Jenis Media: Kesehatan

  • Tes Ketajaman Mata, Bisa Temukan Objek Tersembunyi di Gambar Ini?

    Tes Ketajaman Mata, Bisa Temukan Objek Tersembunyi di Gambar Ini?

    Tes Ketajaman Mata, Bisa Temukan Objek Tersembunyi di Gambar Ini?

  • 5 Olahraga Simpel Pengecil Perut Sebelum Tidur, Mudah Dilakukan

    5 Olahraga Simpel Pengecil Perut Sebelum Tidur, Mudah Dilakukan

    Jakarta

    Berolahraga secara teratur, tetap aktif secara fisik, dan menjauhi gaya hidup sedentari terbukti dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Mulai dari menjaga kesehatan jantung, mengontrol kadar gula darah, hingga memperbaiki kualitas tidur, rutinitas olahraga harian mampu meningkatkan kualitas hidup seseorang.

    Selain itu, olahraga teratur juga dikenal membantu menurunkan berat badan. Kuncinya adalah memilih jenis latihan yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa latihan bahkan bisa dilakukan sebelum tidur untuk membantu mengurangi lemak perut dan menurunkan berat badan berlebih.

    Olahraga Pengecil Perut Sebelum Tidur

    Dikutip dari Times of India, berikut olahraga yang mudah dilakukan di rumah.

    1. Squats

    Cara melakukan:

    Berdiri dengan kaki dibuka selebar bahu, ujung jari kaki sedikit mengarah keluar, tangan berada di sisi tubuh dengan telapak menghadap ke dalam.Tekuk lutut, dorong pinggul ke belakang, dan kencangkan otot perut. Pastikan punggung tetap rata dan dada terangkat.Secara bersamaan, tekuk siku dan satukan telapak tangan di depan dada.Kembali ke posisi berdiri semula, lalu kencangkan otot bokong. Itu dihitung sebagai satu repetisi.

    2. Plank

    Cara melakukan:

    Posisikan tubuh seperti akan melakukan push-up.Tekuk lengan pada bagian siku, lalu tumpukan berat badan pada lengan bawah.Kencangkan otot perut, rapatkan otot bokong, dan tahan posisi dengan menjaga tubuh tetap lurus dari kepala hingga tumit.Pertahankan posisi ini selama mungkin sesuai kemampuan.

    3. Curtsy Lunge

    Cara melakukan:

    Berdiri tegak dengan kaki dibuka selebar pinggul.Gerakkan kaki kiri ke belakang kaki kanan secara perlahan hingga kedua paha membentuk posisi menyilang.Tekuk kedua lutut sambil merapatkan telapak tangan di depan dada.Ulangi gerakan yang sama dengan kaki kanan.

    4. Knee Push-Up

    Cara melakukan:

    Berlutut di lantai.Rentangkan kedua lengan dan letakkan telapak tangan di lantai selebar bahu.Kencangkan otot perut, lalu tekuk lengan dan turunkan tubuh hingga dada hampir menyentuh lantai.Dorong kembali tubuh ke atas hingga lengan lurus. Itu dihitung sebagai satu repetisi.

    5. Glute Bridge

    Cara melakukan:

    Berbaring telentang di lantai dengan lutut ditekuk dan telapak kaki menempel di lantai.Angkat pinggul dari lantai hingga lutut, pinggul, dan bahu membentuk garis lurus.Kencangkan otot bokong dan usahakan punggung tetap lurus.Turunkan pinggul perlahan ke lantai sambil tetap menjaga otot bokong dan perut tetap aktif.Ulangi gerakan yang sama.Melakukan Peregangan Setelah Latihan

    Setelah menyelesaikan latihan, penting untuk menutup rutinitas dengan gerakan peregangan. Beberapa pilihan peregangan yang bisa dilakukan antara lain seated forward fold, child’s pose, side stretch, butterfly, serta peregangan lengan dan pergelangan tangan. Gerakan-gerakan ini membantu otot lebih rileks sekaligus menurunkan suhu tubuh agar kembali ke posisi istirahat.

    Selain itu, berjalan santai sejenak hingga detak jantung menurun atau melakukan pernapasan dalam juga bisa menjadi cara efektif untuk menenangkan tubuh setelah berolahraga.

