Jenis Media: Kesehatan

  • Gen Z Ramai-ramai Beli Obat Cacing Imbas Kematian Bocah Sukabumi, Dokter Ingatkan Ini

    Gen Z Ramai-ramai Beli Obat Cacing Imbas Kematian Bocah Sukabumi, Dokter Ingatkan Ini

    Jakarta

    Kasus kematian balita di Sukabumi, Jawa Barat, menjadi perhatian serius. Penyakit kecacingan kerap dianggap sepele padahal bisa menurunkan kualitas hidup orang yang terinfeksi.

    Di media sosial, tidak sedikit Gen Z yang ‘borong’ obat cacing, menyusul kejadian nahas bocah di Sukabumi. Tidak sedikit yang mengaku takut dan parno sehingga akhirnya mengonsumsi obat cacing di usia dewasa.

    “Jangan lupa minum obat cacing 6 bulan sekali. Terakhir minum pas SD, sekarang umur 26 baru minum lagi,” tulis narasi video viral di TikTok.

    “Ketakutan Gen Z: minum obat cacing,” komentar pengguna lainnya.

    Menanggapi hal tersebut, Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI dr Riyadi, SpA, Subs IPT(K), MKes mengatakan obat cacing secara umum aman dikonsumsi segala usia karena kecacingan bisa terjadi pada siapa saja.

    Tetapi dia mengingatkan konsumsi obat cacing albendazol hanya dengan indikasi dan harus dengan resep dokter.

    “Minum obat cacing kalau bergejala boleh, umur 1 tahun sampai umur berapa pun bisa. Di atas 1 tahun, kalau ada gejala, ada indikasi, jangan lupa minum obat harus dengan saran dokter,” kata dr Riyadi dalam agenda temu media IDAI, Jumat (22/8/2025).

    “Obat cacing itu kayak antibiotik, dia antimikroba. Jangan berlebihan karena ada kemungkinan resisten,” tegas dia.

    Tak jauh berbeda dengan gejala kecacingan pada anak, infeksi di usia dewasa bisa terjadi akibat sanitasi dan kebersihan pribadi yang buruk, yang menyebabkan penularan melalui makanan atau tangan yang terkontaminasi telur cacing.

    Dikutip dari Mayo Clinic, gejala kecacingan bisa berupa gatal di anus atau vagina, masalah pencernaan seperti diare dan mual, penurunan berat badan, serta kelelahan.

    dr Riyadi menambahkan kecacingan sebenarnya jarang menyebabkan kematian namun berisiko kronis. Artinya, kecacingan bisa membuat seseorang lebih rentan terinfeksi penyakit lain, menyebabkan perburukan kesehatan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Dokter Ingatkan soal Tren Beli Obat Cacing Usai Kasus Balita Sukabumi”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/up)

    Tren Gen Z Beli Obat Cacing

    5 Konten

    Kasus meninggalnya seorang bocah di Sukabumi karena kecacingan yang tidak tertangani menuai sorotan banyak pihak. Bahkan memunculkan tren baru di kalangan Gen Z, yakni ramai-ramai beli dan minum obat cacing sendiri.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Kasus Balita Cacingan di Sukabumi yang Meninggal Jadi Alarm Nasional

    Kasus Balita Cacingan di Sukabumi yang Meninggal Jadi Alarm Nasional

    Jakarta

    Kasus kematian balita di Sukabumi pasca ditemukan cacing sekitar 1 kilogram pada tubuhnya, menyita banyak perhatian publik. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyebut pemerintah sebenarnya sudah melakukan deworming massal pemberian obat cacing gratis sejak 1975.

    Hal ini dibarengi dengan kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

    Namun, laporan kasus kematian balita di Sukabumi menandakan program yang dilakukan belum menyentuh seluruh sasaran termasuk keluarga paling membutuhkan.

    “Kasus Sukabumi ini menegaskan perlunya program tersebut dijalankan lebih aktif, tepat sasaran, dan menyentuh keluarga yang paling membutuhkan,” bebernya dalam keterangan tertulis, Jumat (22/8/2025).

    “Pemerintah berkomitmen memperkuat pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang. Setiap anak Indonesia berhak atas masa depan yang sehat, aman, dan terlindungi,” lanjutnya.

    Pihaknya juga menilai laporan ini menjadi tanda alarm nasional yang memerlukan tindakan dan responsif cepat, dengan koordinasi lintas sektor.

    “Pemerintah aware, tanggap, dan segera bertindak. Kasus ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa masalah gizi buruk dan penyakit yang bisa dicegah tidak boleh dibiarkan berlarut. Dengan memperkuat Posyandu, memperkuat data kesehatan, serta memperkuat pendampingan keluarga rentan, kami berkomitmen memastikan setiap anak Indonesia tumbuh sehat dan terlindungi,” kata Pratikno, menyampaikan belasungkawa.

