Jenis Media: Kesehatan

  • Singapura Catat Kenaikan Kasus Chikungunya, Meningkat Dua Kali Lipat

    Singapura Catat Kenaikan Kasus Chikungunya, Meningkat Dua Kali Lipat

    Jakarta

    Penyakit demam akibat virus yang dibawa nyamuk, chikungunya, terus menyebar, dengan jumlah kasus di Singapura dilaporkan meningkat dua kali lipat.

    Badan Penyakit Menular Singapura mencatat 17 kasus demam chikungunya sejak awal tahun hingga 2 Agustus.

    “Jumlah ini lebih dari dua kali lipat dibanding delapan kasus pada periode yang sama tahun 2024. Total kasus sepanjang 2024 tercatat sebanyak 15,” tulis laporan tersebut dikutip dari CNA.

    Sebagian besar pasien memiliki riwayat perjalanan ke ‘wilayah terdampak’, tanpa disebutkan lokasi spesifik dimaksud.

    Awalnya ada dua kasus pada bulan Februari, secara bertahap meningkat menjadi sekitar dua kasus per bulan hingga ada sembilan pada akhir Mei. Namun, jumlahnya melonjak menjadi 13 pada bulan Juni dan kemudian menjadi 16 pada bulan Juli.

    Pusat Nasional untuk Penyakit Menular, Singapura mencatat 718 kasus chikungunya pada tahun 2008, dengan jumlah yang turun tajam pada tahun 2009 dan bahkan lebih jauh lagi pada tahun 2010. Pada tahun 2013, kasus melonjak sekali lagi, naik menjadi 1.059 infeksi dibandingkan dengan 22 pada tahun sebelumnya.

    CDA mengatakan bahwa mereka akan meninjau kebutuhan akan tindakan kesehatan masyarakat tambahan jika informasi baru muncul yang menunjukkan peningkatan risiko kesehatan masyarakat Singapura.

    (kna/kna)

  • Dikira Sudah Tewas, Wanita 38 Tahun Ini Hidup Lagi Sesaat Sebelum Diambil Organnya

    Dikira Sudah Tewas, Wanita 38 Tahun Ini Hidup Lagi Sesaat Sebelum Diambil Organnya

    Jakarta

    Banyak konspirasi terkait donor organ, terutama terkait pengambilan organ pada orang yang belum meninggal. Inilah yang dialami seorang wanita saat akan menjalani operasi donor organ.

    Insiden ini dialami Danella Gallegos pada tahun 2022 di sebuah rumah sakit di New Mexico. Saat itu, Danella berusia 38 tahun dan merupakan tuna wisma.

    Dikutip dari Unilad, ia mengalami keadaan darurat medis yang membuatnya harus dirawat di Rumah Sakit Presbyterian di Albuquerque. Sayangnya, kondisinya memburuk dan dokter mengatakan kepada keluarganya kalau ia mungkin tidak akan selamat.

    Mengetahui itu, keluarganya membuat pilihan sulit yaitu mendonorkan organ Danella, dan persiapan pun dilakukan. Saat itu, organisasi pengadaan New Mexico Donor Services mengambil alih proses donor organ Danella.

    Beberapa hari sebelum operasi, keluarga Danella mengaku melihat air mata mengalir dari mata wanita itu. Tetapi, menurut dugaan dokter itu hanyalah refleks.

    Penting untuk diketahui bahwa air mata bisa menjadi refleks yang terjadi akibat stimulasi kornea. Tetapi, itu tidak selalu terjadi pada kasus orang yang koma.

    Di hari operasi untuk mengambil organ, saudara perempuan Danella yakin kalau keluarganya itu masih hidup. Ia mengaku melihat Danella bergerak sambil memegang tangannya.

    Namun, ia tetap dibawa ke ruang pra-operasi, tempat kondisinya terungkap. Para dokter tercengang saat Danella bangun dan mampu mengedipkan matanya sesuai perintah.

    Saat tim dokter ingin menghentikan persiapan operasi, koordinator organ yang ada di ruangan mengatakan kalau apa yang dialami Danella adalah refleks. Mereka pun memberikannya morfin untuk meredam reaksinya dan melanjutkan operasi.