    Perlu diperhatikan bahwa sebaiknya ada jeda waktu minimal 2 jam antara makan malam dan latihan. Jangan berolahraga segera setelah makan, agar tubuh tetap nyaman dan tidak terganggu pencernaannya.

    (suc/suc)

  • Mitos atau Fakta, Bisakah Pasta Gigi Menangkal Paparan Gas Air Mata?

    Mitos atau Fakta, Bisakah Pasta Gigi Menangkal Paparan Gas Air Mata?

    Jakarta

    Aksi unjuk rasa kembali digelar di depan Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, pada Kamis (28/8 2025). Setelah massa buruh membubarkan diri, sekelompok mahasiswa datang dengan sejumlah atribut dan menyuarakan kekecewaan mereka terhadap kinerja anggota legislatif.

    Selain menyoroti kinerja DPR yang dinilai kurang memuaskan, mahasiswa juga memprotes pemberian tunjangan perumahan sebesar Rp 50 juta per bulan bagi anggota dewan.

    Namun, sekitar pukul 15.30 WIB, situasi mulai memanas. Massa mahasiswa terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian. Polisi kemudian menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan, memaksa mahasiswa mundur hingga ke kawasan Jalan Gerbang Pemuda, depan Stadion Gelora Bung Karno.

    “Tadi demo soal tunjangan DPR, cuma sudah mulai rusuh,” ujar seorang mahasiswa yang tampak bergerak menjauh saat kericuhan pecah.

    Dalam sejumlah video live streaming di media sosial, beberapa orang yang turun di aksi demo menggunakan pasta gigi di area wajah sebagai penangkal efek pedih.

    Betulan Ngaruh?

    Hal ini sudah pernah dijelaskan praktisi kesehatan dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia, dr Wisnu Pramudito D Pusponegoro, SpB. Faktanya, pasta gigi tidak memiliki khasiat untuk mencegah efek gas air mata.

    “Odol nggak ngaruh sebenarnya. Gas air mata bekerjanya karena terhirup, bukan kontak dengan mata. Efek gas air mata itu kan terhirup yang menyebabkan sekresi dari kelenjar air mata,” jelas Wisnu beberapa waktu lalu.

    Menurutnya, gas air mata menimbulkan gejala berupa mata perih, keluarnya air mata berlebihan, hingga rasa terbakar di saluran pernapasan. Gejala ini tidak bisa ditangkal hanya dengan mengoleskan pasta gigi.

    Hal senada disampaikan Fu’umori, anggota kepolisian yang pernah bertugas saat kerusuhan di depan Bawaslu 2019 lalu. Ia mengungkapkan fungsi pasta gigi bukan untuk menghalau gas air mata, melainkan sekadar merangsang keluarnya air mata.

    “Jadi, odol itu biar keluar saja air matanya, bukan biar nggak kena gasnya. Kena gas mah tetap,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, gas air mata mengandung partikel mirip bubuk merica yang menimbulkan rasa pedih di mata. Saat terkena, refleks alami tubuh adalah mengeluarkan air mata untuk membersihkan zat tersebut.

    “Makanya jangan dikucek, biarin saja biar nangis. Kalau dikasih air malah makin jadi (perihnya). Diemin saja,” demikian lanjut Fu’umori.

    Sementara peneliti, dosen, sekaligus pakar Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada Dra. Ani Setyopratiwi, M.Si., menyebut penggunaan pasta gigi yang sering dipakai mahasiswa saat aksi di jalan sebagai penangkal efek gas air mata, dikarenakan terdapat emulsi yang terkandung dalam pasta gigi.

    Gas air mata yang jika bertemu akan saling merusak satu sama lain. Emulsi pada pasta gigi adalah berupa gel dan emulsi pada gas air mata adalah berupa air.

    “Semua pasta gigi khususnya pasta gigi yang baru bisa digunakan karena larutannya masih homogen. Kalau sudah lama dan tercampur air, larutannya cenderung pecah dan berair sehingga emulsinya sudah rusak dan kurang efektif,” papar Dra Ani menyoroti penggunaan yang kurang efektif.

    Alih-alih memakai pasta gigi, Dra Ani menyarankan untuk menggunakan larutan air garam yang disemprotkan di sekitar area yang terkena paparan gas air mata.

    Perlu diingat, tidak ada cara mengurangi efek gas air mata yang lebih efektif selain dengan menghindari paparannya. Jika berada di dalam ruangan, sebisa mungkin segera keluar untuk mendapatkan udara.

