Jenis Media: Kesehatan

  • Curhat Wanita Alami Mati Suri, Kolaps gegara Henti Jantung saat Nge-gym

    Curhat Wanita Alami Mati Suri, Kolaps gegara Henti Jantung saat Nge-gym

    Jakarta

    Victoria Thomas, wanita sehat berusia 41 tahun, mengalami pengalaman luar biasa. Ia sempat ‘meninggal’ selama 17 menit akibat henti jantung saat ikut kelas bootcamp di gym. Berbeda dari kisah orang lain yang melihat cahaya damai, Victoria justru mengaku melihat tubuhnya sendiri tergeletak di lantai gym dari dekat langit-langit.

    “Kakiku terlihat sangat gemuk!” {englihatan ini, katanya, bukan halusinasi, karena fotonya sebelum pingsan menunjukkan kakinya memang bengkak.

    Tanpa peringatan berarti selain rasa lelah dan pusing, Victoria tiba-tiba kolaps. Dia sempat ‘mati suri’ selama 17 menit sebelum staf gym dan paramedis berjuang keras untuk menyadarkannya.

    Diberitakan Daily Mail, setelah sadar, ia harus dipasangi defibrillator karena jantungnya beberapa kali berhenti lagi, bahkan saat ia kembali bermain netball.

    Pada tahun 2021, saat hamil 24 minggu, Victoria didiagnosis mengidap Danon Disease, penyakit genetik langka yang memengaruhi kurang dari satu juta orang di dunia, dan biasanya memiliki harapan hidup yang sangat pendek :19 tahun untuk pria, 24 tahun untuk wanita. Diagnosis ini mengejutkan karena tidak ada riwayat penyakit jantung di keluarganya.

    Untungnya, anak laki-lakinya, Tommy, yang lahir prematur melalui operasi caesar darurat, tidak mewarisi penyakit tersebut. Kondisi Victoria memburuk setelah melahirkan. Pada April 2022, fungsi jantungnya hanya 11%, masuk kategori gagal jantung stadium akhir.

    Dokter bahkan memprediksi umurnya hanya tinggal beberapa bulan. Terguncang dengan kenyataan ini, Victoria berjuang untuk tetap hidup demi anaknya dan masuk daftar tunggu donor organ. Setelah dua kali harapan palsu, pada April 2023, sebuah jantung yang cocok akhirnya ditemukan.

    Setelah menjalani transplantasi jantung yang sukses, Victoria diperbolehkan pulang pada Mei 2023. Kini, ia kembali berenergi penuh, bermain netball empat kali seminggu, dan bahkan akan berkompetisi di World Transplant Games di Jerman.

    (kna/kna)

  • Bawang Merah dan Minyak Telon Sembuhkan Bapil Anak? Dokter Ungkap Faktanya

    Bawang Merah dan Minyak Telon Sembuhkan Bapil Anak? Dokter Ungkap Faktanya

    Jakarta

    Viral di media sosial campuran bawang merah dan minyak telon dipercaya sebagai ‘ramuan’ turun temurun untuk mengatasi batuk pilek anak. Biasanya, ‘ramuan’ ini akan dioleskan ke punggung dan kaki anak.

    “Aku baru aja balurkan anakku minyak telon + bawang merah dan alhamdulillah keluar dahaknya,” tulis salah satu akun di TikTok, dikutip detikcom Rabu (30/7/2025).

    “aku banget ini. tiap bapil lgsg eksekusi bawang plus minyak kayu putih..alhmdulillah ampuh bget buat bayi q,” tulis akun lain.

    “aq tiap anak bapil dan demam dikasih bawang merah dan minyak telon campur sedikit minyak kayu putih.. obat herbal alami alhamdulillah cepat turun demam,” tulis akun lain.

    Lalu, benarkah campuran keduanya memang efektif meredakan batuk dan pilek pada anak?

    Menjawab ini, praktisi kesehatan anak dr Kanya Ayu Paramastri, SpA mengatakan ‘ramuan’ bawang merah dan minyak telon masih belum bisa dibuktikan secara medis untuk mengobati bapil.

    “Sejauh ini aku belum menemukan jurnal medis. Jadi klaimnya dikembalikan kepada kepercayaan masing-masing,” kata dr Kanya saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).

    Meskipun begitu, banyak orang tua yang mengklaim bahwa anak mereka yang mengalami batuk pilek dan diobati dengan olesan bawang merah dan minyak telon bisa merasa lebih baik.

    dr Kanya mengatakan mungkin rasa hangat dan pijatan lembut kepada anak yang membuatnya lebih tenang dapat membantu meredakan batuk dan pileknya.

    “Bisa (karena hangat), bisa juga karena pijatannya, kan dia membuat relaksasi, tidur juga anaknya jadi lebih nyaman dan lebih lama,” kata dr Kanya.

