Jenis Media: Kesehatan

  • Tren Aneh di China, Ramai-ramai Anak Muda Pakai Empeng buat Redakan Stres

    Tren Aneh di China, Ramai-ramai Anak Muda Pakai Empeng buat Redakan Stres

    Jakarta

    Tren nyeleneh anak muda di China, belakangan mereka memakai ’empeng’ yang biasa dipakai untuk bayi. Hal ini diklaim bisa meredakan kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur.

    Banyak netizen dan para dokter khawatir melihat fenomena tersebut. Tren tersebut juga sejalan dengan beberapa lapak online yang belakangan menjual lebih dari 2.000 produk serupa setiap bulan.

    ‘Empeng-empeng’ ini dideskripsikan lebih besar daripada versi bayi dan dijual dengan harga antara 10 hingga 500 yuan, demikian lapor media berita The Cover.

    Beberapa orang mengatakan produk ini juga dapat membantu orang berhenti merokok dan membantu pernapasan yang lebih baik.

    Bagian putingnya transparan dan pelindungnya tersedia dalam berbagai warna, menurut Post.

    “Empeng ini berkualitas tinggi, lembut, dan saya merasa nyaman mengisapnya. Tidak menghalangi pernapasan saya,” kata seorang pembeli di platform belanja terkemuka.

    “Empeng ini luar biasa dalam membantu saya berhenti merokok. Empeng ini memberi saya kenyamanan psikologis dan membuat saya tidak terlalu gelisah selama periode berhenti merokok,” kata orang lain.

    Pembeli lainnya juga merasakan hal yang sama. “Ketika saya berada di bawah tekanan pekerjaan, saya mengisap empeng. Saya merasa dimanjakan dengan rasa aman sejak kecil,”

    Namun, para dokter telah memperingatkan potensi bahaya kesehatan.

    “Potensi kerusakan mulut pelanggan akibat empeng sengaja diremehkan oleh penjualnya,” kata Tang Caomin, seorang dokter gigi di Chengdu, provinsi Sichuan di Tiongkok barat daya.

    Menggunakan empeng dalam jangka waktu lama dapat membatasi kemampuan seseorang untuk membuka mulut dan menyebabkan rasa sakit saat mengunyah, ujarnya.

    “Dengan mengisap empeng selama lebih dari tiga jam sehari, posisi gigi mungkin berubah setelah satu tahun,” kata Tang.

    Dokter juga memperingatkan bahwa beberapa bagian empeng dapat terhirup saat seseorang sedang tidur.

    Zhang Mo, seorang psikolog di Chengdu, mengatakan kebutuhan emosional seseorang yang menggunakan empeng mungkin tidak terpenuhi.

    “Solusi sebenarnya bukanlah memperlakukan diri mereka seperti anak kecil, tetapi menghadapi tantangan tersebut secara langsung dan menyelesaikannya,” ujarnya kepada media.

    Produk ini telah memicu perdebatan sengit di media sosial daratan setelah ditonton 60 juta kali hanya di satu platform saja.

    “Dunia ini sudah begitu gila sampai-sampai orang dewasa menggunakan empeng,” kata seorang pengamat daring.

    “Bukankah ini semacam pajak bodoh?” canda yang lain.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

  • 5 Gejala Asam Urat yang Muncul di Kaki, Salah Satunya Kemerahan

    5 Gejala Asam Urat yang Muncul di Kaki, Salah Satunya Kemerahan

    Jakarta

    Gout atau radang asam urat merupakan penyakit yang bisa dialami siapa saja, dipicu penumpukan kristal asam urat (uric acid). Kondisi ini umumnya akan disertai gejala seperti nyeri yang tak tertahankan, termasuk di kaki.

    Dikutip dari Times of India, gejala dari asam urat yang menumpuk ini sebenarnya bisa terjadi di sendi manapun. Tetapi sendi yang paling sering terserang adalah jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.

    Berikut tanda-tanda asam urat yang bisa muncul di kaki.

