Jenis Media: Kesehatan

  • Kekurangan DHA-EPA di Usia Emas Si Kecil, Waspadai Efeknya

    Kekurangan DHA-EPA di Usia Emas Si Kecil, Waspadai Efeknya

    Jakarta

    Dalam perkembangan anak, DHA berperan besar dalam mendukung kecerdasan serta perkembangan otak. Sayangnya, riset dari British Journal of Nutrition yang diterbitkan Cambridge University Press menunjukkan 80 persen anak Indonesia masih kekurangan asupan DHA.

    Penelitian tersebut menunjukkan sebagian besar anak-anak Indonesia usia 4-12 tahun mengonsumsi asam lemak esensial di bawah rekomendasi Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO)/Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Secara implisit, menunjukkan tingginya proporsi anak yang kekurangan EPA dan DHA.

    Padahal, kedua nutrisi tersebut diperlukan guna untuk perkembangan otak anak hingga meningkatkan kemampuan belajar anak. Berkaitan dengan hal ini, Spesialis Anak sekaligus influencer dr Ria Yoanita, SpA mengatakan EPA dan DHA adalah fondasi penting yang mendukung tumbuh kembang anak, membentuk kecerdasan, emosi yang seimbang, dan daya tahan tubuh yang kuat.

    “Kekurangannya di masa emas mungkin tidak langsung terlihat, namun bisa membatasi potensi yang seharusnya tumbuh sejak dini,” jelas dr Ria, dalam keterangan tertulis, Minggu (27/7/2025).

    Hal ini disampaikan dr Ria dalam talkshow ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Pondasi Karakter Anak Pintar’ Pekan Seni Anak Indonesia Pina yang digelar PT Kalbe Farma Tbk melalui anak usaha PT Saka Farma Laboratories (Kalbe Consumer Health) dan brand Cerebrofort, di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Minggu (27/7).

    Dalam acara ini, dr Ria juga membagikan tips cara memilih minyak ikan yang baik dan solusi untuk anak yang punya kepekaan tertentu pada ikan, agar nutrisi EPA dan DHA dapat terpenuhi. Bagi anak yang punya kepekaan tertentu pada ikan atau tidak menyukai rasa amis, orang tua bisa mengolah makanan secara variatif atau memberikan alternatif suplemen dengan kandungan yang berkualitas seperti minyak ikan dalam bentuk gummy yang lebih disukai anak-anak.

    Pada kesempatan yang sama, Head of Vitamin Category Kalbe Consumer Health Adelia Theresia menyampaikan dukungan terhadap tumbuh kembang anak Indonesia. Dukungan ini salah satunya dihadirkan melalui produk Cerebrofort Gummy, Gummy-nya Anak Pintar, dengan kandungan minyak ikan, Omega 3 (EPA & DHA) yang mendukung perkembangan otak anak.

    Adelia pun berharap acara ini dapat menginspirasi keluarga Indonesia untuk terus mendampingi proses belajar dan bertumbuh anak-anak mereka dengan penuh cinta dan perhatian. Ia menambahkan nutrisi dan stimulasi pada anak berjalan beriringan.

    “Setiap anak berhak tumbuh dalam kasih sayang dan perhatian penuh. Melalui acara ini, kami ingin menginspirasi keluarga Indonesia untuk terus hadir, mendampingi, dan memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak secara menyeluruh, baik secara emosional maupun nutrisi,” kata Adelia.

    Sebagai informasi, Pekan Seni Anak Indonesia juga turut menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan detikcom. Adapun kegiatan ini bertujuan untuk untuk mendorong tumbuh kembang anak Indonesia melalui pendekatan seni, edukasi, dan nutrisi sekaligus merayakan Hari Anak Nasional (HAN).

    Selain menggelar talkshow ‘7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Pondasi Karakter Anak Pintar’, rangkaian agenda Pekan Seni Anak Pintar Indonesia juga menggelar lomba menyanyi dan mewarnai untuk anak-anak.

    Berlangsung di tiga kota, yakni Jakarta, Cibubur, dan Solo, lomba ini bertujuan untuk mendukung kreativitas dan kecerdasan anak. Untuk pendaftaran lomba Pekan Seni Anak Pintar Indonesia dan informasi lebih lanjut, kunjungi akun Instagram @cerebrofort.id.

    (anl/ega)

  • Varian Baru COVID ‘Stratus’ Dominan di RI, Masuk Daftar ‘Pantauan’ WHO

    Varian Baru COVID ‘Stratus’ Dominan di RI, Masuk Daftar ‘Pantauan’ WHO

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melaporkan varian baru COVID-19 bernama XFG atau ‘Stratus’ kini menjadi varian yang paling dominan di Indonesia. Pada Mei 2025, varian ini terdeteksi pada 75 persen spesimen, dan meningkat tajam hingga mencakup 100 persen kasus pada Juni.

    Selain XFG, Kemenkes juga mendeteksi varian XEN yang terdeteksi sebesar 25 persen pada Mei.

    “Total kasus COVID-19 dari M1-M30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus dari total 12.853 spesimen diperiksa (positivity rate 2,26 persen). Jumlah kasus COVID-19 pada sentinel site hingga M25 berjumlah 82 kasus dari 2.613 spesimen diperiksa,” tutur Kemenkes,” demikian laporan Kemenkes RI, dikutip Minggu (27/7/2025).

