Korsel Krisis Obesitas, Nggak Semua Warganya Punya Body Goals
Jenis Media: Kesehatan
-

Foto-foto Bella Hadid yang Dirawat Intensif, Kondisinya Bikin Khawatir
Foto-foto Bella Hadid yang Dirawat Intensif, Kondisinya Bikin Khawatir
-

Benarkah Konsumsi Air Rebusan Serai Bisa Turunkan Gula Darah? Ini Penjelasannya
Jakarta –
Serai adalah tanaman bertangkai dengan aroma lemon segar dan rasa jeruk. Salah satu cara populer untuk mengonsumsinya adalah dengan cara merebusnya.
Selain menyegarkan, air rebusan atau teh serai memiliki banyak manfaat kesehatan. Ada yang mempercayai bahwa air rebusan serai bisa menurunkan kadar gula darah. Benarkah demikian?
Sebuah studi pada tahun 2021 yang diterbitkan di Atlantis Press menganalisis dampak pemberian serai terhadap pengelolaan kadar gula darah. Hasilnya, penelitian menemukan komponen bioaktif yang terkandung dalam serai bisa menurunkan kadar gula darah secara signifikan pada tikus dengan atau tanpa diabetes.
Selain itu, peneliti menemukan kombinasi serai dan jahe yang bisa meningkatkan efektivitas dalam menurunkan kadar gula darah. Hal tersebut karena kandungan gingerol pada jahe yang bisa menunjang kerja insulin, hormon yang berfungsi memproses gula dalam tubuh.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan, konsumsi air rebusan serai dan jahe bisa memberi manfaat signifikan dalam menurunkan kadar gula darah ataupun mencegah diabetes.
Manfaat Air Rebusan Serai Lainnya
Selain menurunkan kadar gula darah, berikut beberapa manfaat air rebusan serai lainnya:
1. Memiliki Sifat Antioksidan
Tinjauan studi di tahun 2021 menunjukkan, serai mengandung beberapa antioksidan yang bisa membantu menangkal radikal bebas dalam tubuh. Diketahui bahwa radikal bebas bisa menyebabkan penyakit.
2. Memiliki Sifat Antiinflamasi
Peradangan diduga berperan dalam banyak kondisi, termasuk penyakit jantung dan stroke. Pada penelitian tahun 2024, diungkapkan bahwa serai diduga memiliki manfaat anti-inflamasi. Senyawa-senyawanya berpotensi membantu menghambat pelepasan beberapa penanda yang memicu peradangan dalam tubuh.
3. Mengurangi Risiko Kanker
Senyawa citral dalam serai dianggap memiliki kemampuan antikanker yang ampuh terhadap beberapa garis sel kanker. Dikutip dari laman Healthline, beberapa komponen serai bisa membantu melawan kanker.
Hal ini terjadi baik secara langsung menyebabkan kematian sel, maupun dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih mampu melawan kanker sendiri.
Bahkan, teh serai terkadang digunakan untuk terapi tambahan selama kemoterapi dan radiasi. Namun, penggunaannya hanya boleh dilakukan di bawah bimbingan ahli onkologi.
Menurut berbagai penelitian pada manusia dan hewan, serai memiliki sifat antihipertensi. Para peneliti percaya, citral dalam serai membantu menurunkan tekanan darah melalui:
Vasodilatasi: Membantu memperlebar pembuluh darah, meningkatkan aliran darah, dan mengurangi tekanan darahEfek menenangkan: Bisa menenangkan sistem saraf, menurunkan detak jantung, dan kecemasan.Meningkatnya frekuensi buang air kecil: Dapat membantu membuang kelebihan cairan dalam tubuh.Air Rebusan Serai Aman untuk Semua Orang?
Beberapa orang dianjurkan untuk tidak mengonsumsi air rebusan serai. Mereka adalah:
Ibu Hamil
Dikutip dari laman WebMd, serai kemungkinan tidak aman dikonsumsi selama kehamilan. Srai bisa merangsang rahim dan aliran menstruasi yang menyebabkan keguguran.
