Jenis Media: Kesehatan

  • Netizen Tantang Ridwan Kamil Tes DNA di Singapura, Dokter Ungkap Kemungkinannya

    Netizen Tantang Ridwan Kamil Tes DNA di Singapura, Dokter Ungkap Kemungkinannya

    Jakarta

    Bareskrim Polri mengatakan hasil tes DNA yang dilakukan terhadap eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) tidak identik dengan anak Lisa Mariana (LM) berinisial CA.

    Mengetahui hasil ini, Lisa Mariana menangis dan mengamuk. Di sisi lain, penasihat hukum Lisa Mariana menerima apapun hasil yang diberikan oleh pihak kepolisian.

    Namun, tidak sedikit warganet yang masih belum puas dengan hasil ini. Banyak dari mereka yang meminta untuk dilakukan tes pembanding di luar negeri.

    “Coba saja tes DNA nya di Singapura, terus sampel DNA nya bener2 di kawal jangan sampe ketuker di laboratorium,” tulis salah satu akun di X, dikutip detikcom Kamis (21/8/2025).

    “Berani nggak RK tes DNA nya di Singapura? Yakinlah, tidak berani,” tulis akun lain.

    “Seharusnya tes DNA ny juga di lakukan di luar negeri. Sebagai pembanding aja,” tambah akun lain.

    Apakah hasilnya bisa berbeda jika tes DNA paternitas tersebut dilakukan di luar negeri?

    Menjawab hal ini, spesialis forensik dan medikolegal, Dr dr Ade Firmansyah Sugiharto, SpFM, Subsp FK(K) mengatakan bahwa tes DNA yang dilakukan di manapun harus mengikuti standar operasional prosedur (SOP).

    “Di pedoman Interpol saja, itu (tes DNA) 20 lokus sudah sesuai pedoman Interpol. Bisa 23 atau 26 lokus, dan lokus-lokus itu sudah disepakati di seluruh dunia. Kalau kita melakukan identifikasi ayah dengan anak, ya maka lokus-lokusnya itu tadi,” kata dr Ade, saat dihubungi detikcom, Kamis (21/8/2025).

    “Mau diperiksa di Indonesia atau dites di luar negeri pasti akan memeriksa tempat yang sama. Jadi nggak mungkin satu lab DNA itu dia nyari-nyari sendiri mau diperiksa di lokus yang berbeda, nggak mungkin karena udah kesepakatan internasional,” sambungnya.

    dr Ade menambahkan, mulai dari cara pengambilan sampai hasil laboratorium keluar, semuanya harus melalui prosedur yang telah disepakati secara global.

    “Saya yakin dengan cara pengambilan kemarin dan pemrosesan, sangat-sangat tidak mungkin lah (Bareskrim Polri) mempertaruhkan integritas kredibilitas institusi yang begitu besar untuk terus melakukan hal yang aneh-aneh,” tegasnya.

    Untuk laboratorium pemeriksaan tes DNA yang sudah berstandar ISO 17025, lanjut dr Ade memiliki dobel pengecekan. Hal ini untuk memastikan tidak ada kesalahan selama proses berlangsung.

    “Ketika dia keluar hasil, pasti akan dicek lagi. Jadi ada bentuk cross-check internal, jadi mengerjakannya tuh nggak sekali, tapi pas dicoba lagi ‘oh ternyata hasilnya sama’,” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

    Fakta-fakta Tes DNA

    8 Konten

    Tes DNA tengah jadi perbincangan setelah dijalani Ridwan Kamil dan Lisa Mariana. Sebenarnya, metode ini bukan cuma untuk mengungkap hubungan biologis lho. Forensik hingga farmakogenomik juga menggunakannya.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak, Dokter Mayapada Hospital Siaga 24 Jam

    Tangani Kondisi Gawat Darurat Anak, Dokter Mayapada Hospital Siaga 24 Jam

    Jakarta

    Kondisi gawat darurat bisa saja terjadi pada anak-anak seperti demam, kejang, menelan benda asing, sesak nafas, infeksi, diare dan dehidrasi. Tak jarang, kondisi ini memerlukan penanganan cepat dari dokter.

    Untuk menangani kondisi ini, Mayapada Hospital memiliki layanan Pediatric Emergency 24 jam, salah satunya yang terdapat di Mayapada Hospital Jakarta Selatan dengan standar internasional dan Dokter Spesialis Anak dan Penyakit Dalam yang siaga.

