Jenis Media: Kesehatan

  • Bella Hadid Terbaring di RS, Idap Penyakit Lyme Disease Sejak Umur 16 Tahun

    Bella Hadid Terbaring di RS, Idap Penyakit Lyme Disease Sejak Umur 16 Tahun

    Jakarta

    Bella Hadid lebih tahu dari siapa pun bahwa penampilan bisa menipu. Di balik potret glamornya saat menghiasi sampul majalah Vogue dan Elle, serta bekerja sama dengan merek-merek besar seperti Dior dan Versace, supermodel ini telah berjuang melawan penyakit Lyme selama bertahun-tahun.

    “Hidup tidak selalu terlihat seperti yang ada di luar,” kata Bella dalam pidato di acara Global Lyme Alliance pada tahun 2016. “Dan bagian tersulit dari perjalanan ini adalah dihakimi dari penampilanmu, bukan dari perasaanmu.”

    Sudah didiagnosis lyme disease sejak belia

    Diberitakan PEOPLE, Bella didiagnosis dengan penyakit Lyme pada usia 16 tahun, meskipun gejalanya sudah ia rasakan sejak dua tahun sebelumnya. Melalui serangkaian unggahan di Instagram, ia pernah membagikan hampir 30 gejala yang ia hadapi setiap hari.

    Gejala-gejala itu termasuk sakit kepala, insomnia, sensitivitas terhadap cahaya dan suara, brain fog, kecemasan, kebingungan, nyeri sendi, gangguan makan, mual, serta fluktuasi berat badan.

    Sebelum menjadi supermodel, Bella adalah seorang atlet berkuda yang bercita-cita menjadi atlet Olimpiade. Namun, diagnosis penyakit Lyme memutus karier ekuetriannya.

    “Itu sangat emosional bagi saya,” katanya. “Saya pikir saya akan menunggang kuda seumur hidup. Tapi segalanya terjadi karena suatu alasan, itu moto saya sekarang, dan saya sangat bahagia berada di posisi saya saat ini.” Meskipun demikian, belakangan ini Bella kembali berbagi foto saat menunggang kuda sebagai tanda kesehatannya yang mulai membaik.

    Sudah sering keluar masuk RS

    Pada Agustus 2023, Bella berbagi kabar bahwa ia “akhirnya sehat” setelah lebih dari satu dekade berjuang dengan gejala penyakit Lyme, berkat “lebih dari 100 hari perawatan penyakit kronis.”

    Namun, dua tahun kemudian, ia kembali dilarikan ke rumah sakit. Dalam unggahan terbarunya, ia membagikan potretnya di ranjang rumah sakit.

    Ibunya, Yolanda, memberikan dukungan penuh. “Kamu gigih dan berani,” tulis Yolanda. “Tidak seharusnya ada anak yang menderita penyakit kronis tak tersembuhkan. Saya mengagumi keberanian dan kemauanmu untuk terus berjuang demi kesehatan, meskipun menghadapi kegagalan protokol dan kemunduran yang tak terhitung jumlahnya.”

    Penyakit Lyme atau lyme disease adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan kutu berkaki hitam yang terinfeksi bakteri Borrelia burgdorferi. Kutu ini biasanya ditemukan di daerah berhutan atau berumput. Jika tidak segera diobati, infeksi bisa menyebar ke persendian, jantung, dan sistem saraf.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Waspada DBD, Pemukiman Padat di Jakarta Disemprot Asap Anti Nyamuk

    Waspada DBD, Pemukiman Padat di Jakarta Disemprot Asap Anti Nyamuk

    Waspada DBD, Pemukiman Padat di Jakarta Disemprot Asap Anti Nyamuk

  • Bocah 11 Tahun Masuk RS gegara Kerja PR 14 Jam Nonstop, Tubuhnya Mati Rasa

    Bocah 11 Tahun Masuk RS gegara Kerja PR 14 Jam Nonstop, Tubuhnya Mati Rasa

    Jakarta

    Seorang anak 11 tahun di China dilarikan ke rumah sakit setelah mengerjakan PR tanpa henti selama 14 jam non-stop. Itu dilakukannya ketika mengerjakan PR libur musim panasnya.

    Bocah bernama Liangliang, China itu mengalami napas terengah-engah, anggota tubuh mati rasa, hingga jari-jarinya kaku. Dokter kemudian mendiagnosis bocah itu dengan gangguan pernapasan akibat hiperventilasi.