    Pada Kamis malam (21/8), Pratikno disebut sudah berkoordinasi lebih lanjut dengan Gubernur Jawa Barat dan dinas terkait. Selain itu, pihaknya juga mengadakan rapat daring dengan pejabat Eselon I dan Eselon II Kemenko PMK terkait isu kesehatan anak demi penggalian informasi.

    Rapat koordinasi lanjutan pada hari Jumat, 22 Agustus 2025 dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, serta Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dalam rangka percepatan peningkatan kesehatan anak.

    (naf/kna)

  • Dikira Hamil karena Test Pack Positif, Wanita Ini Ternyata Kena Kanker Langka

    Dikira Hamil karena Test Pack Positif, Wanita Ini Ternyata Kena Kanker Langka

    Jakarta

    Seorang wanita didiagnosis menderita kanker langka dan agresif setelah mengalami gejala yang awalnya membuat dokter yakin ia hamil.

    Namun, alih-alih mengandung kehidupan baru, ia tiba-tiba berjuang untuk keselamatan dirinya.

    Diberitakan NYPost, dalam jurnal medis berjudul A rare case of pure non-gestational ovarian choriocarcinoma: Diagnostic mimicry and management strategies, dokter menangani kasus wanita 36 tahun yang mendatangi fasilitas kesehatan setelah perdarahan menstruasi berat selama 3 bulan terakhir.

    Sebelumnya, menstruasinya selalu teratur, berlangsung empat hingga lima hari setiap 28 atau 30 hari. Saat datang ke dokter, wanita itu pucat meski tanda vitalnya stabil.

    “Tes kehamilan menunjukkan hasil positif dan massa padat di perutnya tampaknya mengonfirmasi hal tersebut,” tulis tim medis.

    USG awal menunjukkan kehamilan ektopik, yaitu kondisi yang mengancam jiwa ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal yang fatal.

    Bukan hamil, ternyata kanker

    Namun, pencitraan lebih lanjut mengungkapkan bahwa itu sama sekali bukan kehamilan. Sebaliknya, terdapat massa besar di ovarium kanannya.

    Para ahli bedah segera mengangkat massa tersebut, beserta rahim, ovarium, dan kelenjar getah bening di sekitarnya. Tes genetik mengonfirmasi bahwa tumor tersebut adalah koriokarsinoma ovarium nongestasional atau nongestational ovarian choriocarcinoma (NGC), kanker yang sangat langka.

    NGC biasanya menyerang perempuan muda dan sulit didiagnosis karena menyerupai gejala yang berhubungan dengan kehamilan seperti perdarahan vagina dan peningkatan kadar hormon kehamilan hCG.

    NGC mencakup kurang dari 0,6% kanker sel germinal ovarium, yang berasal dari sel reproduksi di ovarium yang biasanya matang menjadi sel telur.

    Hal ini berbeda dengan koriokarsinoma gestasional, bentuk yang lebih umum, yang biasanya berkembang dari sel-sel yang merupakan bagian dari plasenta selama kehamilan.

    NGC sering kali dimulai di ovarium atau rahim tetapi dapat dengan cepat menyebar ke paru-paru, hati, dan organ lainnya. Kondisi ini biasanya memiliki prognosis yang lebih buruk daripada GOC, dan merespons pengobatan secara berbeda.

    Untungnya, dalam kasus ini, tumor terdeteksi dini dan belum menyebar saat diangkat.

    Setelah operasi dan dua siklus kemoterapi, kadar hCG perempuan tersebut kembali normal. Dokter akan terus memantaunya secara ketat, melakukan tes hormon dan pemindaian pencitraan secara teratur untuk memeriksa tanda-tanda kekambuhan.

    Halaman 2 dari 3

    (kna/kna)

  • 4 Keunggulan Operasi Lutut Canggih di Mayapada Hospital Surabaya

    4 Keunggulan Operasi Lutut Canggih di Mayapada Hospital Surabaya

    Jakarta

    Operasi lutut sering dianggap menakutkan karena kekhawatiran akan rasa sakit hingga proses pemulihan yang lama. Namun, berkat kemajuan teknologi medis, kekhawatiran tersebut kini dapat diatasi.

    Hal ini dibuktikan oleh Mayapada Hospital Surabaya yang berhasil melakukan advanced penggantian sendi lutut total atau Total Knee Replacement (TKR) pertama di Jawa Timur dan Indonesia Timur. Operasi dengan alat canggih ini hingga kini telah dilakukan ke beberapa pasien dengan hasil optimal.

    Prosedur TKR advanced di Mayapada Hospital Surabaya ini didukung oleh teknologi robotik terkini, VELYS™ Robotic-Assisted Solution dari Johnson & Johnson MedTech (J&J MedTech). Menurut Ketua Orthopedic Board Mayapada Healthcare, Prof. Dr. dr. Dwikora Novembri Utomo, Sp.OT(K), terdapat 4 keunggulan utama dari penggunaan teknologi robotik dalam prosedur TKR.