    Berada di rumah sakit selama, para dokter spesialis anak siaga selama 24 jam untuk memastikan diagnosis dilakukan dengan cepat dan akurat, tindakan medis tepat waktu, serta meminimalkan risiko komplikasi.

    Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Fiktorius Kuludong, MM menjelaskan seluruh layanan emergency, termasuk Pediatric Emergency, dijalankan sesuai standar internasional sesuai akreditasi Joint Commission International (JCI).

    “Tim dokter spesialis dan subspesialis kami siaga 24 jam, baik di layanan Poliklinik dari pukul 08.00 hingga 21.00, dan pada malam hari, dari pukul 20.00 hingga 08.00 pagi. Kesiagaan ini memberi rasa aman dan tenang bagi orang tua, karena mereka tahu akan ada tenaga ahli yang selalu siap sedia menangani situasi darurat maupun keluhan yang memerlukan keahlian khusus. Ini bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga soal kualitas dan keselamatan dalam perawatan,” jelas dr. Fiktor dalam keterangan tertulis, Kamis (21/8/2025).

    Dokter Fiktor menambahkan pihaknya memahami kondisi darurat pada anak bisa sangat mengkhawatirkan bagi orang tua.

    “Oleh karena itu, kami memastikan keselamatan pasien (patient safety) dan kenyamanan pasien (patient experience) melalui layanan Pediatric Emergency yang dirancang khusus, berupa ruang IGD bernuansa animasi untuk anak-anak, fokus pada kebutuhan anak, ramah anak, serta mengedepankan pendekatan yang berpusat pada pasien (patient-centered care),” tuturnya.

    Pada kebanyakan rumah sakit, dokter spesialis dan subspesialis akan datang ke IGD saat dipanggil (on call), namun di Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan mereka selalu selalu siaga, standby, dan berada di rumah sakit.

    Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan didukung oleh tim Dokter Spesialis Anak yang siaga menangani kegawatdaruratan anak. Selain itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Dokter Spesialis Anestesi juga standby di rumah sakit untuk menangani berbagai kasus.

    Jika buah hati mengalami kondisi gawat darurat yang mengkhawatirkan, segera datang ke Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang dapat diakses dengan menghubungi kontak emergency 150990 atau melalui Emergency Call button di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

    Layanan Pediatric Emergency Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga merupakan bagian dari Pediatric Center, pusat layanan unggulan dan komprehensif khusus anak yang didukung dokter spesialis dan subspesialis.

    Berbagai masalah kesehatan anak, mulai dari alergi, autoimun, gangguan saluran cerna, gangguan ginjal, kanker, penyakit jantung anak, infeksi anak, pemeriksaan radiologi anak, pemeriksaan mata anak, hingga tindakan pembedahan dapat ditangani di sini.

    Pediatric Center Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga melayani pasien anak dengan kebutuhan khusus seperti disleksia atau kesulitan belajar, dan anak-anak dengan autisme.

    Layanan ini dapat diakses melalui call center 150770 atau aplikasi MyCare untuk melihat jadwal dokter dan melakukan reservasi. Gunakan aplikasi MyCare untuk:

    Cek jadwal dokter & rumah sakit

    Booking konsultasi

    Pantau kebugaran lewat fitur Personal Health

    Akses artikel kesehatan & promo layanan

    #JadiMudah Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store sekarang dan dapatkan reward poin potongan harga bagi pengguna baru untuk berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (anl/ega)

  • Daripada Pusing Mikirin Kerjaan Numpuk, Jawab Soal Dulu Yuk Biar Otak Fresh!

    Daripada Pusing Mikirin Kerjaan Numpuk, Jawab Soal Dulu Yuk Biar Otak Fresh!

    Daripada Pusing Mikirin Kerjaan Numpuk, Jawab Soal Dulu Yuk Biar Otak Fresh!

  • Viral Wanita di Bali Ngeluh Mual Muntah Dikira Maag, Ternyata Gagal Ginjal Stadium 5

    Viral Wanita di Bali Ngeluh Mual Muntah Dikira Maag, Ternyata Gagal Ginjal Stadium 5

    Jakarta

    Grace Tanggu, perempuan yang belum genap menginjak 30 tahun harus menerima kenyataan pahit, didiagnosis gagal ginjal stadium 5 pada usia muda. Ia mengaku sempat tidak menyangka lantaran kerap menjaga pola makan sehat, terlebih keluhan yang dialami selama ini dinilai tidak mengarah ke penyakit ginjal.