    “Begitu bangun dia sudah segar, makan dan minumnya jadi lebih bagus. Banyak faktor sih sebenernya,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

  • BPA Bisa Ganggu Tumbuh Kembang Anak, Dokter Minta Ortu Lebih Selektif

    BPA Bisa Ganggu Tumbuh Kembang Anak, Dokter Minta Ortu Lebih Selektif

    Jakarta

    Risiko Bisphenol A (BPA) merupakan senyawa kimia yang umum ditemukan pada plastik polikarbonat seperti galon air, botol minum, hingga wadah makanan. Meskipun banyak orang tua mulai lebih cermat memilih produk yang digunakan anak sehari-hari, masih banyak yang belum menyadari risiko BPA.

    Paparan BPA sejak dini dapat memengaruhi sistem hormon dan mengganggu proses tumbuh kembang anak. Risiko ini semakin tinggi karena tubuh anak masih dalam fase perkembangan dan lebih sensitif terhadap gangguan dari lingkungan.

    Bahaya BPA yang kerap kali diabaikan perlu menjadi perhatian ekstra para orang tua untuk memastikan produk yang digunakan bebas BPA. Sebab bahan ini banyak ditemukan dalam produk sehari-hari, mulai dari galon air minum berbahan polikarbonat hingga wadah makanan.

    Praktisi kesehatan anak, dr. Reza Fahlevi, Sp.A, mengatakan penggunaan BPA baik pada galon air minum maupun wadah makanan sama-sama berbahaya. Idealnya, semua benda yang digunakan untuk anak harus BPA-free.

    “Terutama untuk bayi, termasuk botol susunya, kemudian tempat makannya, dan galonnya juga gitu. Jadi, ya, sama aja sebenernya, sama-sama berbahaya,” kata dr. Reza dalam keterangan tertulis pada Rabu, (30/7/2025).

    Menurut dr. Reza, risiko cemaran BPA pada galon air minum polikarbonat perlu mendapat sorotan khusus. Sebab, air minum digunakan terus menerus sehingga risiko kontaminasinya perlu mendapat perhatian lebih.

    Dampak dari cemaran BPA memang tidak langsung kelihatan karena sifatnya jangka panjang dan terakumulasi di jaringan tubuh, seperti hati dan tiroid. Namun, bahayanya bisa dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa.

    “Kalau untuk anak, ya, gangguan tumbuh-kembang, kemudian, kedepannya bisa jangkau infertilitas, dan kalau untuk perempuan-perempuan, ya itu juga kedepannya bisa nanti berdampak ke janinnya juga. Kalau batasnya melebihi, ya,” tuturnya.

    “Mungkin ada hal-hal yang di luar kendali kita yang nggak mungkin kita atur ya, tapi hal-hal yang bisa kita atur maksudnya seperti galon, tempat makan, dan lainnya, kita atur biar dia free BPA, misalnya seperti itu,” tambahnya.

    Di sisi lain, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sudah mengatur batas maksimal cemaran BPA dalam galon air minum guna ulang. Namun demikian, perlu juga diperhatikan risiko jangka panjang sekalipun dalam kadar kecil.

    Risiko akumulasi makin jadi persoalan ketika banyak orang tidak menyadari adanya potensi cemaran BPA dalam produk yang digunakannya. Paparan BPA yang tidak disadari juga harus diperhitungkan, dan sebisa mungkin perlu dihindari.

    Dengan ada potensi risiko seperti ini, penting bagi orang tua untuk lebih selektif dan sadar akan produk yang digunakan setiap hari, termasuk dalam memilih air minum untuk keluarga. Hal ini turut menjadi perhatian Le Minerale untuk menjawab kekhawatiran masyarakat dengan terus berupaya menghadirkan air minum yang sehat, aman, serta higienis untuk seluruh anggota keluarga.

    Ditandai dengan kode segitiga PET No. 01, menandakan galon Le Minerale sudah 100% bebas BPA dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, Le Minerale juga memiliki kemasan yang bening dan selalu baru dari pabrik, sehingga terjamin kehigienisannya.

    Dengan adanya pilihan yang lebih aman di pasaran, masyarakat kini punya kendali lebih besar dalam menjaga kesehatan keluarga. Memilih kemasan BPA-free bukan hanya soal mengikuti tren, tetapi menjadi salah satu langkah konkret untuk mengurangi risiko paparan zat kimia berbahaya sejak dini.

    Sebab, perlindungan terhadap anak bukan hanya soal makanan sehat, tetapi juga perhatian terhadap hal-hal kecil, termasuk dari mana air minum berasal dan wadah penyimpanan yang digunakan.

