Jenis Media: Kesehatan

  • Apa Itu Syok Kardiogenik? Kenali Ciri-ciri dan Penanganannya

    Apa Itu Syok Kardiogenik? Kenali Ciri-ciri dan Penanganannya

    Jakarta

    Dalam beberapa kasus, tidak semua serangan jantung langsung berakhir fatal. Biasanya kondisinya bisa memburuk drastis hanya dalam hitungan menit karena komplikasi yang disebut syok kardiogenik.

    Apa Itu Syok Kardiogenik?

    Syok kardiogenik adalah kondisi darurat yang sangat berbahaya. Sayangnya, istilah ini masih jarang dikenal, padahal risikonya tinggi dan penanganan cepat sangat penting untuk menyelamatkan nyawa. Ini terjadi saat jantung mendadak tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh akibat kerusakan parah pada otot jantung.

    Ciri-ciri Syok Kardiogenik

    Syok kardiogenik bisa muncul secara tiba-tiba dan memburuk dengan cepat. Penderita bisa mengalami napas yang terengah-engah, detak jantung melonjak atau tidak beraturan, tekanan darah turun drastis, tubuh lemas, nadi melemah, hingga keringat dingin.

    Dalam banyak kasus, syok kardiogenik ditandai dengan kulit pucat, tangan dan kaki terasa dingin, jarang buang air kecil, bahkan hilang kesadaran karena akibat aliran darah gagal mengantarkan oksigen ke organ-organ vital.

    Dokter Spesialis Kardiologi Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Ade Imasanti Sapardan, Sp.JP-FIHA mengatakan syok kardiogenik umumnya merupakan komplikasi serangan jantung. Untuk itu penting mengenali gejala serangan jantung sejak awal untuk mencegah kondisi yang lebih serius.

    “Waspadai tanda-tanda seperti nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri, rasa tertekan di dada, keringat dingin, mual, muntah, nyeri ulu hati, hingga sesak napas. Semua itu adalah sinyal bahaya yang tidak boleh diabaikan,” jelas dr Ade dalam keterangan tertulis, Kamis (21/8/2025).

    dr Ade mengatakan pentingnya mengenali gejala mencurigakan seperti nyeri dada. Tak hanya itu, tindakan cepat juga sangat dibutuhkan. Ketika gejala seperti nyeri dada muncul, segera periksa ke rumah sakit agar penyebabnya bisa diketahui dan ditangani sejak dini.

    Layanan Chest Pain Unit di Mayapada Hospital Jakarta Selatan

    Mayapada Hospital Jakarta Selatan memiliki layanan Chest Pain Unit, di mana layanan ini menjadi titik awal
    pemeriksaan saat pasien datang dengan keluhan nyeri dada, sehingga evaluasi dan penanganan bisa dilakukan secara cepat dan menyeluruh.

    Chest Pain Unit terintegrasi langsung dengan Cardiac Emergency. Sehingga, apabila nyeri dada yang terjadi mengarah pada serangan jantung atau kondisi darurat kardiovaskular lainnya, tim medis yang siaga 24 jam dapat segera melakukan penanganan cepat dan tetap.

    Cardiac Emergency Mayapada Hospital siap memberikan tindakan Primary PCI dengan protokol Door To Balloon di bawah 90 menit, sebagai standar emas dalam penyelamatan nyawa pada serangan jantung akut.

    Cardiovascular Center Mayapada Hospital mampu menangani masalah jantung, dari yang ringan hingga kompleks, secara komprehensif dan berstandar internasional, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, intervensi jantung, bedah jantung, dan rehabilitasi jantung, didukung tim dokter multidisiplin berpengalaman dan teknologi mutakhir.

    Untuk booking skrining jantung, Anda dapat membuat janji konsultasi melalui call center 150770 atau aplikasi MyCare dari Mayapada Hospital.

    MyCare juga memiliki fitur Health Articles & Tips berisikan informasi dan tips seputar kesehatan jantung, serta fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, untuk memantau jumlah langkah harian, kalori, detak jantung, hingga BMI.

    Unduh MyCare sekarang dan dapatkan poin reward potongan harga untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • Berkaca dari Kasus Bocah Sukabumi, Cacing Bisa Masuk ke Tubuh dengan Cara Ini

    Berkaca dari Kasus Bocah Sukabumi, Cacing Bisa Masuk ke Tubuh dengan Cara Ini

    Jakarta

    Seorang balita di Sukabumi, Jawa Barat, bernama Raya (4) meninggal dunia karena infeksi cacing parah. Humas RSUD Syamsudin, dr Irfan mengungkapkan cacing bahkan sampai keluar dari hidung raya.