    Pertama, tingkat presisi yang lebih tinggi dan lebih personal melalui panduan langsung (real-time).

    “Teknologi robotik memungkinkan pemindaian intraopoeratif secara real-time dengan visualisasi tiga dimensi (3D), sehingga dokter bedah dapat menyesuaikan posisi dan bentuk implan secara presisi dan konsisten sesuai kebutuhan anatomi masing-masing pasien,” jelasnya dalam keteraganan tertulis, Jumat (22/8/2025).

    Kedua, perencanaan lebih akurat untuk setiap pasien. Ia menjelaskan pemindaian 3D yang detail dan mendalam membantu dokter memahami struktur lutut secara menyeluruh, termasuk kondisi tulang dan jaringan lunaknya.

    Hasil ini memungkinkan perencanaan tindakan yang benar-benar dipersonalisasi, sehingga posisi implan dapat disesuaikan secara tepat dan risiko kesalahan dapat ditekan semaksimal mungkin,” lanjutnya.

    Keunggulan berikutnya disampaikan oleh dr. Reyner Valiant Tumbelaka, M.Ked.Klin, Sp.OT, Dokter Spesialis Ortopedi di Mayapada Hospital Surabaya, yaitu proses pemulihan yang lebih cepat. Teknologi robotik meminimalkan gangguan pada jaringan lunak seperti otot, ligamen, dan saraf. Ini membuat nyeri pasca-operasi lebih ringan, peradangan minimal, dan pemulihan berlangsung lebih cepat.

    “Pasien dapat berdiri dalam 6 jam, pulang dalam 24 jam, dan umumnya pulih sepenuhnya dalam 6 hingga 12 minggu dengan dukungan program rehabilitasi,” jelas dr. Reyner.

    Keunggulan terakhir dari teknologi robotik ini adalah menurunkan risiko revisi hingga lebih dari 30 persen. Dengan posisi pemasangan yang lebih presisi dan akurat, implan lutut menjadi lebih tahan lama dan berfungsi optimal dalam jangka waktu yang panjang.

    “Pasien tidak perlu khawatir harus menjalani operasi ulang dalam waktu dekat,” tutup dr. Reyner.

    Kini setiap pasien dapat memperoleh tindakan yang aman dan canggih di layanan Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya sebagai pusat layanan ortopedi unggulan yang berstandar internasional, diperkuat dengan kerja sama Mayapada Hospital Surabaya bersama Apollo Hospitals India dalam sinergi keahlian tim medis untuk memastikan prosedur TKR dilakukan dengan keahlian berstandar internasional.

    Hospital Director Mayapada Hospital Surabaya, dr. Bona Fernando, BSc, M.D., FISQua, menjelaskan Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya menghadirkan layanan ortopedi berstandar internasional melalui sinergi tiga hal, yaitu teknologi mutakhir, keahlian dokter, dan manajemen perawatan yang komprehensif dari pra-tindakan, pasca-tindakan, hingga rehabilitasi.

    “Prosedur advanced TKR dengan VELYS™ Robotic-Assisted Solution serta kolaborasi dengan Apollo Hospitals India, menjadi bukti komitmen kami dalam memberikan tindakan yang presisi, aman, dan sesuai standar global bagi setiap pasien,” ungkapnya.

    Bagi Anda yang berdomisili di Surabaya, Jawa Timur, hingga kawasan Indonesia Timur, Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya siap menjadi rujukan terpercaya untuk penanganan lanjutan, termasuk prosedur TKR dengan teknologi robotik VELYS™ Robotic-Assisted Solution. Konsultasikan keluhan nyeri lutut dan sendi Anda bersama tim dokter ortopedis di Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya dengan membuat jadwal konsultasi melalui contact center 150770 atau melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

    Informasi kesehatan dan promo layanan di Mayapada Hospital juga dapat diketahui melalui fitur Health Articles & Tips di MyCare. Aplikasi ini juga dapat memantau kebugaran tubuh melalui fitur Personal Health untuk menghitung langkah harian, kalori terbakar, detak jantung, hingga menghitung BMI.

    Unduh MyCare di Google Play Store atau App Store, dan nikmati reward point berupa potongan harga untuk pengguna baru di berbagai jenis pemeriksaan di seluruh unit Mayapada Hospital.

    (prf/ega)

  • Bukan Cuma untuk Cek Status Anak, Ini Fungsi Lain Tes DNA

    Bukan Cuma untuk Cek Status Anak, Ini Fungsi Lain Tes DNA

    Jakarta

    Setiap manusia memiliki sekitar 46 kromosom di dalam tiap selnya. Kromosom ini tersusun dari asam deoksiribonukleat atau yang disingkat DNA. Molekul ini merupakan materi genetik yang menentukan sifat dan karakteristik fisik seseorang.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, tes DNA atau tes genetik, dilakukan untuk mencari perubahan (variasi) pada gen, kromosom, dan DNA. Tes DNA dapat memberikan banyak informasi tentang susunan genetik seseorang, seperti apakah ada penyakit tertentu, hingga warisan kepada anak terkait gen.