    Beruntungnya, dokter yang merawat Danella menolak untuk melanjutkan operasi dan mengeluarkannya dari kamar operasi. Ia ditempatkan di ruang rawat sampai kondisinya pulih sepenuhnya.

    “Saya merasa sangat beruntung. Tapi, juga gila membayangkan betapa dekatnya segalanya (kematian) dengan akhir yang berbeda,” beber Danella, sekitar dua tahun pasca insiden itu terjadi.

    Pengakuan dari Pihak Rumah Sakit

    Para petugas rumah sakit kemudian mengungkapkan kepada media bahwa mereka menghadapi tekanan dari Layanan Donor New Mexico untuk melanjutkannya. Meskipun mereka ragu apakah mereka harus melakukannya (operasi).

    Menanggapi klaim tersebut, Rumah Sakit Presbyterian mengatakan bahwa Layanan Donor bertanggung jawab atas semua aspek proses donasi, dan telah meluncurkan penyelidikan atas kasus tersebut.

    Dalam sebuah pernyataan kepada media Times, Layanan Donor mengatakan bahwa mereka tidak mengganggu pengambilan keputusan medis. Mereka mengungkapkan rumah sakit adalah badan pengatur yang bertanggung jawab atas perawatan pasien. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan apa yang diklaim rumah sakit.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Memahami Lebih Dalam Fungsi Organ Pernapasan Manusia, dari Hidung sampai Paru-paru

    Memahami Lebih Dalam Fungsi Organ Pernapasan Manusia, dari Hidung sampai Paru-paru

    Jakarta

    Sistem pernapasan manusia merupakan salah satu sistem vital dalam tubuh manusia. Proses ini tidak berlangsung begitu saja, tapi melibatkan kerja sama dari berbagai organ yang saling terhubung.

    Memahami organ-organ pernapasan manusia dan fungsinya begitu penting. Tak hanya sebagai ilmu, informasi ini dapat bermanfaat untuk orang-orang yang ingin menjaga kesehatan sistem respirasinya secara keseluruhan.

    Organ Pernapasan Manusia dan Fungsinya

    Organ pernapasan manusia terdiri dari hidung, faring, laring, hingga paru-paru. Ketahui fungsi dari organ-organ ini.

    1. Hidung

    Hidung merupakan organ pernapasan yang berhubungan langsung dengan udara luar. Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Semester 2 oleh Siti Zubaidah, dkk, organ ini dilengkapi dengan rambut-rambut, selaput lendir, dan konka.

    Rambut-rambut hidung berfungsi untuk menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk bersama udara. Sedangkan, selaput lendir sebagai perangkap benda asing yang masuk saat bernapas, misalnya debu, virus, dan bakteri.

    Sementara, konka memiliki banyak kapiler darah yang berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan suhu tubuh atau menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru.

    2. Faring

    Setelah melewati hidung, udara akan masuk ke faring. Faring adalah organ pernapasan yang berada di belakang posterior, rongga hidung hingga rongga mulut di atas laring (superior). Dinding faring tersusun atas otot rangka yang dilapisi membran mukosa.

    Kontraksi dari otot rangka membantu dalam proses menelan makanan. Faring berperan sebagai jalur masuk udara dan makanan, ruang resonasi suara, serta tempat tonsil (amandel) yang berpartisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.

    3. Laring

    Laring atau ruang suara adalah organ pernapasan yang menghubungkan faring dan trakea. Di dalamnya terdapat epiglotis dan pita suara.

    Epiglotis berfungsi untuk menutup laring sewaktu menelan makanan atau minuman. Jika ada partikel kecil, seperti debu, asap, makanan atau minuman yang masuk ke laring, maka akan terjadi refleks batuk yang berfungsi untuk mengeluarkan partikel tersebut dari laring.

    Udara yang melewati laring bisa menggetarkan pita suara, sehingga menghasilkan gelombang suara. Gelombang suara bisa diatur untuk menghasilkan berbagai bunyi dengan cara mengatur kolom udara pada faring, rongga hidung, dan mulut.

