Jenis Media: Kesehatan

  • Video: CDC AS Akhiri Respons Darurat Flu Burung H5N1

    Video: CDC AS Akhiri Respons Darurat Flu Burung H5N1

    Video: CDC AS Akhiri Respons Darurat Flu Burung H5N1

  • 9 Manfaat Minum Air Kelapa secara Rutin untuk Jantung Sehat

    9 Manfaat Minum Air Kelapa secara Rutin untuk Jantung Sehat

    Jakarta

    Air kelapa bukan hanya menjadi pelepas dahaga alami, tapi juga menyimpan segudang manfaat. Minuman ini diyakini mengandung beragam nutrisi yang baik untuk kesehatan jantung.

    Salah satunya adalah potassium atau kalium. Laman American Heart Association menyebut, kalium dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan cara mengurangi efek natrium, salah satu unsur dalam garam dapur yang dikaitkan dengan risiko hipertensi.

    Tapi apa saja sebenarnya kandungan dan manfaat air kelapa?

    Kandungan Air Kelapa

    Dikutip dari Nutritionvalue.org, dalam 100 gram air kelapa terkandung nutrisi sebagai berikut:

    Kalori: 19Lemak total: 0 gramNatrium: 12 mgKarbohidrat total: 4,6 gramGula: 4,6 gramProtein: 0 gramKalsium: 8 mgKalium: 196 mikrogramManfaat Air Kelapa untuk Jantung

    Air kelapa diyakini punya manfaat bagi kesehatan jantung, di antaranya membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan HDL, dan melancarkan aliran darah.

    Kandungan kalium yang tinggi dalam air kelapa bisa membantu mengatur tekanan darah. Sebuah riset di New England Journal of Medicine mengungkap, kadar natrium yang tinggi dan kadar kalium yang rendah berhubungan dengan risiko stroke dan serangan jantung.

    Namun demikian, tidak berarti jantung akan makin sehat jika minum air kelapa berlebihan. Terkait kandungan kalium, air kelapa hendaknya dikonsumsi sewajarnya saja.

    “Kadar kalium di dalam tubuh kita tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih, karena dapat menyebabkan gangguan irama jantung dan komplikasi lainnya,” kata dr Yuri Afifah, SpJP, saat dihubungi detikcom, Jumat (11/7/2025).

    2. Meningkatkan Kadar Kolesterol Baik atau High-Density Lipoprotein (HDL)

    Dalam sebuah tulisan di Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, para ilmuwan di India menyebut air kelapa dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat. Sebaliknya, high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, meningkat karenanya.

    Kadar LDL yang rendah dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik. Demikian juga dengan trigliserida dan kolesterol total, makin rendah nilainya maka efeknya makin baik untuk jantung.

    Kelebihan berat badan atau obesitas adalah faktor risiko penyakit jantung. Air kelapa relatif lebih rendah kalori dibandingkan dengan minuman lainnya seperti soda atau jus, hanya 19 kalori dalam 100 gram. Karenanya, air kelapa bisa menjadi minuman yang membantu menurunkan berat badan.

    Pastikan tidak ada gula atau pemanis yang ditambahkan.

    5. Mengatur Kadar Gula Darah

    Memiliki kadar gula darah yang terus menerus di atas kisaran normal bisa meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung. Dikutip dari laman Heart Foundation, seiring berjalannya waktu, kadar gula darah yang tinggi akibat diabetes bisa merusak pembuluh darah di jantung.

    Penelitian menunjukkan bahwa air kelapa bisa membantu mengatur gula darah dan meringankan gejala diabetes. Air kelapa merupakan sumber mangan yang baik, yang bisa meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Tapi, pastikan berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum menambahkan air kelapa ke menu harian.

    6. Menghidrasi Tubuh

    Air kelapa yang kaya akan elektrolit yang membantu menjaga hidrasi. Hal ini sangat penting untuk aliran darah yang lancar. Dikutip dari laman Heart Research Institute, jika tubuh mengalami dehidrasi, jumlah darah yang beredar di tubuh berkurang. Jantung akan mencoba mengimbanginya dengan meningkatkan detaknya. Proses ini bisa membebani jantung karena harus bekerja lebih keras dari biasanya.

    7. Meningkatkan Elastisitas Pembuluh Darah

    Diet rendah kalium sejak lama dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular seperti hipertensi hingga stroke. Sebuah riset di jurnal JCI Insight menunjukkan adanya kalsifikasi pembuluh darah pada tikus yang menjalani diet rendah kalium.