    (anl/ega)

  • Asah Otak! 5 Tes Otak Sederhana untuk Meningkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat

    Asah Otak! 5 Tes Otak Sederhana untuk Meningkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat

    Jakarta

    Mengikuti tes-tes sederhana bisa menjadi cara yang menyenangkan sekaligus bermanfaat untuk melatih konsentrasi dan daya ingat. Meski terlihat ringan, latihan semacam ini dapat merangsang kerja otak dan meningkatkan kemampuan berpikir. Tak heran jika banyak orang menjadikannya bagian dari rutinitas harian untuk menjaga ketajaman mental.

    Soal Tes Otak

    Biasanya, tes otak dapat berbentuk soal, permainan kata, atau pertanyaan visual yang menguji fokus dan ketelitian. Berikut ini beberapa tes yang bisa dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi:

    1. Tebak Angka di Balik ‘?’ Part 1

    Dari gambar di bawah ini, terdapat serangkaian operasi penghitungan. Kira-kira ada angka berapa ya di balik tanda tanya ‘?’.

    Kira-kira jawabannya berapa ya. Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    2. Tebak Angka di Balik ‘?’ Part 2

    Mirip dengan soal pertama, coba tebak angka yang ada di balik tanda tanya ‘?’.

    Coba soal kedua ini. Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    3. Cari Telur di Gambar

    Dari gambar taman yang menyejukkan ini, ada tujuh gambar telur yang tersembunyi. Ada di mana saja ya?

    Coba konsentrasi untuk menemukan telur yang tersembunyi dalam gambar. Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    4. Temukan Angka ‘8’ yang Berbeda

    Sekarang, coba lebih konsentrasi lagi. Coba temukan angka delapan yang ‘berbeda’ dari deretan gambar ini.

    Mana angka delapan yang berbeda. Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    5. Berapa Hasilnya?

    Sudah pusing belum? Sebaiknya jangan ya, karena masih ada satu soal terakhir. Coba hitung hasil operasi penghitungan pada gambar bawah ini.

    Coba selesaikan soal operasi penghitungan ini. Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    Jawaban Tes Otak

    Cek kunci jawabannya di sini untuk mengetahui apakah jawaban sudah benar atau belum. Nggak terlalu sulit kan soalnya?

    1. Tebak Angka di Balik ‘?’ Part 1

    Jawabannya adalah 15.

    Ternyata jawabannya adalah 15. Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    2. Tebak Angka di Balik ‘?’ Part 2

    Ketebak nggak cara menjawabnya?

    Begini cara menjawab pertanyaan kedua. Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    3. Cari Telur di Gambar

    Sudah ketemu kan sekarang semua telurnya?

    Ternyata ini gambar telur yang tersembunyi. Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    4. Temukan Angka ‘8’ yang Berbeda

    Wah, ternyata ada huruf ‘B’ menyamar menjadi angka delapan.

    Ternyata ada impostor menyamar jadi angka delapan. Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    5. Berapa Hasilnya?

    Jadi hasil dari 9 : 3 (3 + 3) = 18

    Dalam operasi penghitungan semacam ini, ada aturan prioritas yang harus dilakukan ketika menghitung. Urutannya adalah sebagai berikut:

    Menghitung angka di dalam kurung.Menghitung angka yang dipangkat.Menghitung pembagian dan perkalian urut dari kiri ke kanan.Menghitung pertambahan dan pengurangan urut dari kiri ke kanan.

    Jadi pada soal tersebut cara menghitungnya adalah sebagai berikut:

    Menghitung yang di dalam kurung

    (3+3) = 6

    Lalu persamaannya menjadi 9 : 3 x 6

    Menghitung pembagian dan perkalian urut dari kiri ke kanan

    9 : 3 = 3

    3 x 6 = 18

    Maka, hasilnya akhirnya menjadi 18.

    Halaman 2 dari 4

    (avk/up)

  • Ciri-ciri Seseorang ‘Burnout’ Menurut Ahli Jiwa, Kelelahan Mental yang Berbahaya

    Ciri-ciri Seseorang ‘Burnout’ Menurut Ahli Jiwa, Kelelahan Mental yang Berbahaya

    Jakarta

    Belakangan burnout dikaitkan sebagai salah satu penyebab kematian Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ADP (39). Hal ini disebut akibat dari beban pekerjaan dan peran humanistik yang selama ini dilakukan.

    “Ini semua tentu menimbulkan dampak seperti burnout, kelelahan kepedulian, terus menerus terpapar dengan trauma, dinamika psikologis itu kami temukan di masa akhir kehidupannya,” kata Ketua Umum Apsifor Nathanael Sumampouw dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).

    Dikutip dari Everyday Health, burnout mungkin dibayangkan kondisi seseorang yang benar-benar kelelahan. Seorang profesor psikiatri dan ilmu perilaku di Albert Einstein College of Medicine di New York City, Carol Bernstein, MD, menjelaskan secara klasik tentang burnout.

