Foto Health
Tripa Ramadhan – detikHealth
Selasa, 09 Sep 2025 18:00 WIB
Swiss – Puluhan dokter Swiss mogok makan di depan parlemen Bern. Aksi itu menuntut sikap tegas terhadap perang Gaza dan menolak netralitas yang dinilai “pengecut”.

Foto Health
Tripa Ramadhan – detikHealth
Selasa, 09 Sep 2025 18:00 WIB
Swiss – Puluhan dokter Swiss mogok makan di depan parlemen Bern. Aksi itu menuntut sikap tegas terhadap perang Gaza dan menolak netralitas yang dinilai “pengecut”.

Jakarta –
Sakit punggung adalah keluhan umum yang dialami hampir semua orang. Ini kerap dikaitkan dengan postur tubuh yang buruk, ketegangan otot, atau masalah tulang belakang.
Namun, rasa sakit yang terus-menerus terjadi itu tidak selalu disebabkan oleh masalah di punggung. Terkadang, rasa sakit tersebut menandakan sesuatu yang lebih serius, seperti batu ginjal.
Endapan mineral keras ini dapat memicu beberapa rasa sakit paling parah yang dapat dibayangkan dan sering disalahartikan sebagai sakit punggung biasa.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Academic Emergency Medicine meninjau lebih dari 5 ribu pasien dengan nyeri punggung atau panggul. Mereka menemukan hampir setengahnya sebenarnya mengidap batu ginjal.
Hal ini menyoroti betapa mudahnya nyeri yang berhubungan dengan batu ginjal yang kerap dianggap sebagai sakit punggung biasa. Gejala klasiknya meliputi nyeri tajam yang terfokus pada satu sisi di bawah tulang rusuk, gelombang rasa tidak nyaman yang tiba-tiba, hingga rasa yang intens.
Dikutip dari Times of India, berikut tanda sakit punggung yang berkaitan dengan batu ginjal:
Sakit punggung umum dapat mempengaruhi berbagai area. Tetapi, nyeri akibat batu ginjal biasanya terfokus di satu sisi, yakni di bawah tulang rusuk yang dekat dengan tulang belakang.
Seringkali, rasa sakit itu menjalar ke perut bagian bawah atau area selangkangan.
Tidak seperti sakit punggung yang menetap, nyeri akibat batu ginjal bersifat intermiten. Nyeri ini muncul dalam gelombang nyeri yang tajam dan menusuk, diikuti oleh periode singkat yang mereda. Hal ini terjadi saat batu ginjal bergeser ke dalam saluran kemih.
Jika sakit punggung membaik saat melakukan peregangan, duduk dengan posisi berbeda, atau beristirahat, kemungkinan besar nyeri tersebut disebabkan oleh gangguan muskuloskeletal. Tetapi, nyeri akibat batu ginjal tetap konstan terlepas dari posisi dan biasanya memburuk seiring pergerakan batu.
Nyeri akibat batu ginjal dikenal luas sebagai salah satu nyeri terparah yang dapat dialami seseorang. Kondisi ini sering dibandingkan dengan melahirkan atau ditusuk.
Nyeri ini cenderung datang tiba-tiba, tanpa cedera atau peringatan apapun.
Salah satu tanda yang paling jelas adalah darah dalam urine, yang disebabkan oleh batu yang menyangkut di saluran kemih. Darah dapat mengubah warna urine menjadi merah muda, merah, atau cokelat.
Dalam beberapa kasus, darah tidak terlihat oleh mata dan hanya terdeteksi saat pemeriksaan.
Batu ginjal dapat mengiritasi lapisan kandung kemih atau uretra, yang menyebabkan sensasi perih atau terbakar saat buang air kecil. Gejala ini sering disalahartikan sebagai infeksi saluran kemih.
Ketika batu ginjal hampir memasuki kandung kemih, mungkin merasakan keinginan yang kuat untuk buang air kecil, terkadang setiap beberapa menit. Tetapi, hanya sedikit yang keluar yang dapat membuat frustrasi.
Perubahan warna urine merupakan tanda peringatan lainnya. Urine keruh dengan bau yang kuat dapat mengindikasikan infeksi yang terkait dengan batu ginjal.
Urine yang gelap atau pekat juga dapat mengindikasikan dehidrasi, penyebab umum batu ginjal.
Ginjal merupakan sistem pencernaan berbagai jalur saraf. Jika terjadi batu ginjal dapat memicu mual, muntah, kembung, atau kram perut.
Banyak orang salah mengira gejala-gejala ini sebagai keracunan makanan atau flu perut.
Jika nyeri punggung disertai dengan demam, menggigil, atau gejala seperti flu, bisa jadi batu ginjal tersebut telah menyebabkan infeksi saluran kemih atau infeksi ginjal. Kondisi ini berbahaya dan memerlukan perawatan medis segera.
Halaman 2 dari 2
(sao/kna)