    Apabila berada di luar ruangan, segera menjauh dari titik pelepasan gas air mata. Carilah lokasi juga yang lebih tinggi karena uap atau asap gas air mata dapat menyebar.

    Simak Video “Video: Temuan Baru, Pasta Gigi dari Keratin Rambut”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • Anjuran Jumlah Minum Air Putih Biar Ginjal Nggak Rusak Menurut Riset

    Anjuran Jumlah Minum Air Putih Biar Ginjal Nggak Rusak Menurut Riset

    Jakarta

    Air merupakan salah satu kebutuhan paling penting untuk tubuh, terutama ginjal. Dengan minum 1,5-2 liter air per hari untuk mendukung fungsi ginjal.

    Ginjal dapat menyaring sekitar 50 galon atau sekitar 189 liter darah setiap hari, membuang limbah, dan kelebihan cairan melalui urine. Jika tubuh tetap terhidrasi, dapat membantu mengencerkan zat-zat seperti urie dan natrium.

    Bahkan, mengonsumsi air dengan cukup dapat menurunkan risiko seseorang mengalami batu ginjal, infeksi saluran kemih, dan kerusakan ginjal jangka panjang.

    Peneliti dari Australia dan Kanada menunjukkan bahwa asupan cairan yang cukup dapat membantu ginjal membuang limbah lebih efektif dan mengurangi risiko penyakit ginjal kronis. Air menjadi salah satu pilihan paling bermanfaat untuk menjaga kesehatan ginjal.

    Pada orang dengan penyakit ginjal, terutama yang menjalani dialisis atau cuci darah, harus memantau asupan cairan dengan baik. Sebab, ginjal sudah tidak bisa lagi mengatur cairan dengan baik.

    Namun, terlalu banyak minum air putih atau overhidrasi dapat mengencerkan natrium dalam darah dan menyebabkan hiponatremia. Itu merupakan kondisi yang berpotensi berbahaya.

    Berapa Banyak Air yang Dibutuhkan Setiap Hari?

    Umumnya, direkomendasikan minum delapan gelas air putih dalam sehari. Namun, kebutuhan air yang sebenarnya bergantung pada usia, tingkat aktivitas, iklim, dan status kesehatan orang.

    Dikutip dari VNExpress, total asupan cairan harian, termasuk air putih, minuman semacam teh, kopi, sup, atau buah sebaiknya sekitar 3,7 liter atau 15,5 gelas air untuk pria. Sementara untuk wanita, sebanyak 2,7 liter.

    Kebanyakan dokter menyarankan 1,5 hingga 2 liter air putih per hari untuk orang dewasa yang sehat. Mereka yang tinggal di iklim panas atau melakukan aktivitas fisik yang intens, mungkin membutuhkan lebih banyak air.

    Sementara, bagi orang dengan penyakit ginjal stadium akhir mungkin membutuhkan lebih sedikit air. Orang yang rentan terhadap batu ginjal biasanya disarankan untuk menghasilkan setidaknya 2,5 liter urine setiap hari, yang biasanya membutuhkan sekitar 3 liter air.

    Tanda Kebutuhan Air Tercukupi dengan Baik

    Salah satu cara untuk menilai hidrasi sudah terpenuhi adalah dengan mengamati warna urine, biasanya berwarna kuning pucat atau hampir bening. Tanda-tanda lainnya, seperti:

    Buang air kecil enam hingga delapan kali sehari.Tidak merasa haus.Tidak merasa lelah atau pusing.

  • Tak Perlu Repot, Layanan Kesehatan Lansia Kini Datang ke Rumah

    Tak Perlu Repot, Layanan Kesehatan Lansia Kini Datang ke Rumah

    Foto Health

    Rengga Sancaya – detikHealth

    Kamis, 28 Agu 2025 18:00 WIB

    Tangerang – Tak perlu repot ke puskesmas, kini warga lanjut usia di Karawaci, Tangerang, mendapat pemeriksakan kesehatan dari petugas medis melalui layanan jemput bola.

  • Kemenkes Buka Suara soal Gaduh Staf Kardiologi Anak RSCM Tolak dr Piprim Dimutasi

    Kemenkes Buka Suara soal Gaduh Staf Kardiologi Anak RSCM Tolak dr Piprim Dimutasi

    Jakarta

    Staf medis Divisi Kardiologi Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menyampaikan keprihatinan mendalam atas dimutasinya Dr dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), sosok yang juga dikenal sebagai Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

    Ketua Divisi Kardiologi Anak RSCM, Prof Dr dr Mulyadi, menilai keputusan mutasi tersebut berlangsung mendadak tanpa adanya diskusi dengan pihak divisi.

    “Kami dari kelompok staf medis kardiologi anak RSCM menyampaikan kesedihan dan kekecewaan yang sangat mendalam atas mutasi yang terjadi pada salah satu anggota divisi kami yaitu Dr dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K),” kata Mulyadi dalam keterangan resmi yang diterima detikcom baru-baru ini.

    Menurutnya, saat ini jumlah subspesialis jantung anak di RSCM berkurang dan hanya tersisa empat orang. Kondisi ini disebutnya berpengaruh pada ketersediaan intervensi jantung anak yang terbatas.

    “Hal ini tentunya menyebabkan antrean pasien semakin panjang dan risiko perburukan pasien meningkat, khususnya pasien BPJS,” beber dia.

    Selain aspek pelayanan, Mulyadi menambahkan bahwa mutasi ini juga berdampak pada pendidikan kedokteran. dr Piprim selama ini berperan sebagai mentor bagi calon dokter spesialis anak maupun dokter subspesialis jantung anak.

    “Dengan kepergiannya, kami kehilangan sosok pembimbing yang berimbas pada hilangnya arah pendidikan,” tuturnya.

    Kemenkes Pastikan Pelayanan Tetap Optimal

    Menanggapi kekhawatiran tersebut, Kementerian Kesehatan memastikan bahwa layanan kardiologi anak di RSCM tetap berjalan normal.

    Melalui keterangan Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kemenkes menyebutkan bahwa poliklinik rawat jalan maupun tindakan medis kardiologi anak tetap berlangsung seperti biasa.

    “Untuk memastikan pelayanan optimal, RSCM telah menyediakan empat dokter penanggung jawab pasien (DPJP) kardiologi anak dengan menambah kuota pelayanan untuk masing-masing DPJP,” demikian keterangan tertulis Kemenkes.

    Kemenkes juga menegaskan bahwa RSCM tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh pasien tanpa mengurangi mutu maupun akses layanan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: dr Piprim IDAI Minta Mutasinya dari RSCM ke RS Fatmawati Ditinjau Ulang”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/naf)

  • Siapa yang Sebaiknya Rutin Minum Vitamin B Kompleks?

    Siapa yang Sebaiknya Rutin Minum Vitamin B Kompleks?

    Jakarta

    Vitamin B kompleks dikenal sebagai kelompok vitamin penting yang berperan besar dalam menjaga kesehatan tubuh. Mulai dari meningkatkan fungsi otak, mencegah anemia, meningkatkan energi, hingga mengurangi stres.

    Suplemen vitamin B kompleks biasanya mengemas 8 vitamin B dalam 1 pil. Ada vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12.

    Vitamin B memang bisa ditemukan dalam banyak makanan. Tapi, kondisi tertentu bisa meningkatkan kebutuhan akan vitamin B, sehingga suplemen dibutuhkan.

    Siapa yang Sebaiknya Rutin Minum Vitamin B Kompleks?

    Ada beberapa kelompok orang yang sebaiknya rutin mengonsumsi vitamin B kompleks. Dikutip dari laman Healthline, berikut di antaranya.

    1. Ibu Hamil dan Menyusui

    Selama kehamilan, kebutuhan vitamin B, terutama B12 dan folat meningkat. Hal ini diperlukan untuk mendukung perkembangan janin.

    Bagi orang yang sedang hamil dan menyusui, khususnya yang menjalankan pola makan vegetarian atau vegan, mengonsumsi suplemen vitamin B kompleks sangatlah penting.

    Kekurangan B12 atau folat selama kehamilan dan menyusui bisa menyebabkan kerusakan neurologis parah atau cacat lahir pada janin atau bayi.

    2. Lansia

    Seiring bertambahnya usia, kemampuan untuk menyerap vitamin B12 menurun, begitu pula dengan nafsu makan. Hal ini menyulitkan sebagian orang untuk mendapat cukup B12 hanya melalui makanan.

    Kemampuan tubuh untuk melepaskan B12 dari makanan sehingga bisa diserap, bergantung pada kecukupan asam lambung. Sayangnya, diperkirakan banyak lansia yang tidak menghasilkan asam lambung yang cukup untuk menyerap vitamin B12 dengan baik. Selain itu, mengonsumsi obat penurun asam lambung untuk mengatasi refluks asam juga bisa menghambat penyerapan vitamin B12.

    3. Orang dengan Kondisi Medis Tertentu

    Orang-orang dengan kondisi medis tertentu lebih mungkin mengalami kekurangan nutrisi, seperti vitamin B. Mereka di antaranya yang mengidap:

    Penyakit celiacPenyakit crohnHipotiroidismeAnoreksia

    Terlebih, orang-orang yang sudah menjalani operasi penurunan berat badan tertentu juga lebih mungkin kekurangan vitamin B.

    4. Vegetarian dan Vegan

    Secara alami, vitamin B12 ditemukan dalam produk hewani seperti daging, susu, telur, dan makanan laut. Orang yang menjalani pola makan vegan atau vegetarian ketat berisiko mengalami kekurangan vitamin B12, jika tidak mencukupi kebutuhan dari makanan yang diperkaya vitamin ini atau dari suplemen.

    5. Orang yang Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu

    Obat-obatan yang diresepkan secara umum bisa menyebabkan kekurangan vitamin B. Misalnya, proton pump inhibitor yang menurunkan asam lambung bisa mengurangi penyerapan B12. Sementara metformin, obat diabetes bisa menurunkan kadar B12 dan folat.

    (elk/suc)

  • Sembelit Kok Malah Bikin Komunitas Susah BAB? Ini Tips Dokter untuk Mengatasinya

    Sembelit Kok Malah Bikin Komunitas Susah BAB? Ini Tips Dokter untuk Mengatasinya

    Jakarta

    Belum lama ini viral sekelompok orang yang mengaku tergabung dalam komunitas susah buang air besar (BAB). Mereka tampak berbagi keluhan pengalaman sulitnya BAB berminggu-minggu bahkan hingga sebulan.

    Komunitas tersebut juga berbagi cara mengatasi BAB, meski ada yang terkesan nyeleneh lantaran salah satu anggota sampai menggunakan sabun cair, dengan harapan mempermudah tinja dikeluarkan.

    Namun, video ini juga tak lepas dari dugaan promosi terselubung lantaran menampilkan produk di akhir video.

    Menurut spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH sebenarnya kesulitan BAB nggak sulit-sulit amat, salah satunya bisa dengan pola makan tinggi serat. Kebanyakan, pemicu sulit BAB adalah kurangnya asupan serat.

    “Makan banyak serat dari buah (plum, kiwi), sayur, kacang, dan biji-bijian untuk membantu feses lebih lunak dan usus bergerak lancar,” saran dr Aru.

    “Mencukupi cairan tubuh dengan minum sekitar 8 gelas air putih per hari agar pencernaan tidak tersumbat,” sambung dia.

    Ia juga menyarankan untuk aktif bergerak, baik dengan hanya sekadar jalan kaki, yoga, atau renang yang bisa merangsang usus bekerja lebih baik.

    Hal yang tak kalah penting adalah jangan membiasakan menunda buang air besar. Semakin sering ditahan, feses makin keras dan sulit dikeluarkan.

    Faktor risiko yang juga perlu dikelola adalah stres. Stres termasuk penyebab non fisik yang bisa memicu sulit BAB.

    “Segera ke toilet ketika ada dorongan BAB. Menunda-nunda hanya akan membuat feses semakin keras,” bebernya.

    Dalam beberapa kasus, kondisi sulit BAB juga bisa disebabkan riwayat penyakit tertentu, misalnya kelainan dari tubuh seperti irritable bowel syndrome (IBS), kelainan usus yang secara genetik, hingga beberapa penyakit seperti hipotiroid sampai pasca tindakan pembedahan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Prabowo soal RI Kekurangan 70.000 Dokter Spesialis: Kita Harus Kejar!”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

    Komunitas Susah BAB

    3 Konten

    ‘Komunitas Susah BAB’ tengah jadi perbincangan gara-gara sebuah konten di media sosial. Menceritakan sekumpulan anak muda yang sama-sama menghadapi masalah susah buang air besar, konten ini banyak di-share netizen.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Menteri Kesehatan Tinjau Imunisasi Massal Campak di Sumenep

    Menteri Kesehatan Tinjau Imunisasi Massal Campak di Sumenep

    Foto Health

    Agung Pambudhy – detikHealth

    Kamis, 28 Agu 2025 16:00 WIB

    Jawa Timur – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau imunisasi massal campak di Sumenep untuk percepatan penanganan KLB, sekaligus bertemu keluarga pasien sembuh.

  • Sembelit Kok Malah Bikin Komunitas Susah BAB? Ini Tips Dokter untuk Mengatasinya

    Tanggapi Viral Komunitas Susah BAB, Netizen: ‘yang 3 Kali Sehari Nggak Relate’

    Jakarta

    Privilege atau keuntungan eksklusif bisa didefinisikan dengan banyak hal, termasuk bisa rutin buang air besar (BAB) setidaknya tiga kali sehari. Pasalnya, bagi sebagian orang, BAB lancar menjadi sesuatu yang sulit didapatkan.

    Inilah yang membuat viralnya ‘komunitas susah BAB’ di media sosial TikTok. Banyak dari mereka yang mengaku mengalami sembelit, dan kesulitan untuk BAB sampai tiga minggu hingga satu bulan.

    Di sisi lain, banyak netizen yang ingin membuat komunitas tandingan, yakni ‘komunitas lancar BAB’.

    “Yang BAB 3 kali sehari ga relate,” tulis salah satu akun, dikutip detikcom, Kamis (28/8/2025).

    “TIM KOMUNITAS YANG BAB TIAP PAGI SEBELUM BERAKTIVITAS ADA GAK!!!” tulis akun lain.

    “enak bgt ya kan punya pencernaan lancar alhamdulillah bgt,” tambah akun lain.

    Susah BAB Bukan Kondisi Sepele

    Meskipun komunitas susah BAB ini banyak yang menganggap sebagai lucu-lucuan, namun kondisi sembelit bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele.

    Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH menjelaskan susah BAB ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, baik itu fisik maupun non-fisik.

    “Faktor fisik bisa berupa sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS), usia lanjut, kelainan usus yang bersifat genetik atau didapat, hingga penyakit tertentu seperti hipotiroid. Pasien pasca operasi juga berisiko mengalami konstipasi,” ujar dr Aru saat dihubungi detikcom Rabu (27/8).

    Sementara itu, faktor nonfisik meliputi stres, pola makan rendah serat, efek samping obat-obatan, kebiasaan menunda buang air besar, kurang aktivitas fisik, hingga perubahan rutinitas harian.

    “Setiap orang memiliki penyebab yang berbeda. Karena itu, penanganan susah BAB juga harus disesuaikan dengan faktor pencetusnya,” jelasnya.

    Kapan Harus ke Dokter?

    Menurut dr Aru, seseorang disebut mengalami konstipasi apabila frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu. Kondisi ini biasanya disertai dengan tinja yang keras, sulit dikeluarkan, serta muncul rasa tidak tuntas setelah buang air besar.

    Jika mengalami gejala tersebut, masyarakat diimbau untuk segera berkonsultasi ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat agar penyebabnya dapat diketahui dan ditangani dengan tepat.

    “Jangan anggap remeh susah BAB yang berlangsung lama. Jika dibiarkan, bisa menimbulkan komplikasi kesehatan lebih serius,” tegasnya.

    Bagaimana Agar BAB Lancar?

    Menurut dr Aru, untuk membantu proses pencernaan agar lancar dan mudah BAB, pilihan makanan penting diperhatikan.

    “Makan banyak serat dari buah (plum, kiwi), sayur, kacang, dan biji-bijian untuk membantu feses lebih lunak dan usus bergerak lancar,” saran dr Aru.

    “Mencukupi cairan tubuh dengan minum sekitar 8 gelas air putih per hari agar pencernaan tidak tersumbat,” sambung dia.

    Aktif bergerak juga menjadi salah satu cara untuk memperlancar proses pencernaan. Sekadar jalan kaki, yoga, atau berenang bisa menjadi pilihan untuk mereka yang ingin menghindari kondisi susah BAB.

    Halaman 2 dari 3

    (dpy/up)

    Komunitas Susah BAB

    3 Konten

    ‘Komunitas Susah BAB’ tengah jadi perbincangan gara-gara sebuah konten di media sosial. Menceritakan sekumpulan anak muda yang sama-sama menghadapi masalah susah buang air besar, konten ini banyak di-share netizen.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya