Asah Otak
Aida Adha Siregar – detikHealth
Selasa, 09 Sep 2025 12:11 WIB
Jakarta –
Tebak gambar bukan hanya menjadi sarana untuk mengisi waktu luang, melainkan bisa juga untuk melatih otak. Coba tebak gambar di bawah ini untuk membuktikan.

Asah Otak
Aida Adha Siregar – detikHealth
Selasa, 09 Sep 2025 12:11 WIB
Jakarta –
Tebak gambar bukan hanya menjadi sarana untuk mengisi waktu luang, melainkan bisa juga untuk melatih otak. Coba tebak gambar di bawah ini untuk membuktikan.

Jakarta –
Seorang ibu bernama Elissa Novak (35) membagikan kisah pilu tentang putranya, Ivan, yang mengalami sembelit parah namun terlambat mendapatkan penanganan medis. Kondisi itu membuat Ivan terus-menerus kesakitan dan bahkan hampir merenggut nyawanya.
Elissa, yang berasal dari Nuneaton, Inggris, mengatakan pada masa terburuknya, Ivan mengalami muntah berulang, kehilangan berat badan, dan merasakan nyeri hebat. Seorang dokter bahkan memperkirakan sekitar 2 kg dari total bobot tubuh Ivan yang hanya 10 kg berisi tinja.
Kini Ivan berusia lima tahun, namun Elissa mengungkapkan masa balitanya telah ‘dirampas’ oleh masalah kesehatan akibat sembelit. Pada tahun 2022, di puncak penderitaannya, Ivan harus menjalani rawat inap darurat hingga 25 kali hanya dalam enam bulan.
“Itu benar-benar mengerikan. Dia sangat lemah sampai-sampai tidak bisa bangun sendiri atau melakukan apa pun,” tutur Elissa.
“Ia merasakan sakit sepanjang waktu, entah berteriak kesakitan atau hanya terbaring karena tubuhnya terlalu lemah.”
Elissa menceritakan bahwa ia harus terus-menerus membawa Ivan ke dokter anak di rumah sakit demi mencari jawaban. Saat itu, di Warwickshire belum tersedia layanan khusus untuk masalah usus maupun kandung kemih anak, sehingga ia terpaksa bolak-balik ke UGD hingga empat kali dalam seminggu.
Baru ketika kondisi Ivan mencapai titik kritis, dokter akhirnya mengungkapkan bahwa penyebab utama rasa sakitnya adalah sembelit. Elissa meyakini, bila penanganan terlambat sedikit saja, nyawa putranya bisa melayang.
Hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh usus besar Ivan terdampak, bahkan sampai menekan rongga paru-parunya dan mengancam fungsi organ vital tersebut.
Elissa menggambarkan kondisi putranya yang kritis akibat kondisi tersebut. Ia mengatakan perut kecil Ivan seperti remuk, semua organ di dalamnya terdorong keluar akibat sembelit parah. Situasi itu membuat mereka harus berkali-kali menghabiskan waktu hingga 12 jam di ruang gawat darurat, hanya untuk menunggu tindakan enema.
“Itu adalah masa yang sangat mengerikan. Sangat traumatis bagi semua orang.” lanjutnya.
Ivan diketahui memiliki dua sindrom genetik yang memengaruhi fungsi kognitifnya. Menurut Elissa, kondisi inilah yang membuat tanda-tanda penyakitnya sering terabaikan sehingga sembelit tidak terdiagnosis lebih awal.
“Itu dianggap ‘memang begitulah anak-anak disabilitas’. Kami bahkan punya konsultan yang bilang ‘anak-anak disabilitas cuma teriak-teriak’,” kata Elissa.
“Hal itu tidak ditangani dengan benar, tidak ditanggapi dengan serius sampai ia benar-benar berada di titik kritis. Tanda-tanda rasa sakitnya tidak dikenali. Itu benar-benar seperti badai yang sempurna.”
Ivan sekarang memiliki paket perawatan sehingga sembelitnya dapat diatasi di rumah dengan obat pencahar dan pembersihan usus setiap hari.
“Itu bagian besar dari hidupnya dan bagian besar dari harinya. Dia masih merasakan sakit, tapi sudah jauh lebih baik,” kata ibunya.
Elissa berkampanye untuk layanan perawatan kandung kemih dan usus yang lebih baik di seluruh negeri.
“Banyak orang terabaikan,” katanya.
Menurut data National Health Service, jumlah anak berusia hingga 16 tahun yang dirawat di rumah sakit di Inggris karena sembelit dan gejala terkait kini mencapai titik tertinggi dalam 10 tahun terakhir, dengan lebih dari 44.000 kasus rawat inap pada periode 2023-2024.
Seorang pakar menilai, anak-anak dirugikan karena tidak adanya layanan khusus kandung kemih dan usus di beberapa wilayah negara itu. Menurut badan amal Bladder and Bowel UK, sekitar 1,5 juta anak di Inggris menderita sembelit.
“Ini masalah besar, namun banyak tenaga kesehatan yang tidak menganggapnya sebagai isu serius pada anak-anak,” kata Davina Richardson, perawat spesialis anak dari badan amal tersebut.
“Membicarakan soal pipis dan pup sangat tidak khas orang Inggris. Itu bukan sesuatu yang biasa dilakukan dalam budaya kami.”
Simak Video “Video: IDAI Sebut Anak Gemuk Bukan Berarti Sehat”
[Gambas:Video 20detik]
(suc/suc)