Jakarta –
Viral video di media sosial memperlihatkan dugaan kekerasan terhadap tenaga kesehatan di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah. Dalam video tersebut, seorang pria yang diketahui tengah mengantar istrinya untuk melahirkan diduga memukul dokter yang sedang bertugas.
Informasi yang dihimpun detikJateng, Senin (8/9/2025), menyebutkan korban adalah dokter anestesi. Dalam video yang beredar, terlihat pula kondisi ruang bersalin kacau, bahkan pintu ruangan disebut-sebut ditendang hingga rusak. Para bidan di lokasi disebut sempat ketakutan.
Tak hanya itu, terdengar jelas suara makian dari seorang pria yang memarahi seorang perempuan yang diduga tenaga kesehatan. Belakangan, pria tersebut diketahui merupakan dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula).
Pihak Kampus Buka Suara
Wakil Rektor II Unissula, Dedi Rusdi, membenarkan pelaku dalam insiden tersebut adalah bagian dari sivitas akademika mereka. Menurutnya, persoalan ini telah diselesaikan secara internal.
“Semua persoalan pada Jumat siang, 5 September 2025, sudah diselesaikan oleh pihak pimpinan rumah sakit,” ujar Dedi, dikutip dari detikJateng.
“Mereka sudah saling memaafkan antara Saudara Dias dengan dokter Astra dan bidan yang bertugas. Pada prinsipnya semua persoalan sudah kami selesaikan dengan baik antar-para pihak,” sambungnya.
Respons Kemenkes
Menanggapi viralnya kasus tersebut, Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kementerian Kesehatan, Azhar Jaya, menegaskan tenaga kesehatan, termasuk dokter, wajib mendapatkan perlindungan hukum saat menjalankan tugasnya.
“Profesi dokter dan nakes dalam menjalankan profesinya wajib mendapat perlindungan hukum atas perlakuan yang tidak sesuai harkat dan martabat, sesuai dengan Pasal 273 ayat 1 UU No. 17 Tahun 2023,” tegas Azhar kepada wartawan, Selasa (9/9/2025).
Meski menyebut tidak semua kasus harus langsung ditangani Kemenkes, Azhar memastikan pihaknya siap memberikan bantuan hukum bagi dokter yang menjadi korban.
“Kalau memang dokter anestesi tersebut ingin melanjutkan ke ranah hukum, kami siap mendukung. Tapi karena ini merupakan tindak pidana, maka harus dilaporkan ke polisi agar bisa diproses secara hukum bersama rumah sakitnya,” katanya.
Ditanya soal kronologi kejadian, Azhar menyarankan agar hal tersebut langsung dikonfirmasi ke dokter yang menjadi korban.
“Tentu sebaiknya ditanyakan kepada dokter tersebut sebagai korban langsung agar jelas,” ujar dia.
Sementara untuk langkah ke depan, Azhar menyarankan agar kasus ini tetap diproses secara hukum agar menjadi pembelajaran bersama bagi publik.
“Jika masyarakat tidak puas dengan pelayanan tenaga medis, bisa disampaikan melalui jalur hukum. Jangan main hakim sendiri. Negara kita negara hukum,” tegasnya
Tonton juga video “Viral Dosen Unissula Semarang Pukuli Dokter Anestesi Sampai Menjerit” di sini:
Halaman 2 dari 2
(naf/kna)

Jakarta –
Seblak menjadi salah satu makanan hits yang digemari generasi muda. Baik saat nongkrong bersama teman maupun disantap sendiri, seblak kerap jadi menu wajib karena rasanya yang gurih pedas dan bikin nagih.
Di balik rasanya yang menggoda, seblak ternyata mendapat sorotan karena mengandung garam cukup tinggi sehingga dikhawatirkan bisa meningkatkan risiko hipertensi. Dokter jantung tak menampik kekhawatiran tersebut, namun memastikan seblak tetap bisa dikonsumsi selama masih dalam takaran wajar.
“Ya kalau mau makan seblak tapi misal kandungan natriumnya dikurangi, nggak masalah,” jelas dr Rina Ariani, SpJP(K), dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Jantung dan Pembuluh Darah (RSJP) Harapan Kita, Jakarta Barat, Selasa (9/9/2025).
Menurut dr Rina, terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi garam tidak hanya berdampak pada kesehatan jantung, tetapi juga bisa memicu penyakit lain seperti hipertensi (darah tinggi). Kondisi ini jika dibiarkan bisa meningkatkan risiko komplikasi serius di kemudian hari.
Meski begitu, bukan berarti seblak harus benar-benar dihindari. Menurut dr Rina, konsumsi seblak perlu diimbangi dengan diet yang seimbang.
“Boleh saja makan seblak sesekali, asal porsinya tidak berlebihan dan imbangi dengan konsumsi sayur, buah, serta cukup minum air putih,” tambahnya.
Jadi, bagi pecinta seblak, sebaiknya tetap bijak dalam mengatur frekuensi dan porsi konsumsi agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.
(up/up)

Video: Menkes Budi Gunadi Kirim Tim ke Rusia untuk Pelajari Vaksin Kanker

Jakarta –
ChoA, mantan anggota girl grup K-pop Crayon Pop, mengumumkan kabar kehamilannya. Saat ini dia sedang mengandung anak kembar, empat tahun setelah menikah dan dua tahun setelah berjuang melawan kanker serviks.
“Kehidupan berharga yang telah lama kami nantikan akhirnya tiba,” tulisnya di Instagram pribadinya, dikutip Selasa (9/9/2025).
ChoA mengungkapkan bahwa dua tahun lalu ia didiagnosis kanker dan diberi tahu oleh beberapa rumah sakit universitas bahwa kehamilan tidak mungkin terjadi. Karena tidak mau putus asa, ia menjalani operasi dan perawatan kesuburan. Akhirnya, ia berhasil melalui fertilisasi in vitro.
“Beberapa rumah sakit universitas mengatakan saya tidak akan bisa memiliki anak, tetapi saya tidak pernah menyerah. Saya bertemu dengan rumah sakit dan para profesor yang menjaga kesuburan saya, menyelesaikan operasi kanker dengan selamat, dan pulih,” kenang dia.
Setelah beberapa kali gagal mencoba konsepsi alami, ChoA memutuskan mencoba bayi tabung dan berhasil di percobaan pertamanya. Karena tidak adanya serviks dan risiko kelahiran prematur, dia menstransfer hanya satu embrio.
Bak keajaiban, embrionya membelah dan menjadi kembar identik, kemungkinan yang menurutnya hanya satu persen.
“Awalnya saya khawatir, tetapi sekarang saya hanya berpikir agar bisa melahirkan dengan sehat,” ucap dia.
(kna/kna)