    Stratus Masuk Daftar Variant Under Monitoring (VUM)

    XFG atau Stratus adalah varian SARS-CoV-2 yang merupakan hasil rekombinasi dari subvarian LF.7 dan LP.8.1.2, dengan sampel pertama dikumpulkan pada 27 Januari 2025. Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Juni 2025, mengungkapkan XFG masuk ke dalam daftar Variant Under Monitoring (VUM) lantaran proporsinya yang terus meningkat secara global.

    Meski begitu, berdasarkan bukti yang tersedia, risiko tambahan terhadap kesehatan masyarakat yang ditimbulkan oleh XFG dievaluasi rendah pada tingkat global. Vaksin COVID-19 yang saat ini telah disetujui diperkirakan masih efektif melindungi dari gejala dan penyakit berat akibat varian ini.

    “Meskipun ada peningkatan kasus dan rawat inap yang dilaporkan di beberapa negara [Kawasan Asia Tenggara], yang memiliki proporsi XFG tertinggi, tidak ada laporan yang menunjukkan bahwa tingkat keparahan penyakit terkait lebih tinggi dibandingkan dengan varian yang beredar lainnya,” kata WHO.

    Istilah VUM digunakan untuk memberi sinyal kepada otoritas kesehatan masyarakat suatu varian SARS-CoV-2 berpotensi memerlukan perhatian dan pemantauan lebih lanjut.

    Tujuan utama penetapan status VUM untuk menilai apakah varian tersebut, beserta varian yang terkait dengannya, menimbulkan risiko tambahan terhadap kesehatan masyarakat global dibandingkan varian lain yang sedang beredar.

    Sementara itu, hanya terdapat satu varian COVID-19 yang saat ini masuk dalam kategori Variant of Interest (VOI), yaitu JN.1. Varian ini diketahui telah menyebar di 144 negara.

    VOI adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan varian SARS-CoV-2 yang memiliki perubahan genetik yang berpotensi memengaruhi perilaku virus atau dampaknya terhadap kesehatan manusia.

    Gejala Varian Baru COVID Stratus

    Varian COVID-19 Stratus memiliki gejala khas. dokter umum di Harley Street sekaligus Pendiri Hannah London Clinic, dr Kaywaan Khan, salah satu gejala khas varian Stratus adalah suara serak atau parau.

    dr Khan menambahkan, secara umum gejala Stratus cenderung ringan hingga sedang. Meski begitu, jika seseorang dinyatakan positif, ia sebaiknya tetap tinggal di rumah dan menjalani isolasi karena varian ini sangat menular.

    “Salah satu gejala paling mencolok dari varian Stratus adalah suara serak atau parau,” ujarnya, dikutip Times of India.

    Selain itu, beberapa gejala lainnya mirip dengan varian COVID sebelumnya. Menurut National Health Service UK (NHS), gejala-gejala tersebut meliputi

    sesak napaskehilangan atau perubahan indra penciuman dan perasa,kelelahan, demam atau menggigilhidung tersumbat atau berairnyeri ototbatuk terus-menerussakit tenggorokansakit kepaladiarehilangnya nafsu makan, dan mual

    Halaman 2 dari 3

    (suc/suc)

    Varian Stratus Intai RI

    11 Konten

    COVID-19 di Indonesia kini didominasi varian XFG, atau dijuluki ‘varian stratus’. Varian ini mendominasi 75 persen kasus di bulan Mei 2025, dan 100 persen kasus di Juni.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Dari Beri sampai Alpukat, Ini 4 Buah Terbaik untuk Pengidap Diabetes

    Dari Beri sampai Alpukat, Ini 4 Buah Terbaik untuk Pengidap Diabetes

    Jakarta

    Siapa bilang orang dengan diabetes tidak boleh mengonsumsi buah? Faktanya, beberapa jenis buah tak hanya aman dikonsumsi, tapi juga bisa membantu memperbaiki kondisi kesehatan. Buah-buahan kaya serat, vitamin, dan antioksidan ini bisa menjadi bagian penting dari pola makan sehat untuk pengidap diabetes.

    Saat memilih buah, penting untuk mempertimbangkan indeks glikemik (IG). Menurut karya ilmiah dari Politeknik Negeri Jember, indeks glikemik adalah ukuran yang menunjukkan seberapa cepat suatu makanan memengaruhi kenaikan kadar gula darah.

    Buah-buahan dengan IG rendah cenderung lebih aman dan bermanfaat bagi pengidap diabetes karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis. Dikutip dari Times of India, berikut beberapa buah yang direkomendasikan untuk pengidap diabetes.

    Berikut empat pilihan buah yang baik untuk kamu yang hidup dengan diabetes.

    1. Buah Beri

    Buah beri seperti raspberry, stroberi, dan blueberry memiliki indeks glikemik (IG) yang rendah. Selain itu, buah-buahan ini kaya akan serat dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.

    Dalam satu cangkir buah beri terkandung sekitar 15-20 gram karbohidrat. Menurut studi tahun 2024, konsumsi buah beri secara rutin bahkan dapat membantu menurunkan risiko terkena diabetes tipe 1.