Orang yang Mengidap Sakit Ginjal
Sebuah penelitian dalam Journal of Renal Nutrition menemukan, konsumsi serai dalam dosis tinggi atau dosis rendah dalam jangka panjang bisa mengurangi laju filtrasi glomerulus, yaitu laju rata-rata penyaringan darah yang terjadi di glomerulus. Peneliti menyimpulkan, laju filtrasi glomerulus yang menurun bisa beresiko memengaruhi fungsi renal lainnya.
Orang yang Mengonsumsi Obat Diuretik
Obat diuretik merupakan obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah dengan merangsang urinasi. Serai memiliki sifat diuretik. Apabila keduanya dikonsumsi bersamaan, tekanan darah bisa turun terlalu drastis dan memicu tekanan darah rendah atau hipotensi.
Ditinjau oleh: Mhd. Alrdian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.
(elk/suc)
-

Diet Tanpa Olahraga Bisa Kurus? Ini Kata Ahli
Jakarta –
Para ahli umumnya merekomendasikan keseimbangan antara pola makan dan olahraga untuk menjaga kebugaran. Namun, bagi orang dengan gaya hidup sibuk, gerakan terbatas, atau keterbatasan fisik yang membuat sulit membakar kalori, pengaturan asupan nutrisi bisa menjadi solusi utama.
Menurut dokter spesialis obesitas dan lipid, Spencer Nadolsky, pola makan atau nutrisi adalah faktor terpenting dalam upaya menurunkan berat badan. Lantas, seperti apa cara diet tanpa olahraga menurut ahli?
Beberapa cara untuk menurunkan berat badan tanpa olahraga menurut ahli, seperti tidak melewatkan makan, makan lebih banyak serat, karbohidrat, serta lemak, hingga tidur yang cukup. Dikutip dari laman Prevention, begini penjelasannya.
1. Jangan Lewatkan Makan
Menurut ahli diet Alex Evink, RD, ada orang-orang yang mungkin berpikir bahwa hanya makan satu atau dua kali sehari kemungkinan akan menghasilkan asupan kalori yang lebih rendah secara keseluruhan. Tapi melewatkan makan bisa menyebabkan ngemil tanpa sadar atau malah makan berlebihan.
Jika fokus makan tiga kali sehari dengan kontrol porsi, rasa lapar tidak akan datang dan kemungkinan besar asupan kalori keseluruhan yang dikonsumsi lebih sedikit.
Selain itu makan dari piring dan mangkuk yang lebih kecil. Dengan begitu, kemungkinan besar asupan makanan yang masuk akan mengandung lebih sedikit kalori.
2. Perbanyak Serat
Serat dikenal baik untuk pencernaan. Ahli diet, Karen Ansel MS, RDN menyarankan asupan serat untuk membantu menurunkan berat badan.
“Serat bisa membantu menurunkan berat badan dalam banyak cara,” katanya.
Serat mengembang di usus seperti spons sehingga menjadi penekan nafsu makan alami. Selain itu, penelitian terbaru menemukan bahwa serat memberikan dampak positif pada bakteri baik di usus yang membantu memproduksi hormon di usus. Dalam hal ini hormon tersebut memberi tahu otak bahwa tubuh sudah cukup maka.
“Usahakan untuk mengonsumsi setidaknya 25 gram serat per hari dari berbagai makananan kaya serat seperti biji-bijian utuh, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran,” tambahnya.
3. Perbanyak Protein
Sama seperti serat, protein secara alami membantu merasa kenyang dengan mempengaruhi produksi hormon kenyang. Protein membutuhkan waktu lama untuk dicerna, sehingga saat mengonsumsinya seseorang cenderung tidak akan mencari camilan setelah makan makanan kaya protein.
