Jenis Media: Kesehatan

  • Kisah Andrew, Pria yang Terima Donor Ginjal Babi Berhasil Hidup hingga 6 Bulan

    Kisah Andrew, Pria yang Terima Donor Ginjal Babi Berhasil Hidup hingga 6 Bulan

    Jakarta

    Seorang pria bernama Tim Andrews berhasil menjalankan prosedur transplantasi ginjal babi. Prosedur tersebut menggunakan ginjal babi hasil rekayasa genetika di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat, pada Januari 2025.

    Pada 8 September 2025, jurnal akademik internasional Nature melaporkan kondisi Andrews pasca transplantasi. Ia berhasil hidup sehat selama lebih dari enam bulan, sejak menerima transplantasi ginjal babi.

    Dikutip dari Chosun, ini merupakan rekor bertahan hidup terlama setelah menerima transplantasi organ babi.

    Diketahui, Andrews mengidap gagal ginjal stadium akhir. Jika ginjalnya tidak berfungsi dengan baik, produk limbah menumpuk di dalam darah, menyebabkan ketidakseimbangan kadar air dan garam, yang dapat memicu pembengkakan parah hingga kesulitan bernapas.

    Jika kalium terakumulasi, dapat menyebabkan henti jantung. Maka dari itu, Andrews perlu melakukan dialisis atau cuci darah selama lebih dari dua tahun. Tetapi, gejala yang dialaminya terus memburuk.

    Transplantasi Dilakukan

    Sampai akhirnya, tim medis memutuskan untuk mentransplantasikan ginjal babi yang dimodifikasi secara genetik kepada Andrews. Tim medis pertama-tama melakukan penyuntingan gen untuk menghilangkan tiga antigen dalam ginjal babi, yang dapat menyebabkan penolakan pada manusia dan menambah tujuh gen manusia.

    Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko peradangan, perdarahan, dan komplikasi yang mungkin muncul setelah operasi. Beruntung, operasi transplantasi berhasil dan Andrews bisa hidup tanpa dialisis sejak saat itu.

    “Enam bulan pertama setelah transplantasi biasanya merupakan periode paling berbahaya bagi pasien,” tulis studi tersebut.

    “Karena Andrews telah melewati enam bulan, kemungkinan komplikasi seperti penolakan transplantasi atau anemia telah menurun secara signifikan,” sambungnya.

    Pemegang rekor sebelumnya yang bisa hidup terlama dengan organ babi yang ditransplantasikan adalah Tonya Looney, seorang wanita Amerika berusia 53 tahun. Ia berhasil bertahan hidup dengan transplantasi ginjal babi selama empat bulan sembilan hari.

    Namun, Tonya harus menjalani pengangkatan organ tersebut pada awal tahun 2025 karena respons penolakan imun yang terjadi padanya.

    (sao/naf)

  • Aksi Nekat Dokter Selamatkan Nyawa Pasien yang Akan Diambil Organnya

    Aksi Nekat Dokter Selamatkan Nyawa Pasien yang Akan Diambil Organnya

    Jakarta

    Saat berbaring di meja operasi dengan dada terbuka, Larry Black Jr. hanya berjarak beberapa saat dari pengambilan organnya. Namun, seorang dokter berlari terengah-engah ke dalam ruangan.

    “Singkirkan dia dari meja,” kenang dokter itu, Dr Zohny Zohny, saat ia memberi perintah kepada tim bedah di SSM Health Saint Louis University Hospital. “Ini pasien saya. Singkirkan dia dari meja.”

    Awalnya, tidak ada yang mengenali Zohny yang mengenakan masker bedah. Ia kemudian memperkenalkan diri sebagai ahli bedah saraf yang ditugaskan pada kasus Black. Tim bedah menolak, menjelaskan bahwa mereka telah mendapat persetujuan dari keluarga untuk mengambil organ Black.

    “Saya tidak peduli jika sudah ada persetujuan,” kenang Zohny kepada KKF Health News. “Saya belum berbicara dengan keluarga, dan saya tidak setuju dengan ini. Singkirkan dia dari meja.”

    Awal mula kejadian tragis

    Black, pasien berusia 22 tahun, tiba di rumah sakit setelah tertembak di kepala pada 24 Maret 2019. Seminggu kemudian, ia dibawa ke ruang operasi untuk donasi organ, meskipun jantungnya masih berdetak dan ia belum dinyatakan meninggal secara otak.

    Adik perempuan Black, Molly Watts, mengatakan keluarganya sebenarnya memiliki keraguan setelah menyetujui donasi organ, tetapi mereka merasa tidak didengarkan hingga akhirnya dokter Zohny, yang saat itu merupakan tahun pertamanya sebagai ahli bedah saraf, melakukan intervensi.

    Black, yang kini berusia 28 tahun, adalah seorang musisi dan ayah dari tiga anak. Ia masih membutuhkan terapi fisik rutin akibat cedera tembakan. Black mengatakan ia dihantui oleh ingatan saat berada dalam kondisi koma.

    “Saya mendengar ibu saya berteriak. Semua orang di sana meneriakkan nama saya, menangis, memutar lagu favorit saya, dan memanjatkan doa,” kenang Black. Ia mencoba menunjukkan bahwa ia mendengar mereka dengan mengetuk sisi tempat tidur dan berkedip.

    Adik perempuannya meminta Black untuk berkedip dua kali jika ia masih berjuang untuk hidup. Black dan saudarinya mengingat ia berkedip dua kali, namun staf rumah sakit mengatakan gerakan itu tidak disengaja.

    Menurut laporan investigasi federal, selama empat tahun, penyedia layanan medis berencana mengambil organ dari 73 pasien meskipun ada tanda-tanda aktivitas neurologis. Kejadian-kejadian tersebut akhirnya tidak terjadi, namun pejabat federal berjanji akan merombak sistem donasi organ di Amerika Serikat.

    Dapat kesempatan hidup kedua

    Dr Zohny mengatakan ia mendengar pengumuman tentang “hero’s walk,” atau prosesi penghormatan terakhir bagi seorang pendonor organ, melalui pengeras suara. Ia bertanya dan menyadari prosesi itu mungkin untuk pasiennya.

    Segera, ia menelepon unit ICU dan mengetahui Black sedang dibawa ke ruang operasi. Dengan kondisi sangat gugup, Zohny berlari ke ruang operasi, lalu menarik keluarga Black ke ruang kosong di dekatnya.

    Menggunakan gambar pemindaian otak Black, Zohny menjelaskan bahwa cedera tembak itu memiliki potensi untuk pulih. Ia bertanya apakah keluarga bersedia memberi Black lebih banyak waktu untuk pulih, alih-alih menghentikan perawatan. Zohny tahu ia mengambil risiko profesional besar.

    “Skenario terburuk bagi saya adalah kehilangan pekerjaan. Skenario terburuk baginya adalah ia kehilangan nyawanya secara tidak benar,” ucap Dr Zohny.

    Setelah intervensi, Black kembali ke ICU dan dua hari kemudian ia bangun dan mulai berbicara. Dalam waktu seminggu, ia sudah bisa berdiri. “Saya harus belajar bagaimana berjalan, mengeja, membaca,” beber Black.

    Zohny, yang kini menjadi ahli bedah saraf di West Virginia University Rockefeller Neuroscience Institute, mengatakan kisah Black membuatnya mempertanyakan apa yang kita ketahui tentang kesadaran. Zohny kini mengembangkan metode baru untuk mengukur kesadaran dari sinyal otak, yang ia sebut sebagai Zeta Analytica.

    Meskipun masih harus menjalani terapi fisik, Black tidak menyalahkan keluarganya. Namun, ia mempertanyakan proses transplantasi organ.

