanpa berkonsultasi ke fasilitas kesehatan.

    Waspadai Risiko Jangka Panjang

    Guru Besar Farmasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati, mengingatkan penggunaan obat pereda nyeri tanpa pemantauan medis tetap memiliki risiko, meskipun dikonsumsi sesuai dosis.

    “Tanpa pengawasan medis, konsumsi analgesik jangka panjang tetap dapat menimbulkan efek samping,” tegas Prof Zullies saat dihubungi detikcom Rabu (2/7/2025).

    Jenis obat pereda nyeri yang paling umum digunakan adalah paracetamol dan obat dari golongan NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs) seperti ibuprofen, diclofenac, dan naproxen. Meskipun paracetamol relatif lebih aman, keduanya tetap berpotensi menimbulkan gangguan pada ginjal.

    Kok Bisa Rusak Ginjal?

    Obat NSAID bekerja dengan menghambat enzim yang memproduksi prostaglandin, yaitu zat yang berperan dalam menimbulkan rasa sakit dan peradangan. Namun, prostaglandin juga penting dalam menjaga fungsi lambung dan ginjal.

    Ketika sintesis prostaglandin terganggu, hal ini bisa berdampak pada penurunan aliran darah ke ginjal, sehingga fungsi penyaringan ginjal menurun. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal kronis, nefritis interstisial, hingga gagal ginjal akut, terutama pada lansia atau orang dengan gangguan ginjal, tekanan darah tinggi, dan dehidrasi.

    Demi menghindari risiko ini, Prof Zullies menyarankan obat pereda nyeri digunakan hanya saat benar-benar diperlukan, serta sesuai dosis yang dianjurkan. Selalu membaca label obat dan konsultasikan ke dokter jika rasa nyeri tidak juga membaik.

    “Gunakan dosis efektif paling rendah untuk durasi sesingkat mungkin,” tegasnya.

    (naf/kna)

  • Kasus Kanker Anak Muda di India Meningkat, HPV Diduga Jadi Biang Keroknya

    Kasus Kanker Anak Muda di India Meningkat, HPV Diduga Jadi Biang Keroknya

    Jakarta

    Kasus kanker serviks, mulut dan tenggorokan naik di kelompok anak muda di India. Ahli onkologi menyebut kenaikan kasus tersebut dipicu Human Papillomavirus (HPV).

    “Kanker yang disebabkan oleh HPV menyerang jauh lebih awal daripada yang pernah kita lihat sebelumnya. Pasien berusia dua puluhan datang dengan kanker serviks, mulut, dan tenggorokan – banyak di antaranya dapat dihindari sepenuhnya dengan vaksinasi tepat waktu dan kesadaran yang tepat,” kata Dr Ashish Gupta, Kepala Onkologi Medis di Rumah Sakit Kanker Amerix, New Delhi, kepada The Hindu Business.

    Tidak seperti kanker lain yang berkembang selama beberapa dekade, kanker terkait HPV pada orang muda sering kali berkembang dengan cepat dan tanpa diketahui.

    Pencegahan melalui vaksinasi dan skrining dini disebut Dr Gupta harus ditangani dengan urgensi yang sama seperti keadaan darurat kesehatan lainnya.

    Meskipun tubuh dapat membersihkan sebagian besar infeksi HPV dengan sendirinya, beberapa jenis virus berisiko tinggi dapat bertahan dan menyebabkan kanker. Pada wanita, virus ini merupakan penyebab utama kanker serviks, sedangkan pada pria dan wanita, virus ini kini sangat terkait dengan kanker mulut, anus, dan tenggorokan.

    Saat ini, India tidak memiliki program vaksinasi HPV nasional untuk semua remaja, meskipun vaksin tersebut telah disetujui dan tersedia di tempat-tempat swasta.