    Gejala yang kerap dikeluhkan adalah mual dan muntah. Keluhan ini sudah mulai dirasakan sejak kuliah. Untuk mengatasi keluhan, ia semula kerap mengonsumsi obat untuk masalah lambung.

    “Jadi aku memang sering mual muntah saat kuliah dulu, saat mual muntah dulu itu aku biasanya minum obat dan cukup membantu lah mual muntahnya bisa berkurang dan bahkan bisa kembali nggak ada lagi,” tuturnya dalam video viral di TikTok, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Kamis (21/8/2025).

    Sayangnya, keluhan mual dan muntah semakin intens dirasakan hingga Grace beberapa kali menggonta-ganti jenis obat maag. Tak kunjung membaik, Grace kemudian dibawa ke UGD dan diberikan injeksi ranitidin, obat yang sebenarnya ditujukan mengatasi gejala akibat asam lambung berlebih.

    “Yang awalnya ngefek, ini nggak ngefek lagi, lalu akhirnya aku mulai ada keluhan lain sakit kepala saat itu dan aku coba tensi, tapi normal tensiku, akhirnya aku minum paracetamol untuk sakit kepala dan tetap obat-obatan maag untuk mengurangi mual muntahnya,” lanjut dia.

    Setelah sepekan mengonsumsi obat, gejala yang dialami Grace masih belum mereda. Ia kemudian kembali memeriksa tekanan darah dan hasil yang didapat cukup mengejutkan.

    “Tensinya tinggi banget, pada saat itu 190/120, akhirnya yaudah aku ke UGD, di CT scan langsung untuk melihat apakah ada pecah pembuluh darah di kepala, segala macam, karena takut stroke, tapi puji Tuhan bersih,” bebernya.

    Ketahuan Gagal Ginjal saat Cek Darah

    Grace kemudian diarahkan untuk menjalani pemeriksaan darah. Benar saja, kreatinin Grace terbilang tinggi saat itu di angka 2,7 mg/dL. Mengindikasikan peningkatan signifikan dan gangguan fungsi ginjal.

    Pasalnya, nilai normal kreatinin berkisar antara 0,6 hingga 1,2 mg/dL pada pria dan 0,5 hingga 1,1 mg/dL pada wanita.

    “Terus ditanya dokter, lho pipis kamu gimana? Pipis saya sudah dua minggu ini berbusa, tapi aku pikir nggak kenapa-kenapa karena nggak ada keluhan di bagian ginjal, atau rasa sakit pinggang dan ketusuk-ketusuk,” cerita dia.

    Pasca diberikan pengobatan, Grace mulai kembali melakukan pemeriksaan kreatinin. Beberapa bulan setelah mendapat diagnosis, lantaran kembali mengeluhkan gejala.

    “Obat-obatan ini yang aku minum tidak ngefek lagi di badanku, aku bengkak-bengkak, mual, muntah, cepat capek dan mulai sesak napas, karena penumpukan cairan, karena cairan tubuh gak bisa keluar lewat urine, cairannya itu sudah mungkin masuk ke paru-paru,” lanjutnya.

    Harus Cuci Darah

    Terbukti, kreatinin Grace makin meningkat, sudah di angka 11.

    Dokter kemudian memutuskan Grace untuk melakukan cuci darah lantaran kerusakan ginjal sudah berada di stadium akhir alias satu-satunya jalan pengobatan adalah cuci darah. Fungsi ginjalnya sudah di bawah 15 persen.

    Grace berpesan untuk mereka yang mengeluhkan gejala serupa, segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Tidak semua keluhan mual dan muntah selalu berkaitan dengan masalah lambung.

    Halaman 2 dari 3

    (naf/kna)

  • Dikaitkan RK-Anak Lisa Mariana, Begini Cara Tes DNA Tentukan Hubungan Biologis

    Dikaitkan RK-Anak Lisa Mariana, Begini Cara Tes DNA Tentukan Hubungan Biologis

    Jakarta

    Hasil tes DNA yang dilakukan terhadap eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) menunjukkan tidak identik dengan anak Lisa Mariana berinisial CA. Dengan kata lain, Ridwan Kamil bukan ayah biologis anak Lisa Mariana.

    “Dari hasil analisis dari seluruh profil DNA yang diperoleh, maka telah dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik, CA adalah anak biologis Lisa Mariana, bukan anak biologis Ridwan kamil,” kata Karo Labdokkes Pusdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti di Mabes Polri, Jakarta Rabu (20/8/2025).

