Jenis Media: Kesehatan

  • Gaduh Makanan-Camilan Asin Ikut Kena Cukai, Kemenkes Bilang Gini

    Gaduh Makanan-Camilan Asin Ikut Kena Cukai, Kemenkes Bilang Gini

    Jakarta

    Belum lama ini ramai camilan dan makanan asin akan ikut dikenakan cukai. Hal ini salah satunya dikaitkan dengan risiko peningkatan penyakit tidak menular (PTM).

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut hingga kini wacana yang berjalan baru menyasar minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK). Targetnya diterapkan tahun ini, meski rencananya sudah dibahas sejak 2007.

    “Kalau di makanan siap saji belum ada rencana penerapan cukai, lebih pada minuman manis dalam kemasan,” tandas dr Nadia saat dihubungi detikcom Rabu (6/8/2025).

    Perlu diingat, masyarakat memang perlu mewaspadai risiko dari konsumsi tinggi garam atau berlebih. Pasalnya, kebiasaan tersebut rentan memicu tekanan darah tinggi.

    “Kalau konsumsi garam berlebihan, akan mempengaruhi kadar natrium dalam darah kita sehingga bisa memicu peningkatan tekanan darah,” jelas dia.

    Tekanan darah tinggi akibat konsumsi garam berlebih, terlebih setiap hari, bisa membuat ginjal otomatis bekerja lebih keras untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan.

    Strategi penerapan cukai pada makanan maupun minuman ditegaskan dr Nadia menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menekan pola konsumsi tidak sehat di masyarakat. Pemerintah ingin mendorong lebih banyak pilihan makanan sehat yang bisa diakses lebih murah ketimbang pangan tinggi gula, garam, dan lemak (GGL).

    “Karena kadang kadang pola konsumsi kita berubah karena apa yang tersedia di sekitar kita itu bukan yang sehat, jadi mendorong akhirnya mengonsumsi makanan terlalu manis maupun asin,” sebut dia.

    dr Nadia memberikan contoh tren fried chicken yang booming di Amerika Serikat misalnya, jelas menyumbang kasus obesitas yang meningkat signifikan.

    “Jadi tersedia makanan yang kadar gula garam dan lemak rendah, akan mendorong industri melakukan reformulasi dan mendorong perilaku masyarakat memilih makanan lebih sehat, sehingga otomatis faktor risiko penyakit tidak menular bisa dicegah,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • Waspada! Ciri-ciri Bipolar Kambuh yang Perlu Dikenali dan Cara Penanganannya

    Waspada! Ciri-ciri Bipolar Kambuh yang Perlu Dikenali dan Cara Penanganannya

    Jakarta

    Bipolar disorder atau gangguan bipolar, sebelumnya dikenal sebagai manic depression atau manik depresi, adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem. Perubahan ini mencakup fase emosi positif, disebut mania atau hipomania, dan fase emosi negatif yang dikenal sebagai depresi. Hipomania memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan dengan mania.

    Dikutip dari Mayoclinic, meskipun gangguan bipolar merupakan kondisi jangka panjang seumur hidup, gejala dan perubahan suasana hati tetap bisa dikendalikan. Dalam kebanyakan kasus, penanganan dilakukan melalui kombinasi obat-obatan dan terapi bicara (psikoterapi) oleh tenaga kesehatan profesional.

    Meskipun demikian, sebagian individu dengan gangguan bipolar tetap berisiko mengalami kekambuhan gejala walaupun menjalani pengobatan secara teratur. Dikutip dari Psych Central, kekambuhan gangguan bipolar terjadi ketika gejala seperti depresi, hipomania, atau mania muncul kembali setelah periode bebas gejala.

    Istilah kambuh (relapse) memang masih umum digunakan dalam konteks medis. Namun, sebagian ahli menyarankan penggunaan istilah seperti muncul kembali atau berulang, yang dianggap lebih akurat dalam menggambarkan sifat gangguan bipolar yang fluktuatif. Selain itu, istilah-istilah ini juga dinilai lebih netral dan membantu mengurangi stigma negatif yang kerap melekat pada kata kambuh, seperti rasa gagal atau malu.

    Adapun pemicu paling umum dari munculnya kembali gejala gangguan bipolar adalah peristiwa hidup yang penuh stres dan ketidakpatuhan dalam mengonsumsi obat.

    Karen Bridbord, PhD, dari Karen Bridbord & Associates di Brooklyn, menekankan pengaruh besar stres dan perawatan diri terhadap kekambuhan gejala gangguan bipolar.

    “Jika seseorang tidak tidur cukup, tidak makan makanan bergizi, atau sedang berada dalam masa berduka berat, kondisi tersebut dapat memicu kekambuhan gejala dengan mudah,” ujar Bridbord.

    “Hal-hal dasar dalam menjaga kesehatan sangat penting dalam gangguan bipolar.”

    Ciri-ciri bipolar kambuh

    Gejala gangguan bipolar umumnya mencakup episode depresi, hipomania, atau mania. Karena gangguan bipolar diklasifikasikan menjadi bipolar I, bipolar II, dan siklotimia (cyclothymia), jenis gejala yang muncul saat kambuh tergantung pada jenis diagnosis yang dimiliki seseorang.

    Selain itu, gejala yang muncul saat kambuh bisa berbeda dari yang dialami sebelumnya. Mencatat gejala secara rutin dapat membantu mengenali pola unik yang dimiliki masing-masing individu.

    Bipolar I: gejala mania, hipomania, atau depresi dapat kembali muncul.Bipolar II: gejala hipomania atau depresi yang kambuh.Siklotimia: kambuhnya gejala hipomania atau depresi ringan.

    Gejala Episode Mania

    Bicara cepat atau berlebihanRasa bahagia berlebihan atau kepercayaan diri yang sangat tinggiMudah tersinggung secara ekstremPikiran yang berpacu atau tidak terkendaliIde atau topik pembicaraan yang cepat berubahMudah terdistraksiGelisah dan peningkatan aktivitasPerilaku berisiko, seperti mengemudi sembrono, berhenti kerja tiba-tiba, atau menghabiskan banyak uangTidur sangat sedikit

    Gejala Episode Hipomania

    Gejala hipomania hampir sama dengan mania, namun lebih ringan dan tidak berlangsung lama. Ciri khasnya:

    Tidak terlalu mengganggu kehidupan sehari-hariTidak memerlukan perawatan di rumah sakitBertahan setidaknya selama 4 hari berturut-turut

    Gejala Episode Depresi

    Perasaan sedih, putus asa, atau tidak berdaya secara umumKehilangan minat pada aktivitas yang biasanya disukaiMerasa lelah atau tidak bertenagaPerasaan tidak berharga atau rasa bersalah berlebihanKesulitan berpikir atau berkonsentrasiNafsu makan meningkat atau menurunPerubahan berat badanPikiran atau tindakan untuk mengakhiri hidupTips Mencegah Kekambuhan Gangguan Bipolar

    Salah satu cara efektif untuk mencegah kekambuhan adalah dengan berkonsultasi kepada profesional kesehatan jiwa tentang kemungkinan menambah jenis terapi atau menambah sesi terapi ke dalam rencana perawatan.

    Berbagai pendekatan psikoterapi telah terbukti dapat mengurangi tingkat kekambuhan gejala bipolar. Berdasarkan penelitian tahun 2019, terapi tersebut meliputi:

    Pendidikan psikologis (psychoeducation)Terapi perilaku kognitif (CBT)Terapi ritme sosial dan interpersonalTerapi yang berfokus pada keluargaDukungan dari sesama penyintas (peer-support)

    Selain itu, sangat penting untuk:

    Mengonsumsi obat sesuai resep secara teraturMenangani kondisi kesehatan mental lain yang mungkin menyertaiMencari bantuan tenaga profesional saat menghadapi atau memperkirakan akan menghadapi peristiwa penuh stres

    (suc/suc)

  • Lagi Viral Jalan Kaki 6-6-6, Ini Saran Dokter Buat yang Mau Cobain

    Lagi Viral Jalan Kaki 6-6-6, Ini Saran Dokter Buat yang Mau Cobain

    Jakarta

    Tren olahraga berjalan kaki dengan metode 6-6-6 populer di media sosial. Meski dianggap sebagai cara sederhana untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan, ternyata ada kelompok tertentu yang tidak disarankan untuk langsung mengikuti tren ini.

    Metode 6-6-6 adalah program berjalan kaki yang dianggap sederhana dan efektif untuk membantu menurunkan berat badan serta mengurangi stres. Tren ini dilakukan dengan berjalan kaki selama 60 menit sebanyak tiga hari dalam seminggu, yang bisa dimulai pada pukul 6.00 pagi atau 6.00 sore.

    “48 menit di antaranya harus dilakukan dengan ‘kecepatan tinggi’ atau zona 2. Ini berfungsi untuk meningkatkan detak jantung dan menantang sistem kardiovaskular,” jelas dokter intervensi nyeri dan pengobatan regeneratif di DISC Sports and Spine Center di Encino, California, AS, Dr Raj Desai, MD kepada Everyday Health.

    Dr Desai sendiri sangat mendukung olahraga dan jalan kaki secara teratur karena memiliki banyak manfaat, seperti:

    Menjaga berat badan yang sehat.Mengurangi lemak tubuh.Menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, kanker, dan diabetes tipe 2.Meningkatkan kebugaran kardiovaskular.Meningkatkan kekuatan tulang dan otot.Meningkatkan energi.Memperkuat sistem kekebalan tubuh.Meminimalkan stres.Meningkatkan suasana hati.