“Protein juga membutuhkan lebih banyak energi untuk dicerna daripada, misalnya, lemak atau karbohidrat, sehingga Anda tidak menyimpan banyak kalori,” tutur Ansel.
Untuk hasil yang maksimal, usahakan untuk mengonsumsi 20 gram protein tanpa lemak per porsi makan, seperti ikan, ayam, kalkun, telur, dan produk susu rendah lemak.
4. Konsumsi Lemak
Lemak membantu tubuh merasa lebih kenyang lebih lama dan bisa membantu mencegah lonjakan gula darah yang membuat timbulnya rasa lapar. Ahli diet Jessica Cording, RD menyarankan untuk menambah kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berminyak ke dalam pola makan.
“Ketika Anda mulai lebih memperhatikan asupan lemak, itu bisa sangat membantu,” katanya.
5. Seimbangkan Karbohidrat
Banyak orang menganggap diet rendah karbohidrat atau bahkan diet keto penting untuk menurunkan berat badan. Kendati demikian tak perlu sampai benar-benar menghilangkan karbohidrat dari menu harian.
Menurut Coding, keseimbangan antara karbohidrat, protein, dan lemak adalah kunci untuk menjaga rasa kenyang yang bisa mengurangi keinginan ngemil dan makan berlebihan, yang bisa menghambat upaya penurunan berat badan.
6. Tidur yang Cukup
Sebuah studi pada tahun 2022 mengungkapkan, lebih banyak tidur bisa menyebabkan penurunan berat badan. Bagaimana bisa?
“Kurang tidur, kurang dari enam jam per malam bisa memengaruhi hormon pengatur rasa lapar yang menyebabkan peningkatan ngemil dan perubahan kebiasaan makan,” kata Nadolsky.
7. Hidrasi yang Baik
Kadang-kadang, tubuh salah mengartikan rasa haus sebagai rasa lapar. Sehingga pada akhirnya menyebabkan makan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Sebuah studi menemukan, minum air sebelum makan dikaitkan dengan penurunan berat badan.
“Jika Anda tidak minum cukup air, tubuh akan menahan air untuk mencegah dehidrasi parah
8. Kurangi Gula
Tidak diketahui secara jelas apakah gula sendiri bisa menyebabkan kenaikan berat badan, tapi satu hal yang pasti adalah gula cenderung masuk ke dalam makanan yang mengandung terlalu banyak kalori.
“Baik itu soda, latte manis, atau makanan penutup, makanan-makanan ini harus menjadi yang pertama dihilangkan jika Anda ingin menurunkan berat badan,” kata Ansel.
Dia juga mengingatkan gula tersembunyi di berbagai macam makanan, seperti saus tomat, roti, saus salad, dan lain sebagainya.
(elk/suc)
-

Manfaat Minum Rebusan Jahe Tiap Hari, Bisa Atasi 7 Kondisi Ini Secara Alami
Jakarta –
Jahe adalah salah satu bahan paling umum di seluruh dunia, digunakan baik sebagai bumbu masakan maupun tanaman obat. Dalam pengobatan tradisional, jahe sering digunakan untuk mengatasi batuk, flu, dan berbagai keluhan kesehatan lainnya.
Jahe telah diakui aman (Generally Recognized as Safe/GRAS) oleh Food and Drug Administration AS (FDA), termasuk bagi ibu menyusui. FDA menyebutkan konsumsi jahe hingga 4 gram per hari masih dianggap aman, meskipun jumlah ini biasanya tidak tercapai dalam studi.
Belum ada kesepakatan mengenai dosis jahe yang tepat, tetapi beberapa penelitian merekomendasikan dosis harian sekitar 1.000 mg jahe segar. Jumlah ini setara dengan:
1 sendok teh (5 mL) jahe segar parut0,4 sendok teh (2 mL) ekstrak jahe cair4 cangkir (946 mL) teh jahe kemasan, atau2 sendok teh (10 mL) sirup jahe
Teh atau rebusan jahe umumnya lebih encer dibanding bentuk olahan lainnya, sehingga risiko efek samping rendah bila hanya diminum 1-2 cangkir per hari. Namun, jika merasa mengalami efek samping, segera hentikan konsumsi dan konsultasikan dengan tenaga medis.
Efek samping yang paling sering dilaporkan antara lain perut kembung, mual, mulas atau refluks asam lambung, diare, dan nyeri perut. Karena jahe dapat menurunkan tekanan darah dan memiliki efek mengencerkan darah, orang yang sedang mengonsumsi obat pengencer darah atau obat tekanan darah sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menambah asupan jahe.
Manfaat Rebusan Jahe untuk Kesehatan
Berikut beberapa manfaat jahe untuk kesehatan keseluruhan, terutama dalam bentuk teh jahe, seperti dikutip dari Heathline.
1. Membantu meredakan mabuk perjalanan
Pengobatan tradisional menyebutkan bahwa teh atau rebusan jahe dapat membantu menenangkan gejala mabuk perjalanan, seperti pusing, muntah, dan keringat dingin.
Sebuah evaluasi klinis pada 2020 menemukan adanya beberapa kaitan positif antara konsumsi jahe dan peredaan mabuk perjalanan. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan efektivitasnya.
Meski cara kerjanya belum sepenuhnya dipahami, beberapa peneliti menduga bahwa senyawa tertentu dalam jahe dapat memblokir reseptor otak yang berperan penting dalam memicu muntah.
Namun, bukti penelitian saat ini masih terbatas atau belum konklusif.
Meski begitu, jika kamu sesekali mengalami mual, teh jahe bisa menjadi pilihan alami yang layak dicoba.2. Membantu meredakan mual akibat morning sickness atau kemoterapi
Beberapa ahli meyakini kandungan gingerols dalam jahe dapat membantu mengurangi mual yang disebabkan oleh kehamilan, kemoterapi, atau operasi.
Peneliti menyarankan jahe bisa menjadi alternatif alami yang efektif sekaligus terjangkau dibanding obat antimual tradisional, terutama bagi ibu hamil atau pasien kemoterapi yang tidak bisa menggunakan obat konvensional.
Sebuah studi terhadap 92 perempuan menemukan jahe bahkan lebih efektif daripada obat standar dalam mencegah mual dan muntah pascaoperasi akibat anestesi umum.
Namun, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga medis sebelum menggunakan jahe setelah operasi. Jahe diduga dapat memengaruhi proses pembekuan darah, meski penelitian tentang hal ini masih terbatas dan memerlukan kajian lebih lanjut.
3. Membantu mengontrol tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung
Penelitian menunjukkan konsumsi jahe dalam dosis harian dapat membantu melindungi jantung dari berbagai masalah. Manfaat jahe bagi kesehatan jantung antara lain:
menurunkan tekanan darahmembantu mencegah serangan jantungmengurangi risiko pembekuan darahmeredakan sakit maag atau heartburnmenurunkan kadar kolesterolmeningkatkan sirkulasi darah
4. Membantu mengontrol berat badan dan kadar gula darah
Banyak penelitian menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat memberikan efek positif terhadap pengelolaan berat badan dan gula darah.
Jahe diduga membantu mengontrol berat badan dengan cara:
meningkatkan termogenesis (produksi panas dalam tubuh) yang membantu membakar lemakmempercepat pemecahan lemak menjadi energimenghambat penyimpanan lemakmengurangi penyerapan lemakmembantu mengontrol nafsu makan
Selain itu, jahe juga dapat membantu memperbaiki kontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2 dan obesitas. Beberapa penelitian menemukan bahwa jahe mampu menurunkan kadar insulin puasa, hemoglobin A1C (indikator rata-rata kadar gula darah dalam 2-3 bulan terakhir), serta trigliserida.
5. Membantu meredakan nyeri dan peradangan
Jahe telah digunakan selama berabad-abad untuk mengatasi peradangan, dan kini penelitian modern mendukung manfaat ini dalam kondisi tertentu.