    “Secara klasik, kita menyebut burnout sebagai depersonalisasi, kelelahan emosional, dan perasaan sinisme, keterasingan, serta kurangnya pencapaian,” jelas Bernstein.

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), burnout mengacu pada stres yang berhubungan dengan pekerjaan. Tetapi, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh stres di luar pekerjaan, dan menyebabkan gejala yang kurang terlihat.

    Seorang psikolog klinis di Mindwell Modern Psychology and Therapy di Kuala Lumpur, Malaysia, Dr Cassandra Aasmundsen-Fry, Psy, kelelahan kerja atau burnout bisa jadi merupakan akibat dari pekerjaan atau serangkaian tanggung jawab tertentu. Misalnya seperti menjadi pengasuh utama pasangan atau anak yang mengalami penyakit kronis, tetapi dampaknya cenderung mempengaruhi aspek kehidupan lainnya.

    “Biasanya orang-orang merasakan peningkatan rasa tidak sehat secara fisik dan mental, serta kesulitan menghadapi kehidupan sehari-hari,” sambungnya.

    Gejala dari burnout bisa beragam. Tanda kelelahan kerja dapat tumpang tindih dengan gejala depresi dan masalah kesehatan mental lainnya, tetapi kelelahan kerja itu sendiri bukanlah diagnosis medis.

    Sebab, kelelahan kerja dapat memiliki dampak yang begitu luas dan merugikan bagi kesehatan dan kesejahteraan. Maka dari itu, penting untuk mengenali gejala dan melakukan sesuatu untuk mengatasinya.

    “Jika tidak, konsekuensi fisik yang berkepanjangan serta membebani hubungan dan kemampuan Anda untuk bekerja,” jelas Dr Aasmundsen-Fry.

    Berikut delapan tanda kelelahan atau burnout yang kerap tidak disadari:

    1. Merasa Terlalu Pesimis

    Seseorang yang mengalami kelelahan mungkin memiliki pandangan kritis dan pesimis. Tidak hanya di tempat kerja, tetapi juga terhadap dunia di sekitar mereka.

    Jika dari tempat kerja, ini berarti mereka mungkin memiliki sikap yang lebih negatif terhadap klien dan lebih mudah tersinggung.

    “Seseorang mungkin merasa kesal atau apatis, seolah-olah Anda tidak memiliki tujuan atau makna terhadap apa yang Anda lakukan,” beber Dr Bernstein.

    Dalam kasus burnout yang ekstrem, seseorang mungkin mempertanyakan apakah hidup ini layak untuk dijalani atau tidak.

    2. Sulit Tidur

    Orang cenderung kurang tidur dengan nyenyak saat sedang berjuang melawan burnout atau kelelahan. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan profesor manajemen dan dekan sekolah administrasi bisnis di Widener University di Chester, Pennsylvania, Anthony Wheeler, PhD, pada karyawan stres, burnout, dan kepemimpinan.

    Kegelisahan dan insomnia adalah dua masalah terkait tidur yang berkaitan dengan kelelahan. Kurang tidur dapat memicu kelelahan (seperti dalam lingkaran setan), karena kurang mampu berpikir jernih saat kurang istirahat.

    3. Sakit Perut atau Sakit Kepala

    Jika seseorang mengalami sakit perut atau sakit kepala dan tidak tahu penyebabnya, itu bisa jadi karena burnout. Penelitian yang melibatkan pekerja sosial mengalami kelelahan menemukan bahwa sekitar 9 persen mengalami sakit kepala dan 10 persen mengalami masalah gastrointestinal atau masalah pencernaan.

    Menurut tinjauan sistematis, sakit kepala akibat kelelahan kemungkinan besar merupakan akibat dari stres psikologis. Sementara masalah perut, seperti nyeri, kembung, dan mual cenderung lebih umum terjadi pada saat stres.

    Ternyata, stres dapat membuat seseorang diare atau sembelit.

    4. Menurunnya Daya Tahan Tubuh’

    “Sering terserang flu dan merasa tidak enak badan mungkin merupakan gejala kelelahan karena sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu,” kata Dr Wheeler.

    Menurut penelitian, stres dapat memicu respons peradangan tubuh, dan peradangan kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, hingga merusak jaringan dalam tubuh. Dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah, seseorang mungkin mengalami pilek lebih sering dan menempatkan diri pada risiko kondisi serius seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, hingga diabetes tipe 2.

    5. Berat Badan Naik

    Orang yang mengalami kelelahan fisik atau burnout mungkin mengalami kenaikan berat badan. Ada beberapa alasan yang menyebabkan hal itu terjadi.

