Jenis Media: Kesehatan

  • Kata Dokter Jiwa soal Distorsi Kognitif di Balik Klaim ‘Ngegym Aktivitas Bodoh’

    Kata Dokter Jiwa soal Distorsi Kognitif di Balik Klaim ‘Ngegym Aktivitas Bodoh’

    Jakarta

    Pernyataan Timothy Ronald yang menyebut aktivitas gym sebagai hal yang hanya dilakukan oleh orang bodoh menuai sorotan. Konten kreator yang beken dengan julukan ‘Raja Kripto’ ini dinilai menyesatkan publik mengenai olahraga.

    Potongan video berisi pernyataan kontroversialnya tersebar luas di berbagai platform media sosial. Dalam video tersebut, Timothy secara terang-terangan menyebut bahwa orang yang rutin pergi ke gym untuk membentuk otot tidak mungkin termasuk orang yang pintar.

    “Menurut gua orang yang suka nge-gym yang sampai jadi banget badannya itu nggak mungkin sepintar itu karena itu aktivitas paling goblok yang pernah gua temuin, paling goblok,” tuturnya.

    Psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ, menilai pernyataan Timothy Ronald yang merendahkan aktivitas gym sebagai bentuk olahraga orang bodoh mencerminkan adanya distorsi kognitif, yakni pola pikir keliru atau menyimpang yang membuat seseorang tidak lagi menilai sesuatu secara objektif.

    “Pernyataan ini mencerminkan beberapa bentuk distorsi kognitif,” kata dr Lahargo saat dihubungi detikcom, Jumat (1/8/2025).

    Ia menjelaskan, distorsi kognitif sering kali tidak disadari oleh yang bersangkutan. Akibatnya, timbul persepsi yang salah terhadap diri sendiri, orang lain, atau situasi tertentu.

    Salah satu bentuk distorsi yang paling menonjol dalam kasus ini adalah labeling, yaitu memberi cap negatif secara menyeluruh hanya berdasarkan satu aspek. Dalam konteks ini, misalnya seseorang yang rutin nge-gym langsung dianggap bodoh.

    “Padahal kecerdasan seseorang tidak bisa diukur hanya dari aktivitas fisik yang dia pilih,” tutur dr Lahargo.

    Labeling seperti ini, lanjutnya, menyederhanakan kompleksitas manusia dan bisa menjadi bentuk penolakan emosional terhadap sesuatu yang sebenarnya belum sepenuhnya dipahami.

    Selain labeling, bentuk distorsi lain yang bisa terjadi adalah overgeneralization atau membuat kesimpulan menyeluruh dari pengalaman terbatas.

    “Misalnya, dia berbicara, pernah ketemu satu orang yang suka gym tetapi ngobrolnya nggak nyambung, lalu disimpulkan, berarti semua anak gym bodoh,” beber dr Lahargo memberi contoh.

    Overgeneralization ini, kata dr Lahargo, biasanya berangkat dari pengalaman pribadi yang buruk, namun dijadikan dasar untuk menilai semua hal sejenis tanpa bukti yang memadai.

    Distorsi lain yang mungkin terjadi adalah dichotomous thinking atau melihat dunia dalam kacamata hitam-putih. Dalam konteks ini, misalnya muncul pola pikir seseorang hanya bisa dianggap cerdas jika membaca buku, bukan melakukan aktivitas fisik seperti angkat beban.

    “Kalau kamu cerdas, kamu harusnya baca buku, bukan angkat besi,” contohnya seperti itu.

    Pola pikir ini dinilai dr Lahargo mengabaikan fakta bahwa banyak orang mampu menyeimbangkan antara kesehatan fisik dan intelektual. Belum lagi bila terjadi confirmation bias alias seseorang terbiasa mencari dan mempercayai hanya sesuai keyakinannya.

    Terakhir, pernyataan merendahkan aktivitas gym juga bisa dipengaruhi oleh cognitive dissonance, yaitu konflik batin antara keinginan dan nilai yang diyakini.