    Peristiwa berawal pada 26 Agustus 2025. Liangliang mengerjakan PR sejak pukul 8 pagi hingga 10 malam tanpa jeda. Sekitar pukul 11 malam, kondisinya memburuk setelah terus ditekan orang tua untuk menyelesaikan PR-nya.

    Napasnya makin cepat, sakit kepala, dan rasa kebas pada tangan dan kakinya.

    Liangliang akhirnya dibawa ke rumah sakit dan di sana dokter memberikan masker pernapasan dan melatihnya mengatur irama pernapasan. Kondisi Liangliang akhirnya perlahan mereda.

    Rumah Sakit Pusat Changsha mencatat, hanya pada Agustus, mereka sudah menerima lebih dari 30 remaja dengan keluhan serupa. Ini 10 kali lebih banyak dibanding bulan-bulan biasanya.

    Tekanan akademis dianggap berperan besar, tapi pemicu utamanya adalah emosi tidak stabil, kecemasan ujian, pertengkaran, ketakutan mendadak, atau penggunaan ponsel terlalu lama.

    Direktur Departemen Anak Rumah Sakit Pusat Changsha, Zhang Xiaofo, mengingatkan kondisi ini dapat berakibat fatal dalam kondisi ekstrem. Sebagai pertolongan pertama, pasien perlu ditenangkan dan disarankan bernapas dalam kantong kertas atau plastik yang ditempelkan di mulut.

    “Kalau saja tekanan dari orang tua datang lebih awal, mungkin tidak perlu buru-buru mengerjakan PR di detik terakhir. Anak yang pintar biasanya sudah menyelesaikan jauh sebelumnya,” ujar Xiaofo dikutip dari SCMP, Sabtu (20/9/2025).

    Hal ini rupanya selaras dengan pengalaman netizen di China. Mereka menceritakan pengalaman mereka yang menghadapi stres lantaran harus mengerjakan PR.

    “Aku jadi ingat masa sekolah dulu. Tiga hari penuh hanya untuk mengebut PR. Pernah sehari aku menulis tujuh esai, lalu besoknya menyelesaikan setengah buku latihan. Rasanya tidak akan pernah lupa,” kata mereka.

    “Pengalaman anak ini jadi pengingat betapa pentingnya manajemen waktu,” timpal netizen lain.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • KuTips: 3 Langkah Awal Jika Curiga Anak Alergi Makanan

    KuTips: 3 Langkah Awal Jika Curiga Anak Alergi Makanan

    KuTips: 3 Langkah Awal Jika Curiga Anak Alergi Makanan

  • Hati-hati, 6 Kebiasaan yang Tak Disadari Picu Kerusakan Ginjal

    Hati-hati, 6 Kebiasaan yang Tak Disadari Picu Kerusakan Ginjal

    Jakarta

    Ginjal adalah organ yang paling penting untuk tubuh. Fungsinya untuk menyaring limbah dari darah, membantu mengatur jumlah cairan dalam tubuh, mengatur tekanan darah, dan membantu produksi sel darah merah.

    Sebagian besar orang tanpa sadar melakukan kebiasaan yang membebani ginjal. Kesalahan kecil tapi serius berakibat fatal, seperti kerusakan ginjal permanen.

    Berikut enam kebiasaan hidup yang tanpa sadar bisa membahayakan fungsi ginjal:

    1. Konsumsi Gula Berlebihan

    Konsumsi gula yang berlebihan tidak hanya meningkatkan kadar glukosa darah, tetapi bisa membebani ginjal. Terutama pada orang yang resisten insulin atau pradiabetes yang tidak terdiagnosis.

    Ginjal bekerja keras untuk menyaring kelebihan glukosa dari darah. Saat gula darah terus-menerus tinggi, ginjal akan semakin sulit menyaringnya.

    Namun, seiring waktu hal ini dapat merusak pembuluh darah di dalam ginjal dan mengakibatkan penurunan fungsinya. Maka dari itu, disarankan untuk mengurangi konsumsi minuman manis, makanan olahan, dan karbohidrat olahan untuk meringankan fungsi ginjal.

    2. Kurang Minum Air Putih

    Air membantu ginjal menyaring racun dan limbah. Jika tubuh kekurangan air, kinerja ginjal menjadi kurang efektif karena tidak ada cairan untuk diproses.

