Foto Health
Devandra Abi Prasetyo – detikHealth
Minggu, 28 Sep 2025 15:00 WIB
Jakarta – Yayasan Jantung Indonesia (YJI) menggelar peringatan Hari Jantung Sedunia 2025 di CFD Jakarta. Ada senam jantung sehat dan cek kesehatan gratis.

Foto Health
Devandra Abi Prasetyo – detikHealth
Minggu, 28 Sep 2025 15:00 WIB
Jakarta – Yayasan Jantung Indonesia (YJI) menggelar peringatan Hari Jantung Sedunia 2025 di CFD Jakarta. Ada senam jantung sehat dan cek kesehatan gratis.

Jakarta –
Seorang remaja 14 tahun bernama Paloma Nicole Arellano Escobedo di Meksiko meninggal dunia setelah menjalani operasi pembesaran payudara. Operasi rahasia itu dilakukan oleh kekasih ibunya, seorang dokter bedah plastik yang kini telah diskors oleh pejabat setempat.
Kabar ini menjadi berita nasional hingga mendapatkan perhatian dari Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum. Pihaknya berjanji akan meninjau kasus ini hingga selesai.
Ayah kandung Paloma, Carlos Arellano mengatakan dirinya tak pernah diberitahu soal prosedur tersebut, dan baru tahu di acara pemakaman anaknya.
“Di pemakaman, beberapa kerabat mengatakan kepada saya payudaranya lebih besar daripada sebelumnya dan ketika saya menyebutkannya kepada ibunya, dia bilang itu tidak benar, dia tidak tahu apa-apa,” ucap Carlos dikutip dari AOL, Minggu (28/9/2025).
Karena merasa aneh, Carlos meminta bantuan kerabat perempuannya untuk memeriksa jasad Paloma lebih dekat. Setelah dicek, mereka menemukan bekas jahitan di area payudara yang menandakan implan payudara.
Tidak hanya operasi pembesaran payudara, Paloma juga mendapatkan operasi pembentuk bokong dan sedot lemak.
Terungkap kemudian operasi tersebut rupanya diberikan secara diam-diam oleh sang ibu, Paloma Escobedo Quinonez sebagai hadiah menjelang ulang tahun yang ke-15. Satu hari sebelum Paloma meninggal, Quinonez menyebut Paloma jatuh sakit karena COVID-19.
Seminggu setelah operasi, Paloma mengalami henti napas dan pembengkakan otak. Ia sempat dibuat koma dan dipasangkan ventilator. Penyebab resmi kematiannya tercatat sebagai edema serebral akibat penyakit pernapasan, tapi Carlo menolak penjelasan tersebut.
“Putri saya, Paloma Nicole Arellano Escobedo, adalah korban kelalaian kriminal di sebuah klinik di Jalan Phoenix. Di sertifikat kematiannya dengan salah ditulis ‘penyakit’ sebagai penyebab, mencoba menutupi kebenaran. Laporan sudah diajukan ke Kejaksaan Durango,” ujar Carlos.
“Saya menuntut semua yang bertanggung jawab diusut: dokter, ibu, rumah sakit, para administrator, dan mereka yang terlibat dalam upaya menutup-nutupi ini,” sambungnya.
Tak lama setelah mendapat perhatian presiden, kekasih Quinonez bernama Rosales Galindo, yang melakukan operasi tersebut diskors dari praktik.
“Dia hanyalah seorang anak. Mereka mengambil nyawanya demi kesia-siaan, dan mereka pikir bisa menyembunyikannya,” tandas Carlos berseru akan terus memperjuangkan keadilan bagi putrinya.
Halaman 2 dari 2
(avk/naf)

