Jenis Media: Kesehatan

  • Soroti Obesitas Anak, Wamenkes Bicara Wacana ‘Sugar Tax’ di Indonesia

    Soroti Obesitas Anak, Wamenkes Bicara Wacana ‘Sugar Tax’ di Indonesia

    Jakarta

    Laporan UNICEF belum lama ini menyoroti angka obesitas anak sedikitnya dialami satu dari 10 anak secara global. Hal yang memprihatinkan, pemicunya tidak melulu berkaitan dengan edukasi dan literasi gizi di keluarga.

    Namun, ada ‘taktik’ bisnis yang membuat ultra processed food (UPF) belakangan lebih mudah diakses. UPF juga disebut lebih murah ketimbang buah dan sayur-sayuran.

    Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono membenarkan insiden kasus obesitas belakangan memang relatif tinggi. Menurutnya, situasi di RI kurang lebih serupa dengan apa yang dihadapi secara global, yakni ‘double burden disease’.

    Istilah ini mengacu pada kondisi saat anak menghadapi dua penyakit. Satu, karena malnutrisi. Kedua, akibat obesitas.

    “Jadi Indonesia ini menghadapi double burden, double burden di satu sisi kita kekurangan gizi yang mengakibatkan terjadinya stunting, di sisi lain, anak-anak itu, 1 dari 10 anak obesitas, bahkan di kota-kota besar yang obesitas lebih banyak lagi,” tuturnya saat ditemui di ASEAN Car Free Day, di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/9/2025).

    Mengutip salah satu hasil survei di DKI, Dante menekankan 30 persen anak sekolah bahkan teridentifikasi mengidap obesitas.

    “Nah jadi kita imbau ke masyarakat gemuk itu bukan berarti sehat, kadang-kadang kan kalau anak yang kurus tuh takut tuh, mulai sekarang kita harus membiasakan yang ideal, makan yang sehat supaya tidak obesitas,” sambung dia.

    Anak juga disebutnya perlu dibekali pendidikan pola makan sehat sedini mungkin agar tak obesitas.

    Menyoal akses buah dan sayur yang disebut relatif sulit diakses ketimbang makan tak sehat karena harganya mahal, Dante menekankan pemerintah sedang menyusun regulasi pajak.

    Pertama, fokus pada makanan manis.

    “Nanti kita sedang buat regulasi sugar tax pada makanan, sugar tax pada makanan ini akan memberlakukan pajak pada sejumlah gula tertentu yang ada, tapi masih kami proses terus,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: CISDI Ungkap Anak Usia Sekolah Gemar Konsumsi Gula dan Garam”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/up)

  • Jangan Dianggap Remeh 4 Sakit Kepala Seperti Ini, Bisa Jadi Tanda Serius

    Jangan Dianggap Remeh 4 Sakit Kepala Seperti Ini, Bisa Jadi Tanda Serius

    Jakarta

    Sakit kepala adalah salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami banyak orang, namun kerap dianggap sepele karena dikaitkan dengan stres, kurang tidur, atau dehidrasi.

    Meski sebagian besar sakit kepala bisa hilang dengan sendirinya, sakit kepala yang menetap atau terasa tidak biasa kadang menjadi tanda peringatan adanya kondisi serius yang mendasarinya. Mengabaikan gejala ini bisa menunda diagnosis dan penanganan tepat waktu, sehingga membahayakan kesehatan.

    Ahli saraf sekaligus dokter umum, dr Priyanka Sehrawat, yang menamatkan pendidikan doktoralnya di bidang neurologi di All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) baru-baru ini membagikan sebuah video di Instagram mengenai jenis sakit kepala yang tidak boleh diabaikan, serta kapan harus segera mencari pertolongan medis darurat.

    Menurut dr Priyanka Sehrawat, jika sebelumnya sakit kepala hanya ringan dan jarang muncul, lalu tiba-tiba berubah menjadi lebih sering, lebih berat, atau terasa berbeda, itu sinyal jelas untuk segera mencari pertolongan medis.

    Gejalanya bisa berupa nyeri yang menyebar ke seluruh kepala, rasa tertekan seperti diikat, muntah hebat secara mendadak, atau sakit kepala yang semakin sering kambuh. Perubahan ini bisa menandakan adanya masalah neurologis, tekanan otak meningkat, atau bahkan lesi (kelainan struktural) pada otak.

    Banyak orang sering menganggap sakit kepala yang semakin parah hanyalah akibat stres atau kelelahan. Padahal, perubahan pola sakit kepala justru merupakan tanda bahaya utama. Konsultasi cepat dengan ahli saraf sangat penting untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi berbahaya seperti pendarahan otak, aneurisma, atau tumor. Berikut penjelasannya, seperti dikutip Times of India.

    1. Gangguan Penglihatan dan Telinga Berdenging

    dr Sehrawat juga menekankan, sakit kepala yang disertai perubahan penglihatan perlu diwaspadai. Gejalanya bisa berupa penglihatan buram, ganda, menurun, atau hilangnya penglihatan samping (sering digambarkan seperti tirai yang menutup mata).

    Jika disertai telinga berdenging atau berdengung, kondisi ini bisa menandakan adanya peningkatan tekanan di dalam otak. Tekanan intrakranial yang dibiarkan tanpa penanganan merupakan keadaan darurat medis yang bisa merusak otak dan sumsum tulang belakang. Bila sakit kepala datang bersama gangguan penglihatan atau telinga berdenging, segera lakukan pemeriksaan neurologis.

    2. Sakit Kepala dengan Demam, Kaku Leher, atau Muntah

    Jika sakit kepala muncul bersama demam, leher terasa kaku, dan muntah berulang, hal ini bisa menjadi tanda infeksi serius atau peradangan pada otak. Menurut dr Sehrawat, gejala tersebut bisa menunjukkan meningitis, ensefalitis, atau lesi yang menyebabkan tekanan otak meningkat.

    Berbeda dengan sakit kepala biasa karena gaya hidup, gejala ini sangat berbahaya dan tidak boleh diabaikan. Infeksi otak dapat berkembang cepat dan menimbulkan komplikasi jangka panjang jika tidak segera ditangani.

    3. Sakit Kepala Baru Setelah Usia 50 Tahun

    Sebagian besar sakit kepala biasanya muncul sejak usia muda, misalnya akibat stres, ketegangan mata, atau migrain. Namun, bila seseorang yang berusia di atas 50 tahun tiba-tiba mengalami sakit kepala parah dan sering, dr Sehrawat menyarankan pemeriksaan medis segera.

    Sakit kepala yang baru muncul di usia lanjut lebih sering berkaitan dengan kondisi serius seperti temporal arteritis (peradangan pembuluh darah di kepala), stroke, atau tumor yang belum terdiagnosis. Deteksi dini bisa membuat penanganan lebih efektif dan menyelamatkan nyawa.

    4. Sakit Kepala Disertai Lemah atau Kebas pada Anggota Gerak

    Gejala serius terakhir adalah sakit kepala yang disertai kelemahan, mati rasa, kesemutan, atau hilangnya sensasi pada tangan dan kaki. Jika sakit kepala muncul bersama kesulitan berjalan, gangguan keseimbangan, atau kelemahan mendadak, hal ini bisa menandakan stroke, lesi otak, atau gangguan neurologis lain.

    Gejala ini menunjukkan jalur motorik atau sensorik di otak sedang terganggu. Mengabaikannya bisa menyebabkan cacat permanen atau kerusakan yang tidak dapat dipulihkan.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Jangan Dianggap Remeh 4 Sakit Kepala Seperti Ini, Bisa Jadi Tanda Serius

    Jangan Dianggap Remeh 4 Sakit Kepala Seperti Ini, Bisa Jadi Tanda Serius

    Jakarta

    Sakit kepala adalah salah satu masalah kesehatan yang paling sering dialami banyak orang, namun kerap dianggap sepele karena dikaitkan dengan stres, kurang tidur, atau dehidrasi.