    Dari hasil pemeriksaan intensif, Raya didiagnosis mengidap askariaris, penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides).

    Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Aji Muhawarman menjelaskan Ascaris lumbricoides adalah salah satu jenis cacing yang umum menyebabkan infeksi, selain cacing tambang dan cacing cambuk. Meski begitu, cacing tambang bisa dikatakan sebagai jenis cacing paling besar yang biasanya menginfeksi.

    “Dalam kasus anak R di Sukabumi yang terinfeksi cacingan, kasus tersebut adalah kasus dengan jenis cacing gelang, karena jenis cacing ini ukurannya paling besar, sehingga bisa dilihat dengan mata biasa dan mudah dikenali dengan ukuran berkisar antara 10-35 cm,” kata Aji, Rabu (20/8/2025).

    Aji menjelaskan infeksi cacing gelang termasuk dalam kategori yang bisa ditularkan melalui tanah atau soil-transmitted helminths (STH). Ini dikarenakan siklus hidup cacing tambang memerlukan tanah untuk berkembang biak.

    Cacing tambang dapat menginfeksi manusia ketika seseorang menelan telur cacing yang terdapat pada makanan, minuman, atau tangan yang terkontaminasi tanah yang tercemar feses. Aji mengatakan penularan cacing gelang berkaitan erat dengan sanitasi buruk dan kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan.

    Inilah alasan penerapan gaya hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan sebelum makan sangat penting untuk dilakukan.

    “Bila telur infektif tertelan, telur akan menetas menjadi larva di usus halus kemudian menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfe, lalu terbawa aliran darah ke jantung dan paru hingga bisa menyebabkan terjadinya pneumonia, dengan gejala batuk, pilek, tidak sembuh dalam waktu lama, bisa keluar cacing dari hidung dan sesak nafas,” jelasnya.

    Infeksi ini lebih banyak terjadi pada anak-anak. Aji mewanti-wanti dampak infeksi cacing yang dapat memengaruhi kecerdasan dan daya ketahanan tubuh pada anak.

    “Cacingan sebabkan gangguan pada intake makanan, pencernaan, penyerapan serta metabolismenya,” ujar Aji.

    “Secara kumulatif, infeksi cacing atau cacingan dapat menimbulkan kerugian gizi berupa kekurangan kalori dan protein serta kehilangan darah sehingga berdampak pada perkembangan fisik, kecerdasan, dan ketahanan tubuh,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Gula Darah Melonjak? Dokter Spesialis Mayapada Hospital Siaga 24 Jam!

    Gula Darah Melonjak? Dokter Spesialis Mayapada Hospital Siaga 24 Jam!

    Jakarta

    Siapa bilang diabetes tidak bisa menjadi kondisi gawat darurat? Diabetes bisa jadi kondisi fatal dalam hitungan menit, terutama saat kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia).

    Kondisi ini memerlukan penanganan darurat seperti di layanan Emergency 24 jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang berstandar internasional dengan tim Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang siaga, standby, dan berada di rumah sakit selama 24 jam untuk memberikan penanganan yang cepat dan tepat.

    Menurut dr. Herry Nursetiyanto, Sp.PD-KEMD, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes Mayapada Hospital Jakarta Selatan, pada hiperglikemia atau Ketoasidosis Diabetikum (DKA), tubuh kekurangan insulin sehingga gula tidak dapat digunakan sebagai energi dan tubuh menghasilkan keton beracun.

    “Kondisi ini dapat terjadi pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2, terutama jika lupa mengonsumsi obat insulin, sedang sakit atau infeksi, atau remaja yang diabetesnya belum terkontrol. Gejalanya meliputi haus berlebihan, sering buang air kecil, mual, muntah, sakit perut, napas cepat, lemas, gangguan kesadaran, dan dapat berujung kematian,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/8/2025).

    Lebih lanjut, dr. Haryadi Wijaya, SpPD, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Mayapada Hospital Jakarta Selatan menegaskan DKA ini tidak bisa ditangani di rumah, sehingga harus segera di bawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

    “Bila muncul gejala-gejala tersebut, terutama jika penderita terlihat linglung atau sulit dibangunkan,” ungkap dr. Haryadi.

