Jenis Media: Kesehatan

  • Ngeri, Cerita Pria yang Otot Dadanya Disebut Robek saat Angkat Beban

    Ngeri, Cerita Pria yang Otot Dadanya Disebut Robek saat Angkat Beban

    Jakarta

    Seorang binaragawan mengalami cedera saat olahraga. Otot dadanya disebut robek dan terlepas dari tulang. Pria bernama Tristan Barnes itu sedang berada di tempat gym untuk mempersiapkan bench press.

    Bench Press merupakan gerakan olahraga angkat beban yang dilakukan dengan posisi berbaring di atas bangku datar sambil mengangkat barbel atau dumbbell.

    Saat itu, Barnes sedang latihan angkat beban dengan temannya, Fam Williams. Barnes berhasil menyelesaikan dua repetisi dengan barbel seberat 140 kg dengan baik, sebelum bencana yang merobek otot dadanya terjadi.

    “Hari itu seperti biasa di pusat kebugaran, saya melakukan bench press seperti biasa, sama seperti orang lain,” terang Barnes.

    Tak lama, lengan kiri Barnes langsung tidak mampu menahan beban barbel tersebut. Ia langsung meminta bantuan temannya untuk mengangkat barbel, sambil merasakan sakit.

    “Saya memulai set, mengangkat beban yang biasa saya lakukan. Dan setelah dua atau tiga repetisi, saya melihat otot dada saya seperti terlepas sepenuhnya dari tulang,” tutur Barnes.

    “Lengan kiri saya kehilangan semua kekuatan dan mendengar seperti suara letupan. Itu benar-benar menyakitkan,” sambungnya.

    Pria 23 tahun itu merasa sangat kesakitan, seperti patah tulang, dan langsung pergi ke rumah sakit. Tetapi, Barnes memutuskan pulang lagi karena harus menunggu delapan jam di UGD tanpa penanganan apapun dan berencana konsultasi besok.

    Namun, saat Barnes bangun di keesokan harinya, ia melihat dada, bahu, dan lengan bawahnya membiru. Lengannya terasa begitu lemah hingga tidak bisa mengangkat apapun.

    Setelah kembali dari rumah sakit, Barnes dirujuk ke ahli bedah ortopedi. Di sana, ia diberitahu untuk menjalani operasi demi memperbaiki kerusakan parah tersebut.

    Barnes menyalahkan cedera yang dialaminya ini adalah efek dari penggunaan steroid selama bertahun-tahun, demi menambah berat badannya.

    Binaragawan itu mengatakan bahwa mengonsumsi steroid anabolik adalah ‘faktor besar’ dalam cederanya. Ia menjelaskan bahwa ototnya tumbuh lebih cepat daripada tendonnya.

    “Jadi, yang mungkin terjadi adalah saya menambah berat badan yang mungkin tidak mampu ditanggung tubuh saya yang sebelumnya,” beber Barnes.

    Meskipun cederanya sangat menyiksa, Barnes berencana mengonsumsi steroid terus secara teratur untuk sementara waktu. Sebab, ia harus berkompetisi di binaraga.

    “Saya berkompetisi tahun lalu dan tidak mendapatkan hasil yang saya inginkan. Jadi, ada rasa ‘gatal’ di sana yang belum terobati,” tutur Barnes.

    “Saya rasa mungkin perlu beberapa tahun lagi, tetap mengonsumsi steroid, dan mencoba mendapatkan hasil yang saya inginkan di binaraga. Lalu, mulai menghentikannya dan menjalani hidup yang lebih sehat,” tambahnya.

    Barnes mengungkapkan mungkin butuh waktu sebelum ia berhenti mengonsumsi steroid. Tetapi, ia mengatakan telah terluka seumur hidup gegara robekan otot dada dan mungkin tidak akan pernah melakukan bench press lagi.