    “Buah beri sangat kaya akan polifenol, senyawa tumbuhan yang bisa meredakan peradangan yang berkaitan dengan perkembangan diabetes tipe 1,” tutur Profesor Virtanen dari Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Finlandia, Helsinki, Finlandia.

    2. Kiwi

    Kiwi mengandung indeks glikemik rendah hingga sedang. Buah ini kaya akan serat dan nutrisi seperti vitamin C dan antioksidan yang bisa membantu menstabilkan kadar gula darah.

    Kandungan serat di dalamnya dapat memperlambat penyerapan gula, sehingga menjadi pilihan yang ideal untuk mengelola diabetes. Namun, tetap batasi konsumsi satu atau dua kiwi per porsi. Hal ini untuk menghindari asupan karbohidrat yang berlebih.

    3. Apel

    Kaya serat dan mempunyai indeks glikemik rendah, apel bisa dipilih oleh pengidap diabetes. Kandungan pektin dan serat larut dalam apel dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kesehatan usus.

    Apel juga mengandung vitamin C dan antioksidan. Untuk mengonsumsi serat yang lebih banyak, konsumsi apel beserta kulitnya. Asupan ini bisa memperlambat pencernaan dan penyerapan gula.

    Kendati demikian pertimbangkan untuk hanya mengonsumsi satu apel berukuran sedang. Dalam apel ini terdapat 25 g karbohidrat.

    4. Alpukat

    Alpukat mengandung rendah karbohidrat dan lemak sehat yang tinggi. Lemak tak jenuh tunggal yang dimiliki alpukat bisa menyehatkan jantung, meningkatkan sensitivitas insulin, serta mengurangi lonjakan kadar gula darah.

    Sebuah studi menunjukkan bahwa ngemil alpukat di malam hari bisa meningkatkan metabolisme trigliserida yang lebih sehat keesokan paginya.

    “Meski lemak baik dan serat dalam alpukat sudah menjadikannya camilan yang memuaskan, penelitian ini membuat kita berpikir tentang bagaimana camilan sebelum tidur, sesuatu yang dikonsumsi 84% orang secara teratur bisa memengaruhi cara tubuh menangani makanan nanti,” kata Britt Burton-Freeman, penulis studi dan profesor, serta ketua Departemen Ilmu Pangan dan Nutrisi di Institut Teknologi Illinois.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/suc)

  • Wanita Wajib Tahu! Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Anyang-anyangan Secara Tepat

    Wanita Wajib Tahu! Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Anyang-anyangan Secara Tepat

    Jakarta

    Anyang anyangan atau disuria merupakan gejala rasa sakit atau tidak nyaman saat buang air kecil. Kondisi yang sering disebabkan oleh infeksi seperti infeksi saluran kemih (ISK) ini lebih umum terjadi pada wanita.

    Dikutip dari laman Cleveland Clinic, gejala anyang-anyangan bisa bervariasi. Namun, biasanya orang-orang menggambarkan anyang-anyangan seperti rasa terbakar, perih, atau gatal. Bagaimana cara mengatasinya?

    Cara Efektif Meredakan Anyang-anyangan pada Wanita

    Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meredakan anyang-anyangan pada wanita di antaranya minum lebih banyak air, mengonsumsi probiotik, vitamin C, kapulaga, hingga obat-obatan.

    1. Minum Lebih Banyak Air

    Minum lebih banyak air memang bisa menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil. Dikutip dari laman Dr Axe, cara ini bisa membantu membuang racun dan mengurangi rasa sakit saat buang air kecil. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan untuk minum setidaknya 1,5-2 liter air setiap hari atau sekitar delapan gelas sehari.

    2. Konsumsi Kapulaga

    Biji aromatik ini menawarkan rasa manis dan bunga yang unik. Kapulaga sudah digunakan selama beberapa generasi sebagai penyegar nafas alami, melancarkan pencernaan dan sirkulasi darah.

    Kapulaga juga bertindak sebagai diuretik yang membantu membuang racun dan air yang tertahan. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kapulaga bisa membunuh beberapa jenis bakteri.

    Untuk mengobati anyang-anyangan, campurkan satu sendok teh bubuk kapulaga ke dalam satu cangkir susu hangat dan minum sebelum tidur setiap malam.

    3. Konsumsi Vitamin C

    Vitamin C adalah salah satu penguat sistem kekebalan tubuh terbesar. Jadi, saat melawan infeksi, sangat penting untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin C setiap hari dan menambahkan suplemen makanan berkualitas tinggi ke dalam rutinitas.

    Beberapa buah yang kaya akan vitamin C yaitu jeruk, stroberi, kiwi, pepaya, jambu biji, nanas, dan mangga.

    4. Konsumsi Probiotik

    Mengonsumsi probiotik bisa membantu tubuh melawan bakteri dan jamur jahat yang bisa menyebabkan anyang-anyangan. Bagi orang yang telah didiagnosis menderita infeksi saluran kemih atau infeksi jamur dan diresepkan antibiotik, prebiotik bisa membantu melawan efek samping dari obat-obatan ini.

    Selain mengonsumsi suplemen probiotik SBO (soil-based organism) dengan kualitas tinggi, pastikan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik tinggi.Tambahkan kefir ke smoothie setelah berolahraga atau yoghurt untuk sarapan untuk mendapat manfaat dari probiotik alami.