    “Mungkin seseorang sebenarnya tertarik olahraga, tapi karena merasa itu tidak intelektual atau bukan gaya saya, maka muncul konflik batin dan untuk meredakannya, ia meremehkan,” beber dr Lahargo.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/up)

    Ngegym Vs Kualitas Otak

    9 Konten

    Timothy Ronald mengaitkan aktivitas ngegym dengan kualitas kognitif yang buruk. Sontak argumen ini memantik kontroversi. Para pakar umumnya tidak sependapat.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Viral Ibu Curhat Wajah Berubah Total saat Hamil, Butuh Berapa Lama untuk Kembali?

    Viral Ibu Curhat Wajah Berubah Total saat Hamil, Butuh Berapa Lama untuk Kembali?

    Jakarta

    Seorang ibu di Malaysia menceritakan kisahnya mengalami perubahan bentuk wajah secara signifikan ketika hamil dan melahirkan. Melalui akun X @ayyitsla, perempuan yang akrab disapa Farah ini bercerita perubahan wajahnya itu bermula di bulan keempat kehamilan.

    Wajahnya mulai berubah dan mengalami pregnancy nose, yang membuat hidungnya membesar. Lalu, pada bulan keenam mengandung, mulai muncul garis kerutan di area dahinya, dan semakin parah di bulan-bulan selanjutnya.

    Kondisi ini begitu berat untuknya, sampai pernah merasa insecure. Ia seakan melihat wajah orang lain ketika bercermin.

    “I nak share my pregnancy journey, bersyukur tak ada morning sickness dari start pregnant sampai now dah 8 bulan. Tapi muka i berubah 100%. From this to this,” tulisnya melalui akun X saat itu.

    “Ini mungkin ujian kecil namun saya sangat bersyukur, kehamilan berjalan lancar dan saya tiada alahan pun. Alhamdulillah,” sambungnya dikutip dari MStar.

    Sebulan setelah melahirkan, wajahnya berangsur-angsur kembali. Ia juga berencana akan menjalani perawatan di sebuah klinik untuk mengembalikan kondisi wajahnya.

    “As you can see here my skin are getting better but not in best shape compared to before pregnancy (seperti yang bisa dilihat, kulitku membaik tapi tidak berada di bentuk terbaik dibandingkan sebelum kehamilan),” katanya melalui akun X sambil memperlihatkan wajahnya saat ini.

    Perubahan wajah bumil di Malaysia yang mulai membaik, satu bulan setelah melahirkan. Foto: Tangkapan layar viral @ayyitslala

    Butuh Berapa Lama untuk Kembali ‘Normal’?

    Spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpDVE, FINSDV menekankan kondisi ini umum dialami oleh sebagian ibu hamil. Menurutnya, sebagian besar kondisi ini akan membaik dengan sendirinya seiring tubuh ibu yang beradaptasi kembali ke kondisi sebelum hamil. Hormon mulai stabil beberapa bulan pertama pasca persalinan.

    dr Ruri mengatakan durasi kembalinya bentuk wajah bisa bervariasi tiap ibu hamil. Ini akan tergantung dari faktor genetik, gaya hidup, kondisi kulit, dan perawatan yang dilakukan.

    “Umumnya, perubahan bisa mulai membaik dalam 3 hingga 6 bulan, tetapi beberapa kondisi seperti melasma bisa bertahan lebih lama dan membutuhkan penanganan khusus,” kata dr Ruri ketika dihubungi detikcom, Jumat (1/8/2025).

    Jika perubahan terjadi begitu drastis dan menetap lebih dari enam bulan, maka perlu diperiksakan ke dokter kulit. Terlebih jika perubahan wajah juga disertai gejala gatal, nyeri, pengelupasan berlebihan, atau penurunan percaya diri.

    “Penanganannya sangat tergantung pada diagnosis, misalnya jika terjadi melasma, bisa diberikan topikal pencerah, chemical peeling ringan, atau terapi laser tertentu. Jika ada tanda-tanda peradangan atau kondisi kulit lain seperti dermatitis penanganan juga disesuaikan secara individual,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 3

    (avk/up)

  • Timothy Ronald Bilang Orang yang Nge-Gym Otaknya Kosong, Faktanya Berkata Lain

    Timothy Ronald Bilang Orang yang Nge-Gym Otaknya Kosong, Faktanya Berkata Lain

    Jakarta

    Belum lama ini viral pernyataan konten kreator Timothy Ronald dalam sebuah live streaming menyebut aktivitas nge-gym sebagai hal yang bodoh. Menurutnya, orang yang terbiasa olahraga di gym sebenarnya memiliki otak yang kosong dan kebiasaan tersebut tidak disukai orang pintar.