    1. Nyeri Hebat di Kaki

    Salah satu tanda awal penumpukan asam urat adalah munculnya rasa nyeri yang mendadak dan intens. Rasa nyeri ini bahkan bisa mengganggu aktivitas dan tidur.

    Sendi jempol kaki merupakan lokasi paling umum munculnya rasa nyeri ini. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi di jari-jari kaki lain, pergelangan kaki, atau area tengah kaki.

    2. Kemerahan dan Pembengkakan di Sekitar Sendi

    Area sendi yang meradang akibat asam urat yang menumpuk akan tampak merah, lalu membengkak, dan terasa hangat saat disentuh.

    Ini terjadi karena kristal asam urat masuk ke dalam tubuh, lalu sistem kekebalan tubuh akan memicu peradangan karena zat tersebut dianggap sebagai cedera.

    3. Kekakuan dan Nyeri

    Asam urat yang menumpuk juga akan membuat kaki terasa kaku dan nyeri. Hal ini membuat seseorang akan kesulitan dalam menggerakkan sendi.

    Kondisi ini akan membuat munculnya rasa tidak nyaman saat berjalan dan memakai sepatu. Bahkan sentuhan ringan seperti dari kaos kaki akan memicu respons nyeri.

    4. Serangan Nyeri yang Berulang

    Mereka dengan kadar asam urat tinggi biasanya akan mengalami beberapa episode pembengkakan dan nyeri sendi. Tiba-tiba nyeri muncul, setelah itu hilang, dan muncul lagi.

    Rasa nyeri dan pembengkakan berulang ini biasanya berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu sebelum akhirnya sembuh dengan sendirinya. Namun, kondisi ini bisa kembali lagi di kemudian hari.

    5. Benjolan Keras di Kaki (Tophi)

    Jika asam urat tidak diobati dalam jangka waktu lama, ini dapat menyebabkan pembentukan benjolan keras di bawah kulit dekat sendi yang dikenal sebagai ‘tophi’.

    Tophi sendiri terdiri dari kristal asam urat yang menumpuk di bawah kulit, sehingga menjadi benjolan keras. Tophi cenderung terbentuk di dekat jari kaki dan area telapak kaki. Tidak selalu terasa sakit, meski dapat menyebabkan kerusakan pada kulit dan struktur sendi.

    Halaman 2 dari 3

    (dpy/up)

  • 7 Tanda Pembekuan Darah yang Kerap Tak Disadari, Bisa Picu Stroke-Serangan Jantung

    7 Tanda Pembekuan Darah yang Kerap Tak Disadari, Bisa Picu Stroke-Serangan Jantung

    Jakarta

    Masalah pembekuan darah atau gumpalan darah tidak selalu memicu gejala berat pada tahap awal. Faktanya, banyak terjadi secara diam-diam di dalam tubuh, hingga tiba-tiba menyebabkan masalah serius seperti serangan jantung, stroke, atau trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT).

    Meskipun beberapa gejalanya sudah diketahui secara luas, seperti pembengkakan kaki atau nyeri dada, beberapa keluhan lain kerap tidak disadari. Tanda-tanda tidak biasa ini kerap diabaikan dan dianggap sebagai gejala kelelahan biasa atau sekadar kram otot.

    Waspadai 7 gejala yang kerap diabaikan seperti berikut, dikutip dari Times of India:

    Mendadak batuk

    Gumpalan darah, misalnya yang terjadi di paru-paru, juga dikenal sebagai emboli paru atau pulmonary embolism (PE), dapat menyebabkan batuk kering mendadak. Dalam beberapa kasus, bahkan dapat mengeluarkan sedikit darah, meskipun tidak selalu terjadi.

    Gejala batuk seringkali tidak mempan saat diberikan obat sirup atau permen pelega tenggorokan karena yang terjadi bukan masalah tenggorokan, melainkan masalah di paru-paru.

