Jenis Media: Kesehatan

  • Studi Ungkap Wanita ‘Alumni’ COVID Rentan Kena Penyakit Jantung-Stroke, Ini Alasannya

    Studi Ungkap Wanita ‘Alumni’ COVID Rentan Kena Penyakit Jantung-Stroke, Ini Alasannya

    Jakarta

    Sebuah studi baru yang dipublikasikan di European Heart Journal mengungkap kaitan penyakit jantung dengan wanita yang pernah terkena COVID-19. Penelitian tersebut menemukan, infeksi COVID-19 dapat mempercepat penuaan pembuluh darah hingga sekitar lima tahun, terutama pada wanita.

    Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah secara alami menjadi lebih kaku. Namun, studi baru ini menunjukkan bahwa infeksi COVID dapat mempercepat proses tersebut. Hal ini penting karena pembuluh darah yang lebih kaku meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk stroke dan serangan jantung.

    “Sejak pandemi, kami telah mempelajari bahwa banyak orang yang terinfeksi Covid mengalami gejala yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Namun, kami masih mempelajari apa yang terjadi di dalam tubuh yang menyebabkan gejala-gejala ini.” tutur Profesor Rosa Maria Bruno dari Université Paris Cité, Prancis, yang memimpin penelitian ini.

    COVID sendiri diketahui dapat langsung memengaruhi pembuluh darah. Hal ini bisa menyebabkan apa yang disebut penuaan pembuluh darah dini, yaitu kondisi ketika pembuluh darah menjadi lebih tua dibanding usia biologis seseorang, sehingga ia lebih rentan terkena penyakit jantung.

    “Jika itu terjadi, kita perlu mengidentifikasi siapa yang berisiko pada tahap awal untuk mencegah serangan jantung dan stroke,” lanjutnya.

    Adapun studi ini studi ini melibatkan 2.390 orang dari 16 negara berbeda, Austria, Australia, Brasil, Kanada, Siprus, Prancis, Yunani, Italia, Meksiko, Norwegia, Turki, Inggris, dan AS, yang direkrut antara September 2020 hingga Februari 2022. Peserta dikategorikan berdasarkan empat kelompok, yakni Tidak pernah terkena COVID, baru terkena COVID namun tidak dirawat di rumah sakit, dirawat di ruang perawatan umum, serta peserta yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU).

    Para peneliti menilai usia vaskular peserta dengan perangkat yang mengukur kecepatan gelombang tekanan darah dari arteri karotis (leher) ke arteri femoralis (paha). Pengukuran ini disebut carotid-femoral pulse wave velocity (PWV). Semakin tinggi nilainya, semakin kaku pembuluh darah dan semakin tua usia vaskular seseorang. Pengukuran dilakukan enam bulan setelah infeksi dan diulang 12 bulan kemudian.

    Selain itu, peneliti juga mencatat faktor demografis seperti jenis kelamin, usia, dan kondisi lain yang memengaruhi kesehatan kardiovaskular.

    Hasil Penelitian

    Setelah mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, peneliti menemukan bahwa semua kelompok pasien yang pernah terinfeksi COVID, termasuk yang hanya mengalami gejala ringan, memiliki pembuluh darah lebih kaku dibandingkan mereka yang tidak pernah terinfeksi. Efek ini lebih jelas pada wanita dan pada pengidap long COVID dengan gejala seperti sesak napas dan kelelahan.

    Rata-rata peningkatan PWV pada wanita dengan infeksi COVID ringan adalah 0,55 meter per detik, pada wanita yang dirawat di rumah sakit 0,60 m/s, dan pada yang dirawat di ICU mencapai 1,09 m/s. Peneliti menyebut peningkatan sekitar 0,5 m/s sudah bermakna secara klinis, setara dengan penuaan lima tahun, serta meningkatkan risiko penyakit jantung sekitar 3 persen pada wanita usia 60 tahun.

    Orang yang telah divaksinasi umumnya memiliki pembuluh darah yang lebih lentur dibandingkan yang tidak divaksin. Dalam jangka panjang, penuaan pembuluh darah akibat COVID tampak stabil atau sedikit membaik.

    Alasan Wanita ‘Alumni’ COVID Bisa Kena Penyakit Jantung

    “Ada beberapa kemungkinan penjelasan mengenai dampak COVID terhadap pembuluh darah,” kata Prof Bruno.

    Virus SARS-CoV-2 menempel pada reseptor angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) yang terdapat di lapisan pembuluh darah. Virus menggunakan reseptor ini untuk masuk dan menginfeksi sel, yang kemudian dapat menyebabkan disfungsi vaskular dan mempercepat penuaan pembuluh darah. Respon peradangan dan sistem imun tubuh juga berperan.

    Salah satu alasan adanya perbedaan antara pria dan wanita mungkin terkait fungsi sistem imun. Wanita cenderung memiliki respon imun yang lebih cepat dan kuat, sehingga lebih terlindungi dari infeksi. Namun, respon yang sama juga bisa memperparah kerusakan pembuluh darah setelah infeksi awal.

    Prof Bruno mengatakan, penuaan pembuluh darah mudah diukur dan bisa ditangani dengan pengobatan yang tersedia luas, seperti perubahan gaya hidup, obat penurun tekanan darah, dan obat penurun kolesterol. Bagi orang yang mengalami percepatan penuaan pembuluh darah, penting untuk melakukan segala cara guna menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.

    Ia dan timnya akan terus memantau peserta penelitian selama beberapa tahun ke depan untuk mengetahui apakah percepatan penuaan pembuluh darah tersebut benar-benar meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/suc)

  • China Pakai Protokol COVID-19 untuk Hentikan Penyebaran Chikungunya

    China Pakai Protokol COVID-19 untuk Hentikan Penyebaran Chikungunya

    Jakarta

    Selama hampir dua bulan, pejabat kesehatan di China selatan telah mengobarkan perang terhadap nyamuk, menghidupkan kembali taktik top-down dengan pedoman nol-Covid negara itu.

    Sejak Juli, provinsi Guangdong sendiri telah melaporkan lebih dari 10.000 kasus demam chikungunya, penyakit virus bawaan nyamuk yang sebagian besar beredar di daerah tropis. Foshan, sebuah pusat manufaktur di Guangdong yang padat penduduknya, telah menjadi kota di China yang paling terpukul, mencatat lebih dari 600 infeksi baru per hari pada puncaknya, lebih dari total gabungan 519 kasus yang dilaporkan di seluruh daratan China dari tahun 2010 hingga 2019.

    Diberitakan NBC News, wabah chikungunya yang belum pernah terjadi sebelumnya mendorong pihak berwenang China untuk mengadopsi strategi penahanan yang mirip dengan kebijakan nol-Covid yang ketat di negara itu – pendekatan “mendeteksi dan menghilangkan”.

    Untuk mengekang penyebaran, pekerja dikirim untuk menyemprot insektisida di daerah yang terkena dampak beberapa kali sehari. Pemerintah juga mewajibkan pasien yang dicurigai untuk segera melaporkan kasus mereka dan mematuhi mandat karantina.

    “Dalam dunia yang berubah dengan cepat ini, penyakit menular dapat menyebar dengan sangat cepat,” kata Jasper Chan, seorang profesor mikrobiologi klinis dan infeksi di Universitas Hong Kong.

    Pakai protokol COVID-19

    Demi menghentikan penyebaran, otoritas lokal telah meminta pekerja akar rumput untuk menyebarkan insektisida di jalan-jalan dan membersihkan genangan air yang tergenang tempat nyamuk berkembang biak. Klinik dan rumah sakit telah menyiapkan tempat tidur anti nyamuk untuk mengisolasi pasien, dan penduduk telah didesak untuk memasang jendela layar dan menyalakan kumparan nyamuk di rumah.

    Orang-orang dan organisasi di China terikat oleh hukum untuk mengikuti instruksi dari pejabat kesehatan dalam menahan virus. Kegagalan untuk mematuhi dapat menyebabkan peringatan, denda, dan bahkan tanggung jawab perdata.

    Beberapa telah mengkritik kampanye pemerintah sebagai berlebihan yang mengingatkan pada kontrol kesehatan masyarakat era Covid, sementara yang lain memuji tindakan cepat dan berskala besar.

    “Sangat menyenangkan melihat akumulasi sampah lama selama bertahun-tahun dihapus,” tulis seorang pengguna di RedNote, sebuah platform media sosial Cina yang mirip dengan Instagram. “Tapi agak terlalu banyak untuk membuang bahkan mangkuk air kucing. Itu adalah kasus klasik dari pendekatan satu ukuran yang cocok untuk semua.”

    Kontrol ketat China telah mengekang wabah tersebut. Pada 25 Agustus, Foshan mencatat kasus harian baru di bawah 50 selama sembilan hari. Pejabat kesehatan mengumumkan bahwa kota berpenduduk lebih dari 9 juta orang telah mengakhiri respons darurat kesehatan masyarakatnya, yang berlangsung selama sekitar satu bulan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Wabah Chikungunya di Jawa Barat: 6000 Orang Terjangkit”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Ternyata Ini Alasan Kim Jong Un Hapus Jejak dan Bawa Toilet Sendiri saat di Beijing

    Ternyata Ini Alasan Kim Jong Un Hapus Jejak dan Bawa Toilet Sendiri saat di Beijing

    Jakarta

    Setelah Kim Jong Un bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Beijing, staf Korea Utara tampak hati-hati membersihkan barang-barang yang disentuh pemimpin tertinggi itu. Menurut analis, langkah tersebut merupakan bagian dari protokol keamanan untuk mencegah upaya mata-mata asing.

    Meski hubungan Kim dan Putin terlihat makin akrab, rekaman pada Rabu (3/8/2025) memperlihatkan betapa seriusnya Korea Utara berusaha menyembunyikan segala petunjuk terkait kondisi kesehatan Kim.

    Dalam sebuah unggahan di Telegram, reporter Kremlin Alexander Yunashev membagikan video yang memperlihatkan dua staf Kim dengan cermat membersihkan ruangan di Beijing, tempat Kim dan Putin berbincang selama lebih dari dua jam.

    Mereka terlihat mengelap sandaran punggung dan sandaran lengan kursi, membersihkan meja kopi di samping kursi Kim, serta menyingkirkan gelas minumnya.

    “Setelah negosiasi selesai, staf yang mendampingi kepala DPRK dengan hati-hati menghancurkan semua jejak keberadaan Kim,” kata reporter tersebut, merujuk pada Korea Utara, dikutip dari CNA.

    Setelah berbincang di ruangan itu, Kim dan Putin kemudian minum teh bersama sebelum berpisah dengan salam perpisahan yang hangat.

    Seperti dalam kunjungan luar negeri sebelumnya, Kim membawa toilet pribadinya di kereta hijau khas yang membawanya ke Beijing. Menurut laporan surat kabar Jepang Nikkei, langkah ini dilakukan untuk menyembunyikan informasi apa pun terkait kondisi kesehatannya, dengan mengutip sumber intelijen Korea Selatan dan Jepang.

    Michael Madden, pakar kepemimpinan Korea Utara dari Stimson Center, AS, menjelaskan bahwa praktik semacam ini telah menjadi protokol standar sejak era pendahulu Kim, yaitu ayahnya, Kim Jong Il.

    “Toilet khusus dan kantong sampah khusus berisi sampah, limbah, dan puntung rokok disediakan agar badan intelijen asing, bahkan yang bersahabat sekalipun, tidak mengambil sampel dan mengujinya,” kata Madden.

    “Ini akan memberikan wawasan tentang kondisi medis apa pun yang memengaruhi Kim Jong Un. Ini bisa termasuk rambut dan kutil kulit,” ujarnya.

    Pada 2019, setelah pertemuan puncak di Hanoi dengan Presiden AS Donald Trump, pengawal Kim terlihat menutup akses ke lantai kamar hotelnya selama berjam-jam untuk membersihkan ruangan, bahkan sampai mengambil barang-barang termasuk kasur.

    Tim Kim juga kerap terlihat dengan teliti membersihkan barang-barang sebelum ia gunakan. Saat bertemu Presiden Korea Selatan saat itu, Moon Jae-in, petugas keamanan Korea Utara menyemprot kursi dan meja dengan cairan pembersih lalu mengelapnya sebelum Kim duduk.

    Hal serupa terjadi menjelang pertemuan puncaknya dengan Putin pada 2023. Rekaman video menunjukkan tim keamanan Kim membersihkan kursinya dengan disinfektan dan memeriksanya secara ketat. Salah satu penjaga bahkan menggunakan detektor logam untuk memindai kursi, memastikan tidak ada ancaman yang tersembunyi.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Di Depan Presiden Korsel, Trump Bilang Mau Bertemu Kim Jong Un”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/suc)

  • Duh! Studi Bawa Kabar Nggak Enak Bagi Wanita ‘Alumni’ COVID, Bisa Kena Penyakit Ini

    Duh! Studi Bawa Kabar Nggak Enak Bagi Wanita ‘Alumni’ COVID, Bisa Kena Penyakit Ini

    Jakarta

    Dari Long COVID hingga masalah kesehatan berkepanjangan, para ahli masih terus meneliti dampak jangka panjang infeksi COVID-19. Sebuah studi terbaru menemukan, infeksi COVID dapat mempercepat penuaan pembuluh darah hingga sekitar lima tahun, terutama pada perempuan.

    Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Rosa Maria Bruno dari Université Paris Cité, Prancis, dan hasilnya dipublikasikan di European Heart Journal.

    Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah secara alami akan menjadi lebih kaku. Namun, studi ini menemukan, COVID-19 dapat mempercepat proses tersebut. Pengerasan pembuluh darah meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk stroke dan serangan jantung.

    “Sejak pandemi, kita tahu banyak orang yang setelah terkena COVID mengalami gejala yang bertahan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Namun, kami masih mencari tahu apa yang terjadi di dalam tubuh hingga menimbulkan gejala tersebut,” jelas Prof Bruno, dikutip dari Times of India.

    “Kami tahu COVID bisa langsung memengaruhi pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan apa yang kami sebut penuaan pembuluh darah dini-artinya pembuluh darah menjadi lebih tua dari usia kronologis seseorang, sehingga lebih rentan terhadap penyakit jantung. Jika itu benar terjadi, kita harus bisa mengenali siapa saja yang berisiko sejak dini untuk mencegah serangan jantung dan stroke,” tambahnya.

    Untuk memahami dampak COVID terhadap pembuluh darah, peneliti menganalisis 2.390 orang dari 16 negara, yakni Austria, Australia, Brasil, Kanada, Siprus, Prancis, Yunani, Italia, Meksiko, Norwegia, Turki, Inggris, dan AS, pada periode September 2020-Februari 2022.

    Peserta dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu mereka yang tidak pernah terkena COVID, mereka yang baru terkena COVID namun tidak dirawat di rumah sakit, mereka yang dirawat di ruang perawatan biasa, serta mereka yang dirawat di ICU.

    Penuaan pembuluh darah diukur enam bulan setelah infeksi, lalu diulang 12 bulan kemudian. Semakin kaku pembuluh darah, semakin tinggi usia vaskular seseorang.

    Peneliti menemukan, orang yang pernah terkena COVID, termasuk yang hanya mengalami gejala ringan, memiliki pembuluh darah lebih kaku dibanding mereka yang tidak pernah terinfeksi. Efek ini lebih kuat pada perempuan dan pada penderita long COVID dengan gejala seperti kelelahan dan sesak napas.

    Pada perempuan yang mengalami infeksi ringan, kekakuan arteri rata-rata meningkat 0,55 m/s. Angka ini naik menjadi 0,60 m/s bila dirawat di rumah sakit, dan 1,09 m/s bila dirawat di ICU.

    Menurut peneliti, peningkatan 0,5 m/s dianggap relevan secara klinis, setara dengan penuaan sekitar lima tahun, serta meningkatkan risiko penyakit jantung sebesar 3 persen pada perempuan berusia 60 tahun. Studi juga menunjukkan, orang yang sudah divaksinasi memiliki pembuluh darah yang lebih lentur dibandingkan yang tidak divaksinasi.

    “Ada beberapa kemungkinan penjelasan mengenai dampak COVID pada pembuluh darah. Virus SARS-CoV-2 menyerang reseptor ACE2 yang terdapat pada lapisan pembuluh darah untuk masuk dan menginfeksi sel. Hal ini bisa menyebabkan disfungsi vaskular dan mempercepat penuaan pembuluh darah. Respon imun dan peradangan tubuh juga turut berperan,” ujar Prof Bruno.

    Perbedaan antara laki-laki dan perempuan mungkin terkait dengan sistem imun. Perempuan umumnya memiliki respon imun yang lebih cepat dan kuat, yang di satu sisi melindungi dari infeksi, tapi di sisi lain bisa memperburuk kerusakan pembuluh darah setelah infeksi. Untungnya, penuaan pembuluh darah mudah diukur dan bisa ditangani dengan perubahan gaya hidup, obat penurun tekanan darah, serta obat penurun kolesterol.

    “Bagi orang dengan penuaan vaskular yang dipercepat, penting untuk melakukan segala upaya guna mengurangi risiko serangan jantung dan stroke,” tambahnya.

    Dalam editorial pendamping, Dr. Behnood Bikdeli dari Harvard Medical School, Boston, AS, menegaskan meski ancaman akut pandemi sudah mereda, kini muncul tantangan baru: sindrom pasca-COVID. WHO mendefinisikannya sebagai gejala yang muncul tiga bulan setelah infeksi dan bertahan setidaknya dua bulan.

    “Studi menunjukkan hingga 40 persen penyintas COVID mengalami sindrom ini.”

    Menurutnya, studi besar berskala internasional ini menunjukkan bahwa kekakuan arteri tetap bertahan pada orang yang pernah terinfeksi. Analisis berdasarkan jenis kelamin menyoroti perbedaan mencolok, perempuan pada semua kelompok COVID-19 menunjukkan peningkatan signifikan kekakuan pembuluh darah, terutama mereka yang dirawat di ICU (+1,09 m/s).

    “Studi CARTESIAN menunjukkan bahwa COVID-19 telah menua arteri kita, terutama pada perempuan dewasa. Pertanyaannya adalah apakah kita dapat menemukan target yang dapat dimodifikasi untuk mencegah hal ini pada lonjakan infeksi di masa mendatang, dan mengurangi dampak buruk pada mereka yang mengidap penuaan vaskular akibat COVID-19,” tambah peneliti.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Cara Jalan Kaki Agar Panjang Umur, Bisa Tambah Harapan Hidup hingga 11 Tahun

    Cara Jalan Kaki Agar Panjang Umur, Bisa Tambah Harapan Hidup hingga 11 Tahun

    Jakarta

    Memiliki tubuh yang sehat dan panjang umur adalah impian banyak orang. Untuk mencapai ini, menjaga pola makan sehat dan aktivitas fisik menjadi penting untuk dilakukan.

    Salah satu aktivitas fisik yang bisa dilakukan adalah dengan jalan kaki. Meskipun kelihatannya sepele, nyatanya jalan kaki memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya menambah angka harapan hidup.

    Sebuah studi di Amerika Serikat mengungkapkan jalan kaki dapat menambah angka harapan hidup hingga 11 tahun bagi orang-orang yang biasanya tidak aktif.

    “Temuan kami menunjukkan bahwa (aktivitas fisik) memberikan manfaat kesehatan yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya, hal ini karena penggunaan cara yang lebih tepat untuk mengukurnya,” kata para peneliti dari Griffith University School of Medicine di Queensland, Australia dikutip dari WebMD, Minggu (7/9/2025).

    Temuan ini didasarkan pada model prediktif yang memperkirakan dampak berbagai tingkat aktivitas fisik terhadap usia harapan hidup.

    Para peneliti meneliti tingkat aktivitas dari 36 ribu orang Amerika berusia di atas 40 tahun dalam National Health and Nutrition Examination Survey serta data kematian dari CDC. Semua bentuk olahraga dikonversi menjadi menit berjalan kaki.

    Tingkat aktivitas fisik dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok jalan kaki 50 menit per hari, kelompok 80 menit per hari, kelompok 110 menit per hari, dan kelompok 160 menit perhari.

    Dari seluruhnya, peneliti menyebut kelompok yang paling tidak aktif mendapat manfaat paling banyak, jika mengubah gaya hidup menjadi aktif jalan kaki. Setiap tambahan 1 jam jalan kaki per hari, menambah hampir 6 jam usia hidup, menurut studi tersebut.

    “Langkah-langkah infrastruktur yang mendorong transportasi aktif, lingkungan yang ramah pejalan kaki, serta ruang hijau bisa menjadi pendekatan yang menjanjikan untuk meningkatkan (aktivitas fisik) dan harapan hidup sehat di tingkat populasi,” kata peneliti menekankan pentingnya infrastruktur yang baik untuk mendorong aktivitas fisik lebih besar di masyarakat.

    Peneliti Dr Wei Zheng mengingatkan pentingnya meningkatkan kecepatan jalan kaki untuk mendapatkan efek maksimal. Dalam sebuah sebuah studi lain yang dilakukannya, peserta yang jalan cepat setidaknya 15 menit sehari, mengalami penurunan risiko hampir 20 persen dari kematian dini.

    Jumlah tersebut jauh lebih baik bila dibandingkan peserta yang jalan lambat selama total lebih dari 3 jam sehari, ‘hanya’ mengalami penurunan risiko kematian hingga 4 persen.

    Meski ada perbedaan yang cukup signifikan, Dr Zheng mengingatkan aktivitas fisik dalam bentuk apapun tetap baik untuk dilakukan daripada tidak bergerak sama sekali.

    “Saya ingin menekankan bahwa latihan ini, baik dilakukan dengan lambat maupun cepat, semuanya memberikan manfaat. Namun, yang kami temukan adalah bahwa berjalan cepat meski hanya 15 menit sehari terbukti memberikan manfaat yang signifikan,” ujar Zheng dikutip dari CNN.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Menakar Ancaman Stunting di Balik Kebiasaan Makan Seblak

    Menakar Ancaman Stunting di Balik Kebiasaan Makan Seblak

    Jakarta

    Seorang dokter di Bandung Barat baru-baru ini viral setelah mengunggah pengalamannya menangani pasien muda yang terlalu sering makan seblak di Tiktok miliknya. Pasien perempuan berusia 21 tahun itu mengaku rutin menyantap seblak setiap hari, bahkan bisa sampai dua kali sehari, sementara nasi hanya dimakan sekali atau kadang tidak sama sekali. Kondisi ini membuatnya mengalami keluhan demam, mual, muntah, nyeri perut, hingga kehilangan nafsu makan.

    Dalam unggahan TikTok yang ramai dibicarakan, dokter umum bernama dr Mariska Haris tersebut mengatakan pasien akhirnya didiagnosis mengalami gastritis erosif alias peradangan pada lambung. Ia menjalani observasi selama 14 jam sebelum akhirnya diperbolehkan pulang dalam kondisi membaik. Kisah ini kemudian menuai perhatian warganet, apalagi dr Mariska menyinggung risiko stunting bila pola makan tak seimbang terus dibiarkan.

    “Speechless saya.. Pantes anak2 Indonesia byk yg stunting, kalo calon ibunya modelnya kaya gini semua,” tulis dr Mariska Haris dalam unggahan di akun TikTok miliknya tersebut.

    Seblak dan Nutrisinya

    Seblak adalah hidangan khas Sunda yang terdiri dari kerupuk yang direbus dan dimasak dengan rempah kencur dan bumbu lainnya yang identik dengan rasa pedas. Umumnya, seblak juga sering ditambah topping telur, bakso, sosis, atau sayuran.

    Secara gizi, satu porsi seblak (200 gram) mengandung :

    Energi: sekitar 262 kkalKarbohidrat: 31,15 gramLemak: 13,31 gramProtein: 8,15 gramKolesterol: 121 mgNatrium: 551 mg

    Kandungan nutrisi dan kalori pada seblak tergantung isi atau topping yang digunakan.

    Apa yang Bikin Seblak Tidak Sehat?

    Selama dikonsumsi dalam porsi sewajarnya, seblak relatif aman-aman saja bagi kesehatan. Seblak baru akan jadi masalah ketika porsinya berlebihan, karena di dalamnya ada kandungan sebagai berikut.

    Kolesterol

    Kolesterol adalah senyawa yang terkandung dalam makanan dan tubuh manusia. Tubuh membutuhkan kolesterol untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme dan produksi hormon. Asupan kolesterol yang berlebihan bisa menyebabkan berbagai penyakit kardiovaskular jika tidak dikontrol dengan baik.

    Dikutip dari Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, jika dijumlahkan kolesterol yang terkandung di dalam satu mangkuk seblak yang berisi berbagai topping bahkan dapat mencapai 300 mg.

    Natrium

    Seblak sering menggunakan MSG (Mono Sodium Glutamat), frozen food dan ultra prossesed food yang tinggi kandungan natrium. Selain itu, menurut pakar gizi komunitas dr Tan Shot Yen bahan utama seblak, yaitu kerupuk juga mengandung natrium yang tinggi. Padahal, Angka Kecukupan Gizi (AKG) natrium untuk orang dewasa hanya 1.500 mg per hari.

    Menurut Jurnal Ilmiah Kesehatan, konsumsi natrium yang berlebih dapat berdampak buruk bagi kesehatan dengan meningkatkan risiko penyakit hipertensi.

    Kalori

    Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD mengatakan bahwa seblak umumnya mengandung kalori yang tinggi. Pembatasan asupan kalori per hari diperlukan agar terhindar dari risiko obesitas.

    Penggunaan bumbu pedas yang berlebihan dalam seblak juga dapat menyebabkan seseorang mengalami gastritis erosif (pedarangan lapisan lambung).

    “Makan seblak yang berlebihan memang bisa menyebabkan seseorang mengalami gastritis erosive” tutur dr Aru Ariadno, SpPD saat dihubungi detikcom, Kamis (4/8).

    Kaitan Seblak dengan Stunting

    Pernyataan dr Mariska Haris di dalam unggahan di akun Tiktoknya yang menyebutkan mengenai banyaknya anak Indonesia yang stunting jika calon ibunya sering makan seblak tiap hari ternyata berkaitan dengan kurangnya pengetahuan calon ibu mengenai asupan gizi yang seimbang. Kurangnya pengetahuan pasien 21 tahun tersebut ditandai dengan jawabannya ketika ditanyai riwayat makan yaitu makan seblak tiap hari, sehari dua kali, dan kadang tidak makan nasi sama sekali.

    Konsumsi seblak tiap hari manandakan asupan gizi tidak seimbang sehingga kebutuhan gizinya tidak terpenuhi, salah satunya adalah kebutuhan zat besi yang berfungsi dalam pembentukan sel darah merah. Sel darah merah dibutuhkan tubuh untuk mengangkut oksigen dari paru-paru dan zat gizi dari usus ke seluruh tubuh.

    Kebutuhan zat besi bagi wanita lebih tinggi dari laki-laki, yaitu sebanyak 18 mg per hari. Hal ini dikarenakan wanita mengalami menstruasi. Sehingga wanita lebih berisiko terkena anemia.

    Kekurangan asupan zat besi yang berlanjut terus menerus dapat menyebabkan anemia. Jika tidak diatasi, dapat berlanjut menjadi anemia kehamilan. Ketika ibu yang sedang hamil mengalami anemia, sel darah merah yang ada di dalam tubuh sedikit sehingga oksigen dan zat gizi dibawa ke janin juga lebih sedikit. Hal ini berdampak pada pertumbuhan janin, berat lahir rendah, dan gangguan perkembangan yang akhirnya berisiko tinggi mengalami stunting.

    Halaman 2 dari 3

    Simak Video “Video: Protein Hewani Jadi Kunci Penanganan Stunting”
    [Gambas:Video 20detik]
    (mal/up)

    Darurat Seblak

    8 Konten

    Sudah banyak yang bilang, seblak bukan makanan yang kaya nutrisi. Tapi kalau mengaitkannya dengan risiko kesehatan yang lebih serius seperti malnutrisi, too much nggak sih? Ternyata nggak juga lho.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Dokter Beberkan Ciri-ciri Kesemutan yang Menandakan Kena Penyakit Gula

    Dokter Beberkan Ciri-ciri Kesemutan yang Menandakan Kena Penyakit Gula

    Jakarta

    Penyakit gula atau diabetes merupakan penyakit yang muncul ketika tubuh tidak mampu menggunakan atau memproduksi insulin secara efektif, sehingga kadar gula darah tetap tinggi. Diabetes paling umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu tipe satu dan tipe dua.

    Diabetes tipe satu terjadi ketika sistem imun menyerang sel penghasil insulin, sedangkan pada diabetes tipe dua, tubuh resisten terhadap insulin atau produksinya yang berkurang.

    Ada banyak gejala yang mungkin dialami oleh pasien diabetes, salah satunya adalah munculnya kesemutan. Tapi bagaimana gejala ini bisa muncul?

    Munculnya kesemutan akibat diabetes disebabkan oleh neuropati, kondisi ketika saraf mengalami kerusakan. Pada kasus diabetes, neuropati dapat muncul akibat gula darah tinggi yang berlangsung lama.

    “Kebas menjadi gejala neuropati diabetes yang kemunculannya terjadi terus menerus, sedangkan kesemutan dan rasa tersetrum umumnya hanya datang-hilang,” kata spesialis saraf dr Wisnu Nalendra Tama, SpS(K), dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada, Minggu (7/9/2025).

    Dikutip dari Cleveland Clinic, kadar gula tinggi yang berlangsung lama dapat merusak pembuluh kecil yang membawa oksigen dan nutrisi ke saraf. Tanpa suplai cukup, sel saraf bisa mati sehingga fungsinya terganggu, sehingga timbul neuropati.

    Ada tiga jenis neuropati yang berkaitan dengan diabetes, yaitu perifer (kaki, tungkai, dan tangan), otonom (fungsi organ dalam), dan proksimal (pinggul, paha, dan bokong).

    Salah satu gejala yang paling umum adalah kesemutan. Ini termasuk dari gejala neuropati perifer. Ciri-ciri kesemutan akibat diabetes yang muncul biasanya disertai rasa mati rasa, sensasi tertusuk jarum, kelemahan otot, sensasi sentuhan otot yang tidak biasa, luka di kaki susah sembuh, hingga kehilangan total sensasi di kaki.

    Kesemutan biasanya juga disertai dengan gejala umum diabetes seperti sering buang air kecil, gampang haus, penglihatan kabur, penurunan berat badan, hingga perubahan bau napas seperti aroma buah.

    “Pemeriksaan rutin dengan kontrol ke dokter juga wajib dilakukan untuk mengetahui risiko komplikasi neuropati diabetes sejak dini,” kata dr Wisnu mengingatkan pentingnya pemeriksaan rutin.

  • 5 Minuman yang Bantu Turunkan Berat Badan, Cocok Diminum di Pagi Hari

    5 Minuman yang Bantu Turunkan Berat Badan, Cocok Diminum di Pagi Hari

    Jakarta

    Banyak orang yang mencari cara praktis untuk menurunkan berat badan tanpa ribet. Salah satu langkah sederhana yang bisa dilakukan adalah memilih minuman yang tepat.

    Selain membuat tubuh lebih segar, beberapa jenis minuman bisa membantu manajemen berat badan. Jadi, jika sedang ingin menurunkan berat badan, minuman yang cocok dikonsumsi di pagi hari ni bisa menjadi pilihan.

    Minuman yang Bantu Turunkan Berat Badan, Cocok Diminum di Pagi Hari

    Air jahe, teh hijau, hingga air putih+jeruk nipis bisa membantu menurunkan berat badan.

    1. Air Jahe

    Air jahe meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menghidrasi tubuh, serta membantu menurunkan berat badan dan menyeimbangkan kadar gula darah. Cukup tambahkan setengah sendok teh parutan jahe ke dalam panci berisi air mendidih. Setelah beberapa menit, tuang ke dalam gelas dan minum setelah hangat.

    2. Teh Hijau

    Teh hijau terkenal dengan kemampuannya dlaam membakar, lemak. Tak hanya itu, teh ini juga mengandung antioksidan tinggi.

    Dikutip dari laman Times of India, teh hijau dapat membantu membakar kalori karena merupakan sumber berbagai nutrisi dan antioksidan yang bermanfaat. Namun, manfaat ini hanya terkait dengan olahan teh hijau dengan kandungan katekin tinggi, antioksidan yang bisa mempercepat metabolisme dan mendorong pembakaran lemak.

    3. Teh Kayu Manis

    Kayu manis memiliki banyak khasiat antibakteri dan antioksidan. Keduanya berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan dan digunakan sebagai minuman detoks.

    Rebus kayu manis ke dalam segelas air mendidih. Tambahkan sedikit madu agar asanya lebih nikmat.

    4. Air Kunyit

    Air kunyit berpotensi membakar lemak dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Dikutip dari laman Tone op Fit, kunyit memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan berkat senyawa aktifnya, kurkumin.

    Sebab, kunyit berpotensi membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan metabolisme lemak. Tambahkan lemon dan madu sesuai dengan selera.

    5. Air Putih+Jeruk Nipis

    Minum air putih dicampur jeruk nipis bisa membantu tubuh memulai metabolisme di pagi hari. Selain menyegarkan dan menghidrasi tubuh setelah malam panjang, minuman ini bisa mendetoksifikasi tubuh dan membantu proses pencernaan. Metabolisme yang berjalan cepat dan lebih awal bisa meningkatkan proses pembakaran lemak.

    (elk/kna)

  • Video: Perhatiin Deh Bedanya Kucing Spraying dan Kencing Sembarangan!

    Video: Perhatiin Deh Bedanya Kucing Spraying dan Kencing Sembarangan!

    Video: Perhatiin Deh Bedanya Kucing Spraying dan Kencing Sembarangan!

  • Dokter Bedah Amputasi Kakinya demi Fetish, Dipenjara karena Penipuan Asuransi

    Dokter Bedah Amputasi Kakinya demi Fetish, Dipenjara karena Penipuan Asuransi

    Jakarta

    Seorang dokter bedah asal Inggris dijatuhi hukuman hampir dua setengah tahun penjara karena kasus penipuan asuransi. Ia mengklaim bahwa kakinya harus diamputasi karena sepsis, padahal ia sengaja melakukan amputasi tersebut untuk kepuasan seksual.

    Diberitakan NBC News, Andrew Neil Hopper (49), seorang ahli bedah vaskular di Royal Cornwall Hospital, mengaku bersalah atas dua dakwaan penipuan dan tiga dakwaan kepemilikan gambar pornografi ekstrem. Ia dijatuhi hukuman 32 bulan penjara oleh pengadilan.

    Jaksa penuntut mengatakan Hopper secara curang mengklaim asuransi senilai lebih dari £466.000 (sekitar Rp 9,2 miliar) setelah ia menyatakan cedera pada kakinya adalah akibat sepsis.

    Punya hasrat seksual terkait amputasi

    Namun, kenyataannya, Hopper telah menyengaja merusak kakinya dengan mengemasnya menggunakan es dan es kering. Tindakan mutilasi diri ini dilakukan karena ia memiliki hasrat seksual terkait amputasi.

    “Motivasinya merupakan kombinasi dari obsesi untuk menghilangkan bagian tubuhnya sendiri dan ketertarikan seksual untuk melakukannya,” kata jaksa Nicholas Lee di persidangan.

    Menurut jaksa, Hopper adalah pelanggan berbayar dari sebuah situs web yang kini sudah ditutup, yang menjual “video-video amputasi dan modifikasi tubuh”. Dalam komunikasinya dengan pemilik situs tersebut, terungkap bahwa cedera yang menyebabkan kedua kakinya diamputasi adalah murni perbuatannya sendiri.

    Tiga hari sebelum paramedis menemukannya di rumah dengan cedera parah, Hopper diketahui membeli sekitar 20 kg pelet es kering.

    Setelah menjalani amputasi, Hopper mencairkan klaim asuransi sebesar £235.622,14 dan £231.031,67 dari dua perusahaan asuransi tanpa mengungkapkan bahwa cederanya tersebut ia sengaja lakukan.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)