    Meski sebagian besar sakit kepala bisa hilang dengan sendirinya, sakit kepala yang menetap atau terasa tidak biasa kadang menjadi tanda peringatan adanya kondisi serius yang mendasarinya. Mengabaikan gejala ini bisa menunda diagnosis dan penanganan tepat waktu, sehingga membahayakan kesehatan.

    Ahli saraf sekaligus dokter umum, dr Priyanka Sehrawat, yang menamatkan pendidikan doktoralnya di bidang neurologi di All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) baru-baru ini membagikan sebuah video di Instagram mengenai jenis sakit kepala yang tidak boleh diabaikan, serta kapan harus segera mencari pertolongan medis darurat.

    Menurut dr Priyanka Sehrawat, jika sebelumnya sakit kepala hanya ringan dan jarang muncul, lalu tiba-tiba berubah menjadi lebih sering, lebih berat, atau terasa berbeda, itu sinyal jelas untuk segera mencari pertolongan medis.

    Gejalanya bisa berupa nyeri yang menyebar ke seluruh kepala, rasa tertekan seperti diikat, muntah hebat secara mendadak, atau sakit kepala yang semakin sering kambuh. Perubahan ini bisa menandakan adanya masalah neurologis, tekanan otak meningkat, atau bahkan lesi (kelainan struktural) pada otak.

    Banyak orang sering menganggap sakit kepala yang semakin parah hanyalah akibat stres atau kelelahan. Padahal, perubahan pola sakit kepala justru merupakan tanda bahaya utama. Konsultasi cepat dengan ahli saraf sangat penting untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi berbahaya seperti pendarahan otak, aneurisma, atau tumor. Berikut penjelasannya, seperti dikutip Times of India.

    1. Gangguan Penglihatan dan Telinga Berdenging

    dr Sehrawat juga menekankan, sakit kepala yang disertai perubahan penglihatan perlu diwaspadai. Gejalanya bisa berupa penglihatan buram, ganda, menurun, atau hilangnya penglihatan samping (sering digambarkan seperti tirai yang menutup mata).

    Jika disertai telinga berdenging atau berdengung, kondisi ini bisa menandakan adanya peningkatan tekanan di dalam otak. Tekanan intrakranial yang dibiarkan tanpa penanganan merupakan keadaan darurat medis yang bisa merusak otak dan sumsum tulang belakang. Bila sakit kepala datang bersama gangguan penglihatan atau telinga berdenging, segera lakukan pemeriksaan neurologis.

    2. Sakit Kepala dengan Demam, Kaku Leher, atau Muntah

    Jika sakit kepala muncul bersama demam, leher terasa kaku, dan muntah berulang, hal ini bisa menjadi tanda infeksi serius atau peradangan pada otak. Menurut dr Sehrawat, gejala tersebut bisa menunjukkan meningitis, ensefalitis, atau lesi yang menyebabkan tekanan otak meningkat.

    Berbeda dengan sakit kepala biasa karena gaya hidup, gejala ini sangat berbahaya dan tidak boleh diabaikan. Infeksi otak dapat berkembang cepat dan menimbulkan komplikasi jangka panjang jika tidak segera ditangani.

    3. Sakit Kepala Baru Setelah Usia 50 Tahun

    Sebagian besar sakit kepala biasanya muncul sejak usia muda, misalnya akibat stres, ketegangan mata, atau migrain. Namun, bila seseorang yang berusia di atas 50 tahun tiba-tiba mengalami sakit kepala parah dan sering, dr Sehrawat menyarankan pemeriksaan medis segera.

    Sakit kepala yang baru muncul di usia lanjut lebih sering berkaitan dengan kondisi serius seperti temporal arteritis (peradangan pembuluh darah di kepala), stroke, atau tumor yang belum terdiagnosis. Deteksi dini bisa membuat penanganan lebih efektif dan menyelamatkan nyawa.