    Cara kerja tes DNA

    Laman Cleveland Clinic menjelaskan dalam dunia kedokteran, tes DNA (Deoxyribonucleic Acid) sangat luas digunakan untuk berbagai macam tujuan. Sederhananya, tes DNA ini digunakan untuk menilai profil genetik.

    Profil genetik ini bertanggung jawab terhadap kondisi biologis seseorang, misalnya bisa menentukan apakah seseorang menderita penyakit atau kondisi medis tertentu, memiliki faktor risiko terhadap penyakit atau kondisi medis tertentu sehingga bisa dilakukan modifikasi gaya hidup yang sesuai, atau apakah seseorang memiliki gen mutasi yang dapat diwariskan ke anak keturunannya.

    “Pada pemeriksaan DNA untuk menentukan garis keturunan, maka yang dibandingkan adalah profil DNA antara ayah, ibu, dan anak,” ujar spesialis forensik dan medikolegal dr Nadia Ulfah Faddila, SpFM yang tidak terlibat dalam proses identifikasi DNA Ridwan Kamil.

    Pada tes yang dijalani Ridwan Kamil, Lisa Mariana dan CA, dilakukan pemeriksaan laboratorium DNA dengan metode ekstraksi DNA, kuantifikasi DNA, amplifikasi DNA, DNA typing dengan Capillary Electrophoresis hingga analisis profil DNA.

    Langkah-langkah tes DNA

    Sampel DNA paling umum diambil dari usapan pipi (buccal swab) karena metodenya tidak menyakitkan dan non-invasif. Sampel ini mengandung sel-sel yang cukup untuk dianalisis di laboratorium. Sampel lain seperti darah juga bisa digunakan.

    Di laboratorium, DNA diekstrak dari sampel tersebut. Umumnya, tim medis akan menganalisis daerah-daerah spesifik dalam DNA yang disebut STR (Short Tandem Repeats). STR ini adalah urutan DNA yang berulang dan sangat bervariasi antar individu, menjadikannya seperti sidik jari genetik.

    Pola STR yang unik dari anak dibandingkan dengan pola STR dari ayah yang diduga. Hasil tes DNA mencantumkan ‘probabilitas paternas’ dengan dua nilai, yaitu 0 atau 99,9. Hasil 0 berarti tidak ada kecocokan genetik antara ayah dan janin atau anak, yang artinya mereka bukan orang tua kandung.

    Jika setiap penanda genetik pada anak cocok dengan penanda dari ayah yang diduga, berarti ada hubungan biologis.

    Jika ada banyak ketidakcocokan pada penanda-penanda tersebut, maka tidak ada hubungan biologis.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

    Fakta-fakta Tes DNA

    8 Konten

    Tes DNA tengah jadi perbincangan setelah dijalani Ridwan Kamil dan Lisa Mariana. Sebenarnya, metode ini bukan cuma untuk mengungkap hubungan biologis lho. Forensik hingga farmakogenomik juga menggunakannya.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Kenali Arti Perubahan Warna Gigi, Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius

    Kenali Arti Perubahan Warna Gigi, Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius

    Jakarta

    Kebanyakan orang tentu ingin memiliki gigi putih yang bersih dan sehat. Tapi terkadang, gigi yang bersih justru diganggu oleh perubahan warna yang kurang sedap dipandang.

    Ternyata perubahan warna pada gigi bisa menunjukkan adanya masalah serius pada kesehatan. Oleh karena itu, mengetahui perbedaannya bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah penyakit yang mengancam jiwa.

    “Gigi Anda dapat mengungkapkan tanda-tanda peringatan dini jika Anda tahu apa yang harus dicari. Memeriksa gigi Anda secara teratur bisa menyelamatkan Anda dari masalah kesehatan yang lebih besar di kemudian hari,” kata teknolog gigi Allen Zhang, dikutip dari Daily Mail, Kamis (21/8/2025).

    1. Gigi Kuning

    Gigi kuning bisa disebabkan oleh banyak hal. Faktor yang paling umum adalah karena terlalu banyak mengonsumsi teh atau kopi.

    Namun, menurut Zhang gigi berwarna kuning juga bisa menjadi tanda ada masalah pada organ hati atau liver. Ketika liver tidak bekerja dengan semestinya, ini dapat memicu penumpukan bilirubin, pigmen kuning dalam empedu, yang akhirnya memicu kekuningan.

    2. Gigi Abu-abu Kusam

    Selanjutnya adalah abu-abu kusam. Menurut Zhang, perubahan ini bisa menandakan gigi sudah ‘mati’ akibat trauma yang terjadi sebelumnya.

    Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh kondisi sistemik seperti celiac, yang mengganggu pembentukan enamel dan memicu perubahan warna. Celiac merupakan kondisi autoimun ketika kekebalan tubuh bereaksi terhadap gluten, sehingga merusak lapisan usus halus.

    Perubahan kondisi gigi akibat celiac biasanya bersifat permanen. Tapi pasien dapat menggunakan beberapa teknik perawatan gigi untuk menutupi kondisi tersebut.

    3. Gigi Berbintik atau Bergaris Coklat

    Kemunculan bintik-bintik coklat pada gigi mungkin menjadi yang paling tidak nyaman untuk dipandang.

    “Bintik coklat pada gigi, selain tidak enak dipandang, juga bisa menjadi tanda awal kerusakan gigi,” ucap Zhang.

    Garis-garis coklat pada gigi bisa menandakan fluorosis parah. Fluorosis merupakan kondisi yang disebabkan asupan fluoride berlebihan selama masa pembentukan gigi.

    Penyebab utama fluorosis adalah penggunaan produk gigi yang mengandung fluoride secara tidak tepat seperti pasta gigi dan obat kumur. Terkadang, anak-anak menyukai rasa pasta gigi berfluoride sehingga mereka suka menelannya.

    “Gigi Anda dapat mengungkap apa yang belum diceritakan tubuh Anda,” tandas Zhang.

    4. Gigi Hitam

    Warna gigi juga bisa berubah menjadi hitam. Dikutip dari Healthline, kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti gigi berlubang parah atau tambalan dan mahkota gigi mengandung perak sulfida.

    Kondisi ini juga mungkin disebabkan oleh konsumsi suplemen zat besi cair secara berlebih.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Video: Jenis-jenis Cacing yang Bisa Masuk ke Tubuh Manusia

    Video: Jenis-jenis Cacing yang Bisa Masuk ke Tubuh Manusia

    Video: Jenis-jenis Cacing yang Bisa Masuk ke Tubuh Manusia

  • Pilu Balita di Sukabumi Meninggal, Ini Bahaya Cacingan yang Kerap Dianggap Sepele

    Pilu Balita di Sukabumi Meninggal, Ini Bahaya Cacingan yang Kerap Dianggap Sepele

    Jakarta

    Raya, balita di Sukabumi, Jawa Barat meninggal dunia pasca dokter menemukan lebih dari 1 kilogram cacing di tubuhnya. Dilaporkan keluar dari hidung hingga anus.

    Meski pemicu kematiannya diyakini tidak hanya disebabkan infeksi cacing, kasus semacam ini bila tidak ditangani akan memicu gejala berat. Dokter spesialis penyakit dalam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof Ari Fahrial Syam menjelaskan bagaimana cacing terus berkembang biak dan hidup di tubuh.

    “Pada kasus ini cacing gelang, ascaris, kalau tidak diobati memang itu akan bertelur dan memperbanyak diri di dalam tubuh, dalam usus seseorang,” sorotnya, saat dihubungi detikcom Rabu (20/8/2025).

    “Makanya sering kan ditemukan BAB-nya ada cacing, ini sebenarnya harus dilihat history-nya, sudah pernah demikian atau pernah muntah cacing. Itu harus segera diberikan obat,” kata dia.

    Sebagai catatan, penyebaran cacing saat berkembang biak memang bisa ‘bermigrasi’ ke organ lain, alias tidak hanya di usus.

    Larva cacing disebutnya memungkinkan mengalir ke paru-paru yang menyebabkan masalah di bagian tersebut. Dalam beberapa kasus, cacing juga ditemukan mampu naik ke saluran empedu.

    Bila hanya di usus halus, pasien umumnya kerap merasakan tidak nyaman di bagian perut, disertai kembung dan begah. Ciri-ciri yang bisa dikenali pada anak sebenarnya cukup mudah, yakni mendadak rewel.

    “Kalau anaknya rewel kita harus periksa jangan-jangan cacingan,” kata dia.

    Pemberian obat cacing bisa menekan kemungkinan berkembang biak bahkan mati di dalam tubuh.

    Komplikasi akibat kecacingan relatif beragam.

    “Dia bisa menyumbat atau makin banyak, bisa saja penyumbatan di usus saluran empedu atau larva-nya bisa masuk ke paru-paru, apalagi basic-nya ada TBC paru kondisinya agak lebih berat, kalau tidak ditangani dengan baik, tentu bisa memicu kematian,” sambung dia.

