Jenis Media: Kesehatan

  • Gaza Hadapi Wabah Virus Mematikan, Gejalanya Disebut Mirip COVID-19

    Gaza Hadapi Wabah Virus Mematikan, Gejalanya Disebut Mirip COVID-19

    Jakarta

    Sebuah strain virus baru dilaporkan menyebar cepat di kalangan warga Palestina yang mengungsi di Jalur Gaza, dengan anak-anak menjadi kelompok paling terdampak.

    Dikutip dari The Palestine Chronicle, gejalanya mirip dengan yang muncul saat pandemi COVID-19, namun penyakit ini terbukti lebih mematikan. Kondisi malnutrisi, kelaparan, serta blokade yang terus berlangsung membuat daya tahan tubuh warga sangat lemah.

    Pejabat kesehatan Gaza melaporkan infeksi terus meningkat setiap hari, membuat rumah sakit kewalahan. Fasilitas medis sudah sejak lama tidak mampu menangani lonjakan pasien karena kekurangan obat-obatan, bahan bakar, dan peralatan.

    Munir al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa virus ini paling banyak menyerang kelompok rentan, terutama anak-anak.

    Rumah sakit kini dipenuhi pasien dengan gejala mirip flu parah. Menurutnya, malnutrisi serta ketiadaan nutrisi dasar seperti buah-buahan dan vitamin C membuat sistem kekebalan tubuh anak-anak tidak mampu melawan infeksi, yang berujung pada meningkatnya angka kematian.

    Tidak adanya laboratorium dan alat diagnostik semakin memperparah krisis, sehingga penyakit musiman yang biasanya ringan berubah menjadi ancaman mematikan, terutama di tempat penampungan pengungsi yang padat di seluruh Jalur Gaza.

    Rumah Sakit Kolaps

    Ismail al-Thawabta, Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, mengatakan ribuan kasus telah tercatat pada anak-anak, lansia, serta pasien dengan penyakit kronis, dengan jumlah yang terus meningkat secara mengkhawatirkan setiap harinya.

    Ia menambahkan, sedikit rumah sakit yang masih bertahan setelah berulang kali dibombardir Israel kini beroperasi dalam kondisi yang sangat buruk. Fasilitas kesehatan tersebut menghadapi kekurangan tenaga medis dan pasokan, sehingga hanya mampu memberikan perawatan terbatas dan sering kali bersifat darurat atau seadanya.

    Obat-obatan efektif untuk strain virus baru ini hampir sepenuhnya tidak tersedia, sementara jumlah yang ada jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pasien.

    Al-Thawabta menegaskan bahwa blokade Israel yang terus berlangsung telah menghalangi masuknya puluhan jenis obat penting, melanggar Pasal 56 Konvensi Jenewa IV, dan semakin memperparah bencana kesehatan di Gaza.

    Sejak Oktober 2023, Israel terus melancarkan serangan ke Gaza dengan menyasar rumah sakit dan infrastruktur kesehatan, sekaligus memperketat blokade yang mencekik hingga membuat sistem kesehatan di wilayah itu nyaris kolaps total.

    Sementara itu, kondisi kelaparan yang secara resmi dinyatakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) semakin memperburuk malnutrisi di seluruh Jalur Gaza. Jutaan warga Palestina kini kehilangan akses terhadap kebutuhan dasar, sementara krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya mengancam nyawa anak-anak, lansia, dan orang sakit.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Warga Gaza Malnutrisi Parah, Sampai Makanan Harus Dikenalkan Ulang”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/naf)

  • Dinkes DKI Catat 469 Orang Dirawat karena Terdampak Demo, 1 Meninggal

    Dinkes DKI Catat 469 Orang Dirawat karena Terdampak Demo, 1 Meninggal

    Jakarta

    Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat ratusan orang dirawat setelah menjadi korban dalam aksi unjuk rasa yang terjadi pada Jumat (29/8/2025). Pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut telah dirujuk ke berbagai rumah sakit.

    Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati melaporkan hingga Minggu (31/8) pukul 7.00 WIB, tercatat sebanyak 469 orang telah mendapat pelayanan kesehatan, dengan rincian 371 pasien rawat jalan, 97 pasien rawat inap, dan 1 orang meninggal dunia.

    “Jenis keluhan kesehatan yang paling banyak ditangani antara lain konjungtivis (198 kasus), luka terbuka atau vulnus (42 kasus), sesak napas atau dyspnea (42 kasus), serta sejumlah trauma fisik, patah tulang, cedera kepala dan keluhan medis lainnya,” kata Ani dalam keterangannya dikutip Senin (1/9/2025).

    Pasien yang membutuhkan perawatan lebih lanjut telah dirujuk ke berbagai rumah sakit di lima wilayah Jakarta, di antaranya RS Hermina Kemayoran, RS Kramat 128, RSAL Mintohardjo, RSPAD Gatot Soebroto, RS POLRI, RSUD Koja, RSUD Budhi Asih, RS Pelni, dan RS Pusat Pertamina. Rujukan juga dilakukan ke sejumlah puskesmas di wilayah terdekat.

    Untuk memastikan penanganan cepat, Dinkes DKI menurunkan 24 unit ambulans, serta tenaga kesehatan yang terdiri dari 7 dokter, 59 perawat, dan 7 pengemudi ambulans.

    Ambulans ditempatkan di titik-titik strategis seperti Senen, Kwitang/Mako Brimob, Tugu Tani, Otista, Pos RSPAD, Pos Karanganyar, Pos Green Pramuka City, Pos Hermina Kemayoran, Pos Islam Cempaka Putih, Halte Petamburan, Slipi, DPR/MPR, Tanjung Priok, GBK (Pintu 10), Polres Jakarta Utara, dan Flyover Slipi.

    “Ini menjadi wujud komitmen kami dalam menjaga pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan memastikan seluruh korban terdampak mendapat penanganan medis dengan cepat, aman, dan tepat,” pungkas Ani.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Di Balik Momen Kocak Ibu-ibu Fitnes Saat Ada Demo di Purwodadi”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/up)

  • Daftar Durasi Tidur Negara-negara di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

    Daftar Durasi Tidur Negara-negara di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

    Jakarta

    Tidur dengan durasi yang cukup memiliki peranan yang penting untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh. Di setiap negara di dunia, durasi tidur bisa berbeda-beda.

    Dikutip dari Jagran Rosh, pola tidur global sangat bervariasi. Ini dipengaruhi oleh budaya, pekerjaan, dan teknologi. Beberapa negara memandang istirahat merupakan sesuatu yang penting.

    Berikut daftar 10 negara dengan rata-rata durasi tidur terlama di dunia:

    1. Selandia Baru (7 jam 27 menit)
    2. Belanda (7 jam 24 menit)
    3. Finlandia (7 jam 23 menit)
    4. Inggris (7 jam 22 menit)
    5. Australia (7 jam 20 menit)
    6. Belgia (7 jam 18 menit)
    7. Irlandia (7 jam 37 menit)
    8. Swedia (7 jam 15 menit)
    9. Prancis (7 jam 14 menit)
    10. Denmark (7 jam 14 menit)

    Daftar 10 negara dengan rata-rata durasi tidur paling sedikit di dunia:

    50. Jepang (5 jam 52 menit)
    49. Arab Saudi (6 jam 2 menit)
    48. Korea Selatan (6 jam 2 menit)
    47. Filipina (6 jam 8 menit)
    46. Kuwait (6 jam 15 menit)
    45. Taiwan (6 jam 21 menit)
    44. Indonesia (6 jam 25 menit)
    43. Qatar (6 jam 26 menit)
    42. Malaysia (6 jam 27 menit)
    41. Singapura (6 jam 34 menit)

    Manfaat Tidur yang Cukup

    Dikutip dari Healthline, mendapatkan waktu tidur yang cukup dapat berdampak baik bagi kesehatan. Rata-rata, seseorang membutuhkan waktu tidur 7 hingga 9 jam per hari.

    Ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa didapatkan jika seseorang tidur dengan cukup, di antaranya:

    1. Mengontrol Berat Badan

    Sebuah analisis tahun 2020 menemukan bahwa orang dewasa yang tidur kurang dari 7 jam per malam memiliki risiko 41 persen lebih tinggi untuk mengalami obesitas. Efek tidur terhadap penambahan berat badan diyakini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk hormon dan motivasi untuk berolahraga.

    Kekurangan tidur meningkatkan kadar ghrelin dan menurunkan kadar leptin. Ghrelin adalah hormon yang membuat kita merasa lapar sementara leptin membuat kita merasa kenyang.

    2. Meningkatkan Konsentrasi

    Kognisi, konsentrasi, produktivitas, dan kinerja semuanya terpengaruh negatif oleh kekurangan tidur. Lalu, durasi tidur yang cukup telah terbukti meningkatkan keterampilan memecahkan masalah dan kinerja baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

    3. Mencapai Level Kebugaran Terbaik

    Tidur yang cukup dapat meningkatkan keterampilan motorik halus, waktu reaksi, kekuatan otot, daya tahan otot, dan keterampilan memecahkan masalah. Selain itu, kurang tidur dapat meningkatkan risiko cedera dan menurunkan motivasi untuk berolahraga.

    4. Meningkatkan Kesehatan Jantung

    Kualitas tidur yang rendah dan durasi tidur yang singkat dapat meningkatkan risiko terkait penyakit jantung.

    Satu analisis dari 19 penelitian menemukan bahwa tidur kurang dari 7 jam per hari mengakibatkan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung sebesar 13 persen.

    5. Memperbaiki Suasana Hati

    Durasi tidur yang cukup dapat membantu seseorang dalam memperbaiki suasana hatinya. Pasalnya, saat kurang tidur, maka bisa berdampak pada susahnya mengelola emosi. Ketika tidak cukup tidur, seseorang mungkin menjadi pemurung dan mudah tersinggung.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Rekomendasi Makanan yang Bisa Bikin Kualitas Tidur Lebih Baik”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Kenapa Hubungan Seks Terasa Nikmat? Ini Alasan Ilmiahnya

    Kenapa Hubungan Seks Terasa Nikmat? Ini Alasan Ilmiahnya

    Jakarta

    Hubungan seks bukan hanya soal keintiman dan reproduksi. Namun, bagi banyak orang, seks menjadi salah satu aktivitas yang menyenangkan karena dianggap terasa nikmat, mengapa bisa begitu?

    Dikutip dari Medical News Today, kenikmatan saat bercinta berasal dari zat kimia otak dan peningkatan indera. Berbagai tahap seks menyebabkan perubahan fisik yang mengaktifkan zat kimia otak dan menimbulkan sensasi intens.

    Pada tahun 1960-an, peneliti seks William Masters dan Virginia Johnson mengidentifikasi empat fase yang berbeda dari rangsangan seksual, masing-masing dengan efek unik pada tubuh.

    1. Hasrat

    Pada fase ini, jaringan pada penis, vagina, panggung, vulva, dan klitoris telah terisi darah. Ini meningkatkan sensitivitas saraf di area tubuh ini.

    Aliran darah ini juga menciptakan cairan yang disebut transudat, yang melumasi vagina. Otot di seluruh tubuh mulai berkontraksi. Beberapa orang bernapas lebih cepat atau mengalami kulit kemerahan akibat peningkatan aliran darah.

    2. Plateau

    Plateau merupakan tahapan dalam respons seksual saat gairah dan ketegangan meningkat secara stabil setelah fase terangsang dan sebelum mencapai klimaks (orgasme).