    Saat kondisi terjadi, segera bawa ke layanan Emergency 24 jam Mayapada Hospital Jakarta Selatan dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang berada di rumah sakit selama 24 jam, didukung Dokter Spesialis Anestesi yang juga standby untuk menangani kasus yang memerlukan tindakan bedah atau perawatan lanjutan secara intensif. Anda dapat menghubungi call center 150990 atau emergency call di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

    Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM menjelaskan bahwa seluruh pelayanan emergency di Mayapada Hospital Jakarta Selatan telah berstandar internasional dan mengacu pada akreditasi Joint Commission International (JCI).

    “Tim dokter spesialis dan subspesialis kami siaga 24 jam, termasuk dalam penanganan kondisi gawat darurat pada pasien diabetes, seperti hiperglikemia. Di layanan poliklinik, dokter tersedia dari pukul 08.00 WIB hingga 21.00 WIB, dan pada malam hari dari pukul 20.00 WIB hingga 08.00 WIB, sehingga penanganan medis tetap dapat diberikan tanpa jeda waktu,” jelas dr. Fiktor.

    Ia melanjutkan kondisi gawat darurat pada pasien diabetes dapat berkembang sangat cepat dan membutuhkan respons medis yang tepat waktu dan terkoordinasi.

    “Oleh karena itu, kami memastikan keselamatan pasien (patient safety) dan kenyamanan pasien (patient experience) melalui layanan emergency yang responsif dengan akses yang cepat dan mudah, didukung tim medis berpengalaman dan fasilitas yang lengkap, serta mengedepankan pendekatan yang berpusat pada pasien (patient-centered care),” imbuhnya.

    Anda juga dapat mencegah risiko diabetes dengan melakukan pemeriksaan gula darah secara gratis di layanan Sugar Clinic Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang menyediakan layanan skrining risiko prediabetes/diabetes dengan AI, pemeriksaan gula darah, konsultasi dengan dokter, dan manajemen diabetes yang komprehensif untuk menjaga metabolisme sehat.

    Informasi layanan kesehatan Mayapada Hospital dapat dibaca dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Ada pula fitur Personal Health yang terhubung dengan Google Fit atau Health Access untuk menghitung jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung, dan BMI. Unduh aplikasi MyCare sekarang, dan kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • Kemenkes Buka Suara Terkait Balita di Sukabumi Meninggal gegara Kecacingan

    Kemenkes Buka Suara Terkait Balita di Sukabumi Meninggal gegara Kecacingan

    Jakarta

    Buntut kasus kematian balita di Sukabumi pasca teridentifikasi lebih dari 1 kilogram cacing di tubuhnya, Kementerian Kesehatan RI sudah melakukan sejumlah upaya berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

    Puskesmas Kabandungan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi menggencarkan pemberian makanan tambahan untuk anak dengan gizi kurang. Pemberian obat massal cacingan dengan albendazol secara rutin, setahun dua kali.

    “Juga dilakukan penyelidikan epidemiologi, untuk menggali riwayat dan faktor risiko pada pengidap, agar tidak terjadi infeksi lagi,” tutur Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Aji Muhawarman, Rabu (20/8/2025).

    Kemenkes RI mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat. Selalu membiasakan mencuci tangan di waktu krusial seperti berikut:

    Setelah makanSetelah buang air besarSebelum menjamah makananSebelum menyusuiSetelah beraktivitas

    Masyarakat juga diimbau untuk tidak sembarangan buang air besar. Mengingat, kontaminasi larva cacing di tanah bisa bersumber dari BAB sembarangan, dan menjadi faktor risiko utama penularan.

    Hal yang tidak kalah penting adalah menjaga kebersihan makanan, utamanya buah dan sayuran.

    “Mencuci buah dan sayuran sebelum dimakan, memasak makanan dengan baik, dan menggunakan sumber air bersih,” beber Aji.

    “Jika ada gejala cacingan segera berobat ke puskesmas, dan untuk anak usia satu sampai 12 tahun minum obat cacing yang diberikan oleh petugas puskesmas 2 kali
    setahun,” pesan dia.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/kna)

  • Dikira Flu Biasa, Ternyata Pria Ini Kena Tumor Otak

    Dikira Flu Biasa, Ternyata Pria Ini Kena Tumor Otak

    Jakarta

    Seorang pria pengemudi truk awalnya mengira terkena flu atau COVID-19. Namun, kenyataannya jauh lebih buruk dari itu.

    Pria bernama Kieran Shingler itu mulai mengalami gejala, seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek pada 2022. Setelah dinyatakan negatif COVID-19, Kieran dan kekasihnya, Abbie Henstock, hanya menganggap itu sebagai flu biasa.

    Sayangnya, seiring berjalannya waktu, kondisi pria 26 tahun itu semakin memburuk. Ia mulai tidak bisa menelan makanan.

    Dokter umum yang menanganinya menyarankan Kieran untuk pergi ke Rumah Sakit Warrington di Cheshire karena mengira terkena meningitis. Namun, hasil CT scan menunjukkan massa di bagian otak.

    Kieran kemudian dipindahkan ke Walton Centre di Liverpool, tempat ia menjalani empat prosedur, termasuk biopsi. Hasilnya terungkap ia terkena astrositoma derajat tiga, tumor yang tumbuh dengan cepat.

    Selama perawatan, Kieran menjalani radioterapi dan kemoterapi yang bertujuan untuk mengecilkan tumor. Ia sangat terpukul setelah tahu dari CT scan terbaru bahwa tumor tersebut mulai tumbuh lagi.

    “Ketika saya didiagnosis mengidap tumor otak, saya takut, marah, dan selalu bertanya-tanya kenapa ini bisa terjadi,” tuturnya yang dikutip dari Express UK, Selasa (19/8/2025).

    Akibat kondisi itu, Kieran divonis hanya bisa bertahan hidup selama 12 bulan atau setahun lagi. Mengetahui itu, ia dan kekasihnya mendirikan penggalangan dana untuk pengobatan Kieran.

    Kieran, keluarga, dan teman-temannya telah mengumpulkan lebih dari £52 ribu atau sekitar 984 juta rupiah untuk berbagai badan amal tumor otak, termasuk Brain Tumour Charity, dan untuk mendanai berbagai terapi di rumah, seperti mesin oksigen dan lampu merah.

    Menyoal Astrositoma Derajat 3

    Dikutip dari Cleveland Clinic, astrositoma derajat tiga (astrositoma anaplastik) adalah tumor otak yang tumbuh cepat dan terdiri dari sel-sel astrosit. Itu adalah sel berbentuk bintang di otak dan sumsum tulang belakang yang menopang dan melindungi neuron atau sel saraf.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan ulang astrositoma anaplastik sebagai ‘astrositoma derajat tiga’. Klasifikasi ulang ini membantu memperjelas tumor untuk tujuan diagnostik.

    Sebagai tumor derajat 3, klasifikasi ini berarti tumor ini tumbuh lebih cepat dan lebih agresif daripada derajat 1 dan 2. Meskipun kurang umum, tumor ini dapat menyebar ke jaringan otak di sekitarnya dari tempat tumor mulai tumbuh. Tumor ini juga dikenal sebagai astrositoma ganas (kanker) atau derajat tinggi.

    Astrositoma adalah subtipe glioma, yang mencakup beberapa jenis tumor lain, termasuk astrositoma, ependimoma, dan oligodendroglioma. Meskipun tumor ini lebih parah daripada jenis astrositoma lainnya, tumor ini dapat diobati dengan pembedahan, diikuti dengan uji klinis, radiasi, dan kemoterapi.

    Gejala Astrositoma Derajat 3

    Gejala astrositoma derajat 3 bervariasi berdasarkan ukuran dan lokasi tumor, tetapi dapat meliputi:

    Sakit kepala.Mengantuk atau lesu.Muntah.Perubahan kepribadian.Perubahan penglihatan.Kesulitan koordinasi.Kelemahan pada lengan dan kaki.Kejang.

    Gejala tambahan dapat terjadi jika tumor berada di bagian tertentu di otak. Misalnya, mungkin mengalami masalah ingatan jika tumor berada di lobus frontal atau kesulitan berkomunikasi jika tumor berada di lobus parietal.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Tes DNA RK Non-Identik ke Anak Lisa, Bisa Berbeda Jika Diuji di Tempat Lain?

    Tes DNA RK Non-Identik ke Anak Lisa, Bisa Berbeda Jika Diuji di Tempat Lain?