    Hal senada juga diutarakan Prof Tjandra Yoga Aditama. Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia itu menyebut dampak kecacingan bahkan bisa terasa hingga ke paru.

    Dalam kondisi tersebut, pasien mengeluhkan gejala batuk, sesak napas, hingga suara mengi. Bahkan, pada kasus lebih berat, kemungkinan besar mereka mengalami nyeri dada, batuk darah, hingga risiko lebih serius yakni batuk keluar cacing.

    “Walaupun jarang, maka memang dapat timbul penyakit yang lebih berat, antara lain dalam bentuk pneumonia, cairan di paru (efusi pleura), paru yang kolaps (pneumotoraks). Lebih jarang lagi dapat terjadi keadaan yang disebut sindrom “Loeffler”, hipertensi paru dan bahkan gagal napas dalam bentuk ARDS dan lain-lain,” wanti-wantinya saat dihubungi terpisah.

    Pemeriksaan untuk mengidentifikasi kondisi tersebut biasanya melalui tes dahak, bronkoskopi dengan tehnik bronchoalveolar Lavage (BAL) dan pemeriksaan radiologi dalam bentuk ronsen toraks dan atau pemerikaan CT scan.

    “Pengobatannya adalah dengan obat antihelmintik, seperti albendazole, mebendazole, dan atau ivermectin, tentu selain pengobatan simtomatik dan suportif lainnya,” kata dia.

    Dalam kesempatan berbeda, pendiri dan Ketua Health Collaborative Center Dr dr Ray Wagiu, MKK, FRSPH menggambarkan kejadian balita di Sukabumi meninggal pasca kecacingan adalah pengingat belum terpenuhinya kesehatan sebagai hak ideologis setiap warga negara tanpa terbatas syarat administratif.

    Seperti diberitakan sebelumnya, Raya sempat kesulitan berobat dan tidak langsung mendapatkan penanganan yang tercover BPJS Kesehatan lantaran nihil kartu tanda penduduk (KTP) sebagai syarat kepesertaan.

    Dr Ray menilai perlu adanya penguatan aspek keadilan, proteksi pembiayaan, dan semakin banyaknya solidaritas komunitas.

    “Artinya, negara dan masyarakat perlu terus bergerak agar sistem jaminan dan pelayanan kesehatan makin inklusif, terutama untuk kelompok yang rentan,” beber dia.

    Dalam kasus Raya, bantuan lebih banyak terjadi saat solidaritas dari komunitas berperan. Namun, lebih banyak di daerah, dan belum menyasar secara nasional.

    “Dimensi solidaritas dan komunitas juga diingatkan lewat kejadian ini, Artinya solidaritas nasional belum inklusif. Kesehatan sebagai gotong royong masih banyak yang parsial belum merangkul yang paling pinggiran,” tuturnya.

    Mencegah kejadian yang sama, Dr Ray uang juga tergabung dalam Indonesia Health Development Center (IHDC) bersama eks Menteri Kesehatan RI Prof Nila Moeloek menilai perlu adanya penguatan layanan primer seperti di posyandu. Hal ini tidak lain demi bisa mendeteksi kasus-kasus tersebut lebih dini, agar lagi-lagi tidak terlambat ditangani.

    “Atau juga puskesmas agar bisa memastikan kasus-kasus klinis sederhana segera ditangani,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 3

    (naf/avk)

  • Teknologi Robotik Dukung Pemulihan Pasca Operasi Lutut Lebih Cepat

    Teknologi Robotik Dukung Pemulihan Pasca Operasi Lutut Lebih Cepat

    Jakarta

    Setiap pasien yang menjalani operasi, termasuk operasi penggantian sendi lutut atau Total Knee Replacement (TKR), pasti mengharapkan proses pemulihan yang cepat. Untuk menjawab kebutuhan ini, Mayapada Hospital Surabaya menghadirkan teknologi robotik VELYS™ Robotic-Assisted Solution, yang tak hanya memberikan hasil yang optimal, tetapi juga mendukung pemulihan pasien secara menyeluruh, baik dari aspek fisik, nutrisi, hingga psikologis.

    Pertama, pemulihan dari aspek fisik. Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Pinggul dan Lutut di Mayapada Hospital Surabaya, Prof. DR. dr. Dwikora Novembri Utomo, Sp.OT(K), menjelaskan, operasi menggunakan teknologi robotik memberikan hasil yang lebih optimal. Ditunjang dengan proses rehabilitasi yang tepat, proses penyembuhannya bisa lebih cepat.