    “Bukan secara kesehatan ya secara mental. Orang pintar itu nggak suka pasti. Lu kayak ngebentot doang kan, lu cuma maksa. Itu otaknya kosong, lari tuh masih ada otaknya,” katanya.

    Hal itu langsung dibantah oleh pakar ilmu faal olahraga klinis, dr Daniel T Suryadisastra, SpN, FMIN, RPSGT, AIFO-K. Meski memang tidak sepopuler manfaat aerobik pada kecerdasan, nyatanya menurut penelitian terbaru olahraga angkat beban seperti nge-gym atau resistance training juga memberikan efek yang baik pada sistem kognitif.

    “Studi menunjukkan bahwa angkat berat dapat memicu pelepasan Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) di hippocampus, area otak yang terkait dengan memori dan pembelajaran,” kata dr Daniel yang juga seorang dokter spesialis neurologi, pada detikcom, Sabtu (2/8/2025).

    BDNF merupakan protein yang berperan penting dalam pertumbuhan, pemeliharaan, dan kelangsungan hidup sel-sel saraf di otak. BDNF juga membantu meningkatkan daya ingat, pembelajaran, dan suasana hati.

    Menurut dr Daniel, olahraga angkat beban juga meningkatkan kondisi kognitif otak melalui mekanisme lain. Beberapa di antaranya seperti peningkatan aliran darah ke otak, stimulasi hormon pertumbuhan, serta pengurangan peradangan dan stres oksidatif.

    Latihan beban meningkatkan denyut jantung dan sirkulasi darah, termasuk ke otak. Ini mendukung suplai oksigen dan nutrisi untuk fungsi kognitif.

    Sedangkan dalam stimulasi hormon pertumbuhan, dr Daniel menyebut angkat beban memicu pelepasan hormon seperti IGF-1 (Insulin-like Growth Factor-1) dan testosteron. Ini mendukung proses neurogenesis (pembentukan sel saraf baru) dan plastisitas otak.

    “Latihan resistensi teratur menurunkan peradangan kronis dan stres oksidatif, yang dapat merusak sel otak. Hal ini secara tidak langsung mendukung fungsi kognitif,” sambungnya.

    dr Daniel menambahkan sebenarnya ada koneksi antara gerakan otot dan otak. Menurutnya, gerakan kompleks dalam angkat beban seperti squat dan deadlift membutuhkan koordinasi tinggi.

    “Ini mengaktifkan serebelum (otak kecil) dan korteks motorik, memperkuat koneksi saraf,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

    Ngegym Vs Kualitas Otak

    10 Konten

    Timothy Ronald mengaitkan aktivitas ngegym dengan kualitas kognitif yang buruk. Sontak argumen ini memantik kontroversi. Para pakar umumnya tidak sependapat.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Perubahan Ajaib yang Terjadi Pada Tubuh saat Stop Konsumsi Gula 30 Hari

    Perubahan Ajaib yang Terjadi Pada Tubuh saat Stop Konsumsi Gula 30 Hari

    Jakarta

    Siapa di sini yang suka mengonsumsi makanan dan minuman manis? Konsumsi gula tambahan secara berlebihan, nyatanya dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit kronis, termasuk diabetes.

    Oleh karena itu, tak ada salahnya mencoba tantangan puasa makan gula selama 30 hari dan lihat perubahan yang terjadi pada tubuh.

    Manfaat Puasa Gula ke Tubuh

    Pola makan apapun yang mengurangi atau menghilangkan gula kemungkinan besar dapat menurunkan risiko obesitas dan memberi manfaat kesehatan lainnya. Ini terkhusus juga bagi orang yang biasa mengonsumsi gula tambahan dalam jumlah tinggi.