    Vagina, penis, dan klitoris menjadi lebih sensitif.Seseorang mungkin mengalami variasi dalam sensitivitas dan rangsangan selama periode ini.

    3. Orgasme

    Orgasme adalah puncak dari siklus seks. Itu terjadi saat otot-otot rileks setelah serangkaian kontraksi. Biasanya hanya berlangsung beberapa detik, tetapi bisa lebih lama bagi sebagian orang dan merupakan periode kenikmatan yang paling intens.

    4. Resolusi

    Selama fase ini, tubuh mulai kembali normal. Endorfin membanjiri darah, dan orang tersebut mulai merasa senang, hangat, dan terkadang mengantuk.

    Beberapa wanita masih sensitif dalam fase ini dan dapat dirangsang untuk mencapai lebih banyak orgasme dan kenikmatan. Tetapi, para pria biasanya membutuhkan waktu.

    Tidak semua orang mencapai orgasme setiap saat, dan orgasme bukan hanya sekedar rasa kenikmatan fisik. Saat otak melepaskan endorfin, seseorang mendapatkan sensasi alami yang memicu kondisi mental yang membahagiakan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Mandi Air Dingin Disebut Bisa Redakan Ereksi Tanpa Orgasme”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/kna)

  • Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Pertanda Bakal Mati Muda, Ilmuwan Jelaskan Alasannya

    Sering Mimpi Buruk Bisa Jadi Pertanda Bakal Mati Muda, Ilmuwan Jelaskan Alasannya

    Jakarta

    Ilmuwan di UK Dementia Research Institute dan Imperial College London melakukan studi analisis data dari 183.012 orang dewasa berusia 26 hingga 86 tahun, serta 2.429 anak-anak berusia 8 hingga 10 tahun. Seluruhnya dikumpulkan dari enam studi kesehatan jangka panjang.

    Pada awal penelitian, para orang dewasa melaporkan seberapa sering mereka mengalami mimpi buruk, lalu peneliti melacak kondisi mereka hingga 19 tahun. Sedangkan untuk kelompok responden anak kecil, frekuensi mimpi buruk dilaporkan oleh orang tuanya.

    Dikutip dari IFL Science, untuk mengukur penuaan biologis, ilmuwan melihat panjang telomer kelompok anak, sebuah ‘tutup’ DNA kecil yang menunjukkan seberapa cepat sel menua. Pada orang dewasa, peneliti menggunakan panjang telomer sekaligus jam epigenetik mutakhir untuk menilai seberapa cepat tubuh secara keseluruhan mengalami penuaan.

    Peneliti menemukan orang yang mengalami mimpi buruk setiap minggu lebih dari tiga kali lipat berisiko meninggal lebih cepat (sebelum usia 70 tahun), dibanding mereka yang jarang atau tidak pernah mengalaminya. Bahkan, mereka yang hanya mimpi buruk bulanan juga menunjukkan percepatan penuaan dan peningkatan risiko kematian, dibandingkan mereka yang tidak terbiasa mimpi buruk.

    Penelitian yang dipaparkan dalam kongres European Academy of Neurology 2025 itu menunjukkan keterkaitan yang erat antara mimpi buruk dan kematian dini. Mimpi buruk bahkan dianggap menjadi prediktor yang lebih kuat dibanding merokok, obesitas, pola makan buruk, dan aktivitas fisik.

    Peneliti memperkirakan sekitar 40 persen dari peningkatan risiko kematian tersebut langsung terkait dengan percepatan penuaan biologis, yang ditemukan baik pada anak-anak maupun orang dewasa yang mengalami mimpi buruk setiap hari atau setiap minggu.

    Kualitas dan durasi tidur adalah faktor penting dari kesehatan. Mimpi buruk dianggap sebagai salah satu indikator kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.