    Tinggi rendahnya suara dikontrol oleh tegangan pita suara. Jika pita suara tegang akibat tertarik otot, pia suara akan bergetar lebih cepat dan dihasilkan nada suara yang tinggi. Berkurangnya tegangan pada pita suara akan menyebabkan pita suara bergetar lebih lambat, sehingga menghasilkan nada suara yang rendah.

    4. Trakea

    Setelah melewati laring, udara akan masuk ke trakea atau batang tenggorokan. Trakea merupakan saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus.

    Organ pernapasan ini memiliki panjang sekitar 10-12 cm dengan lebar 2 cm. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri dari jaringan epitelium bersilia. Silia pada dinding trakea berfungsi dalam menyaring benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.

    5. Bronkus

    Bagian paling dasar dari trakea bercabang menjadi dua. Percabangan trakea itu adalah bronkus.

    Masing-masing bronkus memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Struktur bronkus hampir sama dengan trakea namun lebih sempit. Bentuk tulang rawan bronkus tidak teratur namun berselang-seling dengan otot polos.

    Dikutip dari laman Cleveland Clinic, bronkus mendistribusikan udara di paru paru. Selain itu, organ ini dilapisi lendir yang melembabkan udara di sepanjang jalannya dan memerangkap partikel asing, seperti virus, bakteri, dan debu. Silia di bronkus mendorong kuman dan partikel lain yang terperangkap keluar dari tubuh saat batuk atau bersin.

    6. Bronkiolus

    Pada bagian dalam paru-paru, bronkus bercabang-cabang lagi. Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus.

    Dikutip dari buku Dasar-dasar Asuhan Keperawatan Sistem Pernapasan oleh Linda, dkk, selain bertanggung jawab atas pengaturan aliran udara yang masuk ke dalam paru-paru, struktur tipis dan sensitif dari dinding bronkiolus memungkinkan pertukaran gas yang efisien, di mana oksigen diserap ke dalam darah dan karbon dioksida dibuang dari tubuh.

    7. Alveolus

    Alveolus adalah gelembung-gelembung tipis yang berada di ujung-ujung bronkiolus. Dikutip dari Modul Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan pada Manusia oleh Vivi Haryani dan Mucharommah Sartika Ami, fungsinya adalah sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida. Dinding alveolus sangat tipis, sehingga memungkinkan terjadinya difusi gas.

    8. Paru-paru

    Paru-paru merupakan alat pernapasan yang utama. Terbagi menjadi dua bagian, ada paru-paru kanan yang terdiri dari 3 lobus dan paru-paru kiri yang terdiri dari 2 lobus.

    Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap dua yang disebut dengan pleura, kantung tertutup yang berisi cairan limfa. Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis.

    (elk/kna)

  • Aplikasi AI Bisa Cek Kesehatan Lewat Selfie Wajah, Kok Bisa?

    Aplikasi AI Bisa Cek Kesehatan Lewat Selfie Wajah, Kok Bisa?

    Kecerdasan buatan alias AI kini semakin pintar saja. Selain kemampuan generatif seperti membuat gambar dan video, AI juga bisa mendiagnosis kesehatan lewat kamera selfie.

    Meski mempermudah penggunanya, namun tetap saja pengguna harus tetap berkonsultasi ke dokter untuk mendiagnosis kesehatannya agar tetap akurat.

  • Gokil! Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia Angkat Beban 144 Kg dengan Satu Jari

    Gokil! Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia Angkat Beban 144 Kg dengan Satu Jari

    Jakarta

    Seorang influencer kebugaran asal China, Liu Weiqiang, berhasil memecahkan rekor dunia Guinness yang menakjubkan. Dengan hanya menggunakan satu jari tengahnya, ia sukses mengangkat beban seberat 144 kilogram. Rekor ini mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh Egmond Molina dengan beban 138,5 kilogram pada Maret 2024.

    Untuk membayangkan seberat apa 144 kilogram itu, beratnya setara dengan gabungan mesin cuci dan pengering, sebuah bak mandi penuh air, atau bahkan dua tong besar berisi bir.