    Sebagai gantinya, coba konsumsi makanan utuh yang kaya nutrisi. Cukup konsumsi gula alami yang terdapat dalam sayur, buah, dan produk susu. Berikut sederet manfaat yang bisa didapatkan:

    1. Kadar Gula Darah Terkontrol

    Sering mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula tambahan dapat mengganggu pengendalian gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe dua. Makanan dan minuman manis, seperti soda, permen, dan minuman kemasan mengandung gula yang mudah diserap, seperti sirup jagung fruktosa, yang dalam banyak penelitian dikaitkan dengan resistensi insulin.

    Hal ini bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan insulin, yang akhirnya merusak sel dan meningkatkan berbagai risiko penyakit seperti retinopati (kerusakan retina mata), demensia, penyakit ginjal kronis, penyakit fatty liver (hati berlemak), sindrom ovarium polikistik, dan penyakit kardiovaskular.

    2. Berat Badan Turun

    Makanan dan minuman tinggi gula tambahan biasanya tinggi kalori, tapi rendah nutrisi seperti protein dan serat. Karena itu, pola makan tinggi gula dikaitkan dengan kenaikan berat badan, obesitas, dan penyakit kronis lainnya.

    “Mengurangi asupan gula tambahan dapat membantu menurunkan berat badan, terutama bila disertai dengan pola makan bergizi seimbang,” kata ahli gizi Jillian Kubala, MS, RD dikutip dari Healthline, Jumat (1/8/2025).

    3. Kesehatan Gigi Membaik

    Asupan gula tambahan dari makanan atau minuman berkaitan erat dengan risiko gigi berlubang atau rusak. Ini disebabkan bakteri di mulut memecah gula dan menghasilkan asam yang merusak gigi.

    Oleh karena itu, sebaiknya asupan gula tambahan sebaiknya dikurangi sebanyak mungkin.

    4. Kesehatan Liver Membaik

    Pola makan tinggi gula, terutama fruktosa, dapat meningkatkan risiko Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) atau perlemakan liver non-alkoholik. Sebuah studi di tahun 2021 menunjukkan peserta penelitian yang melakukan diet rendah gula menghasilkan penurunan 10,5 persen hepatic de novo lipogenesis atau proses pembentukan asam lemak di liver.

    Studi juga menunjukkan penurunan lemak hati dan kadar insulin puasa yang lebih besar dibandingkan kelompok dengan pola makan biasa.

    5.Kesehatan Jantung Terjaga

    Konsumsi gula tambahan secara berlebih dikaitkan dengan berbagai masalah kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, peningkatan trigliserida (jenis lemak dalam darah), dan kolesterol tinggi.

    “Studi juga menunjukkan konsumsi gula tambahan berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung,” sambung Kubala.

    6. Stres dan Depresi Berkurang

    Penelitian menunjukkan pola makan tinggi gula tambahan berkaitan dengan gejala kecemasan dan depresi. Mengurangi asupan gula dapat membantu meredakan gejala tersebut.

    “Tak hanya itu, mengurangi asupan gula juga dapat meningkatkan kesehatan kulit. Konsumsi gula tambahan secara berlebihan dapat meningkatkan risiko penuaan dini,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 3

    (avk/kna)

  • 10 Teka Teki untuk Uji Logika, Temukan Hal Janggal dari Gambar Ini

    10 Teka Teki untuk Uji Logika, Temukan Hal Janggal dari Gambar Ini

    Jakarta

    Pernahkah merasa tertantang saat melihat gambar yang tampak biasa, namun ternyata menyimpan kejanggalan? Teka-teki ini tak hanya seru tapi juga bisa mengasah logika, ketelitian, dan kepekaan mata.

    Setiap gambar menyimpan petunjuk tersembunyi. Apakah cukup jeli dan cepat dalam menemukan kejaggalan dalam gambar?

    Teka-Teki Gambar

    Tak hanya lewat kata-kata, teka-teki dari gambar juga bisa mengasah otak. Coba temukan hal-hal janggal dari gambar ini.

    1. Perhatikan gambar di bawah ini. Apa kamu bisa menebak, ada berapa orang yang tinggal di dalam rumah?

    asah otak cari kesalahan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    2. Ada empat orang yang sedang mengerjakan ujian. Di antara keempatnya, siapa yang mencontek?

    asah otak cari kesalahan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    3. Terdapat dua balon udara yang tengah terbang. Apa yang salah pada gambar?

    asah otak cari kesalahan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    4. Sekilas tidak ada yang salah pada gambar laki-laki dan perempuan yang tengah makan malam ini. Tapi, ada sesuatu yang janggal.

    asah otak temukan kejanggalan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    5. Seorang pria berdiri di sebuah jembatan. Namun ada yang salah pada tempat ini.