Jakarta –
Penyakit demensia dapat ditandai dengan perubahan kondisi urine atau air kencing. Demensia merupakan penurunan fungsi otak yang dapat mengganggu kemampuan berpikir, berperilaku, hingga daya ingat atau yang umumnya disebut pikun.
Penelitian di Swedia menemukan urine berbusa memiliki keterkaitan dengan demensia lebih tinggi hingga 40 persen. Urine berbusa umumnya disebabkan oleh kadar protein albumin yang terlalu tinggi, akibat kerusakan ginjal.
Peneliti menemukan kaitan urine berbusa dan demensia paling besar ada di jenis demensia vaskular. Ahli mengatakan temuan ini menunjukkan masalah pada bagian organ lain, seperti ginjal, dapat memengaruhi otak dan menjadi faktor risiko demensia.
“Ginjal dan otak mungkin terlihat seperti organ yang sangat berbeda, tetapi keduanya memiliki karakteristik penting yang sama. Keduanya bergantung pada jaringan pembuluh darah kecil yang rapuh. Ketika pembuluh darah di ginjal rusak, proses yang sama sering terjadi di otak,” ujar Dr Hong Xu, peneliti neurobiologi di Karolinska Institute dikutip dari Daily Mail, Minggu (28/9/2025).
Melalui studi ini, peneliti melacak kondisi 130 ribu orang dewasa di Stockholm berusia 65 tahun yang tidak memiliki demensia. Selama masa tindak lanjut 4 tahun, 7 persen partisipan mengalami demensia.
Setelah memperhitungkan fungsi ginjal dan faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi hasil, peneliti menemukan orang dengan kadar albumin sedang dalam urine (30-299 mg/g) memiliki risiko 25 persen lebih tinggi terkena demensia. Mereka yang memiliki kadar tinggi (lebih dari 300 mg/g) berisiko 37 persen lebih tinggi dibandingkan orang dengan kadar normal (hingga 30 mg/g).
Oleh karena itu, ahli dalam penelitian juga menyarankan deteksi dini albuminuria, kondisi terlalu banyak albumin di urine, sebagai salah satu pendeteksian demensia.
Adapun berikut ini beberapa tanda demensia lain yang mungkin bisa muncul:
Kesulitan menyelesaikan tugas.Kesulitan fokus pada sebuah tugas.Kesulitan saat berbicara dengan orang lain.Merasakan kesedihan, kecemasan, atau takut yang tidak biasa.Kesulitan fokus pada objek tertentu.
Halaman 2 dari 2
(avk/naf)

Jakarta –
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyoroti kasus keracunan makanan pada anak-anak di berbagai daerah dalam kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini tentu menjadi ‘rapor merah’ dari pihak-pihak yang mengemban amanah menjalankan program prioritas Presiden Prabowo tersebut.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA mengatakan bahwa satu anak keracunan saja sudah menjadi masalah, apalagi ini terjadi pada ribuan anak di Indonesia.
“Diperlukan evaluasi secara menyeluruh atas program ini dan memastikan program yang sedang berjalan itu tepat sasaran terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) di Indonesia,” kata dr Piprim dalam keterangannya, Minggu (28/9/2025).
Senada, Sekretaris Umum Pengurus Pusat IDAI, Dr dr Hikari Ambara Sjakti, SpA menegaskan bahwa pihaknya siap membantu pemerintah untuk memastikan keamanan pangan sebelum dikonsumsi oleh anak-anak.
“IDAI siap bekerjasama dan berkolaborasi dengan pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk memastikan program MBG benar-benar memberikan manfaat kesehatan, gizi, dan masa depan yang lebih baik bagi anak Indonesia,” kata Hikari.
Berikut adalah 5 poin surat terbuka dari IDAI yang ditujukan kepada BGN:
1. Keselamatan anak dan kelompok rentan adalah prioritas utama. Anak, balita, dan ibu hamil merupakan kelompok rentan yang harus dilindungi dari risiko keracunan makanan.
2. Keamanan pangan harus diutamakan. Proses penyediaan, pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi makanan wajib mengikuti standar keamanan pangan (food safety) untuk mencegah kontaminasi.
3. Kualitas gizi dan keseimbangan menu perlu dijamin. Menu MBG seyogyanya disusun oleh ahli gizi anak dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi anak untuk mendukung tumbuh kembang optimal.
4. Pengawasan harus diperketat. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beserta seluruh kelengkapannya harus tersertifikasi dan senantiasa dimonitor serta dievaluasi oleh Badan Gizi Nasional.
5. Prosedur mitigasi dan layanan aduan kasus keracunan harus disiapkan dalam program MBG. Perlu disiapkan prosedur mitigasi kasus keracunan melibatkan pemerintah, sekolah, dokter spesialis anak, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Pemberdayaan layanan aduan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah yang ada.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video Kata Komisi IX soal Desakan Penghentian Program MBG gegara Keracunan”
[Gambas:Video 20detik]
(dpy/naf)