    “Kita memerlukan kebijakan yang mencakup layanan-layanan ini di bawah skema asuransi nasional sehingga biaya tidak pernah menjadi kendala. Kita tidak berbicara tentang penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Kita berbicara tentang kanker yang dalam banyak kasus dapat kita cegah bahkan sebelum penyakit itu muncul,” tandas Dr Gupta.

    (kna/kna)

  • Apa yang Terjadi Pada Tubuh saat Tenggelam? Begini Penjelasannya

    Apa yang Terjadi Pada Tubuh saat Tenggelam? Begini Penjelasannya

    Jakarta

    Tenggelam adalah bentuk kematian akibat sesak napas dan terjadi setelah paru-paru menghirup air. Masuknya air ini kemudian mengganggu proses pernapasan, membuat paru-paru menjadi berat dan oksigen berhenti mengalir ke jantung. Tanpa suplai oksigen, tubuh akan berhenti berfungsi.

    Dikutip dari Healthline, rata-rata orang hanya mampu menahan napas selama sekitar 30 detik. Pada anak-anak, durasinya bahkan lebih singkat. Seseorang yang sangat sehat dan terlatih menghadapi situasi darurat di bawah air pun biasanya hanya bisa menahan napas hingga 2 menit.

    Namun, peristiwa tenggelam yang dikenal sebagai kondisi darurat medis bisa terjadi hanya dalam hitungan detik.

    Jika seseorang tetap berada di dalam air selama 4 hingga 6 menit setelah menghirup air dan tidak segera mendapatkan tindakan resusitasi, kondisi tersebut dapat menyebabkan kerusakan otak dan akhirnya berujung pada kematian akibat tenggelam.

    Berapa Banyak Air yang Dapat Memicu Tenggelam?

    Tidak dibutuhkan banyak air untuk menyebabkan seseorang tenggelam. Setiap tahun, orang bisa tenggelam di bak mandi, danau dangkal, bahkan genangan air kecil. Jumlah cairan yang dibutuhkan untuk membuat paru-paru berhenti bekerja bervariasi tergantung pada:

    usiaberat badankondisi kesehatan pernapasan

    Beberapa studi menunjukkan, seseorang bisa tenggelam hanya dengan 1 mililiter cairan untuk setiap kilogram berat badannya. Artinya, seseorang dengan berat sekitar 63,5 kilogram (140 pon) bisa tenggelam hanya setelah menghirup sekitar seperempat gelas air.

    Seseorang juga bisa tenggelam di darat beberapa jam setelah menghirup air dalam insiden nyaris tenggelam. Kondisi ini dikenal sebagai tenggelam sekunder (secondary drowning).

    Ada juga istilah tenggelam kering (dry drowning), yaitu tenggelam yang terjadi kurang dari satu jam setelah seseorang menghirup air. Namun, komunitas medis kini mulai menghindari penggunaan istilah ini karena dianggap membingungkan.

    Tahapan Tenggelam

    Tenggelam terjadi dengan sangat cepat, namun berlangsung dalam beberapa tahapan. Proses ini bisa memakan waktu antara 10 hingga 12 menit sebelum menyebabkan kematian. Pada anak-anak, proses tenggelam bisa terjadi jauh lebih cepat.

    Berikut adalah tahapan-tahapan saat seseorang mengalami tenggelam:

    Beberapa detik pertama setelah air terhirup, tubuh berada dalam kondisi fight or flight (melawan atau lari) karena berusaha keras untuk bernapas.Saluran napas mulai menutup secara refleks untuk mencegah lebih banyak air masuk ke paru-paru. Pada tahap ini, orang yang tenggelam akan menahan napas secara tidak sadar. Proses ini bisa berlangsung hingga 2 menit, sampai akhirnya kehilangan kesadaran.Orang tersebut menjadi tidak sadar. Pada tahap ini, mereka masih bisa diselamatkan melalui tindakan resusitasi dan memiliki peluang untuk pulih. Pernapasan berhenti dan detak jantung melambat. Fase ini dapat berlangsung selama beberapa menit.Tubuh memasuki fase yang disebut kejang hipoksia. Kondisi ini bisa tampak seperti kejang. Tanpa suplai oksigen, tubuh mulai membiru dan dapat bergerak tak terkendali.Otak, jantung, dan paru-paru mencapai kondisi yang tidak dapat dipulihkan. Tahap akhir dari tenggelam ini disebut hipoksia serebral, yang kemudian diikuti oleh kematian secara klinis.

