Jenis Media: Kesehatan

  • Bisakah Seseorang Hidup Tanpa Kantung Empedu? Ini Penjelasannya

    Bisakah Seseorang Hidup Tanpa Kantung Empedu? Ini Penjelasannya

    Jakarta

    Hidup tanpa kantung empedu mungkin terdengar mengkhawatirkan bagi sebagian orang. Pengangkatan kantung empedu bisa dilakukan karena infeksi, peradangan (kolesistitis), batu empedu, dan polip kantung empedu.

    Setelah diangkat tubuh bisa berfungsi normal, tapi ada sejumlah perubahan yang bisa dirasakan. Apa saja dampak dari diangkatnya kantung empedu?

    Apa Fungsi Kantong Empedu?

    Kantung empedu adalah organ pencernaan kecil yang terletak di perut, tepat di belakang hati. Organ ini terhubung ke hati melalui saluran yang mengalirkan empedu dari hati melalui saluran hepatik ke dalam kantung empedu, dan ke duodenum.

    Kantung empedu berfungsi sebagai tempat penyimpanan empedu, zat yang membantu tubuh memecah makanan dan mencerna lemak. Saat makan, kantung empedu melepaskan sebagian empedu ke usus halus, tempat empedu mulai bekerja memecah lemak.

    Dampak Tak Ada Kantong Empedu

    Tanpa kantong empedu, empedu tidak memiliki tempat untuk berkumpul. Sebaliknya, hati melepaskan empedu langsung ke usus halus. Dikutip dari laman Healthline, hal ini memungkinkan tubuh tetap bisa mencerna sebagian besar makanan.

    Akan tetapi, makanan berlemak, berminyak, atau berserat tinggi dalam jumlah besar akan sulit dicerna. Hal ini bisa menyebabkan:

    -Gas
    -Kembung
    -Diare

    Selain itu, dikutip dari laman Very Well Health, banyak orang yang menjalani operasi pengangkatan kantung empedu (kolesistektomi) mengalami resolusi total gejala kolesistitis, yaitu tidak lagi merasakan:

    Nyeri hebat di perut kanan atasNyeri yang menjalar ke punggung atau di bawah tulang belikat kananRasa sakit yang memburuk saat menarik napas dalam atau setelah makanKotoran yang encer dan pucatPerut kembungMual atau muntahPenyakit kuningRisiko Pengangkatan Kantung Empedu

    Tingkat keberhasilan operasi pengangkatan kantung empedu relatif tinggi, dengan sebanyak 75% individu mengalami pengurangan gejala secara total dalam beberapa bulan dan 96% mengalami perbaikan gejala dalam waktu satu tahun.

    Namun, beberapa data menunjukkan bahwa orang yang telah menjalani pengangkatan kantung empedu memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kondisi yang disebut dengan sindrom pasca kolesistektomi.

    1. Risiko Sindrom Metabolik dan Penyakit Jantung

    Kantung empedu adalah organ yang menerima, menyimpan, dan mendistribusikan cairan pencernaan yang diproduksi hati empedu. Penelitian telah menunjukkan bahwa pengangkatan kantong empedu dapat menyebabkan perubahan parah pada metabolisme Anda, yang menyebabkan kondisi yang disebut sindrom metabolik

    Pada gilirannya, sindrom metabolik (ditandai dengan tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kolesterol tinggi, dan terlalu banyak lemak tubuh di sekitar pinggang) secara signifikan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    2. Risiko Diabetes Tipe 2

    Empedu memainkan peran penting dalam metabolisme glukosa (pemecahan gula darah) yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Organ ini membantu menurunkan gula darah dengan merangsang pelepasan insulin dari pankreas. Tugas utama insulin adalah memindahkan glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh untuk menghasilkan energi.

    Pengangkatan kantong empedu bisa mengganggu proses ini, sehingga meningkatkan kadar gula darah dan risiko diabetes tipe 2.

    Sebuah studi menyimpulkan, kolesistektomi secara independen meningkatkan risiko diabetes tipe 2 sebesar 20% dibandingkan dengan populasi umum. Pada mereka yang mengalami obesitas, risikonya bahkan lebih tinggi, sekitar 45%.

    3. Sindrom Pasca Kolesistektomi

    Sindrom pasca kolesistektomi (PCS) adalah munculnya gejala perut setelah menjalani pengangkatan kandung empedu. Sindrom ini memengaruhi hingga 40% pasien yang telah menjalani kolesistektomi, baik sesekali maupun terus-menerus. Hingga 10% kasus, PCS merupakan kondisi kronis seumur hidup

    Pada pengidap sindrom ini, banyak gejala yang kolesistitis yang bisa muncul kembali, seperti mual, muntah, sakit perut, kembung, gas, diare, dan nyeri terus menerus.

    Penyesuaian pola makan bisa membantu mengelola gejala PCS. Untuk mereka yang mengalami batu empedu, kolesistektomi ulang mungkin diperlukan.

    (elk/kna)

  • Minum Air Es Setelah Olahraga Picu Serangan Jantung, Mitos atau Fakta?

    Minum Air Es Setelah Olahraga Picu Serangan Jantung, Mitos atau Fakta?

    Jakarta

    Minum air es setelah olahraga terasa menyegarkan. Setelah lelah berolahraga, mengembalikan cairan tubuh dengan minum air es bisa dianggap keputusan yang tepat.

    Namun, ada satu anggapan yang muncul, minum air es setelah olahraga dapat memicu masalah serangan jantung. Benarkah demikian?

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Hasjim H, SpJP menegaskan bahwa hal tersebut tidaklah benar. Kalaupun ada kejadian seperti itu, dr Hasjim menyebut pasien pasti sudah memiliki masalah jantung sebelumnya, tapi tidak menyadari.

    “Itu hoax ya itu. Yang ada justru, salah satu yang harus kita jelaskan ke setiap orang, bahwa untuk orang yang sudah ter-develop memang sakit jantung, salah satu hal yang harus dihindari adalah, perubahan suhu yang ekstrem,” ujar dr Hasjim ketika ditemui awak media usai acara Heart to Heart Gathering, Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang, Banten, Kamis (25/9/2025).

    “Jadi memang orang-orang yang memiliki sakit jantung, dia tidak tahu dia sakit jantung, dan dia minum suhu yang dingin sekali, itu bisa memicu,” sambungnya.

    Selain dari asupan, perubahan suhu ekstrem dari cuaca juga dapat memicu kondisi ini. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk melakukan pemeriksaan jantung secara rutin.

    Ini perlu dilakukan untuk memeriksa faktor risiko atau apakah ada penyakit jantung pada seseorang. Jika ada penyakit jantung, pasien bisa ditangani lebih dini, sehingga tidak memicu efek fatal yang berbahaya.

    “Jadi kalau dibilang, apakah orang normal kayak kita, kita sudah periksa kita normal, nggak boleh minum air dingin? Nggak. Jadi tetap ada faktor risikonya,” tambahnya.

    “Permasalahan yang selalu terjadi di masyarakat, bahwa kita tidak tahu kita ada sakit jantung. Makanya banyak-banyak sering berita, sakit maag. Kok dia dari maag kok jadi jantung? Bukan. Dia dari sakit jantung dan sakit maag-nya itu meng-trigger jantungnya untuk kambuh,” tandas dr Hasjim.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Mendiktisaintek Ikut Ultra Marathon Jakarta-Bandung, Begini Persiapannya

    Mendiktisaintek Ikut Ultra Marathon Jakarta-Bandung, Begini Persiapannya

    Jakarta

    Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengikuti ajang wondr ITB Ultra Marathon 2025 yang menempuh jarak total 180 km dari Jakarta-Bandung. Sebagai alumni dan Guru Besar ITB, ia mengikuti kategori relay 16 dengan jarak yang ia tempuh sekitar 11 km.

    Perlombaan dimulai dari Grha BNI Jakarta Pusat dan finish di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Berkaitan dengan keikutsertaannya dalam lomba ini, Brian Yuliarto menuturkan tidak ada persiapan khusus.

    Namun, di tengah kesibukannya ia mencoba untuk tetap menjaga rutinitas olahraga lari setidaknya sekali dalam seminggu.

    “Saya sendiri sejak tahun 2017 selalu ikut, jadi untuk larinya karena sekarang cukup sibuk, agak ngeri-ngeri juga kuat apa nggak, apalagi sekarang malam. Tapi saya sudah coba setiap minggu lari, semoga kuat sampai etape satu ini,” kata Brian Yuliarto ketika ditemui awak media sebelum dirinya memulai start, di Grha BNI, Jumat (26/9/2025).

    Ia menambahkan tidak ada strategi khusus yang ia lakukan dalam perlombaan ini. Terpenting baginya adalah menjaga keselamatan dan kesehatan selama perjalanan, agar bisa finish dengan aman.

    “Ini banyak yang ikut, jadi kami berharap juga, acara ini bisa tetap koridor kesehatan dan keselamatan nomor satu, karena bagaimanapun alumni perguruan tinggi, tentu adalah aset bangsa juga. Jangan sangking semangatnya, lupa terhadap keselamatan dan kesehatan,” ungkapnya.

    Acara wondr ITB Ultra Marathon 2025 merupakan edisi terbaru dari acara ITB Ultra Marathon yang sudah dihelat sejak 2017. Ajang ini menjadi reuni akbar bagi alumni ITB serta mengusung tema sosial melalui penggalangan Dana Lestari ITB.

    Dana Lestari merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk mendukung pengembangan ITB serta mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi tersebut.

    “Banyak sekali kemudian alumni memberikan donasi-donasi, baik nantinya untuk beasiswa, mahasiswa-mahasiswa yang tidak mampu di ITB, ataupun untuk program-program lainnya, untuk penelitian, untuk pengembangan fasilitas di kampus,” katanya.

    “Jadi kami berharap acara ini tidak hanya tentunya meningkatkan kesehatan alumni, tetapi juga lebih dari itu, awareness terhadap pendidikan tinggi itu diharapkan meningkat,” tandas Brian Yuliarto.

    (avk/kna)

  • Pengidap Ginjal Wajib Tahu! Ini Sayuran yang Harus Dihindari

    Pengidap Ginjal Wajib Tahu! Ini Sayuran yang Harus Dihindari

    Jakarta

    Orang dengan penyakit ginjal umumnya perlu mengikuti pola makan rendah natrium, protein, kalium, dan fosfor. Ini berarti harus membatasi atau menghindari makanan tertentu, seperti sayuran tertentu.

    Ginjal memiliki banyak fungsi penting bagi kesehatan, termasuk menyaring produk limbah dan kelebihan cairan dari tubuh untuk dikeluarkan melalui urine. Ginjal juga berperan dalam mengatur keseimbangan mineral tubuh serta menghasilkan hormon yang merangsang pembentukan sel darah merah.

    Ketika seseorang mengidap penyakit ginjal, zat limbah dapat menumpuk di dalam darah. Dokter biasanya menyarankan perubahan pola makan untuk membantu mengendalikan kondisi tersebut sekaligus mendukung fungsi ginjal.

    Sayuran yang Harus Dihindari Pengidap Ginjal

    Dikutip dari Healthline, berikut penjelasannya.

    1. Kentang dan Ubi Jalar

    Kentang dan ubi jalar merupakan sayuran yang kaya kalium. Satu kentang panggang berukuran sedang (156 g) mengandung sekitar 610 mg kalium, sedangkan satu ubi jalar panggang berukuran sedang (114 g) mengandung sekitar 542 mg kalium.

    Beberapa makanan tinggi kalium, termasuk kentang dan ubi jalar, bisa direndam atau dimasak dengan cara tertentu untuk menurunkan kadar kaliumnya.

    Beberapa penelitian menunjukkan, merebus kentang dapat secara signifikan mengurangi kandungan kalium, terutama jika direbus mulai dari air dingin. Merendam kentang dalam air selama 5-10 menit juga dapat menurunkan kadar kalium hingga sekitar 20 persen.

    Metode ini dikenal sebagai pelindihan kalium (potassium leaching) atau metode double-cook.

    Meski begitu, penting diingat bahwa cara ini tidak menghilangkan kalium sepenuhnya. Kentang yang dimasak dengan metode double-cook tetap mengandung cukup banyak kalium, sehingga pengendalian porsi tetap sangat diperlukan untuk menjaga kadar kalium tetap seimbang.

    2. Tomat

    Tomat termasuk tinggi kalium sehingga sering kali tidak sesuai dengan pedoman diet untuk pengidap penyakit ginjal.

    Tomat bisa disajikan mentah, direbus, atau diolah menjadi saus. Namun, 1 cangkir (245 g) saus tomat dapat mengandung sekitar 728 mg kalium.