Jakarta –
Kasus kematian mahasiswa asal Indonesia mendapat respons yang luas dari publik. Dikabarkan kematiannya ini terjadi saat mendampingi kunjungan kerja pejabat publik Indonesia di Wina, Austria, Rabu (27/8/2025).
PPI Belanda menyebut bahwa Muhammad Athaya Helmi Nasution, yang merupakan anggota mereka, meninggal pada 27 Agustus 2025 akibat “serangan panas yang berkaitan dengan kurangnya cairan dan asupan nutrisi serta kelelahan” usai beraktivitas sebagai pemandu seharian.
“Almarhum suspected seizure kemungkinan besar mengalami heatstroke (sengatan panas) berkaitan dengan kurangnya cairan dan asupan nutrisi yang mengakibatkan electrolyte imbalances (ketidakseimbangan elektrolit) dan hypoglycemia (kadar gula darah turun di bawah kadar normal) hingga berujung pada stroke,” kata PPI Belanda dalam keterangannya, dikutip Selasa (9/9/2025).
Kenapa serangan panas picu stroke?
Serangan panas atau heatstroke merupakan kondisi mengancam jiwa yang harus mendapatkan penanganan segera. Heat stroke terjadi akibat paparan suhu tinggi atau aktivitas fisik dalam suhu tinggi dalam waktu lama.
Sebuah studi di China menemukan bahwa paparan suhu tinggi sekitar 33 derajat celcius hanya selama satu jam meningkatkan risiko stroke hingga 10 jam kemudian, bahkan setelah mereka pindah ke tempat bersuhu lebih rendah.
“Ketika suhu naik, tubuh Anda mengirimkan lebih banyak darah ke kulit untuk mendinginkannya dan membuat Anda berkeringat. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang mengentalkan darah, sehingga lebih mudah membentuk gumpalan yang dapat menghalangi aliran darah ke otak dan menyebabkan stroke,” kata rekan penulis studi Jing Zhao, MD, PhD, wakil direktur neurologi di Universitas Fudan dan kepala neurologi di Rumah Sakit Minhang Universitas Fudan di Shanghai, China, dikutip dari WebMD.
Selain itu, panas dapat membuat lapisan usus lebih permeabel, sehingga memungkinkan bakteri memasuki aliran darah. Bakteri ini melepaskan racun yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, yang juga dapat berkontribusi terhadap stroke dengan membuat plak arteri menjadi tidak stabil.
Suhu tinggi dapat memicu dehidrasi, yang dapat membuat darah lebih kental dan lebih mudah menggumpal. Hal ini lah yang kemudian memicu stroke pada orang dengan risiko.
Tonton juga video “Kemlu soal Mahasiswa RI Meninggal saat Dampingi Pejabat ke Austria” di sini:
(kna/kna)

Jakarta –
Ramai kabar penundaan label sehat ‘Nutri-level’ pada pangan olahan maupun siap saji pasca adanya lobi dari Amerika Serikat (AS). Disebut-sebut, Presiden Prabowo Subianto diminta AS untuk kembali mengkaji regulasi ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, ‘Nutri-level’ adalah wacana pemerintah untuk meningkatkan pola makan sehat di Indonesia, berkaca dari apa yang dilakukan Singapura dengan NutriGrade.
Label ini bisa menunjukkan pangan apa yang paling sehat dengan tidak sehat, berdasarkan abjad A, B, C, dan D. Mengingat, tren kasus penyakit tidak menular (PTM) terus meningkat signifikan.
Misalnya, obesitas sentral, saat lingkar perut sudah melampaui 80 sentimeter bagi pria dan 90 sentimeter bagi wanita. Obesitas sentral di Indonesia meningkat lebih pesat dari semula 18,8 persen pada 2007, menjadi 36,8 persen pada 2023 dengan 56 persen lebih banyak terjadi pada perempuan dan pria 48 persen.
Kondisi ini menjadi salah satu faktor risiko terbesar seseorang mengalami masalah jantung hingga diabetes.
Menkes Angkat Bicara
Menyoal kabar tersebut, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjamin tidak ada lobi-lobi dari negara lain mengenai kebijakan pemerintah.
“Tidak ada intervensi dari negara apapun termasuk Nutri-Grade, Nutri-Grade ini memang sedang kita proses bersama dengan BPOM RI untuk bisa kita kerjakan, biar masyarakat sehat,” tandasnya.
Adapun penundaan penetapan mengacu pada penyesuaian beberapa produsen untuk melakukan reformulasi produk sebelum akhirnya dicantumkan NutriGrade.
Penundaan penetapan tersebut juga sempat disinggung Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Prof Taruna Ikrar.
“Kan stakeholder yang berhubungan dengan asosiasi industri kan, mereka (industri) juga harus paraf (aturan Nutri-Grade). Kedua masih ada kontradiktif yang labeling dan yang kemasan siap saji, jadi masih complicated,” kata Taruna di Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025).
Taruna Ikrar menambahkan aturan ini juga akan berdampak pada pengubahan sedikit banyak sistem bisnis industri pangan, sehingga pihaknya masih terus mengupayakan titik tengah.
“Pastilah berpengaruh (pada bisnis mereka), karena berpengaruh makannya mereka keberatan kan,” tambahnya.
Halaman 2 dari 2
(naf/up)