    Satu kaki atau tangan terasa dingin

    Gumpalan darah yang menghalangi aliran darah di salah satu anggota tubuh dapat mengurangi sirkulasi, membuat satu tangan atau kaki terasa sangat dingin sementara yang lain terasa baik-baik saja. Perbedaan ini mungkin tidak terlalu terasa, tetapi perlu diperhatikan, terutama jika disertai kesemutan atau sedikit mati rasa.

    Perubahan penglihatan mendadak pada satu mata

    Gumpalan darah di arteri yang seharusnya memasok ke mata dapat menyebabkan penglihatan kabur atau hilang pada satu mata. Gejala ini mungkin hanya berlangsung beberapa menit, tetapi bahkan episode singkat pun dapat mengindikasikan serangan iskemik transien atau yang juga disebut ‘stroke ringan’.

    Nyeri saat bernapas

    Gumpalan darah di paru-paru dapat menyebabkan nyeri tajam dan menusuk saat bernapas dalam-dalam. Terkadang, nyeri dapat menjalar ke bahu atau punggung atas, yang membuat orang mengira itu hanya masalah otot. Padahal, itu adalah reaksi paru-paru terhadap berkurangnya aliran oksigen.

    Kulit merah dan gatal pada salah satu kaki

    Gumpalan darah yang berkembang di vena dalam dapat meradang pada kulit di atasnya, menyebabkan kemerahan, gatal, dan rasa hangat, tanpa ruam atau gatal-gatal yang terlihat. Kondisi ini seringkali hanya muncul pada salah satu kaki, bukan keduanya.

    Nyeri atau tekanan rahang

    Dalam beberapa kasus, gumpalan darah yang berhubungan dengan masalah jantung, seperti serangan jantung, dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada rahang. Meskipun nyeri dada merupakan tanda klasik, pada beberapa orang (terutama wanita), tanda-tanda peringatannya jauh lebih halus dan mungkin meliputi tekanan atau rasa sesak di sekitar garis rahang atau leher.

    Pembengkakan di belakang lutut

    Gumpalan darah dapat bersembunyi di tempat yang kurang terlihat seperti di belakang lutut atau bahkan di daerah panggul. Jika pembengkakan muncul di area ini, terutama di salah satu sisi, dan disertai rasa berat atau nyeri tumpul, hal ini mungkin merupakan tanda bahaya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Nyeri di Ulu Hati? Waspada Gejala Penyakit Jantung Koroner”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Cerita ‘Budak Korporat’ Stres-Sering Begadang, Berakhir Serangan Jantung

    Cerita ‘Budak Korporat’ Stres-Sering Begadang, Berakhir Serangan Jantung

    Jakarta

    Seorang ‘budak korporat’ di India menceritakan tempat kerjanya yang ‘toxic’. Ini membuat dirinya stres, sering begadang, hingga mengakibatkan serangan jantung.

    Dikutip dari Times of India, karyawan dengan nama pengguna @YahkStraight1780 membagikan pengalaman menyesakkan tersebut di Reddit. Karyawan tersebut bekerja di salah satu perusahaan startup di India.

    Di masa-masa awal kerja, dirinya menyadari bahwa ada yang salah dengan budaya di kantornya. Seperti tekanan pekerjaan yang tinggi, nepotisme, hingga gaslighting atau bentuk manipulasi psikologis negatif.

    Budaya kerja yang buruk ini berbeda dengan kantor sebelumnya. Dirinya memiliki pengalaman bekerja dengan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Menurutnya, kantor-kantor tersebut sangat menjunjung budaya kerja sehat.

    Tidak kuat dengan tekanan dan budaya di kantor startup India, karyawan tersebut memilih untuk mengundurkan diri. Namun setelah berminggu-minggu, ia mengalami serangan jantung.

    “Dalam beberapa minggu, serangan jantung hebat. Dua stent (ring) darurat. Dokter bilang, 30 menit lagi (terlambat) bisa berakibat fatal,” tulisnya di Reddit.

    Apakah Stres Menyebabkan Serangan Jantung?

    Stres kronis, sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan serangan jantung. Namun, stres merupakan salah satu faktor risiko utama.