    Hubungan antara mimpi buruk dan kematian dini sangat kompleks. Tidur yang terganggu akibat mimpi buruk dapat memicu masalah kesehatan fisik, sementara di sisi lain beberapa kondisi fisik juga dapat memicu mimpi buruk.

    “Otak kita saat tidur tidak bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan. Itu sebabnya mimpi buruk sering membuat kita terbangun dengan keringat, terengah-engah, dan jantung berdebar, karena respons ‘lawan atau lari’ kita terpicu. Reaksi stres ini bisa jadi lebih intens dibanding apapun yang kita alami saat terjaga,” ahli saraf Imperial College London, Dr Abidemi Otaiku.

    Menurut Abidemi, mimpi buruk memicu peningkatan hormon stres kortisol dalam waktu lama. Hormon tersebut erat kaitannya dengan percepatan penuaan sel.

    Bagi mereka yang mengalaminya, stres kumulatif ini dapat berdampak signifikan pada proses penuaan.

    “Selain itu, mimpi buruk mengganggu kualitas dan durasi tidur, sehingga merusak proses restorasi dan perbaikan sel yang sangat penting terjadi di malam hari. Kombinasi antara stres kronis dan tidur yang terganggu kemungkinan besar berkontribusi pada percepatan penuaan sel dan tubuh,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • 5 Bahaya Makan Mi Instan Mentah, Risiko Radang Usus hingga Masalah Jantung

    5 Bahaya Makan Mi Instan Mentah, Risiko Radang Usus hingga Masalah Jantung

    Jakarta

    Mengonsumsi mi instan mentah langsung dari bungkusnya memang praktis. Memasaknya walau butuh waktu cuma sebentar dianggap rumit bagi yang tidak sabaran.

    Padahal, kebiasaan ini mengandung risiko kesehatan yang serius dan masih sering diabaikan. Memasak mi tidak hanya meningkatkan cita rasanya, tetapi juga menghilangkan bakteri dan bahan kimia dari proses pembuatannya.

    Dikutip dari Times of India, berikut masalah kesehatan yang bisa muncul saat seseorang terlalu sering makan mi instan mentah.

    1. Peradangan Usus

    Bahan pengawet dan bumbu yang masih ada di mi mentah dapat mengiritasi lapisan usus, bahkan terkadang menimbulkan luka kecil. Kerusakan di usus ini dapat memicu adanya peradangan yang memengaruhi kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan.

    2. Masalah Pencernaan

    Tidak seperti mi instan yang dimasak, mi instan mentah sulit dicerna oleh tubuh. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, dan rasa tidak nyaman karena perut kesulitan memproses makanan.

    Dalam beberapa kasus, mi mentah juga dapat menyebabkan sembelit atau menyulitkan buang air besar dengan lancar.

    3. Meningkatnya Risiko Kanker

    Salah satu bahaya yang jarang diketahui dari mengonsumsi mi mentah adalah meningkatnya risiko kanker. Ini karena selama produksi, mi diolah dengan bahan pengawet dan bahan kimia tambahan lainnya untuk memperpanjang masa simpan.

    Dengan memasak mi, akan menetralkan banyak zar berbahaya ini, tetapi mengonsumsi mentah memungkinkan racun masuk ke tubuh. Seiring waktu, hal ini dapat berkontribusi pada perkembangan sel kanker secara bertahap.

    4. Risiko Diabetes

    Mi mentah juga tinggi gula dan karbohidrat olahan, sehingga berdampak negatif pada kadar gula darah. Mengonsumsi mi mentah dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba, memberikan tekanan ekstra pada pankreas dan meningkatkan risiko diabetes.

