Jenis Media: Kesehatan

  • Efek Gas Air Mata Tak Cuma ke Penglihatan, Bisa Juga Pengaruhi Pernapasan

    Efek Gas Air Mata Tak Cuma ke Penglihatan, Bisa Juga Pengaruhi Pernapasan

    Jakarta

    Sejumlah aksi demonstrasi terjadi di berbagai titik di Jakarta dengan membawa berbagai tuntutan. Hingga Kamis, (28/8/2025) malam, aparat memukul mundur demonstran dengan menggunakan gas air mata.

    Terkait gas air mata, efeknya tidak hanya mempengaruhi penglihatan tetapi juga berdampak ke pernapasan. Dokter spesialis paru sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP pernah menjelaskan bahwa secara umum, gas air mata dapat menimbulkan dampak pada kulit, mata dan paru serta saluran napas.

    Terpapar gas air mata menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan, mata, dan kulit. Tingkat keparahan gejala yang dialami setelah terpapar gas air mata dapat bergantung pada seberapa banyak gas air mata yang digunakan dan jarak dengan paparan gas air mata.

    “Gejala akutnya di paru dan saluran napas dapat berupa dada berat, batuk, tenggorokan seperti tercekik, batuk, bising mengi, dan sesak napas,” jelas Prof Tjandra dalam keterangannya terkait gas air mata saat tragedi Kanjuruhan, Minggu (21/10/2022).

    BACA JUGA

    Pada keadaan tertentu, gas air mata bisa memicu efek gawat napas atau respiratory distress. Pada mereka yang memiliki riwayat asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), terkena gas air bisa menimbulkan serangan sesak napas akut.

    “Dapat terjadi serangan sesak napas akut yang bukan tidak mungkin berujung di gagal napas,” beber dia.

    Selain di saluran napas, sensasi lain yang muncul adalah rasa terbakar di mata, mulut dan hidung. Dapat juga berupa pandangan kabur dan kesulitan menelan.

    Gas air mata juga bisa memicu luka bakar dan reaksi alergi.

    “Walaupun dampak utama gas air mata adalah dampak akut yang segera timbul, ternyata pada keadaan tertentu dapat terjadi dampak kronik berkepanjangan. Hal ini terutama kalau paparan berkepanjangan, dalam dosis tinggi dan apalagi kalau di ruangan tertutup,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/up)

    Ragam Cara Tangkal Gas Air Mata

    10 Konten

    Gas air mata menyebabkan iritasi di permukaan tubuh, termasuk mata. Bukan hanya demonstran dan aparat yang merasakannya, warga sekitar yang turut menghirupnya turut mengalami mata perih dan berair. Bagaimana meredakannya?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Menolak Tua! Kak Seto Taklukkan Puncak Gunung Prau di Usia 74 Tahun

    Menolak Tua! Kak Seto Taklukkan Puncak Gunung Prau di Usia 74 Tahun

    Jakarta

    Psikolog Seto Mulyadi atau yang akrab dikenal masyarakat sebagai Kak Seto baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-74 tahun. Momen spesial ini dirayakan dengan cara yang tidak biasa, yaitu dengan mendaki Gunung Prau, Temanggung, Jawa Tengah.

    Melalui akun media sosial Instagram, ia membagikan momen kebahagiaan sukses menaklukkan puncak Gunung Prau setinggi 2.565 MDPL. Satu hal yang bikin lebih spesial terkait perayaan tersebut, rupanya itu adalah momen pertama kali Kak Seto naik gunung!

    “Pertama kali seumur hidup naik gunung tepat pada usia 74 tahun. Usia hanyalah angka, tiada kata terlambat untuk memulai suatu hobi baru. Selalu semangat!” ucak Kak Seto melalui postingannya, Kamis (28/8/2025).

    Unggahan tersebut membuat banyak netizen berdecak kagum. Meskipun Kak Seto sudah tidak muda dan masuk usia kepala tujuh, ia tetap bisa beraktivitas bak anak muda.

    “Keren kak seto, sehat selalu dan tetap semangat membara,” ucap salah satu netizen.

    “Mantap! Jiwa muda Kek Seto,” komentar netizen lain kagum dengan aktivitas Kak Seto.

    Ini bukan pertama kalinya Kak Seto merayakan ulang tahun dengan cara tak biasa. Tepat setahun lalu, ia merayakan ulang tahun dengan melakukan pull-up bersama saudara kembarnya.

    Dalam sebuah kesempatan, Kak Seto sempat mengungkapkan kunci rahasia yang membuatnya tetap energik dan aktif. Ia mengaku selalu menggunakan rumus GEMBIRA ketika menjalani hidup.

    GEMBIRA diawali dengan aktif bergerak. Ia menceritakan dirinya hingga saat ini masih rutin lari 2-3 km sehari. Kunci awet muda selanjutnya adalah mengelola emosi dengan cerdas.

    Ia mengingatkan untuk tidak mudah baper dan marah. Usahakan untuk menghadapi segala sesuatunya dengan kepala dingin dan tenang.

    “Selain itu makan dan minum teratur, istirahat dan tidur yang cukup,” katanya pada detikcom dalam sebuah kesempatan.

    Faktor penting yang terakhir adalah selalu bersyukur dan berpikir positif. Ia juga mengingatkan untuk terus menjalin hubungan sosial yang baik dan rukun dengan keluarga dan teman untuk mencapai kehidupan yang damai.

    “Terakhir, aktif berkarya. Selalu tetap semangat, meski usianya 73 tapi seperti 37,” katanya tahun lalu.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Menangkal Gas Air Mata dengan Obat Maag, Efektif? Ini Kata Dokter

    Menangkal Gas Air Mata dengan Obat Maag, Efektif? Ini Kata Dokter

    Jakarta

    Belakangan ini beredar narasi di media sosial yang menyebutkan bahwa penggunaan antasida atau obat maag dapat membantu menangkal efek samping gas air mata. Caranya, dilarutkan air lalu dikemas dalam bentuk spray dan disemprotkan di permukaan kulit yang mengalami iritasi. Diklaim lebih efektif dibanding mengoleskan odol atau pasta gigi.

    Narasi tersebut ramai diperbincangkan di tengah masyarakat, terutama di tengah maraknya aksi demonstrasi belakangan ini. Lantas bagaimana faktanya?

    Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD-KGEH, menjelaskan gas air mata mengandung berbagai senyawa kimia iritan yang dirancang untuk sementara waktu mengganggu mata, kulit, dan sistem pernapasan.

    Beberapa zat yang umum digunakan antara lain chlorobenzylidene malononitrile (CS), chloroacetophenone (CN), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), hingga dibenzoxapine (CR).

    “Ada juga yang menggunakan senyawa berbasis capsaicin alami atau sintetis dari semprotan merica. Jadi ini yg menyebabkan iritasi pada manusia,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Jumat (29/8/2025).

    Terkait penggunaan antasida untuk mengurangi efek gas air mata, dr Aru mengatakan memang ada beberapa literatur yang menyebutkan hal tersebut meskipun dirinya secara klinis tidak menemukannya.

    Hal ini, lanjutnya, kemungkinan terkait sifat antasida yang alkalis sementara gas air mata bersifat asam sehingga keduanya bisa saling menetralkan.

    “Aktivis dan ahli kimia telah merekomendasikan penggunaan larutan antasida encer, bersama dengan soda kue dan air, sebagai tindakan sementara untuk mengurangi paparan dan iritasi akibat gas air mata,” tuturnya lagi.

    dr Aru mengatakan, pada dasarnya antasida aman bila digunakan pada kulit. Jika mengenai mata, langkah terbaik tetap segera membilas dengan air bersih dalam jumlah banyak.

    Namun, yang terpenting, lanjutnya, saat terpapar gas air mata adalah segera menjauh dari sumber paparan. Tutup mata dan hidung dengan kain basah untuk mengurangi masuknya partikel kimia. Jika pakaian terkontaminasi, segera lepaskan dan mandi dengan air bersih. Bilas juga mata dengan air mengalir agar iritasi cepat berkurang.

    “(Penggunaan antasida) jangan dianjurkan tetapi disarankan. Agar mengurangi kerusakan di tubuh,” sambungnya lagi.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/up)

    Ragam Cara Tangkal Gas Air Mata

    10 Konten

    Gas air mata menyebabkan iritasi di permukaan tubuh, termasuk mata. Bukan hanya demonstran dan aparat yang merasakannya, warga sekitar yang turut menghirupnya turut mengalami mata perih dan berair. Bagaimana meredakannya?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Kemenkes Ungkap 32 RS-Lab yang Sudah Kantongi Izin Praktik Stem Cell, Ini Daftarnya

    Kemenkes Ungkap 32 RS-Lab yang Sudah Kantongi Izin Praktik Stem Cell, Ini Daftarnya

    Jakarta

    Sebuah klinik layanan terapi stem cell dengan sekretom di pemukiman padat penduduk di Magelang, Jawa Tengah dibongkar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Pasien yang datang ke tempat itu diiming-imingi krim awet muda dan suntik ‘obat kanker’.

    Tidak murah, biaya yang dikeluarkan pasien untuk sekali suntik mencapai Rp 9 juta. Total nilai ekonomi klinik ilegal tersebut bahkan mencapai Rp 230 miliar.

    Berkaitan dengan temuan tersebut, Ketua Pengembangan Sel Punca dan Sel Komite Pengembangan Sel Punca dan Sel (KPSPS) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Prof Amin Soebandrio menjelaskan nilai ekonomi dari stem cell atau sel punca memang begitu besar. Sel punca saat ini menjadi salah satu terobosan besar di dunia kesehatan, sehingga banyak orang memanfaatkannya untuk membuka praktik ilegal.

    “Di seluruh dunia memang nilainya sangat besar sehingga ini banyak menarik para pelaku, termasuk pengusaha untuk memberikan pelayanan stem cell,” kata Prof Amin dalam konferensi pers di Kantor BPOM RI, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2025).

    Prof Amin menegaskan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Kesehatan, pelayanan terapi stem cell hanya bisa diberikan pada pasien dengan dua cara, yaitu pelayanan terstandar dan penelitian berbasis pelayanan.

    Untuk pelayanan standar, prosesnya harus diawasi dengan ketat oleh BPOM RI. Sedangkan untuk penelitian berbasis pelayanan harus mengikuti ketentuan-ketentuan dari Kemenkes.

    “Pertama pelayanan terstandar, yang dikontrol oleh BPOM karena harus mendapatkan izin edar dan sebagainya. Kedua adalah dalam bentuk penelitian berbasis pelayanan. Dan masih mengacu pada peraturan Kemenkes yang masih ada saat ini, hanya boleh dilakukan di rumah sakit dan di klinik berizin,” ungkapnya.

    Prof Amin mengungkapkan hingga saat ini total ada 32 fasilitas yang diperbolehkan untuk melakukan terapi, pengolahan, atau penyimpanan sel punca. Seluruhnya terdiri dari 16 rumah sakit, 12 laboratorium, dan 4 bank sel punca.

    “Intinya kami dari KPSPS di satu sisi kami sangat mendorong perkembangan ilmu dan teknologi ini untuk kemaslahatan masyarakat,” ujar Prof Amin.

    “Tapi di sisi lain kami juga mengimbau agar pihak-pihak yang menghasilkan sel punca atau turunannya, dan memberi pelayanan, itu memenuhi persyaratan yang sudah diberikan. Cara membuatnya, siapa yang bisa memberikan itu harus memiliki kompetensi yang baik, tentunya harus diberikan pada pasien yang tepat, dan dengan indikasi yang tepat,” tandasnya.

    Dikutip dari laman Direktorat Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes, berikut ini daftar fasilitas kesehatan yang diperbolehkan menggunakan stem cell:

    RS Penyelenggara Penelitian Berbasis Pelayanan Stem Cell

    RSUP dr Cipto Mangunkusumo – Jakarta PusatRSUD Dr Soetomo – SurabayaRSUP Dr. M. Djamil – PadangRS Jantung dan Pembuluh Darah – Jakarta BaratRS Kanker Dharmais – Jakarta BaratRSUP Persahabatan – Jakarta TimurRSUP dr Hasan Sadikin – BandungRSUP dr Kariadi – SemarangRSPAD Gatot Subroto Jakarta PusatRSUP dr Sardjito – YogyakartaRSUP Sanglah – DenpasarRSUP Wahidin Sudirohusodo – MakassarRSUD Moewardi – SurakartaRS PON Prof dr Mahar Mardjono – Jakarta TimurRS Royal Prima – MedanRS Atmajaya – Jakarta Utara

    Laboratorium Pengolah Stem Cell

    Lab ReGenic – Jakarta TimurLab Prodia Stemcell – Jakarta PusatLab Dermama – SoloLab Asia Stem Cell – Jakarta SelatanLab Hayandra – Jakarta SelatanLab RSCM – Jakarta PusatLab RSUP Dr Sutomo – SurabayaLab Celltech Stem Cell – Jakarta SelatanLab Tristem – SoloLab Daewoong Biologics – Cikarang TimurLab SCCR – SemarangLab Crycord Indonesia – Jakarta Pusat

    Bank Stem Cell

    Bank Prodia Stemcell – Jakarta PusatBank Cordlife – Jakarta PusatBank Celltech Stem Cell – Jakarta SelatanBank Cryocord Indonesia – Jakarta Pusat

    Halaman 2 dari 2

    (avk/naf)

  • 20 Anak di Sumenep Meninggal, Menkes: Campak Jauh Lebih Menular daripada COVID

    20 Anak di Sumenep Meninggal, Menkes: Campak Jauh Lebih Menular daripada COVID

    Jakarta

    Sebanyak 20 anak di Sumenep, Jawa Timur, meninggal dunia akibat campak. Data ini merupakan angka akumulatif kematian dari Februari hingga Agustus 2025.

    Menyoroti kejadian luar biasa (KLB) campak di Sumenep, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menargetkan 70 ribu anak di wilayah tersebut segera diimunisasi dalam kurun waktu 2 pekan. Dia juga mengingatkan penularan campak yang jauh lebih tinggi daripada COVID-19.

    “Jadi campak itu adalah penyakit yang paling menular. Kalau dulu COVID-19, ingat pertama kali ada yang namanya reproduction rate. Jadi satu orang nularin ke-2 atau ke-3. Campak itu satu orang bisa nularin ke-18,” kata Budi saat meninjau penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Sumenep, Jawa Timur, Kamis (28/8).

    Meski sangat menular, campak bisa dicegah dengan vaksinasi. Di samping itu, ia mengimbau agar masyarakat proaktif mengenali gejala campak yang bisa muncul pada anak seperti demam dan ruam.

    “Sekarang kan banyak berita-berita WhatsApp mengenai jangan imunisasi, jangan vaksinasi. Teman-teman, itu sangat berbahaya dan jahat. Karena kita lihat sampai meninggal 20 anak, hanya gara-gara masyarakat diteror berita-berita itu,” ujar Budi.

    (kna/kna)

  • Jangan Anggap Sepele, Ciri-ciri Ginjal Rusak yang Bisa Dilihat dari Urine

    Jangan Anggap Sepele, Ciri-ciri Ginjal Rusak yang Bisa Dilihat dari Urine

    Jakarta

    Fungsi utama dari ginjal adalah membersihkan darah dengan membuang produk limbah dan kelebihan cairan dalam bentuk urine. Jika ada perubahan pada urine, seperti dari warna atau bau, bisa jadi tanda kesehatan ginjal sedang terganggu.

    Seorang nefrologis di University of Chicago Medicine, dr Patrick Cunningham, adalah bagian dari tim yang bertugas merawat pasien dengan penyakit pada bagian ginjal yakni glomerulus.

    Glomerulus adalah struktur kecil yang membersihkan darah, menyaring mikroskopis yang terletak dalam ginjal. Setiap ginjal memiliki sekitar 1 juta glomeruli.

    Glomerulus yang rusak mengurangi kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dengan baik. Ini berarti sejumlah protein dan terkadang darah yang tidak normal bocor ke dalam urine, menyebabkan warnanya menjadi merah muda, kemerahan, berbusa, atau bahkan cokelat.

    “Sistem penyaringan yang rusak ini dapat disebabkan oleh diabetes atau penyakit autoimun tertentu yang menyerang berbagai organ di dalam tubuh. Bisa juga bersifat genetik,” kata Cunningham.

    “Setiap hari, kita makan dan minum berbagai hal. Jadi tugas ginjal adalah menjaga semua jenis zat kimia dalam aliran darah kita tetap seimbang,” jelas Cunningham yang dikutip dari UChicago Medicine, Kamis (28/8/2025).

    “Ketika ginjal tidak berfungsi, mereka tidak dapat melakukan hal ini dengan baik,” sambungnya.

    Seperti Apa Penampakan Urine yang Normal?

    Penampakan urine dapat bervariasi, tergantung pada apa yang dikonsumsi dan berapa banyak cairan yang masuk ke dalam tubuh.

    “Jika Anda minum banyak cairan, warnanya mungkin bening. Tetapi, jika Anda bangun di pagi hari setelah tidak minum cairan semalaman, warnanya secara alami akan terlihat lebih gelap, dan itu normal,” terang Cunningham.

    Menjaga hidrasi untuk kesehatan secara keseluruhan sangat penting. Untuk orang dewasa yang sehat, rata-rata asupan air harian yang disarankan adalah sekitar 15,5 gelas untuk pria dan 11,5 gelas untuk wanita.

    Bagaimana Bau Urine yang Normal?

    Bau urine memang wajar dan belum tentu menjadi tanda ada yang salah jika urine seseorang berbau menyengat.

    “Namun, jika Anda merasakan sesuatu yang sangat tidak biasa dari biasanya, itu mungkin merupakan tanda infeksi urine,” tuturnya.

    Infeksi urine atau dikenal sebagai infeksi saluran kemih (ISK) disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi saluran kemih.

    Bagaimana Jika Urine Keruh, Berbusa, Merah Muda, atau Kemerahan?

    Kekeruhan urine juga bisa mengindikasikan adanya kemungkinan infeksi urine. Meskipun sedikit berbusa, itu normal dan menjadi tanda kelebihan protein dalam urine.

    “Warna merah muda atau merah dapat mengindikasikan berbagai penyakit ginjal atau kondisi yang mempengaruhi bagian lain saluran kemih, seperti kandung kemih,” beber Cunningham.

    Pasien dengan urinenya berwarna merah muda atau merah mungkin mengira mereka mengalami infeksi. Tetapi, penyebabnya mungkin penyakit lain seperti autoimun (seperti lupus), yang sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.

    Apa Saja Gejala Penyakit Ginjal Lainnya?

    Selain perubahan pada urine, tanda-tanda penyakit ginjal lainnya, termasuk penumpukan cairan di kaki atau perut. Terkadang, penyakit ginjal autoimun juga dikaitkan dengan ruam baru atau nyeri sendi yang aneh.

    “Penyakit ginjal juga dapat menyebabkan hal-hal seperti kesulitan bernapas atau tekanan darah yang tiba-tiba jauh lebih sulit dikendalikan,” tambahnya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • 7 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Bikin Kenyang!

    7 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Bikin Kenyang!

    Jakarta

    Salah satu kunci sukses menjalani diet terletak pada pemilihan makanan yang tepat. Makanan rendah kalori bisa menjadi solusi, sebab tidak hanya membantu mengontrol asupan energi, tapi tetap merasa kenyang.

    Menariknya, banyak pilihan makanan rendah kalori yang mudah didapatkan.

    7 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Mudah Didapatkan dan Bikin Kenyang

    Mulai dari sayuran, buah, hingga daging tanpa lemak, makanan-makanan ini bisa memberikan rasa kenyang dengan kalori yang rendah. Dikutip dari Healthline dan Prevention, berikut informasinya.

    1. Oat

    Oat bisa menjadi tambahan yang sangat baik untuk diet harian. Tak hanya rendah kalori, oat juga tinggi protein dan serat yang bisa membuat tubuh merasa kenyang. Setengah cangkir oat kering hanya mengandung 154 kalori, 5 gram protein, dan serat. Protein dan serat diketahui bisa berdampak signifikan pada rasa lapar dan nafsu makan.

    Sebuah penelitian yang melibatkan 48 orang dewasa menunjukkan, konsumsi oatmeal bisa meningkatkan rasa kenyang dan dan mengurangi rasa lapar.

    2. Buah Beri

    Buah beri, seperti strawberry, blueberry, raspberry, dan blackberry kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa mengoptimalkan kesehatan.
    Secangkir blueberry hanya mengandung 86 kalori dan 3,6 gram serat.

    Buah beri juga merupakan sumber pektin yang baik, yaitu jenis serat makanan yang terbukti bisa memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan rasa kenyang. Selain itu, buah ini juga bisa membantu mengurangi konsumsi kalori.

    Sebuah penelitian menunjukkan, camilan sore hari berisi buah beri dengan 65 kalori menurunkan asupan kalori di kemudian hari, dibandingkan dengan camilan permen gummy dengan 65 kalori.

    3. Bayam

    Bayam kaya akan nutrisi dan antioksidan seperti vitamin K, mangan, folat, dan magnesium. Secangkir bayam hanya mengandung 7 kalori.

    Sayuran ini juga mengandung serat yang tinggi, sehingga bisa lebih mengenyangkan dan bermanfaat bagi pencernaan.

    4. Telur

    Telur sangat padat nutrisi. Sebutir telur berukuran besar mengandung sekitar 72 kalori, 6 gram protein, dan berbagai macam vitamin serta mineral penting.

    Sebuah penelitian melibatkan sebanyak 30 orang. Mereka yang makan telur untuk sarapan merasakan kenyang lebih lama dibandingkan mengonsumsi bagel. Setelah makan telur, mereka juga mengonsumsi 105 kalori lebih sedikit di kemudian hari.

    Penelitian lainnya mengamati, sarapan berprotein tinggi bisa mengurangi keinginan untuk ngemil, memperlambat pengosongan lambung, serta mengurangi kadar ghrelin, hormon yang bertanggung jawab atas rasa lapar.

    5. Kentang

    Kentang seringkali dianggap tidak sehat karena dikaitkan dengan kentang goreng dan keripik kentang yang memiliki lemak tinggi. Tapi, pada kenyataannya kentang bisa mengenyangkan dan menjadi bagian penting dari diet kaya nutrisi.

    Satu kentang panggang ukuran sedang beserta kulitnya mengandung 161 kalori, tapi juga menyediakan 4 gram protein dan serat.

    Pada faktanya, sebuah studi yang mengevaluasi makanan tertentu yang bisa memberikan rasa kenyang menempatkan kentang sebagai makanan yang paling mengenyangkan, dengan skor 323 pada indeks rasa kenyang.

    6. Daging Tanpa Lemak

    Daging tanpa lemak dapat secara efektif mengurangi rasa lapar dan nafsu makan di antara waktu makan. Ayam, kalkun, serta potongan daging merah redah lemak mengandung kalori yang rendah tapi kaya protein.

    Misalnya, 113 gram dada ayam yang dimasak mengandung sekitar 163 kalori dan 32 gram protein. Menurut penelitian, orang yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi, termasuk daging mengonsumsi 12 persen lebih sedikit makanan berdasarkan beratnya saat makan malam, dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan tanpa daging.

    7. Kacang-kacangan

    Mengandung serat tinggi, kacang-kacangan seperti buncis, kacang polong, dan lentil bisa sangat mengenyangkan. Secangkir lentil (198 gram) yang dimasak menyediakan sekitar 230 kalori, 15,6 gram serat, dan hampir 18 gram protein.

    Sebuah penelitian yang melibatkan 43 orang dewasa menemukan, makanan berprotein tinggi dengan kacang-kacangan dan polong-polongan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan dan rasa lapar, lebih dari makanan berprotein tinggi dengan daging sapi muda dan daging babi.

    Tinjauan lainnya dari sembilan studi menunjukkan, orang merasa 31 persen lebih kenyang setelah makan kacang-kacangan seperti buncis, lentil, dan kacang polong kering, dibandingkan dengan makanan tinggi karbohidrat seperti pasta dan roti.

    (elk/suc)

  • Video: Wanti-wanti Terkait Pemanfaatan Teknologi Sel Punca

    Video: Wanti-wanti Terkait Pemanfaatan Teknologi Sel Punca

    Video: Wanti-wanti Terkait Pemanfaatan Teknologi Sel Punca

  • Kopi Vs Teh, Mana yang Lebih Baik Diminum Pagi Hari?

    Kopi Vs Teh, Mana yang Lebih Baik Diminum Pagi Hari?

    Jakarta

    Tak sedikit orang memiliki kebiasaan minum kopi atau teh setelah bangun tidur. Minum kopi atau teh di pagi hari juga bisa jadi rutinitas sebagian orang sebelum memulai aktivitas agar lebih fresh.

    Kedua minuman tersebut juga bisa dinikmati di sela-sela menyantap roti, telur, nasi, atau membaca berita sebelum beraktivitas. Namun, manakah yang lebih baik diminum di pagi hari, kopi atau teh?

    1. Manfaat Minum Kopi

    Secangkir kopi ternyata menyimpan banyak manfaat. Ahli gizi Maddie Pasquariello, MS, RDN, menjelaskan kopi yang diseduh mengandung antioksidan, termasuk asam klorogenat dan berbagai polifenol.

    Antioksidan adalah senyawa yang berfungsi melindungi tubuh dari kerusakan sel dengan menetralisir radikal bebas. Mekanisme ini berpotensi menurunkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.

    “Antioksidan dalam kopi juga dapat mendukung kesehatan otak , fungsi metabolisme, dan jalur detoksifikasi hati,” jelas ahli diet Samantha Peterson, MS, RD, dikutip dari Real Simple, Kamis (28/8/2025).

    Bahkan kafein dalam kopi juga memiliki beberapa manfaat kesehatan, karena dapat membantu melindungi dari peradangan.

    2. Manfaat Minum Teh

    Seperti halnya kopi, teh berkafein, seperti teh hijau dan teh hitam juga menjadi pilihan populer di pagi hari. Kedua jenis teh ini memiliki daftar manfaat yang tidak kalah mengesankan.

    Peterson menyebutkan teh hijau dan teh hitam merupakan sumber antioksidan yang sangat kuat karena kaya akan katekin, terutama epigallocatechin gallate (EGCG) pada teh hijau dan theaflavin pada teh hitam.

    Antioksidan tersebut berperan dalam menjaga kesehatan jantung, mendukung metabolisme, menyeimbangkan hormon, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

    “Selain itu, teh memberikan dorongan energi yang lebih lembut berkat kandungan L-theanine-nya, yang mendorong kewaspadaan yang tenang dan terfokus tanpa rasa gelisah atau lonjakan kortisol yang dialami sebagian orang saat minum kopi.” tutur Peterson.

    3. Lebih Baik Kopi atau Teh di Pagi Hari?

    Jika dibandingkan, ternyata tidak ada jawaban mutlak apakah kopi atau teh lebih baik untuk diminum di pagi hari. Menurut Pasquariello, perbedaan antara mengganti kopi dengan teh atau sebaliknya sebenarnya tidak akan berdampak besar pada kesehatan secara keseluruhan, selama faktor lain tetap sama.

    Meskipun kopi hitam mungkin menawarkan lebih banyak polifenol dan kafein dibandingkan teh hitam atau teh hijau, kesehatan tidak ditentukan oleh satu kebiasaan saja.

    “Kesehatan Anda terdiri dari lebih banyak kebiasaan dan komponen, [jadi] Anda mungkin tidak akan merasakan perbedaan yang signifikan dalam hal pencegahan penyakit kronis atau peningkatan kesehatan secara keseluruhan,” tambah Pasquariello.

    Begitu juga pilihan mengonsumsi kopi dan teh disesuaikan dengan kebutuhan individu. Peterson menyarankan agar faktor seperti kestabilan energi, suasana hati, fokus, pencernaan, dan kualitas tidur dijadikan pertimbangan. Menurutnya, tidak ada yang benar atau salah, melainkan bagaimana seseorang menyesuaikan dengan kebutuhan unik tubuhnya.

    Bila membutuhkan dorongan kognitif yang lebih kuat atau sedang menghadapi aktivitas mental maupun fisik intens di pagi hari, kopi dapat menjadi pilihan tepat karena memberikan energi yang lebih cepat. Kopi juga cocok untuk mereka yang mampu memetabolisme kafein dengan baik dan tidak mengalami efek samping seperti kecemasan, gangguan pencernaan, atau kesulitan tidur.

    Sebaliknya, teh cenderung memberi energi yang lebih stabil dan tenang. Pilihan ini bisa lebih tepat bagi mereka yang merasa mudah gelisah setelah minum kopi, sulit meminumnya saat perut kosong, atau memiliki metabolisme kafein yang lambat.

    Teh juga dianjurkan bagi individu yang sedang fokus pada keseimbangan hormon, kesehatan adrenal, atau pemulihan usus. Selain itu, teh dapat membantu menjaga hidrasi, meskipun air putih tetap menjadi pilihan terbaik.

    “Pada akhirnya, pilihan yang tepat bergantung pada tubuh Anda, tujuan Anda, dan bagaimana Anda merespons kafein,” simpul Peterson.

    (suc/suc)

  • Video: Menkes Sebut Ada 20 Anak Meninggal Akibat Campak Sumenep

    Video: Menkes Sebut Ada 20 Anak Meninggal Akibat Campak Sumenep

    Video: Menkes Sebut Ada 20 Anak Meninggal Akibat Campak Sumenep