    Saran Dokter Buat yang Mau Coba Jalan Kaki 6-6-6

    Meskipun memiliki banyak manfaat, ada beberapa orang yang perlu berhati-hati sebelum langsung melakukan tren 6-6-6 ini. Hukuman ini tidak disarankan bagi mereka yang baru pertama kali berolahraga atau tidak pernah berolahraga secara teratur.

    Langsung berjalan kaki selama 60 menit bisa jadi terlalu berat. Oleh karena itu, bagi pemula, disarankan untuk memulainya dengan beban yang lebih kecil dan secara bertahap meningkatkan durasi hingga 60 menit.

    Selain itu, tren ini juga tidak disarankan bagi mereka yang sedang mengalami cedera. Kelompok ini akan lebih baik jika berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli fisioterapi sebelum memulai program latihan apa pun.

    Dr. Desai juga menekankan, bagi individu dengan riwayat atau masalah kondisi jantung, masalah sendi, atau yang umumnya kurang bergerak, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai tren ini.

    Pada intinya, olahraga dengan berjalan kaki sangat direkomendasikan. Namun, jika tidak memiliki waktu 60 menit atau belum sanggup melakukannya, mulailah secara perlahan sesuai dengan jadwal dan kemampuan masing-masing.

    “Program olahraga terbaik adalah program yang benar-benar Anda jalani dengan rutin dan jangka panjang,” tegas Dr Desai.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/kna)

  • Ternyata Ini Waktu Terbaik Minum Kopi demi Cegah Kematian akibat Jantung

    Ternyata Ini Waktu Terbaik Minum Kopi demi Cegah Kematian akibat Jantung

    Jakarta

    Riset terbaru di 2025 menunjukkan orang yang terbiasa meminum kopi di pagi hari memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular atau masalah jantung, lebih rendah dibandingkan waktu-waktu lainnya.

    Penelitian yang dipublikasikan di European Heart Journal tersebut melibatkan analisis 40.725 orang dewasa yang berpartisipasi dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional AS atau National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES).

    Peserta ditanya soal semua makanan dan minuman yang mereka konsumsi setidaknya dalam satu hari, termasuk apakah mereka minum kopi, berapa banyak, dan kapan waktu meminum kopi. Subkelompok yang terdiri dari 1.463 orang juga diminta untuk mengisi catatan harian makanan dan minuman rinci selama seminggu penuh.

    “Penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa minum kopi tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, dan tampaknya menurunkan risiko beberapa penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2. Mengingat efek kafein pada tubuh kita, kami ingin melihat apakah waktu minum kopi memiliki dampak pada kesehatan jantung,” tutur Dr Lu Qi, dari Tulane University, New Orleans, AS, yang memimpin penelitian.

    Para peneliti berhasil menghubungkan informasi kebiasaan meminum kopi dengan catatan kematian dan penyebab kematian selama periode sembilan hingga sepuluh tahun.

    Sekitar 36 persen orang dalam penelitian ini adalah peminum kopi di pagi hari, terbiasa, jam 4 pagi hingga 12 siang. Sementara 16 persen lainnya terbiasa minum kopi kapan saja, entah pagi, siang, dan malam, 48 persen bukan peminum kopi.

    Dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi, peminum kopi pagi memiliki kemungkinan 16 persen lebih rendah untuk meninggal karena penyakit apapun dan 31 persen lebih rendah untuk meninggal karena penyakit kardiovaskular.

    “Ini adalah studi pertama yang menguji pola waktu minum kopi dan hasil kesehatan. Temuan kami menunjukkan yang penting bukan hanya apakah minum kopi atau seberapa banyak minum, tetapi juga waktu minum kopi. Kami biasanya tidak memberikan saran tentang waktu minum kopi dalam panduan diet kami, tetapi mungkin kami harus mempertimbangkannya di masa mendatang,” terang Dr. Qi, dikutip dari European Society of Cardiology.

    “Studi ini tidak menjelaskan mengapa minum kopi di pagi hari mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Kemungkinan penjelasannya adalah bahwa mengonsumsi kopi di sore atau malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian dan kadar hormon seperti melatonin. Hal ini, pada gilirannya, menyebabkan perubahan faktor risiko kardiovaskular seperti peradangan dan tekanan darah,” lanjutnya.

    Meski begitu, sebagai catatan, studi lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi temuan tersebut pada populasi lain, dan memerlukan uji klinis untuk menguji dampak potensial dari perubahan waktu minum kopi.

    Mengapa waktu menjadi penting?

    Di pagi hari, biasanya terjadi peningkatan aktivitas simpatis yang signifikan saat seseorang bangun dan beranjak dari tempat tidur, efek yang memudar di siang hari dan mencapai titik terendah saat tidur.

    Oleh karena itu, seperti yang ditunjukkan para penulis studi, minum kopi di sore atau malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian aktivitas simpatis. Memang, banyak peminum kopi sepanjang hari mengalami gangguan tidur. Dalam konteks ini, menarik untuk dicatat bahwa kopi tampaknya menekan melatonin, mediator penting pemicu tidur di otak.

    “Secara keseluruhan, kita harus menerima bukti substansial yang ada bahwa minum kopi, terutama di pagi hari, kemungkinan besar menyehatkan. Oleh karena itu, minumlah kopi, tetapi lakukanlah di pagi hari,” saran peneliti.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Kopi Panas atau Dingin, Mana yang Lebih Sehat?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/naf)

  • Curhat Perempuan 18 Tahun ‘Day 1’ ke Psikiater Langsung Masuk RSJ, Ini Awal Mulanya

    Curhat Perempuan 18 Tahun ‘Day 1’ ke Psikiater Langsung Masuk RSJ, Ini Awal Mulanya

    Jakarta

    Seorang remaja perempuan asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), membagikan pengalaman yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, hari pertama berkonsultasi ke psikiater, justru berakhir di rumah sakit jiwa (RSJ).

    Perempuan bernama Maulida, atau akrab disapa May, baru berusia 18 tahun ketika didiagnosis depresi berat. Dalam unggahan viral di media sosial, ia menceritakan bagaimana keberaniannya untuk terbuka, justru menjadi awal perawatan intensif selama tiga hari di RSJ.

    “Day one jujur ke psikiater, masuk RSJ,” tulis May dalam konten viral yang diunggah di akun pribadinya, di TikTok.

    May mengaku mengalami rasa cemas berlebihan, takut tanpa sebab, kesulitan tidur, bahkan sering melukai diri sendiri. Gejala tersebut ia rasakan hingga berbulan-bulan.

    “Aku selalu ngerasa sendirian, nggak punya siapa-siapa, takut berlebihan, lagi tidur sering ‘ketindihan’, sering nyakitin diri sendiri, dan sulit banget ngucapin apa yang aku rasain,” ceritanya.

    Hingga suatu titik, ia menyadari perlu ada perubahan agar kondisinya tidak semakin memburuk. May tidak ingin terus berjalan di jalan keputusasaan.

    Dengan dukungan keluarga, May mengunjungi poli jiwa setelah mendapat rujukan puskesmas. Momen pertama kali bertemu psikiater itu menjadi titik balik hidupnya.

    Setelah menjalani tes MCMI (Millon Clinical Multiaxial Inventory), ia mendapat diagnosis depresi berat dan disarankan rawat inap selama tiga hari di RSJ setempat. Seluruh biaya ditanggung BPJS Kesehatan.

    “Keluarga malah support. Dari kecil aku nggak bisa ungkapin perasaan, semua aku pendam. Pas cerita ke orang tua, mereka langsung saranin ke psikiater,” kenang May, saat dihubungi detikcom, Selasa (5/8/2025).

    Hari yang Dijalani di RSJ

    Selama perawatan, May diobservasi menjalani pemeriksaan kesehatan mental, dan mendapat obat penenang untuk membantunya tidur nyenyak.

    “Obatnya obat penenang biar aku cepat tidur,” ungkapnya.

    Perawatan belum selesai saat ia pulang. May masih harus kontrol rutin dan mengonsumsi obat antidepresan yang diberikan psikiater.

    “Aku tetap dikasih obat setelah pulang ke rumah, dan mendapatkan saran untuk menyibukkan diri dengan membaca buku soal stoicism,” ujarnya.

    Sebagai catatan, stoicism adalah aliran filsafat yang mengajarkan ketenangan dan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan, termasuk tantangan dan kesulitan.

    “Alhamdulillah pikiran jadi lebih terbuka. Abis ini aku masih kontrol lagi,” pungkasnya.

    Soroti Lingkungan Toxic

    May berpesan kepada anak muda yang mungkin mengalami hal serupa agar tidak meremehkan kecemasan dan rasa takut yang terus menumpuk.

    “Jangan terlalu pendam sesuatu, karena dari situ ketakutan dan kecemasan menumpuk. Jangan takut menjauh dari lingkungan toxic, dan usahakan punya lingkungan yang baik buat kesehatan mental,” kata May.

    Ia menegaskan bahwa mencari pertolongan profesional, psikolog atau psikiater, adalah langkah penting sebelum kondisi memburuk.

    Kasus May menjadi pengingat bahwa depresi berat bisa dialami siapa saja, termasuk remaja. Menurut data WHO, 1 dari 7 remaja di dunia mengalami masalah kesehatan mental, dan depresi menjadi salah satu yang paling umum.

    Depresi bukan sekadar sedih berkepanjangan. Gejalanya bisa berupa:

    Kehilangan minat pada aktivitas yang dulu disukaiPerasaan hampa atau tidak berhargaGangguan tidur (insomnia atau tidur berlebihan)Perubahan nafsu makanPikiran untuk menyakiti diri sendiriPenanganan yang tepat dan dukungan lingkungan sangat berperan dalam pemulihan.

    Halaman 2 dari 3

    (naf/kna)

  • 10 Tebak Gambar untuk Melatih Fokus, Sedikit Sekali yang Bisa Jawab Benar Semua

    10 Tebak Gambar untuk Melatih Fokus, Sedikit Sekali yang Bisa Jawab Benar Semua

    Jakarta

    Melatih kemampuan fokus bisa dilakukan dengan cara yang seru, misalnya lewat tebak gambar. Tantangan ini mengajak kamu mengamati detail dan menemukan jawaban tersembunyi.

    Ada 10 soal tebak gambar untuk menantang ketelitianmu. Jangan sampai melewatkan detail kecilnya. Yuk, jawab semua soal dan lihat berapa banyak yang bisa kamu pecahkan.

    10 Soal Tebak Gambar untuk Melatih Fokus

    Perhatikan beberapa gambar berikut ini. Lihat petunjuknya dengan benar.

    1. Terdapat 3 objek gambar dengan beberapa kata dan huruf yang dicoret. Jawabannya berhubungan dengan transportasi. Jangan sampai salah!

    Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    2. Kelihatannya mudah nih, tapi coba pikir dua kali untuk memastikan jawaban kamu benar. Bisa menjawabnya?

    Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    3. Ada orang sedang menari, salah satu alat tulis, dan orang yang sedang makan. Kira-kira apa ya jawabannya? Perhatikan huruf yang dicoret.

    Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    4. Perhatikan empat objek gambar ini. Jawabannya berkaitan dengan makanan yang sering disajikan saat lebaran. Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    5. Hanya ada dua objek gambar. Petunjuknya yaitu, olahraga yang diminati banyak orang, terutama laki-laki.

    asah otak Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    6. Petunjuknya adalah salah satu masalah umum bagi banyak orang saat musim kemarau. Jawabannya terdiri dari tiga kataGampang Tapi Banyak yang Terkecoh! Buktikan Kecemerlangan Otak di Sini Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    7. Ada pemanis yang sering digunakan saat memasak, alat untuk mengeruk tanah, dan hewan. Jawabannya berkaitan dengan kondisi yang bikin ruwet.

    Gampang Tapi Banyak yang Terkecoh! Buktikan Kecemerlangan Otak di Sini Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    8. Jawaban berikut ini juga bisa bikin ruwet, terutama di tanggal tua. Apa kamu bisa menjawabnya?

    Gampang Tapi Banyak yang Terkecoh! Buktikan Kecemerlangan Otak di Sini Foto: Salsa Dila Fitria Oktavianti/detikHealth

    9. Objek berikut terdiri dari kata dan dua gambar yang berkaitan dengan air. Petunjuknya adalah makanan dengan rasa gurih dan manis yang banyak disukai banyak orang.

    Tes asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

    10. Jawaban dari teka-teki ini adalah salah satu penyakit tidak menular tapi jadi ancaman di Indonesia. Bisa menjawabnya tidak?

    Asah otak detikHealth Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    Jawaban Tebak Gambar untuk Melatih Fokus

    Coba lihat, berapa jawaban yang berhasil dijawab dengan benar.

    1. Helikopter
    2. Es oyen
    3. Sari kurma
    4. Ketupat lontong
    5. Sepak bola
    6. Panas terik matahari
    7. Laptop rusak
    8. Rekening kosong
    9. Ayam bakar
    10. Gula darah tinggi

    Halaman 2 dari 5

    (elk/up)

  • Darurat Kesehatan Mental di Kalangan Gen Z dan Gen Alpha

    Darurat Kesehatan Mental di Kalangan Gen Z dan Gen Alpha

    Jakarta

    Pemerintah mulai melakukan cek kesehatan gratis (CKG) pada usia sekolah sejak Senin (8/5/2025). Bagi siswa-siswi di bangku sekolah dasar, para orangtua yang diarahkan mengisi kuesioner terkait kesehatan mental anak, untuk kemudian dianalisis oleh psikolog dan mendapatkan pendampingan lebih lanjut bila terindikasi masalah tertentu.

    Sementara bagi para siswa-siswi di SMP dan SMA, kuesioner diperbolehkan diisi secara mandiri, untuk kemudian mendapatkan pendampingan serupa. Hal ini salah satunya berangkat dari temuan Survei Kesehatan Indonesia (2023) yang mencatat kelompok dengan insiden depresi terbanyak adalah anak muda berusia 15 hingga 24 tahun.

    Depresi menjadi penyebab utama disabilitas pada remaja, kebanyakan dari gangguan psikologis yang mereka alami tidak disadari dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

    Survei mengenai kesehatan mental pada remaja di Indonesia 2022 misalnya, mendapati 5,5 persen remaja usia 10-17 tahun mengalami gangguan mental. Sebanyak 1 persen remaja depresi, 3,7 persen cemas, post traumatic syndrome disorder (SPTSD) 0,9 persen dan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) sebanyak 0,5 persen.

    Tingginya proporsi depresi pada kelompok anak muda atau dikenal sebagai gen Z atau generasi strawberi, memerlukan perhatian. Beberapa determinan yang
    terkait depresi yaitu jenis kelamin, status pendidikan, status bekerja, status ekonomi, dan tempat tinggal.

    Selain karakteristik, dinilai juga proporsi anak muda yang dalam 1 bulan terakhir mempunyai pemikiran untuk mengakhiri hidup.

    Bahkan, proporsi anak muda dengan gangguan depresi yang pernah berpikir untuk mengakhiri hidup dalam 1 bulan terakhir yang didapatkan dalam SKI 2023 sangat tinggi yaitu 36 kali lebih besar dibandingkan yang tidak depresi pernah berpikir untuk mengakhiri hidup.

    “Walaupun prevalensi depresi pada gen Z tertinggi, namun kelompok ini adalah yang paling sedikit dalam mengakses pengobatan. Gen Z yang tidak mendapatkan penanganan yang baik akan mengakibatkan permasalahan sosial yang tinggi di antaranya adalah penyakit yang menjadi semakin parah, bunuh diri, penggunaan zat-zat terlarang, dan lain sebagainya,” demikian laporan Fact Sheet SKI 2023.

    DKI Jakarta menjadi salah satu kasus dengan laporan masalah mental remaja yang relatif tinggi.

    Pemegang program jiwa Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Asri Hendrasari, SST, menjelaskan kebanyakan remaja yang mengalami masalah mental adalah siswa-siswi SMP dan SMA.

    Hal ini ditemukan melalui skrining yang dilakukan secara menyeluruh. Mirisnya, banyak anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orangtua.

    “Jadi beberapa informasi dari sekolah bahkan, anak-anak jarang sekali mengobrol dengan orangtua-nya. Jadi dalam seminggu mereka cuma bisa berkomunikasi sekitar 30 menit, selebihnya anak-anak dan orangtua sibuk dengan gadget masing-masing,” beber dia kepada detikcom, Sabtu (1/8/2025).

    Menyoal hal ini, Asri mengingatkan banyak sisi negatif dan positif dari penggunaan gadget bila tidak dibatasi. Orangtua sebenarnya perlu memberikan pendampingan agar anak bisa mendapatkan ‘ruang aman’ untuk bercerita.

    Masalah Mental Picu Masalah Fisik

    Dari temuan catatan pemeriksaan kesehatan di poli puskesmas, juga ditemukan banyak anak remaja mengalami gejala fisik merasa seperti sakit kepala, batuk dan pilek, yang belakangan diketahui terindikasi gangguan mental.

    “Lalu kami arahkan ke psikolog. Sering sekali tenaga medis mendapatkan keluhan ‘curcol’ permasalahan remaja dari efek samping penggunaan gadget berlebihan, mengganggu konsentrasi dan belajar. Karena misalnya di pagi hari, efeknya sudah ngantuk-ngantuk,” sorotnya dalam webinar Healthy Me Fest 2025.

    Polemik kedua adalah korban bullying. Para guru sebenarnya sudah dibekali dengan langkah preventif untuk mencegah bullying di lingkup sekolah, tetapi hal ini tidak bisa dihindari saat si anak masih belum mendapatkan edukasi maksimal.

    “Jadi ini harus terus dilakukan pembinaan, terkait dengan status bullying, dan solusinya kita juga membuka opsi siswa-siswi menjadi mata-mata untuk teman sebayanya,” jelasnya.

    Sehingga mereka melapor bila menemukan kasus seperti itu untuk langsung disampaikan kepada guru, karena banyak sekali grup-grup organisasi tersembunyi, yang kebanyakan bentuknya adalah negatif, terkait dengan bullying,” catatan dia.

    “Di sini yang sering menjadi pelaku dan terkena dampaknya Gen Z, gen Alpha,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 3

    (naf/kna)

  • Kata Psikolog soal Plus-Minus Main Roblox, Game yang Disentil Mendikdasmen

    Kata Psikolog soal Plus-Minus Main Roblox, Game yang Disentil Mendikdasmen

    Jakarta

    Game Roblox bukan sekadar permainan. Lebih dari itu, Roblox merupakan sebuah dunia virtual. Pemain dapat berinteraksi, berkreasi, dan menjelajahi berbagai jenis game dan pengalaman yang dibuat oleh komunitas global.

    Tidak hanya dimainkan oleh anak-anak, Roblox ternyata juga menyentuh market orang dewasa. Tidak sedikit dari orang-orang dewasa yang ikut terjun ke dunia virtual tersebut.

    Mendikdasmen Melarang Anak Kecil Main Roblox

    Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti melarang siswa SDN Cideng 02 Jakarta Pusat main game Roblox. Menurutnya, game ini menampilkan berbagai adegan kekerasan, sehingga tidak baik untuk anak usia SD.

    “Dengan tingkat kemampuan mereka yang memang masih belum cukup itu, kadang-kadang mereka meniru apa yang mereka lihat. Sehingga karena itu kadang-kadang praktek kekerasan yang ada di berbagai game itu memicu kekerasan di kehidupan sehari-hari anak-anak,” ucap Mu’ti, dalam acara Kick-Off Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SDN Cideng 02 Pagi, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).

    Roblox Sebagai Ajang ‘Pelarian’ Orang Dewasa

    Terkait fenomena banyak orang dewasa yang juga bermain Roblox, menurut Psikolog klinis Maharani Octy Ningsih mengatakan permainan ini dapat menjadi ruang ‘pelarian’ dari beban pekerjaan atau aktivitas berat sehari-hari.

    “Sebenernya kan kalau game Roblox itu beberapa orang dewasa juga main, yang merasa main Roblox itu terlalu gampang, terlalu mudah,” kata Maharani dikutip dari 20detik, Selasa (5/8/2025).

    “Bisa dibilang kayak ringan begitu ya, dan ini menjadi pelarian mereka juga dari stres pekerjaan atau dari kehidupan rumah tangga gitu ya atau apapun juga,” sambungnya.

    Di era serba cepat dan penuh tekanan ini, bisa dikatakan wajar bahwa orang dewasa membutuhkan ruang untuk ‘kabur’ sejenak. Hal ini membuat aktivitas bermain game merupakan sesuatu yang banyak dipilih.

    “Terus juga menawarkan hiburan tanpa adanya tekanan dan juga memberikan kenyamanan dan nostalgia masa kecil yang mungkin tidak bisa mereka nikmati ketika kecil,” kata Maharani.

    Plus-Minus Bermain Game

    Game apapun, termasuk Roblox sebenarnya memiliki dua sisi, yakni bisa berdampak positif, namun juga bisa memberikan efek negatif pada anak.

    “Sebenarnya ada beberapa video game atau permainan digital yang memang bisa dijadikan alat yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kecerdasan kognitif pada anak dan remaja,” kata Maharani

    “Itu bisa mengembangkan fokus perhatian pada anak, kayak strategi perang-perangan. Nah itu kan mereka bisa tuh harus fokus, atensinya harus full, game strategi tadi itu digunakan sebagai salah satu cara melatih otak untuk menyimpan dan memanipulasi informasi dalam jangka waktu pendek,” sambungnya.

    Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa game juga bisa menyebabkan kecanduan pada anak. Menurut Maharani, saat kondisi ini terjadi, game bisa menjadi faktor yang akan menurunkan tingkat kecerdasan anak.

    “Dalam arti mereka tuh sulit lepas (dari gadget). Nah itu pasti akan menurunkan kinerja otak, sampai fungsi motorik mereka juga berkurang karena motivasi belajar mereka tuh nggak ada,” katanya.

    “Mereka pinginnya main game, main game terus. Itu mengurangi waktu belajar, dan akan menurunkan fokus konsentrasi, dan itu akan mengakibatkan juga kesehatan fisik dan mental yang akan terganggu,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video Psikolog soal Banyak Orang Dewasa Main Roblox: Bentuk Pelarian “
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • 4 Buah yang Sebaiknya Dihindari Pengidap Asam Urat, Bisa Sebabkan Nyeri

    4 Buah yang Sebaiknya Dihindari Pengidap Asam Urat, Bisa Sebabkan Nyeri

    Jakarta

    Pengidap penyakit asam urat perlu memerhatikan asupan makanan sehari-hari. Pasalnya, ada sejumlah makanan yang sebaiknya dihindari, termasuk beberapa jenis buah.

    Dikutip dari Mayoclinic, penyakit asam urat atau gout adalah bentuk artritis yang umum dan kompleks, bisa dialami siapa saja. Kondisi ini ditandai dengan serangan nyeri mendadak, pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri tekan pada satu atau beberapa sendi, paling sering di bagian jempol kaki.

    Serangan asam urat bisa muncul tiba-tiba, bahkan kerap membangunkan pengidap di tengah malam dengan sensasi seperti jempol kaki terbakar. Sendi yang terkena terasa panas, bengkak, dan sangat nyeri, hingga sentuhan ringan seperti kain seprai pun terasa menyakitkan.

    Penyakit asam urat terjadi ketika kristal urat menumpuk di sendi, menyebabkan peradangan dan nyeri hebat. Kristal ini terbentuk saat kadar asam urat (uric acid) dalam darah terlalu tinggi. Asam urat sendiri dihasilkan tubuh saat memecah purin, yaitu zat alami yang terdapat di dalam tubuh.

    Purin juga ditemukan dalam sejumlah makanan, seperti daging merah, jeroan (termasuk hati), serta berbagai jenis makanan laut seperti ikan teri, sarden, remis, kerang, trout, dan tuna. Selain itu, konsumsi alkohol, terutama bir, dan minuman yang mengandung fruktosa (gula buah) juga bisa meningkatkan kadar asam urat.

    Dalam kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan dibuang melalui urine oleh ginjal. Namun, ketika produksi asam urat berlebihan atau ginjal tidak mampu membuangnya dengan cukup efisien, kadar asam urat dalam tubuh akan meningkat. Akibatnya, terbentuklah kristal urat yang tajam seperti jarum di sendi atau jaringan sekitarnya, yang kemudian memicu rasa nyeri, peradangan, dan pembengkakan.

    “Fruktosa adalah gula alami yang terdapat dalam berbagai buah dan sayuran. Karena adanya fruktosa, beberapa makanan memiliki rasa manis alami. Namun, fruktosa merupakan salah satu bahan yang meningkatkan produksi asam urat dalam darah,” ujar Nidhi S, Ahli Gizi dan Pendiri Half Life to Health, dikutip dari Hindustan Times, Selasa (5/8/2025).

    Buah yang Sebaiknya Dihindari Pengidap Asam Urat

    Karenanya, penting memperhatikan asupan makanan, termasuk buah-buahan. Berikut buah-buahan yang sebaiknya dihindari para pengidap asam urat.

    1. Kismis

    Fruktosa per 100 gram: 26,54 gram

    Golden raisin atau kismis emas terbuat dari buah anggur yang mengandung purin. Mengonsumsi makanan kaya purin dapat semakin meningkatkan masalah asam urat dan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

    Buah-buahan kering ini sebaiknya dihindari sepenuhnya oleh pengidap asam urat. Mengurangi konsumsi purin dapat membantu menjaga tingkat asam urat yang tepat dalam darah.

    2. Apel

    Fruktosa per 100 gram: 8,52 gram

    Apel juga kaya akan fruktosa alami. Terlalu banyak konsumsi apel bisa semakin memperburuk penyakit asam urat.

    3. Kurma

    Fruktosa per 100 gram: 15,04 gram

    Kurma merupakan buah yang rendah purin namun mengandung fruktosa dalam jumlah tinggi. Mengonsumsi kurma bisa berisiko karena dapat mengubah kadar asam urat dalam darah.

    4. Sawo

    Fruktosa per 100 gram: 8,6 gram

    Ini dianggap sebagai makanan tinggi fruktosa. Jadi, lebih baik hindari sawo untuk menjaga kadar asam urat tetap terkendali.

    Buah yang Boleh Dikonsumsi Pengidap Asam Urat

    Ada beberapa buah-buahan yang bisa konsumsi dalam diet harian untuk pengidap asam urat. Berikut beberapa buah yang rendah kandungan fruktosa:

    Kismis hitam (2,98 gram)Gooseberry (2,1 gram)Musk melon (0,62 gram)Persik (1,15 gram)Nanas (1,21 gram)Delima (1,01 gram)Strawberry (1,9 gram)

    (suc/suc)

  • Menko Pratikno Temukan Masalah Gula Darah pada CKG Anak SMP di Bojonegoro

    Menko Pratikno Temukan Masalah Gula Darah pada CKG Anak SMP di Bojonegoro

    Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah dimulai hari ini, Senin (4/8). Menko PMK Pratikno turut memantau proses pemeriksaan di salah satu sekolah di Bojonegoro, yakni di SMP Negeri 1 Padangan Bojonegoro.

    Dari hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah masalah kesehatan pada siswa. Di antaranya masalah gigi, mata, dan kasus gula darah melampaui batas.

    Tonton video menarik lainnya di sini yaaa