    4. Sakit Kepala Disertai Lemah atau Kebas pada Anggota Gerak

    Gejala serius terakhir adalah sakit kepala yang disertai kelemahan, mati rasa, kesemutan, atau hilangnya sensasi pada tangan dan kaki. Jika sakit kepala muncul bersama kesulitan berjalan, gangguan keseimbangan, atau kelemahan mendadak, hal ini bisa menandakan stroke, lesi otak, atau gangguan neurologis lain.

    Gejala ini menunjukkan jalur motorik atau sensorik di otak sedang terganggu. Mengabaikannya bisa menyebabkan cacat permanen atau kerusakan yang tidak dapat dipulihkan.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Ngeri! Pria di AS Nyaris Diambil Organnya untuk Donor Padahal Masih Hidup

    Ngeri! Pria di AS Nyaris Diambil Organnya untuk Donor Padahal Masih Hidup

    Jakarta

    Berbaring di atas meja operasi dengan dada terbuka, pria bernama Larry Black Jr tinggal beberapa saat lagi sebelum organ tubuhnya diambil, ketika tiba-tiba seorang dokter berlari tergesa-gesa masuk ke ruang operasi.

    “Turunkan dia dari meja,” kenang dokter bernama Zohny Zohny itu saat memberi instruksi kepada tim bedah di SSM Health Saint Louis University Hospital, yang saat itu sedang membersihkan area dada dan perut Black, dikutip CNN.

    “Dia pasien saya. Segera turunkan dia dari meja.”

    Awalnya, tidak ada yang mengenali Zohny karena wajahnya tertutup masker bedah. Namun kemudian ia mengatakan kepada tim bahwa dialah dokter bedah saraf yang menangani kasus Black. Tim pun terkejut mendengar perintah tersebut, karena mereka yakin sudah mendapat persetujuan dari keluarga untuk mengambil organ tubuh Black.

    “Aku tidak peduli meskipun sudah ada persetujuan,” kenang Zohny saat berbicara kepada mereka.

    “Aku belum bicara dengan keluarganya, dan aku tidak setuju dengan ini. Segera turunkan dia dari meja,” lanjutnya.

    Black, pasiennya yang berusia 22 tahun, dibawa ke rumah sakit setelah tertembak di kepala pada 24 Maret 2019. Seminggu kemudian, ia dijadwalkan menjalani operasi pengambilan organ untuk donor, meskipun saat itu jantungnya masih berdetak dan ia belum dinyatakan mati otak.

    Molly Watts, saudara perempuan Black, mengatakan bahwa keluarga sebenarnya sempat ragu setelah menyetujui donor organ, tetapi perasaan mereka tidak didengarkan hingga akhirnya dokter berusia 34 tahun itu, yang saat itu baru masuk tahun pertama sebagai dokter bedah saraf, turun tangan.

    Kini, Black yang berusia 28 tahun adalah seorang musisi sekaligus ayah dari tiga anak. Ia masih membutuhkan fisioterapi rutin akibat sisa masalah kesehatan dari luka tembak tersebut. Black juga mengaku dihantui oleh ingatan yang ia rasakan ketika terbaring dalam kondisi koma medis.

    “Aku mendengar ibuku berteriak,” kenangnya.

    “Semua orang ada di sana, memanggil namaku, menangis, memutar lagu-lagu favoritku, dan mendoakan aku.”

    Ia mengatakan, saat itu ia berusaha menunjukkan kepada semua orang di ruang rawatnya bahwa ia bisa mendengar mereka. Ia ingat mengetukkan tangan ke sisi ranjang, mengedipkan mata, berusaha memberi tanda bahwa ia masih berjuang untuk hidupnya.

    Transplantasi organ menyelamatkan semakin banyak nyawa di Amerika Serikat setiap tahunnya. Menurut Organ Procurement and Transplantation Network, lembaga yang mengawasi sistem transplantasi nasional, lebih dari 48.000 transplantasi dilakukan pada tahun 2024. Namun, ribuan orang tetap meninggal dunia karena tak kunjung mendapatkan donor.

    Meski demikian, praktik donor organ juga menuai kritik. Beberapa laporan menyebutkan adanya pasien yang masih menunjukkan tanda-tanda kesadaran sebelum organ mereka diambil.