    (suc/kna)

  • Video: Macam-macam Cara Orang Hadapi Panas Ekstrem di Berbagai Negara

    Video: Macam-macam Cara Orang Hadapi Panas Ekstrem di Berbagai Negara

    Jakarta – Eropa dilanda cuaca panas ekstrem yang bikin wisatawan dan warganya putar otak menghadapi lonjakan suhu yang mencapai di atas 40 derajat Celcius. Ada yang berlindung di bawah naungan pohon sampai nyemplung di Air Mancur Trocadero, Prancis.

    Korban cuaca panas ekstrem nggak cuma manusia, tapi juga hewan. Kebun Binatang Praha, Republik Ceko bahkan sampai bawa es batu untuk hewan-hewan di kandang biar mereka tetap merasa sejuk.

    detikers bisa klik di sini untuk melihat video-video lainnya ya!

    (/)

    cuaca cuaca panas cuaca panas ekstrem eropa eropa dilanda cuaca panas cuaca panas di eropa

  • 5 Minuman Segar Pengganti Soda untuk Jaga Gula Darah

    5 Minuman Segar Pengganti Soda untuk Jaga Gula Darah

    Jakarta

    Menjaga kadar gula darah tetap stabil bukan hanya untuk pengidap diabetes, tapi semua orang. Gula darah yang tidak terkendali dapat memicu berbagai komplikasi penyakit serius seperti kerusakan ginjal, penyakit jantung, hingga gangguan penglihatan.

    Salah satu langkah paling mudah untuk menjaga kadar gula darah stabil adalah dengan memilih minuman sehat. Minuman bersoda misalnya, dalam satu hidangan bisa mengandung sampai 30-40 gram gula.

    Padahal menurut anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, asupan gula tambahan harian per hari maksimal sebanyak 50 gram. Jumlah tersebut sudah hampir memenuhi batas rekomendasi asupan gula harian dari Kemenkes.

    Jika sering dikonsumsi, minuman bersoda tentu meningkatkan risiko kenaikan gula darah (hiperglikemia), hingga diabetes melitus.

    Pengganti Minuman Bersoda

    Beberapa waktu lalu, sempat viral kisah seorang pria di Malaysia mengidap diabetes hingga kakinya harus diamputasi akibat komplikasi yang dialami. Pria bernama Azlan itu mengaku minum manis setiap hari, termasuk minuman bersoda.

    Bahkan dalam sehari, ia bisa beberapa kali mengonsumsi minuman manis.

    “Saya menyukai ‘Teh Tarik’ dan selalu meminumnya setiap hari di pagi, siang, dan malam hari. Selain itu, saya juga sering mengonsumsi minuman berkarbonasi,” ungkap pria asal Malaysia bernama Azlan dalam sebuah video akun TikTok-nya yang viral.

    Daripada mengonsumsi minuman bersoda, coba minum minuman ini untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil:

    1. Kopi

    Kopi tanpa gula bisa menjadi salah satu pilihan sehat untuk menjaga kadar gula darah. Dalam sebuah tinjauan studi di 2018, konsumsi kopi dikaitkan dengan peningkatan metabolisme, serta menurunkan risiko diabetes tipe dua.

    “Kopi tanpa pemanis tambahan bagus untuk kadar gula darah. Minum kopi hitam sudah lama dikaitkan dengan risiko diabetes tipe dua yang lebih rendah serta memperlambat perkembangan penyakit tersebut,” kata ahli gizi Erin Palinski-Wade, RD dikutip dari EatWell.