    Meskipun tomat sangat umum digunakan dalam berbagai hidangan, sebenarnya ada beberapa bahan pengganti yang bisa dipilih.

    Alternatif dengan kandungan kalium lebih rendah bergantung pada selera masing-masing. Salah satu pilihan yang lezat adalah mengganti saus tomat dengan saus paprika merah panggang, yang memiliki rasa enak sekaligus kadar kalium lebih rendah per porsi.

    3. Bayam dan daun bit

    Bayam dan daun bit adalah sayuran hijau berdaun yang kaya akan nutrisi dan mineral, termasuk kalium.

    Jika disajikan mentah, kandungan kalium pada sayuran ini bervariasi antara 136-290 mg per cangkir (30-38 g).

    Saat dimasak, sayuran berdaun akan menyusut menjadi porsi yang lebih kecil, tetapi kandungan kaliumnya tetap sama.

    Sebagai contoh, bayam mentah bisa menyusut drastis setelah dimasak. Artinya, setengah cangkir bayam matang akan mengandung jauh lebih banyak kalium dibandingkan setengah cangkir bayam mentah.

    Namun, konsumsi tetap perlu dibatasi karena sayuran tersebut juga mengandung oksalat dalam jumlah tinggi. Pada individu yang sensitif, oksalat dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal. Batu ginjal dapat semakin merusak jaringan ginjal dan menurunkan fungsi ginjal.

    (elk/kna)

  • Pakar Ungkap Tak Ada Kaitan Antara Autisme dan Konsumsi Parasetamol

    Pakar Ungkap Tak Ada Kaitan Antara Autisme dan Konsumsi Parasetamol

    Jakarta

    Belakangan ramai klaim Presiden Amerika Serikat Donald Trump soal ibu hamil dengan parasetamol. Ia menyebut mereka yang mengonsumsi Tylenol, yang dikenal sebagai parasetamol di tempat lain, menjadi penyebab autisme pada anak.

    Sejak itu, para ahli medis telah menentang keras dan pejabat kesehatan di Inggris telah menekankan, bahwa parasetamol tetap menjadi obat penghilang rasa sakit teraman yang tersedia untuk ibu hamil.

    Namun, para ilmuwan di Exeter University menemukan petunjuk baru tentang bagaimana kondisi autisme bisa terjadi. Mereka melakukannya dengan memetakan perubahan kimiawi pada DNA selama perkembangan dan penuaan otak.

    Dikutip dari The Sun, tim tersebut secara khusus mempelajari perubahan epigenetik, penanda kimiawi pada DNA yang mengontrol bagaimana gen diaktifkan atau dinonaktifkan. Perubahan-perubahan ini krusial dalam mengatur bagaimana informasi dalam gen digunakan, dan memandu sel-sel otak untuk berkembang dengan benar.

    Sebuah mekanisme penting, yang dikenal sebagai metilasi DNA, diteliti pada hampir 1.000 otak manusia yang didonorkan, sejak lahir, hanya enam minggu setelah pembuahan hingga usia 108 tahun.

    Para peneliti juga berfokus pada korteks, wilayah otak yang terlibat dalam pemikiran, ingatan, persepsi, dan perilaku, karena perkembangan korteks yang tepat selama awal kehidupan mengarah pada fungsi otak yang sehat setelah lahir.

    Temuan yang dipublikasikan pada Cell Genomics ini mengungkapkan bahwa metilasi DNA berubah secara dramatis sebelum lahir, mencerminkan aktivasi jalur biologis utama yang dibutuhkan untuk membangun korteks

    Gen yang terkait dengan autisme serta skizofrenia, ditemukan mengalami perubahan metilasi DNA yang sangat dinamis selama perkembangan otak. Hal ini menunjukkan bahwa gen memainkan peran penting selama perkembangan korteks otak, dan gangguan pada proses ini dapat berkontribusi pada kondisi-kondisi ini.

    “Dengan menganalisis bagaimana perubahan kimiawi pada DNA membentuk otak sepanjang rentang hidup manusia, kami telah menemukan petunjuk penting tentang mengapa kondisi perkembangan saraf seperti autisme dan skizofrenia dapat berkembang,” jelas penulis utama studi, Alice Franklin.

    “Temuan kami menyoroti bahwa akarnya mungkin terletak sangat awal dalam perkembangan otak,” tambahnya.