    Sebaliknya, ia berencana untuk tetap menggunakan alat angkat beban yang lebih aman.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Mitos atau Fakta: Tubuh Sulit Proses Gula saat Massa Otot Sedikit”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/naf)

  • ‘Black Mamba’ Ramai Disorot, dr Boyke Ingatkan Tips Aman Pilih Mainan 18+

    ‘Black Mamba’ Ramai Disorot, dr Boyke Ingatkan Tips Aman Pilih Mainan 18+

    Jakarta

    Istilah ‘black mamba’ belakangan viral pasca dikaitkan dengan temuan alat bantu seks di penjarahan rumah seorang politisi. Namun, klaim itu terbantahkan karena foto yang beredar adalah foto lama dengan narasi menyesatkan.

    Dalam konteks seksualitas, black mamba merujuk pada sextoy berukuran besar berwarna gelap, biasanya berupa dildo atau vibrator. Konon, nama ini terinspirasi dari ular black mamba Dendroaspis polylepis, salah satu ular paling berbisa di Afrika dengan panjang hingga 4,5 meter.

    Terlepas dari kasus viral, sebenarnya aman nggak sih menggunakan dildo atau alat bantu seks seperti itu?

    Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha mengingatkan untuk bijak menggunakan alat bantu seks. Selain karena higiene alat, frekuensi pemakaian sextoy juga perlu diperhatikan.

    Salah satunya, demi menghindari terganggunya harmoni rumah tangga. “Tapi misalnya kalau pasangan suami istri ini sedang long distance relationship LDR, silakan saja,” ungkapnya saat dihubungi detikcom Kamis (4/9/2025).

    Dengan catatan untuk keamanan, konsumen perlu memastikan bahan dari sextoy yang dipilih.

    “Apakah misalnya sextoy-nya bisa dibersihkan dengan mudah, bahannya terbuat dari silikon medis, lalu ukuran juga perlu diperhatikan,” tutur dia.

    “Jangan yang terlalu besar, terlalu kecil, di tengah-tengah saja, sedang ukurannya,” saran dr Boyke.

    Alat bantu seks yang dipilih juga harus memiliki tempat higienis untuk disimpan kembali setelah dipakai. Alat yang disimpan di tempat terbuka rentan kotor dan bila digunakan ulang bisa memicu iritasi pada bagian kelamin.

    “Jangan seperti yang viral belakangan ya di foto-foto beredar di media sosial, itu kan seperti tidak ada tempat penyimpanannya. Belilah alat bantu seks yang ada tempat penyimpanannya,” kata dr Boyke.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Mitos atau Fakta: Wanita Lebih Bergairah dengan Orang yang Dicintainya”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/naf)

    Misteri Black Mamba

    6 Konten

    Black Mamba tengah jadi perbincangan. Banyak dipakai di berbagai bidang, istilah Black Mamba merujuk pada karakter yang spesifik: gelap dan besar ataupun powerful.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Riset Baru Temukan Kebiasaan yang Bikin Otak Cepat ‘Menua’

    Riset Baru Temukan Kebiasaan yang Bikin Otak Cepat ‘Menua’

    Jakarta

    Orang yang mengonsumsi pemanis buatan tertentu dalam jumlah tinggi, setara dengan satu soda diet sehari, berisiko mengalami gangguan kognitif. Terganggunya kemampuan mengingat kata-kata dibandingkan orang yang mengonsumsi dengan jumlah terendah, menurut sebuah studi baru.

    “Orang yang mengonsumsi pemanis rendah atau tanpa kalori terbanyak menunjukkan penurunan kognitif global 62 persen lebih cepat dibandingkan mereka yang mengonsumsi dalam jumlah terendah, setara dengan 1,6 tahun penuaan otak,” kata penulis utama studi, Dr Claudia Kimie Suemoto, seorang profesor madya geriatri dan direktur Biobank untuk Studi Penuaan di Fakultas Kedokteran Universitas São Paulo di Brasil.

    Orang-orang di tingkat tertinggi mengonsumsi rata-rata 191 miligram, atau sekitar 1 sendok teh, pemanis buatan setiap hari. Sebagai perbandingan, satu kaleng soda diet yang dimaniskan dengan aspartam mengandung sekitar 200 hingga 300 miligram, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    Kelompok menengah mengonsumsi rata-rata 66 miligram pemanis buatan per hari, dengan konsumsi terendah hanya 20 miligram per hari, menurut Suemoto.