    Dikutip dari Times of India, dehidrasi juga meningkatkan risiko batu ginjal atau infeksi saluran kemih yang bisa mempengaruhi fungsi ginjal. Disarankan untuk minum cukup air putih setiap hari demi menjaga kesehatan ginjal.

    3. Terlalu Banyak Konsumsi Garam

    Asupan natrium yang berlebihan merupakan penyebab umum tekanan darah tinggi, yang langsung membebani ginjal. Organ tersebut berfungsi mengatur jumlah garam dalam tubuh.

    Namun, terlalu banyak garam dapat menekan ginjal dan merusak pembuluh darah kecil dalam jangka panjang. Biasanya, makanan kemasan, makanan siap saji, hingga produk kalengan cenderung tinggi natrium.

    Untuk mencegah kerusakan ginjal, kurangi asupan garam dalam makanan yang dikonsumsi. Mulailah menyiapkan makanan segar di rumah dan membaca label produk sebelum membelinya.

    4. Mengabaikan Tekanan Darah Tinggi

    Tekanan darah tinggi merupakan satu penyebab utama penyakit ginjal. Kondisi tekanan darah yang terus-menerus pada pembuluh darah dapat merusak sistem penyaringan di ginjal.

    Sayangnya, banyak pasien tekanan darah tinggi tidak menunjukkan gejala sama sekali. Hal ini yang membuat orang kerap tidak menyadarinya.

    Menjaga tekanan darah tetap terkendali bisa dengan menjalani gaya hidup tertentu, mengurangi stres, berolahraga secara teratur, hingga minum obat bila diperlukan dapat mencegah penurunan fungsi ginjal dalam jangka panjang.

    5. Kurang Tidur

    Ginjal juga memiliki siklus tidur-bangun alami. Saat tidur terganggu atau terus-menerus berkurang, hormon-hormon yang berperan dalam mengatur fungsi ginjal akan terganggu.

    Kurang tidur juga dikaitkan dengan peningkatan peradangan, resistensi insulin, dan peningkatan tekanan darah yang berdampak serius pada kesehatan ginjal. Agar lebih berkualitas, tidurlah 7-9 agar setiap malam membantu proses perbaikan alami tubuh, termasuk ginjal.

    6. Kurang Olahraga

    Menjalani gaya hidup yang tidak banyak bergerak dan kurang olahraga pada berdampak signifikan pada kesehatan. Bahkan, olahraga ringan pun dapat membantu ginjal berfungsi optimal, seperti jogging, berjalan, atau berenang.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Curhat Wanita Dapat Donor Sperma Gratis dari FB, Begini Kondisi Anak saat Lahir

    Curhat Wanita Dapat Donor Sperma Gratis dari FB, Begini Kondisi Anak saat Lahir

    Jakarta

    Wanita bernama Laura Coldman (33) di Leicester, Inggris menceritakan pengalamannya memiliki anak setelah mendapat donor sperma gratis dari Facebook. Semua berawal ketika ia tergabung dalam grup Facebook tempat pria menawarkan sperma secara gratis.

    Sebelumnya Laura sudah memiliki satu anak, tapi telah bercerai. Ia memutuskan ingin memiliki anak lagi tanpa pasangan konvensional. Grup Facebook tersebut beroperasi di luar hukum resmi.

    Pada April 2022, setelah mendapatkan empat donasi sperma dari satu orang donor, Clodman akhirnya melahirkan bayi laki-laki sehat yang diberi nama Calum Anthony Ryan.

    Coldman bercerita awalnya mengira itu hanyalah grup candaan. Namun, semakin lama ia menjadi semakin yakin. Salah satu donor langsung menghubunginya dan menawarkan bantuan.

    Coldman lantas mencari tahu lewat grup privat lain. Rupanya, donor tersebut sudah direkomendasikan oleh banyak orang.

    Namun, ada satu masalah setelah anaknya lahir. Calum menunjukkan tanda-tanda perkembangan yang lambat. Setelah itu, Coldman baru mengetahui anak-anak yang lahir dari donor yang sama juga memiliki ciri-ciri neurodivergent.

    “Calum adalah dunia saya, tapi dia tidak bisa bicara. Saya masih menunggu diagnosis autisme. Tahun lalu saya baru sadar Calum punya kebutuhan tambahan yang kompleks. Ia masuk daftar tunggu tes pendengaran, dan daftar tunggu tiga tahun untuk tes autisme serta terapi wicara. Saya yakin hal ini ada kaitannya dengan orang yang melakukan donor,” ujar Coldman dikutip dari Daily Mail, Sabtu (20/9/2025).

    Coldman sangat mencintai anaknya. Meski begitu, ia mengingatkan wanita-wanita lain untuk tidak melakukan hal serupa. Penting bagi para ibu untuk mencari informasi yang jelas terkait riwayat kesehatan biologis donor agar tidak terjadi hal serupa.

    Ia sempat memberitahu donor saat Calum lahir dan mengirim beberapa kabar setelahnya. Namun, mereka kini tidak berkomunikasi lagi.

    Terlepas dari sederet kejadian yang menimpanya dan Calum, Coldman mengaku tidak menyesal. Menurutnya Calum adalah hadiah terindah yang pernah ia dapatkan.

    “Kalau bukan karena donor Facebook, saya tidak akan punya Calum. Tapi untuk siapa pun yang ingin mencoba, berhati-hatilah dan lakukan riset dulu,” tandasnya.

    Layanan donor sperma resmi diatur oleh Human Fertilisation and Embryology Authority (HFEA). Menyediakan sperma untuk keperluan manusia tanpa lisensi HFEA adalah ilegal, sehingga kesepakatan lewat Facebook berada di luar sistem resmi.

    Donor juga bisa dianggap sebagai ayah sah secara hukum. Artinya, donor berpotensi dimintai tanggung jawab orang tua maupun finansial, meski tidak ada kesepakatan sebelumnya.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Klinik Terapung Layani Warga Pedalaman Kutai Kartanegara

    Klinik Terapung Layani Warga Pedalaman Kutai Kartanegara

    Foto Health

    Tripa Ramadhan – detikHealth

    Sabtu, 20 Sep 2025 11:22 WIB

    Kalimantan Timur – Klinik terapung di Kutai Kartanegara hadir sebagai solusi layanan kesehatan gratis. Klinik ini memastikan masyarakat pedalaman tetap terjangkau tanpa hambatan.

  • Minum Vitamin Tiap Hari Aman bagi Ginjal? Ini Kata Profesor Farmasi UGM

    Minum Vitamin Tiap Hari Aman bagi Ginjal? Ini Kata Profesor Farmasi UGM

    Jakarta

    Vitamin adalah sekelompok zat yang dibutuhkan untuk fungsi sel normal, pertumbuhan, dan perkembangan. Dikutip dari laman Medlineplus, berbagai vitamin, seperti A, C, D, E, K, hingga beberapa vitamin B dibutuhkan agar tubuh berfungsi dengan baik.

    Banyak orang yang mengonsumsi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuhnya. Akan tetapi, tak sedikit orang yang bertanya-tanya, apakah minum vitamin setiap hari aman untuk kesehatan, seperti untuk ginjal?

    Minum Vitamin Setiap Hari Aman?

    Menurut Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Zullies Ikawati, minum vitamin berbeda setiap hari dibolehkan, asal sesuai dengan dosis dan kebutuhan.

    “Boleh dong, kan yang kita makan sehari-hari juga isinya berbagai vitamin dan mineral, dari buah, sayur, nasi, lauk pauk, dan lain-lain,” ucapnya saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

    Vitamin tak hanya didapatkan dari suplemen, tapi juga bisa diperoleh dari asupan makanan setiap hari yang mengandung vitamin dan mineral. Jika ingin lebih praktis, Prof Zullies menyarankan untuk mengonsumsi multivitamin yang menyediakan berbagai vitamin dan mineral dalam satu butir.

    Vitamin yang Dikonsumsi Terlalu Banyak Berbahaya?

    Meski boleh dikonsumsi setiap hari, sebaiknya minum vitamin disesuaikan dengan dosis yang dianjurkan. Jika dikonsumsi terlalu banyak, maka vitamin yang melebihi dosis yang dianjurkan bisa meningkatkan risiko overdosis yang terjadi secara tidak sengaja.

    Namun, jika dikonsumsi sesuai dengan dosisnya, vitamin dan mineral tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan atau merusak ginjal.

    “Kalau nggak berlebihan dosisnya, nggak apa-apa dikonsumsi setiap hari. Vitamin dan mineral itu relatif aman,” kata Prof Zullies..

    Dikutip dari laman Mayo Clinic, ilmuwan peneliti senior Johanna Dwyer, RD, juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, mengonsumsi vitamin dan mineral melebihi jumlah yang disarankan tidak ada manfaatnya. Dia menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang suplemen yang dikonsumsi serta dosisnya, sehingga dokter bisa membantu menjaga dosis dalam kisaran yang aman.