    Berikut adalah kegunaan tes DNA.

    1. Tes Paternitas

    Tes ini merupakan analisis ilmiah untuk menentukan hubungan biologis antara seorang ayah dan anak. Tes ini menggunakan DNA (materi genetik) untuk membandingkan profil genetik anak dan ayah yang diduga, guna memastikan apakah pria tersebut adalah ayah biologis anak tersebut.

    Spesialis forensik dan medikolegal Dr dr Ade Firmansyah Sugiharto, SpFM, Subsp FK(K) mengatakan tes ini biasanya memeriksa minimal 20 lokus atau ‘alamat’ gen.

    “Secara biologis DNA anak itu diturunkan dari ayah dan ibunya. Sel sperma ayah itu membawa setengah profil DNA si ayah, dan sel telur ibu membawa setengah profil DNA ibu,” kata dr Ade kepada detikcom, Kamis (21/8/2025).

    “Dikatakan tidak cocok (non-identik) minimal 2 lokus. Jika ada 2 lokus yang tidak cocok, tidak identik dengan profil salah satu, misal ayah atau ibu maka dikatakan tidak cocok atau tidak identik,” lanjutnya.

    2. Tes DNA Forensik

    Ini merupakan analisis materi genetik Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) dari sampel biologis yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) untuk membantu dalam penyelidikan kriminal, seperti mengidentifikasi pelaku, korban, atau mengaitkan barang bukti dengan seseorang.

    “Kami ambil sampel DNA-nya, kita bandingkan dengan data ante mortem. Atau kami menggunakan DNA di TKP, kami menemukan ada material biologis di sana, misal bercak darah atau sidik jari itu kami ambil dan kami profile hingga ketemu profile DNA-nya,” kata dr Ade.

    “Nah, profile DNA-nya ini yang kemudian kami cocokkan dengan apakah itu korban apakah ada kemungkinan pelaku,” sambungnya.

    3. Tes Risiko Penyakit

    Tes ini dilakukan untuk menganalisis DNA seseorang guna mengidentifikasi potensi risiko terkena penyakit tertentu. Tes ini dapat membantu dalam deteksi dini, pencegahan, dan penanganan penyakit yang mungkin diturunkan secara genetik atau terkait dengan variasi genetik.

    “Teknologi di Indonesia sudah bisa mendapatkan seluruh DNA atau whole genome sequencing (WGS), kami bisa mendapatkan gambaran seluruh DNA dari ujung ke ujung,” kata dr Ade.

    “Dari penelitian-penelitian kedokteran memang kita bisa dapatkan nih, di titik-titik tertentu itu menyajikan gen misalnya untuk risiko penyakit tertentu. Seperti darah tinggi, serangan jantung, itu bisa didapatkan,” lanjutnya.

    4. Tes Prenatal

    Ini merupakan serangkaian pemeriksaan yang dilakukan selama kehamilan untuk memeriksa kesehatan ibu dan bayi, serta mendeteksi potensi kelainan pada janin.

    5. Tes Farmakogenomik

    Farmakogenomik adalah jenis tes yang mencari perubahan dalam susunan genetik yang dapat memengaruhi cara tubuh memproses obat-obatan tertentu. Tes ini menentukan apakah suatu obat akan efektif untuk seseorang atau tidak.

    Halaman 2 dari 3

    (dpy/up)

  • 7 Cara Simpel Turunkan Gula Darah, Termasuk Minum Air Putih

    7 Cara Simpel Turunkan Gula Darah, Termasuk Minum Air Putih

    Jakarta

    Kadar gula darah yang tinggi sering menjadi penyebab dari berbagai masalah kesehatan. Menjaga kadar gula darah tetap stabil sangatlah penting, terutama bagi pengidap diabetes ataupun orang yang ingin mencegah penyakit metabolik.

    Ada beberapa cara simpel yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah. Salah satunya adalah minum air putih yang cukup, ditambah beberapa kebiasaan sehat lainnya.

    7 Cara Simpel Turunkan Gula Darah, Termasuk Minum Air Putih

    Beberapa cara simpel untuk turunkan kadar gula darah, di antaranya olahraga secara teratur, mengelola asupan karbohidrat, hingga tidur yang cukup dan berkualitas. Dikutip dari Healthline, berikut penjelasannya.

    1. Olahraga Teratur

    Olahraga teratur dan aktivitas fisik bisa membantu mengelola berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin. Peningkatan sensitivitas insulin berarti sel-sel tubuh bisa menggunakan glukosa dalam aliran darah secara lebih efektif.