Jakarta –
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melakukan reformasi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Dia menyebut PPDS ‘hospital based’ mengadopsi pola peserta didik tidak lagi dianggap mahasiswa, melainkan tenaga profesional yang bekerja sambil menempuh pelatihan.
“Spesialis di luar negeri itu tidak ada yang bayar uang kuliah, tapi mereka itu bekerja, bukan kuliah. Sebabnya mereka dibayar, digaji, bukan harus bayar,” ujarnya dalam Orientasi Program Pendidikan Dokter Spesialis yang diselenggarakan di Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (PPDS RSPPU) di Jakarta, Senin (8/9/2025).
Konsep baru tersebut, kata Budi, sekaligus menekan praktik pungutan liar yang kerap membebani calon spesialis. Ia menekankan pentingnya tata kelola yang bersih.
Dengan pola ini, peserta didik PPDS RSPPU akan menerima gaji karena mereka memiliki indikator kinerja yang jelas. Penugasan mereka di rumah sakit pendidikan akan dipantau ketat, termasuk dalam hal etika, profesionalisme, dan tanggung jawab klinis.
Langkah ini diharapkan mampu mempercepat produksi dokter spesialis di Indonesia. Selama ini, kebutuhan mencapai 70 ribu orang, sementara produksi hanya 2.700 per tahun.
“Dengan konsepnya ini, PPDS itu bekerja bukan kuliah, dan saya pastikan tata kelolanya jangan ada biaya-biaya yang tidak resmi,” kata Budi.
PPDS RSPPU fase pertama menempatkan 58 peserta dari berbagai daerah yang selama ini mengalami kelangkaan tenaga spesialis. Seluruh peserta angkatan pertama ini dipastikan akan kembali bertugas di daerah asal setelah menyelesaikan pendidikan.
Peserta didik berasal dari berbagai program studi, antara lain Ilmu Kesehatan Anak, Neurologi, Jantung dan Pembuluh Darah, Onkologi Radiasi, Orthopaedi dan Traumatologi, serta Ilmu Kesehatan Mata.
Mereka akan ditempatkan di RS PON, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, RS Mata Cicendo, RS Ortopaedi Soeharso Solo, dan RSAB Harapan Kita.
(kna/up)