    Jakarta

    Bareskrim Polri mengumumkan hasil tes DNA Ridwan Kamil dengan anak Lisa Mariana yakni CA. Hasilnya, tidak ada kecocokan atau non-identik antara DNA mantan gubernur Jawa Barat tersebut dengan anak Lisa.

    Untuk diketahui, tes DNA ini dilakukan setelah adanya laporan dari Ridwan Kamil pada 11 April 2025. Dirinya melaporkan Lisa Mariana setelah selebgram tersebut mengaku bahwa CA merupakan anak biologis Ridwan Kamil.

    Lalu, apakah hasil ini bisa berbeda jika tes DNA tersebut diuji di tempat lain?

    Spesialis forensik dan medikolegal, Dr dr Ade Firmansyah Sugiharto, SpFM, Subsp FK(K) mengatakan bahwa tempat tes yang sudah terstandar dan diakui secara internasional harusnya akan memberikan hasil yang sama, sehingga tidak mungkin berbeda.

    “Metode tes DNA untuk identifikasi hubungan keayahan ini diperiksa pada 23-26 lokus DNA yang terstandar dan diakui secara internasional,” kata dr Ade saat dihubungi detikcom, Rabu (20/8/2025).

    “Laboratorium pemeriksa yang sama-sama terstandar seharusnya akan memberikan hasil yang sama. Selama semua tahapan dilakukan sesuai standar,” sambungnya.

    dr Ade menambahkan terkait keakuratan tes DNA untuk memeriksa hubungan ayah dan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor.

    “Pengambilan sampel, preservasi sampel, transportasi sampel, dan laboratorium pemeriksa, serta metode pemeriksaannya,” kata dr Ade.

    Untuk diketahui, pemeriksaan DNA yang dijalani Ridwan Kamil, Lisa Mariana , dan CA dilakukan dengan metode buccal swab dan tes darah. Analisis kemudian dilakukan untuk mencari penanda dan profil genetik antara ketiganya.

    “Bila semua tahapannya dilakukan dengan baik, maka hasil pemeriksaan DNA memiliki akurasi yang tinggi. Bisa dengan tepat menentukan hubungan paternitas ini,” kata dr Ade.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/kna)

  • Berkaca dari Kasus Bocah Sukabumi, Cacing Bisa Masuk ke Tubuh dengan Cara Ini

    Respons Kemenkes RI soal Kasus Cacingan di Sukabumi Berujung Kematian

    Jakarta

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, dr Ina Agustina Isturini, MKM, mengklaim tren kasus cacingan di Indonesia relatif menurun sejak pemerintah mencanangkan program eliminasi kasus, juga pemberian obat-obatan setahun dua kali. Utamanya pada wilayah endemis.

    Menurut dr Ina, daerah yang masih mencatat laporan kasus kecacingan terbanyak adalah wilayah Indonesia bagian timur. Sementara di pulau Jawa trennya dilaporkan relatif rendah.

    Berkaca pada kasus di Jawa Barat, program penanganan dan upaya eliminasi kasus kecacingan disebutnya sudah berjalan. Namun, peran utama yang perlu diperhatikan adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat.

    “Jadi, orang-orang yang cacingan ketika diobati, tidak bisa langsung sepenuhnya sembuh bila perilaku hidup bersih dan sehatnya tidak diperbaiki. Dia tentu bisa kena lagi, meskipun sudah minum obat, karena kemudian misalnya masih main tanah, akan kembali cacingan,” wanti-wanti dr Ina saat ditemui di Gedung Sujudi Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2025).

    “Perlu dicatat obat itu bukan seperti vaksin. Tidak membuat seseorang ‘kebal’ dari infeksi,” sambung dia.

    Ia menyoroti jenis cacing yang terjadi pada balita di Jabar yakni ascaris atau cacing tanah. dr Ina mengimbau para orangtua untuk menjaga perilaku anak saat bermain, terlebih selepas menyentuh tanah atau bermain bola di lapangan luas.

    Upayakan untuk selalu menggunakan alas kaki saat bermain di tempat dengan lingkungan dan sanitasi yang buruk.

    Waspadai Anemia-BB Menurun

    dr Ina mengingatkan para orangtua untuk memperhatikan kondisi anak saat berat badannya menurun tanpa alasan yang jelas.

    “Yang pertama, kalau ada anak yang BB-nya nggak naik-naik, ada anemia, tentu berisiko, itu adalah gejala awal, memang dia harus diperiksa apalagi kalau daerah tersebut angka cacing-nya cukup tinggi,” beber dia.