    Asah otak temukan kejanggalan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    6. Ada seorang nenek dengan 9 kucingnya. Menurutmu, apakah ada yang salah dengan gambar ini?

    Asah otak temukan kejanggalan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    7. Coba perhatikan gambar siswa di kelas berikut. Ada tiga hal janggal.

    asah otak temukan kejanggalan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    8. Jika kamu perhatikan, ada empat hal janggal dalam gambar. Kamu bisa menemukannya?

    Asah otak temukan kejanggalan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    9. Hanya ada satu objek dari gambar, yaitu sebatang baut. Namun, bisakah kamu mengetahui apa yang salah?

    asah otak temukan kesalahan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    10. Ada foto kumpulan sepatu yang tampak biasa. Coba perhatikan lagi dan temukan hal yang janggal.

    asah otak temukan kesalahan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    Jawaban Teka-teki Gambar

    Berhasil mencari kejanggalan pada gambar? Coba cocokkan jawabanmu.

    1. Perhatikan jumlah alat kebersihan pribadi seperti sikat gigi. Ada 3 sikat gigi dalam kamar mandi.

    asah otak cari kesalahan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    2. Laki-laki B. Karena ada coretan catatan di tangannya.

    asah otak cari kesalahan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    3. Balon udara memerlukan bagian “mulut” untuk mengatur suhu udara dalam balon. Pada balon biru, tidak terdapat bagian tersebut.

    asah otak cari kesalahan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    4. Pria memotong daging dengan garpu

    asah otak temukan kejanggalan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    5. Di satu sisi terlihat air sungai, namun di sisi lainnya tidak tampak.

    Asah otak temukan kejanggalan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    6. Ternyata di sini.

    Asah otak temukan kejanggalan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    7. Satu kaki pada siswa di belakang tidak terlihat, tidak ada buku di meja, dan warna sepatu seragam salah satu anak juga berbeda.

    asah otak temukan kejanggalan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    8. Terdapat sabun di meja makan, seorang pria yang minum dari gelas beker, waktu siang dan malam di dua jendela, dan anak ayam di bawah meja makan.

    asah otak temukan kejanggalan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    9. Baut ini tidak mempunyai lubang yang biasa digunakan untuk memutarnya.

    asah otak temukan kesalahan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    10. Sepatu pink memiliki dua bagian kiri. Seharusnya sepasang, kanan dan kiri

    asah otak temukan kesalahan Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    Halaman 2 dari 8

    Simak Video “Video Data WHO: 47 Pasien dari Gaza Berhasil Dievakuasi ke 5 Negara Ini”
    [Gambas:Video 20detik]
    (elk/up)

  • Bisa-bisanya Timothy Bilang Aktivitas Bodoh, Definisikan Dulu Apa Itu ‘Ngegym’!

    Bisa-bisanya Timothy Bilang Aktivitas Bodoh, Definisikan Dulu Apa Itu ‘Ngegym’!

    Jakarta

    Konten kreator Timothy Ronald menuai kontroversi lantaran menyebut aktivitas ngegym sebagai aktivitas ‘goblok’. Ia juga menyebut orang yang rajin ngegym ‘tidak mungkin sepintar itu’.

    “Menurut gue, orang yang suka nge-gym, yang sampai jadi banget badannya, itu enggak mungkin sepinter itu,” ujar Timothy dalam video yang beredar luas.

    Timothy berargumen, ngegym bukan aktivitas yang menarik bagi orang pintar. Menurutnya, orang pintar butuh short time period yang tidak ditemukan di aktivitas ngegym.

    “Bukan secara kesehatan ya secara mental. Orang pintar itu nggak suka pasti. Lu kayak ngebentot doang kan, lu cuma maksa. Itu otaknya kosong,” katanya.

    Dari narasi yang disampaikan, Timothy memaknai aktivitas ngegym sebagai jenis olahraga yang spesifik untuk pembentukan otot. Jenis olahraga seperti ini memang umum dilakukan di gym atau gimnasium, dengan bantuan berbagai alat penunjang untuk latihan beban.