Video: Bentuk Enteromix, Vaksin Kanker Buatan Rusia

Jakarta –
Terkadang, perubahan besar pada kesehatan tidak memerlukan usaha yang drastis, melainkan kebiasaan kecil yang konsisten setiap hari. Menambahkan satu sendok makan biji chia atau chia seed ke dalam segelas air lemon adalah salah satu kebiasaan sederhana yang mampu membuat perbedaan nyata.
Setelah didiamkan selama 10 menit, minuman ini akan menyerap beberapa nutrisi penting yang menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang potensial.
Meskipun air lemon biji chia umumnya aman bagi kebanyakan orang, ada beberapa hal yang perlu diingat. Jika tidak terbiasa mengonsumsi banyak serat, biji chia dapat menyebabkan kembung, gas, atau ketidaknyamanan.
Mulailah dengan jumlah kecil jika baru mencoba, dan pastikan untuk minum air yang cukup. Meningkatkan asupan serat tanpa hidrasi yang cukup dapat menyebabkan sembelit.
Berikut beberapa perubahan positif pada tubuh jika rutin mengonsumsi air lemnon dan chia seed tiap hari dikutip dari Everyday Health.
Biji chia kaya akan serat yang mendukung pencernaan. Setelah direndam, biji ini membentuk konsistensi seperti gel yang membantu pergerakan makanan di usus. Mengonsumsi biji chia secara konsisten akan meningkatkan keteraturan buang air besar dan membantu mencegah sembelit, terutama dengan hidrasi yang tepat. Selain itu, serat dapat bertindak sebagai prebiotik, yaitu “makanan” bagi bakteri baik di usus.
Biji chia kaya akan asam alfa-linolenat (ALA), omega-3 nabati yang dikaitkan dengan beberapa penanda kesehatan kardiovaskular. Mengonsumsi biji chia secara konsisten dapat meningkatkan profil lipid, yang berarti dapat menurunkan trigliserida dan kolesterol “jahat” (LDL), sambil meningkatkan kolesterol “baik” (HDL).
Selain itu, omega-3 dan antioksidan dalam biji chia dan lemon dapat memiliki efek anti-inflamasi, membantu menurunkan peradangan yang merupakan faktor kunci dalam penyakit jantung.
Baik biji chia maupun lemon menawarkan manfaat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh stres oksidatif dan radikal bebas.
Lemon adalah sumber vitamin C dan flavonoid, yang membantu menetralkan radikal bebas dalam tubuh. Ini pada akhirnya dapat membantu mencegah penyakit kronis tertentu yang terkait dengan stres oksidatif yang tinggi.
Biji chia dapat memainkan peran penting dalam pengelolaan gula darah, berkat kandungan seratnya yang tinggi dan kemampuannya yang unik dalam menyerap air. Ketika biji chia membentuk gel, ia dapat membantu memperlambat pencernaan karbohidrat dan pelepasan gula ke dalam aliran darah.
Ini berarti penyerapan glukosa menjadi lebih lambat dan dapat mempermudah pengelolaan kadar gula darah. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa biji chia dapat meningkatkan fungsi insulin.
Jika mencoba mengelola atau menurunkan berat badan, serat dan hidrasi dari air lemon biji chia dapat membantu. Karena biji chia tinggi serat, mereka membuat seseorang merasa kenyang lebih lama.
Meskipun minuman ini tidak boleh menggantikan sarapan seimbang, memulainya di pagi hari dapat mengendalikan nafsu makan dan membantu merasa puas sepanjang pagi, yang juga dapat mendukung upaya penurunan berat badan.
(kna/kna)

Video: Kepala BGN Ungkap Alasan Impor Food Tray MBG dari Cina

Jakarta –
Olahraga merupakan salah satu faktor penting dalam proses penurunan berat badan dan mengecilkan perut buncit. Namun, hal ini seringkali menjadi masalah karena tak sedikit orang yang kesulitan menemukan waktu atau kesempatan untuk berolahraga di tengah kesibukan.
Lantas, apakah ada olahraga yang bisa dilakukan dengan mudah di rumah?
Olahraga Simpel Sambil Rebahan
Olahraga tidak mesti harus dilakukan dengan sulit. Ada beberapa gerakan olahraga yang bahkan bisa dilakukan sambil rebahan. Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini beberapa di antaranya:
Sit up mungkin menjadi gerakan yang paling populer digunakan dalam olahraga dan proses penurunan berat badan. Gerakan ini fleksibel dilakukan di mana saja, bahkan sambil rebahan.
Cara melakukannya sangat mudah. Dikutip dari Healthline, pertama coba rebahkan badan ke alas yang rata, lalu tekuk kaki dengan telapak kaki menempel ke bagian lantai.
Silangkan tangan ke bahu yang berlawanan di depan dada atau letakkan di belakang telinga tanpa menarik leher. Lalu angkat tubuh bagian atas ke arah lutut, buang napas saat mengangkat tubuh.
Perlahan turunkan tubuh ke posisi awal (rebahan) sambil menarik napas. Gerakan ini bisa dilakukan sebanyak 10 repetisi bagi pemula atau lebih untuk yang sudah terbiasa.
Gerakan leg raise atau mengangkat kaki merupakan cara sederhana untuk membentuk otot. Gerakan ini juga memperkuat otot core serta melatih stabilitas dari tubuh.
Dikutip dari Cleveland Clinic, studi juga menunjukkan bahwa memperkuat core dapat membantu mengurangi nyeri punggung bawah.
Caranya, pertama baringkan tubuh di permukaan rata, lalu tempelkan area tubuh dari kepala sampai bokong ke lantai. Rapatkan kedua kaki, lalu angkat kedua kaki secara lurus dan perlahan sambil menarik napas. Usahakan kaki benar-benar terangkat vertikal hingga tubuh membentuk huruf L.
Turunkan kaki secara perlahan sembari membuang napas. Turunkan hingga melayang beberapa sentimeter di atas lantai. Tahan sebentar, lalu ulangi gerakan sekitar 10 repetisi per sesi.
Heel touches adalah gerakan yang melatih otot perut bagian samping. Gerakan ini mudah dilakukan bahkan untuk pemula.
Caranya mudah sekali, pertama rebahkan tubuh, tekuk lutut, dan letakkan telapak kaki di lantai. Bentangkan kedua tangan di samping tubuh dan tekuk tubuh perlahan ke kiri dan kanan untuk menyentuh tumit.
Lakukan sekitar setidaknya masing-masing 10 repetisi dalam setiap latihan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Mirip sit up, gerakan crunches juga ikut membantu membangun otot. Namun, bedanya crunches hanya berfokus pada otot perut. Isolasi intens inilah yang membuat gerakan crunches populer untuk orang yang mau mendapatkan perut six-pack.
Caranya pertama, berbaring telentang, tekuk kaki, dan letakkan telapak kaki di lantai. Silangkan tangan ke bahu yang berlawanan atau belakang telinga tanpa menarik leher.
Angkat kepala dan tulang belikat dari lantai, buang napas saat mengangkat tubuh. Turunkan tubuh kembali ke posisi awal, sembari menarik napas. Coba lakukan 10-25 repetisi untuk sekali latihan.
Dikutip dari Real Simple, flutter kicks atau scissor kick merupakan latihan otot inti yang dirancang untuk mengaktifkan otot perut bagian bawah. Meski gerakannya sederhana, flutter kicks juga bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan dan koordinasi.
Flutter kicks mirip dengan gerakan leg raise, dengan cara mengangkat kaki. Namun, pada flutter kicks, kaki hanya diangkat setengah dan ditahan, tidak sampai membentuk huruf ‘L’ seperti leg raise.
Posisikan tubuh terlentang di permukaan yang rata. Angka kaki sedikit ke lantai, lalu gerakkan kaki naik-turun secara bergantian seperti menggunting. Lakukan masing-masing 10 repetisi atau selama 20 dalam sekali set.
(avk/kna)

Foto Health
Averus Al Kautsar – detikHealth
Senin, 08 Sep 2025 19:00 WIB
Jakarta – Seorang wanita di Amerika Serikat menjalani operasi kontroversial peninggi badan. Tinggi badannya bertambah 33 cm dari awalnya 117 cm akhirnya menjadi 151 cm.

Jakarta –
Di dunia yang serba cepat ini, semua orang mencari cara yang efisien untuk tetap sehat. Selama beberapa dekade, berjalan 10 rb langkah per hari menjadi tolak ukur kebugaran seseorang.
Namun, kini sebuah teknik yang terbukti secara ilmiah dari Jepang yang dapat membentuk kembali cara manusia untuk menjalani aktivitas fisik sehari-hari. Teknik ini disebut lebih efisien daripada harus mencapai target 10 ribu langkah.
Dokter yang berafiliasi dengan AIIMS, Harvard, dan Stanford, Dr Saurabh Sethi, mengungkapkan teknik jalan interval ala Jepang ini banyak dipilih karena manfaat kesehatannya. Hal ini termasuk dalam peningkatan fungsi kardiovaskular, penurunan tekanan darah, dan peningkatan daya tahan fisik.
Jumlah Langkah Vs Intensitas Berjalan
Berdasarkan penelitian, mantra ’10 ribu langkah’ berasal dari kampanye pemasaran Jepang pada tahun 1960-an, bukan dari sains. Meski mendorong gerakan, pendekatan ini lebih mengutamakan kuantitas daripada kualitas.
Dari penelitian modern menunjukkan bahwa cara berjalan, dalam hal kecepatan dan intensitas, mungkin lebih penting daripada jumlah langkah yang diambil. Banyak orang kesulitan untuk meluangkan waktu berjalan 10 ribu langkah atau sekitar 7-8 km per hari.
Kini, itu tidak perlu lagi. Ada jalan interval yang dikembangkan di Jepang oleh para peneliti yang mempelajari bagaimana aktivitas intens dalam waktu singkat, dan mempengaruhi populasi lansia.
Jalan interval melibatkan pergantian antara jalan lambat dan cepat dalam interval waktu tertentu. Teknik ini merangsang pengerahan tenaga kardiovaskular, meningkatkan kekuatan otot, dan melatih sistem aerobik hanya dalam 30 menit sehari.
Cara Berlatih Jalan Interval Jepang
Dikutip dari Times of India, berikut cara berlatih jalan interval Jepang dengan benar:
Untuk pemanasan, berjalanlah dengan kecepatan lambat dan nyaman selama 3-5 menit. Ini berfungsi untuk mengaktifkan otot dan mempersiapkan jantung sebelum berlatih. Kemudian, mulailah interval:
Berjalan perlahan selama 3 menit (fase pemulihan).Berjalan cepat selama 3 menit.Ulangi siklus ini empat hingga lima kali.
Akhiri aktivitas dengan berjalan lambat selama 3-5 menit lagi. Ini berfungsi untuk menurunkan detak jantung secara bertahap. Jadi, total waktu keseluruhan sekitar 30 menit sehari.
Manfaat Kesehatan Jalan Interval Jepang
Kegiatan ini dapat menurunkan tekanan darah secara alami. Penelitian menunjukkan jalan interval dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik secara signifikan.
Kecepatan bergantian ini menantang sistem kardiovaskular dengan cara yang sehat dan meningkatkan fleksibilitas pembuluh darah.
Latihan interval meningkatkan VO2 maks, yaitu jumlah oksigen maksimum yang dapat digunakan tubuh selama berolahraga. Hal ini membuat jantung dan paru-paru bekerja lebih efisien.
Tidak seperti jalan biasa, jalan interval menargetkan otot-otot tungkai bawah, terutama di paha dan betis. Seiring waktu, ha ini membantu meningkatkan tonus otot dan daya tahan, terutama pada lansia.
Sirkulasi dan fungsi jantung yang lebih baik mengurangi penumpukan plak di arteri, dan menurunkan kemungkinan kejadian kardiovaskular seperti stroke atau serangan jantung.
Seperti olahraga sedang hingga intens lainnya, jalan interval merangsang pelepasan endorfin dan serotonin, yang meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan, hingga meningkatkan kinerja kognitif.
Interval cepat meningkatkan laju metabolisme. Ini membantu membakar lebih banyak kalori daripada jalan santai dalam waktu yang lebih singkat.
“Metode ini ramah sendi, hemat waktu, dan sangat efektif. Teknik ini menawarkan hasil yang mengesankan, yakni tekanan darah yang lebih baik, risiko stroke yang lebih rendah, kualitas tidur yang lebih baik, dan kekebalan tubuh yang lebih kuat,” terang Dr Saurabh Sethi.
Ia menekankan bahwa metode ini cocok untuk semua kelompok usia. Terutama, mereka yang ingin meningkatkan kesehatan tanpa latihan di pusat kebugaran yang intens atau rutinitas yang rumit.
Strategi Sederhana untuk Tetap Aktif Sepanjang HariRutinitas pagiSisihkan waktu berjalan kaki interval 30 menit di pagi hari, untuk meningkatkan metabolisme dan fokus mental.Relaksasi setelah bekerjaGunakan untuk menghilangkan stres setelah bekerja, alih-alih aktivitas pasif seperti menonton TV.Rapat sambil berjalan kakiJika pekerjaan memungkinkan, berjalanlah dengan langkah cepat selama panggilan virtual dan bergantian saat istirahat.
Halaman 2 dari 3
(sao/kna)