    Meski bermanfaat, konsumsi kopi tetap perlu diatur. Para ahli menyarankan minum kopi tidak lebih dari 3-4 cangkir per hari atau sekitar 400 mg kafein, agar tetap aman bagi tubuh.

    2. Teh Hijau

    Dikutip dari Health, kandungan katekin dalam teh hijau dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin merupakan hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengontrol jumlah glukosa dalam darah.

    Konsumsi katekin bisa menjadi metode pendukung yang efektif dalam mengelola kadar gula darah. Tapi perlu diingat, metode ini bukan pengganti dari pengobatan medis yang diresepkan oleh tenaga kesehatan.

    Coba minum teh hijau di pagi hari sebelum memulai aktivitas. Secara umum, mengonsumsi hingga delapan cangkir teh hijau setiap hari masih dianggap aman, kecuali sedang hamil atau menyusui. Ibu hamil dan menyusui bisa minum hingga enam cangkir teh hijau setiap hari.

    3. Jus Tomat

    Beberapa studi menunjukkan bahwa kandungan likopen dalam tomat dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Likopen merupakan antioksidan karotenoid, yang penting untuk mencegah komplikasi diabetes dan resistensi insulin.

    Pastikan jus tomat yang dikonsumsi tidak menggunakan gula tambahan. Minum 2-3 cangkir jus tomat sehari sudah memenuhi rekomendasi dari Departemen Pertanian Amerika Serikat.

    4. Teh Hitam

    Antioksidan dalam teh hitam dapat menurunkan risiko diabetes dengan cara mengatur kadar gula darah dan mencegah peradangan. Dalam sebuah studi, ditemukan minum lebih dari 1 cangkir teh hitam per hari dapat menurunkan risiko diabetes hingga 14 persen.

    Studi lain menemukan kandungan theaflavin dalam teh hitam juga mengurangi efek radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat merusak sel dan dalam jangka panjang meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis, seperti diabetes.

    5. Air Putih

    Minum air putih dalam jumlah yang cukup terbukti membantu menurunkan kadar gula darah, melumasi sendi, dan memberikan berbagai manfaat untuk kesehatan secara keseluruhan. Kebutuhan air bisa bervariasi pada tiap orang, tergantung jenis kelamin, berat badan, dan usia.

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sendiri menyarankan konsumsi setidaknya delapan gelas atau sekitar 2 liter air putih setiap hari.

    Lebih Baik Kurangi Minuman Manis

    Spesialis penyakit dalam dr Andi Khomeini Takdir, SpPD menuturkan mengonsumsi minuman manis tidak serta merta mengakibatkan diabetes. Tapi konsumsi secara berlebih ditambah dengan gaya hidup tidak sehat dapat meningkatkan risikonya.

    “Tidak serta merta dengan mengkonsumsi minuman manis memang menjadi diabetes. Cuma risikonya memang lebih besar. Apalagi kalau ada faktor keturunan,” terang dr Koko dalam sebuah wawancara dengan detikcom.

    “Ini yang kita minta supaya orang mencegah dengan mengurangi konsumsi gula harian. Kemudian olahraga teratur, istirahat yang cukup, kemudian menjaga berat badan ideal,” tandasnya.

    (elk/tgm)

  • Tips Sehat Miliarder Jeff Bezos, Tetap Tampil Bugar di Usia 61 Tahun

    Tips Sehat Miliarder Jeff Bezos, Tetap Tampil Bugar di Usia 61 Tahun

    Jakarta

    Miliarder, pendiri Amazon, dan salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia bisnis Jeff Bezos membuat warganet terpukau. Pasalnya, di usianya yang sudah 61 tahun, penampilan Bezos masih terlihat awet muda.

    Saat berusia 60 tahun, Bezos menunjukkan bahwa ia mulai mengubah diri dan mengutamakan kesehatannya. Gaya hidupnya yang sehat juga sangat menarik dan menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia.