    Coba luangkan lebih banyak waktu untuk berolahraga setiap minggu. Misalnya, targetkan sesi olahraga 10 menit, 3 kali sehari selama 5 hari, selama 150 menit per minggu.

    2. Kelola Asupan Karbohidrat

    Asupan karbohidrat sangat memengaruhi kadar gula darah. Tubuh memecah karbohidrat menjadi gula, terutama glukosa. Lalu insulin membantu tubuh menggunakan dan menyimpannya sebagai energi.

    Namun, proses bisa gagal jika tubuh terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat atau memiliki masalah fungsi insulin. Kadar glukosa darah bisa meningkat.

    Diet rendah karbohidrat bisa membantu mengurangi kadar gula darah. Prioritaskan karbohidrat dari biji-bijian dan sumber yang tidak diproses,

    3. Makan Lebih Banyak Serat

    Serat memperlambat pencernaan karbohidrat dan penyerapan gula, sehingga mendorong peningkatan kadar gula darah secara bertahap. Diet tinggi serat bisa meningkatkan kemampuan tubuh dalam mengatur dan menormalkan kadar gula darah. Cara ini bisa membantu mengelola diabetes tipe 1 dengan lebih baik.

    Makanan tinggi serat meliputi:

    SayuranBuah-buahanKacang-kacanganBiji-bijian utuh

    Asupan serat harian yang direkomendasikan adalah sekitar 25 gram untuk wanita dan 25 gram untuk pria.

    4. Minum Cukup Air

    Minum cukup air bisa membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat. Air minum bisa mencegah dehidrasi dan membantu ginjal membuang kelebihan gula melalui urine.

    Sebuah observasional menemukan bahwa orang yang minum lebih banyak air memiliki risiko lebih rendah terkena kadar gula darah tinggi. MInum air secara teratur bisa menghidrasi kembali darah, menurunkan kadar gula darah, dan mengurangi resiko diabetes.

    5. Atur Porsi Makan

    Mengelola porsi makan bisa membantu dalam mengatur asupan kalori dan mempertahankan berat badan. Manajemen berat badan terbukti mengurangi risiko timbulnya diabetes tipe 2.

    Memantau ukuran porsi makan juga membantu mencegah lonjakan gula darah. Cara mengatur porsi makan yaitu bisa dengan:

    Makan dengan perlahanMengukur dan menimbang makananMenggunakan piring yang lebih kecilMembuat jurnal makananMembaca label makanan dan memeriksa ukuran porsi setiap item.

    6. Pilih Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah

    Indeks glikemik mengukur seberapa cepat karbohidrat dipecah selama proses pencernaan dan dan seberapa tubuh menyerapnya. Hal ini mempengaruhi seberapa cepat kadar gula darah naik.

    Indeks glikemik membagi makanan menjadi skor rendah, sedang, dan tinggi. Mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah secara konsisten bisa menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Beberapa contoh makanan dengan indeks glikemik rendah hingga sedang meliputi:

    Yoghurt Yunani tanpa pemanisGandumKacang-kacanganSayuran non tepungKacang lentil.

    7. Tidur yang Cukup dan Berkualitas

    Kebiasaan tidur yang kurang optimal dan kurang istirahat bisa memengaruhi kadar gula darah dan sensitivitas insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Kurang tidur juga menaikkan kadar kortisol yang memainkan peran penting dalam manajemen gula darah.

    (elk/suc)

  • Harga Tes DNA Paternitas, Dijalani RK untuk Buktikan Hubungan dengan Anak Lisa

    Harga Tes DNA Paternitas, Dijalani RK untuk Buktikan Hubungan dengan Anak Lisa

    Jakarta

    Hasil tes DNA paternitas mantan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), Lisa Mariana (LM), dan CA telah keluar. Hasilnya, Bareskrim Polri mengatakan hasil tes ‘tidak identik’, atau dalam arti lain, CA terbukti secara biologis bukan anak dari RK.

    Tes DNA paternitas dapat membantu menentukan ayah biologis seorang anak secara akurat. Tes ini membutuhkan sampel jaringan atau darah dari ibu kandung, calon ayah biologis dan sampel dari anak atau terkadang, janin.

    Lalu, seseorang harus merogoh kocek berapa jika ingin melakukan tes DNA paternitas?

    Menjawab hal ini, spesialis forensik dan medikolegal Dr dr Ade Firmansyah Sugiharto, SpFM, Subsp FK(K) mengatakan untuk setiap sampel yang diambil demi keperluan tes, seseorang harus merogoh kocek hingga belasan juta.

    “Rp 10-15 juta per sampel,” kata dr Ade, saat dihubungi detikcom, Kamis (21/8/2025).