    Dikutip dari NYPost, Liu menciptakan alat khusus untuk mencapai rekor ini. Ia mengaitkan sebuah carabiner ke tiang kebugaran yang kokoh dan memuatnya dengan empat piringan beban seberat 25 kilogram serta dua piringan beban seberat 20 kilogram.

    Dengan posisi deadlift-kaki terbuka dan punggung lurus-ia melingkarkan jari tengah kanannya di carabiner dan menarik beban itu ke atas. Ekspresi wajahnya menunjukkan perjuangan keras saat ia menahan sakit sepanjang gerakan yang berlangsung hampir 10 detik penuh.

    Prestasi ini bukan hal baru bagi Liu. Pada tahun 2023, ia sudah mencetak delapan rekor dunia Guinness, termasuk pull-up terberat (109,20 kg), pull-up terbanyak dalam satu menit dengan beban 36 kilogram (25 kali), dan ring dips terbanyak dalam satu menit dengan beban 45 kilogram (20 kali).

    Meskipun memiliki catatan prestasi yang luar biasa, Liu mengaku tidak pernah berniat memecahkan rekor.

    “Karena tekanan pekerjaan dan proses penuaan alami, saya merasa energi saya untuk kebugaran tidak sebanyak dulu,” ujarnya kepada Guinness World Records. “Saya merasa performa latihan saya sudah mendekati level rekor, jadi saya memutuskan untuk menguji diri sendiri.”

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Ilmuwan Ungkap Trik Sederhana Mengistirahatkan Otak yang Lelah

    Ilmuwan Ungkap Trik Sederhana Mengistirahatkan Otak yang Lelah

    Jakarta

    Otak manusia hampir tidak pernah berhenti bekerja. Dari bangun tidur sampai malam hari, manusia disuguhi informasi tanpa henti, dari mulai berita, email,hingga media sosial. Kebiasaan melakukan scroll layar ponsel tanpa henti ternyata bisa membuat stres. Padahal otak sebenarnya perlu beristirahat.

    Dikutip dari laman Science Alert, menurut dosen senior di University of Lancashire, Anya Kenyon, dengan tidak berfokus pada apapun dan membiarkan pikiran melayang, hal ini bisa mengurangi stres dan meningkatkan ketajaman kognitif.

    Masalahnya, memberi otak “ruang kosong” tidak mudah, di tengah banyaknya godaan notifikasi media sosial dan hiburan yang bisa didapat dengan mudah. Di sinilah Attention Restoration Theory (ART) hadir. Diperkenalkan pada tahun 1989 oleh dua psikolog, Rachel dan Stephen Kaplan, mereka mengatakan, menghabiskan waktu di alam bisa mengembalikan kemampuan fokus manusia. Mereka membagi perhatian manusia menjadi dua jenis

    1. Perhatian Terarah (Directed Attention)

    Perhatian terarah mengacu pada konsentrasi yang disengaja, seperti belajar, menjelajahi tempat yang ramai, atau mengunggah postingan di media sosial. Pada dasarnya perhatian terarah adalah aktivitas apapun di mana perhatian otak diarahkan ke tugas tertentu.

    2. Perhatian Tak Terarah (Undirected Attention)

    Perhatian tak terarah mengalir begitu saja tanpa kita memaksanya. Misalnya, mendengar kicauan burung, melihat dedaunan tertiup angin atau memandangi langit senja. Dalam kondisi ini, otak rileks namun tetap aktif secara alami.

    Jika manusia jarang memberi waktu untuk perhatian tak terarah untuk otak, maka akan muncul attentional fatigue atau kelelahan perhatian. Hal tersebut dapat membuat kesulitan fokus dan mudah terdistraksi.

    Aktivitas Membosankan tapi Baik untuk Otak

    Dulu, mungkin banyak orang yang menghadapi situasi membosankan seperti menunggu bus atau mengantre di supermarket. Tapi, saat-saat membosankan ini ternyata memberikan kesempatan pada pikiran untuk beristirahat.

    Sekarang, smartphone memberi kesempatan manusia untuk terus menikmati hiburan. Hal ini membuat otak jarang mempunyai ruang untuk pulih.