    “Peserta di kelompok menengah mengalami tingkat penurunan kognitif global 35 persen lebih cepat yaitu sekitar 1,3 tahun penuaan dibandingkan orang yang mengonsumsi pemanis buatan dalam jumlah paling sedikit,” ujarnya.

    “Saat ini, penelitian ini hanya bersifat observasional, saya tidak bisa mengatakan bahwa pemanis buatan menyebabkan penurunan kognitif. Namun, kita tahu bahwa pemanis ini berkaitan dengan perkembangan kognitif lebih buruk.”

    Pemanis non-nutrisi sering digunakan dalam makanan ultraproses rendah gula dan produk khusus yang dibuat untuk pengidap diabetes, menurut penelitian yang diterbitkan Rabu di Neurology, jurnal medis dari American Academy of Neurology.

    “Asumsi luas bahwa LNCS (pemanis rendah dan tanpa kalori) merupakan pengganti gula yang aman mungkin keliru, terutama mengingat keberadaannya yang luas dalam produk-produk yang dipasarkan sebagai alternatif lebih sehat,” kata dr Thomas Holland, dalam editorial yang diterbitkan bersamaan dengan studi tersebut.

    “Mekanisme biologis yang mendasari temuan ini memiliki relevansi khusus bagi ahli saraf dan tenaga kesehatan profesional yang menangani pasien dengan penyakit serebrovaskular dan gangguan kognitif,” kata Holland, seorang instruktur di departemen penyakit dalam, divisi penyakit pencernaan dan nutrisi di Institut Penuaan Sehat Universitas Rush di Chicago.

    Asosiasi Pemanis Internasional atau International Sweetener Association (ISA) yang mewakili industri tersebut, mengatakan bahwa pemanis menyediakan cara aman dan efektif untuk mengurangi asupan gula dan kalori, sebuah tujuan kesehatan masyarakat utama untuk mengelola kondisi seperti obesitas dan diabetes tipe 2.

    “Meskipun studi ini telah menarik perhatian media, penting untuk menempatkan hasilnya dalam konsensus ilmiah yang lebih luas dan mapan tentang keamanan pemanis,” kata ISA.

    “Keamanan pemanis rendah/tanpa kalori telah dikonfirmasi secara konsisten oleh otoritas kesehatan global terkemuka.”

    Para peneliti menganalisis pola makan dan kemampuan kognitif hampir 13.000 warga Brasil berusia antara 35 dan 75 tahun yang berpartisipasi dalam Studi Longitudinal Kesehatan Dewasa Brasil.

    Informasi pola makan dikumpulkan pada awal penelitian, atau baseline, dan serangkaian tes kognitif dilakukan tiga kali selama rata-rata delapan tahun. Tes tersebut mengukur kelancaran verbal, memori kerja, ingatan kata, dan kecepatan pemrosesan.

    Memori kerja adalah kemampuan untuk menyimpan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas mental yang kompleks seperti belajar, bernalar, dan memecahkan masalah.

    Kemampuan ini sering diukur dengan meminta orang untuk mengingat kata atau angka tertentu dalam suatu rangkaian. Kefasihan verbal adalah kemampuan untuk secara cepat dan spontan menghasilkan kata-kata yang tepat saat berbicara. Kemampuan ini sering diukur dengan meminta orang untuk menyebutkan sebanyak mungkin kata yang dimulai dengan huruf tertentu.

    Jika seseorang mengidap diabetes, penurunan daya ingat dan kognisi global bahkan lebih terasa, kata Suemoto, kemungkinan karena paparan mereka secara keseluruhan mungkin lebih tinggi daripada orang tanpa kondisi tersebut.

    “Selain itu, diabetes sendiri sudah merupakan faktor risiko yang kuat untuk penurunan kognitif yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer dan demensia vaskular, yang mungkin membuat otak lebih rentan terhadap paparan berbahaya,” tambahnya.

    “Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi temuan kami dan untuk menyelidiki apakah alternatif gula rafinasi lainnya, seperti saus apel, madu, sirup maple, atau gula kelapa, dapat menjadi alternatif yang efektif.”

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “WHO Ingatkan Efek Konsumsi Pemanis Buatan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/kna)

  • Video: Jangan Anggap Remeh Kutu pada Kucing!

    Video: Jangan Anggap Remeh Kutu pada Kucing!

    Video: Jangan Anggap Remeh Kutu pada Kucing!

  • Viral Cerita Pasien Makan Seblak Tiap Hari, Kemenkes Wanti-wanti soal Ini

    Viral Cerita Pasien Makan Seblak Tiap Hari, Kemenkes Wanti-wanti soal Ini

    Jakarta

    Belakangan viral seorang dokter yang menangani pasien ‘overdosis’ seblak lantaran tidak mengonsumsi apapun selain makanan tersebut. Si pasien berakhir mengalami gastritis erosif, peradangan pada lambung.

    Sebelum kemudian berobat, pasien sempat mengalami nyeri perut hebat hingga kehilangan nafsu makan. Ia bahkan sulit bangun dari tempat tidur karena tubuhnya sangat lemas.

    Kisahnya dibagikan dr Mariska Haris, dokter umum yang berpraktik di Bandung Barat, melalui akun TikTok miliknya.

    “(Makan seblak) tiap hari,” ucap pasien 21 tahun, dalam video tersebut.

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi mengingatkan masyarakat untuk tidak mengonsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak.

    dr Nadia menekankan pemerintah sudah memiliki pedoman makan sehat dengan gambaran ‘Isi Piringku’, yang menunjukkan kebutuhan berbagai variasi jenis makanan.

    “Prinsipnya yang berlebihan itu akan menimbulkan dampak yang kurang baik untuk kesehatan,” tegasnya saat dihubungi detikcom Sabtu (6/9/2025).

    “Kita punya acuan gizi dengan Isi Piringku dan dengan variasi jenis makanan.”

    Ia juga menyoroti jenis perasa dan bumbu hingga rempah yang dikonsumsi berlebihan, berpengaruh pada kesehatan organ tubuh.

    (naf/naf)

  • Tes Logika dengan Teka-teki Angka, IQ Super Pasti Benar Semua

    Tes Logika dengan Teka-teki Angka, IQ Super Pasti Benar Semua

    Asah Otak

    Aida Adha Siregar – detikHealth

    Sabtu, 06 Sep 2025 07:01 WIB

    Jakarta – Siapa nih yang jago berhitung? Yuk, uji ketelitian lewat teka-teki angka berikut ini. Sekilas terlihat mudah, tapi butuh konsentrasi biar nggak salah hitung.

  • Stunting dan Malnutrisi gara-gara Seblak, Mungkinkah? Ini Pendapat Para Pakar

    Stunting dan Malnutrisi gara-gara Seblak, Mungkinkah? Ini Pendapat Para Pakar

    Jakarta

    Seorang dokter di Bandung Barat baru-baru ini viral setelah membagikan pengalamannya menangani pasien radang lambung. Pasien tersebut disebutnya lebih sering makan seblak dibanding makan nasi.

    “Speechless saya… Pantes anak2 Indonesia byk yg stunting, kalo calon ibunya modelnya kaya gini semua,” tulis dr dr Mariska Haris dalam unggahan viralnya di TikTok tersebut.

    Kepada detikcom, dr Mariska menyebut pasien perempuan ini makan seblak hingga 2 kali sehari. Pasien tersebut menjalani observasi selama 14 jam dan sudah diperbolehkan pulang.

    Seblak dan Malnutrisi

    Ini bukan kali pertama seblak jadi perbincangan terkait gangguan nutrisi. Januari 2025, temuan 8 ribu kasus remaja putri di Karawang yang mengalami anemia juga dikaitkan dengan kebiasaan jajan tidak sehat, termasuk jajan seblak dan bakso, selain juga faktor lain seperti menstruasi.