    Umumnya, untuk tes DNA paternitas, dr Ade mengatakan dua sampel dibutuhkan yakni dari anak dan sosok yang dianggap sebagai ayah biologis.

    “Kecuali misalnya pada beberapa kasus seperti anak tertukar, maka diambil sampel tertukar ayah, tertukar ibu, dan tertukar anak,” katanya.

    Namun, untuk kasus seperti Ridwan Kamil dan Lisa Mariana, lanjut dr Ade, tes DNA ini tidak memerlukan biaya. Ini karena sifatnya untuk keperluan hukum.

    Kapan Tes Dikatakan Identik dan Non-identik?

    Jika mengambil contoh kasus Ridwan Kamil dan Lisa Mariana yang hasilnya negatif atau non-identik, dr Ade menegaskan bahwa dokter berarti menemukan adanya ketidakcocokan gen pada lokus-lokus yang diperiksa.

    “Setengah DNA-nya anak itu kan disumbangkan oleh ayah, dan setengahnya lagi oleh ibunya,” katanya.

    “Dikatakan tidak cocok (non-identik) minimal 2 lokus. Jika ada 2 lokus yang tidak cocok, tidak identik dengan profil salah satu, misal ayah atau ibu maka dikatakan tidak cocok atau tidak identik,” sambungnya.

    Untuk keperluan pemeriksaan, biasanya dokter akan memeriksa minimal 20 lokus atau lokasi spesifik pada kromosom tempat gen atau penanda genetik lainnya berada.

    “Tapi ada yang 23, ada juga laboratorium yang bisa 26 lokus. Minimal tapi 20 lokus. Setiap satu lokus itu gennya berpasangan, separuh punya bapaknya, separuh ibunya,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Ridwan Kamil Tak Setuju Poligami Jadi Solusi untuk Cegah HIV/AIDS”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

    Fakta-fakta Tes DNA

    8 Konten

    Tes DNA tengah jadi perbincangan setelah dijalani Ridwan Kamil dan Lisa Mariana. Sebenarnya, metode ini bukan cuma untuk mengungkap hubungan biologis lho. Forensik hingga farmakogenomik juga menggunakannya.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Cacing Pita Bersarang di Otak Pria gegara Doyan Makan Daging Babi Tak Matang

    Cacing Pita Bersarang di Otak Pria gegara Doyan Makan Daging Babi Tak Matang

    Jakarta

    Seorang pria 52 tahun di Amerika Serikat mengeluhkan migrain yang tidak kunjung sembuh. Kondisi ini dialaminya selama empat bulan terakhir.

    Selama itu, ia mengonsumsi berbagai obat-obatan tetapi tidak lagi efektif mengobati migrainnya. Keluhan yang dirasakannya itu muncul lebih sering dari biasanya, sekitar seminggu sekali, dan menjadi semakin parah.

    Ia pun segera memeriksakan diri ke rumah sakit. Di sana, pasien juga mengeluhkan nyeri yang semakin parah di bagian belakang tengkoraknya.

    Dalam jurnal yang dikutip dari Live Science, dokter langsung memeriksa tanda-tanda vital pada pasien, tetapi tidak menunjukkan adanya kelainan. Setelah melakukan CT scan pada otaknya, dokter melihat adanya banyak lesi mirip kista yang tersebar di kedua hemisfer atau kedua bagian besar otak.

    Secara spesifik, pertumbuhan ini muncul di substansia alba organ tersebut, yakni jaringan terisolasi yang memanjang dari sel-sel otak.

    Pasien segera dirawat di rumah sakit untuk melakukan konsultasi bedah saraf. Hasil MRI pun mendukung apa yang terlihat di CT scan.

    Bahkan, dokter melihat adanya penumpukan cairan di sekitar kista di otak pria tersebut. Karena menduga adanya parasit, departemen bedah saraf merujuk pasien ke spesialis penyakit menular dan melakukan sejumlah tes.

    Salah satu tes menunjukkan bahwa darah pasien mengandung antibodi terhadap Taenia solium, cacing pita yang biasanya ditemukan pada babi yang bersarang di usus dan otot babi, lalu keluar melalui fesesnya.

    Dalam kasus ini, larva cacing tersebut telah menguasai otaknya dan tertanam di dalam kista pada jaringan otaknya. Saat T. solium menginfeksi sistem saraf dengan cara ini, kondisi tersebut dikenal sebagai neurosistiserkosis.

    Penanganan yang Dilakukan

    Sebagai penanganannya, pasien diberikan obat antiparasit dan antiinflamasi sambil dipantau di unit perawatan intensif selama beberapa minggu. Setelah itu, pasien dirawat di klinik rawat jalan penyakit menular.

    “Pasien berhasil diobati, dengan regresi lesi dan perbaikan sakit kepala,” tulis dokter dalam laporan kasus medis tersebut.