    5. Obat-obatan

    Penanganan anyang-anyangan menggunakan obat-obatan dilakukan berdasarkan penyebabnya. Infeksi, misalnya akan diobati dengan antibiotik. DIkutip dari laman WebMd, jika parah, dokter mungkin akan memberi fenazopiridin, obat pereda nyeri untuk buang air kecil. Sementara, jika anyang-anyangan disebabkan oleh infeksi jamur, maka mungkin dokter akan memberikan pil antijamur atau supositoria untuk mengobatinya.

    Penyebab Anyang-anyangan pada Wanita

    Ada banyak penyebab anyang-anyangan. Pada wanita, anyang-anyangan bisa disebabkan karena:

    Infeksi kandung kemihInfeksi vaginaInfeksi saluran kemihEndometritis dan penyebab lain di luar saluran kemih, seperti divertikulosis dan divertikulitisPeradangan kandung kemih atau uretra.Cara Mencegah Anyang-anyangan pada Wanita

    Sebab biasanya disebabkan oleh infeksi, penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menghindari kebiasaan yang meningkatkan risiko infeksi. Berikut beberapa cara mencegah anyang-anyangan:

    Jaga area genital tetap bersih dan kering. Selama menstruasi, ganti pembalut secara berkalaBuang air kecil setelah berhubungan seksualSetelah buang air besar, bersihkan dari arah depan ke belakang untuk menjauhkan bakteri dari vagina.Jika memakai pembalut inkontinensia urin, segera ganti jika sudah kotor.

    (elk/suc)

  • Varian COVID Baru ‘Stratus’ Sudah Masuk RI, Benarkah Lebih Berbahaya?

    Varian COVID Baru ‘Stratus’ Sudah Masuk RI, Benarkah Lebih Berbahaya?

    Jakarta

    Varian COVID Baru ‘Stratus’ atau XFG yang bikin lonjakan kasus di sejumlah negara kini telah terdeteksi di Indonesia. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan RI, varian XFG atau Stratus ini kini menjadi varian paling dominan di Indonesia.

    “Pada Bulan Juni Varian dominan di Indonesia adalah XFG (75 persen pada Mei, dan 100 persen pada Juni), dan XEN (25 persen pada Mei),” demikian bunyi laporan Kemenkes, dikutip Minggu (27/7/2025).

    Hingga minggu ke-30, total kasus COVID-19 sepanjang tahun 2025 tercatat 291 kasus dari 12.853 spesimen yang diperiksa, menghasilkan positivity rate kumulatif sebesar 2,26 persen. Sementara itu, jumlah kasus yang terdeteksi di lokasi sentinel hingga minggu ke-25 mencapai 82 kasus dari 2.613 spesimen.

    Adapun positif kumulatif tahun 2025 terbanyak dilaporkan di DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Sumatera Selatan, dan DI Yogyakarta.

    Benarkah Varian Stratus Lebih Berbahaya?

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan XFG sebagai variant under monitoring (VUM) dan menyatakan risiko tambahan terhadap kesehatan masyarakat yang ditimbulkan oleh varian ini dinilai rendah pada tingkat global.

    Secara global, XFG diperkirakan memiliki pertumbuhan relatif tertinggi dibandingkan dengan varian lain yang beredar saat ini, termasuk ‘Nimbus’ atau NB.1.8.1 terkini.

    “Data saat ini tidak menunjukkan varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau kematian daripada varian lain yang beredar,” kata WHO, (7/7/2025).

    Meskipun bukti menunjukkan adanya peningkatan proporsi dari varian XFG, WHO belum mengamati tanda-tanda apa pun yang menunjukkan peningkatan keparahannya.

    “Meskipun ada peningkatan kasus dan rawat inap yang dilaporkan di beberapa negara [Kawasan Asia Tenggara], yang memiliki proporsi XFG tertinggi, tidak ada laporan yang menunjukkan bahwa tingkat keparahan penyakit terkait lebih tinggi dibandingkan dengan varian yang beredar lainnya, kata WHO.

    Senada, konsultan epidemiologi di UK Health Security Agency (UKHSA) Dr Alex Allen juga menyebut sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan varian XFG menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada varian sebelumnya.

    “Merupakan hal yang normal bagi virus untuk bermutasi dan berubah seiring waktu,” kata Dr Alex Allen, konsultan epidemiologi di UK Health Security Agency (UKHSA), seraya menambahkan pihaknya terus memantau semua jenis COVID di Inggris, dikutip dari The Independent.

    (suc/suc)

  • Perjuangan Vidi Aldiano Melawan Kanker Ginjal, Tetap Semangat untuk Sembuh

    Perjuangan Vidi Aldiano Melawan Kanker Ginjal, Tetap Semangat untuk Sembuh

    Jakarta

    Perjuangan Vidi Aldiano Melawan Kanker Ginjal, Tetap Semangat untuk Sembuh

    Vidi Aldiano telah melalui perjalanan panjang dalam menghadapi kanker ginjal. Meski begitu, ia tetap tampil ceria dan optimis di tengah perjuangannya melawan penyakit tersebut.

    Perjuangannya melawan kanker bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang. Berikut awal mula Vidi didiagnosis kanker ginjal, proses pengobatannya, hingga semangatnya dalam menjalani kehidupan.