    Profesor Jonathan Mill di Exeter University, yang memimpin penelitian ini menambahkan bahwa studi ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang proses biologis, yang memandu perkembangan otak dan bagaimana perbedaannya di antara berbagai jenis sel.

    “Dalam jangka panjang, ini dapat membantu kita lebih dekat untuk memahami mekanisme yang mendasari kondisi perkembangan saraf,” tutur Mill.

    Bukti sebelumnya menunjukkan bahwa autisme mungkin bersifat genetik, meskipun para ilmuwan telah berupaya mengidentifikasi gen mana yang mungkin terlibat selama beberapa tahun.

    Menurut National Autistic Society, autisme kemungkinan besar disebabkan oleh beberapa gen, bukan hanya satu.

    “Tidak ada hubungan antara autisme dan vaksin. Banyak penelitian telah dilakukan untuk masalah ini selama bertahun-tahun dan hasilnya secara komprehensif menunjukkan tidak adanya hubungan,” pungkas lembaga amal Inggris tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video ” Video: Trump Sebut Mengonsumsi Tylenol Bisa Mengakibatkan Autisme”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Wakil Kepala BGN Nangis, Minta Maaf Banyak Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis

    Wakil Kepala BGN Nangis, Minta Maaf Banyak Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis

    Jakarta

    Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menangis usai meminta maaf atas kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ribuan anak sekolah di daerah-daerah Indonesia.

    Ia juga meminta maaf atas nama seluruh dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

    “Dari hati saya yang terdalam saya mohon maaf, atas nama BGN atas nama seluruh SPPG di Indonesia, saya mohon maaf, saya seorang ibu melihat gambar gambar di video sedih hati saya,” kata Nanik saat konferensi pers, Jumat (26/9/2025).

    Ia mengatakan sebesar 80 persen kejadian disebabkan standar operasional prosedur yang tidak dipatuhi, baik oleh mitra maupun tim BGN. Nanik mengungkapkan hasil pemeriksaan menemukan tidak semua kasus keracunan MBG disebabkan makanan yang beracun, sebagian anak mengalami reaksi alergi atau faktor lain.

    “BGN bertanggungjawab penuh atas kesalahan ini, ucap dia.

    Jumlah korban keracunan MBG

    BGN mencatat sebanyak 5.914 orang mengalami keracunan MBG. Angka tersebut merupakan data yang dihimpun BGN per 25 September dari pembagian tiga wilayah.

    Sebagai rinciannya, Wilayah I (Sumatra) mencapai 1.307 orang korban keracunan MBG, Wilayah II (Jawa) mencapai 3.610 orang, dan Wilayah III (Kalimantan, Sulawesi, hingga Indonesia Timur) sebanyak 997 orang.

    Dihitung secara jumlah kasus, maka Wilayah I terdapat 9 kasus, Wilayah II sebanyak 41 kasus, dan Wilayah III terdapat 20 kasus.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video BGN: Sedikit Siswa yang Trauma, Sebagian Besar Senang dengan MBG”
    [Gambas:Video 20detik]
    (kna/kna)

  • Wanita Tewas Gagal Organ gegara Nggak Sengaja Injak Botol Asam Fluorida

    Wanita Tewas Gagal Organ gegara Nggak Sengaja Injak Botol Asam Fluorida

    Jakarta

    Seorang wanita di China meninggal dunia setelah menginjak asam yang dikenal sebagai ‘bone-dissolving water’ atau ‘air pelarut tulang’. Hal ini memicu kekhawatiran publik atas pengelolaan limbah berbahaya.

    Insiden ini terjadi pada 9 September 2025. Seorang wanita berusia 52 tahun bermarga Tu dari Hangzhou, pingsan setelah tidak sengaja menginjak wadah asam fluorida bekas saat berjalan melintasi lereng bukit.

    Bahan kimia tersebut menyebabkan pembengkakan yang cepat dan dibawa ke rumah sakit. Dokter menemukan bahwa pasien mengalami gagal organ ganda dan ketidakseimbangan elektrolit yang parah.

    “Kemungkinan untuk menyelamatkannya sudah tipis,” kata dokter pada media, dikutip dari South China Morning Post.

    Dalam lima hari, Tu meninggal dunia akibat gagal jantung dan paru-paru. Anaknya, yang mengunggah postingan soal kondisi ibunya dengan nama ‘LIV Yuanbao’ merasa terpukul.