    Ini karena stres kronis berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi, peradangan, dan ketidakseimbangan hormon, yang semuanya meningkatkan risiko penyakit jantung seiring waktu.

    Sebuah studi di National Library of Medicine, menunjukkan stres kronis dapat mengurangi aliran darah ke otot jantung, bahkan pada individu yang sehat.

    Stres dan depresi jangka panjang seperti trauma emosional di lingkungan kerja yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, hingga kematian dini.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

  • Nggak Bikin ‘Otak Kosong’, Riset Ungkap Sederet Manfaat Ngegym untuk Kognifitif

    Nggak Bikin ‘Otak Kosong’, Riset Ungkap Sederet Manfaat Ngegym untuk Kognifitif

    Jakarta

    Olahraga gym meningkatkan aliran darah ke otak, yang bisa memperkuat daya ingat, fokus, hingga kemampuan belajar seseorang. Banyak riset yang sudah menemukan bukti kaitan di antara keduanya.

    Salah satunya di British Journal of Sports Medicine, olahraga rutin termasuk gym terbukti meningkatkan fungsi kognitif dan memperlambat penurunan daya ingat, bahkan saat usia lanjut.

    Psikiater dr Lahargo Kembaren SpKJ juga menyebut gym punya manfaat nyata untuk tren kesepian yang belakangan meningkat.

    “Gym juga dapat menjadi sebagai Ruang Sosial di tengah banyaknya orang yang kesepian. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ancaman kesehatan global saat ini adalah kesepian,” tuturnya kepada detikcom, saat dihubungi Jumat (1/8/2025).

    “Berada di lingkungan gym memberi kesempatan untuk bersosialisasi, bertemu orang baru, dan membangun dukungan sosial. Interaksi sosial sendiri terbukti bisa memperkuat kesehatan mental dan mengurangi perasaan kesepian,” lanjut dia.

    dr Lahargo menekankan kesimpulannya, gym bukan hanya perkara membentuk tubuh, tetapi manfaatnya jauh lebih luas dari itu. Bahkan tidak hanya untuk jantung, tulang, serta mental, kualitas hidup dengan aktif ngegym bisa meningkat secara keseluruhan.

    “Bahkan WHO menganjurkan orang dewasa untuk aktif secara fisik minimal 150 menit per minggu, dan gym adalah salah satu cara terbaik untuk mencapainya,” sorot dr Lahargo.

    dr Lahargo sebelumnya menilai pernyataan Timothy Ronald yang menyebut gym hanya untuk orang bodoh dan orang dengan ‘otak kosong’ adalah distorsi kognitif. Ada kemungkinan yang bersangkutan tidak menyadari tengah memiliki pola pikir keliru atau menyimpang.

    Baik pada diri sendiri, orang lain, maupun dalam kondisi tertentu. Distorsi kognitif sendiri terbagi dalam beberapa jenis, terbanyak adalah labeling.

    Labeling yakni emberi label menyeluruh pada seseorang, atau sekelompok berdasarkan satu aspek.

    “Contohnya, hanya karena seseorang suka gym dan jaga tubuhnya, berarti dia bodoh. Padahal kecerdasan seseorang tidak bisa diukur hanya dari aktivitas fisik yang dia pilih,” tutur dr Lahargo.

    Labeling dalam hal ini menyederhanakan kompleksitas manusia dan bisa menjadi bentuk penolakan emosional pada sesuatu hal yang sebenarnya tidak dipahami.

    Kemungkinan kedua adalah overgeneralization atau generalisasi berlebihan. Saat seseorang menarik kesimpulan luas satu dari dua pengalaman yang dialami.