    Manusia dapat terinfeksi T. solium saat tidak sengaja mengonsumsi larva atau telur cacing tersebut. Orang dapat terpapar jika mereka mengonsumsi daging babi yang kurang matang, atau minum air yang telah terkontaminasi.

    Mengonsumsi daging babi kurang matang yang mengandung larva dapat menyebabkan infeksi usus yang disebut taeniasis. Sementara mengonsumsi feses yang mengandung telur memicu infeksi pada jaringan lain, termasuk otak.

    “Telur-telur tersebut awalnya masuk ke pembuluh darah otak dan kompartemen untuk cairan serebrospinal, cairan bening yang membasahi otak, dan kemudian memicu respons imun inflamasi yang merusak lapisan pelindung otak,” demikian pernyataan dari laporan yang dipublikasikan dalam American Journal of Case Reports.

    Namun, dalam kasus ini pasien tidak melakukan perjalanan ke daerah yang berisiko tinggi terhadap infeksi cacing tersebut.

    “Setelah diinterogasi, pasien mengaku terbiasa makan bacon atau daging babi yang dimasak sebentar dan tidak kering hampir di sepanjang hidupnya,” kata laporan itu, dikutip dari Live Science.

    Bahaya Makan Daging Tak Matang

    Berdasarkan kebiasaan makan pria tersebut, dokternya menyimpulkan bahwa ‘kecenderungan seumur hidupnya untuk mengonsumsi daging babi asap yang masih lunak’ mungkin telah membuatnya sesekali mengonsumsi daging babi asap setengah matang. Kondisi itu yang menyebabkan taeniasis, bentuk infeksi cacing pita di usus.

    Dari situ, para dokter berspekulasi bahwa pasien mungkin secara tidak sengaja tertular sistiserkosis melalui kebiasaan mencuci tangan yang tidak benar. Dengan kata lain, ia mungkin secara tidak sengaja terpapar telur cacing tersebut dalam fesesnya sendiri.

    “Konsumsi daging babi setengah matang merupakan faktor risiko teoretis untuk neurosistiserkosis melalui autoinokulasi, seperti yang kami duga dalam kasus ini,” tim medis menyimpulkan.

    “Secara historis, sangat jarang menemukan daging babi yang terinfeksi di Amerika Serikat, dan kasus kami mungkin memiliki implikasi kesehatan masyarakat.”

    Halaman 2 dari 3

    (sao/kna)

  • 5 Sayuran yang Sebaiknya Dihindari Pasien Gagal Ginjal

    5 Sayuran yang Sebaiknya Dihindari Pasien Gagal Ginjal

    Jakarta

    Ginjal adalah organ penting yang bertugas untuk membantu tubuh mengeluarkan racun. Ginjal memiliki peran penting untuk menyaring darah dan membuang produk limbah melalui urine. Ketika seseorang mengalami gagal ginjal, maka fungsi-fungsi tersebut sudah tidak berjalan sebagaimana mestinya.

    Orang yang memiliki kondisi ini biasanya harus rutin menjalani cuci darah seumur hidup. Transplantasi ginjal juga bisa dilakukan untuk mengatasi gejala-gejala yang mungkin muncul.

    Gagal ginjal seringkali menunjukkan sedikit atau tidak sama sekali gejala pada fase awal. Ketika fungsi ginjal makin turun, beberapa tanda yang mungkin akan dirasakan seperti:

    Kelelahan ekstremMual dan muntahKebingungan atau sulit berkonsentrasiPembengkakan (edema), terutama di sekitar tangan, pergelangan kaki, atau wajahPerubahan frekuensi buang air kecilKram (kejang otot)Kulit kering atau gatalNafsu makan menurun, atau makanan terasa seperti logamPentingnya Memilih Makanan Bagi Pasien Gagal Ginjal

    Seseorang yang memiliki penyakit ginjal harus lebih memerhatikan asupan natrium, kalium, dan fosfor. Ginjal yang tidak berfungsi baik, tidak mampu menyaring darah dan membuang limbah secara optimal.

    Akibatnya, zat-zat seperti kalium dan fosfor bisa menumpuk dalam tubuh hingga membahayakan kesehatan. Pola makan yang tepat dapat membantu mengurangi penumpukan zat berlebih, menjaga fungsi ginjal yang tersisa, serta mencegah kerusakan lebih lanjut.

    Terlalu banyak kadar kalium dalam darah (hyperkalemia) misalnya dapat memicu kelemahan otot, kelumpuhan, hingga gangguan jantung yang bisa berakibat fatal. Sedangkan, untuk kadar fosfor terlalu tinggi dalam darah (hyperphosphatemia) dapat memicu gejala seperti nyeri dan kram otot, mati rasa atau kesemutan di mulut, hingga komplikasi seperti tekanan darah tinggi dan gagal jantung.