    Awal Mula Diagnosa Kanker

    Suami Sheila Dara ini telah menjalani operasi pengangkatan satu ginjalnya usai terkena kanker pada Desember 2019 lalu. Dia menjalani operasi kanker ginjal di Singapura.

    Namun, setelah operasi patologi dan diteliti, kanker yang diidapnya lumayan ganas dan harus dilakukan check up secara rutin. Tahun 2020, kondisinya sehat, namun pada tahun 2021 kanker yang sama ditemukan lagi.

    Kanker Menyebar

    Penyebaran kanker juga dikabarkan Vidi lewat akun Instagramnya pada September 2023. Dia mengatakan dirinya harus melakukan kemoterapi atau yang disebutnya sebagai spa day.

    “Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tahun lalu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik, sehingga mengharuskan gue punya appointment spa day tiap tiga minggu. Seiring waktu berjalan. I learn to make peace with my condition and be grateful for whatever God has given me throughout these years,” tulis Vidi dalam akun Instagramnya.

    Pada awal 2024, Vidi membagikan kabar bahwa kondisinya perlahan membaik. Kemudian di bulan November 2024, Vidi menjalan pemeriksaan PET Scan di Penang, Malaysia. Namun, hasilnya belum sesuai harapan.

    “Hasil PET scan-nya itu belum sesuai dengan harapan saya. It’s not bad but it’s not good also yet, masih hopeful untuk terus berjuang melawan penyakit aku ini. It was not easy, still not easy juga sampai hari ini melihat hasil yang masih belum sesuai ekspektasi itu terkadang bikin kita down dan bisa stres juga,” kata Vidi dalam video yang diunggahnya di akun Instagram.

    Positron Emission tomography scan (PET scan) merupakan jenis tes yang dapat digunakan dalam penanganan kanker. Dikutip dari laman Cancer.net, prosedur dapat dilakukan bersamaan dengan CT scan, yang dokter biasanya menyebut dengan PET-CT scan.

    Berobat ke Thailand

    Setelah menjalani kemoterapi, Vidi melanjutkan perawatan ke Thailand. Dia menghabiskan waktu selama dua minggu di Koh Samui.

    “Gue hari ini ada di Koh Samui untuk memulai treatment. Nggak treatment sebenarnya, lebih ke retreat di tempat namanya Tanya Samui,” beber Vidi, dalam unggahan video di akun Instagramnya.

    Selama melakukan detox tubuh, Vidi tidak mengkonsumsi makanan solid apapun. Tapi, dia tidak merasa lemas dan lapar, serta bisa melewati proses retreat dengan baik.

    Berencana Ingin Berhenti Kemoterapi

    Vidi mengaku tidak bisa terus menerus menjalani kemoterapi karena efek samping yang berdampak pada kesehariannya. Dia khawatir, dampak kemoterapi pada tubuh malah semakin parah.

    “2025 ini ada kemungkinan gue juga harus stop kemo gua karena its been too long dan kalaupun gua lanjutkan mungkin akan ada side effects yang lebih parah di badan gue, dan itu salah satu yang bikin ge kepikiran juga,” kata Vidi di akun TikTok Pribadinya.

    Sebagai orang yang selalu terlihat ceria, sebenarnya, Vidi berjuang dengan banyak pemikiran tentang kanker dan polemik lain di hidupnya.

    “Terlalu banyak what if, what if, yang muncul di kepala gue, belum lagi beberapa stres yang muncul dari beberapa variabel luar, sementara dokter bilang disease ini sangat amat rentan dengan apa yang namanya stres,” cerita dia.

    “Kalau tingkat stres tinggi, inflamasi juga tinggi, harus memanage stres,” kata Vid sambil meminta doa dan dukungan untuk tetap semangat menjalani hidup sebagai pejuang kanker.

    Vidi kembali mengabarkan kondisinya kembali menurun selepas Idul Fitri pada April 2025. Obat yang dikonsumsi Vidi selama 5 tahun terakhir sudah perlu diganti.

    “April kemarin setelah Lebaran kita melakukan another scan untuk mengecek apakah obatnya yang sudah aku pakai 5 tahun itu masih berfungsi atau nggak,” beber Vidi dalam postingan Instagramnya.

    “Dan hasilnya April itu lumayan bikin aku tidak bisa berfungsi beberapa waktu, karena hasilnya tidak sesuai dengan harapan kali ya, tidak sesuai dengan ekspektasi aku gitu,” sambungnya.

    Ketika itu, dokter mengungkapkan bahwa kankernya tumbuh dengan cepat. Sehingga, selama beberapa bulan, dia bolak balik Penang Malaysia untuk mendapatkan obat baru. Ternyata, obat baru itu adalah yang digunakannya saat awal didiagnosa kanker. Namun, obat tersebut belum tersedia di Indonesia.

    Vidi mengeluhkan efek samping obat yang lebih keras dari obat barunya. Namun, dia berusaha mengatasi sakit dan ketidaknyamanan yang dirasakannya.

    “Tapi aku berusaha untuk terus bisa maju setiap harinya dengan tersenyum gitu. Intinya dengan kondisi aku sekarang, aku akan terus fokus untuk bisa menyehatkan badanku dan pikiranku juga,” pungkasnya.

    (elk/suc)

  • Ini Khasiat Kelapa Bakar untuk Tubuh, Tak Banyak yang Tahu

    Ini Khasiat Kelapa Bakar untuk Tubuh, Tak Banyak yang Tahu

    Jakarta

    Tak hanya menghangatkan, kelapa bakar juga memiliki manfaat untuk kesehatan. Dengan cita rasa yang khas, air kelapa bakar bisa menjadi minuman untuk menjaga daya tahan tubuh.

    Air kelapa bakar memiliki manfaat yang hampir sama dengan air kelapa segar. Keduanya memiliki kandungan antioksidan dan anti inflamasi atau anti peradangan.

    Manfaat Kelapa Bakar

    Spesialis Gizi dr Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, SpGK, AIFO-K FINEM, mengatakan, sebenarnya, air kelapa segar memiliki kandungan nutrisi yang lebih utuh dibandingkan dengan air kelapa bakar. Proses pemanasan atau pembakaran memang berpotensi mengurangi atau merusak beberapa kandungan nutrisi yang sensitif terhadap panas. Tapi, bukan berarti manfaat dari kelapa bakar tidak hilang sepenuhnya.

    “Manfaat air kelapa secara umum masih bisa diperoleh, terlebih lagi biasanya air kelapa bakar ditambah dengan jahe atau rempah lainnya yang menambah khasiatnya. Namun, penelitian ilmiah mengenai manfaat spesifik dari air kelapa bakar masih terbatas,” kata dr Raissa kepada detikcom, Jumat (25/7/2025).

    Adapun beberapa manfaat secara umum yang bisa didapat dari kelapa bakar yaitu:

    1. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

    Vitamin C yang terkandung dalam air kelapa penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang sehat, sekaligus sebagai antioksidan. Antioksidan ini dapat membantu menetralkan radikal bebas, mengurangi stres oksidatif dalam tubuh.

    Dikutip dari laman Real Simple, konsumsi makanan dan minuman kaya vitamin C secara teratur seperti air kelapa bisa membantu memulihkan energi dan meningkatkan vitalitas, serta kesejahteraan secara keseluruhan.

    Kendati demikian, jumlah vitamin C dari kelapa bakar mungkin akan sedikit berkurang dibandingkan dengan kelapa segar. Hal ini disebabkan oleh proses pembakaran.

    2. Menghidrasi Tubuh

    Dikutip dari laman PharmEasy, ahli diet Kaleigh McMordie, RD mengatakan, air kelapa secara alami mengandung elektrolit magnesium, kalium, dan natrium yang penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Tak hanya menjaga tubuh tetap terhidrasi, elektrolit juga membantu menyeimbangkan pH tubuh dan mengontrol kontraksi otot.

    3. Meningkatkan Energi

    Air kelapa merupakan minuman yang baik diminum selama dan setelah berolahraga. Mineral, elektrolit, dan antioksidannya bisa membantu meningkatkan energi. Dibandingkan dengan kebanyakan minuman olahraga, air kelapa mengandung kalium dan elektrolit, lebih sedikit natrium, dan lebih sedikit karbohidrat.

    4. Melancarkan Pencernaan

    Air kelapa kaya akan mangan yang bisa membantu melancarkan buang air besar. Dikutip dari laman Times of India, khasiat alami air kelapa yang menenangkan dan melancarkan pencernaan menjadikannya obat bermanfaat untuk gangguan pencernaan.

    Kandungan Air Kelapa

    Dikutip dari laman BBC Good Food, 100 ml air kelapa mengandung:

    18 kkal0,2 protein4,5 g karbohidrat4,1 g gula165 mg kalium

    (elk/suc)

  • Bukan Nyeri Dada, Ini 5 Tanda Jantung Bermasalah yang Kerap Tak Disadari

    Bukan Nyeri Dada, Ini 5 Tanda Jantung Bermasalah yang Kerap Tak Disadari

    Jakarta

    Ketika membicarakan penyakit jantung, gejala pertama yang langsung terpikir biasanya adalah nyeri dada. Banyak orang mengira siapa pun yang mengalami nyeri dada pasti sedang terkena serangan jantung, padahal anggapan ini tidak sepenuhnya benar.

    Nyeri dada juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain, seperti gangguan pencernaan, cedera, atau bahkan batuk. Sebaliknya, nyeri dada bukan satu-satunya gejala gangguan jantung. Dalam beberapa kasus, justru tidak ada rasa sakit sama sekali.

    Meski begitu, ada sejumlah tanda lain yang dapat mengindikasikan kondisi jantung yang lemah atau bermasalah. Dikutip dari Times of India, berikut lima gejala yang tidak berkaitan dengan nyeri dada, namun bisa menjadi sinyal adanya masalah pada jantung.

    1. Sesak Napas

    Sesak napas merupakan salah satu tanda klasik bahwa jantung sedang mengalami gangguan. Sirkulasi darah yang tidak memadai akibat lemahnya fungsi jantung menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru. Kondisi ini menimbulkan kesulitan bernapas saat berjalan, menaiki tangga, atau melakukan aktivitas sehari-hari lainnya.

    Pada malam hari, pengidap mungkin mengalami episode terengah-engah secara tiba-tiba, yang membuatnya perlu tidur dengan bantal tambahan, karena posisi telentang dapat memperparah sesak napas.

    Tanda ini dapat memburuk secara perlahan seiring waktu, atau muncul tiba-tiba saat melakukan aktivitas yang sebelumnya terasa ringan. Jika harus sering berhenti untuk menarik napas atau merasa perlu tidur dengan bantal tambahan, kondisi tersebut bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai.

    2. Kelelahan yang Terus Menerus

    Rasa lelah yang tak kunjung hilang meskipun sudah beristirahat dapat menjadi tanda fungsi jantung melemah. Kurangnya pasokan darah kaya oksigen dari jantung ke organ dan otot tubuh menyebabkan rasa lelah dan lemah berkepanjangan. Aktivitas yang dulu terasa ringan, seperti menaiki tangga atau membawa belanjaan, kini membutuhkan upaya yang jauh lebih besar.

    Pola kelelahan ini berbeda dari kelelahan biasa karena tidak membaik dengan istirahat atau relaksasi. Penurunan tingkat energi turut mengganggu rutinitas harian, membuat aktivitas sederhana terasa sangat berat dan membutuhkan jeda lebih sering.

    3. Pembengkakan di Kaki, Pergelangan Kaki, atau Telapak Kaki

    Jantung yang melemah tidak mampu memompa darah secara efisien, sehingga menyebabkan penumpukan cairan di berbagai bagian tubuh. Kondisi ini dikenal sebagai edema, dan umumnya terlihat sebagai pembengkakan, terutama di area kaki, pergelangan kaki, dan tungkai. Pembengkakan ini biasanya makin terlihat setelah duduk atau berdiri terlalu lama, disertai rasa tidak nyaman dan sensasi berat pada tubuh bagian bawah.

    Gejala ini cenderung memburuk bila berada dalam posisi yang sama dalam waktu lama, dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman atau berat di bagian bawah tubuh. Jika pembengkakan semakin parah hingga menjalar ke area perut, kondisi ini bisa mengindikasikan gangguan jantung yang memerlukan penanganan medis segera.

    4. Pusing, Kepala Terasa Ringan, atau Pingsan

    Fungsi jantung yang buruk dalam memompa darah menyebabkan otak menerima pasokan oksigen yang tidak memadai. Kekurangan oksigen ini dapat memicu gejala seperti pusing, kepala terasa ringan, atau bahkan pingsan. Tubuh terasa lemah, disertai kebingungan dan gemetar, terutama saat bangkit dari posisi istirahat atau setelah melakukan aktivitas fisik.

    Gejala-gejala ini bisa muncul secara tiba-tiba. Kondisi ini menandakan jantung tidak mampu memasok kebutuhan tubuh secara optimal, dan memerlukan pertolongan medis segera untuk mencegah komplikasi jantung yang berbahaya.

    5. Detak Jantung Tidak Teratur atau Terlalu Cepat

    Pola irama jantung memberikan petunjuk penting tentang kesehatan jantung. Jantung yang lemah cenderung mengalami irama tidak teratur (aritmia) atau detak yang terlalu cepat secara abnormal. Irama yang tidak normal ini bisa menyebabkan jantung terasa berdebar, berdegup kencang, atau seperti ada getaran di dada, meskipun tidak menimbulkan rasa sakit.

    Palpitasi ini bisa muncul tiba-tiba dan kapan saja, baik saat istirahat maupun saat beraktivitas, dan berlangsung mulai dari beberapa detik hingga beberapa menit. Kondisi ini dapat menimbulkan pusing dan rasa tidak nyaman. Oleh karena itu, pemeriksaan medis sangat diperlukan karena gangguan ini berisiko merusak fungsi jantung.

    Cara Menjaga Kesehatan Jantung

    Beberapa kebiasaan ini dapat menjaga kesehatan jantung.

    Konsumsi makanan sehat untuk jantung yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein tanpa lemak. Hindari makanan dengan kandungan garam, gula, dan lemak tidak sehat yang tinggi.Lakukan olahraga ringan hingga sedang setidaknya selama 30 menit, beberapa kali dalam seminggu, sesuai dengan anjuran dokter.Kesehatan jantung dapat menurun akibat kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol secara berlebihan.Kelola stres dengan teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam, meditasi, dan yoga.Pemeriksaan medis rutin serta penggunaan obat sesuai resep penting untuk memantau tekanan darah dan kadar kolesterol.Menjaga berat badan ideal dapat mengurangi beban kerja jantung dan membantu fungsinya tetap optimal.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/suc)

  • Varian Baru COVID ‘Stratus’ Terdeteksi di RI, Punya Gejala Tak Biasa

    Varian Baru COVID ‘Stratus’ Terdeteksi di RI, Punya Gejala Tak Biasa

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) melaporkan adanya varian baru yang mendominasi di Indonesia, yakni XFG atau disebut ‘Stratus’. Laporan tersebut mencakup hasil pemantauan rutin terhadap penyakit pernapasan, termasuk influenza dan COVID-19, yang dilakukan di 39 Puskesmas, 35 rumah sakit, dan 14 Balai Karantina Kesehatan yang berfungsi sebagai sentinel site.

    Pemantauan dilakukan untuk memonitor tren penyakit, tingkat keparahan gejala, hingga karakteristik molekuler virus yang beredar. Hingga minggu ke-30, total kasus COVID-19 sepanjang tahun 2025 tercatat 291 kasus dari 12.853 spesimen yang diperiksa, menghasilkan positivity rate kumulatif sebesar 2,26 persen. Sementara itu, jumlah kasus yang terdeteksi di lokasi sentinel hingga minggu ke-25 mencapai 82 kasus dari 2.613 spesimen.

    Pada bulan Juni, varian XFG menjadi varian dominan di Indonesia, terdeteksi pada 75 persen spesimen pada bulan Mei dan meningkat menjadi 100 persen pada Juni. Selain itu, varian XEN terdeteksi sebesar 25 persen pada Mei, namun tidak ditemukan pada bulan Juni.

    Varian ini juga memicu peningkatan kasus di beberapa negara, termasuk Inggris, bahkan menjadi strain yang paling dominan di negara tersebut. XFG telah ditetapkan sebagai variant under monitoring (VUM) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena proporsinya yang terus meningkat secara global.

    Adapun XFG adalah varian SARS-CoV-2 rekombinan dari subvarian LF.7 dan LP.8.1.2, dengan sampel pertama dikumpulkan pada 27 Januari 2025.

    Pada bulan Mei, varian Stratus tercatat menyumbang 10 persen dari seluruh kasus COVID-19 di Inggris. Namun, pada pertengahan Juni, angkanya melonjak menjadi 40 persen. Saat ini, terdapat dua subvarian Stratus yang beredar, yaitu XFG dan XFG.3. Meski begitu, hanya varian XFG yang masuk ke dalam daftar VUM.

    Gejala Tak Biasa Varian COVID ‘Stratus’

    Dokter umum di Harley Street sekaligus Pendiri Hannah London Clinic, dr Kaywaan Khan mengatakan Stratus memiliki mutasi spesifik pada protein spike (lonjakan) yang memungkinkannya menghindari antibodi dari infeksi sebelumnya maupun vaksinasi, tidak seperti varian lainnya.

    dr Khan menegaskan Stratus tidak tampak lebih berat atau lebih parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang dinilai cukup khas.

    “Salah satu gejala paling mencolok dari varian Stratus adalah suara serak atau parau,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa secara umum, gejala Stratus tergolong ringan hingga sedang.

    Ia juga menyarankan, apabila seseorang mendapatkan hasil tes positif, sebaiknya tetap tinggal di rumah dan menjalani isolasi, karena Stratus merupakan varian yang sangat mudah menular.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Nggak Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Manfaat Jalan Kaki 7.000 Langkah Per Hari

    Nggak Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Manfaat Jalan Kaki 7.000 Langkah Per Hari

    Jakarta

    Orang yang rutin berjalan kaki 7.000 langkah per hari memiliki risiko jauh lebih rendah terhadap berbagai masalah kesehatan serius, menurut ulasan terbesar sejauh ini yang dipublikasikan pada Kamis lalu.

    Selama ini, target 10.000 langkah sehari sering digadang-gadang sebagai angka ideal, padahal angka tersebut awalnya berasal dari kampanye pemasaran pedometer di Jepang pada tahun 1960-an, bukan dari penelitian ilmiah.

    Untuk menemukan target yang lebih berdasar secara ilmiah, tim peneliti internasional menganalisis 57 studi sebelumnya yang melibatkan 160.000 orang. Hasilnya, yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet Public Health, menunjukkan berjalan 7.000 langkah per hari hampir memangkas separuh risiko kematian dini akibat berbagai penyebab, dibandingkan hanya berjalan 2.000 langkah.

    Studi ini juga menelusuri hubungan antara jumlah langkah dengan sejumlah kondisi kesehatan yang sebelumnya jarang diteliti. Hasilnya, berjalan 7.000 langkah per hari dikaitkan dengan penurunan risiko demensia sebesar 38 persen, depresi 22 persen, dan diabetes 14 persen. Penurunan risiko kanker dan jatuh juga ditemukan, meski dengan bukti yang masih terbatas.

    “Anda tidak perlu mencapai 10.000 langkah sehari untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang signifikan,” ujar Paddy Dempsey, salah satu penulis studi dan peneliti medis di Cambridge University kepada AFP, dikutip dari Hindu Times.

    “Peningkatan terbesar terjadi sebelum 7.000 langkah, dan setelah itu manfaatnya cenderung menurun,” ujarnya lagi.

    Meski kecepatan berjalan tiap orang berbeda, 7.000 langkah kira-kira setara dengan berjalan kaki selama satu jam dalam sehari. Dempsey juga menyarankan agar orang yang sudah mencapai 10.000 langkah tetap mempertahankan kebiasaan sehat tersebut.

    Namun bagi yang merasa angka 7.000 langkah terasa berat, Dempsey mengatakan jangan berkecil hati.

    “Jika Anda hanya berjalan 2.000-3.000 langkah sehari, usahakan untuk menambah 1.000 langkah. Itu hanya 10-15 menit jalan kaki ringan yang tersebar sepanjang hari,” ujarnya.

    Andrew Scott, peneliti dari Portsmouth University yang tidak terlibat dalam studi ini, menambahkan semakin aktif bergerak, semakin baik. Namun, penting juga untuk tidak terlalu terpaku pada angka, terutama pada hari-hari ketika aktivitas fisik lebih terbatas.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan minimal 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang hingga tinggi setiap minggu. Sayangnya, hampir sepertiga populasi dunia belum memenuhi rekomendasi tersebut.

    (suc/suc)