Senyawa dalam jahe yang disebut gingerol dan shogaol diketahui mampu menekan produksi penanda peradangan di tubuh.
Jahe juga banyak diteliti bersama rempah lain seperti kunyit dan lada hitam, khususnya untuk mengurangi nyeri akibat osteoarthritis pada lutut.
Selain itu, teh jahe bisa membantu meredakan kram menstruasi jika diminum sejak awal periode haid. Penelitian menunjukkan efektivitasnya sebanding, bahkan terkadang lebih baik, dibanding obat pereda nyeri yang dijual bebas.
6. Berpotensi memiliki sifat antikanker
Beberapa penelitian menunjukkan turunan senyawa dalam jahe dapat membantu mencegah kanker, terutama berkat kandungan gingerol dan shogaol.
Uji laboratorium menemukan bahwa kedua senyawa ini berperan dalam aktivitas antikanker dengan cara memicu kematian sel serta menghambat perkembangbiakan dan pertumbuhan sel kanker.
Penelitian lain juga menunjukkan jahe berpotensi memengaruhi berbagai jenis sel kanker, termasuk kanker pankreas, usus besar, kolorektal, ovarium, prostat, hingga paru-paru.
Namun, dibutuhkan lebih banyak studi klinis pada manusia untuk memastikan manfaat teh jahe dalam pencegahan maupun pengobatan kanker.
7. Melindungi kesehatan otak
Para ilmuwan meneliti efek perlindungan jahe terhadap stres oksidatif dan peradangan, dua faktor utama yang berperan dalam perkembangan penyakit degeneratif otak seperti Alzheimer.
Penelitian pada hewan menunjukkan gingerol dan shogaol dalam jahe dapat membantu melindungi fungsi otak dari penurunan akibat penuaan, berkat sifat antioksidannya.
Studi laboratorium juga menemukan ekstrak jahe dapat meningkatkan kelangsungan hidup sel otak dengan melawan efek racun dari protein beta-amyloid, yaitu protein yang erat kaitannya dengan penyakit Alzheimer.
Cara Membuat Rebusan Jahe di Rumah
Bahan-bahan:
4-6 iris tipis jahe segar yang sudah dikupas (tambahkan lebih banyak untuk rasa lebih kuat)2 cangkir (473 mL) airPerasan setengah buah jeruk nipis atau lemonMadu atau pemanis lain sesuai selera (opsional)
Langkah-langkah:
Cuci dan kupas jahe, lalu iris tipis.Didihkan 2 cangkir air dalam panci sedang. Masukkan irisan jahe, rebus hingga mendidih, lalu kecilkan api dan biarkan selama 10-20 menit. Semakin lama direbus, rasa jahenya akan semakin kuat.Angkat dari kompor. Tambahkan perasan jeruk nipis atau lemon, serta madu bila suka.Sajikan hangat dalam cangkir favorit.
Ditinjau oleh: Mhd. Aldrian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.
(suc/suc)
-

Ini Akibatnya Jika Terlalu Sering Minum Rebusan Jahe, Kunyit, dan Serai
Jakarta –
Jahe, kunyit, dan serai dikenal sebagai trio rempah yang sering dijadikan jamu tradisional. Minum rebusan ketiganya dipercaya dapat menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Namun, jika dikonsumsi terlalu sering, rebusan jahe, kunyit, dan serai juga bisa menimbulkan efek samping yang perlu diwaspadai. Simak penjelasan manfaat rebusan jahe, kunyit, dan serai, serta efek sampingnya.
1. Manfaat Rebusan Jahe untuk Kesehatan
Dikutip dari WebMD, jahe adalah tanaman tropis berbunga yang tumbuh di China, India, Afrika, Karibia, dan daerah beriklim hangat lainnya. Dua sendok teh jahe hanya mengandung sekitar 4 kalori. Akar jahe memang tidak banyak menyediakan vitamin atau mineral, tetapi kaya akan antioksidan yang berfungsi melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan serta membantu mencegah penyakit.