Jakarta –
Sebagian orang mungkin terbiasa membawa ponsel saat buang air besar (BAB) di toilet. Namun, kebiasaan ini ternyata bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di PLOS One meneliti kebiasaan toilet 125 orang dewasa yang menjalani kolonoskopi di Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston.
Hasil penelitian menunjukkan hampir dua pertiga responden mengaku sering menggunakan ponsel di toilet. Mereka yang melakukannya tercatat 46 persen lebih berisiko mengalami wasir atau ambeien.
Para peneliti menduga, penggunaan ponsel membuat orang cenderung berlama-lama di toilet, bahkan hingga lebih dari lima menit setiap kali kunjungan.
Orang-orang yang menggunakan ponsel di toilet juga melaporkan kurang beraktivitas fisik secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan kebiasaan di toilet dengan gaya hidup dapat meningkatkan risiko ambeien.
Dokter perawatan primer di Houston Methodist Clear Lake, Texas, Amerika Serikat, Michael J Allen, MD, menjelaskan duduk di toilet dalam waktu yang lama dapat menekan vena rektal.
“Darah cenderung menggenang, dan pembengkakan itu membuat ambeien lebih mungkin terjadi,” terang Allen yang dikutip dari Healthline.
“Bayangkan seperti menekuk selang taman, semakin lama Anda melakukannya, semakin banyak tekanan balik yang terbentuk,” sambungnya.
Kombinasi duduk dalam waktu yang lama dan posisi condong ke depan yang identik dengan penggunaan ponsel dapat menyebabkan ketegangan dan pembengkakan.
“Posisi ini menyebabkan tekanan terus-menerus pada vena yang halus, mengakibatkan pembengkakan dan meningkatkan kemungkinan berkembangnya wasir,” ujar Snieguole Geige, dokter di It’s Me & You Clinic, kepada Healthline.
“Ini tidak bisa dibandingkan dengan duduk di kursi yang panggulnya tertopang. Karena tekanan terus berlanjut dari menit ke menit, seringkali tanpa Anda sadari, bantalan pembuluh darah ini menjadi bengkak dan meregang.”
Allen menjelaskan faktor utama penyebab ambeien adalah segala hal yang meningkatkan tekanan pada rektum bagian bawah. Contohnya sembelit, kebiasaan mengejan, duduk terlalu lama (baik di toilet maupun di meja kerja), kehamilan, diare kronis, hingga pola makan rendah serat.
Tekanan tersebut membuat pembuluh darah vena membengkak dan menggembung, yang pada akhirnya memicu terjadinya ambeien.
Tanda atau gejala ambeien mungkin kerap terlewati. Tetapi hal itu perlu diwaspadai agar bisa segera mencari pertolongan medis.
“Kebanyakan orang merasakan gatal, sedikit rasa tidak nyaman, atau pembengkakan di sekitar anus, dan terkadang disertai darah setelah buang air besar,” kata Geige.
“Beberapa pasien juga mengalami benjolan yang terasa nyeri dan mudah teraba.”
Bagi sebagian besar orang, ambeien biasanya hanya menimbulkan rasa tidak nyaman dan bisa memalukan. Namun, Allen menyarankan agar segera mencari pertolongan medis jika perdarahan berlangsung terus-menerus atau nyeri tidak membaik meski sudah minum obat.
Waspadai juga bila gejala bertahan lebih dari satu minggu, atau bila tinja berwarna gelap hingga hitam.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Upaya Agar Terhindar dari Ambeien dan Sulit BAB Lancar”
[Gambas:Video 20detik]
(sao/suc)