    “Ibu saya meninggalkan kami dengan cara yang tidak dapat kami pahami, dan begitu cepat. Saya harap tidak ada kecelakaan di surga,” tulis sang anak.

    Dalam postingan tersebut, wadah asam tersebut sudah sangat tua sehingga mudah pecah. Ternyata, paparan asam fluorida sekecil apapun dapat berakibat fatal, dan paparan yang terjadi pada Tu jauh lebih besar dari itu.

    Asam fluorida adalah larutan tak berwarna. Zat ini sangat korosif dan dapat melarutkan logam maupun kaca.

    Biasanya, asam ini digunakan dalam industri dan kedokteran gigi untuk tugas-tugas, seperti penghilangan karat, penggoresan kaca, dan perawatan permukaan.

    Para dokter memperingatkan bahwa paparan tersebut memerlukan tindakan segera dengan melepas pakaian yang terkontaminasi, membilasnya dengan air, dan segera mencari pertolongan.

    Diketahui, insiden itu terjadi di lereng bukit di belakang kompleks perumahan yang akan dihancurkan. Polisi menutup dan mendekontaminasi lokasi tersebut dan mengatakan keluarga Tu akan menerima dukungan.

    Penyelidik juga menemukan dua botol asam fluorida lagi, yang kini telah disingkirkan. Polisi mengatakan asam tersebut ditinggalkan oleh seorang petugas kebersihan bermarga Ai, yang pekerjaannya termasuk membersihkan dinding.

    Seorang pengacara mengatakan Ai dapat menghadapi hukuman penjara hingga tujuh tahun, karena secara lalai melepaskan zat berbahaya.

    Sebelumnya, pada bulan Januari 2025 seorang pria mengenakan dua pasang sarung tangan saat membersihkan keramik dengan bahan kimia tersebut. Tetapi, ia masih mengalami korosi pada tiga jarinya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Dokter Ungkap Batas Aman Makan Kuning Telur Biar Tak ‘Bebani’ Jantung

    Dokter Ungkap Batas Aman Makan Kuning Telur Biar Tak ‘Bebani’ Jantung

    Jakarta

    Telur adalah satu makanan penuh nutrisi yang bisa diolah menjadi berbagai hidangan. Meski enak, tak sedikit juga orang yang mengkhawatirkan konsumsi kuning telur karena memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi.

    Seperti yang diketahui, konsumsi kolesterol terlalu banyak dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, salah satunya pada sistem kardiovaskular. Lantas, apakah ada batasan tertentu untuk konsumsi harian telur?

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Hasjim H, SpJP mengingatkan asupan kolesterol memang memiliki peranan besar terhadap masalah jantung. Kolesterol jahat adalah salah satu zat pembentuk plak yang dapat menumpuk di dinding arteri dan memicu penyempitan pembuluh darah yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

    dr Hasjim menyebut konsumsi kuning telur yang disarankan untuk menjaga kadar kolesterol tubuh adalah satu butir. Sedangkan, untuk putih telur bisa menyesuaikan kebutuhan karena tidak mengandung kolesterol, jadi relatif lebih aman.

    “Secara statistik, satu telur saja sudah cukup sebenarnya untuk memenuhi kolesterol kita,” kata dr Hasjim, ketika ditemui dalam acara Heart to Heart Gathering di Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang, Banten, Kamis (26/9/2025).

    Alih-alih terlalu fokus pada jumlah asupan telur, dr Hasjim menuturkan ada banyak makanan lain yang juga meningkatkan kadar kolesterol. Beberapa di antaranya seperti gorengan, makanan bersantan, dan protein hewani.

    Daripada terlalu fokus pada satu jenis makanan, sebaiknya pencegahan penyakit jantung harus dilakukan dengan perubahan pola makan sehat secara keseluruhan.

    “Nah, kalau dibilang apakah tidak boleh makan telur? Saya sih kurang setuju. Yang salah adalah sudah kebanyakan makan telur, tambah gorengan, tambah gulai. Nah, akhirnya konsumsi lemak itu akan jauh berlebih,” kata dr Hasjim.

    Apabila sudah memiliki masalah kolesterol tinggi, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter, kira-kira makanan apa saja yang porsinya lebih diperhatikan. Jangan lupa juga untuk menjaga kesehatan jantung dengan berolahraga dan menghindari rokok.

