Jenis Media: Kesehatan

  • Fakta-fakta Infeksi Bakteri Pemakan Daging di AS dari ‘Cacing Sekrup’

    Fakta-fakta Infeksi Bakteri Pemakan Daging di AS dari ‘Cacing Sekrup’

    Jakarta

    Belakangan 2 kasus infeksi ‘cacing sekrup’ atau screw worm New World pemakan daging ditemukan di Maryland, Amerika Serikat. Sebelumnya, kasus serangga yang berbentuk belatung itu jarang terjadi pada manusia.

    Dalam infestasi belatung juga dikenal sebagai myiasis, lalat betina bertelur di luka baru yang dengan cepat menetas menjadi larva. Belatung ini menggali dan memakan jaringan hidup, yang berpotensi mengakibatkan kerusakan jaringan yang luas, infeksi bakteri, dan bahkan kematian jika tidak ditangani.

    Seorang juru bicara Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS mengatakan bahwa risiko pada manusia sangat rendah. Berikut yang perlu diketahui tentang ‘cacing sekrup’, dikutip dari NYPost.

    Apa Itu Penyakit New World screwworm?

    Catatan sejarah menunjukkan belatung sekrup atau New World screwworm, dengan nama ilmiah Cochliomyia hominivorax, telah menimbulkan masalah bagi ternak di AS sejak 1825. Hama ini menjadi masalah besar pada 1933 saat bermigrasi dari Barat Daya ke Tenggara melalui pengiriman hewan yang terinfestasi, hingga menyebabkan kematian ternak yang meluas.

    Pada tahun 1960, AS menerapkan teknik serangga steril, di mana jutaan lalat jantan steril yang dibiakkan di laboratorium dilepaskan untuk dikawinkan dengan lalat betina liar agar tidak dapat bertelur.

    New World screwworm sebagian diberantas di AS berkat upaya-upaya ini, sehingga wabah kecil pada tahun 2016 terjadi pada rusa yang terancam punah di Florida Keys. Lebih dari 188 juta lalat steril membasmi infestasi tersebut pada tahun 2017.

    Wabah terbaru dimulai di Panama pada 2023, sebelum menyebar ke seluruh Amerika Tengah dan mencapai Meksiko.

    Apa Saja Gejalanya?

    Belatung di dalam atau di sekitar luka terbuka. Berikut beberapa gejalanya:

    Luka kulit yang tidak dapat dijelaskan terasa nyeri atau berdarah, dan tidak kunjung sembuh.Luka yang terus membesar dan semakin dalam.Sensasi tidak nyaman karena larva bergerak di hidung, mulut, atau mata.Bau busuk di lokasi luka.

    Bagaimana Mengobatinya?

    Para ahli menyarankan untuk tidak mencoba mengobatinya sendiri, karena pembedahan mungkin diperlukan. Hal ini untuk mengeluarkan larva dari luka.

    Tahun lalu, ada kasus seorang penyintas kanker di Florida yang sakit akibat New World screwworm, setelah mengunjungi Republik Dominika selama lebih dari seminggu. Ia mengalami pembengkakan di wajah, nyeri, dan keluarnya cairan dari hidung.

    Para dokter melakukan pembedahan untuk mengangkat 100 hingga 150 larva yang sangat besar hingga menyumbat mesin penghisap di rumah sakit.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • 10 Teka-teki Gambar yang Harus Dipecahkan, Menguji Logika dan Ketajaman Mata

    10 Teka-teki Gambar yang Harus Dipecahkan, Menguji Logika dan Ketajaman Mata

    Jakarta

    Teka-teki gambar seringkali terlihat sederhana, namun di situlah letak tantangannya. Dengan mengandalkan logika, ketelitian, dan ketajaman mata, jawaban yang tepat harus di dapat.

    Bisa jadi, detail kecil yang terlewat justru menjadi kunci untuk memecahkan misterinya. Nah, kali ini ada 10 teka-teki yang harus dipecahkan. Siap untuk mencoba?

    Teka-teki Gambar yang Harus Dipecahkan, Menguji Logika dan Ketajaman Mata

    Dari menebak siapa pencurinya hingga mencari tahu siapa yang butuh pergi ke dokter, semuanya siap menguji seberapa jeli dan cerdas kamu.

    1. Salah satu dari empat wanita adalah seorang pencuri. Coba tebak mana wanita yang menurutmu pencuri?

    asah otak Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    2. Di antara tiga peneliti ini, salah satunya adalah seorang penjahat. Kira-kira yang mana?

    asah otak Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    3. Salah satu dari kaki ini adalah kaki ibu hamil. Menurutmu kaki yang mana yang dimiliki oleh ibu hamil?

    Tes asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

    4. Siapa yang bikin kotor? Kira-kira anak yang mana ya?

    Tes asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

    5. Siapa yang butuh ke dokter dari ketiga orang ini?

    Tes asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

    6. Dari empat orang ini, siapakah pencurinya?

    Asah otak Foto: Atilah Tia Abelta

    7. Siapa seseorang yang selingkuh dari ketiga pasangan ini?

    Diam-diam ada yang selingkuh, kira-kira siapa ya? Foto: Atilah Tia Abelta

    8. Coba tebak, mana paspor yang palsu? Perhatikan ketiganya dengan teliti.

    Bisa tebak mana paspor yang palsu? Foto: Atilah Tia Abelta

    9. Dua wanita ini membawa air yang diambil dari sungai. Tebak, siapa yang membawa air paling banyak?

    asah otak Foto: Irene Putri Wibowo/detikHealth

    10. Siapa pemilik kucing yang sebenarnya di antara ketiga wanita ini?

    asah otak Foto: Irene Putri Wibowo/detikHealth

    Jawaban Teka-teki Gambar

    Bisa menjawab semua pertanyaan teka-teki dengan mudah? Lihat beberapa jawabannya berikut ini.

    1. Wanita D lah pencurinya. Hanya dia yang mengenakan sepatu olahraga agar bisa cepat melarikan diri.

    asah otak Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    2. Pria C. Sebab, kartu identitasnya berfoto perempuan. Dialah penjahat yang tengah menyamar.

    asah otak Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

    3. Kaki nomor 3, yang menggunakan sepatu tali. Biasanya, kaki ibu hamil akan membengkak. Ibu nomor 3 sengaja tidak mengikat tali sepatu agar longgar.

    Tes asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

    ======BREAK=======

    4. Anak nomor 2. Coba perhatikan, ada bekas cat di tangannya.

    Tes asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

    5. Nomor 3. Coba lihat kakinya yang membengkak. Sepatunya sudah kesempitan tapi masih dipaksakan.

    Tes asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

    6. Pria D. Dia menggantungkan kacamata di bajunya. Padahal, kacamata itu barang yang dijual. Lihat, masih ada label harganya.

    Asah otak. Foto: Atilah Tia Abelta

    7. Perempuan yang mengenakan baju pengantin. Dia memegang kertas untuk diberikan kepada seseorang.

    Asah otak. Foto: Atilah Tia Abelta

    8. Paspor B. Background fotonya tidak resmi.

    Paspor B. Lihatlah background fotonya, tidak resmi. Foto: Atilah Tia Abelta

    ======BREAK=======

    9. Wanita di depan. Air di dalam wadahnya hampir tumpah.

    asah otak Foto: Irene Putri Wibowo/detikHealth

    10. Wanita paling kanan. Sebab, ada robekan bekas cakaran kucing.

    asah otak Foto: Irene Putri Wibowo/detikHealth

    Halaman 2 dari 6

    (elk/up)

  • Kemenkes Siagakan Public Safety Center 119-RS Rujukan untuk Korban Aksi Demo

    Kemenkes Siagakan Public Safety Center 119-RS Rujukan untuk Korban Aksi Demo

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan dukungan penuh untuk memastikan penanganan kesehatan bagi peserta maupun masyarakat terdampak aksi unjuk rasa pada Jumat (29/8/2025). Pihaknya juga menyebut Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan Kesehatan Daerah (PK3D), telah menurunkan puluhan tenaga kesehatan, ambulans, dan pos siaga di sejumlah titik demo Jakarta.

    Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyampaikan total ada 21 unit ambulans advance, satu pos kesehatan, dan satu tim reaksi cepat (TRC) yang disiagakan. Dukungan ini dilengkapi dengan 52 tenaga kesehatan yang bertugas langsung di lapangan.

    Adapun titik standby tersebar di lokasi-lokasi rawan kerumunan, mulai dari depan Hotel Arya Duta, kawasan Senen, Pasar Jaya, Manggala Wanabakti, hingga sekitar Gedung DPR/MPR, Slipi, Tugu Tani, SCBD, serta RSPAD Gatot Soebroto.

    Sejumlah puskesmas juga ikut dikerahkan, antara lain Puskesmas Cempaka Putih, Duren Sawit, Grogol Petamburan, Jatinegara, Kramat Jati, Mampang Prapatan, Senen, serta RSUD Kemayoran.

    Selama aksi berlangsung, PK3D mencatat 61 orang telah mendapatkan penanganan medis, baik di lokasi maupun melalui rujukan ke rumah sakit.

    Dari jumlah tersebut, 10 orang di antaranya harus dirujuk atau mendatangi rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

    Kemenkes menegaskan langkah ini sebagai bentuk kesiapsiagaan untuk mengantisipasi potensi risiko kesehatan yang muncul saat aksi unjuk rasa, sekaligus memastikan akses layanan darurat bagi masyarakat yang membutuhkan.

    “Kemenkes menyiagakan public safety center (PSC) 119 dan RS rujukan di RS Fatmawati jika dibutuhkan,” pungkas Aji saat dihubungi detikcom Jumat (29/8/2025).

    (naf/kna)

  • Video Mengenal Seputar Campak: Gejala dan Faktor Risikonya

    Video Mengenal Seputar Campak: Gejala dan Faktor Risikonya

    Video Mengenal Seputar Campak: Gejala dan Faktor Risikonya

  • KemenPPPA Pastikan Pemulihan Psikis 91 Anak yang Diamankan saat Demo di DPR

    KemenPPPA Pastikan Pemulihan Psikis 91 Anak yang Diamankan saat Demo di DPR

    Jakarta

    Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) memastikan sebanyak 91 anak yang sempat diamankan dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Senin (25/8/2025), telah dipulangkan ke keluarga masing-masing.

    Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menyampaikan bahwa anak-anak tersebut terlebih dahulu mendapat pendampingan dari UPT PPPA DKI Jakarta serta Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta.

    “Anak-anak telah diberikan pendampingan psikologis awal. Petugas menggali informasi sejak mereka diamankan, sekaligus memberikan psikoedukasi, mulai dari cara menyampaikan aspirasi dengan benar, memahami penyebab dan dampak stres, hingga mengenalkan layanan pemulihan yang dapat diakses, seperti dinas PPPA maupun puskesmas,” kata Arifah di Jakarta, Jumat.

    Konseling dan Pemulihan

    Proses pemulihan dilakukan bersama Dinas PPAPP DKI Jakarta melalui delapan kelompok konseling. Tim yang terlibat meliputi konselor, pekerja sosial, serta paralegal.

    Menurut Arifah, pendekatan ini penting agar anak-anak memahami hak-haknya sekaligus mendapat dukungan psikologis sebelum kembali ke lingkungan keluarga.

    Berdasarkan data Dinas PPAPP DKI Jakarta, jumlah anak yang diamankan mencapai 91 orang, seluruhnya berusia di bawah 18 tahun.

    “Dari total 91 anak, 47 di antaranya berasal dari DKI Jakarta, 19 dari luar DKI, sementara 25 lainnya masih belum teridentifikasi. Mereka tidak hanya berasal dari Jakarta, tetapi juga dari Bogor, Tangerang, serta Bekasi. Semuanya sudah didata, diperiksa, dan dipulangkan ke keluarga masing-masing,” ujar Arifah, dikutip dari ANTARA.

    (naf/naf)

  • Baru Lagi, 2 Warga AS Meninggal Kena Infeksi Bakteri Pemakan Daging usai Konsumsi Ini

    Baru Lagi, 2 Warga AS Meninggal Kena Infeksi Bakteri Pemakan Daging usai Konsumsi Ini

    Jakarta

    Dua orang AS meninggal dunia setelah terkena infeksi bakteri pemakan daging. Insiden tersebut terjadi pasca keduanya mengonsumsi oysters atau tiram mentah di Louisiana, AS, menurut keterangan pejabat kesehatan negara bagian tersebut.

    Kematian disebabkan oleh Vibrio vulnificus, bakteri yang secara alami terdapat di perairan pantai hangat dan banyak ditemukan di periode Mei dan Oktober.

    Penularan bakteri bisa terjadi ketika luka terbuka terkena perairan pantai atau saat seseorang mengonsumsi makanan laut mentah atau setengah matang.

    Selain dua kematian terkait oyster tersebut, dua orang lain yang terinfeksi bakteri juga dilaporkan meninggal dunia tahun ini di Louisiana, menurut Departemen Kesehatan Louisiana.

    “Banyak orang dengan infeksi Vibrio vulnificus dapat menjadi sakit parah dan membutuhkan perawatan intensif atau amputasi anggota badan,” kata departemen tersebut.

    “Sekitar satu dari lima orang dengan infeksi ini meninggal dunia, terkadang dalam satu atau dua hari setelah sakit.”

    Angka Kematian Lebih Tinggi Tahun Ini

    Negara bagian AS ini mencatat jumlah kasus dan kematian akibat Vibrio vulnificus lebih tinggi ketimbang tahun lalu.

    Sepanjang 2025, terdapat 22 kasus yang perlu menjalani rawat inap akibat infeksi bakteri pemakan daging. Lebih dari 80 persen kasus yang dilaporkan berasal dari paparan luka terbuka terhadap air laut.

    “Selama periode waktu yang sama di 10 tahun terakhir, rata-rata tujuh kasus Vibrio vulnificus dan satu kematian telah dilaporkan setiap tahun di Louisiana,” kata departemen tersebut dalam siaran pers bulan Juli.

    Kematian terkait oyster atau tiram dilaporkan minggu ini pada pertemuan Gugus Tugas Tiram Louisiana yang mencakup presentasi data tentang semua penyakit yang terkait dengan konsumsi tiram Louisiana.

    Satu orang adalah penduduk Louisiana, dan yang lainnya berasal dari luar negara bagian, kata juru bicara tersebut, dikutip dari NBC News.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/naf)

  • Dear Gen Z! Jangan Asal Konsumsi, BPOM Ingatkan Aturan Minum Obat Cacing

    Dear Gen Z! Jangan Asal Konsumsi, BPOM Ingatkan Aturan Minum Obat Cacing

    Jakarta

    Belum lama ini ramai gen Z berburu obat cacing buntut kasus kematian balita di Sukabumi, Raya. Raya meninggal dunia pasca dokter mengidentifikasi infeksi cacing di tubuhnya, bahkan ditemukan hingga sekitar 1 kilogram cacing.

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) mewanti-wanti masyarakat untuk tidak asal membeli obat cacing. Tidak semua obat cacing dijual bebas.

    Beberapa di antaranya memerlukan resep dokter.

    Albendazole

    “Obat ini tergolong obat keras, artinya kamu harus konsultasi ke dokter dulu sebelum menggunakannya. Dokter biasanya meresepkan untuk kondisi infeksi cacing tertentu,” terang Kepala BPOM RI Taruna Ikrar saat dihubungi detikcom, Jumat (29/8/2025).

    Batasannya hanya untuk anak usia di atas 2 tahun dan orang dewasa. Ibu hamil dan menyusui sebaiknya menjauhi obat ini karena berisiko pada janin dan bayi.

    Mebendazole

    Mebendazole sering dianggap aman karena bisa dibeli langsung di apotek. Namun, aturan pakainya tidak boleh disepelekan.

    Minum sesuai dengan anjuran dosis, ibu menyusui disarankan menghentikan ASI sementara waktu.

    Balita dan wanita hamil hanya boleh minum mebendazole atas pengawasan dokter. Sementara bagi pengidap diabetes melitus, ada catatan khusus.

    “Mebendazole bisa meningkatkan sekresi insulin, sehingga harus hati-hati bila digunakan bersamaan dengan insulin atau obat antidiabetes oral,” saran Taruna.

    Efek sampingnya bisa berupa nyeri perut, diare, demam, gatal, hingga ruam kulit.

    Pyrantel Pamoate

    Obat ini juga masuk kategori obat bebas terbatas. Meski mudah ditemukan di apotek, tetap ada larangan pemakaian yakni untuk anak di bawah 2 tahun dan wanita hamil.

    Masyarakat perlu hati-hati bila memiliki riwayat gangguan fungsi hati. Efek samping yang mungkin muncul cukup beragam: mulai dari mual, muntah, pusing, mengantuk, sampai muncul bercak merah di kulit.

    BPOM menekankan, obat cacing harus dibeli di sarana resmi seperti apotek atau fasilitas kesehatan terpercaya.

    “Jangan asal beli di toko online atau warung tanpa memastikan keaslian produk,” imbau Taruna.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Anjuran Mengkonsumsi Obat Cacing Yang Tepat”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • Kasus Infeksi Bakteri Pemakan Daging Meningkat, Ilmuwan Ungkap Dugaan Pemicunya

    Kasus Infeksi Bakteri Pemakan Daging Meningkat, Ilmuwan Ungkap Dugaan Pemicunya

    Jakarta

    Kasus infeksi bakteri pemakan daging makin banyak dilaporkan di Amerika Serikat (AS). Hal ini juga terjadi pada Linard Lyons yang sehari-harinya menjadi nelayan di tepi barat daya New Orleans.

    Kala itu, ia tengah menangkap kepiting untuk cucu-cucunya, tetapi ia kemudian menyadari ada sebuah goresan kecil di kaki. Luka yang ternyata hampir merenggut nyawa Lyons.

    Semula, Lyons tetap beraktivitas seperti biasa. Namun keesokan harinya ia terbangun dalam kondisi delusi, disertai demam dan muntah. Semula ia mengira hanya sakit biasa, hingga kemudian menemukan luka hitam menyebar di kaki kirinya.

    Lyons segera menemui dokter keluarga. Dokter kemudian mengenali kondisinya dan segera mengirim Lyons ke ruang gawat darurat. Tak sampai satu jam kemudian, ia sudah berada di meja operasi rumah sakit.

    Infeksi Bakteri Pemakan Daging

    Goresan kecil di kaki Lyons ternyata menjadi pintu masuk bagi Vibrio vulnificus, bakteri yang dikenal sebagai ‘pemakan daging’. Luka hitam yang muncul adalah tanda fasciitis nekrotikans, infeksi serius yang merusak jaringan di bawah kulit, menurut Cleveland Clinic.

    Bakteri berbahaya ini berkembang biak di perairan pesisir yang hangat, terutama di perairan payau tempat air tawar bercampur dengan laut. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mencatat kasus infeksi Vibrio di Pantai Timur melonjak hingga 800 persen antara 1988 dan 2018

    Peluang Hidup

    “Saya diberi pertanyaan ‘Apakah saya boleh melakukan apa yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan hidup Anda?” kenang Lyons, dikutip dari CNN.

    Itu adalah kata-kata terakhir yang ia dengar sebelum dibius untuk operasi. Lyons menyadari betul kakinya terancam diamputasi. Saat itu, dokter memberi vonis peluang bertahan hidup ‘hanya’ 50 persen.

    Beruntung, tim medis berhasil menghentikan penyebaran infeksi tanpa harus mengamputasi kaki. Setelah tiga hari di unit perawatan intensif, tiga minggu dirawat di rumah sakit, serta berbagai terapi antibiotik, Lyons akhirnya dinyatakan bebas dari bakteri tersebut. Meski sudah lebih dari tiga bulan berlalu, proses pemulihan masih panjang.

    Bagi Lyons yang juga menderita diabetes, masa pemulihan terasa berat dan ia menggambarkannya sebagai ‘penderitaan’. Ia kini menaruh harapan pada prosedur cangkok kulit agar kakinya bisa kembali pulih.

    Siapa yang Paling Berisiko?

    Menurut Kepala Dinas Kesehatan Mississippi, AS, Dr Daniel Edney, infeksi Vibrio vulnificus umumnya tidak fatal bagi orang sehat.

    Namun, individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah lebih rentan mengalami kondisi serius. Ia mengingatkan, bila berencana masuk ke perairan pantai, anggap saja perairan tersebut terkontaminasi Vibrio. “Hindari air jika memiliki luka terbuka atau luka yang berpotensi terinfeksi,” ujarnya.

    Inikah Pemicunya?

    Para ahli menilai perubahan iklim mempercepat penyebaran bakteri ini. Lautan yang semakin hangat dan naiknya permukaan laut menciptakan kondisi ideal bagi Vibrio untuk berkembang. Profesor Oliver dari UNC Charlotte menambahkan, mencairnya gletser juga menurunkan kadar salinitas laut, sehingga membuat lingkungan lebih ramah bagi bakteri tersebut.

    “Air laut yang terlalu asin tidak cocok untuk Vibrio vulnificus. Tapi ketika tercampur air tawar, kondisinya menjadi lebih menguntungkan,” jelasnya.

    Seiring iklim yang semakin hangat, lebih banyak bakteri bertahan melewati musim dingin, sehingga wabah di musim panas semakin parah. Dr. Rachel Noble, profesor di University of North Carolina di Chapel Hill yang meneliti Vibrio sejak awal 2000-an, menyebut fenomena ini sebagai pola global.

    “Ini bukan satu-satunya patogen yang meningkat akibat perubahan iklim,” ujarnya.

    “Tetapi kasus Vibrio bisa menjadi contoh nyata bagaimana iklim memengaruhi kesehatan manusia.”

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Melihat Dampak Perubahan Iklim yang Semakin Nyata”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Video KuTips: Terapi Campak pada Anak, IDAI Ingatkan Isolasi Diri

    Video KuTips: Terapi Campak pada Anak, IDAI Ingatkan Isolasi Diri

    Jakarta

    Pemerintah Jawa Timur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Sumenep. Sejak Januari-Agustus 2025 tercatat sudah lebih dari 2 ribu kasus suspek campak dan mengakibatkan 17 anak meninggal dunia.

    Terjadinya KLB ini menyadarkan kita akan kesehatan anak. Campak bukan sekadar campak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan tingkat penularan infeksi campak lebih tinggi daripada penularan Covid-19.

    Sampai saat ini belum ada obat antivirus khusus campak, terapi campak bersifat suportif. IDAI menekankan pentingnya isolasi dan mengingatkan untuk lakukan imunisasi campak untuk pencegahan. Lalu jika anak terkena campak, gimana terapi atau pengobatannya? Simak di video KuTips berikut ya!

    Tonton juga video tips dan trik kesehatan lainnya di link berikut!

    (/)

    campak klb campak klb campak sumenep infeksi campak sakit campak bahaya campak pengobatan campak idai kutips vaksin campak

  • Fakta-fakta Gas Air Mata, Pahami Efek dan Cara Pertolongan Pertamanya

    Fakta-fakta Gas Air Mata, Pahami Efek dan Cara Pertolongan Pertamanya

    Jakarta

    Gas air mata kerap digunakan sebagai salah satu alat kontrol massa ketika terjadi sebuah bentrokan. Efek gas air mata biasanya memicu mata perih, sesak napas, dan rasa tidak nyaman bagi yang terpapar.

    Pakar farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati menuturkan gas air mata seperti CS-orto-kloro benzilidin malononitrile memiliki sifat iritan, yang akhirnya memicu rasa perih di mata hingga sesak napas.

    “Gas air mata, misalnya CS-orto-kloro benzilidin malononitrile, bersifat iritan yang bekerja dengan cara menstimulasi reseptor nyeri dan iritasi pada kulit, mata, dan saluran napas. Senyawa ini agak bersifat asam lemah,” jelas Prof Zullies ketika dihubungi detikcom, Jumat (29/8/2025).

    Efek gas air mata tidak langsung bereaksi dengan permukaan mata. Gas air mata akan memberi efek sesaat setelah terhirup atau bereaksi di kelenjar air mata.

    Efek ke Sistem Pernapasan

    Gas air mata tidak hanya berdampak buruk pada mata, tapi juga sistem pernapasan. Spesialis paru Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP menuturkan paparan gas air mata dapat mengiritasi saluran pernapasan.

    Tingkat keparahan gejala pada seseorang tergantung banyak paparan gas air mata dan jarak dari sumber paparan.

    “Gejala akutnya di paru dan saluran napas dapat berupa dada berat, batuk, tenggorokan seperti tercekik, batuk, bising mengi, dan sesak napas,” jelas Prof Tjandra dalam keterangannya terkait gas air mata saat tragedi Kanjuruhan, Minggu (21/10/2022).

    Pada kondisi yang parah, gas air mata dapat memicu efek gawat pada sistem pernapasan yang disebut respiratory distres. Pada mereka yang memiliki riwayat asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), terkena gas air bisa menimbulkan serangan sesak napas akut.

    “Masih tentang dampak di paru, mereka yang sudah punya penyakit asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) maka kalau terkena gas air mata maka dapat terjadi serangan sesak napas akut yang bukan tidak mungkin berujung di gagal napas,” wanti-wanti Prof Tjandra.

    Pertolongan Pertama untuk Paparan di Mata dan Pernapasan

    Setelah terpapar gas air mata, segera cari tempat dengan udara segar. Pindah ke area yang lebih netral untuk mengurangi paparan efek gas air mata, khususnya ke dalam saluran pernapasan.

    dr Wisnu Pramudito D Pusponegoro, SpB dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia mengungkapkan mencuci area yang terpapar dengan air bersih bisa menjadi langkah pertolongan pertama. Mencuci mata dengan air membuat zat aktif dari gas air mata meluruh, tidak berkumpul, dan menimbulkan iritasi.

    “Kalau memang pedih, jangan digaruk. Cuci saja pakai air mengalir yang bersih. Jangan pakai sabun, susu, segala macam. Kalau ke mata, paling baik air mengalir saja,” ucap dr Wisnu.

    Penggunaan pasta gigi yang selama ini dikaitkan dengan pencegahan efek gas air mata nyatanya tidak efektif. Hal itu diungkapkan pakar kimia FMIPA UGM, Dra Ani Setyopratiwi, M.Si.

    “Semua pasta gigi khususnya pasta gigi yang baru bisa digunakan karena larutannya masih homogen. Kalau sudah lama dan tercampur air, larutannya cenderung pecah dan berair sehingga emulsinya sudah rusak dan kurang efektif,” papar Dra Ani dalam sebuah kesempatan.

    Pertolongan Pertama untuk Paparan di Kulit

    Paparan gas air mata juga dapat mengiritasi kulit dan memicu perih. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi paparan kulit perih akibat paparan gas air mata, misalnya penggunaan shampo bayi dan mencuci dengan air bersih atau dengan saline.

    “Baby shampoo untuk kulit, bukan mata atau lidokain topikal untuk mengurangi nyeri mata akibat iritasi. Efeknya hanya anestesi sementara, tidak menetralkan senyawa kimia. Tapi perlu pengawasan tenaga medis,” kata Prof Zullies ketika dihubungi detikcom, Jumat (29/8/2025).

    Obat sistemik seperti antihistamin, steroid, dan bronkodilator juga bisa digunakan apabila paparan memunculkan komplikasi. Perlu diingat, pengawasan tenaga medis diperlukan dalam penggunaan obat-obat tersebut.

    Belum lama ini, juga muncul narasi penggunaan campuran obat maag berupa antasida dan air dingin untuk meredakan kulit perih akibat gas air mata. Prof Zullies menuturkan campuran tersebut memang memiliki potensi demikian, tapi bukti klinis masih minimal.

    “Campuran antasida dengan air dingin menghasilkan larutan basa encer. Saat diaplikasikan ke kulit, cairan ini dapat menurunkan sensasi panas atau terbakar akibat iritasi dengan cara buffering terhadap senyawa iritan yang bersifat asam,” katanya.

    “Ini juga memberikan efek menyejukkan karena suhu dingin membantu mengurangi sensasi terbakar dan sedikit menurunkan peradangan lokal,” tandas Prof Zullies.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Tak Cuma Pedih di Mata, Gas Air Mata Bahaya untuk Pernapasan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (avk/kna)