    Dikutip dari Mayo Clinic, anemia merupakan kondisi tubuh kekurangan hemoglobin (Hb) atau sel darah merah yang sehat. Sel-sel ini dibutuhkan untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

    Ada banyak penyebab anemia, salah satunya adalah defisiensi atau kekurangan zat besi. Selain karena perdarahan, defisiensi zat besi juga erat kaitannya dengan pola makan yang tidak seimbang.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, anemia khususnya pada remaja putri perlu mendapat perhatian. Menurutnya, kondisi tersebut dapat mempengaruhi kehamilan kelak jika sudah menikah.

    “Jika tidak ditangani akan berisiko terjadinya pendarahan saat persalinan, bayi berat badan lahir rendah, dan akhirnya melahirkan bayi stunting,” katanya dalam Webinar Hari Gizi Nasional Ke-61 dengan tema Remaja Bebas Anemia dan Stunting Kunci Masa Depan, Jumat (22/1/2025).

    Gara-gara Seblak?

    Tudingan bahwa seblak menjadi salah satu faktor pemicu anemia sempat jadi perdebatan. Tak dipungkiri, jajanan seperti seblak dan bakso kurang memberikan asupan zat besi.

    “Lebih dominan kandungan karbohidratnya, zat besi juga tidak ada,” kata dr Johanes Chandrawinata, SpGK dalam perbincangan dengan detikcom.

    Pendapat senada juga disampaikan pakar gizi komunitas dr Tan Shot Yen. Menurutnya, seblak tidak hanya minim zat besi tetapi juga tinggi garam yang juga dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.

    “Konsumen seblak biasanya juga bukan pemakan menu sehat. Jadi akumulasi pangan amburadul membuat masalah gizi jangka panjang,” terang dr Tan.

    Namun demikian, menuding seblak sebagai satu-satunya penyebab sepertinya memang tidak fair. Bagaimanapun, ada faktor lain yang juga perlu diatasi sebagai penyebab anemia.

    Dokter spesialis anak dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, Dr dr Meta Herdiana Hanindita, SpA(K), mengatakan butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebab anemia. Belum tentu seblak menjadi penyebab langsung, meski bisa juga berpengaruh secara tidak langsung.

    “Kalau memang seblaknya mengurangi konsumsi sumber zat besi hemnya ya bisa aja (memicu anemia). Tapi tidak selalu itu sebab akibat yang pasti karena itu,” jelas dr Meta dalam sebuah sesi temu media daring.

    Sementara itu, Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Kementerian Kesehatan RI, Lovely Daisy, menyoroti kurangnya pemahaman tentang pola makan sehat sebagai salah satu faktor penyebab anemia defisiensi besi di berbagai wilayah Indonesia.

    “Zat gizi mikronya gak terpenuhi, zat gizi mikro itu kan vitamin mineral, vitamin A, B, C, D, mineral. Salah satunya, zat besi, asam folat itu penting sebetulnya, itu yang kurang, sehingga menyebabkan anemia pada anak,” jelasnya.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Data WHO soal Jumlah Orang yang Tewas karena Malnutrisi di Gaza”
    [Gambas:Video 20detik]
    (up/up)

    Darurat Seblak

    7 Konten

    Sudah banyak yang bilang, seblak bukan makanan yang kaya nutrisi. Tapi kalau mengaitkannya dengan risiko kesehatan yang lebih serius seperti malnutrisi, too much nggak sih? Ternyata nggak juga lho.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Ingin Jantung Lebih Sehat? Ilmuwan Menyarankan, Batasi Minum Kopi Hanya di Pagi Hari

    Ingin Jantung Lebih Sehat? Ilmuwan Menyarankan, Batasi Minum Kopi Hanya di Pagi Hari

    Jakarta

    Berbagai kandungan dalam kopi banyak dikaitkan dengan manfaat kesehatan. Namun khusus bagi jantung, kopi lebih memberikan manfaat jika diminum hanya di pagi hari.

    Sebuah riset terbaru di European Heart Journal mengungkap, timing atau pemilihan waktu saat meminum kopi turut mempengaruhi efeknya bagi jantung. Temuan ini terlepas dari takaran dan faktor lain yang mempengaruhi.

    “Ini adalah studi pertama yang menguji pilihan waktu minum kopi dan efeknya bagi kesehatan,” kata Dr Lu Qi dari Tulane University yang melakukan riset tersebut, dikutip dari CNN.

    “Kami tidak biasanya memberikan saran tentang pilihan waktu dalam panduan diet, tapi mungkin kami perlu memikirkannya di masa mendatang,” lanjutnya.

    Dalam penelitian ini, para ilmuwan menganalisis data 40 ribu lebih orang dewasa berusia 18 tahun ke atas. Selama periode 10 tahun, para partisipan memberikan profil dietnya.

    Terkait pilihan waktu saat mengonsumsi kopi, para partisipan dibagi menjadi 3 kategori. Kategori pagi adalah pukul 4:00 hingga 11:59 pagi, siang pukul 12:00 hingga 16:59, dan malam yakni pukul 17:00 hingga 3:59 esok harinya.

    Berdasarkan data yang didapat, para ilmuwan mengidentifikasi 2 pola minum kopi yakni pagi dan sepanjang hari. Di akhir periode pengamatan, tercatat sebanyak 4.295 kematian dari berbagai sebab, 1.268 karena penyakit kardiovaskular dan 934 karena kanker.

    Dibanding kelompok yang tidak minum kopi, partisipan yang minum kopi hanya di pagi hari memiliki risiko kematian karena berbagai sebab sebesar 16 persen lebih rendah, dan kematian karena penyakit kardiovaskular 31 persen lebih rendah.

    Pada kelompok partisipan yang minum kopi sepanjang hari, tidak teramati adanya perbedaan risiko yang signifikan. Temuan ini konsisten setelah disesuaikan dengan faktor lain seperti waktu tidur, usia, dan kondisi kesehatan lainnya.

    “Penelitian ini bersifat observasional, yang artinya tidak dalam setting eksperimen, yang merupakan gold standard,” kata Vanessa King, seorang nutrisionis dari Academy of Nutrition and Dietetics, yang tidak terlibat dalam riset tersebut, memberikan catatannya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Kopi Panas atau Dingin, Mana yang Lebih Sehat?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (up/up)

  • Dokter Harvard Ungkap 4 Cara Turunkan Risiko Kanker Lambung

    Dokter Harvard Ungkap 4 Cara Turunkan Risiko Kanker Lambung

    Jakarta

    Kanker lambung atau gastric cancer kini mulai mengancam jutaan orang setiap tahun. Selain genetik dan lingkungan, pola makan dan gaya hidup juga berperan pada penyakit ini.

    Dikutip dari Times of India, ahli gastroenterologi yang terlatih di Harvard University, dr Saurabh Sethi baru-baru ini membagikan strategi praktis untuk menurunkan risiko mengalami kanker lambung.

    Panduannya berfokus pada pola makan, kebiasaan yang baik bagi usus, perubahan gaya hidup, dan langkah-langkah deteksi dini yang bisa dilakukan dengan mudah.

    1. Perbanyak Sayur

    Mengonsumsi sayur bisa menjadi salah satu cara untuk menurunkan risiko kanker lambung. Menurut dr Sethi, jenis sayur yang bisa dipilih adalah brokoli, kubis, kembang kol, kubis brussel, dan kangkung. Ini karena sayuran tersebut kaya akan sulforafan, senyawa alami yang dikenal karena khasiatnya melawan kanker.

    Sayuran ini membantu detoksifikasi tubuh, mendukung hati, dan mengurangi stres oksidatif yang dapat merusak sel dan meningkatkan risiko kanker.

    2. Tambahkan Bawang Putih di Makanan

    Bawang putih mengandung allicin, yakni senyawa yang bersifat anti-kanker dan anti-mikroba. Mengonsumsi bawang putih teratur atau ditambahkan ke dalam makanan dapat membantu melindungi lapisan lambung, meningkatkan kesehatan usus, dan menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya termasuk Helicobacter pylori.

    3. Kurangi Daging Olahan

    Daging olahan seperti sosis biasanya mengandung pengawet dan zat aditif seperti nitrat dan nitrit yang telah dikaitkan dengan risiko kanker lambung lebih tinggi. Mengonsumsi daging olahan secara berlebihan juga dapat meningkatkan peradangan dan tekanan pada sistem pencernaan.

    dr Sethi menyarankan untuk menggantinya dengan protein rendah lemak seperti ayam, ikan, kacang-kacangan, atau alternatif nabati.

    4. Lakukan Tes Infeksi Helicobacter Pylori

    Helicobacter pylori (H. pylori) adalah bakteri yang dapat menginfeksi lapisan lambung dan merupakan faktor risiko yang diketahui untuk gastritis, tukak lambung, dan kanker lambung.

    Gejala yang bisa muncul saat terinfeksi adalah nyeri perut bagian atas, kembung, gangguan pencernaan, mual, atau seringnya rasa panas di dada.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Perjuangan Jessie J Lawan Kanker Payudara, Kini Harus Operasi Kedua”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

  • Fakta-fakta ‘Black Mamba’, Mainan 18+ yang Viral Akhir-akhir Ini

    Fakta-fakta ‘Black Mamba’, Mainan 18+ yang Viral Akhir-akhir Ini

    Jakarta

    Istilah ‘black mamba’ tengah viral akhir-akhir ini, dikaitkan dengan alat bantu seks yang disebut-sebut ditemukan di tengah aksi penjarahan rumah seorang politisi. Sebuah foto viral dinarasikan sebagai temuan ‘black mamba’ di lokasi tersebut.

    Belakangan, rumor tersebut terbantahkan. Foto yang beredar merupakan foto lama dan sudah pernah beberapa kali beredar sebelumnya, juga dengan narasi yang menyesatkan.

    Terlepas dari rumor tersebut, apa itu ‘black mamba’ dalam konteks mainan seks alias sextoy?

    Sebutan untuk Tipe Tertentu

    Istilah ‘black mamba’ merujuk pada alat bantu seksual dengan bentuk dan tipe tertentu, tepatnya berukuran besar dengan warna gelap. Beberapa brand memiliki varian black mamba dengan karakteristik serupa: besar dan hitam.

    Sebagian di antaranya merupakan dildo yakni alat bantu berbentuk phalus, sebagian lainnya juga dilengkapi dengan vibrator sehingga bisa bergetar. Fungsinya sama, sebagai alat bantu untuk menunjang aktivitas seksual.

    Terinspirasi Ular Berbisa?

    African Snakebite Institute menyebut, black mamba merupakan sebutan untuk spesies ular yang sangat berbisa di Afrika dengan nama ilmiah Dendroaspis polylepis. Black mamba merupakan ular berbisa paling besar yang ditemukan di benua tersebut, dengan panjang maksimal mencapai 4,5 meter.

    Meski disebut black mamba, warna hitam jarang ditemukan pada jenis ular ini. Warna yang umum ditemukan antara lain hijau zaitun, zaitun tua, coklat keabu-abuan, abu-abu muda atau abu-abu metalik, kadang dengan bercak gelap di sisinya.

    Bisa ular ini potensial neurotoksik dan menyebabkan kesulitan bernapas dalam 30 menit. Antibisa mungkin efektif mengatasinya tapi umumnya jumlah yang banyak yakni 10-15 vial.

    Beragam Makna

    Meski sama-sama diwakili dengan warna gelap, makna istilah ‘black mamba’ cukup beragam. Karenanya, istilah ‘black mamba’ ditemukan juga di banyak bidang termasuk olahraga dan hiburan.

    Sebuah brand sepatu olahraga pernah merilis varian black mamba, tentunya berwarna hitam. Begitupun grup K-pop aespa, punya hits berjudul ‘Black Mamba’ yang juga memiliki nuansa ‘gelap’.

    Dikutip dari Soompi, ‘Black Mamba’ dalam lagu tersebut merupakan penjahat yang mengancam dunia dan menghalangi koneksi antara para member aespa dengan avatarnya.

    Halaman 2 dari 2

    (up/up)