    5. Masalah Kesehatan Jantung

    Kombinasi lemak tinggi, garam, dan pengawet kimia dapat mengganggu aliran darah dan berkontribusi pada penumpukan plak di arteri. Seiring waktu, ini dapat meningkatkan kemungkinan masalah kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi, aterosklerosis, dan serangan jantung.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/up)

  • Ternyata Pasien Amputasi Masih Bisa Rasakan Anggota Tubuh yang Hilang

    Ternyata Pasien Amputasi Masih Bisa Rasakan Anggota Tubuh yang Hilang

    Jakarta

    Selama puluhan tahun, ilmuwan meyakini ketika ada bagian tubuh yang diamputasi, peta tubuh di otak akan mengalami perubahan besar-besaran. Namun, studi terbaru yang dipublikasikan dalam Nature Neuroscience justru mengungkapkan hal yang berbeda, peta tubuh di otak tetap stabil, bahkan setelah bertahun-tahun amputasi.

    Studi dilakukan melibatkan tiga pasien dewasa yang akan menjalani amputasi lengan. Ilmuwan melakukan pemindaian otak dengan magnetic resonance imaging (MRI) sebelum dan beberapa kali setelah operasi. Beberapa pemindaian bahkan dilakukan sampai 5 tahun pasca operasi.

    Selama pemindaian berlangsung, pasien diminta menggerakkan berbagai bagian tubuh. Hal ini untuk memetakan aktivitas otak dan menyusun peta tubuh otak.

    Setelah operasi amputasi, pasien kembali menjalani pemindaian otak. Kali ini pasien diminta untuk mencoba menggerakkan jari pada anggota tubuh yang sudah diangkat, ini disebut dengan gerakan phantom.

    “Gerakan phantom bukanlah khayalan. Sebagian besar amputan tetap merasakan sensasi yang sangat nyata pada anggota tubuh mereka yang sudah tidak ada secara fisik. Ini memberi kami kesempatan langka untuk membandingkan peta tangan di otak sebelum dan sesudah amputasi pada orang yang sama,” kata peneliti dari University of Pittsburgh, Malgorzata Szymanska, dikutip dari Science Alert, Jumat (29/8/2025).

    Peneliti menemukan pada ketiga pasien, peta tangan di otak tetap hampir tidak berubah dan tidak diambil alih oleh bagian tubuh lain. Stabilitas saraf ini membantu menjelaskan mengapa begitu banyak pasien amputasi yang masih merasakan anggota tubuh mereka yang sudah hilang.

    Bagi sebagian pasien amputasi, sensasi phantom ini bukanlah hal yang netral. Seringkali ini justru menyakitkan dan dirasakan seperti rasa terbakar, tertusuk, atau gatal. Selama bertahun-tahun, efek tersebut dianggap sebagai reorganisasi otak terhadap peta tubuh.

    Menurut ahli, hasil temuan ini penting untuk pengembangan anggota tubuh prostetik dan komputer otak berupa brain-computer interface (BCI).

    “Hasil kami menunjukkan otak manusia memiliki model tubuh yang tangguh, yang tetap mempertahankan representasi tubuh meski input sensorik hilang. Bagi amputan, ini berarti anggota tubuh yang hilang tetap ‘hidup’ di otak,” tandas Malgorzata.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Siasat Warga Atasi Efek Perih Gas Air Mata, Ini yang Dilakukan

    Siasat Warga Atasi Efek Perih Gas Air Mata, Ini yang Dilakukan

    Jakarta

    Paparan gas air mata dapat menimbulkan sesak napas hingga perih di mata. Warga menceritakan bagaimana cara mereka mengantisipasi masalah tersebut ketika terpapar.

    Salah satunya adalah Gilang Pandutanaya (28), seorang wartawan yang kebetulan sempat meliput aksi demonstrasi di Jakarta Pusat belum lama ini. Ketika sedang liputan, ia mengaku mengalami gejala seperti perih dan panas di mata serta tenggorokan.

    Menurutnya, ketika ada gas air mata, sebaiknya langsung menghindar dan mencari daerah dengan udara yang lebih segar.

    “Untuk penanganan awal jika terkena gas air mata, jangan panik, segera menghindar atau menjauh dari pusat asap, kalau bisa berlawanan arah angin dari asap, cari ruang aman untuk menghirup udara yg lebih segar, bisa bilas mata dan kulit dengan air, tapi jangan dikucek,” kata Gilang ketika dihubungi dengan detikcom, Sabtu (30/8/2025).

    Sebagai langkah pencegahan, Gilang juga selalu membawa pasta gigi, kacamata goggles, dan air untuk membilas wajah. Berkaitan dengan pasta gigi, meski sebenarnya tidak menetralkan gas air mata, menurutnya ini cukup membantu untuk memberikan efek dingin dan meredam perih sementara.

    Senada dengan Gilang, Robby Yudistira (28) yang juga berada di lokasi saat demonstrasi melakukan hal serupa. Ketika sudah terasa perih di mata, ia mulai mencuci wajahnya dengan air.

    “Kalau sudah perih paling disiram air aja tapi matanya jangan dikucek kata orang-orang, jadi ngikutin aja,” cerita Robby.

    Pertolongan pertama yang dilakukan saat terpapar gas air mata adalah mencari udara segar. Berpindah ke area yang lebih netral penting dilakukan untuk mengurangi paparan gas air mata ke saluran pernapasan.

    dr Wisnu Pramudito D Pusponegoro, SpB dari Perhimpunan Dokter Emergency Indonesia menambahkan langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mencuci wajah dengan air bersih. Ini dilakukan agar zat aktif dari gas air mata meluruh, tidak berkumpul, dan memicu iritasi.

    “Kalau memang pedih, jangan digaruk. Cuci saja pakai air mengalir yang bersih. Jangan pakai sabun, susu, segala macam. Kalau ke mata, paling baik air mengalir saja,” ucap dr Wisnu dalam sebuah kesempatan.

    Apabila efek gas air mata menyebabkan iritasi kulit dan perih, pencucian bisa dilakukan dengan air bersih, saline, atau shampo bayi.

    “Baby shampoo untuk kulit, bukan mata atau lidokain topikal untuk mengurangi nyeri mata akibat iritasi. Efeknya hanya anestesi sementara, tidak menetralkan senyawa kimia. Tapi perlu pengawasan tenaga medis,” jelas pakar farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati ketika dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

  • Dokter Jantung Meninggal Akibat Serangan Jantung, Inikah Pemicunya?

    Dokter Jantung Meninggal Akibat Serangan Jantung, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Dokter bedah jantung di India bernama dr Gradlin Roy (39) tiba-tiba pingsan akibat serangan jantung saat menjalani pemeriksaan rutin di rumah sakit. Rekan-rekannya berusaha keras untuk menyelamatkannya, tapi dokter tersebut tak tertolong.

    Dikutip dari Times of India, rekan-rekan dr Roy di Rumah Sakit Medis Saveetha di Chennai merasa terpukul. Ini juga menjadi ‘alarm’ bahwa penyakit jantung bisa menyerang siapa saja, bahkan pada mereka yang ahli di bidangnya.

    Mengapa dokter bedah jantung yang lebih sering menangani kasus terkait penyakit kardiovaskular bisa mengalami serangan jantung?

    Ahli saraf yang belajar di CMC Vellore, dr Sudhir Kumar mengatakan di media sosialnya, bahwa beberapa tahun ke belakang terdapat banyak kasus tenaga kesehatan muda yang mengalami kondisi berat di awal usia 30 atau 40-an. Kondisi ini seringkali berujung pada serangan jantung mendadak.

    “Ironisnya, mereka yang mendedikasikan hidup untuk menyelamatkan jantung orang lain seringkali mengabaikan jantung mereka sendiri,” tulis dr Sudhir, dikutip detikcom dari akun X-nya, Minggu (31/8/2025).

    Untuk diketahui, serangan jantung atau infark miokard (IM) disebabkan oleh penurunan atau penghentian total aliran darah di bagian miokardium. Saat ini, IM dapat bersifat ‘diam’ dan seringkali tidak terdeteksi hingga akhirnya terlambat.

    Mengapa Dokter Lebih Rentan Kena Serangan Jantung?

    Menurut dr Sudhir, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung di kalangan dokter.

    “Jam kerja yang panjang dan tidak menentu, kurang tidur kronis, gangguan ritme sirkadian. Tingkat stres tinggi, kelelahan dalam mengambil keputusan, tekanan pasien atau keluarga yang terus-menerus, kekhawatiran medis-hukum,” tulis dr Sudhir.

    dr Sudhir juga menyoroti gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Ini karena dokter bisa berdiri lama di ruang operasi atau duduk dalam waktu lama, dengan sedikit melakukan gerakan-gerakan aerobik.

    Dokter juga rentan tidak menjaga pola makan yang sehat. Menurut dr Sudhir, mereka cenderung makan tidak teratur, hanya makan di kantin rumah sakit, dan sering mengonsumsi kafein.

    “Mengabaikan perawatan pencegahan, banyak dokter menunda pemeriksaan kesehatan mereka sendiri dan mengabaikan tanda-tanda peringatan dini,” tulis dr Sudhir.

    “Beban psikologis, kelelahan, depresi, dan kelelahan emosional menambah risiko kardiovaskular. Meningkatnya angka penyalahgunaan rokok dan alkohol,” sambungnya.

    dr Sudhir mendorong untuk para dokter lebih rutin memeriksa kesehatan diri sendiri seperti pemeriksaan tahunan untuk tekanan darah, lipid, diabetes, EKG, dan tes stres bila diindikasikan.

    Gaya hidup sehat, lanjut dr Sudhir juga penting dilakukan seperti jam tidur, nutrisi, manajemen stres, istirahat yang cukup, dan lebih ‘mendengar’ tubuh.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/kna)

  • Lebih dari 200 Ribu WNI Berobat di IHH Healthcare Tiap Tahun

    Lebih dari 200 Ribu WNI Berobat di IHH Healthcare Tiap Tahun

    Jakarta

    Pariwisata medis di Malaysia merupakan hal yang digandrungi oleh WNI. Salah satu destinasi yang sering dikunjungi ialah IHH Healthcare Malaysia.

    Dalam acara Malaysia Healthcare Expo (MHX) Exclusive 2025 di Jakarta, Chief Commercial Officer IHH Healthcare Malaysia Sipika Singh menyampaikan lebih dari 200 ribu pasien RI berobat di RS tersebut.

    “Lebih dari 200.000 pasien Indonesia setiap tahun memilih IHH Healthcare Malaysia. Bahkan, satu dari tiga pasien Indonesia yang bepergian ke Malaysia untuk berobat memilih rumah sakit di bawah naungan IHH Healthcare Malaysia,” ujar Singh.

    Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, IHH Healthcare Malaysia mengelola jaringan 18 rumah sakit di berbagai kota utama Malaysia. Jaringan ini mencakup 4 Gleneagles Hospitals, 11 Pantai Hospitals, Prince Court Medical Centre, Timberland Medical Centre, dan Island Hospital sebagai anggota terbaru.

    Singh menambahkan 12 dari 18 rumah sakit IHH Healthcare Malaysia masuk dalam daftar World’s Best Hospitals 2025 versi Newsweek, termasuk Gleneagles Hospital Kuala Lumpur, Island Hospital, Pantai Hospital Kuala Lumpur, dan Prince Court Medical Centre yang termasuk dalam 10 besar rumah sakit terbaik di Malaysia. Sebagai informasi, acara MHX Exclusive 2025 tidak hanya memperkenalkan fasilitas rumah sakit modern dalam jaringannya, melainkan juga menegaskan upaya jangka panjang IHH Healthcare Malaysia terhadap pasien internasional, khususnya dari Indonesia.

    (akd/akd)