    Sehingga, Attention Restoration Theory menunjukkan betapa pentingnya menciptakan ruang untuk momen yang memungkinkan otak untuk melakukan “reset”.

    Alam sebagai Tempat Pemulihan

    Banyak studi telah mendukung teori Kaplan bahwa waktu di alam bisa memulihkan perhatian dan kesejahteraan. Satu tinjauan sistematis dari 42 studi menemukan hubungan antara paparan lingkungan alami dan peningkatan dalam beberapa aspek kinerja kognitif, termasuk perhatian.

    Semenara, sebuah uji coba terkontrol acak yang menggunakan neuroimaging otak menemukan tanda-tanda tingkat stres yang lebih rendah pada orang dewasa yang berjalan kaki selama 40 menit di alam, dibandingkan dengan peserta yang berjalan kaki di lingkungan perkotaan. Para penulis menyimpulkan bahwa jalan-jalan di alam memfasilitasi pemulihan perhatian.

    Penelitian bahkan menunjukkan bahwa sepuluh menit perhatian tak terarah saja bisa menghasilkan peningkatan kinerja yang terukur pada tes kognitif, serta pengurangan kelelahan atensi. Bahkan hanya berjalan di atas treadmil sambil melihat pemandangan alam bisa menghasilkan efek kognitif ini.

    Cara Melakukannya

    Pertama, temukan ruang hijau terdekat, entah itu taman lokal, sungai, atau jalur pendakian di hutan. Kedua, pastikan menyingkirkan ponsel atau benda lainnya yang mengganggu.

    Tak hanya itu, misalnya saat menghadap saat-saat membosankan, alih-alih memainkan ponsel, coba manfaatkan waktu tersebut tanpa memikirkan apapun secara spesifik.

    Menurut Kenyon, entah dengan mengamati kumbang yang merayap di meja atau menjelajahi alam yang luas, biarkan perhatian teralihkan. Ini bukanlah kemalasan, tapi merupakan pemeliharaan neurologis.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/kna)

  • Baru Berusia 29 Tahun, Ibu Muda Ini Didiagnosa Penyakit Alzheimer

    Baru Berusia 29 Tahun, Ibu Muda Ini Didiagnosa Penyakit Alzheimer

    Jakarta

    Seorang wanita asal Australia didiagnosa Alzheimer jenis langka yang diturunkan secara genetik di usianya yang baru 29 tahun. Dikutip New York Post, penyakit ini adalah bentuk yang paling umum di Australia, mencakup 70 persen dari seluruh kasus.

    Pada bulan Januari 2020, ayah Kelly mengungkapkan bahwa anak-anaknya memiliki peluang 50/50 terkena Alzheimer. Kenyataan tersebut membuatnya berpura-pura tidak pernah mendengarnya.

    “Awalnya saya rasa saya sedikit menyangkalnya dan awalnya saya bilang saya tidak ingin tahu,” kata ibu satu anak ini.

    “Saya seperti mengubur kepala di pasir dan berpura-pura hal itu tidak terjadi mungkin tiga tahun pertama, sampai saya memutuskan bahwa saya perlu melakukan sesuatu tentang itu,” tambahnya.

    Pada bulan Mei tahun lalu, hasil pemindaian otak menunjukkan dirinya positif mewarisi gen Alzheimer. Padahal saat itu dia belum mencapai setengah dari rata-rata usia diagnosis penyakit tersebut.

    “Saya mendapat hasil yang menyatakan bahwa saya mewarisi gen tersebut dan tidak banyak mendapat bantuan dari sana,” kata Kelly.

    Dia telah menghubungi Alzheimer’s Australia dan hanya mendapat jawaban, “Kami tidak bisa membantu Anda saat ini. Bahkan kami tidak tahu siapa yang bisa.”

    Kelly juga sempat mendatangi beberapa dokter ahli saraf, tapi tidak ada yang benar-benar bisa membantu hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang geriatri.

    Geriatri adalah dokter yang fokus pada perawatan multidisiplin untuk lansia, termasuk menangani berbagai penyakit kronis, mencegah penyakit, dan menjaga kualitas hidup secara keseluruhan.