    “Penggunaan teknologi robotik memberikan hasil yang lebih optimal dan mengurangi risiko komplikasi, sehingga pasien dapat pulih lebih cepat. Tentunya, didukung oleh proses rehabilitasi yang tepat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/8/2025).

    dr. Ida Yuanita, Sp.KFR, FIPM(USG), AIFO-K Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medis di Mayapada Hospital Surabaya, mengungkapkan meski pemulihan dapat berlangsung lebih cepat, rehabilitasi tetap menjadi kunci.

    “Dengan minimnya nyeri dan inflamasi, pasien dapat segera memulai fisioterapi untuk melatih otot dan sendi agar kembali bergerak, sehingga fungsi lutut pulih lebih optimal. Kombinasi teknologi dan program rehabilitasi yang tepat menjadikan proses pemulihan lebih efektif dan nyaman,” kata dr. Ida.

    Kemudian, bagaimana robotik mendukung pemulihan dari aspek nutrisi? Menurut dr. Hidayat Wiriantono, M.Kes, DFN, Sp.GK, AIFO-K, Dokter Spesialis Gizi Klinis di Mayapada Hospital Surabaya, teknologi robotik mampu meminimalisir risiko peradangan, sehingga kebutuhan energi dan protein untuk regenerasi jaringan menjadi lebih efisien.

    “Program nutrisi yang dianjurkan biasanya mencakup asupan tinggi protein, vitamin C, serta mineral seperti kalsium dan magnesium untuk mendukung pemulihan otot dan tulang. Hidrasi yang cukup dan antioksidan juga berperan penting dalam mengurangi inflamasi dan mempercepat pemulihan fungsi lutut,” jelasnya.

    Teknologi robotik rupanya turut berdampak pada aspek psikologis pasien. Dokter Erikavitri Yulianti, Sp.KJ(K), Dokter Spesialis Kejiwaan (Psikiater) Mayapada Hospital Surabaya, mengungkapkan bahwa penggunaan teknologi canggih membuat pasien merasa ditangani dengan pendekatan paling modern dan personal, sekaligus menunjukkan bahwa kebutuhan medis dan emosional mereka benar-benar diperhatikan.

    “Teknologi robotik juga membuat pasien merasa lebih aman dan percaya diri sejak pra-operasi, lebih termotivasi menjalani pemulihan, dan risiko komplikasi yang rendah pun membantu meredakan kecemasan mereka. Lalu, proses pemulihan yang cepat dan minim nyeri juga memudahkan pasien untuk beradaptasi dan kembali percaya pada kemampuan fisiknya,” ungkap dr. Erikavitri.

    Seluruh penjelasan dari tim dokter di atas menunjukkan bahwa teknologi robotik membawa banyak manfaat bagi pasien, sejak pra-operasi hingga masa pemulihan. Jika Anda memerlukan tindakan TKR dengan teknologi robotik, tim dokter di layanan Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya, siap memberikan penanganan yang akurat dan menyeluruh mencakup berbagai aspek medis yang dibutuhkan selama proses operasi hingga pemulihan.

    “Pemulihan pasien selalu menjadi prioritas kami. Dengan hadirnya tenologi robotik, Mayapada Hospital Surabaya dapat memberikan perawatan menyeluruh di seluruh aspek pemulihan dengan berpusat pada pasien (patient-centered care), bersama tim dokter berpengalaman di Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya. Berkolaborasi dengan Orthopedic Board yang terdiri dari tim dokter spesialis dan subspesialis Orthopedik Mayapada Healthcare, kami terus berinovasi dalam layanan, pengembangan SDM, dan standardisasi layanan. Dengan seluruh kelengkapan layanan, kami yakin dapat semakin meningkatkan kenyamanan pasien (patient experience) dan keamanan pasien (patient safety),” ungkap Hospital Director Mayapada Hospital Surabaya, dr. Bona Fernando, M.D., FISQua.

    Jika Anda atau keluarga mengalami keluhan pada sendi, otot, atau tulang, segera konsultasikan ke dokter di Orthopedic Center Mayapada Hospital, yang siap memberikan perawatan menyeluruh berstandar internasional, mulai dari pencegahan, deteksi dini, diagnosis, penanganan, hingga pemulihan. Konsultasi pun dapat dilakukan melalui aplikasi MyCare, yang memudahkan Anda mencari jadwal dokter, menemukan unit Mayapada Hospital terdekat, dan membuat janji temu dengan cepat.