    Namun sebenarnya, apa iya ngegym hanya dimaknai sebagai angkat beban? Ketua Umum Forum Bahasa Media Massa Pusat periode 2025-2028 Uksu Suhardi mengatakan makna istilah ‘nge-gym’ tidak terbatas pada aktivitas angkat beban atau pembentukan otot semata.

    “Nge-gym ya semestinya pergi ke gym untuk melakukan kegiatan olahraga. Tujuan olahraga itu tentu untuk kesehatan dan kebugaran, yang dilakukan dengan alat-alat tertentu yang tersedia di gymnasium,” ujar Uksu saat dihubungi, Sabtu (2/8/2025).

    “Ya, bukan cuma angkat beban. Kan, ada sepeda statis dan treadmill, misalnya. Juga kadang kolam renang,” lanjutnya.

    Sementara itu, Timothy dalam argumennya membandingkan ngegym dengan lari. Menurutnya, lari lebih membutuhkan otak dibanding ngegym.

    “Lari tuh masih ada otaknya,” kata Timothy.

    Uksu mengatakan, penyempitan makna seringkali terjadi dalam berbahasa seperti halnya Timothy memaknai ngegym hanya sebagai latihan otot dan bukan aktivitas lain yang sebenarnya juga bisa dilakukan di gym. Termasuk lari, yang secara teknis bisa-bisa saja dilakukan di gym asal tersedia mesin treadmill.

    “Kalau ada acara di hotel yang mengharuskan saya menginap, saya selalu menyempatkan diri ke gym untuk berlari di treadmill, bukan mengangkat beban dan sejenisnya,” Uksu mencontohkan.

    Penyempitan makna, menurut Uksu juga terjadi pada istilah fitness atau fitnes dalam bahasa Indonesia, yang secara harfiah bermakna kebugaran. Dalam praktik sehari-hari, umumnya istilah ‘fitnes’ hanya identik dengan jenis olahraga tertentu, terutama latihan otot di gym.

    Meski sama-sama bertujuan untuk menjaga kebugaran, olahraga permainan seperti badminton dan sepakbola tidak termasuk jenis olahraga yang disebut ‘fitnes’ dalam pengertian sehari-hari. “Ya, fitnes mengalami penyempitan makna,” tegas Uksu.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

    Ngegym Vs Kualitas Otak

    10 Konten

    Timothy Ronald mengaitkan aktivitas ngegym dengan kualitas kognitif yang buruk. Sontak argumen ini memantik kontroversi. Para pakar umumnya tidak sependapat.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Viral Ibu Curhat Wajah Berubah Total saat Hamil, Butuh Berapa Lama untuk Kembali?

    Viral Bumil Wajahnya Berubah Drastis saat Hamil, Ternyata Ini Penyebabnya

    Jakarta

    Belum lama ini, viral curahan hati seorang ibu di Malaysia yang menceritakan perubahan wajah selama hamil dan setelah melahirkan. Dalam foto yang belum lama ini diunggah, pemilik akun X @ayyitslala itu menunjukkan perubahan wajahnya satu bulan setelah melahirkan.

    Nampak kondisi wajahnya jauh lebih membaik meski belum kembali sepenuhnya. Ia berencana akan melakukan perawatan di sebuah klinik untuk memperbaiki kondisi wajahnya.

    “Macam i cakap it shall pass sebab ni hanyalah hormone pregnancy and i hate when people commented “ni penyakit ain” “ni effect make up and salah skincare” and taknak terima apa yang i try to educate. So new mommies or someone yang kena macam i, jangan risau,” tulis akun @ayyitsala, dikutip detikcom, Sabtu (2/8/2025).

    Perkembangan perubahan wajah bumil di Malaysia, satu bulan setelah melahirkan. (Foto: Tangkapan layar viral @ayyitslala)

    Dikutip dari MStar, wanita yang akrab disapa Farah ini menceritakan pengalaman kehamilannya saat itu. Setiap bulan, wajahnya terus berubah dan pada bulan keempat mengandung, ia mengalami pregnancy nose yang membuat hidungnya membesar. Ketika masuk usia kehamilan 6 bulan, garis kerutan muncul di dahinya.

    Perubahan wajahnya semakin kentara di usia kehamilan tujuh bulan. Dia mengaku seperti melihat orang lain saat bercermin.

    “Ini mungkin ujian kecil namun saya sangat bersyukur, kehamilan berjalan lancar dan saya tiada alahan pun. Alhamdulillah,” jelasnya.

    Spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpDVE, FINSDV menegaskan perubahan wajah selama kehamilan adalah hal yang umum dialami sebagian ibu. Menurutnya, ini disebabkan oleh banyak faktor, seperti perubahan hormon secara drastis dan perubahan metabolisme tubuh.

    “Ini juga mungkin disebabkan kondisi stres fisik dan emosional pasca persalinan, kekurangan tidur, dan kelelahan merawat bayi,” kata dr Ruri ketika dihubungi detikcom, Jumat (1/8/2025).

    Menurut dr Ruri, kondisi lain yang dapat muncul adalah hiperpigmentasi seperti melasma yang memburuk setelah melahirkan karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron.

    dr Ruri menuturkan beberapa perubahan yang terjadi pada kulit ibu hamil atau melahirkan tidak sepenuhnya bisa dicegah. Namun, ini bisa dikelola dengan gaya hidup sehat.

    “Misalnya dengan perawatan kulit yang tepat, menjaga kualitas tidur, asupan nutrisi cukup, serta manajemen stres. Penggunaan sunscreen juga penting untuk mencegah pigmentasi yang lebih berat,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Nggak Bikin Bodoh, Dokter Saraf Sebut Nge-Gym Justru Tingkatkan Fungsi Otak

    Nggak Bikin Bodoh, Dokter Saraf Sebut Nge-Gym Justru Tingkatkan Fungsi Otak

    Jakarta

    Baru-baru ini Timothy Ronald disorot publik setelah menyebut ngegym atau olahraga angkat beban merupakan aktivitas yang hanya dilakukan oleh orang bodoh atau kurang pintar.

    “Menurut gua, orang yang suka nge-gym yang sampai jadi banget badannya, nggak mungkin sepintar itu. Karena itu aktivitas paling goblok yang pernah gue ketemu,” beber konten kreator tersebut, dalam salah satu podcast yang kemudian potongan videonya ramai diunggah ulang di berbagai platform media sosial.

    Faktanya, menurut dr Mursyid Bustami, SpS, neurolog dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof Dr Mahar Mardjono, olahraga justru memiliki manfaat besar bagi kesehatan fisik maupun fungsi otak.

    Ia menjelaskan, jika dilakukan sesuai prinsip kesehatan, olahraga dapat meningkatkan dan memelihara kondisi fisik secara keseluruhan. Kesehatan fisik yang baik, lanjutnya, akan sangat berperan dalam mendukung kesehatan otak, termasuk fungsi kognitif.

    “Salah satu fungsi kognitif yang baik yang saya maksud misalnya tidak pelupa,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Jumat (1/8/2025).

    Senada, Spesialis olahraga dr Andhika Raspati, SpKO juga mengatakan latihan beban seperti gym bermanfaat bagi kesehatan otak. Aktivitas ini dapat membantu menjaga keseimbangan neurotransmitter seperti dopamin dan endorfin, yang berperan penting dalam suasana hati dan fungsi otak secara keseluruhan.

    Selain itu, aliran darah ke otak pun menjadi lebih lancar saat berolahraga, yang turut mendukung fungsi otak bekerja secara optimal.

    “Iya pasti lah akan membuat otak menjadi lebih optimal fungsinya,” katanya.

    “Ditambah juga misalnya setelah latihan dia mesti minum protein berapa banyak, makan protein berapa banyak, terpenuhi nggak dari makanan sehari-harinya dan segala macam itu kan mikir semua juga, jadi itu statement yang sangat ngaco,” tutupnya.

    (suc/up)

  • Mengenal Obat Tradisional Lewat Eduwisata Tanaman Herbal di Karanganyar

    Mengenal Obat Tradisional Lewat Eduwisata Tanaman Herbal di Karanganyar

    Foto Health

    Tripa Ramadhan – detikHealth

    Sabtu, 02 Agu 2025 10:00 WIB

    Karanganyar – Mahasiswa mengikuti eduwisata tanaman herbal di Tawangmangu. Kegiatan ini untuk mengenal jenis, manfaat, dan pengolahan obat tradisional secara langsung.