    (elk/suc)

  • Remaja Habiskan Puluhan Juta Terapi Tinggi Badan, ‘Nyusut’ Lagi setelah 2 Minggu

    Remaja Habiskan Puluhan Juta Terapi Tinggi Badan, ‘Nyusut’ Lagi setelah 2 Minggu

    Jakarta

    Seorang remaja laki-laki 16 tahun di China yang menghabiskan 16.700 yuan (sekitar Rp37 juta) untuk terapi tinggi badan. Meski tumbuh 1,4 cm dalam enam bulan, tubuhnya kembali menyusut ke tinggi aslinya dalam waktu dua minggu.

    Diberitakan SCMP, remaja yang bermarga Huang tersebut menjalani perawatan selama enam bulan, dari Februari hingga Agustus, di Xiamen, Provinsi Fujian. Ayahnya mengungkapkan bahwa meskipun tinggi badan anaknya meningkat dari 165 cm menjadi 166,4 cm pada bulan Agustus, ia kembali menyusut menjadi 165 cm hanya dua minggu setelah perawatan berakhir.

    Ayahnya mengeluh kepada institusi yang memberikan perawatan tersebut. Seorang staf mengatakan kepadanya bahwa anaknya “terlalu tua untuk dikoreksi” dan memberikan pengembalian dana penuh. Ayah Huang merasa seharusnya mereka diberitahu kebenaran itu lebih awal.

    Perawatan yang Tidak Ilmiah

    Setiap satu atau dua minggu sekali, Huang membawa putranya untuk perawatan yang mencakup peregangan kaki dan penggunaan peralatan medis untuk “mengaktifkan” lututnya. Sang ayah memperhatikan bahwa tinggi badan putranya menyusut saat mereka melewatkan janji temu, tetapi pihak institusi mengatakan itu hanya karena perawatannya belum selesai.

    Institusi tersebut mengatakan kepada The Beijing News bahwa perawatan mereka bertujuan untuk menstimulasi tulang lutut anak-anak agar tumbuh lebih tinggi.

    Namun, seorang endokrinologis di Peking Union Medical College Hospital, Wu Xueyan, mengatakan bahwa peregangan secara paksa bukanlah cara ilmiah untuk menambah tinggi badan seseorang.

    Ia setuju bahwa mungkin saja tinggi seseorang bertambah setengah hingga satu sentimeter dengan peregangan. Namun, Wu menambahkan, “Seseorang di pagi hari setengah hingga satu sentimeter lebih tinggi dari diri mereka sendiri di sore hari.”

    Wu menjelaskan bahwa berat badan seseorang memadatkan tulang belakang mereka sepanjang hari, dan di malam hari, tulang belakang kembali rileks sehingga tinggi badan bertambah. “Manusia bukanlah mi. Tidak ilmiah untuk meregangkan seseorang agar menjadi lebih panjang,” tegas Wu.

    Nama institusi tersebut tidak diungkapkan, dan tidak diketahui apakah mereka memenuhi syarat untuk melakukan perawatan semacam itu pada anak-anak.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Survei: 34,9% Remaja Alami Masalah Mental”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Berhenti Ngopi Selama 7 Hari

    Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Berhenti Ngopi Selama 7 Hari

    Jakarta

    Sebagian orang mungkin terbiasa minum secangkir kopi sebelum beraktivitas. Selain menghilangkan kantuk, kopi disebut dapat menenangkan dan memberikan energi pada tubuh.

    Lalu, apa yang akan terjadi jika berhenti mengonsumsi kopi?

    Mungkin bagi orang yang rutin minum kopi akan merasa cemas. Namun, berhenti minum kopi dapat memberikan manfaat yang baik untuk tubuh dan kesehatan.

    Mulai dari tidur yang lebih nyenyak, berkurangnya kecemasan, tingkat energi lebih stabil, hingga pencernaan yang lebih baik.

    Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Clinic Sleep Medicine menemukan bahwa mengonsumsi kafein, bahkan enam jam sebelum tidur, secara signifikan dapat mengurangi total waktu tidur sekitar 41 menit.

    Studi ini menyoroti pentingnya pengaturan waktu dalam hal konsumsi kafein dan dampaknya pada kualitas tidur. Dengan berhenti minum kopi, tubuh akan mengalami transformasi secara bertahap dan baik untuk kesehatan.