    “Misalnya, dia berbicara, pernah ketemu satu orang yang suka gym tetapi ngobrolnya nggak nyambung, lalu disimpulkan, berarti semua anak gym bodoh,” beber dr Lahargo memberi contoh.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Refal Hady Tekankan Pentingnya Cuci Muka”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • Video Mengenal Dua Tipe Penyakit Jantung Bawaan

    Video Mengenal Dua Tipe Penyakit Jantung Bawaan

    Video Mengenal Dua Tipe Penyakit Jantung Bawaan

  • Gejala Intoleransi Laktosa yang Muncul Setelah Makan, Hindari 3 Makanan Ini

    Gejala Intoleransi Laktosa yang Muncul Setelah Makan, Hindari 3 Makanan Ini

    Jakarta

    Lactose intolerance atau intoleransi laktosa dialami banyak orang, data di Amerika Serikat menunjukkan setidaknya 30 dari 50 juta warganya memiliki kondisi tersebut. Intoleransi laktosa dikaitkan dengan kondisi tubuh seseorang yang tidak bisa memecah laktosa, gula yang terkandung dalam susu, secara baik.

    Walhasil, mereka kerap mengeluhkan gejala kembung, mual, diare, sakit perut, sekitar 30 hingga 60 menit setelah mengonsumsi makanan kaya laktosa.

    Beth Ferrell Jenks, ahli gizi dan asisten profesor nutrisi di University of North Carolina di Chapel Hill, menyebut toleransi individu pada produk susu bisa bervariasi. Tergantung pula dengan produk susu rendah laktosa tertentu, atau keju yoghurt, yang minim memicu gejala intoleransi laktosa.

    Masalah intoleransi laktosa cenderung dimulai pada usia dewasa, ketika tubuh secara bertahap memproduksi lebih sedikit laktase, enzim yang memecah laktosa.

    “Beberapa orang mungkin tidak menyadari perubahan ini dalam pencernaan mereka,” kata dr Suneeta Krishnareddy, seorang ahli gastroenterologi di Columbia University Irving Medical Center di New York City, dikutip dari CNA, Minggu (3/8/2025).

    “Namun, yang lain mungkin mengalami gejala yang sangat parah sehingga mereka mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi makanan tertentu,” kata dr Nitin K. Ahuja, seorang ahli gastroenterologi di Penn Medicine di Philadelphia.

    Memahami pemicu intoleransi laktosa terkadang relatif sulit, tetapi bisa dimulai dengan menghindari semua produk susu dari pola makan, lalu secara bertahap memperkenalkan kembali sejumlah kecil makanan dan minuman tertentu yang mengandung laktosa untuk melihat bagaimana reaksi setelahnya.

    Berikut adalah produk susu yang paling besar risikonya memicu intoleransi laktosa.

    1. Susu sapi

    Susu skim, 1 persen, 2 persen, dan susu murni semuanya mengandung antara 12 dan 12,5 gram laktosa per cangkir. Itu kira-kira jumlah maksimum laktosa yang dapat dikonsumsi orang dengan intoleransi laktosa per hari tanpa menunjukkan gejala, kata Ella Haddad, ahli gizi dan profesor emeritus nutrisi di Universitas Loma Linda di California.

    Jadi, cobalah batasi diri hingga satu gelas susu per hari, atau kurang, jika mengonsumsi jenis produk susu lainnya.

    2. Keju yang tidak dimatangkan (atau segar):

    Keju umumnya mengandung lebih sedikit laktosa daripada susu, tetapi beberapa jenis mengandung lebih banyak daripada yang lain. Keju yang belum dimatangkan, artinya tidak dibiarkan matang selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun, biasanya mengandung lebih banyak laktosa daripada keju yang dimatangkan, kata Jenks. Ini karena selama proses penuaan, bakteri memecah laktosa, mengubahnya menjadi asam laktat.

    Keju yang tidak dimatangkan cenderung lunak dan lembap, dan sering kali dikemas dalam wadah. Setengah cangkir keju cottage dengan 2 persen lemak susu mengandung sekitar empat gram laktosa. Dua sendok makan krim keju bebas lemak mengandung hampir dua gram. Meskipun keju yang tidak berumur mungkin lebih dapat ditoleransi daripada susu sapi, Jenks menyarankan untuk membatasinya jika memungkinkan.

    3. Es krim

    Banyak es krim, yang sebagian besar terbuat dari susu dan krim, kaya akan laktosa sehingga harus dibatasi. Namun, beberapa versi mengandung lebih banyak laktosa daripada yang lain.

    Jika es krim mengandung lebih banyak susu daripada krim, kemungkinan es krim tersebut kaya akan laktosa sehingga lebih sulit dicerna, kata Dr. Haddad. Hal ini karena susu mengandung lebih banyak laktosa daripada krim.

    (naf/naf)

  • Video Nyeri di Ulu Hati? Waspada Gejala Penyakit Jantung Koroner

    Video Nyeri di Ulu Hati? Waspada Gejala Penyakit Jantung Koroner

    Video Nyeri di Ulu Hati? Waspada Gejala Penyakit Jantung Koroner

  • Timothy Ronald Sebut Gym Aktivitas Bodoh, Persatuan Binaraga-Fitness Angkat Bicara

    Timothy Ronald Sebut Gym Aktivitas Bodoh, Persatuan Binaraga-Fitness Angkat Bicara

    Jakarta

    Ketua Persatuan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI) Irwan Alwi memberi pesan kepada Timothy Ronald, kreator konten saham yang tengah menuai kontroversi. Timothy sebelumnya menyebut olahraga gym merupakan aktivitas paling bodoh.

    “Tidak sepantasnya menyampaikan bahwa atlet yang berotot atau olahraga gym adalah orang-orang yang goblok,” kata Irwan saat dihubungi detikcom, Minggu (3/8/2025).

    “Saya mengikuti Timothy dalam hal edukasi kripto, bitcoin. Saya pikir anak muda gitu ya yang menyatakan dirinya berkelebihan, terus punya macam-macam. Namun, jangan hal itu membuat angkuh, terus men-judge sesuatu yang tidak ia sukai,” sambungnya.

    Irwan menegaskan bahwa membangun massa otot melalui olahraga gym bukanlah perkara yang sepele.

    “Bahwa ini membutuhkan edukasi juga. Learning by doing juga untuk mendapatkan badan yang baik. Pengetahuan-pengetahuan terkait suplementasi dan nutrisi itu kan membutuhkan edukasi, ada belajar di sana,” katanya.

    “Begitu juga penggunaan alat-alat gym, itu kan bukan sekadar menggunakan dan mengangkat seperti yang dikatakan Timothy,” lanjutnya.

    Beberapa atlet, lanjut Irwan yang aktif di dunia binaraga bahkan banyak yang ikut mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

    “Orang yang bugar itu kan punya daya mikir positif. Apalagi di olahraga kamu, dalam membentuk struktur otot, otot rangka itu perlu waktu dan konsistensi, bahkan ketaatan pola makan,” kata Irwan.

    “Mereka begitu konsisten menjaga makan, istirahat, artinya mereka bisa mengatur waktu mereka. Mengatur diri sendiri itu kan butuh pengetahuan (kognitif yang baik), jadi jangan dikatakan goblok,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

    Ngegym Vs Kualitas Otak

    12 Konten

    Timothy Ronald mengaitkan aktivitas ngegym dengan kualitas kognitif yang buruk. Sontak argumen ini memantik kontroversi. Para pakar umumnya tidak sependapat.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • 14 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Tingkatkan Potensi Panjang Umur

    14 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Tingkatkan Potensi Panjang Umur

    Jakarta

    Aktif olahraga bisa bikin badan lebih fit, mencegah penyakit, dan memperpanjang umur. Namun, tetap banyak yang menunda aktivitas ini, entah karena sibuk dengan aktivitas lain, ogah ribet, atau hanya sekadar malu memulai.

    Dikutip dari CNN, tanpa olahraga formal seperti pergi ke gym, pilates, padel, dan jenis olahraga lain, ada hal sederhana yang bisa meningkatkan aktivitas tubuh dan manfaatnya seperti olahraga.

    Cara ini dikenal dengan istilah non-exercise activity thermogenesis (NEAT).

    “NEAT mencakup semua gerakan yang kita lakukan di luar olahraga, kayak jalan ke dapur, beresin rumah, berdiri daripada duduk, atau bahkan gelisah,” jelas Dana Santas, pelatih kekuatan dan mobilitas yang biasa melatih atlet profesional.