    Sayuran yang Sebaiknya Dihindari Pasien Gagal Ginjal

    Terdapat beberapa jenis sayuran atau sejenis yang sebaiknya dihindari oleh pasien gagal ginjal. Ini untuk memastikan kinerja ginjal tidak terlalu terbebani dan justru membahayakan tubuh. Berikut beberapa di antaranya.

    1. Bayam

    Dikutip dari Healthline, bayam merupakan sayuran hijau yang tinggi nutrisi dan mineral, salah satunya kalium. Dalam kondisi mentah, jumlah kalium berkisar antara 136-290 mg per 30-38 gram berat bayam.

    Meskipun ukuran sayur menyusut ketika dimasak, kandungan kaliumnya tidak berubah. Bayam juga tinggi oksalat, kandungan yang dapat meningkatkan risiko munculnya batu ginjal.

    2. Tomat

    Tomat umumnya disajikan dalam segar atau diolah sebagai tambahan makanan pendamping. Tomat mengandung kalium tinggi yang mungkin tidak sesuai dengan pola makan pasien gagal ginjal.

    Satu cangkir saus tomat seberat 245 mg bisa mengandung 728 mg kalium. Untuk karena itu, sebaiknya pilih alternatif lain seperti paprika, untuk mencegah kadar kalium secara berlebihan.

    3. Kacang-kacangan

    Kacang dan biji-bijian pada dasarnya adalah camilan sehat. Namun, bagi pengidap penyakit gagal ginjal, makanan ini mungkin perlu dibatasi atau dihindari sama sekali karena kandungan kalium dan fosfornya cukup tinggi.

    Misalnya satu ons atau 22 butir kacang almond bisa mengandung 202 mg kalium dan 133 mg fosfor, lalu satu ons atau 18 butir kacang mede mengandung 160 mg kalium dan 139 mg fosfor, sedangkan satu ons atau 28 kacang tanah mengandung 180 mg kalium dan 103 mg fosfor.

    4. Kentang

    Kentang berukuran sedang sekitar 156 gram memiliki kandungan 610 mg kalium yang cukup tinggi untuk ginjal. Mengolah kentang dengan cara merebus memang dapat mengurangi kadar kalium hingga 20 persen, tapi kandungannya tidak sepenuhnya hilang.

    Oleh karena itu, pengidap gagal ginjal harus benar-benar mengatur porsinya atau tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

    5. Ubi Jalar

    Mirip dengan kentang, ubi jalar juga mengandung kalium yang cukup tinggi. Satu ubi jalar ukuran sedang 114 garam mengandung 542 mg kalium. Oleh karena itu, konsumsinya harus sangat diperhatikan.

    (avk/kna)

  • Kata BPJS Kesehatan soal Rencana Iuran Naik Bertahap Mulai Tahun Depan

    Kata BPJS Kesehatan soal Rencana Iuran Naik Bertahap Mulai Tahun Depan

    Jakarta

    Iuran BPJS Kesehatan dikabarkan akan mengalami kenaikan secara bertahap mulai tahun depan. Dalam dokumen yang beredar, wacana kenaikan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dilakukan untuk menjaga stabilitas keberlanjutan program.

    Mengenai rencana tersebut, Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan mendukung penuh kebijakan yang mampu mendukung keberlangsungan program jaminan kesehatan ini. Jika penyesuaian iuran dilakukan, disebut akan tercipta keseimbangan antara biaya pelayanan kesehatan dengan sumber pembiayaan yang sepenuhnya dari iuran yang dikumpulkan oleh BPJS Kesehatan.

    “Dampaknya, pembayaran fasilitas kesehatan makin lancar, cashflow faskes terjaga. Faskes bisa fokus melayani peserta, bisa meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan tenaga kesehatan. Faskes bisa bertumbuh, tenaga kesehatan bisa bekerja optimal, sehingga layanan kesehatan jadi lebih mudah diakses, dan peserta JKN menjadi semakin puas,” kata Rizzky kepada detikcom, Kamis (21/8/2025).

    Lebih lanjut, Rizzky mengatakan BPJS Kesehatan akan menjalakan regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah untuk memastikan jaminan pembiayaan kesehatan tetap berkelanjutan. Berdasarkan Peraturan Presiden, besaran luran ditinjau paling lama 2 (dua) tahun sekali.

    Diketahui, penyesuaian iuran JKN terakhir dilakukan pada tahun 2020.

    “Perlu kami tegaskan bahwa sampai dengan saat ini, besaran iuran yang berlaku bagi peserta JKN masih mengacu pada Perpres yang berlaku. Untuk peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri kelas I iurannya Rp150 ribu, kelas II Rp100 ribu dan kelas III Rp42 ribu per orang per bulan dengan subsidi sebesar Rp7 ribu per orang per bulan dari pemerintah, sehingga yang dibayarkan peserta kelas III hanya Rp35 ribu,” tandas dia.

    (kna/kna)