    Risiko cacingan meningkat di daerah dengan sanitasi buruk dan masih banyaknya warga yang buang air besar sembarangan. Kemungkinan lain adalah saat mengonsumsi makanan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, termasuk mengonsumsi sayur-sayuran yang tidak dibersihkan dengan sumber air yang layak.

    “Jadi intinya pencegahan, memperhatikan kebersihan, karena walaupun diobati, kalau tetap tidak PHBS, infeksi akan muncul kembali,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Varian Covid-19 yang Mendominasi Indonesia Saat Ini “
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Mayapada Hospital Hadirkan IGD Anak 24 Jam Berstandar Internasional

    Mayapada Hospital Hadirkan IGD Anak 24 Jam Berstandar Internasional

    Jakarta

    Orang tua kerap dilanda panik ketika anak tiba-tiba sakit atau mengalami kondisi darurat. Untuk itu, penting mengetahui fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan cepat dan tepat.

    Mayapada Hospital Jakarta Selatan menghadirkan Pediatric Emergency dengan layanan dokter spesialis anak yang siaga 24 jam. Layanan ini siap menangani berbagai kegawatdaruratan, mulai dari anak menelan benda asing, gangguan pencernaan, kejang, demam, hingga asma kambuh.

    Salah satu kasus darurat yang sering ditemui di Pediatric Emergency adalah anak menelan benda asing (corpus alienum). Kondisi ini berisiko menyumbat atau melukai saluran cerna sehingga membutuhkan penanganan segera. Dokter Spesialis Anak Mayapada Hospital yang standby 24 jam siap memberikan tindakan, bahkan didukung dokter spesialis anestesi bila diperlukan operasi.

    “Saat anak menelan benda asing, pertolongan pertama yang dapat dilakukan orang tua adalah melakukan Heimlich Maneuver dengan menepuk punggung anak dan jika anak mulai sesak napas atau lemas, segera bawa ke rumah sakit.” jelas Dokter Spesialis Anak Mayapada Hospital Jakarta Selatan dan Kuningan, Dr. dr. Eva Jeumpa Soelaeman, Sp.A(K), dalam keterangannya, Rabu (20/8/2025)

    Dr Eva menuturkan ia pernah menangani pasien anak usia 4 tahun 10 bulan yang menelan koin seribu rupiah. Setelah 4 jam tidak keluar, tim medis melakukan endoskopi minim nyeri untuk mengeluarkan koin tanpa operasi besar. Tindakan ini melibatkan dokter anestesi anak dan dr. Amalia Evianti Sp.Rad(K), Spesialis Radiologi Konsultan Radiologi Anak.

    “Pasien anak memerlukan perlakuan khusus agar anak rileks untuk mendukung pemeriksaan yang akurat untuk diagnosis. Tindakan pembedahan pun dipertimbangkan jika ada potensi sumbatan di saluran cerna,” ungkapnya.

    Proses endoskopi hanya berlangsung 15 menit. Keberhasilan ini berkat kolaborasi tim spesialis berpengalaman yang terbiasa menangani pasien anak dengan pendekatan ramah agar anak tidak takut.

    Selain kasus menelan benda asing, Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga siap menangani kejang demam, sesak napas, diare, hingga dehidrasi. Layanan darurat berstandar internasional ini dapat diakses melalui nomor 150990 atau tombol Emergency Call di aplikasi MyCare.

    Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM mengatakan pihaknya memahami kondisi darurat anak bisa terjadi kapan saja.

    “Kami memahami bahwa kondisi darurat anak bisa terjadi kapan pun, sehingga kami menyiagakan tim dokter spesialis dan subspesialis kami selama 24 jam, baik di layanan Poliklinik dari pukul 08.00 hingga 21.00, dan pada malam hari, dari pukul 20.00 hingga 08.00 pagi, agar si kecil dapat ditangani dengan cepat dan tepat,” jelasnya.

    Menurut dr Fiktor, layanan Pediatric Emergency juga mengusung standar akreditasi Joint Commission International (JCI). IGD anak didesain bernuansa animasi agar pasien kecil merasa nyaman.

    “Seluruh tim medis kami selalu mengedepankan pendekatan yang berpusat pada pasien, selalu memastikan keselamatan pasien (patient safety) dan kenyamanan pasien (patient experience),” tegasnya.