Jakarta –
Yayasan Jantung Indonesia (YJI) kembali mengambil peran dalam mendorong masyarakat untuk menyadari pentingnya menjaga kesehatan jantung.
Kali ini, dalam peringatan Hari Jantung Sedunia 2025 dengan tema ‘Don’t Miss a Beat’, YJI menggelar aksi senam jantung sehat dan pemeriksaan kesehatan gratis yang meliputi cek tekanan darah, gula darah, dan kolesterol total untuk 100 orang peserta dan pengunjung CFD Jakarta.
Ketua Bidang Komunikasi YJI, Iwet Ramadhan mengatakan tugas YJI saat ini adalah bagaimana mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat untuk lebih peduli dan awas terhadap kesehatan jantung.
“Sehingga kita bisa mencegah penyakit ini (jantung) menyerang. orang-orang di antara kita,” kata Iwet dalam sambutannya di CFD Jakarta, Jakarta Pusat, Minggu (28/9/2025).
Iwet menambahkan bahwa terkait penyakit jantung, yang ingin digalakkan adalah terkait edukasi mencegah seseorang jangan sampai jatuh sakit.
“Artinya kita ada di CFD ini sebuah pilihan yang sangat tepat, kenapa? Karena yang ikut tadi banyak, sehingga mereka lebih aware, lebih tahu soal penyakit jantung. Lalu mereka antusias sekali saat ikutan senam jantung sehat,” katanya.
“Lalu pada saat pemeriksaan kesehatan gratis, kita lihat kan antreannya panjang sekali. Jadi, kami dari YJI, ini adalah momen yang sangat tepat untuk memasyarakatkan atau mengenalkan kembali kesehatan jantung dan pembuluh darah,” lanjutnya.
Antusiasme masyarakat cukup tinggi. Puluhan warga tampak memadati area CFD sejak pagi, mulai dari anak muda hingga lansia.
Salah satunya Solehah (60), warga Jakarta Selatan, yang mengaku senang bisa ikut senam sekaligus mendapatkan edukasi.
“Senang ya, karena ada senam. Saya diajak teman juga ke sini, bisa tau bagaimana penyakit jantung itu,” ujarnya kepada detikcom.
Sementara itu, Yana (52), warga Jakarta Pusat mengaku senang dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis yang disediakan YJI. Pasalnya, dirinya menjadi tahu terkait bagaimana kondisi badannya di hari ini.
“Ya banyak manfaatnya, tadi dicek tensi saya tinggi, biasanya nggak tinggi,” ungkapnya.
(naf/kna)

Jakarta –
Keracunan makanan bukan hal sepele, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof Ari Fahrial Syam menekankan kemungkinan masalah pencernaan kronis di kemudian hari saat kasusnya berulang.
Bila tidak segera ditangani, keracunan makanan juga bisa berujung fatal. Makanan sebagai suatu zat gizi disebutnya memiliki nilai kesehatan, tetapi bisa berimbas sebaliknya saat. ternyata mengandung racun.
“Racun yang terdapat pada makanan bisa berasal dari makanan itu sendiri atau dari makanan yang tercemar oleh kuman yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya keracunan,” jelas Prof Ari dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Minggu (28/9/2025).
Makanan yang dikonsumsi sehari-hari bisa tercemar bakteri, virus, maupun parasit. Sejumlah orang perlu mewaspadai keluhan gejala klinis yang umumnya muncul pasca keracunan seperti berikut:
mualmuntahdiarerasa kolik pada perutdemam
Pasalnya, bila hal ini terus berlanjut, ada risiko terjadinya dehidrasi dan masalah keseimbangan elektrolit. Terlebih, bila keracunan dilaporkan pada pasien dengan penyakit kronis, bisa berdampak fatal.
Prof Ari merinci sejumlah bakteri pemicu keracunan yang berasal dari pengolahan makanan kurang baik.
Staphylococcus aureus, menjadi bakteri yang memicu keracunan saat daging tidak didinginkan dengan baik, dengan masa inkubasi 2 hingga 6 jam.Bacillus cereus, umumnya ditemukan pada susu dan nasi goreng yang dibiarkan terlalu lama dalam suhu ruang, bakteri tersebut memiliki masa inkubasi satu hingga lima jam.Clostridium perfringens, biasa berada di daging sapi, unggas, kacang-kacangan, kuah daging, kepiting, kerang yang tidak dimasak atau dihangatkan kembali dengan benar.Salmonella sp berada di telur, unggas yang dimasak kurang matang.Clostridium botulinum umumnya ada pada makanan kaleng yang tidak diolah dan disimpan dengan benar.
Prof Ari juga menyoroti titik kritis penyajian makanan yang seharusnya tetap dipertahankan di atas 65 derajat celcius, sementara untuk memanaskan makanan wajib berada di atas 85 derajat celcius.
Halaman 2 dari 2
(naf/naf)

Jakarta –
Bersepeda ternyata terbukti menurunkan risiko demensia hingga 19 persen dan alzheimer 22 persen, dibandingkan mereka yang terbiasa memakai moda transportasi nonaktif seperti mobil, bis, kereta api..
Studi dilakukan pada hampir 480.000 peserta dari Inggris Raya dan diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open.
Olahraga sudah lama diketahui bermanfaat bagi otak. Jurnal The Lancet pada 2024 bahkan menyebut aktivitas fisik sebagai salah satu dari 14 faktor utama yang bisa mencegah atau menunda sekitar 45 persen kasus demensia. Saat ini lebih dari 55 juta orang di dunia hidup dengan demensia dan jumlahnya diprediksi hampir tiga kali lipat pada 2050.
Bagaimana Studi Ini Dilakukan?
Peserta penelitian berusia 40 hingga 69 tahun, direkrut antara 2006 sampai 2010 lewat program UK Biobank. Mereka mengisi kuesioner tentang moda transportasi yang paling sering digunakan dalam empat pekan terakhir, di luar perjalanan kerja. Pilihan transportasi dibagi menjadi:
nonaktif (mobil, bus, kereta),berjalan kaki,kombinasi jalan kaki dan moda nonaktif,bersepeda,kombinasi bersepeda dengan moda lain.
Setelah diteliti selama rata-rata 13 tahun, tercatat 8.845 orang mengalami demensia dan 3.956 orang terkena Alzheimer.
Hasil Penelitian
Bersepeda, baik dilakukan sendiri maupun campuran, paling kuat dikaitkan dengan risiko demensia lebih rendah. Peserta kelompok ini juga punya hipokampus lebih besar, bagian otak yang berperan dalam memori dan pembelajaran.
Berjalan kaki memang menurunkan risiko demensia 6 persen, tetapi justru dikaitkan dengan risiko alzheimer 14 persen lebih tinggi. Hal ini kemungkinan karena sebagian peserta sudah memiliki masalah kesehatan atau mobilitas.
Faktor genetik berperan besar. Peserta tanpa gen risiko Alzheimer APOE ε4 memiliki risiko demensia 26 persen lebih rendah, sementara pembawa gen tersebut risikonya turun 12 persen.
“Studi ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa bersepeda tidak hanya terkait dengan risiko demensia yang lebih rendah tetapi juga dengan hipokampus yang lebih besar,” kata dr Joe Verghese, profesor dan ketua neurologi di Stony Brook University di New York, dikutip dari CNN.
Namun, para peneliti mengingatkan ada beberapa keterbatasan:
Data transportasi hanya dikumpulkan sekali, jadi tidak mencerminkan perubahan kebiasaan jangka panjang. Mayoritas peserta adalah kulit putih dan relatif sehat, sehingga hasilnya belum tentu berlaku untuk semua populasi.
Karena ini studi observasional, hubungan yang ditemukan tidak membuktikan sebab dan akibat secara langsung.
Secara keseluruhan, olahraga seperti bersepeda memang terbukti meningkatkan kebugaran kardiovaskular, memperlancar aliran darah ke otak, mendukung neuroplastisitas (kemampuan otak membentuk koneksi baru), dan meningkatkan metabolisme.
Selain itu, bersepeda menuntut koordinasi tubuh dan otak yang lebih kompleks dibanding jalan santai, sehingga memberi tantangan kognitif tambahan yang bisa membantu menjaga fungsi otak.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video: Kesepian Ternyata Tingkatkan Risiko Pikun”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

Jakarta –
Badan Gizi Nasional (BGN) resmi membuka saluran pengaduan (hotline) bagi masyarakat untuk pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG).
Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang mengatakan keterlibatan masyarakat menjadi bagian penting dalam mengawasi jalannya program.
“Kami ingin pelaksanaan MBG berjalan transparan dan berkualitas. Karena itu, masyarakat diberi ruang untuk menyampaikan aduan maupun masukan,” ujar Nanik di Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Menurutnya, partisipasi publik akan membantu pemerintah menindaklanjuti setiap temuan di lapangan secara cepat.
“Dengan adanya saluran aduan, masyarakat bisa ikut mengawal agar program tepat sasaran,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menyampaikan hotline ini tersedia di jam operasional Senin hingga Jumat pukul 09:00 sampai 22:00 WIB.
“Setiap laporan akan diverifikasi dan ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku,” kata Hida.
Selain menerima aduan, saluran ini juga berfungsi sebagai pusat informasi. Masyarakat dapat menghubungi hotline untuk menanyakan teknis program, distribusi pangan, maupun standar kualitas yang diterapkan dalam MBG.
Menurut Hida, transparansi dan partisipasi publik diyakini sebagai kunci keberhasilan MBG, yang tidak hanya meningkatkan gizi anak Indonesia, tetapi juga memberdayakan UMKM lokal sebagai penyedia pangan.
Kontak Hotline MBG BGN:
088293800268 (Operator 1)088293800376 (Operator 2)
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video BGN: Sedikit Siswa yang Trauma, Sebagian Besar Senang dengan MBG”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kna)

Jakarta –
Menu makanan bergizi gratis berisi ultra processed food (UPF), spaghetti, burger, sosis, bahkan snack ramai disorot. Kekhawatiran yang muncul di balik penyediaan menu tersebut tidak lain karena kurangnya gizi yang dibutuhkan anak.
Alih-alih bebas masalah, ada kekhawatiran kandungan tinggi gula garam dan lemak (GGL) memicu risiko kasus obesitas hingga diabetes. Teranyar, lauk MBG untuk siswa di Lumajang, Jawa Timur, dibeli dari warung atau toko kelontong seharga Rp 1 ribu per buah.
Belakangan, puluhan pelajar SD dan SMP di Kabupaten Lampung Timur juga dilarikan ke rumah sakit usai menyantap menu MBG, keracunan pasca mengonsumsi roti sosis berjamur.
Badan Gizi Nasional Buka Suara
Menyoal sejumlah laporan, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyangmenegaskan pihaknya sudah melarang penyajian menu MBG dengan ultra processed food. Salah satunya juga demi membuka peluang UMKM setempat dalam proses penyediaan pangan lokal.
“Begitu larangan ini dilaksanakan, ratusan ribu UMKM pangan akan hidup. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberi gizi bagi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,” beber Nanik di Jakarta, Sabtu (27/9/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, menjelaskan kebijakan ini sekaligus meluruskan misi Presiden Prabowo Subianto sejak awal meluncurkan MBG.
Apa Saja yang Dilarang?
Tigor merinci biskuit, roti, sereal, sosis, nugget, dan jenis pangan lain yang termasuk UPF tak boleh masuk menu MBG. Terkecuali susu di wilayah dengan keterbatasan peternakan.
Hal yang sama diterapkan pada roti dan pangan sejenis.
“Olahan daging (sosis, nugget, burger, dan lain-lain) mengutamakan produk lokal atau dari UMKM yang memiliki sertifikasi halal, SNI, terdaftar BPOM, serta masa edar maksimal satu minggu dari tanggal edar,” lanjutnya.
Menurutnya, hal ini bukan hanya menjaga kualitas gizi tetapi memastikan UMKM di sektor pangan daerah juga ikut terbangun di sisi ekonomi.
“Dengan kebijakan ini, kita bukan hanya bicara soal menu bergizi, tapi juga soal keberpihakan pada UMKM. MBG harus menjadi program yang menyehatkan sekaligus menyejahterakan,” pungkasnya.
Halaman 2 dari 2
(naf/naf)