    Dikutip dari Times of India, ini yang terjadi pada tubuh setelah berhenti minum kopi selama tujuh hari:

    1. Mental dan Suasana Hati Menjadi Lebih Baik

    Kafein untuk sementara waktu menstimulasi sistem saraf pusat dan meningkatkan kewaspadaan. Seiring waktu, ketergantungan dapat berkembang, yang menyebabkan iritabilitas dan perubahan suasana hati saat tidak mengonsumsi kopi.

    Dengan berhenti minum kopi, tubuh dapat mengatur energi alami dan mekanisme suasana hati. Banyak orang merasakan suasana hati yang lebih stabil, peningkatan fokus, dan pemikiran yang lebih jernih tanpa bergantung pada lonjakan kafein.

    2. Tidur yang Lebih Baik saat Berhenti Minum Kopi

    Kafein memblokir reseptor adenosin di otak, yang bertanggung jawab untuk membantu tidur lebih nyenyak. Saat minum kopi, terutama di sore hari, dapat mengganggu siklus tidur dan bangun secara alami.

    Setelah berhenti minum kopi, banyak orang yang mendapatkan tidur yang lebih nyenyak. Produksi melatonin kembali ke ritme alaminya, yang meningkatkan kualitas tidur dan membantu tubuh lebih segar.

    3. Manfaat Bagi Jantung dan Tekanan Darah

    Asupan kafein secara teratur dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah untuk sementara. Bagi sebagian orang, hal ini akan menambah beban pada sistem kardiovaskular seiring waktu.

    Menghentikan konsumsi kopi memungkinkan detak jantung dan tekanan darah menjadi lebih stabil. Hal ini dapat mengurangi risiko ketegangan kardiovaskular dan berkontribusi pada kesehatan jantung yang lebih baik secara keseluruhan.

    4. Efek Nyaman pada Sistem Pencernaan

    Kopi bersifat asam dan dapat meningkatkan produksi asam lambung. Minuman ini juga dapat bertindak sebagai diuretik ringan, yang dapat mempengaruhi hidrasi.

    Saat berhenti minum kopi, pencernaan dapat membaik. Produksi asam yang berkurang mengurangi risiko ketidaknyamanan lambung dan refluks asam.

    Sementara tingkat hidrasi tetap lebih stabil, sehingga mendukung kesehatan pencernaan yang lebih baik secara keseluruhan.

    5. Mengurangi Kecemasan dan Stres

    Kafein merangsang kortisol atau hormon stres. Kadar kortisol yang tinggi dapat menyebabkan kegugupan, kegelisahan, dan kecemasan pada individu yang sensitif.

    Tanpa kafein, sistem saraf menjadi kurang terstimulasi. Banyak orang merasakan tingkat kecemasan yang lebih rendah, pagi yang lebih tenang, dan respons stres yang lebih seimbang sepanjang hari.

    6. Stabilisasi Energi yang Lebih Baik

    Kopi memberikan dorongan energi sementara yang kemudian diikuti oleh penurunan energi. Siklus ini dapat menyebabkan ketergantungan dan fluktuasi tingkat energi.

    Setelah berhenti minum kopi, energi menjadi lebih stabil. Tubuh akan beradaptasi untuk mengatur produksi energi alami yang dapat menghasilkan kewaspadaan yang konsisten dan mengurangi raasa lelah di sore hari.

    Berikut tips untuk perubahan yang lancar saat berhenti ngopi:

    Kurangi asupan kafein secara perlahan untuk meminimalkan gejala putus kafein, seperti sakit kepala atau mudah tersinggung.Minum air putih dapat membantu tubuh menyesuaikan diri dan membuang sisa kafein.Bisa mengonsumsi minuman alternatif pagi yang lebih sehat, seperti teh herbal, kopi tanpa kafein, atau air lemon hangat.Mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi mendukung tingkat energi yang alami.Lakukan aktivitas fisik, seperti olahraga, untuk meningkatkan endorfin dan energi alami tanpa kafein.Berhenti minum kopi mungkin akan terasa sulit di awal-awal prosesnya. Tetapi, cobalah mulai pengurangan kopi secara bertahap dan menggantinya dengan minuman yang lebih sehat.

    Dengan menjalani gaya hidup bebas kopi, bisa membuat tubuh berfungsi secara alami dan mencapai kesehatan jangka panjang.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/naf)