    Tak hanya itu, Anda juga dapat menggunakan fitur Personal Health di MyCare yang terhubung dengan Health Access atau Google Fit untuk memantau aktivitas kebugaran dengan menghitung jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung, dan Body Mass Index (BMI).

    MyCare juga menyediakan informasi terkini tentang promo layanan Mayapada Hospital serta tips sehat dari para dokter melalui fitur Health Articles & Tips. Unduh aplikasi MyCare di Google Play Store atau App Store, dan dapatkan reward point saat registrasi pertama. Reward point ini bisa digunakan untuk potongan harga layanan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • Lisa Mariana Ngamuk Hasil Tak Identik, Ini Faktor Penentu Akurasi Tes DNA

    Lisa Mariana Ngamuk Hasil Tak Identik, Ini Faktor Penentu Akurasi Tes DNA

    Jakarta

    Hasil tes DNA yang dilakukan oleh Ridwan Kamil dan anak Lisa Mariana telah keluar. Pihak kepolisian mengungkapkan hasilnya Ridwan Kamil bukanlah ayah biologis dari anak Lisa Mariana.

    Proses tes DNA dilakukan sejak pengambilan sampel pada 7 Agustus dan pemeriksaan berakhir pada 12 Agustus 2025. Adapun sampel DNA yang digunakan adalah tiga buccal swab dan tiga sampel darah masing-masing dari Ridwan Kamil, Lisa Mariana, dan anak Lisa Mariana berinisial CA.

    “Dari hasil analisis dari seluruh profil DNA yang diperoleh, maka telah dibuktikan secara ilmiah bahwa secara genetik, CA adalah anak biologis Lisa Mariana, bukan anak biologis Ridwan kamil,” kata Karo Labdokkes Pusdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti di Mabes Polri, Jakarta Rabu (20/8/2025).

    Melihat hasil tersebut, Lisa Mariana mengaku tidak terima. Melalui akun media sosial TikTok-nya, ia meluapkan kekecewaan terkait hasil tes DNA tersebut.

    “Kalau positif (hasilnya) itu jujur, kalau negatif berarti ini anak tuyul dong. RK tuyul dong. RK tuyul dong yah berarti kalo negatif. Seumur hidup lu ga bakal tenang. Tanggung jawab di akhirat nanti,” kata Lisa Mariana dengan nada tinggi, dalam siaran langsung di akun TikTok.

    Sebenarnya apa faktor-faktor yang bisa memengaruhi akurasi tes DNA? Spesialis forensik dan medikolegal, Dr dr Ade Firmansyah Sugiharto, SpFM, Subsp FK(K) menjelaskan setidaknya ada lima faktor yang dapat memengaruhi tingkat akurasi tes DNA. Faktornya meliputi:

    Pengambilan sampelPreservasi sampelTransportasi sampelLaboratorium pemeriksaMetode pemeriksaan

    Menurut dr Ade, apabila semua tahapan dilakukan dengan benar, maka tingkat akurasinya sangat tinggi.

    “Bila semua tahapannya dilakukan dengan baik, maka hasil pemeriksaan DNA memiliki akurasi yang tinggi. Bisa dengan tepat menentukan hubungan paternitas ini,” kata dr Ade ketika dihubungi detikcom, Rabu (20/8/2025).

    dr Ade juga menegaskan pemeriksaan tes DNA di tempat lain juga tidak akan membuat hasilnya berbeda.

    Metode tes DNA untuk mengidentifikasi hubungan ayah-anak dilakukan melalui pemeriksaan pada 23-26 lokus DNA yang terstandar dan diakui secara internasional. Meskipun tes DNA dilakukan di tempat yang berbeda-beda, selama lab pemeriksa terstandar, maka hasilnya akan sama saja.

    “Semua hal di dunia bisa saja dimanipulasi. Tapi pada laboratorium pemeriksa yang sudah terstandar ISO 17025 maka memiliki standar penanganan sampel yang tidak mungkin berbeda dan terjamin mengeluarkan hasil pemeriksaan yang tepat,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

    Fakta-fakta Tes DNA

    9 Konten

    Tes DNA tengah jadi perbincangan setelah dijalani Ridwan Kamil dan Lisa Mariana. Sebenarnya, metode ini bukan cuma untuk mengungkap hubungan biologis lho. Forensik hingga farmakogenomik juga menggunakannya.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya