Jenis Media: Kesehatan

  • Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh dengan Produk Berkualitas Air Alam

    Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh dengan Produk Berkualitas Air Alam

    Jakarta

    Tubuh manusia terdiri dari 70 persen air. Maka dari itu, diperlukan asupan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan cairan harian.

    Namun, memilih air minum juga tidak boleh sembarangan. Air minum yang dikonsumsi harus steril dan berkualitas.

    Salah satu air minum dalam kemasan berkualitas yaitu Air Alam yang diproduksi oleh PT Kapal Api Global. Berkualitas terbaik dari segi pengelolaannya, Air Alam juga sudah memiliki sertifikasi ISO, sehingga tak perlu khawatir lagi untuk mengkonsumsinya.

    Ukurannya pun beragam, mulai dari 330 ml, 600 ml, ada juga yang 1.500 ml. Semua tinggal pilih sesuai dengan kebutuhan.

    (akd/akd)

  • Remaja 19 Tahun Lumpuh Setengah Badan Gegara Kebanyakan Nunduk Main HP

    Remaja 19 Tahun Lumpuh Setengah Badan Gegara Kebanyakan Nunduk Main HP

    Jakarta

    Remaja usia 19 tahun di China terkejut saat bangun tubuhnya mengalami kelumpuhan. Mahasiswa sebuah universitas di Quanzhou, China bernama Xiao Dong menghabiskan banyak waktu dengan menunduk menatap ponsel untuk bermain game dan media sosial.

    Kondisi ini juga diperparah dengan pekerjaannya selama libur musim panas menjadi pencuci piring dan pembersih meja, yang membuatnya semakin sering menunduk. Tekanan darah pada pembuluh darah di dekat tulang belakangnya menjadi terlalu besar.

    Dikutip dari Oddity Central, Xiao awalnya mengalami gejala mati rasa di leher, lengan, dan kakinya. Namun, pada akhir Juli, ia terbangun tanpa merasakan apapun di kaki dan tidak mampu.

    Xiao akhirnya langsung dilarikan ke unit gawat darurat rumah sakit dan dokter menemukan adanya gumpalan darah besar di tulang belakang leher pada segmen C4-T1. Gumpalan tersebut menekan sumsum tulang belakang dan membuat tubuhnya dari dada ke bawah hampir lumpuh sepenuhnya.

    Dokter menjelaskan posisi kepala yang menunduk dalam waktu lama telah merobek pembuluh darah abnormal di saluran tulang belakang Xiao. Kondisi itu akhirnya memicu hematoma dan menyebabkan kelumpuhan akut.

    Untungnya, Xiao bisa langsung segera ditangani. Dokter melakukan operasi darurat dengan mengangkat gumpalan darah dan mencegah kelumpuhan permanen. Xiao saat ini bisa kembali menggunakan anggota tubuhnya dan pulih sepenuhnya.

    Ahli medis mengingatkan terlalu lama menundukkan kepala dapat menghambat sirkulasi darah. Jika aliran darah tidak terdrainase dengan baik, akan muncul gejala seperti sakit kepala, pusing, kelelahan berkepanjangan, serta rasa baal di bahu, leher, dan lengan.

    Dalam kasus ekstrem, kongesti kronis seperti ini dapat memengaruhi struktur pembuluh darah dan sistem saraf pusat, dengan konsekuensi serius seperti infark otak atau hemiplegia (kelumpuhan separuh tubuh).

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Pakar Pulmonologi Bicara Efek Gas Air Mata, Dampaknya Bisa Jangka Panjang

    Pakar Pulmonologi Bicara Efek Gas Air Mata, Dampaknya Bisa Jangka Panjang

    Jakarta

    Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama ikut menyoroti dampak efek gas air mata pada kesehatan, khususnya saluran pernapasan. Ia menjelaskan bahan kimia yang digunakan pada gas air mata dapat berupa chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidene malononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzyl cyanide (CA), dan dibenzoxazepine (CR).

    Prof Tjandra menyebut kandungan kimia itu secara umum dapat berdampak ke mata, kulit, dan organ paru-paru serta saluran pernapasan.

    “Gejala akutnya (yang langsung muncul) di paru dan saluran napas dapat berupa dada berat, batuk, tenggorokan seperti tercekik, batuk, bising mengi, dan sesak napas. Pada keadaan tertentu dapat terjadi gawat napas ‘respiratory distress’,” kata Prof Tjandra dalam sebuah keterangan.

    Selain itu, paparan gas air mata dapat menimbulkan rasa terbakar di mata, mulut, dan hidung. Gangguan lain yang muncul juga dapat berupa pandangan kabur dan kesulitan menelan, hingga luka bakar kimiawi serta reaksi alergi.

    Prof Tjandra mengingatkan paparan gas air mata bisa sangat berbahaya untuk orang yang memiliki riwayat masalah paru, seperti asma dan penyakit paru obstruktif (PPOK). Mereka dapat mengalami serangan sesak napas akut yang bukan tidak mungkin berujung pada gagal napas atau respiratory failure.

    “Walaupun dampak utama gas air mata adalah dampak akut yang segera timbul, ternyata pada keadaan tertentu dapat terjadi dampak kronik berkepanjangan. Hal ini terutama kalau paparan berkepanjangan, dalam dosis tinggi dan apalagi kalau di ruangan tertutup,” jelasnya lagi.

    Dampak gas air mata berkaitan erat dengan seberapa banyak dosis yang terpapar pada tubuh. Semakin besar paparannya, maka semakin berbahaya efek yang ditimbulkan.

    Efek gas air mata juga tergantung dari tingkat kepekaan seseorang terhadap zat dalam gas air mata tersebut.

    “Dampak juga bergantung dari apakah paparan ada di ruang tertutup atau ruang terbuka, demikian juga bagaimana aliran udara yang membawa gas beterbangan, apakah ada kebetulan ada angin kencang ketika ada gas air mata dan lain-lain,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

    Ragam Cara Tangkal Gas Air Mata

    12 Konten

    Gas air mata menyebabkan iritasi di permukaan tubuh, termasuk mata. Bukan hanya demonstran dan aparat yang merasakannya, warga sekitar yang turut menghirupnya turut mengalami mata perih dan berair. Bagaimana meredakannya?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Anak GTM? Ini Cara Penuhi Nutrisi agar Tumbuh Maksimal Meski Susah Makan

    Anak GTM? Ini Cara Penuhi Nutrisi agar Tumbuh Maksimal Meski Susah Makan

    Jakarta

    Hampir setiap orangtua pernah menghadapi fase ketika anak mengalami Gerakan Tutup Mulut (GTM). Kondisi ini biasanya ditandai dengan anak yang menolak makan, memilih-milih makanan, atau bahkan hanya mau makan satu jenis makanan saja.

    Meski wajar terjadi, fase GTM kerap membuat orangtua khawatir apakah kebutuhan nutrisi Si Kecil tetap bisa terpenuhi. Padahal, pemenuhan nutrisi di masa pertumbuhan tidak bisa ditunda. Tubuh anak membutuhkan zat gizi penting setiap hari untuk mendukung pertumbuhan tinggi badan, kekuatan tulang, perkembangan otak, hingga menjaga daya tahan tubuh.

    Jika kebutuhan nutrisi ini terlewat, risiko pertumbuhan tidak optimal bisa meningkat. Beberapa nutrisi yang sangat penting untuk diperhatikan di fase pertumbuhan antara lain:

    Protein hewani dan nabati untuk membangun jaringan tubuh dan otot.Kalsium & Vitamin D yang berperan dalam pertumbuhan tulang dan tinggi badan Si Kecil.Zat besi untuk mendukung konsentrasi serta energi.Probiotik BB536 dan Prebiotik Serat FOS untuk menjaga kesehatan saluran cerna sehingga penyerapan nutrisi dan daya tahan tubuh Si Kecil lebih optimal.AA, DHA, Omega 3 & 6 yang penting untuk membantu pertumbuhan otak dan kecerdasan Si Kecil

    Menghadapi anak GTM, orangtua tidak perlu panik. Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan, seperti:

    Menyajikan makanan dalam porsi kecil namun lebih sering, sehingga anak tidak merasa terbebani dengan porsi besar.Membuat variasi menu dengan tampilan menarik agar menstimulasi rasa ingin tahu anak.Melibatkan anak dalam proses menyiapkan makanan, misalnya memilih sayur atau buah, agar anak lebih antusias mencoba.Memberikan alternatif nutrisi, misalnya camilan sehat atau susu tinggi protein, yang bisa membantu melengkapi kebutuhan gizi harian.

    Penting untuk diingat, genetik bukanlah satu-satunya faktor penentu tinggi badan atau optimalnya tumbuh kembang Si Kecil. Pola makan seimbang, tidur cukup, aktivitas fisik, dan stimulasi yang tepat memiliki peran besar dalam menentukan keberhasilan tumbuh kembang anak.

    Dengan pola asuh yang sabar dan strategi yang tepat, fase GTM bukanlah penghalang besar. Nutrisi tetap bisa dipenuhi, sehingga Si Kecil tetap tumbuh sehat, kuat, dan aktif sesuai potensinya.

    (akd/akd)

  • Chef Gordon Ramsay Jalani Operasi Kanker Kulit, Ini Gejala yang Muncul

    Chef Gordon Ramsay Jalani Operasi Kanker Kulit, Ini Gejala yang Muncul

    Jakarta

    Chef Gordon Ramsay (58) baru-baru ini mengatakan bahwa dirinya menjalani operasi pengangkatan karsinoma sel basal (KSB) atau kanker kulit non-melanoma. Ramsay juga mengingatkan kepada para penggemarnya untuk tidak lupa menggunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan.

    “Bersyukur dan sangat berterima kasih atas tim yang luar biasa di The Skin Associates dan kerja cepat mereka dalam mengangkat karsinoma sel basal ini, terima kasih,” tulis Ramsay di akun Instagram-nya, dikutip detikcom, Minggu (31/8/2025).

    “Tolong jangan lupa tabir surya Anda akhir pekan ini. Aku janji ini bukan (operasi) facelift,” sambungnya.

    Apa Itu Karsinoma Sel Basal?

    Dikutip dari Mayo Clinic, KSB merupakan salah satu jenis kanker kulit yang bermula di sel-sel basal, yakni sejenis sel di dalam kulit yang menghasilkan sel-sel kulit baru saat sel-sel lama mati.

    Karsinoma sel basal sering muncul sebagai benjolan yang agak transparan pada kulit, meskipun dapat muncul dalam bentuk lain. Karsinoma sel basal paling sering terjadi pada area kulit yang terpapar sinar matahari, seperti kepala dan leher.

    Sebagian besar karsinoma sel basal diduga disebabkan oleh paparan radiasi ultraviolet (UV) jangka panjang dari sinar matahari. Menghindari sinar matahari dan menggunakan tabir surya dapat membantu melindungi diri dari kanker kulit ini.

    Gejala yang Muncul

    Karsinoma sel basal biasanya berkembang di bagian tubuh yang terpapar sinar matahari, terutama kepala dan leher. Meskipun jarang, karsinoma sel basal juga dapat berkembang di bagian tubuh yang biasanya terlindungi dari sinar matahari, seperti alat kelamin.

    Karsinoma sel basal muncul sebagai perubahan pada kulit, seperti pertumbuhan atau luka yang tak kunjung sembuh. Perubahan pada kulit ini (lesi) biasanya memiliki salah satu karakteristik sebagai berikut:

    1. Benjolan Mengkilap

    Muncul benjolan mengkilap yang sewarna dengan kulit. Benjolan ini dapat terlihat putih mutiara atau merah muda pada kulit putih. Pada kulit cokelat dan hitam, benjolan ini seringkali terlihat cokelat atau hitam mengkilap.

    2. Muncul Lesi

    Lesi ini bisa berwarna macam-macam, seperti coklat, hitam, atau biru, bahkan lesi dengan bintik-bintik gelap. Lalu bisa juga muncul lesi berwarna putih, seperti bekas lilin dengan tepi menonjol.

    3. Bercak Datar Bersisik

    Munculnya bercak yang bersisik juga bisa menjadi salah satu gejala KSB. Bercak ini biasanya memiliki tepi yang menonjol, dan seiring waktu dapat membesar.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Soal Operasi Karsinoma Sel Basal yang Dijalani Chef Gordon Ramsay”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Olahraga di Tengah Sisa Gas Air Mata, Amankah?

    Olahraga di Tengah Sisa Gas Air Mata, Amankah?

    Jakarta

    Car Free Day (CFD) di Jakarta tetap digelar di kawasan Sudirman Thamrin Jakarta, Minggu (31/8/2025). Selain untuk menunjukkan bahwa Jakarta aman setelah serangkaian huru-hara yang terjadi, kebijakan ini juga memfasilitasi warga untuk berolahraga di akhir pekan.

    Namun demikian, tidak semua tempat terasa nyaman untuk berolahraga pagi ini. Di beberapa lokasi, sisa-sisa gas air mata masih terasa perih di mata saat dilintasi. Sebenarnya, aman nggak sih berolahraga di tengah gas air mata?

    “Kalau sedang ada gas air mata disemprotkan maka kita jelas harus menghindar,” saran guru besar pulmonologi Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), kepada detikcom, Minggu (31/8/2025).

    “Odol di bawah mata hanya sekedar merangsang pembentukan air mata saja, jadi jelas bukan perlindungan,” lanjutnya.

    Namun jika sudah ada jeda waktu yang cukup lama sejak disemprotkan, umumnya efek gas air mata akan berkurang karena terdispersi di udara. Seharusnya, sudah tidak terlalu perih di mata meski terhirup.

    “Kalau sudah di semprotkan ke udara terbuka maka dalam sejak sekitar 30 menitan akan ‘diencerkan’ di udara,” jelas Prof Tjandra yang pagi ini menyempatkan diri berolahraga melintasi kawasan CFD Sudirman Thamrin.

    “Jadi, kalau semprotan gas air matanya kemarin maka pagi ini praktis tidak ada sisanya lagi shg aman olahraga,” lanjutnya.

    Paparan gas air mata, menurut Prof Tjandra, dapat memicu gejala akut pada saluran napas berupa:

    dada beratbatuktenggorokan seperti tercekikbising mengidan sesak napas

    Pada kondisi tertentu bisa memicu respiratory distress atay gawat napas. Bahkan pada pengidap PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), bisa memicu serangan sesak napas yang bisa berujung pada gagal napas atau respiratory failure.

    Prof Tjandra menyarankan untuk sebisa mungkin menghindari paparan gas air mata. Jika telanjur terpapar, maka pakaian harus segera ditanggalkan.

    “Bahkan jangan dibuka ke atas kalau pakai kaos, jadi kaosnya digunting saja, itu saran CDC yg menunjukkan keseriusan,” jelas Prof Tjandra mengutip saran US CDC (Center of Disease Control and Prevention).

    Halaman 2 dari 2

    (up/up)

    Ragam Cara Tangkal Gas Air Mata

    12 Konten

    Gas air mata menyebabkan iritasi di permukaan tubuh, termasuk mata. Bukan hanya demonstran dan aparat yang merasakannya, warga sekitar yang turut menghirupnya turut mengalami mata perih dan berair. Bagaimana meredakannya?

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Mitos atau Fakta: Boleh Gak Minum Es Saat Haid?

    Mitos atau Fakta: Boleh Gak Minum Es Saat Haid?

    Mitos atau Fakta: Boleh Gak Minum Es Saat Haid?

  • Terungkap Alasan Orang Terlihat Sehat Bisa Kena Sakit Jantung-Stroke

    Terungkap Alasan Orang Terlihat Sehat Bisa Kena Sakit Jantung-Stroke

    Jakarta

    Sebuah studi terbaru mengungkapkan alasan mengapa ada banyak kasus penyakit jantung dan stroke dialami oleh orang-orang ‘sehat’. Dalam beberapa kasus, terkadang orang yang rajin olahraga, makan sehat, dan tidak merokok justru mengalami masalah kardiovaskular.

    Hal ini mendorong Mass General Brigham untuk menyelidiki cara mengidentifikasi kelompok yang berisiko, tapi tidak terdeteksi dengan algoritma pemeriksaan saat ini.

    Dikutip dari Daily Mail, penelitian dilakukan menggunakan data Women’s Health Study pada 12.530 wanita perempuan sehat tanpa faktor risiko standar. Peneliti mencoba melacak kadar biomarker bernama hsCRP, yang berkaitan dengan peradangan pada tubuh, selama 30 tahun.

    Meski responden tidak memiliki faktor risiko umum, mereka yang memiliki kadar hsCRP tinggi mengalami peningkatan risiko penyakit jantung koroner hingga 77 persen. Mereka juga mengalami peningkatan risiko stroke hingga 39 persen, serta peningkatan 52 persen penyakit kardiovaskular apapun.

    Penelitian yang dilakukan secara terpisah menemukan pasien yang memiliki sedikit faktor risiko tapi mengalami peradangan dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke hingga 38 persen melalui terapi statin. Peneliti menyebut terapi sebaiknya dimulai sejak usia paruh baya, yaitu 40 tahun, pada perempuan.

    Statin merupakan kelompok obat yang dirancang untuk menurunkan kadar kolesterol ‘jahat’ low-density lipoprotein (LDL) dalam darah. Obat ini diserap oleh sistem pencernaan, lalu bekerja menurunkan produksi LDL di hati.

    “Meski mereka yang mengalami peradangan harus secara agresif melakukan upaya pencegahan lewat gaya hidup dan perilaku, terapi statin juga bisa berperan penting dalam membantu menurunkan risiko pada kelompok ini,” kata ahli kardiologi Heart and Vascular Institute, Mass General Brigham, Paul Ridker, MD, MPG.

    Perlu diingat penerapan gaya hidup sehat untuk mencegah faktor risiko penyakit kardiovaskular tetap penting dilakukan. Seperti yang diketahui, penyakit jantung dan stroke juga menjadi dua masalah kesehatan yang paling banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.

    (avk/kna)

  • Cerita Warga yang Terkena Paparan Gas Air Mata, Sesak Napas-Mata Perih

    Cerita Warga yang Terkena Paparan Gas Air Mata, Sesak Napas-Mata Perih

    Jakarta

    Gas air mata kerap digunakan oleh aparat ketika terjadi bentrokan pada aksi massa. Salah satunya digunakan saat aksi demonstrasi di sejumlah titik, termasuk di Depan Gedung DPR-RI hingga Polda Metro Jaya.

    Alat ini disebut memicu mata perih, sesak napas, dan rasa tidak nyaman bagi orang yang terpapar.

    Gilang Pandutanaya (28) yang berada di lokasi ketika demonstrasi terjadi menyebut efek gas air mata membuat matanya perih. Tidak hanya di area mata, efek perih juga ia rasakan di area tenggorokan.

    “Gejalanya pasti perih dan panas di mata serta tenggorokan dan kalau menghirup gas air mata pasti sesak napas,” cerita Gilang ketika berbincang dengan detikcom, Sabtu (30/8/2025).

    Senada dengan yang dialami Gilang, Robby Yudistira (28) juga merasakan efek yang cukup kuat di mata. Ia menceritakan saat itu berada di lokasi demonstrasi untuk mengambil dokumentasi pribadi.

    Efeknya menurut Robby cukup keras saat itu karena ia berada tidak terlalu jauh dari sumber gas air mata yang dilepaskan. Bahkan, setelah ia pulang dan mandi, efek gas air matanya masih sedikit terasa.

    “Di aku rasanya perih banget di mata, langsung berair sama merah, sesak napas sama batuk-batuknya juga iya, tapi kulit nggak ngerasain efek apa-apa. Cuma sampai kos walaupun udah mandi efek mata perihnya masih terasa sedikit,” kata Robby.

    Pakar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Zullies Ikawati mengungkapkan gas air mata seperti CS-orto-kloro benzilidin malononitrile bersifat iritan. Ini yang membuat paparan gas air mata dapat menyesakkan saluran napas, dan mengiritasi mata hingga kulit.

    “Gas air mata, misalnya CS-orto-kloro benzilidin malononitrile, bersifat iritan yang bekerja dengan cara menstimulasi reseptor nyeri dan iritasi pada kulit, mata, dan saluran napas. Senyawa ini agak bersifat asam lemah,” jelas Prof Zullies ketika dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

    Spesialis paru Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP dalam kesempatan yang berbeda membenarkan hal tersebut. Pada kondisi yang parah, gas air mata bahkan dapat memicu efek gawat pada sistem pernapasan yang disebut, respiratory distres.

    Oleh karena itu, ia juga mengimbau untuk orang-orang yang memiliki riwayat kesehatan paru untuk lebih berhati-hati.

    “Masih tentang dampak di paru, mereka yang sudah punya penyakit asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) maka kalau terkena gas air mata maka dapat terjadi serangan sesak napas akut yang bukan tidak mungkin berujung di gagal napas,” ujar Prof Tjandra.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • AS Laporkan 22 Kasus Baru Infeksi Bakteri Pemakan Daging yang Dirawat di RS

    AS Laporkan 22 Kasus Baru Infeksi Bakteri Pemakan Daging yang Dirawat di RS

    Jakarta

    Amerika Serikat mencatat 22 kasus dirawat di rumah sakit akibat infeksi bakteri pemakan daging di negara bagian Louisiana, total sudah 4 orang yang dilaporkan meninggal.

    Infeksi Vibrio vulnificus bisa menular saat seseorang memiliki luka terbuka dan terpapar di air asin serta air payau, penularan juga bisa terjadi saat mengonsumsi makanan laut mentah atau setengah matang.

    “Gelombang infeksi ini menambah jumlah kematian di negara bagian akibat bakteri tersebut menjadi empat orang sepanjang tahun ini,” ujar Direktur Komunikasi Departemen Kesehatan Louisiana (DOH), Emma Herrock, kepada Today, Jumat (28/8/2025).

    Jennifer Armentor, administrator program kerang moluska DOH, mengumumkan kematian terbaru pada rapat Gugus Tugas Tiram Louisiana tanggal 26 Agustus. Ia mengatakan dua orang meninggal dunia setelah memakan tiram mentah.

    Data Vibrio vulnificus dikumpulkan oleh seorang ahli epidemiologi DOH, yang bertanggung jawab untuk melacak penyakit menular yang wajib dilaporkan.

    Data terbaru, kata Herrock, mencakup semua penyakit yang disebabkan oleh bakteri tersebut, baik infeksi yang berkaitan dengan konsumsi makanan laut maupun infeksi luka yang terjadi saat kontak dengan air.

    Bakteri ini secara alami terdapat di perairan pantai yang hangat, seringkali antara bulan Mei dan Oktober, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

    Pada akhir Juli, Departemen Kesehatan negara bagian mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan penduduk untuk mengambil tindakan pencegahan guna mencegah infeksi.

    Vibrio adalah bakteri yang hidup di perairan pesisir, menurut CDC. Beberapa spesies Vibrio dapat menyebabkan infeksi parah dan mengancam jiwa, meskipun jumlahnya relatif jarang dibandingkan dengan jumlah orang yang kemungkinan terpapar, menurut CDC.

    Vibrio vulnificus memiliki tingkat kematian tertinggi di antara semua patogen bawaan makanan dan menyebabkan lebih dari 95 persen kematian terkait makanan laut di AS, menurut ringkasan penelitian yang diterbitkan dalam Delaware Journal of Public Health.

    Hampir 80.000 orang terinfeksi vibrio setiap tahun, sebagian besar akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Dari sekitar 500 orang yang dirawat di rumah sakit setiap tahun di Amerika Serikat, sekitar 100 orang meninggal, kata CDC.

    Mengapa disebut bakteri ‘pemakan daging’?

    Vibrio vulnificus membunuh jaringan tubuh, tetapi tidak memakannya. Bakteri ini tidak dapat menembus kulit yang tidak terluka, tetapi dapat masuk melalui luka yang ada di dalamnya. Jika bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka sayat atau luka lain, hal ini dapat menyebabkan fasitis nekrotikans, yang memicu kematian jaringan di sekitar lokasi infeksi.

    Menurut CDC, orang yang terinfeksi mungkin memerlukan perawatan intensif atau amputasi anggota badan. Sekitar satu dari lima orang yang terinfeksi dan membutuhkan rawat inap akhirnya meninggal dunia, terkadang dalam waktu 24 jam setelah sakit.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/naf)