    “Ini kombinasi dari beberapa hal, seperti respons biologis tubuh Anda meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan, ditambah dengan berkurangnya waktu tidur, depresi, dan perubahan kebiasaan makan,” kata Dr Wheeler.

    Perubahan biologis yang dimaksud melibatkan hormon stres kortisol. Stres kronis (seperti yang menyebabkan kelelahan fisik) meningkatkan kadar kortisol, dan kadar kortisol yang tinggi telah dikaitkan dengan lingkar pinggang yang lebih besar dan peningkatan kemungkinan kelebihan berat badan dan obesitas.

    Jika kenaikan berat badan menjadi masalah, hal itu dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya, seperti stroke, penyakit jantung, kanker, dan artritis.

    6. Isolasi Diri

    Orang yang mengalami burnout dapat merasa bahwa apapun yang mereka lakukan tidak dihargai atau tidak membuat perbedaan. Akibatnya, mereka mungkin mengisolasi diri dari orang lain.

    “Pada akhirnya, hal itu dapat menyebabkan memburuknya hubungan, dan hal itu tidak membantu,” kata Dr Wheeler.

    Menurutnya, hal-hal yang dapat membantu seseorang keluar dari burnout adalah kontak sosial yang bisa meredakan stres. Itu merupakan salah satu cara yang direkomendasikan untuk membantu seseorang merasa lebih baik.

    7. Nyeri Otot

    Ternyata pegal dan nyeri tubuh juga bisa menjadi tanda fisik dari burnout. Saat stres, otot-otot secara otomatis menegang untuk melindungi tubuh dari rasa sakit dan cedera.

    Biasanya, ketegangan otot ini mereda setelah stres berlalu. Tetapi, stres kronis menyebabkan tubuh berada dalam kondisi stres dan mempertahankan ketegangan tersebut.

    Tempat-tempat yang biasanya menjadi tempat tubuh menahan ketegangan antara lain bahu, leher, kepala, dan punggung.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video Survei: ChatGPT Berpeluang Jadi Medium Baru untuk Terapi Kesehatan Mental”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/kna)

  • Siloam Hospitals Gandeng Syneos Health dalam Kemitraan Strategis Riset Klinis

    Siloam Hospitals Gandeng Syneos Health dalam Kemitraan Strategis Riset Klinis

    Jakarta

    Siloam Hospitals Group dan Syneos Health, sebuah organisasi penyedia solusi biofarmasi global terkemuka yang berbasis di Amerika Serikat, menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) untuk melakukan riset dan studi klinis sesuai dengan standar internasional.

    Penandatanganan ini dilakukan di Tangerang pada Rabu (30/7) oleh masing-masing perwakilan, yaitu Medical Managing Director Siloam Hospitals Group, dr. Grace Frelita dan VP Clinical Development Syneos Health, Serena Chan.

    Melalui kerja sama ini, pasien Siloam berpotensi mendapatkan akses lebih awal terhadap terapi dan metode pengobatan yang inovatif dan terbaru.

    “Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat infrastruktur riset kami, tetapi juga membuka peluang bagi pasien di Indonesia untuk mendapatkan akses terhadap pengobatan terkini melalui studi klinis. Kami bangga dapat bermitra dengan Syneos Health dan kami berharap kerja sama ini dapat terus berkembang untuk memberikan dampak terbaik di masa depan,” ujar dr. Grace dalam keterangan tertulis, Rabu (30/7/2025).

    Kualitas layanan kesehatan dan penguatan sistem kesehatan nasional ikut merasakan pengaruh atas peningkatan kapasitas riset tersebut. Kerja sama ini melibatkan dua institusi dengan kekuatan yang saling melengkapi dalam pengembangan riset klinis di Indonesia.

    Untuk diketahui, Siloam Hospitals memiliki jaringan luas yang terdiri dari 41 rumah sakit dan 73 klinik, didukung oleh infrastruktur layanan kesehatan yang modern dan tenaga medis yang kompeten. Sementara itu, Syneos Health membawa keahlian global di dalam hal riset klinis, dengan rekam jejak kemitraan bersama sejumlah perusahaan farmasi terkemuka dunia.

    Sebagai bagian dari Syneos Health Catalyst Network, Siloam akan menjadi mitra riset utama penyelenggaraan uji klinis yang difasilitasi oleh Syneos Health. Kemitraan ini juga memungkinkan Syneos Health untuk menjadikan jaringan rumah sakit Siloam sebagai lokasi riset pengembangan klinis yang potensial berstandar internasional.

    Jaringan luas sponsor farmasi dan bioteknologi yang dimiliki Syneos Health juga dapat mengevaluasi kelayakan pelaksanaan uji klinis di rumah sakit Siloam di seluruh Indonesia dalam memperkenalkan terapi mutakhir. Hal ini membuka peluang untuk memberikan akses pada pasien yang lebih luas, efisiensi yang lebih tinggi, keahlian spesifik, serta akses terhadap populasi pasien yang beragam di seluruh area terapi dan fase penelitian.

    Langkah Strategis Menuju Integrasi Riset Berstandar Global

    Kesepakatan ini dinilai merupakan tonggak penting dalam visi jangka panjang Siloam untuk meningkatkan kapabilitas riset dan berpartisipasi dalam jaringan riset internasional. Hal ini akan memperkuat komitmen Siloam dalam menghadirkan inovasi medis berbasis bukti dan praktik riset yang etis.

    Associate Director Clinical Operation Syneos Health, Mabel Tan menekankan kerja sama ini merupakan langkah awal yang diharapkan dapat menghadirkan inovasi luar biasa di bidang kesehatan.

    “Di Syneos Health, kami memiliki komitmen yang kuat untuk mendorong inklusivitas dalam riset klinis, bukan hanya sebagai prinsip, tetapi juga sebagai jalan menuju ilmu pengetahuan yang lebih baik dan akses yang lebih luas,” kata Mabel Tan.

    “Indonesia, dengan keberagaman yang kaya dan infrastruktur kesehatan yang terus berkembang, memiliki potensi besar sebagai pusat riset global. Dengan bermitra bersama Siloam Hospitals, yang dikenal akan keunggulan klinis dan inovasinya, kami membuka peluang baru untuk membawa terapi transformatif kepada komunitas yang selama ini kurang terwakili dalam uji klinis,” sambungnya.

    Memperkuat Peran Indonesia dalam Riset Global

    Senada, CEO Siloam Hospitals Group Caroline Riady menegaskan ini merupakan kesempatan bagi pihaknya untuk mengeksplorasi berbagai potensi inovasi digital yang dapat dikembangkan di Indonesia demi memberikan pelayanan terbaik bagi pasien.

    “Kami selalu percaya bahwa uji klinis memegang peran penting sebagai salah satu jalan untuk memberikan akses yang lebih luas terhadap layanan kesehatan. Melalui uji klinis, kami dapat menghadirkan inovasi medis yang berdampak nyata, sehingga masyarakat bisa mendapatkan solusi kesehatan yang lebih baik, aman, dan terpercaya,” kata Caroline.

    “Kami berkomitmen mendukung sepenuhnya visi dan misi dari kerja sama ini, dengan memberikan energi dan semangat baru demi kemajuan dunia kesehatan di masa depan,” lanjutnya.

    Dengan jaringan rumah sakit yang luas, volume pasien yang tinggi, serta reputasi yang terpercaya dalam keunggulan klinis, Siloam Hospitals berada dalam posisi strategis untuk mendukung riset klinis dalam skala besar.

    MoU ini memungkinkan Syneos Health untuk lebih jauh mengeksplorasi peluang riset klinis di Indonesia, mempercepat inovasi pengobatan, dan memperluas akses regional terhadap terapi lanjutan. Kolaborasi ini juga merupakan langkah strategis untuk mendukung tujuan nasional Indonesia dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memperkuat reputasi negara sebagai destinasi riset klinis berkualitas tinggi.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “#LebihCepatLebihBaik Tangani Kanker”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • BPOM RI Sudah Colek Produsen Bumbu Instan yang Viral Dilabeli Risiko Kanker

    BPOM RI Sudah Colek Produsen Bumbu Instan yang Viral Dilabeli Risiko Kanker

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) memastikan produk bumbu instan Indonesia yang viral dilabeli risiko kanker di California, Amerika Serikat, aman dikonsumsi. Masyarakat diimbau tidak perlu panik lantaran sebelum beredar, sudah mendapatkan izin edar dari BPOM RI dan dipastikan tidak memicu dampak serius seperti yang dikhawatirkan.

    “Pencantuman label Prop 65 Warning hanya berlaku di wilayah negara bagian California, Amerika Serikat dan tidak serta merta menyatakan bahwa produk tersebut dilarang dikonsumsi,” tegas BPOM RI dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Rabu (30/7/2025).

    Label tersebut menjadi peringatan yang memberikan perhatian khusus bagi masyarakat untuk tetap mewaspadai risiko atau kemungkinan adanya paparan bahan kimia tertentu. “Meskipun pada tingkat paparan yang sangat rendah,” tandas BPOM.

    Dikutip dari laman States of California, kandungan yang terdapat dalam prop 65 umumnya meliputi beragam bahan kimia alami dan sintetis.

    Bahan-bahan yang terdaftar berpotensi menjadi penyebab kanker atau gangguan reproduksi/ Bahan kimia ini meliputi zat aditif atau bahan dalam pestisida, produk rumah tangga umum, makanan, obat-obatan, pewarna, atau pelarut.

    Bahan kimia yang terdaftar juga dapat digunakan dalam manufaktur dan konstruksi, atau mungkin merupakan produk sampingan dari proses kimia. Daftar lengkap bahan yang terkandung dalam Prop 65 bisa diakses DI SINI.

    Kebijakan semacam ini ditegaskan hanya berlaku di California, bahkan tidak di seluruh wilayah AS. Pemerintah di wilayah tersebut disebut BPOM RI berupaya untuk menunjukkan transparansi pada konsumen.

    “Tidak selalu berkaitan dengan larangan edar atau keamanan produk secara umum. Produk bumbu instan tersebut sudah mendapatkan izin edar dari BPOM dan memenuhi syarat keamanan, manfaat, dan mutu,” tandasnya.

    “BPOM juga telah melakukan konfirmasi kepada pelaku usaha terkait dan terus memantau perkembangan isu ini,” pungkas BPOM.

    (naf/kna)

  • Ada Ancaman Tsunami di RI! Pentingnya Siapkan Tas Siaga Bencana, Ini Isinya

    Ada Ancaman Tsunami di RI! Pentingnya Siapkan Tas Siaga Bencana, Ini Isinya

    Jakarta

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan status waspada tsunami di sejumlah wilayah di Indonesia imbas gempa bumi magnitudo 8.7 di pesisir Timur Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7). Ada sekitar 10 wilayah di Indonesia yang berpotensi terdampak tsunami yakni:

    1. Talaud (ETA 14:52:24 WITA)
    2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 WITA)
    3. Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)
    4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
    5. Rajaampat (ETA 16:18:54 WIT)
    6. Biaknumfor (ETA 16:21:54 WIT)
    7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
    8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
    9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
    10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT).

    Terlepas dari status peringatan tsunami tersebut, Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana sehingga tak ada salahnya mempersiapkan tas siaga sebagai bekal untuk bertahan hidup.

    Menurut BNPB, Tas Siaga Bencana adalah tas yang berisi paket perlengkapan kebutuhan dasar yang dipersiapkan sebelum terjadi bencana pada keadaan darurat selama 3×24 jam (3 hari pertama). Perlengkapan ini berguna untuk memenuhi kebutuhan dasar individu/keluarga pada kondisi tidak adanya bantuan sama sekali/bantuan belum tiba.

    Adapun kebutuhan dasar yang dapat dipersiapakan dan dimasukkan dalam Tas Siaga Bencana yakni:

    Surat- surat penting (Ijazah, Surat tanah, surat kendaraan atau surat yang bersifat penting)Kotak Obat-obatan / P3K (Obat-obatan Pribadi dan obat-obatan umum lainnya)Makanan Rigan Tahan Lama (Mie instan, biskuit, abon)Alat Bantu Penerangan (Senter, lampu kepala (headlamp) korek api, lilin)Peluit (alat bantu untuk meminta pertolongan saat darurat)Perlengkapan Mandi (sabun mandi, sikat gigi + pasta gigi, dan lain-lain)Alat komunikasi (Ponsel/powerbank guna memantau informasi bencana)Pakaian Ganti (Baju, celana atau jaket)

    Hal-hal lain yang perlu diperhatikan yaitu:

    Jika ada bayi: siapkan bubur bayi dan susu bubuk sesuai usianya; bedak bayi/minyak telon/pampers/perlak.Jika ada orang tua dan dengan sakit yang lama: siapkan obat-obatan cadangan.Jika ada hewan peliharaan: siapkan makanan dan tempat makan

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video BMKG: Potensi Tsunami Terjadi di Pesisir Indonesia Timur”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Kondisi Bruce Willis Dikabarkan Memburuk Imbas Demensia, Istrinya Bilang Gini

    Kondisi Bruce Willis Dikabarkan Memburuk Imbas Demensia, Istrinya Bilang Gini

    Jakarta

    Sejak menjauh dari sorotan publik karena masalah kesehatan, keluarga Bruce Willis secara rutin membagikan kabar terbaru tentang kesehatan sang aktor.

    Sementara rumor beredar tentang kondisi Willis yang memprihatinkan, istrinya menanggapi spekulasi terbaru terkait kondisi kesehatan Bruce Willis yang disebut memburuk.

    “Kepada Yth.: Jika Anda menemukan berita yang dimulai dengan ‘sumber dekat keluarga mengatakan…,’ bantulah diri Anda sendiri dan berhentilah membaca,” tulis Heming Willis, istrinya, di Instagram Stories pada 26 Juli 2025.

    Kesehatan Bruce Willis disebut ‘stabil’ sejak didiagnosis demensia frontotemporal.

    Pernyataan Heming Willis muncul menyusul laporan bahwa suaminya, aktor Bruce Willis, tidak lagi dapat berbicara atau berjalan. Sejumlah laporan yang belum dikonfirmasi muncul minggu ini yang menunjukkan bahwa kesehatan bintang Die Hard tersebut telah menurun.

    Keluarganya, terutama putri-putrinya yang lebih tua, beberapa kali berbagi kabar terbaru tentang ayah mereka, tetapi mereka cenderung merahasiakannya, memberi ayah mereka kesempatan untuk menjalani hidupnya secara pribadi.

    Pada Maret 2022, Willis didiagnosis afasia, suatu kondisi yang membuatnya sulit menulis dan berbicara. Setahun kemudian, keluarga mengumumkan bahwa kondisi aktor berusia 70 tahun itu memburuk dan didiagnosis demensia frontotemporal.

    Penyakit degeneratif ini terutama memengaruhi komunikasi dan perilaku, alih-alih ingatan, seperti jenis demensia lainnya.

    “Ketika cara bicaranya mulai berubah, itu (sepertinya) hanya bagian dari gagap, itu hanya Bruce. Saya tidak pernah berpikir itu akan menjadi bentuk demensia untuk seseorang yang begitu muda,” ujar Heming Willis dalam sebuah wawancara di tahun 2023.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Pesan Manis Demi Moore di Hari Ultah Bruce Willis ke-70”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Gaya Hidup Manis Bisa Picu Diabetes Dini, Kenali 6 Gejalanya!

    Gaya Hidup Manis Bisa Picu Diabetes Dini, Kenali 6 Gejalanya!

    Jakarta

    Daily routine terasa kurang lengkap tanpa kopi susu, matcha latte, hingga minuman boba. Namun, bila dikonsumsi berlebihan, gaya hidup manis ini bisa berdampak serius bagi kesehatan, salah satunya memicu penyakit gula (diabetes) sejak usia muda.

    Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes dari Mayapada Hospital Kuningan, dr. Roy Panusunan Sibarani, Sp.PD-KEMD, FES, anak muda kini juga rentan memasuki fase pradiabetes-kondisi di mana kadar gula darah puasa berkisar antara 100-125 mg/dL. Padahal, kadar normal umumnya di kisaran 70-90 mg/dL.

    “Pradiabetes belum dikatakan diabetes, tetapi bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2,” jelas dr. Roy dalam keterangannya, Jumat (25/7/2025).

    Ia menambahkan bahwa diabetes baru bisa ditegakkan jika kadar gula darah puasa sudah melebihi 126 mg/dL. Gejalanya kerap tidak disadari sejak awal, sehingga penting untuk mengenalinya lebih dini.

    Menurut dr Roy, berikut beberapa ciri diabetes yang umum terjadi:

    Mudah lapar dan cepat lelah: tubuh kekurangan insulin atau insulin tidak bekerja optimal untuk menyerap glukosa menjadi energi.

    Sering buang air kecil: tubuh mencoba membuang kelebihan kadar gula melalui urin.

    Sering haus dan mulut kering: karena tubuh kehilangan lebih banyak cairan.

    Berat badan turun tanpa sebab jelas: tubuh tidak bisa menyerap energi dengan baik sehingga tubuh membakar otot dan lemak sebagai sumber energi alternatif.

    Penglihatan kabur: perubahan kadar cairan dalam tubuh bisa mengubah bentuk lensa mata, mengaburkan pandangan, serta berisiko menyebabkan komplikasi pada retina (retinopati diabetik).

    Kesemutan, mati rasa, atau rasa terbakar di tangan dan kaki: disebut sebagai neuropati diabetik, kondisi ini terjadi akibat kerusakan saraf karena kadar gula tinggi.

    Kalau kamu mulai mengalami gejala-gejala tersebut, jangan tunda untuk melakukan pemeriksaan.

    Sekarang kamu bisa periksa risiko diabetes secara gratis lewat layanan Sugar Clinic Mayapada Hospital Kuningan, mulai dari skrining risiko pradiabetes atau diabetes dengan bantuan AI, pemeriksaan gula darah, konsultasi dokter, manajemen diabetes yang menyeluruh, hingga pendampingan gaya hidup sehat.

    Layanan Sugar Clinic ini juga tersedia di Mayapada Hospital Jakarta Selatan (Lebak Bulus), Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Untuk informasi layanan Sugar Clinic, kamu dapat menghubungi call center 150770 atau mengakses aplikasi MyCare untuk booking layanan skrining dengan mudah.

    Penerapan gaya hidup sehat juga dapat dipantau lewat MyCare melalui fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk menghitung detak jantung, footsteps, jumlah kalori terbakar, dan BMI. Informasi kesehatan dan berbagai promo layanan tersedia dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare.

    Unduh MyCare sekarang dan kumpulkan reward point yang bisa ditukar dengan potongan harga layanan kesehatan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (sls/Mayapada Hospital)