    Apakah air kelapa banyak mengandung kalium? Tentu saja.

    8. Mengurangi Stres Oksidatif

    Air kelapa juga mengandung antioksidan yang baik untuk tubuh. Dikutip dari laman Sahyadri Hospitals, antioksidan bisa membantu mengurangi stres oksidatif yang diketahui bisa menyebabkan masalah kardiovaskular.

    9. Melancarkan Aliran Darah

    Air kelapa dikenal sebagai sumber kalium dan magnesiumnya. Selain mengatur keseumbangan cairan tubuh, kalium bisa membantu mengurangi peradangan, melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh, dan memperkuat fungsi jantung. Meski demikian, dikutip dari laman Healthgrades, penelitian lebih lanjut pada manusia diperlukan, sebelum air kelapa direkomendasikan sebagai obat atau tindakan pencegahan penyakit kardiovaskular.

    (elk/up)

  • Babak Baru Mahasiswa Kedokteran Korsel Mogok Kuliah usai Protes Kuota FK Diperbanyak

    Babak Baru Mahasiswa Kedokteran Korsel Mogok Kuliah usai Protes Kuota FK Diperbanyak

    Jakarta

    Mahasiswa kedokteran Korea Selatan mogok kuliah sejak tahun lalu sebagai bentuk protes terhadap rencana pemerintah yang ingin meningkatkan penerimaan mahasiswa kedokteran. Kabar terbarunya, kini dalam pernyataan mereka pada Sabtu (12/7/2025), pihaknya akan kembali ke kampus dan mendesak pihak berwenang untuk menormalkan jadwal akademik.

    Asosiasi Medis Korea, kelompok lobi utama bagi para dokter, dalam sebuah pernyataan mendesak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah guna memulihkan kalender akademik dan meningkatkan kondisi pelatihan.

    “Kami akan menaruh kepercayaan kami pada pemerintah dan parlemen dan berkomitmen untuk kembali ke kampus guna membantu menormalkan pendidikan kedokteran dan sistem pelayanan kesehatan,” kata asosiasi medis korea, dalam pernyataan yang dikeluarkan bersama dengan komite pendidikan parlemen dan kelompok lobi yang mewakili mahasiswa kedokteran, dikutip dari CNA.

    Batas waktu spesifik untuk kembalinya mahasiswa kedokteran tidak disebutkan.

    Ribuan mahasiswa kedokteran mogok kuliah pada awal 2024 sebagai bentuk penolakan terhadap rencana pemerintahan sebelumnya untuk menambah ribuan kuota masuk fakultas kedokteran.

    Para calon dokter berpendapat rencana peningkatan penerimaan mahasiswa akan menurunkan kualitas pendidikan kedokteran. Menurut mereka, alih-alih hanya meningkatkan jumlah mahasiswa, reformasi lebih lanjut diperlukan untuk menarik dokter ke layanan kesehatan esensial seperti gawat darurat atau pediatri.

    Pernyataan tersebut juga mendesak presiden dan pemerintah untuk membentuk satuan tugas guna menangani reformasi jangka panjang dalam pendidikan dan pelatihan kedokteran serta memastikan partisipasi semua pemangku kepentingan termasuk mahasiswa.

    (naf/naf)

  • Autopsi Brasil Ungkap Detik-detik Terakhir Juliana Marins, Sempat Bertahan 32 Jam

    Autopsi Brasil Ungkap Detik-detik Terakhir Juliana Marins, Sempat Bertahan 32 Jam

    Jakarta

    Hasil pemeriksaan terbaru mengungkapkan perkiraan pasti meninggalnya Juliana Marins. Perempuan berusia 26 tahun yang meninggal pasca terjatuh di Gunung Rinjani tersebut dinyatakan sempat bertahan hidup hingga 32 jam.

    Melalui konferensi pers di Rio de Janeiro, Brasil, institut kedokteran forensik setempat menyebut hasilnya didapat dari pemeriksaan entomologi. Studi ini terkait temuan utama investigasi Brasil, soal larva yang terdapat di tubuh korban.

    Menurut salah satu anggota tim pemeriksaan medis Reginaldo Franklin Pereira dari Kepolisian Sipil Rio, ada larva di kulit kepala dan dada Juliana.

    Dengan dukungan entomolog forensik Janyra Oliveira Costa, yang dianggap sebagai salah satu pakar terkemuka di di Brasil, kematian dapat diperkirakan secara retroaktif berdasarkan spesies, bertelur, dan waktu perkembangan.

    “Diperkirakan Juliana meninggal sekitar tengah hari pada tanggal 22 Juni waktu Indonesia. Karena jatuh terjadi pada pukul 04.00 pagi tanggal 21, ia mungkin masih hidup hingga 32 jam,” kata Reginaldo, dikutip dari CNN.

    Penyebab kematian dipastikan trauma multipel, dengan cedera benturan yang luas. Menurut para ahli, jatuh terakhir kali akan menyebabkan cedera fatal, dan Juliana diperkirakan bertahan hidup maksimal 15 menit setelah tahap ini, dengan kematian yang sangat menyakitkan.

    Prosesnya sangat menyakitkan, dengan gangguan pernapasan yang ekstrem. Alveoli paru-paru terisi darah, yang mencegah oksigen mencapai paru-paru.

    “Mengalami gangguan pernapasan, dan kemudian kematian terjadi,” jelas ahli di Brasil, Nelson Massini.

    Juliana jatuh saat mendaki Gunung Rinjani, di Pulau Lombok, pada tanggal 21 Juni. Menurut para saksi, ia terdengar berteriak minta tolong selama lebih dari 14 jam setelah terjatuh.

    Namun, proses penyelamatan memakan waktu sekitar empat hari. Jenazah baru dikeluarkan dari gunung pada tanggal 25, dengan bantuan relawan dan tim lokal. Autopsi pertama dilakukan di Indonesia, tetapi hasilnya dianggap tidak meyakinkan mengenai waktu kematian. Keluarga meminta analisis baru di Brasil, yang disahkan oleh Pengadilan Federal.

    Laporan forensik terbaru dipresentasikan di kantor pusat DPU di pusat kota Rio, dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Pembela Umum Federal Taísa Bittencourt Leal, Queiroz, para ahli, dan keluarga perempuan muda tersebut. Para ahli menegaskan kembali bahwa perkiraan tersebut kurang akurat, tetapi didukung oleh referensi ilmiah internasional dan metodologi forensik yang umum digunakan.

    “Kami menentukan waktu kematian berdasarkan sains, bukan asumsi. Entomologi forensik memberi kami dukungan teknis ini,” pungkas Reginaldo.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan oleh otoritas Brasil.

    (naf/naf)

  • Cara Simpan MPASI Rumahan agar Tak Cepat Basi, Ini Tips dari Dokter Anak

    Cara Simpan MPASI Rumahan agar Tak Cepat Basi, Ini Tips dari Dokter Anak

    Jakarta

    Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah makanan yang mudah dikonsumsi dan dicerna bayi. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, MPASI harus menyediakan nutrisi tambahan untuk memenuhi kebutuhan bayi yang sedang bertumbuh.

    Setelah berusia lebih dari 6 bulan, bayi membutuhkan lebih banyak vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Kebutuhan gizi yang tinggi ini tak bisa didapatkan hanya dari ASI. Bukan berarti menghentikan pemberian ASI, MPASI hanya sebagai sarana untuk melengkapi ASI.

    MPASI rumahan menjadi pilihan banyak orang tua karena dinilai alami dan bergizi. Penting untuk mengetahui cara simpan MPASI agar tidak cepat basi dan terbuang sia-sia.

    Cara Simpan MPASI Rumahan agar Tidak Basi

    Dokter anak konsultan nutrisi metabolik, dr Yoga Devaera, Sp.AK menyarankan untuk menyimpan MPASI di freezer atau di kulkas.

    “Frozen atau simpan dalam kulkas, panaskan saat akan digunakan,” kata dr Yoga kepada detikcom, Sabtu (12/7/2025).

    Senada dengan hal tersebut, dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), makanan seperti daging, ikan, telur, susu, kedelai, nasi, pasta, dan sayur-sayuran harus disimpan di lemari pendingin dengan suhu kurang dari 5 derajat celsius. Sebab bakteri penyebab kontaminasi bisa tumbuh di makanan-makanan tersebut. Makanan beku yang ada di lemari pendingin bisa dipanaskan dengan microwave.

    Sementara itu, dikutip dari laman Bump, juru bicara American Academy of Pediatrics sekaligus dokter anak, Dina Dimaggio, MD dan Anthony F, Porto, MD, MPH menyarankan untuk membekukan pure seperti buah di wadah cetakan es batu. Sebagai informasi, menurut Academy of Nutrition and Dieteticd, pure adalah makanan berteksur halus yang disajikan sebagai makanan padat pertama bayi.

    Tuang dua sendok pure per wadah. Setelah dibekukan, pindahkan pure ke kantong freezer berlabel. Makanan bisa dibekukan hingga 1 bulan.

    Pure sayuran dengan kadar nitrat tinggi, serta daging, unggas, ikan, dan telur yang telah disaring bisa disimpan di lemari es selama satu hari atau dibekukan selama satu bulan.

    Tips Memberikan MPASI kepada Anak

    Ada sejumlah tips dalam memberikan MPASI kepada anak. Berikut di antaranya.

    1. Jangan Bingung dalam Memberikan Makanan Pertama ke Anak

    Tidak ada satupun makanan yang tepat untuk memulai. Bahkan beberapa dokter anak mungkin berbeda pendapat tentang saran yang diberikan kepada orang tua.

    IDAI menyarankan untuk memulai MPASI dengan makanan yang dihaluskan, sehingga menjadi pure. Adapun banyaknya energi tambahan yang diperlukan dari MPASI adalah sebanyak 200 kkal per hari.

    Mengenai jenis makanannya, Dina Dimaggio, MD dan Anthony F, Porto, MD, MPH memberi saran untuk memulai dengan buah dan sayuran utuh sederhana yang biasa dikonsumsi keluarga. Misalnya, pisang, apel, labu, wortel, atau ubi jalar.

    Jika suka makan alpukat, haluskan alpukat matang dengan ASI atau susu formula sampai halus dan memiliki konsistensi seperti sup. Berikan sedikit atau sebanyak yang diinginkan bayi.

    2. Ketahui Makanan yang Perlu Dihindari

    Bayi memang bisa menikmati beragam makanan, namun ada juga beberapa yang harus dihindari. Bayi di bawah 1 tahun tidak boleh diberikan madu atau makanan yang mengandung madu karena risiko botulisme.

    Botulisme adalah keracunan yang disebabkan oleh Clostridium botulinum. Makanan yang tidak dipasteurisasi seperti susu, daging, telur, ikan, atau ayam yang kurang matang juga harus dihindari karena bisa mengandung bakteri berbahaya.

    Biasanya, dokter anak akan menyarankan untuk menunda pemberian makanan yang berpotensi alergi sampai usia satu tahun. Contoh makanan yang berpotensi alergi yaitu kacang tanah, kacang kedelai, telur, gandum, ikan, kerang, dan lain sebagainya.

    Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa penting untuk memberi bayi makanan yang berpotensi alergi lebih awal. Dengan asumsi bayi tidak berisiko tinggi alergi makanan, setelah usia enam bulan, bicarakan dengan dokter tenang memasukkan makanan-makanan ini ke menu makan bayi.

    4. Ketahui Tanda-tanda Alergi

    Beberapa tanda-tanda alergi yang perlu diwaspadai, yaitu:

    Pembengkakan mulut atau lidah, pembengkakan mata, gatal di seluruh tubuh, eksim yang semakin parahMuntah atau diareBatuk, tersedak, atau kesulitan bernapasBibir, mulut atau jari kebiruan, atau denyut nadi lemahHilangnya kesadaranMPASI Kemasan Vs MPASI Rumahan

    Dikutip dari laman IDAI, MPASI komersial atau kemasan dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh lembaga kesehatan dunia (WHO). Ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas dan kandungan nutrisinya. MPASI komersial juga mengandung zat pengawet yang aman bagi bayi, dibuat dengan steril, dan memiliki kandungan makro dan mikronutrien yang sesuai kebutuhan nutrisi bayi.

    dr Wiyani Pambudi SPA, IBLC juga mengatakan bahwa MPASI kemasan sudah diproduksi dengan aman dan mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI). Selain itu, MPASI kemasan mungkin juga lebih praktis.

    “Cuma concern-nya, sebisa mungkin ini sebagai alternatif aja. Karena kalau kita lihat, MPASI yang dibuat sendiri di rumah itu aset keluarga lho,” kata dr Wi, dikutip dari pemberitaan detikHealth sebelumnya.

    Aset keluarga yang dimaksud, yaitu dengan membuat MPASI home made, ibu akan mendapat pengetahuan dalam bahan makanan untuk menu rumahan sebagai bahan MPASI. Pengetahuan ini juga bisa diturunkan kepada anak.

    MPASI buatan sendiri juga memiliki kekayaan tekstur, aroma, rasa, dan kandungan gizi yang lebih terjamin. Keragaman pangan saat bayi makan MPASI yang dibuat di rumah juga memberi pengalaman makan yang lebih kaya dan kemudahan dalam proses pembelajaran makan bayi selanjutnya.

    (elk/tgm)

  • Harus Jalan Berapa Langkah Tiap Hari? Idealnya Sih Begini Menurut Riset

    Harus Jalan Berapa Langkah Tiap Hari? Idealnya Sih Begini Menurut Riset

    Jakarta

    Memperbanyak aktivitas demi tubuh bugar tidak melulu berkaitan dengan olahraga intensitas berat, cukup dengan rutin jalan kaki setiap hari. Secara umum, orang dewasa disarankan untuk menempuh 8.000 hingga 10.000 langkah per hari. Rekomendasi ini berasal dari meta-analisis 2022 yang mengkaji 15 studi.

    US Center for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyatakan 10.000 langkah setara dengan sekitar 8 kilometer per hari. Sayangnya, rata-rata orang di AS hanya melangkah sekitar 4.774 langkah per hari, tergolong gaya hidup sedentari atau kurang gerak.

    Tren di Indonesia jauh lebih rendah, mengacu studi 2022 yang dianalisis para peneliti Stanford University, rata-rata orang Indonesia hanya berjalan sekitar 3.513 langkah per hari. Jauh di bawah rata-rata global sekitar 5.000 langkah per hari.

    Padahal, beragam manfaat jalan kaki termasuk meningkatkan kekuatan otot, melancarkan aliran darah, mencegah penyakit jantung, menjaga fleksibilitas tubuh, mengurangi kekakuan sendi, hingga bisa membantu menjaga berat badan ideal.

    Berjalan kaki juga dapat membantu mencegah berbagai kondisi, seperti obesitas, osteoporosis, dan penurunan fungsi memori akibat usia. Sebuah studi tahun 2022 menunjukkan semakin banyak langkah yang ditempuh, semakin rendah risiko kematian akibat berbagai sebab.

    Jumlah langkah kaki yang dibutuhkan pria dan wanita, apakah berbeda?

    Tidak ada bukti kuat bahwa jenis kelamin memengaruhi jumlah langkah ideal. Karenanya, 10.000 langkah per hari adalah target yang relevan untuk laki-laki dan perempuan.

    Bahkan selama kehamilan, berjalan kaki dalam intensitas sedang tetap aman dan dianjurkan. CDC merekomendasikan 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang per minggu untuk ibu hamil.

    Namun, bila dikategorikan berdasarkan usia, aktivitas fisik memang bisa berbeda, berikut panduan CDC:

    Anak usia 3 – 5 tahun:

    Dianjurkan aktif sepanjang hari melalui aktivitas bermain. Tidak ada angka pasti langkah, tapi aktivitas fisik harus berlangsung setiap hari.

    Usia 6 – 17 tahun:

    Disarankan melakukan aktivitas fisik aerobik dan penguatan otot minimal 60 menit per hari. Ini setara dengan sekitar 11.290-12.512 langkah, jadi target 12.000 langkah per hari bisa menjadi panduan yang baik.

    Dewasa muda dan lansia:

    Studi tahun 2022 menemukan bahwa manfaat maksimal bisa didapat dengan 6.000-8.000 langkah per hari. Target 7.000 langkah sudah cukup untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang signifikan.

    Namun, perlu dicatat bahwa studi tersebut bersifat observasional dan sebagian besar dilakukan pada populasi berpenghasilan tinggi, sehingga hasilnya mungkin tidak mewakili semua kelompok masyarakat.

  • BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Sepekan ke Depan, Soroti Wilayah Ini

    BMKG Wanti-wanti Cuaca Ekstrem Masih Mengintai Sepekan ke Depan, Soroti Wilayah Ini

    Jakarta

    Meski secara klimatologis Indonesia sudah memasuki musim kemarau, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di berbagai wilayah.

    Hingga akhir Juni 2025, baru 30 persen zona musim di Indonesia yang benar-benar mengalami kemarau. Sebaliknya, wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua justru masih berisiko diguyur hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang dalam sepekan ke depan.

    “Dinamika atmosfer global dan regional masih cukup aktif, sehingga potensi hujan lebat dan cuaca ekstrem masih tinggi, meski kita berada di musim kemarau,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam keterangan resminya, Jumat (11/7/2025).

    BMKG mencatat sejumlah fenomena atmosfer seperti gelombang Rossby, Kelvin, serta zona konvergensi dan sirkulasi siklonik di sekitar Samudra Hindia dan Pasifik masih memicu terbentuknya awan konvektif yang menyebabkan hujan lebat.

    Dalam beberapa hari terakhir, hujan deras dilaporkan mengguyur beberapa wilayah. Pada 9 Juli, intensitas hujan di atas 50 mm tercatat di Nabire dan Kalimantan Barat, sementara sehari sebelumnya hujan sangat lebat terjadi di Papua Barat, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Maluku, dan Papua.

    Akibatnya, terjadi sejumlah bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, genangan, hingga pohon tumbang dan kerusakan infrastruktur.

    BMKG memprediksi potensi cuaca ekstrem masih tinggi dalam periode 12-18 Juli 2025. Hujan lebat diperkirakan terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Papua Pegunungan, hingga Papua Selatan, dengan status siaga telah diberlakukan.

    Sementara itu, angin kencang diperkirakan melanda dari barat ke timur Indonesia, termasuk wilayah Aceh, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, NTT, hingga Maluku.

    Tak hanya darat, laut pun diprediksi terdampak. Gelombang tinggi akibat angin kencang (>25 knot) berpotensi terjadi di sejumlah perairan, seperti Laut Natuna Utara, Laut Jawa bagian timur, Laut Flores, Laut Arafuru, hingga Samudera Hindia selatan Jawa dan NTT.

    Dwikorita mengingatkan masyarakat agar tidak terlena dengan kalender musim kemarau. Ia menekankan, kondisi cuaca masih sangat labil dan bisa berubah cepat.

    “Masyarakat harus tetap waspada. Jangan anggap remeh cuaca ekstrem. Hindari tempat terbuka saat petir, jauhi pohon atau bangunan tua saat angin kencang, dan tetap jaga kesehatan karena panas terik juga masih bisa terjadi,” tegasnya.

    (naf/naf)

  • Tips Cegah Batuk Flu Anak Saat Musim Pancaroba Tanpa Obat

    Tips Cegah Batuk Flu Anak Saat Musim Pancaroba Tanpa Obat

    Jakarta

    Musim pancaroba, di mana ketika cuaca berubah-ubah kerap menjadi momen yang rawan bagi anak terkena batuk dan flu. Kondisi ini bisa membuat orang tua khawatir, apalagi jika anak mudah terserang penyakit.

    Untuk mencegah anak terkena batuk dan flu, ada sejumlah pencegahan yang dapat dilakukan, tanpa harus minum obat. Dengan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan, risiko batuk dan flu bisa diminimalisir.

    Tips Cegah Batuk Flu Anak Saat Musim Pancaroba Tanpa Obat

    Untuk mencegah batuk dan flu saat musim pancaroba, tingkatkan sistem kekebalan tubuh anak dengan memberi nutrisi seimbang hingga melakukan aktivitas olahraga. Penting juga untuk menjaga kebersihan untuk meminimalisir penularan penyakit.

    1. Berikan Nutrisi Seimbang

    Dikutip dari laman Families Fighting Flu, sistem kekebalan tubuh yang kuat bisa membantu anak melawan penyakit secara lebih efektif. Salah satu cara untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh adalah dengan memberikan nutrisi yang tepat.

    Berikan makan seimbang yang kaya buah, sayur, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh. Vitamin C, yang terdapat dalam buah seperti jeruk, stroberi, dan paprika dan Vitamin D, yang ada di telur, susu, dan sereal bisa mendukung fungsi kekebalan tubuh.

    2. Pastikan Anak Mendapatkan Tidur yang Cukup

    Anak-anak membutuhkan jam tidur yang disesuaikan dengan usianya. Dikutip dari laman Connection Academy, umumnya, anak dengan usia pra sekolah disarankan untuk tidur 10-13 jam, anak sekolah dasar 9-12 jam, dan sekolah menengah pertama dan di atas 8-10 jam.

    3. Jaga Kebersihan

    Anak-anak sering menyentuh wajah mereka. Sehingga, virus mudah masuk ke tubuh melalui mata, hidung, atau mulut. Ajarkan anak untuk mencuci tangan, seperti saat sebelum makan, setelah batuk atau bersin, setelah menggunakan toilet, dan setelah berada di tempat umum.

    Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol dengan kadar minimal 60 persen. Tapi, ingatkan anak-anak untuk mencuci tangan dengan benar sesegera mungkin.

    4. Kurangi Stres

    Dikutip dari laman IOWA Health Care, meningkatkan hormon stres bisa menyebabkan penurunan kekebalan tubuh. Berikan anak-anak banyak waktu untuk beristirahat dan bermain kreatif untuk membantu menurunkan tingkat stres dan mencegah mereka jatuh sakit.

    5. Hindari Berbagi Barang yang Mengandung Kuman

    Berbagi barang yang sering digunakan bersama bisa menjadi tempat berkembang biaknya kuman. Ajari anak untuk tidak berbagi sedotan, gelas, atau menggunakan barang apapun yang bersentuhan dengan mulut atau wajah mereka.

    6. Lakukan Aktivitas Fisik

    Olahraga sedang secara teratur juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa berolahraga intensitas sedang bisa mengurangi frekuensi pilek. Dikutip dari laman WebMd, aktivitas tersebut mencakup hal-hal seperti berjalan kaki 20-30 menit setiap hari atau bersepeda beberapa kali dalam seminggu.

    7. Batasi Kontak dengan Orang Sakit

    Dikutip dari laman Hopkins Medicine, jika memungkinkan, batasi kontak anak dengan orang yang terinfeksi. Selain itu, minta anak untuk memakai masker saat berkontak dengan banyak orang.

    Apakah Anak Perlu Diberikan Vaksin Influenza?

    Dikutip dari laman Healthy Children, setiap anak usia 6 bulan ke atas memerlukan vaksin influenza setiap tahun. Menurut Prof dr Cissy B. Kartasasmita, PhD., MSc.m Sp.A (K), dalam laman Kementerian Kesehatan, sekitar 20-30 persen influenza terjadi pada anak-anak, sementara pada orang dewasa hanya 5-10 persen. Sehingga, vaksin influenza direkomendasikan berbagai badan kesehatan dunia, seperti World Health Organization (WHO), American Academy of Pediatrics (AAP), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

    Vaksinasi influenza bisa menurunkan laju infeksi, perawatan rumah sakit, dan kematian anak-anak. Menurut dr Cissy, dengan melakukan vaksinasi, berarti anak sudah terlindungi dari virus. Tak hanya orang tua, keluarga, atau teman si anak juga akan terlindungi.

    (elk/tgm)

  • Menyamar Jadi Wanita, Pria China Tiduri Ribuan Pria dan Sebarkan HIV

    Menyamar Jadi Wanita, Pria China Tiduri Ribuan Pria dan Sebarkan HIV

    Jakarta

    Polisi di China mengungkap penipuan dari seorang pria yang menyamar sebagai wanita di dunia maya. Dia dilaporkan telah berhubungan seks dengan lebih dari 1.600 pria.

    Pria bernama Jiao ini sering muncul di dunia maya dengan wig dan riasan wajah. Untuk menipu korbannya, dia akan menggunakan filter suara saat berbicara secara daring sebelum memulai hubungan seksual.

    Ketika bertemu langsung, pria yang menggunakan nama samaran Sister Red ini merekam hubungan seksual tersebut dan menjualnya secara daring. Beberapa laporan dari media China menyatakan bahwa meski ada beberapa pra yang menyadari kalau suster red ini adalah seorang pria, mereka tetap melanjutkan hubungan seksual tersebut.

    Dikutip dari laman World of Buzz, Sister Red berhasil menarik banyak pelanggan setia yang kembali kepadanya berkali-kali. Video yang disebar secara tidak terduga juga membuka peluang bagi orang lain untuk mengidentifikasi pasangan yang berselingkuh.

    Polisi Nanjing mengonfirmasi bahwa total pria yang menjadi korban Sister Red dan melakukan aktivitas seksual dengannya sebanyak 1.691 orang. Menurut laporan dari China Press, banyak dari pria yang menjadi korban didiagnosis HIV setelah pertemuan dengan Sister Red.

    Polisi menangkap pria ini pada 5 Juli 2025 dan menahannya di tahanan kriminal keesokan harinya atas dugaan penyebaran materi cabul. Sementara, dinas kesehatan setempat menyatakan bahwa pihak berwenang akan mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi orang lain yang mungkin terinfeksi, serta mendorong orang-orang yang khawatir untuk datang dan menjalani tes.

    Dalam hal ini, polisi setempat mengingatkan masyarakat hukum Tiongkok. Jika seseorang dengan sengaja mengidap HIV atau penyakit menular seksual lainnya dan secara sengaja melakukan hubungan seks tanpa pengaman dengan banyak orang, sehingga menimbulkan risiko penularan meluas tanpa menimbulkan akibat serius, mereka bisa diancam hukuman minimal tiga tahun dan maksimal 10 tahun penjara.

    (elk/kna)

  • Batas Waktu Aman Minuman Botol Setelah Dibuka Menurut BPOM, Jangan Sampai Salah

    Batas Waktu Aman Minuman Botol Setelah Dibuka Menurut BPOM, Jangan Sampai Salah

    Jakarta

    Siapa yang pernah mengonsumsi minuman kemasan botol, lalu menyimpan sisanya dalam kulkas? Kebiasaan ini cukup umum dilakukan masyarakat ketika minuman belum habis dan rasanya masih enak.

    Sayangnya, tidak banyak orang tahu menyimpan minuman botol terlalu lama setelah dibuka bisa memengaruhi kualitasnya. Lantas, berapa lama batas waktu aman yang dianjurkan?

    Berapa Batas Waktunya?

    Pakar teknologi pangan sekaligus Ketua Umum Pergizi Pangan Prof Dr Ir Hardinsyah, MS menjelaskan ketahanan minuman botol tergantung dari jenis minuman yang disimpan, serta penanganan minuman selama produksi. Menurutnya, minuman-minuman botol yang sudah dibuka sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari 2 hari setelah dibuka.

    “Tapi kalau dia misalnya minum teh dalam botol merknya apapun terserah, di kulkas paling maksimum 2 hari,” kata Prof Hardinsyah ketika dihubungi detikcom.

    “Kalau susu harus dalam 24 jam, itu dihabiskan jangan disimpan lagi, kalau sudah dibuka gampang tercemar bakteri,” sambungnya.

    Risiko Kontaminasi

    Minuman botol yang sudah dibuka lebih rentan terkontaminasi. Risiko kontaminasi semakin besar, ketika minuman botol diminum langsung melalui mulut. Menurut Prof Hardinsyah, bakteri yang ada di mulut bisa berpindah ke dalam minuman.

    “Iya (kalau sudah dibuka rentan kontaminasi), apalagi langsung menempel ke bibir kan, di bibir kita kan banyak bakteri. Kecuali mungkin pakai sedotan, terus sedotannya dibuang ya terus sisanya taruh di kulkas ya mungkin (lebih rendah risiko kontaminasinya),” jelasnya.

    “Tapi kalau susu tetap sebaiknya hari itu juga, kalau air putih, teh, masih bisa bertahan 2 hari lah,” tambah Prof Hardinsyah.

    Jenis Minuman yang Rentan Kontaminasi

    Prof Hardinsyah menuturkan jus dan susu, menjadi dua jenis minuman yang paling rentan mengalami kontaminasi. Selain itu, minuman-minuman yang mengandung santan juga rentan kontaminasi dan lebih cepat menurun kualitasnya setelah kemasan dibuka.

    Ketika kualitas menurun, maka ini akan memengaruhi rasa dan bahkan menurunkan nutrisinya, meski dalam jumlah yang cenderung kecil.

    “Selain perubahan cita rasa, bisa berpengaruh pada kandungan vitamin, seperti vitamin B. Ini terjadi kalau minuman tadi diletakkan di suhu ruangan tanpa pendingin,” tandasnya.

    Aturan BPOM Soal Batas Aman Minuman Botol

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI tidak menjelaskan secara spesifik aturan batas aman minuman botol setelah dibuka.

    Meski demikian, BPOM melalui Pedoman Label Pangan Olahan mewajibkan produsen untuk mencantumkan keterangan cara penyimpanan dan batas waktu keamanan produk setelah dibuka. Ini lebih dikhususkan pada produk pangan yang tidak habis dalam sekali konsumsi.

    Dengan begitu, masyarakat bisa mengetahui masa simpan produk pangan, termasuk minuman, setelah kemasan dibuka.

    “Susu pasteurisasi, petunjuk penyimpanan, selalu simpan dalam suhu 0,4 derajat celsius. Setelah dibuka, sebaiknya dikonsumsi dalam waktu 4 hari,” tulis BPOM mencontohkan label yang dipasang pada kemasan.

    Perlu diingat, memerhatikan label kedaluwarsa sama pentingnya. Makanan atau minuman kedaluwarsa yang dikonsumsi dapat memicu berbagai masalah kesehatan, salah satunya keracunan makanan yang memicu gangguan pencernaan.

    (avk/tgm)