Jenis Media: Kesehatan

  • Banyak Dilakukan Anak Sekolah, Studi Ungkap Sering Nge-Game Bisa Bikin Depresi

    Banyak Dilakukan Anak Sekolah, Studi Ungkap Sering Nge-Game Bisa Bikin Depresi

    Jakarta

    Sebuah studi terbaru mengungkapkan kecanduan game atau binge gaming berkaitan langsung dengan kecemasan, depresi, dan gangguan tidur anak muda, khususnya pada usia sekolah. Anak laki-laki menjadi kelompok yang paling terdampak.

    Peneliti dari Hong Kong melakukan survei terhadap 2.592 pelajar sekolah dan remaja. Mereka menemukan 31 persen dari mereka mengalami kecanduan main game. Peneliti mendefinisikan binge gaming sebagai orang yang bermain game konsol atau komputer selama lima jam atau lebih secara berturut-turut.

    Dikutip dari Daily Mail, secara spesifik 30 persen responden mengaku melakukan binge gaming setidaknya sekali sebulan. Prevalensinya 14,3 persen lebih tinggi pada anak laki-laki.

    Pada kedua kelompok jenis kelamin, anak yang melakukan binge gaming mengalami lebih banyak depresi, kecemasan, stres, kesepian, dan gangguan tidur. Peneliti juga menemukan adanya keterkaitan binge gaming dengan penurunan kepercayaan diri terhadap kemampuan akademis dibanding dengan seseorang yang bukan pemain game.

    Peneliti melaporkan tingkat kecanduan game yang lebih tinggi, secara medis dikenal dengan istilah internet gaming disorder (IGD).

    “Binge gaming dapat menandakan fase awal perkembangan IGD dan masalah sosial, fisik, serta kesehatan mental yang lebih parah,” tulis peneliti.

    Meski begitu, mereka juga menambahkan faktor risiko lain yang dapat memicu perkembangan IGD, seperti kondisi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) dan autisme.

    Gangguan bermain game telah dikategorikan sebagai kondisi kesehatan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada Juni, sebuah studi menemukan remaja yang menghabiskan waktu lebih dari dua jam sehari untuk scrolling ponsel atau tablet berisiko dua kali lipat mengalami kecemasan dan empat kali lebih besar mengalami depresi.

    Screen time yang berkepanjangan menyebabkan peningkatan kecemasan, depresi, agresivitas, dan sifat impulsif pada remaja yang mengikuti studi selama 9 bulan.

    Ahli saraf menyebutkan 45 persen remaja usia 12-17 tahun yang diteliti sebelumnya tidak memiliki masalah kesehatan mental. Namun, mereka kini justru mengalami gejala psikiatris yang membutuhkan evaluasi medis lebih lanjut.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Awal Mula Pemuda Makassar Cuci Darah Sejak Umur 15, Ini Gejala yang Dialami

    Awal Mula Pemuda Makassar Cuci Darah Sejak Umur 15, Ini Gejala yang Dialami

    Jakarta

    Kisah Rahmat Putra (18) menceritakan pengalamannya cuci darah sejak usia 15 tahun viral di media sosial TikTok. Ia menceritakan, pada tahun 2022 dirinya didiagnosis gagal ginjal kronis stadium lima karena gaya hidup tidak sehat seperti sering minum manis dan begadang, serta karena memiliki kelainan ginjal.

    Menurut dokter yang memeriksa, ukuran ginjal Rahmat lebih kecil dibandingkan ukuran ginjal orang-orang seumurannya.

    “Ukurannya seperti anak ginjal anak-anak dokter bilang,” kata Rahmat ketika dihubungi detikcom, Jumat (15/8/2025).

    Sebelum didiagnosis gagal ginjal kronis, Rahmat mengatakan dirinya sempat mengalami gejala-gejala awal berkaitan dengan kesehatannya. Namun, ia mengabaikan gejalanya lantaran tanda-tandanya dirasa ringan.

    Beberapa gejala yang dialaminya seperti kelelahan dan lemas meski istirahat cukup, mual dan muntah, wajah pucat, jarang buang air kecil, hingga dada sering berdebar meski tidak melakukan aktivitas berat.

    “Terus pipi saya bengkak apalagi kalau habis bangun tidur. Salahnya, waktu itu masih saya cuekin, padahal itu tanda-tanda ginjal sudah mulai rusak. Ginjal rusak itu nggak selalu sakit, tapi dia ngasih sinyal halus,” ceritanya.

    Kondisi itu akhirnya berlanjut sampai suatu waktu ia mengalami kejang dan dilarikan ke unit gawat darurat rumah sakit. Dari situ, dokter mendiagnosisnya gagal ginjal kronis dan Rahmat harus menjalani prosedur dialisis atau cuci darah.

    Rahmat menjalani cuci darah sebanyak tiga kali seminggu sejak 2022. Karena kondisinya saat ini, sejak lulus SMA ia hanya fokus untuk menjaga kondisinya.

    Pekan lalu, ia sempat dirawat di ruang High Care Unit (HCU) karena kembali mengalami kejang.

    “Kebetulan banget, saya baru keluar dari ruang HCU saraf seminggu yg lalu karna tensi saya yg tinggi 230/150 menyebabkan saya kejang-kejang 4 kali,” ceritanya.

    Ia berharap apa yang dilaluinya saat ini bisa menjadi pelajaran bagi banyak orang. Menjaga gaya hidup sehat dengan makan bergizi seimbang dan aktivitas fisik merupakan beberapa faktor kunci ginjal yang sehat.

    “Usahakan memberikan makanan yang sehat untuk anak atau real food dan sayur sayuran. Kalau bisa suruh anak-anak untuk beraktivitas di luar rumah atau berolahraga jangan biasakan mereka bermain gadget dan begadang,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Ini yang Bakal Terjadi pada Tubuh kalau Tak Makan Apapun Selama 7 Hari

    Ini yang Bakal Terjadi pada Tubuh kalau Tak Makan Apapun Selama 7 Hari

    Jakarta

    Pernahkah membayangkan berada di situasi tidak bisa makan sama sekali selama 7 hari? Selama satu pekan tanpa asupan, tubuh ‘dipaksa’ untuk bertahan dengan segala cara yang dimilikinya.

    Lama waktu seseorang bisa bertahan tanpa makanan atau minuman akan bergantung pada banyak faktor, misalnya usia dan kondisi kesehatan individu. Faktor lain yang mungkin memengaruhi adalah apakah tubuh masih mendapatkan cairan atau tidak.

    Dikutip dari Healthline, normalnya tubuh akan memecah makanan menjadi glukosa sebagai sumber energi. Pada hari pertama tanpa makan, tubuh akan mulai menggunakan cadangan glikogen dari hati dan otot untuk menghasilkan glukosa.

    Pada hari kedua, cadangan glukosa dan glikogen habis. Tubuh akhirnya mulai memecah jaringan otot untuk energi, tapi hanya sementara karena tubuh juga berusaha mempertahankan massa otot.

    Selanjutnya, tubuh mulai menggunakan cadangan lemak untuk menghasilkan keton sebagai energi. Proses ini dikenal dengan istilah ketosis.

    Pada 5 hari pertama tanpa makan, seseorang bisa kehilangan 1-2 kg berat badan per hari. Sebagian besar disebabkan oleh dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Setelah 4 hari, gejala medis seperti pusing dan lemas biasanya mulai muncul.

    Jika berat badan turun 10 persen atau indeks massa tubuh kurang dari 16,5, maka komplikasi berupa kelaparan akan mulai muncul.

    Semakin banyak cadangan lemak, semakin lama seseorang bisa bertahan. Namun, setelah lemak habis, tubuh kembali memecah otot untuk energi dan pada fase ini gejala kelaparan parah muncul.

    Risiko Terlalu Lama Tidak Makan

    Beberapa laporan menyebutkan orang bisa bertahan berhari-hari hingga berminggu-minggu dalam kondisi kelaparan. Namun, dalam periode tersebut, sistem tubuh akan mulai memburuk. Efek kelaparan mencakup:

    PingsanPusingPerubahan kognitifTekanan darah rendahDetak jantung melambatKelemahanDehidrasiPerubahan fungsi tiroidNyeri perutKetidakseimbangan elektrolitSerangan jantungGagal organ

    Sedangkan, efek jangka panjang dari kelaparan atau pembatasan makan ketat dapat berupa:

    Pertumbuhan terhambat.Kesehatan tulang memburuk atau osteoporosis.Stres pasca-trauma atau depresi.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Viral Pemuda Makassar Cuci Darah Sejak Usia 15 Tahun, Awalnya Sering Minum Manis

    Viral Pemuda Makassar Cuci Darah Sejak Usia 15 Tahun, Awalnya Sering Minum Manis

    Jakarta

    Seorang pemuda di Makassar, Rahmat Putra (18), menceritakan pengalamannya menjalani prosedur cuci darah atau dialisis sejak berusia 15 tahun. Pada saat itu, ia didiagnosis oleh dokter mengidap gagal ginjal kronis stadium 5.

    Rahmat menceritakan, kejadiannya berawal di tahun 2022. Ia mengalami kejang-kejang dan dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit. Pada saat itulah ia didiagnosis gagal ginjal kronis.

    “Pada saat itu saya didiagnosis gagal ginjal kronis sejak umur 15 tahun, awal masuk SMA. Kata dokter dikarenakan ada kelainan di ginjal saya ditambah gaya hidup yang tidak sehat,” cerita Rahmat pada detikcom, Jumat (15/8/2025).

    “Ginjal saya mengecil dan hanya satu yang berfungsi, yang sisa satu itupun fungsinya sudah dibawa 15 persen,” sambungnya.

    Dokter yang memeriksa saat itu menemukan kedua ginjal Rahmat memiliki kelainan, ukurannya lebih kecil daripada ukuran ginjal pada umumnya. Bahkan, mereka menyebut ukuran ginjalnya seperti ginjal anak-anak.

    Karena fungsi ginjal yang tersisa hanya di bawah 15 persen, Rahmat akhirnya harus menjalani cuci darah sejak 2022 hingga saat ini.

    Selain memiliki kelainan pada ginjal, Rahmat mengakui gaya hidupnya saat itu juga kurang baik. Ia mengaku mengonsumsi minuman manis kemasan setiap hari dan sering begadang karena suka nonton pertandingan bola.

    “Pertama itu jarang minum air putih, lebih milih minum minuman kemasan, padahal ginjal butuh air putih buat kerjanya lebih maksimal. Kesalahan kedua itu suka makan keripik asin gurih, makanya tensi gue naik di 162/93 waktu awal sakit. Itu cukup tinggi untuk anak berusia 15 tahun,” ceritanya.

    “Kesalahan ketiga sering begadang dan tidur di atas jam 11 malam. Padahal waktu istirahat ginjal itu waktu kita tidur. Jadi kalau kita begadang, ginjal kita otomatis akan kerja,” tambah Rahmat.

    Rahmat berharap apa yang dialaminya saat ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua orang. Orang tua mungkin juga bisa lebih memerhatikan makanan atau minuman yang dikonsumsi anak.

    Menurutnya ada beberapa makanan yang dianggap biasa, padahal bisa memicu masalah kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak. Rahmat juga mengimbau orang-orang untuk menjaga aktivitas fisik untuk menjaga kondisi tubuh.

    “Lebih dijaga makanan yang dikonsumsi anak-anak batasi konsumsi nugget, sosis, daging kaleng, dan mie instan atau jajan-jajan ciki karena itu tinggi kandungan garam dan bahan pengawet. Batasi konsumsi minuman manis, bersoda, dan yang harus paling dihindari energy drink jika dikonsumsi anak,” tandas Rahmat.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Waspadai Gejala Kanker Payudara, Penyakit yang Diidap Mpok Alpa Sebelum Meninggal

    Waspadai Gejala Kanker Payudara, Penyakit yang Diidap Mpok Alpa Sebelum Meninggal

    Jakarta

    Komedian Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat (15/8/2025) setelah berjuang melawan kanker payudara. Sahabatnya, Dewi Perssik dan Nassar menuturkan Mpok Alpa sebenarnya sudah cukup lama mengidap kondisi tersebut.

    Meski begitu, Mpok Alpa selalu berusaha tidak menunjukkan jika dirinya sedang sakit kanker payudara. Sang komedian selalu berusaha tampak ceria ketika bekerja atau ketika berkumpul dengan teman-temannya.

    “Waktu itu beliau curhat juga sama saya. Beliau katanya kanker payudara sudah stadium 4 waktu itu,” kata Dewi Perssik di program Pagi Pagi Ambyar Trans TV.

    “Kita nggak pernah lihat Mpok Alpa sakit, selalu happy, selalu mengisi acara dengan meriahnya gitu, bahkan masih sering ketemu kalau off air gitu,” timpal Nassar.

    Perawatan kanker payudara sudah dilakukan Mpok Alpa sejak hamil. Ketika sudah melahirkan, pengobatannya dilanjutkan. Ia meminta teman-temannya untuk tidak memberitahukan ke banyak orang terkait kanker payudara yang dialaminya.

    Apa Itu Kanker Payudara?

    Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum menyerang wanita. Kanker ini terjadi ketika sel-sel kanker di payudara berkembang biak dan membentuk tumor.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, gejala kanker payudara pada tiap orang bisa bervariasi. Ada yang menunjukkan gejala khas dan ada yang bahkan tidak menunjukkan tanda yang nampak.

    Ketika muncul, gejala kanker payudara dapat berupa:

    Perubahan ukuran, bentuk, atau kontur payudara.Benjolan atau massa, yang bisa sekecil biji kacang polong.Benjolan atau penebalan di dalam atau dekat payudara atau di ketiak yang tetap ada sepanjang siklus menstruasi.Perubahan tampilan atau tekstur kulit pada payudara atau puting, misalnya kulit tampak berlesung, mengerut, bersisik, atau meradang. Kulit juga bisa tampak merah, ungu, atau lebih gelap dari bagian payudara lainnya.Area mengeras di bawah kulit yang terasa seperti marmer.Cairan dari puting, bisa berupa darah atau cairan bening.

    Penyebab kanker payudara belum secara pasti diketahui. Meski begitu penelitian menunjukkan ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada seseorang.

    Beberapa di antaranya seperti usia di atas 55 tahun, riwayat keluarga, kondisi genetik atau bawaan, hingga kebiasaan merokok. Beberapa faktor risiko kanker payudara yang patut diwaspadai adalah kebiasaan konsumsi alkohol, obesitas, riwayat paparan radiasi, dan terapi hormon.

    Penting melakukan pemeriksaan rutin sedini mungkin untuk menemukan kanker payudara. Kanker payudara yang lebih cepat ditemukan dapat meningkatkan kemungkinan pasien dirawat dengan lebih baik dan remisi. Seringkali, kanker payudara terdeteksi terlambat sehingga lebih sulit untuk sembuh.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/up)

  • Tips Menang Lomba Bakiak Race dari Para Juara, Formasi Pemain hingga Atur Tempo

    Tips Menang Lomba Bakiak Race dari Para Juara, Formasi Pemain hingga Atur Tempo

    Jakarta

    Sulit rasanya meniadakan lomba balap bakiak atau bakiak race di momen perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) setiap 17 Agustus. Saking serunya, lomba bakiak ini menjadi ajang paling mengundang tawa di kampung-kampung.

    Hanya bermodalkan kayu dengan panjang tertentu, paku, dan karet ban, lomba bakiak sudah siap untuk dihelat. Urusan peserta, panitia tenang saja, pasti banyak warga yang antre di meja pendaftaran, mulai dari yang kecil hingga dewasa.

    Namun, kalau ingin memenangkan lomba balap bakiak, tentu tak bisa asal-asalan. Harus ada strategi tertentu seperti komposisi pemain, hingga ritme gerakan yang kompak, agar menjadi tim yang lebih dulu mencapai garis finish.

    Penasaran bagaimana tips menjadi nomor satu di lomba bakiak? Ini kata mereka yang pernah juara di lomba ini.

    1. Komposisi Pemain

    Dalam lomba balap bakiak, tidak bisa asal-asalan mengatur siapa yang di depan, di tengah, atau di belakang. Dewi (27) ibu rumah tangga di Pekanbaru yang mengklaim pernah beberapa kali memenangi lomba ini berbagi tips terkait formasi.

    “Yang kuat biasanya ditaruh di depan. Jadi ritme jalan ikut dia, mereka yang di belakang tinggal ngikut aja,” kata Dewi saat berbincang dengan detikcom, Jumat (15/8/2025).

    Senada, Nunang (28) karyawan swasta di Jakarta Selatan juga mengatakan hal serupa. Jika satu grup berisi laki-laki dan perempuan, maka yang lebih ‘kuat’ akan ditaruh di depan dan belakang.

    “Depan dan belakang harus yang kuat, jadi posisinya cowok depan dan cewek di tengah,” kata Nunang, yang sebenarnya belum pernah ikut lomba, tapi kelihatannya yakin betul dengan strateginya.

    2. Ritme Gerakan

    Menurut Dewi, pemain yang posisinya di bagian depan harus menjadi ‘pemimpin’ yang mengatur tempo langkah atau gerakan. Lambat dan cepatnya tergantung peserta yang berposisi di depan.

    “Temponya harus sama. Kadang yang di depan akan teriak ‘kanan’ ‘kiri’ sebagai tanda langkah kaki,” kata Dewi.

    “Nggak perlu cepet-cepet sih kalau aku, yang penting pasti aja. Kalau terlalu cepet, biasanya ada anggota tim yang nggak bisa ngimbangin,” sambungnya.

    Meski ada pemimpin yang mengatur ritme, komunikasi dengan anggota tim yang lain tetap perlu dijaga. Idealnya ada satu orang lagi yang berfungsi mengamati teamwork, kemudian memberi kode atau isyarat jika terlihat mulai tidak kompak. Tanda-tanda mulai ada yang salah langkah terkadang tidak terlihat oleh pemimpin yang posisinya ada di depan.

    3. Posisi Badan

    Bagi Nunang, posisi badan juga tak kalah penting untuk memastikan gelar juara di lomba bakiak.

    “Condong ke depan, saling berpegangan (di pundak) agar tidak jatuh. Jalannya dengan hati-hati dan tetep chill (santai),” katanya.

    Tidak kalah penting, perhatikan juga distribusi berat badan saat berganti langkah. Salah satu anggota tim salah posisi, seluruh tim bisa terjerembab karena hilang keseimbangan.

    4. Menjaga Konsentrasi

    Menurut Dewi, teriakan penonton terkadang bisa memecah konsentrasi tim. Terlebih saat ada grup yang mulai mendekati garis finish, maka penonton akan menjadi lebih heboh.

    “Fokus aja ke bakiak masing-masing, nggak usah hirauin penonton,” kata Dewi.

    Saat mulai kehilangan fokus, tidak ada salahnya berhenti sejenak untuk saling menyelaraskan langkah. Berhenti beberapa detik untuk kemudian bisa melangkah lebih cepat lagi, akan lebih menguntungkan daripada memaksakan langkah yang sudah tidak kompak, lalu jatuh kemudian diskualifikasi.

    5. ‘Eksplosif’ di Akhir

    Fase ini krusial, terlebih jika ada grup lain yang sejajar dan sama-sama mendekati garis finish. Menurut Dewi, biasanya leader atau mereka yang berada di depan akan memberikan aba-aba untuk meningkatkan langkah.

    “Kalau mau finish biasanya dicepetin. Ntar yang depan bakal bilang, jadi yang belakang tinggal ngikutin aja,” katanya.

    Hati-hati, banyak tim terjerembab pada tahap ini. Tetap fokus, jaga ritme agar tetap kompak.

    Tips menang lomba balap bakiak Foto: infografis detikHealth

    6. Risiko Cedera

    Meskipun dianggap sebagai ajang seru-seruan, lomba balap bakiak juga menyimpan risiko cedera. Terlebih bagi peserta yang hanya berfokus pada kecepatan dan menurunkan porsi kehati-hatian.

    Spesialis ortopedi, dr Langga Sintong, SpOT(K), dari Siloam Hospitals Mampang mengatakan pergelangan kaki lebih rentan mengalami cedera saat lomba balap bakiak.

    “Karena pada saat berjalan berbarengan dan kaki terikat di bakiak, jika kita tidak seimbang atau tidak mengikuti irama maka bisa terjatuh. Karena kaki terkunci di bakiak, pergelangan kaki bisa terkilir,” kata dr Langga saat dihubungi detikcom, Sabtu (16/8/2025).

    Konsultan foot and angkle ini menambahkan, idealnya bakiak haruslah disesuaikan dengan ukuran kaki masing-masing peserta. Namun, biasanya panitia hanya mempersiapkan beberapa bakiak ‘all size’.

    “Tentu saja (idealnya) disesuaikan dengan ukuran kaki peserta, supaya nyaman dan mencegah terjadinya cedera,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 6

    Simak Video “Video: Mengenal Padel, Olahraga yang Kini Lagi Digandrungi Kaum Urban”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

    Resep Juara Lomba 17-an

    8 Konten

    Beragam lomba memperingati HUT RI ke-80 pada 17 Agustus 2025 bukan hanya untuk seru-seruan, tapi sekaligus ajang tes kebugaran. Mau menang lomba balap karung atau makan kerupuk? Butuh fisik yang prima.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Dokter Ungkap Cara Tubuh Memproses Gula hingga Tingkatkan Risiko Diabetes

    Dokter Ungkap Cara Tubuh Memproses Gula hingga Tingkatkan Risiko Diabetes

    Jakarta

    Makanan dan minuman manis sering disebut sebagai pemicu diabetes. Namun, bagaimana prosesnya hingga tubuh memproses gula hingga akhirnya bisa meningkatkan risiko diabetes?

    Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM menjelaskan bagaimana tubuh memproses gula hingga akhirnya bisa meningkatkan risiko diabetes.

    “Tubuh mengolah makanan berkarbohidrat sederhana seperti nasi, roti, dan kue menjadi glukosa sebagai sumber energi utama. Glukosa diserap melalui usus ke aliran darah, lalu merangsang pankreas menghasilkan insulin (hormon pengatur gula darah) yang membantu glukosa masuk ke sel tubuh untuk digunakan sebagai energi,” ungkap dr. Herry yang bertugas di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dalam keterangan tertulis, Sabtu, (16/8/2025).

    Selain itu, dr. Herry juga mengungkapkan terkait fruktosa, yaitu jenis gula alami yang ditemukan dalam buah-buahan seperti apel, mangga, anggur, semangka, pir, melon, dan pisang yang bermanfaat bagi imun dan pencernaan.

    “Fruktosa diserap dari usus lalu diproses di hati, diubah menjadi glukosa atau lemak. Saat dikonsumsi dalam bentuk buah utuh, sebagian fruktosa dimetabolisme oleh bakteri baik di usus yang bermanfaat bagi pencernaan dan imun tubuh,” lanjutnya.

    Akan tetapi, Menurut dr. Herry, fruktosa dalam bentuk cair seperti jus atau minuman berperisa buah mudah dikonsumsi berlebihan karena tidak memberi rasa kenyang, padahal kandungan gulanya bisa mendekati batas harian yang dianjurkan.

    “Apalagi, glukosa dan fruktosa saling memengaruhi. Glukosa meningkatkan penyerapan fruktosa di usus, sementara fruktosa mempercepat penyimpanan glukosa di hati. Jika dikonsumsi berlebihan, dapat memicu penumpukan lemak di hati (fatty liver) dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2 serta penyakit jantung,” jelasnya.

    Hal ini juga dikonfirmasi oleh dr. Nanang Soebijanto Sajoedi , Sp.PD, KEMD, FINASIM, FACE, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes di Mayapada Hospital Jakarta Selatan. Menurutnya, konsumsi glukosa dan fruktosa yang berlebihan dapat memperburuk lonjakan gula darah.

    “Kadar gula darah yang tidak terkendali dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuhtidak lagi merespons insulin secara efektif. Jika terus berlangsung, pankreas akan kelelahan memproduksi insulin, hingga akhirnya produksi insulin berkurang (insufisiensi insulin). Inilah proses awal mula prediabetes, dan bila tidak ditangani dapat berkembang menjadi diabetes tipe 2 dengan risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan kebutaan,” ungkap dr. Nanang.

    Menurut dr. Nanang, langkah terbaik untuk mencegah diabetes adalah dengan mengelola konsumsi gula dan memilih sumber karbohidrat alami agar kadar gula darah tetap stabil.

    “Pilih makanan tinggi serat seperti buah utuh, sayuran, dan biji-bijian. Hindari minuman manis dan jus kemasan, serta lakukan pemeriksaan gula darah secara berkala, terutama bagi yang memiliki riwayat keluarga diabetes, kelebihan berat badan, atau gaya hidup sedentari,” jelasnya.

    Sebagai langkah antisipatif terhadap risiko diabetes, Mayapada Hospital menghadirkan Sugar Sugar Clinic sebagai pusat kesehatan layanan GRATIS bagi semua kalangan. Layanan ini mencakup skrining dengan Artificial Intelligence (AI), konsultasi dokter, manajemen diabetes menyeluruh, hingga pendampingan gaya hidup sehat.

    Layanan ini juga tersedia di unit Mayapada Hospital yang ada di Kuningan, Tangerang, Surabaya, dan Bandung. Untuk informasi layanan Sugar Clinic, silakan menghubungi call center 150770 atau mengakses aplikasi MyCare untuk booking layanan skrining dengan mudah.

    Mycare dapat membantu memantau gaya hidup sehat melalui fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit atau Health Access untuk memantau detak jantung, langkah kaki, kalori terbakar, dan BMI.

    Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk potongan harga di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (anl/ega)

  • 10 Tantangan Tebak Gambar untuk Menguji Kecermatan dan Konsentrasi

    10 Tantangan Tebak Gambar untuk Menguji Kecermatan dan Konsentrasi

    Jakarta

    Tebak gambar bisa menjadi permainan seru yang menguji kejelian mata sekaligus ketajaman otak dalam mengenali objek dan pesan tersembunyi. Sekilas, gambar yang ditampilkan mungkin terlihat sederhana, tapi jika diperhatikan detail, ada petunjuk tertentu yang harus dipecahkan.

    Sehingga permainan ini dapat menghibur dan melatih konsentrasi dan kemampuan observasi. Tebak gambar ini bisa dimainkan sendiri atau bersama teman untuk menambah keseruan.

    Tebak Gambar untuk Menguji Kecermatan dan Konsentrasi

    Siap menjawab tantangan tebak gambar? Coba buktikan kecermatanmu.

    1. Ada hewan berleher panjang dan sebuah batu. Petunjuknya, hal ini biasanya ada di wajah seseorang.

    Tebak Gambar Seru Akhir Pekan, Lepas Tekanan Bikin Plong Pikiran Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    2. Kondisi ini seringkali bisa membahayakan nyawa. Perhatikan dengan baik

    Tebak Gambar Seru Akhir Pekan, Lepas Tekanan Bikin Plong Pikiran Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    3. Jawabannya berhubungan dengan makanan. Jangan lewatkan huruf yang dicoret ya.

    Asah otak penangkal stres senin siang Foto: infografis detikHealth

    4. Petunjuknya adalah nama buah-buahan. Biasanya ada di rujak. Bisa langsung menjawab?

    Asah otak penangkal stres senin siang Foto: infografis detikHealth

    5. Jawabannya berkaitan dengan momen kumpul bersama teman. Jangan sampai terkecoh ya.

    Buat kamu yang punya imajinasi tinggi, coba jawab tebak gambar ini dengan cepat. Foto: detikhealth/Tasya Kania Azzahra

    6. Seperti di gambar, petunjuk jawabannya yaitu berhubungan dengan makanan. Rasanya manis gurih.

    Buat kamu yang punya imajinasi tinggi, coba jawab tebak gambar ini dengan cepat. Foto: detikhealth/Tasya Kania Azzahra

    7. Ada hewan yang suka membawa rumahnya dengan salah satu huruf yang diganti. Perhatikan tanda berikutnya.

    Buat kamu yang punya imajinasi tinggi, coba jawab tebak gambar ini dengan cepat. Foto: detikhealth/Tasya Kania Azzahra

    8. Biasanya, hal ini yang harus dilakukan saat bertemu dengan kerabat yang suka mengkritik atau komentar pedas.

    asah otak Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    9. Bisa muncul karena terlalu banyak makan kue atau kudapan manis. Coba tebak kurang dari 5 detik!

    asah otak Foto: Firdaus Anwar/detikhealth

    10. Kondisi ini terkadang dialami oleh sebagian orang yang tidak biasa naik kendaraan.

    Tes asah otak detikHeatlh. Foto: detikHealth

    Jawaban Tebak Gambar untuk Menguji Kecermatan dan Konsentrasi

    Sudah menjawab semuanya? Coba lihat berapa jawaban yang benar.

    1. Jerawat Batu
    2. Luka dalam
    3. Kambing guling

    4. Jambu monyet
    5. Buka puasa bersama
    6. Ayam bakar madu

    7. Pura-pura tidak tahu

    8. Lapang dada

    9. Gula darah tinggi

    10. Mabuk perjalanan

    Halaman 2 dari 8

    (elk/up)

  • Infografis: Rahasia Gigitan Awal dan Trik Mengunyah Cepat di Lomba Makan Kerupuk

    Infografis: Rahasia Gigitan Awal dan Trik Mengunyah Cepat di Lomba Makan Kerupuk

    Jakarta – Lomba makan kerupuk memang hanya seru-seruan bagi kebanyakan orang. Tapi kalau hadiahnya menarik, tidak ada salahnya kan bikin strategi untuk menang?Tips menang lomba makan kerupuk Foto: infografis detikHealth

    Tips selengkapnya bisa disimak DI SINI:

    (up/up)

  • Infografis: Rahasia Gigitan Awal dan Trik Mengunyah Cepat di Lomba Makan Kerupuk

    Infografis: Rahasia Gigitan Awal dan Trik Mengunyah Cepat di Lomba Makan Kerupuk

    Jakarta – Lomba makan kerupuk memang hanya seru-seruan bagi kebanyakan orang. Tapi kalau hadiahnya menarik, tidak ada salahnya kan bikin strategi untuk menang?Tips menang lomba makan kerupuk Foto: infografis detikHealth

    Tips selengkapnya bisa disimak DI SINI:

    (up/up)