Jahe termasuk salah satu pengobatan tradisional yang umum digunakan untuk meredakan sakit perut dan mual. Beberapa penelitian menunjukkan bukti bahwa jahe memang bermanfaat.
Jahe juga tampaknya membantu pencernaan dan merangsang produksi air liur. Studi menemukan bahwa konsumsi jahe dapat mengurangi rasa mual dan muntah pada sebagian ibu hamil. Namun, ibu hamil perlu berhati-hati. Sebagian ahli khawatir jahe bisa meningkatkan risiko keguguran, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.
Jahe juga diketahui dapat membantu mual yang disebabkan vertigo. Sementara itu, terdapat beragam bukti mengenai manfaat jahe untuk mual akibat mabuk perjalanan, operasi, atau kemoterapi.
Jahe tampaknya efektif dalam meredakan nyeri haid. Dalam sebuah penelitian, lebih dari 60 persen wanita merasakan nyeri haidnya berkurang setelah mengonsumsi jahe. Ada juga bukti kuat bahwa jahe dapat membantu mengurangi nyeri akibat osteoartritis. Selain itu, jahe mungkin bermanfaat untuk:
Rematik (rheumatoid arthritis)Nyeri otot dan sendiSakit kepala
Namun, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memastikan hal ini.
Studi laboratorium dan hewan menunjukkan bahwa jahe berpotensi untuk:
Mengurangi peradanganMenurunkan gula darahMenurunkan kolesterolMelindungi dari penyakit AlzheimerMencegah penggumpalan darah
Bukti klinis juga menunjukkan jahe dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan tekanan darah. Sebagian orang menggunakan kompres jahe pada kulit untuk mengurangi nyeri, tetapi efektivitasnya belum terbukti.
2. Manfaat Rebusan Kunyit untuk Kesehatan
Selain jahe, kunyit juga sering digunakan sebagai pengobatan tradisional. Kunyit (Curcuma longa) adalah anggota keluarga jahe. Akar rimpangnya yang berwarna oranye mencolok telah digunakan selama berabad-abad sebagai pewarna alami, bumbu masakan, sekaligus ramuan obat tradisional.
Di beberapa wilayah Asia, kunyit bahkan dicampur ke dalam air lalu dioleskan ke wajah untuk membantu membuat kulit tampak lebih cerah. Selain dalam bentuk rempah, kunyit juga tersedia dalam bentuk suplemen yang lebih terkonsentrasi. Kunyit bisa dikonsumsi sebagai teh dengan cara merebus rimpangnya dalam air panas, atau dalam bentuk teh celup yang banyak dijual di toko makanan kesehatan.
Kurkumin adalah senyawa aktif utama dalam kunyit, yang memberi warna khas oranye pada rimpangnya. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kunyit dan kurkumin memiliki potensi manfaat kesehatan, tetapi penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memastikan sejauh mana efek positifnya.
Penelitian telah menemukan teh kunyit mungkin memiliki beberapa manfaat kesehatan potensial:
Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Kurkumin dalam kunyit mengandung antioksidan yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Kurkumin juga berperan sebagai imunomodulator, artinya dapat membantu mengatur fungsi sel-sel kekebalan tubuh.
Mengurangi Peradangan
Salah satu manfaat populer dari teh kunyit adalah membantu meredakan nyeri radang sendi. Kurkumin memiliki sifat antiinflamasi yang kuat. Sebuah studi menunjukkan bahwa kurkumin efektif dalam mengatasi nyeri osteoartritis. Bahkan, beberapa penelitian menemukan bahwa manfaatnya bisa setara dengan obat tertentu, namun tanpa efek samping yang sama.
Menjaga Kesehatan Jantung
Kurkumin dalam teh kunyit dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) serta kolesterol total. Mengonsumsi kurkumin sebelum dan sesudah operasi bypass arteri koroner juga dapat menurunkan risiko serangan jantung.