  • Operasi Batu Empedu Robotik Pertama dengan Da Vinci Xi di Siloam Digestive Summit 2025

    Operasi Batu Empedu Robotik Pertama dengan Da Vinci Xi di Siloam Digestive Summit 2025

    Jakarta

    Siloam Hospitals kembali menegaskan posisinya sebagai pelopor teknologi bedah mutakhir dengan sukses melaksanakan operasi robotik pertama untuk kasus bedah digestif menggunakan sistem Da Vinci Xi. Tak sekadar menjadi pencapaian klinis, prosedur ini juga disiarkan secara langsung melalui live streaming dalam acara Siloam Digestive Summit 2025 yang digelar pada 26 Juli lalu.

    Ratusan peserta dari berbagai institusi medis di Indonesia menyaksikan prosedur tersebut secara real-time, lengkap dengan penjelasan interaktif dari dr Vania Myralda Giamour, SpB-KBD, yang memandu sesi Live Surgery Demo.

    Kolaborasi Dua Ahli Bedah dalam Prosedur Minimal Invasif

    Pasien perempuan berusia 41 tahun, Ny M, datang dengan keluhan mual, muntah, dan perut kembung yang dirasakan selama satu bulan sebelum akhirnya dirawat di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Setelah dilakukan pemeriksaan penunjang berupa USG abdomen, pasien didiagnosis mengalami kolesistolitiasis (batu empedu) dan kolesistitis akut (radang pada kantong empedu).

    Untuk mengatasi kondisi ini, tim medis di Siloam Hospitals Kebon Jeruk melakukan prosedur kolesistektomi robotik, yaitu pengangkatan kantong empedu menggunakan sistem Da Vinci Xi, dengan perencanaan matang dan koordinasi multidisiplin.

    Operasi ini dilakukan oleh Dr dr Wifanto Saditya Jeo, SpB-KBD, spesialis bedah subspesialis digestif yang berpraktik di Siloam Hospitals Kebon Jeruk dan Siloam MRCCC, bersama Prof Dr Iswanto Sucandy, MD, FACS, ahli bedah hepatopankreatobilier (HPB) kelas dunia yang bertindak sebagai proktor.

    Prof Dr Iswanto Sucandy dikenal luas sebagai pionir dalam bedah hati invasif minimal dan robotik. Ia menjabat sebagai Division Chief of HepatoPancreatoBiliary Surgery serta Director of Robotic Liver Surgery di AdventHealth Tampa, Amerika Serikat.

    Selain itu, ia juga merupakan Clinical Professor of Surgery di University of Central Florida dan Nova Southeastern University. Reputasinya semakin diperkuat dengan keterlibatannya dalam program Surgical Leadership di Harvard Medical School-Harvard Business School, serta posisinya sebagai anggota Robotic Surgery Committee dari International Laparoscopic Liver Society.

    “Teknologi Da Vinci Xi memberikan presisi luar biasa dalam area pembedahan yang sempit dan sensitif seperti kandung empedu. Ini adalah tonggak penting dalam transformasi layanan bedah digestif di Indonesia,” ujar dr Iswanto Sucandy.

    Pasien Pulih cepat, Nyeri Minimal Paska Operasi

    Operasi yang berlangsung selama sekitar dua jam ini berjalan lancar tanpa komplikasi. Pasien bahkan sudah dapat berjalan pada hari yang sama dengan nyeri minimal pascaoperasi. Capaian ini menunjukkan efektivitas sistem bedah robotik Da Vinci Xi, yang memungkinkan tindakan lebih presisi, minim luka, risiko komplikasi lebih rendah, serta waktu pemulihan yang jauh lebih cepat dibandingkan teknik bedah konvensional.

    “Bedah robotik ini memungkinkan sayatan yang lebih kecil, trauma jaringan minimal, dan hasil pasca operasi yang jauh lebih baik. Ini sangat ideal untuk pasien dengan mobilitas tinggi,” jelas Dr dr Wifanto Saditya Jeo, SpB-KBD.

    (suc/up)