    Kebiasaan mager atau jarang olahraga juga berperan besar dalam meningkatkan risiko penyakit jantung.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Tanda-tanda Seseorang Alami Kolesterol Kambuh”
    [Gambas:Video 20detik]
    (avk/kna)

  • Pramono Anung Flag Off wondr ITB Ultra Marathon 2025, Rutenya Jakarta-Bandung

    Pramono Anung Flag Off wondr ITB Ultra Marathon 2025, Rutenya Jakarta-Bandung

    Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung melakukan flag off di perhelatan wondr ITB Ultra Marathon 2025 di Grha BNI, Jakarta Pusat, pada Jumat (26/9/2025) malam. Peserta yang turut hadir tampak begitu antusias mengikuti perlombaan dengan total jarak sekitar 180 km dari Jakarta-Bandung ini.

    Berdasarkan pemantauan detikcom pada pukul 21.00 WIB, peserta terlihat begitu antusias mengikuti perlombaan. Pada saat flag off, Pramono didampingi oleh Rektor Institut Teknologi Bandung Tatacipta Dirgantara, dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto, pihak sponsor, serta pimpinan panitia.

    Dirgantara menuturkan event ini bukan hanya perlombaan lari, tapi juga menjadi ajang pertemuan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) serta pengumpulan sumbangan Dana Lestari.

    “Ini adalah event yang luar biasa dan harapannya dengan acara ini kita akan semakin guyub, semakin banyak ide-ide yang bisa dikerjakan bersama. Sampai malam ini terkumpul lebih dari Rp 950 juta rupiah untuk Dana Lestari dari 550-an donatur,” kata Dirgantara ketika membuka perlombaan, Jumat (26/9/2025).

    Ketua Panitia Pelaksana wondr ITB Ultra Marathon 2025, Aleks Suhanto mengungkapkan pihaknya akan terus memastikan keamanan pelari yang turut serta. Pihaknya telah menyiapkan tim medis, ambulans, hingga fisioterapis bagi yang membutuhkan.

    Aleks berharap acara berjalan lancar hingga selesai dan para pelari bisa menyelesaikan lomba dengan aman.

    “Nggak muluk-muluk (target pesertanya), event terakhir itu itu 3.500 pelari, tahun ini target 3.600 pelari. Alhamdulillah ternyata malah melebihi target sanking antusiasnya karena kategorinya bukan cuma alumni, tapi umum juga. Tercapai 3.775 pelari total, kami sangat bahagia sekali,” kata Aleks ketika berbincang dengan detikcom.

    wondr ITB Ultra Marathon 2025 dengan tema ‘Run for Stronger Unity in Diversity’ digelar selama 26-28 September 2025 dengan melibatkan total lebih dari 5 ribu peserta. Ini terdiri dari 3.775 pelari ultra-marathon 180 km dan 1.550 peserta fun run.

    Acara ini menjadi tradisi tahunan yang mempertemukan alumni ITB serta komunitas pelari dari seluruh Indonesia. Pada tahun ini, wondr ITB Ultra Marathon 2025 juga menegaskan komitmen dalam memperkuat Dana Lestari ITB, pilar berkelanjutan pendidikan tinggi, riset, dan kontribusi ITB bagi Indonesia.

    Ajang wondr ITB Ultra Marathon 2025 dibagi menjadi beberapa kategori. Ini meliputi individu 180K, relay 2 dengan jarak 90K, relay 4 dengan jarak 45K, relay 8 dengan jarak 22K, dan relay 16 dengan jarak 11K. Cut off time untuk kompetisi ini 38 jam berakhir pada Minggu, 28 September 2025 dengan garis finish di kampus ITB.

    wondr ITB Ultra Marathon 2025 bakal memberikan hadiah total lebih dari Rp 300 juta untuk peserta yang berhasil naik podium utama.

    (avk/kna)

  • Bingkai Sepekan: MBG Jadi Polemik, Menu Minim Gizi-Ribuan Keracunan

    Bingkai Sepekan: MBG Jadi Polemik, Menu Minim Gizi-Ribuan Keracunan

    Picture Story

    Rafida Fauzia – detikHealth

    Sabtu, 27 Sep 2025 07:00 WIB

    Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis belakangan menuai kritik keras. Kasus keracunan massal dan menu minim gizi membuat tujuan program dipertanyakan.