    Hasil investigasi federal terhadap sebuah organisasi nonprofit donor organ di Kentucky, yang pertama kali diungkap The New York Times pada bulan Juni, menemukan bahwa dalam kurun waktu empat tahun, tenaga medis sempat merencanakan pengambilan organ dari 73 pasien meskipun pasien-pasien itu masih memperlihatkan aktivitas neurologis.

    Prosedur tersebut akhirnya tidak dilakukan, tetapi pada Juli lalu pejabat federal berjanji akan melakukan reformasi besar terhadap sistem donor organ di Amerika Serikat.

    “Temuan kami menunjukkan bahwa rumah sakit mengizinkan proses pengambilan organ dimulai meskipun pasien masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan, dan ini sungguh mengerikan,” kata Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Robert F Kennedy Jr., dalam sebuah pernyataan.

    “Seluruh sistem ini harus diperbaiki untuk memastikan setiap calon donor diperlakukan dengan penghormatan yang selayaknya bagi kehidupan mereka.”

    Zohny mengaku kisah pasiennya itu terus melekat di ingatannya selama bertahun-tahun, menegaskan bahwa meski donor organ harus tetap berjalan, pemahaman tentang kesadaran manusia masih sangat terbatas. Dan menentukan kapan seseorang benar-benar dinyatakan meninggal tetap menjadi persoalan yang krusial sekaligus membingungkan.

    “Tidak ada pihak jahat dalam hal ini. Yang ada adalah sistem yang bermasalah,” katanya.

    “Kita perlu meninjau kembali kebijakan yang ada dan melakukan penyesuaian agar donor organ dilakukan pada orang yang tepat, di waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dan dengan tenaga ahli yang tepat.”

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Mitos atau Fakta: Udah Pernah Caesar, Masih Bisa Lahiran Normal?

    Mitos atau Fakta: Udah Pernah Caesar, Masih Bisa Lahiran Normal?

    Mitos atau Fakta: Udah Pernah Caesar, Masih Bisa Lahiran Normal?

  • Warning dari Bangkok, Kasus Rabies Lagi ‘Ngamuk’! Ini Pesan untuk Wisatawan

    Warning dari Bangkok, Kasus Rabies Lagi ‘Ngamuk’! Ini Pesan untuk Wisatawan

    Jakarta

    Pemerintah Kota Bangkok mengeluarkan peringatan rabies untuk sejumlah wilayah di ibu kota Thailand, salah satu destinasi wisata utama dunia.

    Dalam pengumuman pada 12 September, pihak berwenang menyatakan anjing liar terkonfirmasi rabies ditemukan di 11 distrik Bangkok serta di wilayah sekitar Samut Prakan. Warga dan wisatawan diminta menghindari kontak dengan hewan tersebut.

    “Jika digigit, dicakar, atau melakukan kontak dekat dengan anjing yang diduga rabies, segera cari pertolongan medis untuk mendapatkan vaksinasi pencegahan,” demikian imbauan resmi pemerintah.

    Hingga kini, anjing yang terinfeksi rabies telah ditemukan di sedikitnya tiga lokasi di Bangkok. Otoritas juga meminta masyarakat segera melaporkan jika menemukan anjing atau kucing mati, maupun dugaan kasus infeksi pada manusia.

    Stasiun penyiaran pemerintah Thai PBS melaporkan belum ada kasus infeksi rabies pada manusia di Bangkok. Namun, sepanjang tahun ini, tujuh orang dilaporkan meninggal akibat rabies di enam provinsi lain di Thailand.

    Sebagai langkah pengendalian, Departemen Peternakan Thailand menetapkan Bangkok dan Samut Prakan sebagai zona pengawasan penyakit menular sementara hingga 8 Oktober mendatang.

    Thailand sangat bergantung pada sektor pariwisata yang menyumbang sekitar 12 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyediakan 20 persen lapangan kerja nasional. Menurut data resmi, jumlah wisatawan mancanegara tahun ini mencapai 22,4 juta orang, turun 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    (naf/naf)

  • Letak dan Fungsi Ginjal di Tubuh Manusia

    Letak dan Fungsi Ginjal di Tubuh Manusia

    Jakarta

    Ginjal adalah sepasang organ berbentuk seperti kacang yang berfungsi menyaring darah. Ginjal termasuk dalam sistem urinaria. Setiap hari, ginjal menyaring sekitar 200 liter cairan, jumlah yang cukup untuk mengisi sebuah bak mandi besar.

    Dalam proses ini, ginjal membuang zat sisa yang dikeluarkan tubuh sebagai urine. Rata-rata, seseorang menghasilkan sekitar 2 liter urine per hari, sementara sekitar 198 liter cairan lainnya digunakan kembali oleh tubuh.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, masing-masing ginjal berukuran sekitar 10-12 cm, kurang lebih sebesar kepalan tangan.

    Fungsi Ginjal

    Selain menyaring darah, ginjal juga membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Elektrolit adalah mineral penting, seperti natrium dan kalium, yang dibutuhkan agar fungsi tubuh tetap berjalan dengan baik.

    Ginjal memiliki banyak peran penting, di antaranya membersihkan darah dari racun dan zat sisa, seperti urea (sisa metabolisme protein), kreatinin (sisa metabolisme otot), dan asam. Ginjal memfilter sekitar setengah cangkir darah setiap menitnya.

    Proses penyaringan darah di ginjal

    Darah masuk ke ginjal melalui pembuluh darah besar yang disebut arteri renalis.Pembuluh darah kecil di dalam ginjal menyaring darah.Darah yang sudah bersih kembali ke aliran darah melalui vena renalis.Urine mengalir melalui saluran otot yang disebut ureter menuju kandung kemih.Kandung kemih menyimpan urine hingga dikeluarkan melalui proses berkemih.

    Fungsi lain ginjal

    Mengatur keseimbangan asam-basa (pH) darah.Membentuk gula (glukosa) bila kadar gula darah terlalu rendah.Menghasilkan protein renin, yang berperan dalam mengatur tekanan darah.Memproduksi hormon kalsitriol (bentuk aktif vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium) dan eritropoietin (merangsang pembentukan sel darah merah di sumsum tulang).

    Kelenjar adrenal terletak di atas setiap ginjal. Kelenjar ini menghasilkan hormon, termasuk kortisol, yang membantu tubuh merespons stres.

    Letak Ginjal

    Ginjal terletak sedikit di bawah tulang rusuk, di bagian belakang perut, dengan posisi masing-masing di sisi kiri dan kanan tulang belakang. Ginjal berada di antara usus dan diafragma, serta dihubungkan ke kandung kemih melalui ureter.

    Bagian-bagian utama ginjal

    Kapsul ginjal (renal capsule): Kapsul ginjal terdiri dari tiga lapisan jaringan ikat atau lemak yang melapisi ginjal. Kapsul ini melindungi ginjal dari cedera, meningkatkan stabilitasnya, dan menghubungkan ginjal dengan jaringan di sekitarnya.

    Renal artery: Pembuluh darah besar yang membawa darah masuk ke ginjal. Pada kondisi istirahat, sekitar 1,2 liter darah per menit dialirkan ke ginjal.Renal cortex: Bagian luar ginjal tempat awal nefron (unit penyaring darah). Korteks juga menghasilkan hormon eritropoietin (EPO), yang membantu pembentukan sel darah merah di sumsum tulang.Renal medulla: Medula renalis adalah bagian dalam ginjal. Medula renalis berisi sebagian besar nefron beserta glomerulus dan tubulus renalisnya. Tubulus renalis mengalirkan urine ke pelvis renalis.Renal papilla: Struktur berbentuk piramida yang menyalurkan urine ke ureter. Kekurangan cairan (dehidrasi) atau konsumsi obat tertentu, terutama antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dapat papila ginjal.Renal pelvis: Struktur berbentuk corong ini menampung urine dan mengalirkannya melalui dua ureter. Urine mengalir dari ureter ke kandung kemih, tempat urine disimpanRenal vein: Pembuluh darah utama yang membawa darah yang telah disaring keluar dari ginjal dan kembali ke jantung.

    (suc/suc)

  • Nyamuk Tak Sembarangan Gigit Manusia, Lebih Doyan Incar Pemilik Goldar Ini

    Nyamuk Tak Sembarangan Gigit Manusia, Lebih Doyan Incar Pemilik Goldar Ini

    Jakarta

    Tak banyak yang tahu, nyamuk juga pilih-pilih untuk menggigit tubuh manusia. Menurut peneliti, nyamuk tidak menggigit sembarang orang.

    Professor entomologi Jonathan F Day belum lama ini mengungkapkan hipotesanya mengapa ada sebagian orang lebih sering digigit nyamuk dibanding orang lain. Ia menyebutnya dengan ‘magnet nyamuk’.

    “Jumlah CO2 yang Anda hasilkan, seperti orang dengan metabolisme tinggi, baik karena faktor genetik maupun faktor lainnya, meningkatkan jumlah karbon dioksida yang Anda keluarkan. Semakin banyak Anda mengeluarkan CO2, semakin menarik Anda bagi serangga ini,” kata Jonathan dikutip dari Lad Bible, Kamis (11/9/2025).

    Menurut Jonathan, kadar asam laktat tubuh mungkin juga menjadi indikator mengapa manusia menjadi target nyamuk. Asam laktat merupakan senyawa kimia yang dapat menyebabkan otot kram.

    Beberapa faktor lain yang disoroti ahli adalah suhu tubuh, orang yang mengonsumsi alkohol, hamil, orang yang berolahraga, obesitas, dan cara berpakaian. Pakaian yang gelap cenderung lebih disukai nyamuk, karena terlihat lebih menonjol dari lingkungan sekitarnya.

    Golongan Darah ‘O’ Jadi Target

    Ahli berpendapat golongan darah juga dapat menjadi salah satu faktor gigitan nyamuk. Ilmuwan menduga nyamuk bisa merasakan antigen yang berbeda yang ada di permukaan sel darah merah, tergantung pada golongan darah seseorang.

    Antigen ini bisa dikeluarkan oleh beberapa orang melalui cairan tubuh seperti air liur atau mata. Orang dengan golongan darah O mengeluarkan antigen H, prekursor dari antigen A dan B.

    Ternyata ini sangat menggugah selera nyamuk. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan orang dengan golongan darah ini paling sering menjadi target.

    Penelitian yang dilakukan pada 1974 menemukan bahwa nyamuk cenderung memilih inang dengan golongan darah O. Penelitian dilakukan dengan merekrut 102 peserta untuk menyelidiki golongan darah apa yang menarik bagi nyamuk.

    Studi lain pada 2004 memperkuat teori tersebut dengan menemukan golongan darah O lebih menarik dibanding golongan darah lainnya.

    Dalam penelitian lebih lanjut di tahun 2019, para ilmuwan menggunakan alat pemakan yang berisi darah dari berbagai golongan darah untuk mengamati preferensi nyamuk. Hasilnya menunjukkan bahwa nyamuk paling tertarik pada darah golongan O dibanding golongan lainnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/naf)

  • Video: Apakah Suplemen Aman untuk Dikonsumsi Jangka Panjang?

    Video: Apakah Suplemen Aman untuk Dikonsumsi Jangka Panjang?

    Video: Apakah Suplemen Aman untuk Dikonsumsi Jangka Panjang?

  • Inspektur Pangan Cilik Ikut Awasi Jajanan Sekolah di Tangerang

    Inspektur Pangan Cilik Ikut Awasi Jajanan Sekolah di Tangerang

    Foto Health

    Agung Pambudhy – detikHealth

    Sabtu, 13 Sep 2025 21:00 WIB

    Jakarta – Petugas Dinkes Kota Tangerang bersama Inspektur Pangan Cilik memeriksa jajanan di SDN Cipondoh 3. Tujuannya memastikan makanan aman dari bahan berbahaya.