    “Aku menemuinya beberapa kali. Dia menyuruh pemindaian dan baru beberapa minggu lalu hasilnya keluar yang menunjukkan adanya tanda-tanda penyakit di otakku,” kata Kelly.

    Dokter tersebut mengatakan kasus yang dialaminya sangat unik. Dia tidak pernah menangani siapapun yang mengalami Alzheimer yang mendekati usia Kelly.

    Kelly juga mengaku sering mengalami momen “kewaspadaan berlebih”, di mana dia lupa sesuatu seperti orang normal, namun langsung mengira penyakitnya sudah berkembang lebih cepat dari perkiraan.

    “Saat itu saya berpikir, ‘Baik, ini bukan hanya tentang diri saya, saya punya anak, ada saudara laki-laki, sepupu.. Saya ingin melakukan sesuatu. Pengetahuan tentang hal ini masih minim dan butuh waktu lama hanya untuk bisa mendapat pemeriksaan,” kata Kelly.

    Dengan bantuan saudara tirinya, Jessica Simpson, Kelly memulai penggalangan dana online. Tujuannya bukan hanya untuk menutupi biaya perawatan, tapi juga meningkatkan kesadaran sera mengumpulkan dana penelitian terkait kelainan genetik unik yang bisa memicu Alzheimer.

    Dokter geriatri yang menangani Kelly memberitahu bahwa pengobatan yang paling bisa menahan penurunan fungsi otaknya adalah lecanemab. Kendati demikian lecanemab tidak disetujui oleh Therapeutic Goods Administration. Oleh sebab itu tidak disubsidi. Kriteria saat ini untuk mendapat bantuan adalah orang berusia 50 hingga 90 tahun.

    “Aku memang bisa mencoba obat itu, tapi mungkin saja ada efek samping yang berlawanan. Mereka tidak tahu pasti dan aku bersedia menjadi orang yang berkata, ‘Baik, mari kita coba dan lihat hasilnya,” kata Kelly.

    “Aku hanya ingin membawa perubahan bagi orang-orang seperti diriku,” ujarnya.

    Saudara tiri Kelly mengatakan bahwa Kelly sering meremehkan usaha besar yang dia lakukan. Usaha tersebut bukan hanya untuk dirinya, tapi juga demi keluarganya.

    “Dia adalah ibu yang hebat bagi Evie dan secara umum orang yang sangat menyenangkan untuk diajak bersama,” kata Simpson.

    “Erin tidak meminta keajaiban, dia tahu tidak ada obat untuk penyakit ini. Dia hanya meminta lebih banyak waktu. Lebih banyak hari-hari biasa, lebih banyak momen kecil. Lebih banyak kenangan yang bisa dibawa Evie saat Erin sudah tidak bisa lagi mengingatnya,” tambahnya.

    Halaman 2 dari 3

    (elk/kna)

  • Penderitaan Wanita Orgasme Berkali-kali Sehari, Sudah Dimulai Sejak Usia 14

    Penderitaan Wanita Orgasme Berkali-kali Sehari, Sudah Dimulai Sejak Usia 14

    Jakarta

    Sebuah laporan kasus terbaru yang diterbitkan dalam AME Case Reports menyoroti kondisi medis langka dan menyedihkan yang dikenal sebagai Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD). Studi ini mengisahkan pengalaman seorang wanita berusia 20 tahun di China yang mengalami sensasi orgasme spontan dan tak terkendali, yang sama sekali tidak berhubungan dengan hasrat seksual.

    Diberitakan PsyPost, gejalanya yang mengganggu itu berlangsung selama bertahun-tahun, sangat memengaruhi kehidupan sehari-harinya, tetapi pada akhirnya dapat diredakan dengan pengobatan antipsikotik. Laporan tersebut ditulis oleh Jing Yan dan Dafang Ouyang dari Rumah Sakit Universitas Peking di Beijing.

    Meskipun PGAD sering disalahpahami, laporan ini menekankan bahwa sensasi ini bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Pasien mengalami sensasi orgasme spontan yang terjadi berkali-kali dalam sehari, berlangsung dari beberapa detik hingga berjam-jam, seringkali tanpa pemicu apa pun.

    Kondisi ini menyebabkan penderitaan yang luar biasa dan mengganggu kemampuannya untuk sekolah, bekerja, atau mempertahankan hubungan sosial. Perjalanan menuju diagnosis juga sangat kompleks. Pada usia 14 tahun, gejalanya pertama kali muncul sebagai sensasi “listrik” di perutnya, yang disertai kontraksi panggul mirip orgasme.

    Kasus wanita ini diperumit oleh riwayat medisnya yang kompleks. Ia juga memiliki gejala psikotik, seperti keyakinan bahwa orang lain bisa membaca pikirannya. Kondisi ini membuat dokter awalnya fokus pada pengobatan gejala depresi dan psikotik.

    Pengobatan yang diberikan

    Para neurolog telah melakukan serangkaian tes seperti EEG dan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan kemungkinan epilepsi dan kelainan struktural pada otak atau organ reproduksi, namun hasilnya nihil. Ketika ia akhirnya dirawat untuk studi kasus, gejalanya begitu parah hingga orgasme spontannya kerap menginterupsi wawancara medisnya.

    Terkait pengobatan, para peneliti menemukan bahwa obat antipsikotik, khususnya risperidone dan kemudian olanzapine, berhasil meredakan gejala PGAD-nya sekaligus delusinya. Sensasi orgasmenya menjadi jarang dan tidak terlalu parah, dan ia mampu kembali bekerja dan bersosialisasi.

    Penemuan ini menguatkan hipotesis bahwa PGAD mungkin berhubungan dengan disfungsi sistem dopamin. Dopamin adalah neurotransmitter kunci dalam sistem gairah dan penghargaan di otak. Obat antipsikotik yang digunakan bekerja dengan menghambat respons dopamin, sehingga meredam sensasi gairah yang abnormal.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Tingkat Fertilitas AS Anjlok ke Angka 1,6, Jadi Terendah Sepanjang Masa

    Tingkat Fertilitas AS Anjlok ke Angka 1,6, Jadi Terendah Sepanjang Masa

    Jakarta

    Angka kelahiran di Amerika Serikat (AS) kembali mencetak rekor terendah sepanjang sejarah pada tahun 2024. Data federal terbaru dari CDC menunjukkan bahwa tingkat kesuburan AS turun hingga kurang dari 1,6 anak per wanita.

    Angka ini jauh di bawah tingkat yang diperlukan untuk mempertahankan populasi, yaitu 2,1 anak per wanita. Kondisi ini sudah berlangsung selama hampir dua dekade, seiring dengan semakin banyaknya perempuan yang menunda atau memilih untuk tidak memiliki anak sama sekali.

    Penurunan ini terjadi karena banyak perempuan menunda kehamilan hingga usia lebih tua atau memutuskan tidak memiliki anak. Menurut Karen Guzzo, direktur Carolina Population Center, banyak pasangan yang khawatir tentang ketersediaan finansial, asuransi kesehatan, dan sumber daya lain yang diperlukan untuk membesarkan anak dalam lingkungan yang stabil.

    “Kekhawatiran bukanlah saat yang tepat untuk memiliki anak,” ujar Guzzo. Ia menambahkan bahwa kebijakan yang diusulkan pemerintah, seperti “bonus bayi” atau akses ke IVF, sering kali dianggap simbolis dan tidak menyentuh kebutuhan mendasar seperti cuti orang tua yang memadai dan biaya penitipan anak yang terjangkau.

    Angka yang mengkhawatirkan ini telah mendorong pemerintah, termasuk era pemerintahan Donald Trump, untuk mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan angka kelahiran. Beberapa proposal yang diajukan termasuk memperluas akses dan mengurangi biaya in vitro fertilization (IVF).

    Namun, tidak semua ahli merasa khawatir. Leslie Root, seorang peneliti dari University of Colorado Boulder, berpendapat bahwa penurunan ini adalah bagian dari proses penundaan kehamilan yang terus berlanjut.

    “Populasi AS masih terus tumbuh. Kami masih memiliki peningkatan alami, yaitu lebih banyak kelahiran daripada kematian,” ujarnya.

    Meskipun laporan CDC juga menunjukkan adanya sedikit peningkatan total kelahiran sekitar 1% pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, angka ini tidak cukup untuk menaikkan tingkat kesuburan secara keseluruhan.

    Data historis menunjukkan bahwa angka kesuburan AS pernah mencapai 3,5 pada awal 1960-an, jatuh ke 1,7 pada 1976, sempat naik ke 2,1 pada 2007, dan terus menurun sejak saat itu. Hal ini menegaskan bahwa penurunan ini bukanlah tren sesaat, melainkan isu kompleks yang berakar pada perubahan sosial dan ekonomi.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Kronologi Wanita 25 Tahun Perutnya Dipenuhi Tinja gegara Nggak BAB 4 Bulan

    Kronologi Wanita 25 Tahun Perutnya Dipenuhi Tinja gegara Nggak BAB 4 Bulan

    Jakarta

    Wanita berusia 25 tahun di Amerika Serikat harus dilarikan ke rumah sakit karena masalah pencernaan. Ia mengaku sulit buang air besar selama empat bulan penuh.

    Dikutip dari The Sun, wanita itu memiliki riwayat sembelit. Sampai suatu hari, ia mengeluhkan rasa sakit yang hebat dan kembung hingga dilarikan ke unit gawat darurat.

    Diketahui, wanita itu memiliki riwayat sembelit kronis. Kondisi itu dimulai sejak pertama kali dilatih menggunakan toilet saat masih kecil. Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Cureus, perut wanita itu terasa lembek. Bahkan, sampai meninggalkan lekukan saat ditekan.

    Proses Pemeriksaan

    Sampai akhirnya, dokter melakukan pemeriksaan CT scan untuk melihat apa yang ada di dalam tubuhnya. Terlihat, di saluran pencernaan wanita itu dipenuhi dengan tinja atau feses, yang dikenal sebagai impaksi feses.

    Impaksi feses adalah kondisi yang terjadi saat feses menumpuk di bagian terakhir usus besar. Itu menjadi komplikasi jangka panjang yang terjadi akibat sembelit.

    Dokter mengungkapkan tinja yang ada di perutnya itu telah menumpuk selama berbulan-bulan. Bahkan, dokter mengungkapkan perut pasien ini seperti dipenuhi ‘tanah liat’ karena penyumbatan tinja yang besar.

    Selain itu, dari CT scan menemukan wanita itu memiliki kolon sigmoid berlebih berdiameter 15 cm. Kolon yang panjang tidak normal yang melipat dan melilit di rongga perut, bisa juga menyebabkan sembelit.

    Kolon tersebut seperti meregang dan berisi banyak tinja.

    Pengobatan yang Dilakukan

    Setelah mendapatkan hasil pemeriksaan, pasien memilih untuk menjalani disimpaksi manual. Itu merupakan prosedur feses yang mengeras dipecah dan dikeluarkan secara manual dengan anestesi.

    Dalam kasus ini, disimpaksi harus dilakukan berkali-kali.

    “Pada kolon sigmoid distal, ahli endoskopi tidak dapat memajukan kolonoskop karena kurangnya visibilitas akibat tinjanya keras. Dan pelunakannya dengan lavage tidak dapat menggerakkan feses,” tulis dokter dalam laporan tersebut.

    “Selain itu, praktisi tidak dapat menjangkau area tersebut secara manual, sehingga prosedur harus dihentikan,” sambungnya.

    Saat diperiksa, kolon pasien sangat melebar dan fesesnya menyerupai tanah liat, seperti padat dan lembab.

    Pasca prosedur medis dilakukan, pasien wanita itu diberikan diet cair murni untuk membantu membersihkan ususnya. Ia mengonsumsi satu bungkus laksatif Miralax sehari, serta satu galon zat pembersih usus besar.

    Sampai akhirnya, selama dirawat di rumah sakit ia berhasil buang air besar. Bahkan, sampai 21 kali buang air besar.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)