    Layanan Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga merupakan bagian Pediatric Center Mayapada Hospital, yaitu pusat layanan komprehensif khusus anak yang didukung dokter spesialis dan subspesialis. Mulai dari alergi, autoimun, gangguan saluran cerna, gangguan ginjal, kanker, penyakit jantung anak, infeksi anak, pemeriksaan radiologi anak, pemeriksaan mata anak, hingga tindakan pembedahan dapat ditangani di sini.

    Pediatric Center Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga melayani pasien anak dengan kebutuhan khusus seperti disleksia atau kesulitan belajar, dan anak-anak dengan autisme. Untuk reservasi layanan hubungi call center 150770 atau melalui MyCare.

    Untuk informasi lebih lanjut dan reservasi, orang tua dapat menghubungi call center 150770 atau melalui aplikasi MyCare.

    (akn/ega)

  • Ketika Jantung ‘Lemah’ Memompa, Kenali Syok Kardiogenik Lebih Awal

    Ketika Jantung ‘Lemah’ Memompa, Kenali Syok Kardiogenik Lebih Awal

    Jakarta

    Tidak semua serangan jantung langsung berakhir fatal. Namun, pada beberapa kasus kondisinya bisa memburuk drastis hanya dalam hitungan menit karena komplikasi yang disebut syok kardiogenik.

    Ini terjadi saat jantung mendadak tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh akibat kerusakan parah pada otot jantung. Syok kardiogenik adalah kondisi darurat yang sangat berbahaya. Sayangnya, istilah ini masih jarang dikenal, padahal risikonya tinggi dan penanganan cepat sangat penting untuk menyelamatkan nyawa.

    Tanda-tanda syok kardiogenik bisa muncul tiba-tiba dan memburuk dengan cepat. Penderita bisa mengalami napas yang terengah-engah, detak jantung melonjak atau tidak beraturan, tekanan darah turun drastis, tubuh lemas, nadi melemah, hingga keringat dingin.

    Dalam banyak kasus, syok kardiogenik ditandai dengan kulit pucat, tangan dan kaki terasa dingin, jarang buang air kecil, bahkan hilang kesadaran karena akibat aliran darah gagal mengantarkan oksigen ke organ-organ vital.

    “Karena syok kardiogenik umumnya merupakan komplikasi serangan jantung, penting mengenali gejala serangan jantung sejak awal untuk mencegah kondisi yang lebih serius. Waspadai tanda-tanda seperti nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri, rasa tertekan di dada, keringat dingin, mual, muntah, nyeri ulu hati, hingga sesak napas. Semua itu adalah sinyal bahaya yang tidak boleh diabaikan,” jelas dr. Ade Imasanti Sapardan, Sp.JP-FIHA, Dokter Spesialis Kardiologi Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dalam keterangan tertulis, Rabu (20/8/2025).

    dr. Ade mengatakan penting untuk mengenali gejala mencurigakan seperti nyeri dada dengan tindakan yang cepat. Ketika gejala seperti nyeri dada muncul, segera periksa ke rumah sakit agar penyebabnya bisa diketahui dan ditangani sejak dini.

    Mayapada Hospital Jakarta Selatan memiliki layanan Chest Pain Unit, di mana layanan ini menjadi titik awal pemeriksaan saat pasien datang dengan keluhan nyeri dada, sehingga evaluasi dan penanganan bisa dilakukan secara cepat dan menyeluruh.

    Chest Pain Unit terintegrasi langsung dengan Cardiac Emergency. Sehingga, apabila nyeri dada yang terjadi mengarah pada serangan jantung atau kondisi darurat kardiovaskular lainnya, tim medis yang siaga 24 jam dapat segera melakukan penanganan cepat dan tetap.

    Cardiac Emergency Mayapada Hospital siap memberikan tindakan Primary PCI dengan protokol Door To Balloon di bawah 90 menit, sebagai standar emas dalam penyelamatan nyawa pada serangan jantung akut.

    Cardiovascular Center Mayapada Hospital mampu menangani masalah jantung, dari yang ringan hingga kompleks, secara komprehensif dan berstandar internasional, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, intervensi jantung, bedah jantung, dan rehabilitasi jantung, didukung tim dokter multidisiplin berpengalaman dan teknologi mutakhir.

    Untuk booking skrining jantung, Anda dapat membuat janji konsultasi melalui call center 150770 atau aplikasi MyCare dari Mayapada Hospital.

    MyCare juga memiliki fitur Health Articles & Tips berisikan informasi dan tips seputar kesehatan jantung, serta fitur Personal Health, yang terhubung dengan Health Access dan Google Fit, untuk memantau jumlah langkah harian, kalori, detak jantung, hingga BMI.

    Unduh MyCare sekarang dan dapatkan poin reward potongan harga untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • Seberapa Akurat Tes DNA yang Dijalani RK-Lisa Mariana? Ini Penjelasan Ahli

    Seberapa Akurat Tes DNA yang Dijalani RK-Lisa Mariana? Ini Penjelasan Ahli

    Jakarta

    Hasil pemeriksaan dan analisis DNA dari mantan Gubernur Ridwan Kamil, Lisa Mariana dan anak Lisa yang berinisial CA telah keluar. CA dinyatakan bukanlah anak biologis dari Ridwan Kamil.

    Hal ini disampaikan oleh Bareskrim Polri dalam jumpa pers di Jakarta. Sebelumnya, tes DNA Ridwan Kamil, Lisa Marana dan anak inisial CA sudah dilakukan di Gedung Bareskrim Polri. Prosedur pemeriksaan DNA dilakukan dengan metode buccal swab dan tes darah. Analisis kemudian dilakukan untuk mencari penanda dan profil genetik antara ketiganya.

    Sebenarnya, seberapa akurat hasil dari pemeriksaan tes DNA. Ketahui pendapat dari ahli berikut ini.

    Seberapa Akurat Tes DNA?

    Menurut spesialis forensik dan medikolegal, dr Nadia Ulfah Faddila, SpFM, tes DNA memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi untuk menentukan garis keturunan atau DNA paternitas. Hasil tes DNA merupakan probabilitas karena dihitung dengan ilmu statistik.

    “Ketika hasil tes DNA nanti menunjukkan probabilitas 99,9%, artinya orang tua (ayah atau ibu) yang diperiksa tidak dapat disingkirkan dari probabilitas sebagai orang tua biologis anak tersebut,” ucap dr Nadia kepada detikcom beberapa waktu lalu.

    Namun, jika orang tua yang diperiksa bisa disingkirkan probabilitasnya sebagai orang tua biologis anak tersebut, hasl DNA paternitasnya adalah 0 persen.

    Dokter spesialis forensik dr Ade Firmansyah Sugiharto, SpFM(K) juga mengungkapkan bahwa tes DNA mempunyai akurasi yang sangat tinggi untuk mengetahui garis keturunan.

    “Apabila dibandingkan dengan kedua orang tua maka pemeriksaan DNA dapat mencapai hingga 99,999999%. Persentase akurasi akan turun apabila dibandingkan dengan salah satu orang tua atau saudara,” ungkapnya.

    Dia juga menjelaskan, metode tes DNA yang paling sering dilakukan yaitu metode pengulangan basa (STR) untuk identifikasi personal atau garis keturunan kedua orang tua. Kemudian, pemeriksaan pada kromosom Y (Y-STR) untuk spesifik pada garis keturunan ayah, serta mtDNA/DNA mitokondria untuk pemeriksaan pada garis keturunan ibu.

    Apa Itu Tes DNA?

    Dikutip dari laman Cleveland Clinic, tes DNA atau tes genetik mencari perubahan atau variasi pada gen kromosom, dan DNA. Tes DNA bisa memberikan banyak informasi tentang susunan genetik seseorang.

    Tes ini melibatkan prosedur yang sederhana tapi ketat. Biasanya usap pipi atau darah diambil dari pihak-pihak terkait, lalu diekstraksi untuk mengisolasi DNA.

    DNA kemudian dianalisis di laboratorium sampai keluar laporan probabilitas hubungan biologis. Tes DNA merupakan metode akurat untuk menguji hubungan kekerabatan. Prosedurnya menganalisis pola genetik spesifik (pengulangan basa DNA) yang berada dalam kromosom di setiap sel tubuh.

    DNA atau Deoxyribo Nucleic Acid sendiri merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika. DNA ini menentukan jenis rambut, warna kulit, dan sifat-sifat khusus dari manusia.

    Setiap anak akan menerima setengah pasang kromosom dari ayah dan setengah pasang kromosom lainnya dari ibu. Sehingga setiap individu membawa sifat yang diturunkan, baik dari ibu maupun ayah.

    (elk/kna)