    “Seolah-olah mereka memilih takdir orang hanya karena ada tanda donasi organ di kartu identitas mereka,” kata Black. “Dan itu tidak keren.”

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Istri di Jatim Donorkan Ginjal Untuk Suaminya”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Klaim BPJS Kesehatan untuk Gangguan Jiwa Naik! Hampir Rp 2 Triliun, Ini Rinciannya

    Klaim BPJS Kesehatan untuk Gangguan Jiwa Naik! Hampir Rp 2 Triliun, Ini Rinciannya

    Jakarta

    Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengungkapkan bahwa nilai klaim program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk masalah kesehatan mental mencapai Rp 6 triliun lebih. Jumlah tersebut berdasarkan data nilai pengeluaran total periode tahun 2020-2024.

    Ghufron menyebut jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menangani masalah kesehatan mental naik setiap tahun.

    “Biayanya dalam waktu 2020-2024, sekitar Rp 6,7 triliun. Biaya untuk merawat yang sudah dibayar oleh BPJS untuk perawatan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ),” kata Ghufron ketika ditemui awak media di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (16/9/2025).

    Untuk tahun 2024, biaya yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan mencapai Rp 1,9 triliun. Jumlah itu meningkat dari tahun 2023 dengan Rp 1,6 triliun, tahun 2022 dengan Rp 1,2 triliun, tahun 2021 dengan Rp 1 triliun, dan tahun 2020 dengan Rp 937 miliar.

    “Yang menarik tahun 2024 itu, sudah hampir Rp 2 triliun biayanya, kasusnya meningkat. Kalau kita lihat dari 2,6 juta (klaim kasus) tahun 2020 ini meningkat terus sampai 5.186.418 kasus tahun 2024. Ini luar biasa,” tandasnya.

    Berdasarkan jenis penyakit, berikut ini sederet masalah kesehatan mental dengan nilai pembiayaan BPJS Kesehatan tertinggi:

    Skizofrenia – 7.499.226 klaim kasus – Rp 3,4 triliunOther Anxiety Disorder – 3.198.873 klaim kasus – Rp 693,3 miliarDepressive Episode – 1.550.728 klaim kasus – Rp 425,9 miliarHyperkinetic Disorders – 1.321.789 klaim kasus – Rp 252 miliarBipolar Affective Disorder – 948.818 klaim kasus – Rp 281,2 miliar

    (avk/naf)

  • Video: Penjelasan Indofood soal Temuan Etilen Oksida di Indomie Soto Banjar

    Video: Penjelasan Indofood soal Temuan Etilen Oksida di Indomie Soto Banjar

    Video: Penjelasan Indofood soal Temuan Etilen Oksida di Indomie Soto Banjar

  • Catat Rekor Baru, Pria Ini Positif COVID-19 Selama 2 Tahun!

    Catat Rekor Baru, Pria Ini Positif COVID-19 Selama 2 Tahun!

    Jakarta

    Seorang pria dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mengidap COVID-19 akut yang berkelanjutan selama lebih dari 750 hari. Selama periode ini, ia mengalami gejala pernapasan yang persisten dan dirawat di rumah sakit sebanyak lima kali.

    Meski durasinya panjang, kondisi pria ini berbeda dengan long COVID. Sebab, gejalanya bukanlah gejala yang menetap setelah virus menghilang, melainkan fase virus SARS-CoV-2 yang berlanjut selama lebih dari dua tahun.

    Kondisi ini mungkin hanya terjadi pada orang yang rentan. Tetapi, para ahli di Amerika Serikat memperingatkan dalam studi baru mereka.

    “Infeksi jangka panjang memungkinkan virus untuk mengeksplorasi cara menginfeksi sel secara lebih efisien. Dan (studi ini) menambah bukti bahwa varian yang lebih mudah menular telah muncul dari infeksi semacam itu,” terang ahli epidemiologi Universitas Harvard, William Hanage, yang dikutip dari ScienceAlert.

    “Oleh karena itu, menangani kasus-kasus seperti itu secara efektif merupakan prioritas bagi kesehatan individu dan masyarakat,” sambungnya.

    Analisis genetik Joseline Velasquez-Reyes, ahli bioinformatika Universitas Boston dan rekan-rekannya terhadap sampel virus yang dikumpulkan dari pasien antara Maret 2021 dan Juli 2022, mengungkapkan apa yang dilakukan virus tersebut selama invasi yang meluas.

    “Hanya dalam satu orang, jenis mutasi yang sama yang menyebabkan munculnya varian Omicron yang berkembang biak lebih cepat sedang dalam proses pengulangan,” jelas mereka.

    “Hal ini mendukung teori bahwa perubahan mirip Omicron berkembang dari tekanan seleksi yang dialami virus di dalam tubuh kita.”

    Pasien Didiagnosis HIV-1

    Pasien yang telah mengalami HIV-1 stadium lanjut ini yakin telah tertular SARS-CoV-2 pada pertengahan Mei 2020. Selama masa tersebut, ia tidak menerima terapi antiretroviral (ART).

    Ia juga tidak dapat mengakses perawatan medis yang diperlukan, meskipun mengalami gejala pernapasan, sakit kepala, nyeri badan, dan lemas.

    Pria berusia 41 tahun itu memiliki jumlah sel T pembantu imun hanya 35 sel per mikroliter darah, yang menjelaskan bagaimana virus tersebut dapat bertahan begitu lama. Kisaran normalnya adalah 500 hingga 1.500 sel per mikroliter.

    Untungnya, setidaknya dalam kasus ini virus COVID-19 yang membandel ini tidak terlalu menular.

    “Tidak adanya infeksi lanjutan yang diduga terjadi mungkin mengindikasikan hilangnya kemampuan penularan selama adaptasi terhadap satu inang,” beber Velasquez-Reyes dan tim yang dipublikasikan di The Lancet.

    Namun, tidak ada jaminan bahwa infeksi lain yang menetap dalam jangka panjang di dalam tubuh kita akan mengikuti jalur evolusi yang sama. Hal ini yang membuat para ahli waspada dan menyerukan pemantauan ketat COVID-19 yang berkelanjutan dan akses layanan kesehatan yang memadai bagi semua orang.

    “Membersihkan infeksi ini harus menjadi prioritas bagi sistem layanan kesehatan,” simpul para peneliti.

    Untuk mengurangi kemungkinan mutasi yang bermasalah, dokter dan peneliti mengimbau masyarakat untuk terus melakukan vaksinasi dan tetap menggunakan masker di area tertutup yang ramai.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/kna)

  • Strategi BPOM RI Berantas Produk Obat dan Makanan Mengandung Bahan Berbahaya

    Strategi BPOM RI Berantas Produk Obat dan Makanan Mengandung Bahan Berbahaya

    Jakarta

    Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) bergerak cepat untuk memberantas produk obat dan makanan mengandung bahan berbahaya. BPOM berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan ini dari hulu ke hilir melalui Kick Off Aksi Bersama Pencegahan dan Penanganan Rantai Pasok Bahan Berbahaya/Bahan Dilarang

    Deputi Bidang Penindakan BPOM, Tubagus Ade Hidayat menyampaikan bahwa tren tindak pidana terkait obat dan makanan terus meningkat dalam 5 tahun terakhir. Pada 2024, PPNS BPOM menangani 282 perkara, terdiri dari 124 perkara obat dan NAPZA, 55 perkara obat bahan alam, 91 perkara kosmetik, dan 12 perkara pangan olahan.

    “Sejumlah temuan menunjukkan nilai keekonomian yang signifikan, di antaranya perkara obat-obat tertentu di Semarang, Cikarang, dan Marunda senilai Rp 398 miliar, serta perkara kosmetik mengandung bahan berbahaya di beberapa kota dengan nilai Rp 5,5 miliar,” kata Tubagus di Kantor BPOM, Jakarta Pusat, Senin (15/9/2025).

    “Fakta menarik, di berbagai lokasi kasus juga ditemukan bahan baku berbahaya seperti formalin, merkuri, tramadol, hingga hidrokinon,” sambungnya.

    Kasus besar yang disorot antara lain temuan ratusan drum/tong berisi BKO di Semarang, Jawa Tengah serta Marunda dan Cikarang, Jawa Barat dengan nilai ekonomi Rp 389 miliar; OBA mengandung BKO di Klaten dan Kudus, Jawa Tengah senilai Rp3,74 miliar; kosmetik mengandung bahan berbahaya di Tangerang, Banten dan kota lainnya senilai Rp 5,5 miliar.

    Lalu pangan olahan berupa mi basah mengandung formalin di Pematang Siantar, Sumatera Utara senilai Rp 200 juta. Pada sebagian besar kasus tersebut, di samping produk jadi ditemukan bahan baku dilarang/bahan berbahaya.

    Menjaga Daya Saing Ekonomi Nasional

    Senada, Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan pentingnya aksi bersama ini untuk melindungi kesehatan masyarakat sekaligus menjaga daya saing ekonomi nasional.

    Obat dan makanan adalah kebutuhan dasar yang harus aman dan bermutu. Pada 2025, potensi pasar obat dan makanan diperkirakan mencapai Rp 4.674 triliun dan menyumbang 8,7 persen PDB.

    “Namun (perlindungan masyarakat) tantangannya besar, karena masih marak peredaran produk mengandung bahan berbahaya yang berisiko merusak organ, meningkatkan risiko kanker, hingga menyebabkan kematian,” kata Taruna.

    “Selama bahan berbahaya mudah didapatkan, penyalahgunaan dalam produksi masih sangat mungkin terjadi. Karena itu, kita harus bergerak bersama dari hulu dengan kolaborasi lintas sektor,” lanjutnya.

    Ancaman Pidana

    Ikrar menegaskan bahwa pelanggar akan berhadapan dengan sanksi pidana jika ketahuan memakai bahan berbahaya atau yang dilarang untuk produksi farmasi dan pangan olahan.

    “Kami tidak segan menindak tegas pelanggar dengan sanksi hukum pidana maupun administratif, agar muncul efek jera. Perlindungan kesehatan masyarakat sekaligus keberlangsungan industri nasional adalah prioritas utama kami,” tegas Ikrar.

    “Selama bahan berbahaya masih bebas beredar tidak sesuai ketentuan, maka selama itu juga kesehatan masyarakat akan terancam. Untuk itulah pencegahan dan penanganan rantai pasok bahan berbahaya dan bahan dilarang harus menjadi fokus utama,” tutupnya.

    Aksi ini melibatkan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup, Bareskrim Polri, dan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta serta asosiasi hingga pelaku usaha.

    Serta beberapa asosiasi dan pelaku usaha yang memiliki komitmen sama di antaranya Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI), Indonesian E-Commerce Association (IdEA), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres (ASPERINDO), serta Perkumpulan Perusahaan Pemeriksa Keamanan Kargo dan Pos Indonesia (PAPPKINDO).

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/kna)

  • Foto: Aktivitas Pasien RSJ di Solo Agar Produktif, Bertani sampai Membatik

    Foto: Aktivitas Pasien RSJ di Solo Agar Produktif, Bertani sampai Membatik

    Foto Health

    Averus Al Kautsar – detikHealth

    Selasa, 16 Sep 2025 15:00 WIB

    Jakarta – Pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJD) dr Arif Zainuddin Surakarta, Jawa Tengah menjalani terapi vokasional dan membuat karya yang menakjubkan. Begini potretnya.

  • Nenek Umur 100 Buktikan Anti Jompo, Masih Kuat Nge-gym di Usia Seabad

    Nenek Umur 100 Buktikan Anti Jompo, Masih Kuat Nge-gym di Usia Seabad

    Jakarta

    Mary Coroneos, nenek asal Amerika Serikat yang baru saja berulang tahun ke-100 pada Juni kemarin dikenal memiliki kehidupan yang sehat. Tak ayal, umurnya bisa menyentuh satu abad.

    Dikutip dari Times of India, perempuan yang tinggal di Norwalk, Connecticut (AS) bersama putrinya tersebut selalu memulai hari dengan tujuan positif. Biasanya, untuk memulai hari, Mary menyempatkan untuk membaca koran, pergi ke pusat kebugaran, atau ke pantai.

    Rahasia Panjang Umur Mary

    Ada beberapa hal yang rutin dilakukan oleh Mary untuk menjaga tubuhnya tetap bugar dan sehat. Sedikit banyak, tentu ini berpengaruh kepada umur panjang yang dimilikinya.

    1. Hidup Aktif

    Mary dikenal dengan hidup yang aktif dan selalu bergerak. Awalnya, ini karena keadaan, karena ia tumbuh besar di kota pertambangan batu bara di Pennsylvania.

    “Kami selalu beraktivitas, mendaki hutan, mencari artefak kuno,” kenang Mary.

    Putri Mary, yakni Athena mengatakan bahwa sang ibu membawa energi positif ini hingga tua. menyeimbangkan karier panjang di bidang pendidikan dengan pekerjaan sampingan, dan terus bekerja hingga usia 90-an.

    “Ada sesuatu tentang hal itu yang memberi Anda vitalitas. Itu memberi Anda perspektif yang lebih muda,” kata Athena.

    2. Menjaga Kebugaran

    Meskipun sudah memasuki usia lanjut, Mary tak ingin kalah dengan mereka yang masih aktif menguatkan otot. Mary tetap berlatih angkat beban ringan, menggunakan resistance band, dan bahkan memainkan weighted sled.

    “Dia ingin didorong (hidup sehat), dia butuh tantangan,” kata Athena.

    Fisik yang prima membuat Mary memiliki tingkat recovery yang bagus. Dirinya pernah mengalami patah lengan, namun hanya butuh waktu tiga minggu untuk dia bisa kembali ke pusat kebugaran.

    Terkait makanan, Mary biasa sarapan dua butir telur dengan mentega atau teh dengan madu. Makan siap dengan sup ayam sayur, sedangkan makan malam ia selalu mengonsumsi apapun yang dibuat oleh Athena.

    Mary juga masih menikmati ice cream untuk hidangan penutup dan dirinya tidak mengonsumsi alkohol.

    3. Melatih Otak

    Mary sadar bahwa salah satu organ yang harus dilatih adalah otak. Hal ini membuat dirinya menjaga pikiran tetap tajam dengan rutin membaca koran dan tertarik pada ide-ide baru.

    Ini yang membuat Athena, yakin bahwa yang membuat ibunya tetap fleksibel dan terbuka terhadap apapun.

    “Saya pikir jika kita memiliki rasa ingin tahu tentang hidup dan pembelajaran, itu membuat kita tidak terlalu kaku. Ada fleksibilitas yang kita butuhkan untuk umur panjang,” kata Athena.

    4. Menikmati Hidup dan Tetap Bahagia

    Kehidupan sosial Mary juga dikenal baik. Menurut Athena, Mary adalah sosok yang sangat bisa menikmati hidup, ceria, dan tetap bahagia.

    Para mantan murid Mary bahkan masih banyak yang menghadiri ulang tahunnya yang bersejarah.

    “Jika kita dapat memperluas perspektif melalui persahabatan, melalui hal-hal baru, kita dapat menikmati hidup untuk memiliki tujuan terus maju dan tidak ada kata terlambat untuk mengejarnya,” kata Athena.

    Halaman 2 dari 2

    (dpy/kna)

  • 5 Minuman Diet Intermittent Fasting Selain Air Putih

    5 Minuman Diet Intermittent Fasting Selain Air Putih

    Jakarta

    Intermittent fasting atau puasa intermiten menjadi diet yang populer bagi dipilih oleh banyak orang yang mau meningkatkan berat badan. Salah satu cara yang dilakukan adalah metode 16/8 di mana puasa dilakukan selama 16 jam dan makan dalam rentang waktu 8 jam.

    Selain itu, ada metode 5:2 yang melibatkan makan teratur selama lima hari dan mengonsumsi kalori minimal dalam dua hari yang tidak berurutan. Selama periode puasa, minuman yang dikonsumsi bisa memengaruhi efektivitas puasa secara signifikan. Jadi, penting untuk memilih minuman sehat selama puasa intermiten.

    Minuman Sehat untuk Diet Intermittent Fasting

    Selain air putih, ada beberapa minuman sehat yang bisa dikonsumsi untuk diet intermittent fasting. Dikutip dari laman Health Shots, berikut di antaranya:

    1. Air Lemon

    Air lemon merupakan minuman sederhana tapi efektif untuk dinikmati selama diet intermittent. Tambahan irisan lemon atau sedikit perasan air lemon ke dalam air bisa meningkatkan rasa dan memberi manfaat vitamin C, sehingga bisa mendukung fungsi kekebalan tubuh dan kesehatan secara keseluruhan.

    Air lemon juga bisa membantu melancarkan pencernaan dan bertindak sebagai diuretik ringan, menjaga tubuh tetap terhidrasi, dan membuang racun. Dalam hal penurunan berat badan dalam puasa intermiten, minum air lemon bisa mengurangi nafsu makan dan asupan kalori. Ingat, jangan gunakan gula atau pemanis tambahan

    2. Kopi Hitam

    Kopi hitam mengandung kalori minimal, biasanya kurang dari 5 kalori per cangkir dan bisa mendukung proses diet. Kandungan kafein dalam kopi hitam merangsang sistem saraf dan mengirim sinyal untuk memecah lemak. Hal ini ditunjukan dalam sebuah studi dalam Food Science and Biotechnology.

    Hal ini bisa membantu meningkatkan metabolisme dan oksidasi lemak, yang bisa meningkatkan manfaat puasa. Jangan menambahkan gula, krim, atau susu pada kopi karena bisa meningkatkan asupan kalori.

    3. Teh Hijau

    Seperti kopi hitam, teh hijau juga mengandung kafein, tapi dalam jumlah yang lebih rendah, sehingga bisa memberikan efek stimulan yang lebih ringan. Sebuah studi yang diterbitkan Cochrane Database of Systematic Reviews, teh hijau kaya akan antioksidan yang disebut sebagai katekin.

    Teh hijau kaya akan epigallocatechin gallate (EGCG) yang dikaitkan dengan manfaat puasa intermiten, seperti peningkatan metabolisme, sensitivitas insulin, dan pembakaran lemak. Minum teh hijau secara teratur juga terbukti efektif dalam mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan jantung.

    4. Teh Herbal

    Kebanyakan teh herbal, seperti peppermint, jahe, atau jambang sepatu biasanya tidak mengandung kafein dan terbukti membantu menurunkan berat badan. Teh herbal juga bisa membantu meredakan gangguan pencernaan dan mual, serta meningkatkan relaksasi. Setiap teh herbal memiliki efek yang berbeda pada tubuh, tapi semuanya menyehatkan dan menenangkan.

    5. Air Berkarbonasi

    Air soda yang berkarbonasi tapi tidak mengandung kalori merupakan pilihan lain yang cocok dikonsumsi dalam puasa intermiten. Sebuah studi dalam Digestive Disease and Sciences, air soda bisa meningkatkan rasa kenyang, menekan nafsu makan, mengurangi risiko asupan kalori, serta membantu menurunkan berat badan. Pastikan tidak menambahkan gula atau pemanis buatan.

    Ditinjau oleh: Mhd. Alrdian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.

    (elk/kna)

  • Ilmuwan Jepang Temukan Cara Hapus Ingatan, Harapan Baru Mengobati Trauma

    Ilmuwan Jepang Temukan Cara Hapus Ingatan, Harapan Baru Mengobati Trauma

    Jakarta

    Otak memiliki kemampuan luar biasa untuk menyimpan informasi sebagai ingatan, memungkinkan kita belajar dari kesalahan. Namun, tidak semua ingatan memiliki kekuatan yang sama; beberapa tetap jelas, sementara yang lain memudar.

    Para peneliti di Tohoku University kini menemukan bahwa sebagian dari proses seleksi ingatan ini bergantung pada fungsi astrosit, sejenis sel khusus yang mengelilingi neuron di otak.

    Mereka menunjukkan bahwa memanipulasi astrosit secara artifisial dapat mencegah ingatan tersimpan dalam jangka panjang, membuka wawasan baru tentang cara otak kita memproses dan menyimpan informasi.

    Percobaan dengan Bantuan Optogenetika

    Dikutip dari laman Tohoku University, untuk memanipulasi astrosit, para peneliti menggunakan teknik yang disebut optogenetika pada otak tikus. Dengan menyinari sel-sel tersebut melalui serat optik, mereka bisa secara langsung merangsang dan membuat astrosit menjadi lebih asam atau lebih basa.

    Penelitian ini difokuskan pada astrosit di amigdala, area otak yang dikenal penting dalam mengatur emosi dan rasa takut.

    Dalam satu percobaan, tikus diberi kejutan listrik ringan. Ketika kembali ke ruangan yang sama, tikus itu membeku, sebagai respons alami terhadap ingatan akan kejutan. Namun, tikus yang astrositnya dibuat lebih asam segera setelah kejutan, hanya mengingat rasa takut itu untuk sementara waktu dan melupakannya keesokan harinya.

    Ini menunjukkan bahwa asam astrosit tidak memengaruhi memori jangka pendek, tetapi mencegahnya menjadi memori jangka panjang.

    Harapan baru mengobati trauma

    Efek yang berbeda terlihat pada tikus yang astrositnya dibuat lebih basa. Tiga minggu kemudian, tikus kontrol biasanya menunjukkan tanda-tanda lupa, dengan respons membeku yang menurun. Namun, tikus yang astrositnya dibuat lebih basa setelah kejutan yang kuat, tetap menunjukkan respons takut yang kuat bahkan setelah tiga minggu.

    Penemuan ini menunjukkan bahwa astrosit memainkan peran kunci dalam menentukan apakah ingatan akan terhapus atau dipertahankan untuk waktu yang lama, terutama setelah kejadian traumatis. Hal ini menantang pemahaman umum bahwa memori jangka pendek secara bertahap mengeras menjadi memori jangka panjang.

    “Kami percaya ini bisa mengubah cara kita memahami pembentukan memori,” kata Profesor Ko Matsui, pemimpin penelitian.

    Peneliti utama, Hiroki Yamao, percaya bahwa astrosit dapat menjadi kunci untuk memahami perubahan emosional dan pembentukan memori. “Ini mungkin hanya sekilas tentang bagaimana astrosit memengaruhi pemrosesan informasi emosional,” jelas Yamao.

    “Tujuan kami selanjutnya adalah mengungkap mekanisme astrosit dalam mengatur memori emosional.”

    Memahami proses-proses ini dapat membuka jalan bagi terapi yang mencegah terbentuknya ingatan traumatis. Ini menawarkan pendekatan yang sangat berharga untuk mengobati gangguan seperti gangguan stres pascatrauma (PTSD) dengan mengintervensi pembentukan memori itu sendiri.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)