    Meski kelihatannya sepele, aktivitas kecil ini bisa berdampak besar untuk metabolisme tubuh dan pembakaran energi harian. Plus, tubuh seseorang memang diciptakan untuk aktif bergerak.

    Manfaatnya bukan cuma soal bakar kalori, tapi juga demi kesehatan sendi, otot, sirkulasi, kesehatan mental, sampai tidur.

    Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, orang dewasa bisa duduk selama 6 hingga 8 jam sehari. Padahal, duduk terlalu lama dikaitkan dengan risiko kematian dini, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas.

    Biar nggak kebanyakan rebahan, catat 14 cara simpel tapi powerful buat tetap aktif tanpa harus ke gym:

    1. Aktif bergerak di sela kesibukan

    Sambil nunggu memanaskan makanan di microwave, coba untuk menyempatkan squat, wall sit, atau jalan keliling kantor.

    Menurut fisioterapis Nicholas Rolnick, gerakan ini membantu menaikkan detak jantung dan meningkatkan kekuatan otot kaki. Mulai dari satu squat, lalu tingkatkan perlahan.

    2. Parkir jauh dari pintu toko

    Lagi belanja atau ke minimarket? Coba parkir di tempat yang lebih jauh biar bisa jalan kaki lebih banyak.

    3. Jalan kaki atau naik sepeda

    Kalau bisa ke warung atau minimarket jalan kaki, kenapa harus naik motor? Tambahin beban di ransel atau tas yang dibawa, biar kerja jantung makin maksimal.

    4. Hindari lift, pilih tangga

    Aktivitas rutin naik tangga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan lemak darah. Bonusnya, kalau bisa, lewatin satu anak tangga buat tantangan ekstra.

    5. Lagi teleponan? Jalan kaki aja

    Daripada rebahan sambil nelpon, kenapa nggak jalan-jalan keliling blok di sekitar rumah? Jalan kaki juga dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes, kanker, dan demensia.

    6. Nonton film sambil angkat beban

    Nonton film sambil angkat beban bisa menjadi aktivitas multitasking yang seru, sambil maraton drama Korea, kamu bisa squat, push-up, atau treadmill-an di rumah.

    7. Gunakan standing desk

    Berdiri lebih baik daripada duduk terus. Namun, jangan lupa istirahat dan tetap sesekali bergerak, karena berdiri terlalu lama juga bisa bikin pusing dan risiko varises.

    8. Meeting di luar ruangan

    Meeting kerja nggak harus selalu indoor. Jalan-jalan ringan sambil diskusi juga bisa membantu lawan efek duduk kelamaan.

    9. Pakai treadmill desk

    Kalau kerja remote, treadmill desk bisa jadi solusi biar tetap aktif sambil ngetik atau Zoom-an.

    10. Sikat gigi sambil calf raise

    Latihan otot betis sambil sikat gigi? Bisa banget! Atau coba wall sit ringan, tapi pastikan keseimbangan dulu, ya.

    11. Bawa belanjaan pakai tangan

    Mulai tinggalin troli! Membawa sendiri kantong belanjaan bisa membantu melatih kekuatan dan daya tahan tubuh.

    12. Jalan kaki lebih cepat

    Kalau sudah terbiasa jalan, cobalah untuk menambah kecepatannya. Jalan 6 km/jam bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2 sampai 40 persen. Bisa juga menyelipkan walking lunges atau step-up di trotoar.

    13. Kerja rumah lebih cepat

    Menyapu atau mengepel dengan tempo cepat bisa menaikkan detak jantung dan mengaktifkan otot tangan dan kaki.

    14. Timer 10 menit per jam

    Pasang alarm setiap jam buat jalan kaki 5 hingga 10 menit. Kalau dikumpulin selama 8 jam kerja, kamu bisa jalan 40 hingga 80 menit secara total!

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Video Aktivitas Fisik Dapat Kurangi Risiko Stroke”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)