    Seperti apa rahasia awet muda Jeff Bezos di usia 61 tahun? Dikutip dari News Ukraine, berikut tipsnya:

    1. Olahraga dan Gaya Hidup Sehat

    Salah satu alasan utama penampilan Jeff Bezos yang mengesankan adalah disiplinnya dalam hal aktivitas fisik. Miliarder itu sangat memperhatikan olahraganya, seperti latihan kardio dan kekuatan.

    Menurut keluarganya, Bezos memiliki pelatih pribadi yang membantunya tetap bugar. Selain aktivitas fisik, ia juga mengonsumsi makanan yang seimbang.

    Pola makannya mencakup banyak sayuran, protein, dan lemak sehat, serta tidak mengonsumsi makanan olahan ataupun gula dalam jumlah berlebihan. Diketahui, Bezos mulai lebih memperhatikan gaya hidup sehatnya setelah ia meninggalkan jabatannya sebagai CEO Amazon.

    2. Tidur adalah Kunci Energi

    Bezos berulang kali menekankan pentingnya tidur yang berkualitas. Dalam salah satu wawancaranya, Bezos menekankan bahwa ia mencoba tidur setidaknya delapan jam setiap malam.

    Menurutnya, tidur yang baik memungkinkannya untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan mempertahankan produktivitas yang tinggi sepanjang hari.

    3. Teknik Mengurangi Stres

    Rahasia lain dari penampilan awet muda Bezos adalah kemampuannya dalam mengelola stres. Ia lebih suka meditasi dan berjalan-jalan secara teratur di alam.

    Bezos juga dikenal karena kemampuannya untuk mendelegasikan tugas, yang memungkinkannya untuk mengurangi beban kerjanya dan menjaga keseimbangan emosional.

    4. Kebahagiaan Pribadi

    Kehidupan pribadinya memainkan peran penting di masa mudanya. Setelah perceraiannya pada 2019, Bezos membangun hubungan lagi dengan jurnalis Lauren Sanchez.

    Pasangan itu sering bepergian dan berbagi hobi, seperti menyelam atau kegiatan luar ruangan lainnya. Kebahagiaan dalam kehidupan pribadi mereka tidak diragukan lagi dan dapat menambah energi serta inspirasi.

    5. Peduli dengan Penampilan

    Bezos juga tidak mengabaikan penampilannya. Menurut banyak kabar, ia kerap mengunjungi dokter kulit dan menggunakan produk anti-penuaan.

    Selain itu, gaya Bezos berubah secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya seperti pakaiannya yang modern dan penampilannya yang sempurna memberikan kesan sebagai orang yang muda dan energik.

    Pada intinya, rahasia awet muda dari Jeff Bezos adalah kombinasi dari aktivitas fisik, pola makan yang sehat, tidur yang berkualitas, pengelolaan stres, dan perawatan penampilan.

    Hal itu yang membuatnya terlihat tetap energik dan jauh lebih muda dari usia yang sebenarnya. Kebiasaannya ini membuktikan bahwa berinvestasi pada diri sendiri adalah investasi terbaik yang mempertahankan penampilan serta kesehatan yang prima.

    (sao/kna)

  • BPOM RI Kawal Makan Bergizi Gratis, Sorot 19 Kasus Dugaan Keracunan Pangan

    BPOM RI Kawal Makan Bergizi Gratis, Sorot 19 Kasus Dugaan Keracunan Pangan

    Jakarta

    Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar menegaskan akan terus mengawal pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program strategis pemerintah. Dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, BPOM diundang untuk memberikan penjelasan terkait peran dan langkah pengawasan yang telah dilakukan.

    “Sejak awal, BPOM telah berkomitmen untuk melakukan pendampingan secara maksimal. Tentunya, hal ini kami lakukan bersama berbagai kementerian dan lembaga lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kami,” ungkap Taruna, Selasa (1/7/2025).

    Salah satu bentuk dukungan konkret BPOM adalah melalui pembekalan kepada para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Lebih dari 900 trainer telah disiapkan untuk melatih 32 ribu SPPI yang akan dikerahkan ke berbagai wilayah sebagai bagian dari penguatan pelaksanaan MBG di lapangan.

    Dari sisi keamanan pangan, BPOM menyatakan pengawasan dan pemantauan terhadap potensi risiko dilakukan secara aktif, termasuk pemantauan kasus-kasus yang terkait dengan dugaan keracunan MBG.

    19 Kasus Keracunan Pangan MBG

    Sejak 6 Januari hingga Juli 2025, tercatat ada 19 dugaan kasus keracunan pangan yang terjadi di 12 provinsi, dan seluruhnya telah mendapatkan penanganan sesuai prosedur yang berlaku.

    Sebagai bagian dari sinergi lintas sektor, BPOM juga telah menjalin nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Gizi Nasional. “Kami tetap konsisten dan berkomitmen terhadap MoU tersebut, yang merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden yang dalam waktu dekat akan diundangkan,” tambah BPOM.

    Tak hanya itu, BPOM juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sarana penyedia pangan MBG, termasuk sarana produksi susu pasteurisasi yang menjadi salah satu menu program ini. Pemeriksaan dilakukan di beberapa daerah seperti Bogor, Surabaya, dan Bandung untuk memastikan keamanan dan kualitas produk pangan yang akan dikonsumsi anak-anak penerima manfaat MBG.

    Melalui langkah-langkah ini, BPOM berharap dapat memastikan bahwa program Makan Bergizi Gratis tidak hanya berjalan sesuai rencana, tetapi juga aman dan berkualitas bagi seluruh penerima manfaat.

    (naf/kna)

  • Jangan Sampai Keliru, Begini Beda Sakit Perut Maag dan Sakit Perut GERD

    Jangan Sampai Keliru, Begini Beda Sakit Perut Maag dan Sakit Perut GERD

    Jakarta

    Maag dan GERD adalah gangguan pencernaan yang seringkali dianggap sama. Walaupun gejalanya mirip, faktanya maag dan GERD adalah dua penyakit yang berbeda.

    Kebanyakan orang sakit maag dan GERD sama-sama mengeluhkan rasa sakit di perut saat kambuh.

    Spesialis penyakit dalam dr Imelda Maria Loho, SpPD menjelaskan bahwa maag atau dispepsia merupakan sekumpulan gejala gangguan pencernaan yang terjadi di saluran cerna bagian atas. Gejala yang sering muncul pada orang dengan maag yakni sakit perut disertai dengan keluhan nyeri atau panas di ulu hati, mual, muntah, perut terasa penuh, serta cepat kenyang meski makan hanya sedikit.

    “Maag ini umumnya disebabkan oleh iritasi di lambung karena pola makan yang tidak teratur, stres berlebihan, atau konsumsi makanan dan minuman tertentu seperti yang terlalu pedas, asam, dan berlemak,” kata dr Imelda saat ditemui Rabu (18/6/2025).

    Sementar itu GERD terjadi saat asam lambung memasuki esofagus. Gejalanya mulai dari sensasi terbakar di dada atau heartburn, mulut terasa asam hingga sensasi mengganjal di tenggorokan.

    Dokter akan mendiagnosis seseorang dengan maag atau GERD dengan meninjau gejala dan riwayat medisnya.

    “Kalau GERD itu, asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan mulut terasa asam. Jadi sering batuk karena terangsang di tenggorokan,” beber dr Imelda.

    Maag umumnya ditandai dengan rasa nyeri dan kembung yang lebih fokus pada perut, terutama setelah makan. Sedangkan asam lambung cenderung menimbulkan sensasi terbakar di dada atau tenggorokan, terutama ketika dalam posisi tidur atau berbaring setelah makan.

    (kna/kna)