Pencegahan dan Pengobatan Kanker
Banyak penelitian menunjukkan potensi kurkumin sebagai obat antikanker. Kurkumin dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker sekaligus membantu mencegah timbulnya kanker, terutama di sistem pencernaan.
Kurkumin dalam teh kunyit diduga mampu memperlambat atau mencegah perubahan pada otak yang berkaitan dengan penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer. Selain itu, kurkumin juga berpotensi membantu dalam pengobatan depresi.
3. Manfaat Rebusan Serai untuk Kesehatan
Serai adalah tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara dan menjadi bahan umum dalam masakan Thailand. Kini serai juga dibudidayakan di Afrika, Australia, serta Amerika Utara dan Selatan, dan banyak digunakan sebagai obat alami untuk masalah pencernaan, gangguan saraf, hingga tekanan darah tinggi.
Serai diketahui memiliki sifat antibakteri dan antijamur. Secara tradisional, tanaman ini digunakan sebagai pereda nyeri dan penurun demam. Serai mengandung sitral, senyawa alami dengan efek antiinflamasi.
Ekstrak serai juga banyak dimanfaatkan sebagai pewangi pada sabun, lilin, disinfektan, dan obat pengusir serangga.
Cara terbaik menikmati serai adalah dalam bentuk teh, baik yang dijual secara komersial maupun dibuat langsung dari batang serai segar. Batang serai segar bisa dengan mudah ditemukan di toko bahan makanan Asia.
Beberapa penelitian menemukan potensi manfaat kesehatan dari serai, seperti:
Efek Antiinflamasi
Serai mengandung quercetin, yaitu flavonoid dengan manfaat antioksidan dan antiinflamasi. Quercetin membantu mengurangi peradangan, yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker sekaligus mencegah penyakit jantung.
Di Afrika, serai digunakan sebagai pengobatan penyakit jantung koroner. Sebuah penelitian yang melakukan perawatan selama tujuh hari menggunakan ekstrak serai pada tikus menunjukkan penurunan signifikan pada kadar kolesterol tinggi.
Antijamur Topikal
Minyak esensial serai terbukti memiliki efek antijamur dan antiinflamasi saat digunakan secara topikal. Para peneliti menguji penggunaan minyak serai pada infeksi jamur dan peradangan kulit pada tikus, dan hasilnya menunjukkan potensi sebagai terapi yang efektif. Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Membantu Mengatasi Infeksi E. Coli
Infeksi bakteri E coli dapat menyebabkan keracunan makanan, infeksi saluran kemih, bahkan pneumonia. Sebuah penelitian menemukan bahwa ekstrak serai efektif mengurangi toksisitas kultur E coli dan berpotensi membantu mengatasi infeksi bakteri pada saluran pencernaan.
4. Efek Samping Konsumsi Rebusan Jahe, Kunyit, dan Serai
Meski jahe, kunyit, dan serai memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, konsumsi yang berlebihan atau pada kondisi tertentu bisa menimbulkan efek samping. Dalam dosis kecil, jahe umumnya jarang menimbulkan efek samping. Namun, konsumsi jahe dalam dosis tinggi, lebih dari 5 gram per hari, dapat meningkatkan risiko munculnya efek samping. Penggunaan jahe pada kulit juga bisa menyebabkan ruam.
Mengonsumsi jahe, baik dalam bentuk makanan maupun minuman, dapat menimbulkan:
Perut kembung
Rasa panas di dada (heartburn)
Gangguan pencernaan
Iritasi pada mulut
Jahe dapat meningkatkan risiko perdarahan. Karena itu, bagi orang dengan gangguan perdarahan, konsumsi jahe mungkin tidak aman. Selalu informasikan pada dokter mengenai obat herbal yang dikonsumsi, termasuk jahe. Tak hanya itu, Jika rutin mengonsumsi obat-obatan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan suplemen jahe. Jahe berpotensi berinteraksi dengan obat pengencer darah, obat diabetes, dan obat tekanan darah tinggi.
Sementara kunyit dapat memicu gangguan pengobatan dan beberapa kondisi medis. Kurkumin dalam kunyit dapat menurunkan gula darah atau tekanan darah. Jika mengonsumsi obat untuk tekanan darah tinggi atau diabetes, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menambahkan teh kunyit ke dalam menu makanan.
Beberapa orang juga percaya kunyit dapat merangsang kontraksi persalinan. Meskipun hanya ada sedikit bukti yang mendukung klaim ini, Ibu hamil sebaiknya menghindari teh kunyit atau berkonsultasi dengan dokter sebelum meminumnya.
Kunyit juga dapat meningkatkan produksi empedu, yang dapat menyebabkan masalah bagi mereka yang pernah mengalami penyumbatan saluran empedu, batu empedu, atau penyakit hati.
Terkait efek samping serai, beberapa sumber menyarankan agar ibu hamil sebaiknya menghindarinya. Meski bukti bahwa serai dapat memicu menstruasi masih terbatas, ada kekhawatiran bahwa serai berpotensi meningkatkan risiko keguguran. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan apakah serai aman dikonsumsi selama kehamilan.
Ditinjau oleh: Mhd. Aldrian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.
(suc/suc)
-

Deretan Alat Medis Jadul yang Bikin Merinding, Kalau Masih Ada Berani Coba?
Deretan Alat Medis Jadul yang Bikin Merinding, Kalau Masih Ada Berani Coba?
-

Dear Paksu! Ternyata Ini Alasan Istri Mendesah Saat Bercinta di Ranjang
Jakarta –
Desahan saat bercinta sering dianggap sebagai ekspresi gairah, tetapi di balik suara-suara tersebut merupakan tanda wanita mulai menikmati dan mulai ‘tenggelam’ dalam interaksi intim.
Sebuah studi tahun 2012 yang terbit di Journal of Social and Personal Relationships, desahan seperti terengah-engah atau gerutu merupakan isyarat non-verbal yang menunjukkan bahwa semuanya berjalan sebagaimana mestinya.
“Wanita mengerang saat berhubungan seks untuk menunjukkan kepada pasangannya bahwa mereka menikmati apa yang mereka lakukan,” kata Nicole Buratti, seorang pakar seks, dikutip dari Women’s Health, Jumat (19/9/2025).
Pasalnya, seks yang terbaik adalah yang ‘membebaskan’, yakni segala sesuatu yang terjadi di luar kamar dapat sejenak terlupakan dengan sesi bercinta, sehingga seseorang benar-benar ‘tenggelam’ dalam sebuah kenikmatan.
“Ketika seorang wanita mengerang saat berhubungan seks, tenggorokannya terbuka, napasnya melambat, dan otot dasar panggulnya rileks. Hal ini dapat menyebabkan orgasme yang luar biasa,” kata Buratti.
Namun, bukan berarti hubungan seksual yang tidak memiliki desahan berarti berjalan kurang baik. Menurut penulis buku ‘Becoming Cliterate’, Laurie Mintz, PhD ada tipe wanita yang tidak bersuara saat berhubungan seksual dan itu tidak masalah.
“Suara bising membantu sebagian orang terangsang dan merasakan kenikmatan, dan bagi sebagian lainnya, suara bising menghalangi,” kata Mintz.
Menurut Mintz, jika wanita masih merasa ragu untuk memulai sesi bercinta dengan desahan, hal ini bisa dikomunikasikan dengan pasangan. Pasalnya, hal ini bisa menjadi sesuatu yang baru dan menyenangkan.
“Anda dapat berkata, ‘mari kita bicarakan suara-suara yang kita buat saat berhubungan seks’ atau ‘saya rasa, saya ingin mencoba membuat lebih banyak suara karena saya dengar suara-suara itu bisa membangkitkan gairah’,” tutupnya.
(dpy/suc)


